P
DENGAN GANGGUAN NUTRISI
PADA DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA
DIRUANGAN ANAK RSUD AS-SYIFA SUMBAWA BARAT
TANGGAL 11 OKTOBER 2022
a. Diabetes
b. Pembesaran kelenjar prostat
c. Kelainan uretra (tumor, infeksi, kalkulus)
d. Trauma
e. Melahirkan
f. Gangguanpersyarafan (stroke, cidera tulang belakang, multiple
sklerosis dan parkinson)
g. Beberapa pengobatan dapat menyebabkan retensi urine baik dengan
menghambat kontraksi kandung kemih atau peningkatan resistensi
kandung kemih.
A. Pengkajian Fokus
1. Aktivitas dan istirahat
Tanda : Kelemahan, Keletihan, Malaise Gejala: Kelemahan otot
2. Eliminasi
Tanda: Keluhan nyeri, gelisah, meringis, perilaku distraksi.
Gejala: Poliuria, frekuensi miksi menurun. Abdomen kembung, residu urine
menurun. Penyempitan focus
3. Nyeri / kenyamanan
Tanda: Nyeri abdomen bagian bawah, Kram otot / nyeri kaki, Nyeri panggul.
Gejala: Gelisah, perilaku berhati-hati.
4. Psikososial
Tanda: Peningkatan ketegangan, ansietas. Wajah tampak gelisah.
Gejala: Malu, martabat hilang, kekhawatiran. Mengekspresikan masalah
tentang adanya perubahan. Ketakutan akan konsekuensi tidak spesifik.
5. Pengetahuan
Tanda: Pasien meminta adanya informasi. Menyatakan masalah / indicator non
verbal.
Gejala: Tidak akurat mengikuti instruksi. Terjadinya komplikasi. Kurang
berpartisipasi dalam pengobatan.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Retensi urine berhubungan dengan adanya hambatan urethra, kelemahan otot
detrusor.
2. Nyeri akut berhubungan dengan radang urethra, distensi bladder.
3. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung
kemih
4. Resiko infeksi berhubungan dengan terpasangnya kateter urethra.
Tindakan
1 2 3 4 5
5. Menurun - Kolaborasi
pemberian obat
-urine menetes
suppositoria
1. Meningkat uretra,jika perlu
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-nokturia
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-mengompol
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-enuresis
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-Disuria
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-anuria
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
-frekuensi BAK
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
- karakteristik urine
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
D. Evaluasi
Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi
proses dievaluasi setiap selesai melakukan perasat dan evaluasi hasil berdasarkan
rumusan tujuan terutama kriteria hasil. Hasil evaluasi memberikan acauan tentang
perencanaan lanjutan terhadap masalah nyeri yang dialami oleh pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatn Praktis. Jakarta: Mediaction
Potter & Ferry. (2013). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC
Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2014). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta: EG
Tim Pokja SIKI DPP PNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.