(BPH)
Perseptor :
dr. Rony Oktarizal,
KEPANITERAAN KLINIK
Sp.BILMU BEDAH UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
2020
ANATOMI PROSTAT
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang
terletak di sebelah inferior vesika urinaria dan membungkus uretra
posterior.
Prostat berbentuk seperti pyramid terbalik dan merupakan organ
kelenjar fibromuskuler yang mengelilingi uretra pars prostatica.
tebalnya ± 2 cm dan panjangnya ± 3 cm dengan lebarnya ± 4 cm,
dan berat 20 gram.
Kelenjar prostat terbagi atas 5 Pada kelenjar prostat juga dibagi
lobus : dalam 5 zona :
1.Lobus medius •Zona Anterior atau Ventral
2.Lobus lateralis (2 lobus) •Zona Perifer
3.Lobus anterior •Zona Sentralis
4.Lobus posterior •Zona Transisioal
•Kelenjar – kelenjar Periuretra
FISIOLOGI PROSTAT
• Sekret kelenjar prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama sekret dari
vesikula seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen. Semen berisi
sejumlah asam sitrat sehingga pH nya agak asam (6,5).
• Selain itu dapat ditemukan enzim yang bekerja sebagai fibrinolisin yang kuat,
fosfatase asam, enzim-enzim lain dan lipid.
• Sekret prostat dikeluarkan selama ejakulasi melalui kontraksi otot polos.
• kelenjar prostat juga menghasilkan cairan dan plasma seminalis, dengan
perbandingan cairan prostat 13-32% dan cairan vesikula seminalis 46-80% pada
waktu ejakulasi.
• Kelenjar prostat dibawah pengaruh Androgen Bodies dan dapat dihentikan dengan
pemberian Stilbestrol.
BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)
DEFINISI
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia
prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya
dengan peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua) .
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat jinak :
1.Teori Dihidrotestosteron
2.Adanya ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron
3.Interaksi antara sel stroma dan sel epitel prostat
4.Berkurangnya kematian sel (apoptosis)
5.Teori Stem sel.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan pada saluran kemih bagian bawah (LUTS) terdiri atas gejala obstruksi dan iritasi
Obstruksi Iritasi
Hesistansi Frekuensi
Pancaran miksi lemah Nokturi
Intermitensi Urgensi
Miksi tidak puas Disuria
Distensi abdomen Urgensi dan disuria jarang terjadi, jika ada disebabkan oleh ketidakstabilan
Terminal dribbling (menetes) detrusor sehingga terjadi kontraksi involunter.
Timbulnya gejala LUTS merupakan manifestasi kompensasi otot buli-buli untuk mengeluarkan urine. Pada
suatu saat, otot buli-buli mengalami kepayahan (fatigue) sehingga jatuh ke dalam fase dekompensasi yang
diwujudkan dalam bentuk retensi urin akut.
akut
Timbulnya dekompensasi buli-buli ini didahului oleh factor pencetus antara lain :
Pada BPH akan ditemukan prostat yang lebih besar dari normal, permukaan licin dan konsistensi kenyal
Pada perabaan prostat harus diperhatikan :
•Konsistensi pada pembesaran prostat kenyal
•Adakah asimetri
•Adakah nodul pada prostat
•Apakah batas atas dapat diraba dan apabila batas atas masih dapat diraba biasanya besar prostat diperkirakan <60 gr.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
e. Sistografi Buli
4. Pemeriksaan Lain
a. Residual urin : Jumlah sisa urin setelah miksi, dengan cara melakukan
kateterisasi/USG setelah miksi
b. Pancaran urin/flow rate : Dengan menghitung jumlah urine dibagi dengan
lamanya miksi berlangsung (ml/detik) atau dengan alat uroflometri yang
menyajikan gambaran grafik pancaran urin. Aliran yang berkurang sering pada
BPH.
KOMPLIKASI