Anda di halaman 1dari 13
LAPORAN KASUS JULI 2018 KECELAKAAN KERJA DISUSUN OLEH: NAMA. : CINDY FITRIYANI STAMBUK —: N 11118 047 PEMBIMBING : dr. ASRAWATI AZIS, Sp.F ALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2018 BABL PENDAHULUAN 11 Latar Belakang a. Defi Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri mau-pun untuk masyarakat (Noor,A.ct al.2017) Secara harfiah, Kriminologi berasal dari kata “Crimen” yang berearti kejahatan atau penjahat dan “Logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Apabila dilihat dari kata tersebut, maka Kriminologi mempunyai arti sebagai IImu Pengetahuan tentang kejahatan. Kejahatan yang dimaksud disini adalah suatu tindakan yang dilakukan orang-orang dan atau instansi yang dilarang oleh suatu undang-undang. Pemahaman tersebut tentunya tidak dapat di salahkan dalam memandang kriminologi yang merupakan bagian dari ilmu yang mempelajari suatu kejahatan (Silitonga M,T et al.2017). b. Hak-hak tenaga kerja © Tenaga kerja berhak untuk menerima upah yang merupakan pendapatan, terdiri dari upah pokok dari tunjangan-tunjangan, Ketentuan pemberian upah didasarkan pada tingkat pendidikan, keablian, status pekerja, golongan serta masa kerja. © Tenaga kerja berhak untuk mendapat waktu istirahat (cuti) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. © Tenaga kerja bethak untuk diikutser-takan dalam program Jamsostek © Tenaga kerja berhak untuk mendapat-kan perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan kerja (Noor,A.et al.2017) ¢. Aspek Hukum Dalam Un-dang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 ten-tang Ketenagakerjaan bahwa pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk mencip-takan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kesem-patan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dalam mewujudkan kesejahter-aannya, Pada saat karyawan mulai diterima bekerja dan saat bekerja tidak le-pas dari hubungannya dengan keselamatan dan Kesehatan kerja sesuai dengan Undang-Undang No. | Tahun 1970 Tentang Kesela-matan dan Kesehatan Kerja (Noor,A.et al.2017) 4d, Unsur-Unsur Tindak Pidana Menurut Prof. Satochid Kartanegara, S.H. unsur delik terdiri dari unsur obyektif dan unsur subyektif: Yakni: Unsur-unsur yang obyektif adalah unusur-unsur yang terdapat di Ivar manusia a. suatu tindakan, b. Suatu akibat. c. Keadaan (Omstandigheid). Yang kesemuanya dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Unsur-unsur yang subyektif, yang juga termasuk “A/gemene Ieerstukken” adalah unsur subyektif dari perbuatan dan yang dapat berupa : a, Toerekeningsvatbaarheid (dapat dipertanggungjawabkan). b. Schuld (kesalahan) (Silitonga M,T et al.2017). Unsur direncanakan terlebih dahulu dalam KUHPidana diatur dalam pasal 353, 355 tentang penganiayaan biasa berencana dan penganiayaan berat berencana serta pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan pasal 342 tentang pembunuhan tidak berencana (Daleda F,D.2017). 1.2Tujuan 1. Dapat membuat visum et repertum pada kasus kecelakaan kerja 2. Dapat menjelaskan pengertian perbuatan kecelakaan kerja 3. Dapat melihat aspek hukum pada kasus kecelakaan kerja BABII LAPORAN KASUS 2.1 Kronologis Kejadian Pasien datang ke RSUD Luwuk dengan kesadaran menurun, dibawa oleh tetangganya Kejadian ini terjadi pada hari rabu tanggal 18 Juli 2018 sekitar jam 19.00Wita betempat di SD Pagimana. Korban tiba di IGD RS daerah Kab, Banggai pada hari rabu, tanggal 18 Juli 2018 pukul 20.00 Wita. Menurut keterangan tetangga pasien bahwa pasien terjatuh pada saat bekerja , pada saat itu pasien terjatuh dari pelafon karena pasien sedang memerbaiki pelafon yang bertempat di SD pagimana. 2.2 Hasil Pemeriksaan A. Keadaan Umum Pasien dengan jenis kelamin laki-laki berumur 51 tahun, berstatus sudah menikah . Pasien saat datang mengenakan baju berwama coklat krem dan celana pendek berwarna abu-abu hitam. Pasien datang dengan kesadaran menurun, tekanan darah 160/100 milimeter air raksa, denyut nadi 70 kali per menit, pernapasan x kali permenit, suhu ketiak 35,6 derajat celcius. B. Keadaan Bagian Tubuh 1. Dahi, pelipis, pipi, dagu, mata, hidung, telinga, mulut, leher, dada, perut, pinggang, punggung, pundak, pantat, dubur tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. 2. Kepala Pada kepala bagian belakang sisi kanan ditemukan luka memar dengan ukuran enam koma lima sentimeter kali lima sentimeter. Terletak lima sentimeter sejajar dari sisi atas telinga kanan, 3. Anggota gerak atas Pada lengan kiri atas bagian belakang terdapat luka memar dengan ukuran empat sentimeter kali tiga sentimeter. Terletak enam sentimeter diatas siku tangan kiri. 4, Anggota gerak bawah Pada kaki kiri bagian depan terdapat luka lecet dengan ukuran tiga sentimeter kali satu sentimeter. Terletak tujuh sentimeter dibawah lutut kaki kiri. Terdapat perdarahan tidak aktif disekitar luka serta disekitar Iuka tampak bewarna merah keunguan, GAMBAR 1.PASIEN GAMBAR 3.Luka Memar Pada Kaki Kiri Bagian Depan PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN RUMAIESAKIT DAERAH INSTALASE REDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLFGAL Jalan tam Ronjo!No. 14 / MF (0461 ) 21820, F-Mail cam Iumwheevabwe.co.id VISUM ET REPERIUM (KORBAN HIDUP) PRO JUSTITIA No Reg RM: 001 Schubungan dengan surat saudara:————-————_—__—_—______$_$—$$—$____—— Pangkat: Nomor..... i Tertanggal: 18 Juli2018 Perihal:Permintaan Visum Et Revetum, yang kami terimapadatanggal: 18 Juli2018 Pukul Sebagai dokter forensik pada Instalasi Kedokteran Forensik dan In Medikolegal RSUD Kabupaten Banggai, menyatakan telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban pada hari rabu, tanggal 18 Juli 2018 pukul 20.00 WITA, dilnstalasi Gawat Darurat RS Daerah Kabupaten Banggai atas korban yang menurut surat Saudara: ——- Nama Umur 31 tahun Kelamin : Laki-laki Agama : Islam ——~ Pekerjaan : KuliBangunan Sukw/Bangsa : Salui Alamat : Pagimana --———~ Sehubungan dengan dugaan kecelakaan kerja, yang terjadi pada hari rabu tanggal 18 Juli 2018 sekitar jam 19,00Wita betempat di SD Pagimana. Korban tiba di IRD RS daerah Kab. Banggai pada hari rabu, tanggal 18 Juli 2018 pukul 20.00 Wita— HASIL PEMERIKSAAN Pemeriksaan Luar: ————---—-—— 1. Kesadaran menurun, tekanan darah 160/100 milimeter air raksa, denyut nadi 70 kali per menit, pernapasan x kali permenit, suhu ketiak 35,6 derajat celcius. 2. Korban berjenis kelamin laki-laki, umur 51 tahun. 3. Properti: Korban mengenakan baju berwara coklat krem dan celana pendek berwarma bab fit jeanne nee 4. Kepala: a = a. Bentuk: Pada pce haglon belakang sisi kanan dlitemukan luka memar dengan ukuran enam koma lima sentimeter kali lima sentimeter. Terletak lima sentimeter sejajar dari sisi atas telinga kanan,—————————~ 'b. Dahi: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. c. Pelipis: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasat No Reo/RM: 001 1 aT RES: 4 Pipi Tidak ditemutan kelainan din tanda-tanda kekermean © Dag Tidak ditermukan kelamnan dan tanda-tanda kekeracan (MRL, wate eee eee = Kanan Tidak ditemukan kelainan dan tands-tanda kekerasan Kin Tidak ditemuhan kelainan dan tands-tanda kekerasan ———-~ & Hidung Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tands kekerasan. - bh. Telinga Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan 4. Mulut Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.~ S. Leber. Tidak ditemukan kelarnan dan tanda-tands kekersan.——— 6 Dada Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. — 7 8. Perut: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. ————————-—— Pundak Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.——— Punggung: Tidak dilakukan pemenk saan, ana 10. Pinggang Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan.———————~ 11, Panggul: Tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. 12. Pantat : Tidak dilakukan pemenksaan 13. Ampgota gerak ats ¢ ana nner Kanan: Tidak ditemukan kelainan tanda-tanda kekerasan Kin: Pada lengan kin atas bagian belakang terdapat luka memar dengan ukuran empat sentimeter kalt tiga sentimeter. Terletak enam sentimeter diatas siku tangan kit), —————-——~ 14, Anggota gerak bawah: Kanan: Tidak ditemukan kelainan tanda-tanda kekerasan Kiri:Pada kaki kin’ bagian depan terdapat luka lecet dengan ukuran tiga sentimeter kali satu sentimeter. Terletak tuyuh sentimeter dibawah lutut kaki kiri. Terdapat perdarahan tidak aktif disekitar luka serta disekitar luka tampak bewarna merah keunguan.. —-—---—-—--——- 15. Alatkelamin: tidak ditemukan kelainan dan tanda-tanda kekerasan. 16, Dubur:tidak dilakukan pemeriksaan. Tindakan/Terapi : 1, Pemberian terapi cairan dan obat melalui selang infuse 2. Pemasangan selang saluran kencing 3. Dievaluasi pada ruang icu Pemeriksaan penunjang : 1. Dilakukan foto kepala : Hasil belum diketahui KESIMPULAN 1. Korban laki-laki, umur lima puluh satu tahun. 2. Padapemeriksaan ditemukan : a. Kesadaran menurun b. Luka memar pada kepala bagian belakang dan pada anggota gerak atas kiri.. ¢. Luka lecet pada anggota gerak bawah kiri.. Luka tersebut diatas terjadi akibat kekerasan tumpul. 3. Kualifikasi luka tersebut diatas menimbulkan bahaya maut. Demikian Visum et Repertum ini dibuat menurut pengetahuan sebaik-baiknya pada waktu itu dan dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan. DokterPemeriksa, No Reo/RM: 001 % BABIIL PEMBAHASAN Timu kedokte mu Kedokteran forensik, juga dikenal dengan nama Lega! medicine, adalah salah satu cabang spesialistik dari ilmu kedokteran, yang mempelajari pemanfaatan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum serta keadilan, Timu kedokteran forensik tidak semata-mata bermanfaat dalam urusan penegakan hukum dan Keadilan dilingkup pengaditan soja, tetapi juga bermanfaat dalam segi kehidupan bermasyarakat lain, misalnya dalam membantu penyelesaian klaim asuransi yang adil, baik bagi pihak yang mengasuransi, dalam membantu pemecahan masalah paternitas, membantu upaya keselamatan Kerja dalam bidang industry dan otomotif dengan pengumpulan data korban kecelakaan industry maupun kecelakaan lalu-lintas dan sebagainya. Menurut KUHP pasal 133 ayat (1), yang berwenang melakukan pemeriksaan forensik yang menyangkut tubuh manusia dan membuat keterangan ahli adalah dokter ahli kedokteran kehakiman (Forensik) dokter dan ahli lainnya, Sedangkan dalam penjelasan KUHP tentang pasal tersebut dikatakan bahwa yang dibuat oleh dokter ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan abli sedangkan yang dibuat oleh selain ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan. Visum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medic terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuhmanusia, berdasarkan keilmuannya dan dibawah sumpah, untuk kepentingan peradilan. Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal 184 KUHP. Visum et repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana tethadap kesehatan dan jiwa manusia, Visum et repertum menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medic yang berulang didalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti benda bukti. Ketenagakerjaan terseby ut Yang diatur oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang ada spungannya terkait dengan " wan Undang-undang No, 1 Tahun 1970 sangat erat kai-tannya dengan Jaminan Apabila terjadi kecelak 7 ‘un Kerja yang diatur dalam Undang-undang No. 3 Tahun 1992 sertang Jaminan Sosial Ten : aga Kerja, Dalam per-aturan perusahaan terdapat pada Perjanjian kerja Bersame antara lain mengatar Pera-turan keselamatan dan keschatan kerja serta jaminan jalnya. Keselamatan da n dan keschal , sa ‘Kesh n Keschatan Kerja telah diatur dalam Undang-Undang Nomor | Tahvn ooo d ' -matan Kerja, Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan sis matannya lat jeselamatannya dalam melakukan pekerjeannya guna untuk Kesejahteraan hidup a" duktivit katkan produktivitas. Secara makro berkaitan dengan JAMSOSTEK (Jaminan Sosial meningl ehatan ‘tenaga Kerja). Karena setiap perusahaan wajib mempunyai K3 (Keselamatan dan Kes Kerja). Sosial Tenaga Kerja. Salah satu kejahatan terhadap nyawa seseorang adalah dengan sengaj@ mencabut nyawa yang masih diberlakukan saat harus melakukan beberapa bahwa opset dari pelakunya banyak seseorang yang menurut kodifikasi hukum pidana warisan Belanda ini disebut pembunuhan.Untuk menghilangkan hidup seseorang, a orang dengan catatan Inya orang lain tersebut. Dewasa ini salah satunya tindak pidana langkah yang dapat mengakibatkan matiny itu harus ditujukan pada akibat berupa meningga terjadi tindak pidana kejahatan yang sangat meresahkan masyarakat, pembunuhan berencana, Pembunuhan berencana merupakan kejahatan cukup mendapat perhatian di dalam rmasyarakat, Tindakan pembunuhan di kenal dari zaman ke zaman dan di karenakan bermacam-macam factor yang menyebabkanya. Tindak pidana pembunuhan berencana adalah suatt tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang secara tenang dan dengan direncanakan terlebih dahulu. Hal ini diatur dalam Pasal 340 KUHP yang gan maksimum hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup, atau yang sangat berat dan mengancam den hukuman penjara dua puluh tahun. lam KUHP mencakup hal-hal sebagai berikut :3 Kejahatan terhadap ‘orang’ dal 4) Kehormatan(penghinaan) 4) Membuka rahasia ) Kebebasarvkemerdekaan pribadi adi dy Nyaw' ¢) Badan/tubuh, Pada kasus ini as pasien datang dengan kesadaranmenurun, pasien diantar ol tetangganya. =m enn ae ‘T.Bahri Dahlan berusia $1 tahun . Menurut tetaneee rabu, tanggal 18 Juli 2018 oe sedang memperbaiki plafon SD di Pagimans . Pads hari mengenakan baju berwama ook ul 20.00 Wita pasien datang di RSUD Luwuk, densi at krem dan celana pendek berwamna abu-abu hitam. Ditakukan TTTV pada pasien yaitu : tekanan darah 160/100 milimeter air raksa, denyut nadi 70 kali per seni, pemapasan x kali permenit, suhu ketiak 35,6 derajat eeleius 1 belakang dan pada kaki Kitt luka memar dengan ukuran ji atas Terdapat Iuka pada bagian kepala, lengan kiri atas bagiat bagian depan. Pada kepala bagian belakang sisi kanan ditemukan tak lima sentimeter sejajar dari sis! enam koma lima sentimeter kali lima sentimeter. Terlet n empat terdapat luka memar dengan ukura kanan.Pada lengan kiri atas bagian belakang ja kaki kiri ntimeter diatas siku tangan Kiri, Pad imeter. Terletak telinga imeter kali tiga sentimeter. Terletak enam se in ukuran tiga sent 5. Terdapat perdarahan tidak aktif dis sent agian depan terdapat luka lecet denga tujuh sentimeter dibawah Iutut kaki ir disekitar luka tampak bewama merah keunguan- 1s ini menimbulkan bahaya maut. timeter kali satu senti isekitar Iuka serta Kualifikasi luka pada kas Terdapat luka memar pada kepala belakang sisi kanan, luka memar pada bagian lengan atas tangan kiri dan Iuka lecet pada kaki kiri bagian depan. ‘Luka tersebut terjadi akibat kekerasan tumpul. BABIV KESIMPULAN 1. Visum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medic terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuhmanusia, berdasarkan keilmuannya dan dibawah sumpah, untuk kepentingan peradilan. 2. Telah dilakukan pemeriksaan pasien Tn.Bahri Dahlan umur lima puluh satu tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan didapatkan luka_memar pada kepala belakang sisi kanan, luka memar pada bagian lengan atas tangan kiri dan luka lecet pada kaki kiri bagian depan, Luka tersebut terjadi akibat kekerasan tumpul. 3, Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Kesela-matan Kerja. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya guna untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivites. DAFTAR PUSTAKA Silitonga M,T Et All. 2017. Analisis 5 Pidana Penjara Seumur Hidup nalisis Hukum Mengenai Sanksi Pidat GT Kriminolog Tethadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Dalam Studi Pengadilan Negeri Medan. Viewed 20 Juli 2018.From Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997.1Imu Kedokteran Forensik.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta. Noor A,R Et Al.2017, Aspek Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Teangaters D UdDinamis Abadi Kota Palu.Viewed 24 Juli 2018.

Anda mungkin juga menyukai