E DENGAN
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DALAM
DI RUANG CENDANA RSUD TORABELO
KABUPATEN SIGI
1. Pengertian
sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada
infeksi akut yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis
(Tyastuti,2015).
2. Etiologi
seluruh lobus atau bagian paru paru, sebagian besar terjadi akibat
paru paru. Peradangan ini berupa bercak bercak yang tidak merata di
x
i
c. Pneumonia interstitialis (Bronkiolitis) adalah sekelompok penyakit
a. Bakteri
sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan
b. Virus
pneumonia jenis ini tidak berat dan sembuh dalam waktu singkat.
(Misnadiarly,2008).
c. Mikoplasma
x
ii
menyebabkan penyakit pada manusia. Mikoplasma tidak bisa
jenis usia, tetapi paling sering pada anak pria, remaja dan usia muda.
Angka kematian sangat rendah, bahkan juga pada yang tidak diobati
(Misnadiarly, 2008).
d. Protozoa
pada jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru (Djojodibroto,
2009).
3. Manifestasi Klinis
Padila ( 2013) tanda gejala yang dapat timbul pada pneumonia yaitu:
x
ii
e. Mengalami diaphoresis atau keluarnya keringat secara berlebihan yang
tidak wajar
h. Gelisah
takut mati
4. Patofisiologi
dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila
x
i
mencapai traktus respiratorius terbawah melalui aspirasi maupun rute
Sistem limpatik dapat mencapai baktern sampai darah atau pleura viceral.
yang tidak pas dan menghasi lkan hipoksia. Kerja jantung menjadi
2013).
x
v
5. Pathway Keperawatan
x
v
6. Penatalaksanaan Medis
a. Manajemen Umum
berlebihan.
b. Operasi
c. Terapi Obat
karena hal itu perlu waktu dan pasien pneumonia perlu diberikan terapi
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Chest x-ray
x
v
Kriteria dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan apusan
langsung dan biakan yaitu bila ditemukan sel PMN > 25 / lapangan
3) LED: meningkat.
b. Laboratorium
atau mikoplasma jumlah leucosit dapat normal, atau menurun dan pada
x
v
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN
PNEUMONIA
1. Pengkajian
Endang(2015), yaitu :
a. Identitas
1) Identitas klien
dengan klien
b. Keluhan utama
2) Sianosis,
4) Batuk,
5) Demam,
x
i
c. Riwayat Kesehatan Masa lalu tentang penyakit : apakah klien pernah
menderita penyakit seperti ISPA, TBC Paru, trauma. Hal ini diperlukan
e. Pengkajian data
kelemahan.
f. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan secara head to toe meliputi system dan dikhusus kan
1) kepala
x
x
2) Mata
f) Lidah : kotor/tidak
kanan
5) Abdomen
x
x
d) Perkusi : Terdengar suara tympani (suara berisi cairan)
g. Pemeriksaan Penunjang
hasil dan satuannya. Pemeriksaan penunjang terdiri dari pemeriksaan lab, footo
h. Therapy
Teraphy tulis nama obat lengkap, dosis, frekuensi pemberian dan cara
2. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan (DO001)
(D.0019).
(L.12111).
( D.0142 )
3. Perencanaan Keperawatan
x
x
oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
x
x
Tabel 2.1
Perencanaan Keperawatan pada pneumonia
4. Implementasi
dilakukan perawat untuk membantu pasien dari maslah status kesehatan yang
(Dinarti, 2013).
5. Evaluasi Keperawatan
respon (jangka panjang) terhadap tujuan, dengan kata lain, bagaimana penilaian
diharapkan. Evaluasi formatif atau disebut juga dengan evaluasi proses, yaitu
pernyataan atau keluhan dari pasien, O: Objective yaitu data yang diobservasi
oleh perawat atau keluarga, A: Analisys yaitu kesimpulan dari objektif dan
28
TINJAUN KASUS
A. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama Bayi Ny. E, jenis kelamin perempuan, tanggal lahir
05 Februari 2022, Agama Islam, desa bora, dengan diagnosa medis
berat bayi lahir rendah (BBLR). Tanggal masuk RS 05/02/2022.
Tanggal pengkajian 08 Februari 2022.
2) Identitas Penanggung Jawab
Ibu pasien adalah Ny.E, pekerjaan ibu IRT, ayah pekerjaan
petani, agama Islam, suku Kaili.
b. Riwayat Kesehatan Keperawatan
1) Keluhan Utama
a) Saat masuk rumah sakit/ ruangan perawatan (05/02/2022)
Bayi masuk ruang NICU dengan BBLR dengan kondisi bayi masuk
sesak.
b) Saat di kaji (08/02/2022)
Bayi masih sesak, refleks menghisap lemah, dan tidak ada cianosis, dan
menggunakan alat bantu nafas CPAP (Peep: 7 cmH2O, Flow: 8, FiO2:
40%) pada saat rawatan hari ke 4 kulit klien tampak kuning.
2) Riwayat keluhan utama
Ibu masuk inpartu tanggal 05-02-2022 pukul 15.00 wita dengan aterm
eklamsia. G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu. Tanda-tanda vital ibu
TD: 160/90 mmhg, N: 108×/menit, R: 22×/menit, SB: 36, 8°C.
Tanggal 05/02/2022 pukul 17.30 bayi lahir di sectio caersarea dengan
apgar score 1 menit pertama 1/5 dan berat badan lahir 1.670 gr
36,6 °C.
1) Refleks
Refleks Moro : baik, saat dikejutkan suara atau gerakan maka
kedua tangan serta kakinya akan merentang atau membuka dan
menutup lagi.
Refleks suching : lemah, saat diberi dot botol susu, bayi membuka
mulutnya dan tanpak lemah dalam mengisap.
2) Tonus/ aktivitas
Tonus/aktivitas bayi lemah, dan menangis lemah.
3) Kepala leher
Fontanale anterior tanpa lunak, sutura segitalis tampak tepat,
30
gambaran wajah simetris, tampak molding kepala bayi dan terdapat
caput succedaneum
4) Mata
Tidak terdapat sekret pada mata, tampak sclera kuning dan
konjungtiva anemis
5) Hidung dan telinga
Bentuk telinga seperti huruf C, tidak terdapat serumen, refleks
pendengaran tampak baik, karena saat di beri ransangan kaget, bayi
kaget dan langsung menangis. tidak ada nyeri tekan pada mastoid.
Hidung tidak ada secret, tidak ada deviasi septum, tidak ada nyeri
tekan pada seluruh bagian sinus, dan Bayi menggunakan alat bantu
nafas CPAP (Peep: 7 cmH2O, Flow: 8, FiO2: 40%)
6) Mulut dan palatum
Warna bibir merah mudah, tidak sianosis, bayi terpasang OGT,
keadaan palatum utuh dan tidak ada peradanagn tonsil.
7) Thorax
Bentuk dada simetris, dan ada retraksi dinding dada. Lingkar dada
27 cm,
8) Paru-paru
Pola nafas abnormal dengan respirasi 72×/menit (30-60×/menit).
Tanpak menggunakan otot bantu pernafasan, dan bayi
menggunakan alat bantu nafas CPAP (Peep: 7 cmH2O, Flow: 8,
FiO2: 40%). Adanya fibrasi pada kedua paru, fase ekspirasi dan
fase inspirasi teraba. Saat diperkusi terdengar suara sonor, Suara
nafas kiri dan kanan sama yaitu vesikuler tidak terdengar suara tambahan.
9) Jantung
Irama jantung teratur, tanpak iktus cardis pada ICS ke ІV linea mid
clavikula sinistra, waktu pengisian kapiler ˂ 2 detik, tidak ada
distensi vena jugularis, iktus cardis teraba disela iga 4 garis mid
clavikula sinistra, saat diperkusi bunyi jantung pekak, terdengar
31
bunyi jantung І dan BJ II reguler, frekuensi jantung 153×/menit.
10) Abdomen
Bentuk perut bulat, warna kulit merata dan tidak ada benjolan
disekitaran luka, terdengar suara bissing usus ± 7×/menit, Liver,
hepar teraba di bawah ICS 12 tidak ada benjolan disekitaran
pusat, tali pusat berwarna hitam, saat diperkusi terdengar suara
timpani pada kuadran 2 dan 4, terdengar suara pekak pada
kuadran 1 dan 3
11) Ekstremitas
Ekstremitas atas : simetris, kedua tangan sama panjang, jumlah jari
lengkap, kuku normal, tonus/aktivitas lemah dan terpasang IVFD
dextrose 10% 6 ml/menit (di tangan kanan).
Ekstremitas bawah : simetris kedua kaki panjang, jumlah jari
lengkap, tidak ada edema pada kaki, dan tonus/aktivitas lemah.
12) Genetalia
terdapat labia mayora, minora, sekret berwarnah putih dan klitoris.
13) Anus
Terdapat lubang anus paten
14) Kulit
Akral teraba hangat, warnah kulit tanpak kuning (ikterik) dengan
d. Riwayat sosial
By. Ny.
//
Gambar 3.1 Genogram
32
Keterangan:
Laki-laki : Menikah :
Perempuan : Keturunan :
Klien : /// Meninggal : X
Tinggal serumah :
Bayi Ny. E merupakan anak kedua, ada keturunan berat badan lahir
rendah (BBLR) dalam keluarga yaitu bapaknya dan saudaranya. Bayi
Ny. E serumah dengan bapak, ibu dan saudaranya.
e. Perencanaan makan bayi
Selama dirawat di rumah sakit By.Ny. E diberikan minum susu formula 10
ml/3jam
Kedua orang tua mengunjungi anaknya tetapi tdak berani untuk memeluk
anaknya, hanya saja menyentuh pada saat mengunjungi
h. Data tambahan
1) Tindakan keperawatan/medis
d) Melayani injeksi
e) Pemasangan IVFD
f) Pemasangan OGT
33
g) Bayi menggunakan alat bantu nafas CPAP (Peep: 7 cmH2O,
Flow: 8, FiO2: 40%)
h) Diet minumnya susu formula 10ml/3jam
i) Pemasangan foto therapi 48 jam mulai tanggal 09-02-2022
pukul 10.00 WITA sampai dengan tanggal 11-02-2022 pukul 10.00
WITA.
2) Obat-obattan
a) Injeksi cefotaxime 80 mg/12jam/iv
b) Injeksi gentamicine 7 mg/36jam/iv
c) Injeksi aminophilin 3 mg/8jam/iv
i. Pemeriksaan diagnostik
Tabel 3.1 Hsil pemeriksaan laboratorium Tanggal 09 Februari 2022
34
j. Klasifikasi Data
Tabel 3.2. Klasifikasi Data Pada Bayi Ny. E Tanggal 08 Februari 2022
35
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa data
36
hamil aterm eklampsia Berat badan lahir
rendah
3. BBL By. Ny. E = 1670
gram
4. BB saat dikaji = 1630 Fungsi organ –
gram organ belum
baik
5. LK = 31 cm
Li/La = 10 cm Otak
PB = 43 cm
LD = 27 cm Imaturitas
6. TTV : setrum – setrum
N = 153 vital
x/m
R = 72 x/m Refles menelan
belum sempurna
SB = 36.6
℃ Ketidakseimbang
7. KU : Lemah an nutrisi kurang
8. Refleks menghisap tampak dari kebutuhan
lemah tubuh
9. Konjungtiva anemis
10. Bayi terpasang OGT
11. Bayi terpasang IVFD
Dexstrose 10 % ditangan
kanan
Data Subjektif : Faktor Ibu Ikterik neonatus
Data Objektif : (Umur, paritas,
1. By. Ny. E lahir aterm infertilitas,
dengan usia gestasi 38 riwayat
minggu kehamilan tak
baik,
2. Usia bayi saat dikaji
adalah 3 hari hipertensi)
3. Riwayat persalinan hamil
aterm eklampsia Berat badan lahir
4. BBL By. Ny. E = 1670 rendah
gram
5. TTV :
Fungsi organ –
N = 153 x/m organ belum baik
R = 72 x/m
SB = 36.6 ℃
Hati
37
6. KU : Lemah
7. Kulit bayi tampak Konjugasi
kuning atau ikterik bilirubin belum
8. Hasil lab : baik
Bilirubin direct =
Hiperbilirubun
0.66 mg/dl
Bilirubin total = Ikterus Neonatus
10.04 mg/dl
9. Bayi diberikan foto
therapy selama 48
38
2. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan prioritas
1) Data Subjektif
2) Data Objektif:
a) By. Ny. E lahir aterm dengan usia gestasi 38 minggu
b) Riwayat persalinan = hamil aterm eklampsia
c) TTV : N = 153 x/m R = 72 x/m SB = 36.6 ℃
d) KU : Lemah
e) Bayi tampak sesak
f) Terdapat retraksi dindining dada
g) Tampak menggunakan alat bantu nafas CPAP (Peep : 7
cmH2), Flow : 8, FiO2 : 40%
39
C. Perencanaan Keperawatan Tabel 3.4 Perencanaan Keperawatan pada Bayi Ny. E tanggal 08 Februari 2022
PERENCANAAN KEPERAWATAN
N
DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1 Ketidakefaktifan pola Setelah dilakukan tindakan
Airway Management
nafas berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam
imaturitas organ diharapkan ketidakefektifan pola 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust
pernafasan. nafas dapat teratasi dengan kriteria bila perlu
Di tandai dengan : hasil : 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkanventilasi
Data Subjektif : - 1. Sesak tidak ada 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas
Data Objektif : 2. Frekuensi nafas dalam rentang buatan
1. By. Ny. E lahir aterm normal (30 -60 x/m) 4. Pasang mayo bila perlu
dengan usia gestasi 38 3. Tidak menggunakan alat bantu 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
minggu pernafasan
2. Riwayat persalinan = 4. Tidak sianosis 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
hamil aterm eklampsia 5. Bernafas spontan 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
3. TTV : 6. Saturasi oksigen (97-100%) 8. Lakukan suction pada mayo
N = 153 x/m
R = 72 x/m 9. Berikan bronkodilator bila perlu
SB = 36.6 10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
℃
4. KU Lemah 11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
5. Bayi tampak sesak 12. keseimbanganMonitor respirasi dan status O2
6. Terdapat retraksi
dindining dada Oxygen Therapy
Tampak menggunakan 12. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
alat bantu nafas CPAP
(Peep : 7 cmH2), Flow 13. Pertahankan jalan nafas yang paten
: 8, FiO2 : 40%) 14. Atur peralatan oksigenasi
15. Monitor aliran oksigen
40
16. Pertahankan posisi pasien
17. Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
18. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
Vital signMonitoring
19. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
20. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
21. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
22. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
23. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
24. Monitor kualitas dari nadi
25. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
26. Monitor suara paru
27. Monitor pola pernapasan abnormal
28. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
41
D. Implementasi dan Evaluasi
Tabel 3.5 Implementasi dan Evaluasi pada An. A tanggal 21 Februari 2022
NO DX HARI/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Rabu, 09 14.30 1. Memonitor respirasi dan status oksigen, dengan Rabu, 09 Februari 2022 pukul 21.00
Februari 2022 WITA hasil : respirasi adalah 72 x/m dan status
S:-
oksigen 94 – 95 %
46
Buat implementasi diagnosa keperawatan ke 2 dst
E. Catatan Perkembangan
47
Tabel 3.6 Catatan Perkembangan Hari Pertama pada Bayi Ny. E tanggal 10 Februari 2022
HARI/
NO DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Kamis,10 09.00 1. Mengobservasi respirasi dan status oksigen, Kamis, 10 Februari 2022 pukul 14.00
Februari 2022 WITA dengan hasil : respirasi adalah 68 x/m dan
S:-
saturasi oksigen 96 %
48
HARI/
NO DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Jumat ,11 09.00 1. Mengobservasi respirasi dan status oksigen, Jumat, 11 Februari 2022 pukul 14.00
Februari 2022 WITA dengan hasil : respirasi adalah 68 x/m dan
S:
status oksigen 96 %
-
09.03 2. Mengobservasi pola nafas, dengan hasil
WITA pola nafas tampak normal O:
1. Frekuensi nafas 60 x/m
09.05 3. Melakukan auskultasi suara nafas, catat
WITA adanya suara nafas tambahan, dengan 2. Saturasi oksigen 97 %
hasil : suara nafas vesikuler dan tidak 3. Brnafas spontan
terdapat suara nafas tambahan
4. Suara nafas terdengar vesikuler
09.10 4. Mengatur posisi bayi untuk 5. Tidak ada suara nafas tambahan
WITA memaksimalkan ventilasi, dengan hasil :
by. Ny. E tetap diberikan posisi elevasi 6. Tidak trpasang CPAAP
dengan memberikaan gumpalan kain
diantara bahunya A:
Tujuan tercapai (ketidakefektifan pola nafas
teratasi)
P : Hentikan intervensi :
Buat catatan perkembangan diagnosa keperawatan ke 2 dst
49
50