Prostat
Hiperplasia
(BPH)
TIK 5
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
ALLPPT.com
B E N I G N A P R O S TAT
HIPERPLASIA
ALLPPT.com
B E N I G N A P R O S TAT
HIPERPLASIA
Definisi
APA ITU Benign Prostatic Hyperthrophy (BPH)
BPH?? merupakan kondisi yg belum diketahui
penyebabnya, ditandai oleh
meningkatnya ukuran zona dalam
(kelenjar periuretra) dari kelenjar
prostat.
(Grace, Pierce A, dkk, 2017)
Diet rendah
Merokok serat
Derajat BPH
Stadium 1 : Ada obstruktif tapi kandung
kemih masih mampu mengeluarkan
urine sampai habis.
Stadium 2 : Ada retensi urine tetapi kandung
kemih mampu mengeluarkan urine walaupun
tdk sampai habis, masih tersisa kira-kira 60-150
cc. Ada rasa tidak enak BAK atau disuria
menjadi nokturia.
Stadium 3 : Setiap BAK urin tersisa 150 cc
• Pembedahan
Indikasi pembedahan pada BPH adalah :
1)Klien yang mengalami retensi urin akut atau pernah retensi urin
akut.
2)Klien dengan residual urin > 100 ml.
3)Klien dengan penyulit.
4)Terapi medikamentosa tidak berhasil.
5)Flowmetri menunjukkan pola obstruktif.
PENATALAKSANAAN
Cont…
MANAJEMEN TURP
Manajemen Retropubic Atau Extravesical Prostatectomy
Manajemen Perianal Prostatectomy
Manajemen Suprapubic Atau Tranvesical
Prostatectomy
ASUHAN KEPERAWATAN
Contoh Kasus
• Anamnesa
Gejala-gejala pembesaran prostat jinak dikenal sebagai LUTS (Lower Urinary
Tract Symptoms), seperti: hesitansi, pancaran urine lemah, intermitensi,
terminal dribbling, gejala obstruksi dan gejala iritatif
• Pemeriksaan fisik
-TTV
-pemeriksaan abdomen dilakukan dengan teknik bimanual untuk mengetahui
adanya hidronefrosis, dan pyelonefrosis.
-saat palpasi terasa adanya ballotemen dan akan terasa ingin miksi.
-perkusi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya residual urin.
Diagnosa
• Pre-Operatif:
a)Obstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran
prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih unmtuk
berkontraksi secara adekuat.
b)Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli-buli, distensi kandung
kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria.
c)Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis..
d)Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi
prosedur bedah
e)Kurang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi
Cont…
Diagnosa
• Post-Operatif:
a)Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada
TUR-P
b)Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alat selama
pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering.
c)Resiko tinggi cidera: perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan
d)Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten
akibat dari TUR-P.
e)Kurang pengetahuan: tentang TUR-P berhubungan dengan kurang informasi
f) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri sebagai efek pembedahan
Diagnosa Utama
2. Observasi aliran urine, perhatikan Berguna untuk mengevaluasi obstruksi dan pilihan intervensi.
ukuran dan kekuatan.
Retensi urine meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan
3. Awasi dan catat waktu dan atas, yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Adanya deficit
jumlah tiap berkemih. Perhatikan aliran darah ke ginjal mengganggu kemampuanny untuk
penurunan haluaran urine dan memfilter dan mengkonsentrasi substansi.
perubahan berat jenis.
Distensi kandung kemih dapat dirasakan diarea suprapubik
Intervensi Rasional
P:
1. Bantu pasin untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila
tiba-tiba dirasakan.
2. Observasi aliran urine, perhatikan ukuran dan
kekuatan.
3. Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih.
Perhatikan penurunan haluaran urine dan
perubahan berat jenis.
4. Perkusi / palpasi area suprapubik
5. Berikan perawatan perineal dan pasang kateter.
6. Berikan obat (mis. Antispasmodik, oksibutinin
klorida/ Ditropan) sesuai indikasi.
7. Lakukan kateterisasi untuk residu urine
8. Pantau kadar BUN, kreatinin, elektrolit
Cont… tanggal waktu Catat perkembangan paraf
I:
1. Membantu pasien untuk berkemih tiap 2-
4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.
2. Mengobservasi aliran urine, perhatikan
ukuran dan kekuatan.
3. Mengawasi dan mencatat waktu dan
jumlah tiap berkemih. Perhatikan
penurunan haluaran urine dan
perubahan berat jenis.
4. Melakukan perkusi / palpasi area
suprapubik
E:
5. Pasien mampu berkemih selama 2-4
jam bila tiba-tiba dirasakan.
6. Aliran urin lambat dan sedikit.
7. Dalam waktu 2-4 jam,banyak urine 1,5-2
ml.
8. Saat dipalpasi area Suprapubik normal.
Cont…