Kec. Luwuk Kab. Banggai Sulawesi Tengah 1. Pengertian Benigna Prostat Hiperplasia adalah suatu kondisi yang sering terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan dan pengendalian hormon prostat 2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Benigna Prostat Hiperplasia 3. Asesmen Keperawatan Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan diluar saluran kemih. (Purnomo., 2007). 1. Keluhan Pada Saluran Kemih Bagian Bawah a. Gejala obstruksi meliputi : Retensi urin (urin tertahan dikandung kemih sehingga urin tidak bisa keluar), sulit memulai miksi (hesitancy), pancaran buang air kecil lemah (weak stream), kencing terputus- putus (Intermitency), merasa belum selesai berkemih (sense of residual urine), rasa ingin buang air kecil lagi sesudah buang air kecil (double voiding), dan keluarnya sisa urin pada akhir berkemih (terminal dribling). b. Gejala iritatif meliputi : frekuensi buang air kecil yang tidak normal (poliuria), buang air kecil dengan frekuensi yang berlebihan pada malam hari (nocturia), sulit menahan buang air keci (urgency), rasa sakit saat buang air kecil (disuria) dan buang air kecil yang berdarah (hematuria). 2. Keluhan Pada Saluran Kemih Bagian Atas. Keluhan akibat hiperplasia prostat pada saluran kemih bagian atas berupa adanya gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang, benjolan dipinggang (merupakan tanda dari hidronefrosis), atau demam yang merupakan tanda infeksi atau urosepsis. 3. Keluhan Diluar Saluran Kemih. Pasien datang diawali dengan keluhan penyakit hernia inguinalis atau hemoroid. Timbulnya penyakit ini dikarenakan sering mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan tekanan intra abdominal. Adapun gejala dan tanda lain yang tampak pada pasien BPH, pada pemeriksaan prostat didapati membesar, kemerahan, dan nyeri tekan, keletihan, anoreksia, mual dan muntah, rasa tidak nyaman pada epigastrik, dan gagal ginjal dapat terjadi dengan retensi kronis dan volume residual yang besar. 4. Diagnosis Keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine (D.0040) PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK) BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) UPT RSUD KAB. BANGGAI
7. Informasi dan Edukasi 1. Menganjurkan untuk berhenti merokok
2. Menganjurkan Biasakan hidup bersih 3. Menganjurkan Makan makanan yang banyak mengandung vitamin dan hindari minuman beralkohol 4. Menganjurkan Olah raga secara rutin dan berusaha untuk mengendalikan stres 5. Menilai dan mengajarkan pasien untuk melaporkan tanda-tanda hematuria dan infeksi 6. Jelaskan komplikasi yang mungkin terjadi pada BPH 7. Menganjurkan pasien untuk selalu melakukan chek up 8. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan tindakan keperawatan dengan memperhatikan kriteria hasil serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. 9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan 10. Unit Terkait IGD, Rawat Inap, dan Rawat Jalan 12. Kepustakaan Nurarif A H & Kusuma H (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan Nanda Nic Noc. Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatab Indonesia : Definisi dan kriteria hasil keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI