Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

ELIMINASI

KELOMPOK 3

Nur Alim
4116206

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
T.A 2017
LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP ELIMINASI

A. Konsep Teori Secara Umum

1. Definisi eliminasi

Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine dan
feses. Kebuthan eliminasi dibagi menjadi dua yaitu eliminasi urine dan eliminasi alvi.

2. Jenis-jenis eliminasi

a. Eliminasi urine

Sistem yang berperan dalam eliminasi urine adalah sistem perkemihan, dimana
sistem ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses
pembentukan urine berada di ginjal melalui 3 proses yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan
sekresi.

b. Eliminasi alvi

Sistem yang berperan dalam eliminasi alvi adalah sistem pencernaan. Organ
utama yang berperan dalam eliminasi alvi adalah usus besar.proses eliminasi alvi
adalah suatu upaya pengosongan intestine. Pusat refleks ini terdapat pada medula
dan spinal cord. Refleks defekasi timbul karena adanya feses dalam rektum.

3. Faktor yang mempengaruhi eliminasi

Eliminasi urine

a. Diet dan asupan (intake)

b. Respon keinginan awal untuk berkemih

c. Gaya hidup

d. Stress psikologis

e. Tingkat aktivitas

f. Tingkat perkembangan

g. Kondisi penyakit

h. Sosiokultural
i. Kebiasaan seseorang

j. Tonus otot

k. Pembedahan

l. PengobatanPemeriksaan diagnostik

Eliminasi alvi

a. Usia

b. Diet

c. Asupan cairan

d. Aktivitas

e. Pengobatan

f. Gaya hidup

g. Nyeri

h. Kerusakan sensoris dan motoris

4. Masalah kebutuhan eliminasi

Eliminasi urine

a. Retensi urine

Adalah akumulasi urine yang nyata di dalam kandung kemih akibat


ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih.

b. Dysuria

Adanya rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih, hal ini sering ditemukan pada
penyakit ISK, trauma.

c. Polyuria

Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal seperti 2500ml/hari tanpa
adanya intake cairan.

d. Inkontinensi cairan urine

Ketidaksanggupan sementara atau permanen otot spingter eksternal untuk


mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.
e. Urinari suppresi

Adalah berhenti mendadak produksi urine.

Eliminasi alvi

a. Konstipasi

Adalah penurunan frekuensi defekasi, yang diikuti oleh pengeluaran feses yang
lama atau keras dan kering.

b. Mpaksi

Merupakan akibat dari konstipasi yang tidak diatasi. Impaksi adalah kumpulan
feses yang mengeras, mengendap di dalam rektum, yang tidak dapat dikeluarkan.

c. Diare

Adalah peningkatan jumlah feses dan peningkatan pengeuaran feses yang cair dan
tidak berbentuk.

d. Inkontinensia

Ketidakmampuan mengontrol keluarnya feses dan gas dari anus.

e. Flatulen

Adalah penyebab umum abdomen menjadi penuh, terasa nyeri dan kram.

f. Hemoroid

Adalah vena-vena yang berdilatasi, membengkak di lapisan rektum.

5. Karakteristik urine

no keadaan normal interpretasi


1. Warna Kekuning-kuningan Urine berwarna oranye gelap
menunjukkan adanya pengaruh obat,
sedangkan arna merah dan kuning
kecoklatan mengindikasikan adanya
penyakit.
2. Bau Aromatik Bau menyengat merupakan indikasi
adanya masalah seperti infeksi, atau
penggunaan obat tertentu.
3. Berat jenis 1,010-1,030 Menunjukkan adanya konsentrasi urine
4. Kejernihan Ternag dan Adanya kekeruhan karena mukus atau
transparan pus.
5. PH Sedikit asam (4,5- Dapat menunjukkan keseimbangan asam
7,5) basa, bila bersifat alkali menunjukkan
adanya aktivitas bakteri.
6. Protein Molekul protein Pada kondisi kerusakan ginjal, molekul
yang besar seperti tersebut dapat melewati saringan masuk
albumin, fibrinogen, ke urine.
atau globulin tidak
dapat disaring
melalui ginjal-urine.
7. Darah Tak tampak jelas Hematuria menunjukkan trauma atau
penyakit pada sauluran kemih bagian
bawah.
8. Glukosa Adanya sejumlah Apabila menetap terjadi pada pasien
glukosa dalam urine diabetes melitus.
tidak berarti hanya
bersifat sementara,
misalnya pada
seseorang yang
makan gula banyak.

6. Karakteristik feses

No Keadaan Normal Abnormal Penyebab


1. warna Bayi : kuning Putih, hitam/tar, Kurangnya kadar empedu,
atau merah perdarahan saluran cerna
Dewasa : coklat
bagian atas, atau
perdarahan saluran crna
bagian bawah.

Malabsorpsi lemak
2. Bau Khas feses dan Amis dan Darah dan infeksi
dipengaruhi oleh perubahan bau
makanan
3. Konsistensi Lunak dan cair Diare dan absorpsi kurang
berbentuk
4. Bentuk Sesuai diameter Kecil, bentuknya Obstruksi dan peristaltik
rektum seperti pensil yang cepat
5. Konstituen Makanan yang Darah, pus, benda Internal bleeding, infeksi,
tidak dicerna, asing, mukus, tertelan benda, iritasi, atau
bakteri yang atau cacing inflamasi
mati, lemak,
pigmen,
empedu, mukosa
usus, air

B. Konsep asuhan keperawatan kebutuhan eliminasi

1. Pengkajian

Eliminasi urine

a. Kebiasaan berkemih

b. Pola berkemih, meliputi:

Frekuensi berkemih

Urgensi = perasaan untuk sering berkemih seperti seorang sering ke toilet


karena takut mengalami inkontinensia urine

Disuria

Poliuria

Urinaria supresi

c. Volume urine

d. Faktor yang mempengaruhi kebiasaan BAK


e. Karakteristik urine

f. Tanda klinis gangguan eliminasi urine

Eliminasi alvi

a. Pola defekasi dan keluhan selama defekasi

b. Karakteristik feses

c. Faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi

d. Pemeriksaan fisik, meliputi:

Abdomen : ada atau tidaknya distensi, simetris atau tidak, gerakan


peristaltik, adanya massa pada perut, dan tenderness.

Rektum dan anus : ada atau tidaknya tanda inflamasi seperti perubahan
warna, lesi, fistula, hemoroid, dan massa.

2. Diagnosa keperawatan eliminasi urine dan alvi

a. Retensi urine berhubungan dengan obstruksi jalan keluar kandung kemih akibat
impaksi feses

b. Inkontinensia berhubungan dengan infeksi saluran kemih

c. Konstipasi berhubungan dengan menurunnya peristaltik akibat stress

d. Diare berhubungan dengan psikologis, situasional, dan fisiologis

3. Intervensi

Diagnosa Intervensi Rasional


Retensi urine 1.Monitor keadaan bladder setiap 2 1. Menentukan masalah
berhubungan jam
dengan obstruksi 2. Memonitor
2.Ukur intake dan output caitan
jalan keluar keseimbangan cairan
setiap 4 jam
kandung kemih
3.Berikan cairan 2000 ml/hari 3. Menjaga defisit cairan
akibat impaksi
dengan kolaborasi
feses
4.Kurangi minum setelah jam 6 4. Mencegah nokturia
malam
5.Lakukan latihan pergerakan
5. Meningkatkan fungsi
ginjal dan bladder
6.Ajarkan teknik latihan dengan
kolaborasi dokter/fisioterapi 6. Menguatkan otot pelvis

7.Kolaborasi dalam pemasangan


kateter 7. Mengeluarkan urine
Inkontinensia 1.Monitor keadaan bladder setiap 2 1. Membantu mencegah
berhubungan jam distensi atau komplikasi
dengan infeksi 2.Anjurkan klien untuk tidak cemas 2. Mengurangi
saluran kemih inkontinensia
3.Tingkatkan aktivitas
3. Meningkatkan kekuatan
otot ginjal dan fungsi

4.Jelaskan tentang pengobatan, bladder

kateter, penyebab, dan tindakan 4. Meningkatkan


lainnya pengetahuan dan
diharapkan klien lebih

5.Kolaborasi dalam bladder training kooperatif

6.Kolaborasi dengan dokter dalam 5. Menguatkan otot dasar

pengobatan dan kateterisasi pelvis

6. Mengatasi faktor
penyebab
Konstipasi 1. Tingkatkan asupan cairan 1. Mengurangi feses agar
berhubungan dengan banyak minum tidak keras
dengan 2. Lakukan latihan fisik, misal 2. Meningkatkan
menurunnya melatih otot perut peristaltik
peristaltik akibat
3. Anjurkan untuk tidak 3. Mencegah hemoroid
stress
memaksakan diri dalam BAB

4. Berikan diet yang mengandung 4. Mempercepat


serat tinggi penyerapan makanan
5. Atur posisi saat BAB 5. Mencegah mengedan
terlalu kuat
6. Beri obat laksatif
6. Mengeluarkan feses
Diare berhubungan 1. Evaluasi intake makanan yang 1. Mengetahui penyebab
dengan psikologis, masuk diare
situasional, dan 2. Monitor tanda dan gejala diare 2. Menentukan masalah
fisiologis
3. Observasi turgor kulit secara 3. Mengetahui tingkat
rutin keparahan diare

4. Instruksi untuk menghindari 4. Mencegah kehilangan


obat laksantif cairan terlalu banyak

5. Anjurkan klien untuk 5. Meningkatkan


menggunakan obar antidiare pengetahuan dan klien
lebih kooperatif.
Daftar pustaka

Alimul , A. Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Buku 2. Jakarta : Salemba
Medika.

Doenges , Marilynn E,dkk.2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai