Anda di halaman 1dari 26

dr. Dwimantoro Iman, Sp.

Departemen Bedah, Bagian Urologi


FK UNUSA / RSI Jemursari Surabaya
ANATOMI PROSTAT
•Salah satu organ genitalia pria yang terletak di
sebelah
inferior buli-buli dan membungkus uretra
posterior
•Berbentuk seperti pyramid terbalik dan
merupakan organ kelenjar fibromuskuler yang
mengelilingi uretra pars prostatica
•Tebalnya ± 2 cm dan panjangnya ± 3 cm dengan
lebarnya ± 4 cm, dan berat 20 gram
ANATOMI PROSTAT
• Terbagi atas 5 lobus :
• Lobus medius
• Lobus lateralis (2 lobus)
• Lobus anterior
• Lobus posterior
• Terbagi dalam 5 zona :
• Anterior atau Ventral
• Perifer
• Sentralis
• Transisional
• Kelenjar2 Periuretra
DEFINISI
• Suatu keadaan dimana
kelenjar periuretral
prostat mengalami
hiperplasia yang akan
mendesak jaringan
prostat yang asli ke
perifer.

• Bersifat jinak yang


hanya timbul pada laki-
laki yang biasanya pada
usia pertengahan atau
lanjut
•Pembesaran jinak sel-sel stroma & epitel
prostat
•Insidens : Pada 70% pria > 60 tahun; 90% pria
> 80 tahun
•LUTS (lower urinary tract symptomps) :
gejala iritatif dan gejala obstruksi
•Gejala BPH: mulai dirasakan 15% pada usia 40
– 49 th
ETIOLOGI

o Teori Dihidrotestosteron (DHT)


o Ketidakseimbangan estrogen dan testosteron
o Interaksi stroma epitel
o Berkurangnya kematian sel prostat (Apoptosis)
o Teori stem cell
o Growth factors
o Faktor genetik
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS PADA BPH
•ANAMNESIS : riwayat perjalanan penyakit
•PEMERIKSAAN FISIK : rectal toucher  adakah
pembesaran prostat, konsistensi kenyal/padat
•TRUS : pemeriksaan imaging / ultrasound
•BLADDER DIARY : jadwal berkemih
•Skor IPSS (International Prostate Symptom
Score)
•UROFLOWMETRI : test pancaran kemih
MANIFESTASI KLINIK
Lower Urinary Tract Symtom (LUTS):
• Obstruktif/Voiding: • Iritatif:
• Kelemahan pancaran urin • Frequency (lebih sering)
(weak stream) • Urgency (tidak dapat
• Proses kencing berlangsung menahan kencing)
lebih lama (Hesistansi) • Nocturia (kencing
• Rasa tak puas pada akhir malam hari)
kencing (emptying • Dysuria (nyeri saat BAK)
incomplete)
• BAK terputus, lalu keluar • Residu urine makin
lagi (intermittensi) banyak dan terjadi
• Setelah BAK, ada yang retensio urine
masih netes (terminal
dribbling)
•Fungsi IPSS:
•Menentukan derajat beratnya penyakit
•Menentukan jenis pengobatan BPH
•Menilai keberhasilan pengobatan BPH
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan colok dubur / •Rektal grading:
digital rectal examination
(DRE) • Stage 0: prostat teraba <
• Konsistensi pada 1 cm, berat < 10 g.
pembesaran prostat kenyal • Stage 1: prostat teraba
• Adakah asimetri 1-2 cm, berat 10-25 g.
• Adakah nodul pada prostat • Stage 2: prostat teraba
• Apakah batas atas dapat 2-3 cm, berat 25-60 g.
diraba dan apabila batas • Stage 3: prostat teraba
atas masih dapat diraba 3-4cm, berat 60-100 g.
biasanya besar prostat • Stage 4: prostat teraba >
diperkirakan < 60 gr. 4cm, berat > 100 g.
PEMERIKSAAN FISIK
• Derajat berat obstruksi
• Diukur dengan menentukan jumlah sisa urin setelah miksi
spontan.
• Sisa urin dapat pula diketahui dengan melakukan
ultrasonografi kandung kemih setelah miksi.
• Sisa urin lebih dari 100cc biasanya dianggap sebagai batas
untuk indikasi melakukan intervensi pada hipertrofi prostat.
• Clinical grading:
• Grade 1 – 2 : Indikasi Konservatif.
• Grade 2 – 4 : Indikasi Operatif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
• Sedimen urin • Pemeriksaan
ultrasonografi transrektal
• Kultur urin (TRUS)
• Faal ginjal • Sistoskopi
• Gula darah
• PSA (prostat spesifik antigen)
• Nilai PSA normal < 4 ng/ml.
• Bila kadar PSA > 4 ng/ml dalam
darah direkomendasikan untuk
melakukan biopsi.
• Nilai PSA > 10 ng/ml harus
diperiksa lebih lanjut untuk
memeriksa adanya kanker prostat.
Trans Rectal Ultrasound (TRUS)
Gambaran Sonografi Gambaran Sonografi Benigna
Prostat Normal Prostat Hiperplasia
• Pancaran urin/flow rate :
• Menentukan parameter dinamik urine → menilai obstruksi.
• Syarat agar akurat jumlah urin 200-300 cc.
• Derajat obstruktif berdasarkan Q max:
• > 15 ml/s : non-obstruktif
• 10-15 ml/s : borderline
• < 10 ml/s : obstruktif

• Keterangan :
• Gambaran aliran urin atas : dewasa
muda yang asimtomatik, aliran urin
lebih dari 15mL/s, urin residu 9 mL
pada ultrasonografi.
• Gambaran aliran urin bawah : dewasa
tua dengan benigna hyperplasia
prostat, terlihat waktu berkemih
memanjang dengan aliran urin kurang
dari 10mL/s, pasien ini urin residunya
100 mL.
Penatalaksaan Berdasarkan Nilai Indeks Gejala BPH
Terapi Invasif Minimal
Transurethral Microwave
Thermotherapy (TUMT)
• Menggunakan gelombang
mikro untuk memanaskan
dan menghancurkan
jaringan prostat.
• Prosedur memakan waktu 1
jam dan dapat dilakukan
secara rawat jalan tanpa
anastesi umum.
• Hanya mengurangi gejala
frekuensi, urgensi, tegang,
dan intermiten.
Transurethral Resection of The Prostate
(TURP)
•Tidak diperlukan
sayatan eksternal
•Instrumen masuk
melalui uretra
•90% digunakan
untuk operasi BPH
•Reseksi dilakukan <
1 jam
Transurethral Needle Ablation
(TUNA)
•Memberikan energI
radiofrekuensi
tingkat rendah
•Shield melindungi
uretra dari panas
•Efek samping lebih
sedikit dibanding
TURP.
Transurethral Incision of The Prostate
(TUIP)
• Dilakukan pada kelenjar
prostate yang tidak terlalu
besar, tanpa ada
pembesaran lobus medius.
• Pasien umumnya masih
muda.
• Membuat beberapa incisi
kecil di leher VU, dimana
terdapat kelenjar prostat.
Photoselective Vaporization of
Operasi Laser The Prostate (PVP)
• Menggunakan energi laser tinggi
Interstitial Laser Coagulation
• Cara sama seperti TURP, tetapi
• Ujung probe serat optic menggunakan mesin diatermi yang
langsung ke jaringan prostat cukup kuat.
dan menghancurkannya. • Cukup aman dan tidak menimbulkan
perdarahan saat operasi.
• Hanya untuk prostat yang tidak terlalu
besar (< 50 gram)
• Waktu operasi lama.
Open Surgery
Open Prostatectomy
• Dilakukan ketika kelenjar sangat
membesar (> 100 gram)
• Ketika ada komplikasi (batu)
• Ketika VU telah rusak dan perlu
diperbaiki.
• Melalui 2 pendekatan:
• Suprapubik transvesikal (Freyer)
• Retropubik infravesikal (Millin)
• Perbaikan gejala klinis 85-100%.
• Komplikasi paska operasi lebih
tinggi

Anda mungkin juga menyukai