0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan1 halaman
Panduan ini memberikan informasi tentang asuhan kebidanan pada pasien dengan oligohidramnion. Oligohidramnion adalah kondisi ketika volume cairan ketuban berkurang sangat banyak menjadi kurang dari 500ml. Panduan ini menjelaskan tata cara assessment, diagnosis, intervensi, edukasi, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk merawat pasien tersebut. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan yang tepat guna memantau status ibu dan
Panduan ini memberikan informasi tentang asuhan kebidanan pada pasien dengan oligohidramnion. Oligohidramnion adalah kondisi ketika volume cairan ketuban berkurang sangat banyak menjadi kurang dari 500ml. Panduan ini menjelaskan tata cara assessment, diagnosis, intervensi, edukasi, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk merawat pasien tersebut. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan yang tepat guna memantau status ibu dan
Panduan ini memberikan informasi tentang asuhan kebidanan pada pasien dengan oligohidramnion. Oligohidramnion adalah kondisi ketika volume cairan ketuban berkurang sangat banyak menjadi kurang dari 500ml. Panduan ini menjelaskan tata cara assessment, diagnosis, intervensi, edukasi, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk merawat pasien tersebut. Tujuannya adalah memberikan asuhan kebidanan yang tepat guna memantau status ibu dan
1. Pengertian Oligohidramnion adalah volume cairan amnion yang
berkurang sangat banyak (secara khas jumlahnya kurang dari 500ml pada aterm) dan cairan ini juga menjadi sangat pekat.
2. Tujuan Panduan dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien
dengan Oligohidramnion. 3. Asessment Kebidanan 1. Pasien secara tipikal asimtomatik 2. Cairan amnion yang keluar sangat pekat sedikit 3. Test diagnostik (Kolaborasi ) Pemeriksaan USG akan memperlihatkan tidak adanya kantung ketuban yang lebih besar dari 1 cm
4. Diagnosis Kebidanan 1. Oligohidramnion
2. Partus lama 3. Partus prematur 4. Kelainan pada pola DJJ 5. Kriteria Evaluasi 1. Pola DJJ normal
6. Intervensi Kebidanan 1. Memantau status maternal dan fetal dengan ketat
a. Memantau tanda vital dan pola denyut jantung janin b. Memantau pola berat badan ibu 2. Menguatkan kembali perlunya supervisi yang ketat dan tindak lanjut 3. Membantu amnioinfusion jika ada indikasi a. Terus menerus memantau tanda vital maternal dan frekuensi DJJ selama pelaksanaan prosedur b. Mencatat perkembangan setiap kontaksi uterus c. Mempertahankan tehnik sterilitas yang ketat selama pelaksanaan prosedur d. Mengamati drainase cairan yang kontinue lewat vagina 7. Informasi dan Edukasi 1. Memberikan dukungan emosional sebelum, selama dan sesudah pemeriksaan ultrasonografi (USG) 2. Anjurkan posisi tidur ibu miring kiri pada sisi tubuhnya 3. Membantu orangtua dalam tindakan coping jika terdapat suspek anomali janin 4. Konsumsi makanan dan minuman yang bergizi
8. Evaluasi 1. Evaluasi status maternal dan fetal setelah dilakukan
intervensi kebidanan. 9. Penelaah Kritis Komite keperawatan 10. Unit Terkait Igd ponek, rawat inap, rawat jalan 12. Kepustakaan Anita lockhart RN MSN. Dr. Lyndon Saputra (2014) Asuhan Kebidanan Patologi