Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)


UPT RSUD KAB. BANGGAI

Jl.Imam Bonjol No.14 Bungin Timur


Kec. Luwuk Kab. Banggai
Sulawesi Tengah
1. Pengertian Benigna Prostat Hiperplasia adalah suatu kondisi
yang sering terjadi sebagai hasil dari
pertumbuhan dan pengendalian hormon prostat
2. Tujuan Panduan dalam memberikan Asuhan
Keperawatan pada pasien Benigna Prostat
Hiperplasia
3. Asesmen Keperawatan Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan
pada saluran kemih maupun keluhan diluar
saluran kemih. (Purnomo., 2007).
1. Keluhan Pada Saluran Kemih Bagian Bawah
a. Gejala obstruksi meliputi : Retensi urin
(urin tertahan dikandung kemih sehingga
urin tidak bisa keluar), sulit memulai miksi
(hesitancy), pancaran buang air kecil
lemah (weak stream), kencing terputus-
putus (Intermitency), merasa belum
selesai berkemih (sense of residual urine),
rasa ingin buang air kecil lagi sesudah
buang air kecil (double voiding), dan
keluarnya sisa urin pada akhir berkemih
(terminal dribling).
b. Gejala iritatif meliputi : frekuensi buang air
kecil yang tidak normal (poliuria), buang
air kecil dengan frekuensi yang berlebihan
pada malam hari (nocturia), sulit menahan
buang air keci (urgency), rasa sakit saat
buang air kecil (disuria) dan buang air
kecil yang berdarah (hematuria).
2. Keluhan Pada Saluran Kemih Bagian Atas.
Keluhan akibat hiperplasia prostat pada
saluran kemih bagian atas berupa adanya
gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang,
benjolan dipinggang (merupakan tanda dari
hidronefrosis), atau demam yang merupakan
tanda infeksi atau urosepsis.
3. Keluhan Diluar Saluran Kemih.
Pasien datang diawali dengan keluhan
penyakit hernia inguinalis atau hemoroid.
Timbulnya penyakit ini dikarenakan sering
mengejan pada saat miksi sehingga
mengakibatkan tekanan intra abdominal.
Adapun gejala dan tanda lain yang tampak
pada pasien BPH, pada pemeriksaan prostat
didapati membesar, kemerahan, dan nyeri
tekan, keletihan, anoreksia, mual dan muntah,
rasa tidak nyaman pada epigastrik, dan gagal
ginjal dapat terjadi dengan retensi kronis dan
volume residual yang besar.
4. Diagnosis Keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine (D.0040)
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
UPT RSUD KAB. BANGGAI

Jl.Imam Bonjol No.14 Bungin Timur


Kec. Luwuk Kab. Banggai
Sulawesi Tengah
2. Risiko infeksi (D.0142)
3. Nyeri akut (D.0077)
4. Risiko perdarahan (D.0012)
5. Risiko perfusi renal tidak efektif (D.0016)
6. Ansietas (D.0080)
7. Gangguan Rasa Nyaman (D.0074)
8. Retensi Urine (D.0050)
9. Risiko Disfungsi Seksual (D.0072)

5. Kriteria Evaluasi 1. Eliminasi urine membaik (L.04034)


2. Tingkat infeksi menurun (L.14137)
3. Tingkat Nyeri Menurun (L.08066)
4. Tingkat perdarahan menurun (L.02017)
5. Perfusi Renal Meningkat (L.02013)
6. Tingkat Ansietas Menurun ( L.09093)
7. Status Kenyamanan meningkat (L.08064)
8. Eliminasi Urine membaik (L.04034)
9. Fungsi Seksual membaik (L.07055)
6. Intervensi Keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine (D.0040)
1.1 Dukungan perawatan diri : BAB/BAK
(I.11349)
1.2 Manajemen eliminasi urine (I.04152)
2. Risiko infeksi (D.0142)
2.1 Pencegahan Infeksi (I.14539)
3. Nyeri akut (D.0077)
1.
2.
3.
3.1. Manajemen Nyeri (I.08238)
3.2. Pemberian Analgesik (I.08243)
3.3. Aroma terapi (I.08233)
3.4. Latihan pernafasan (I.01007)
3.5. Tehnik distraksi (I.08247)
4. Risiko perdarahan (D.0012)
4.1 Pencegahan perdarahan (I.02067)
5. Risiko perfusi renal tidak efektif (D.0016)
4.
5.
5.1. Manajemen syok (I.02048)
5.2. Pencegahan Syok (I.02068)
5.3. Manajemen hypovolemik (I.02050)
5.4. Terapi oksigen (I.01026)
6. Ansietas (D.0080)
6.
6.1. Reduksi Ansietas (I.09314)
6.2. Terapi relaksasi (I.09326)
7. Gangguan Rasa Nyaman (D.0074)
7.1 Manajemen Nyeri (I.08238)
7.2 Pengaturan Posisi (I.01019)
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA)
UPT RSUD KAB. BANGGAI

Jl.Imam Bonjol No.14 Bungin Timur


Kec. Luwuk Kab. Banggai
Sulawesi Tengah
7.3 Terapi Relaksasi (I.09326)
8. Retensi Urine (D.0050)
8.1 Kateterisasi Urine (I.04148)
9. Risiko Disfungsi Seksual (D.0072)
9.1 Edukasi Seksualitas (I.12447)
9.2 Konseling Seksualitas (I.07214)

7. Informasi dan Edukasi 1. Menganjurkan untuk berhenti merokok


2. Menganjurkan Biasakan hidup bersih
3. Menganjurkan Makan makanan yang banyak
mengandung vitamin dan hindari minuman
beralkohol
4. Menganjurkan Olah raga secara rutin dan
berusaha untuk mengendalikan stres
5. Menilai dan mengajarkan pasien untuk
melaporkan tanda-tanda hematuria dan
infeksi
6. Jelaskan komplikasi yang mungkin terjadi
pada BPH
7. Menganjurkan pasien untuk selalu
melakukan chek up
8. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif
setelah dilaksanakan tindakan keperawatan
dengan memperhatikan kriteria hasil serta
analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.
9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan
10. Unit Terkait IGD, Rawat Inap, dan Rawat Jalan
12. Kepustakaan Nurarif A H & Kusuma H (2015). Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis
dan Nanda Nic Noc. Jilid 1. Jogjakarta :
Mediaction
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatab
Indonesia : Definisi dan kriteria hasil
keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai