Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


PENSITOPENIA DI RUANG VAVILIUN CEMPAKA
RSU KABUPATEN TANGERANG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pembimbing: Nabella Ayu Jihan Fadhila, S.Tr.Kep., M.Tr.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Siti Nurahimah


NIM : P27901121089
Kelas/Prodi : 2B D3 Keperawatan
Semester : 4 (Empat)

POLTITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI D-III KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah- Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan pendahuluan ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari laporan pendahuluan ini adalah. “Laporan Pendahuluan” Pada
Pasien dengan “Pensitopenia”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Nabella Ayu Jihan Fadhila, S.Tr.Kep., M.Tr.Kep. selaku dosen pembimbing praktik klinik
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan saran serta kritikan yang membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan laporan pendahuluan ini. Saya berharap semoga laporan pendahuluan ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Tangerang, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
A. Konsep Teori Pensitopenia pada Anemia Aplastik............................................................1
1. Definisi............................................................................................................................1
2. Etiologi............................................................................................................................1
3. Manifestasi Klinis...........................................................................................................1
4. Patofisiologi....................................................................................................................1
5. Komplikasi......................................................................................................................1
6. Pemeriksaan Penunjang..................................................................................................1
7. Penatalaksanaan (Medis dan Keperawatan)....................................................................1
8. Pathway...........................................................................................................................1
B. Konsep Laporan Pendahuluan Pada Pasien Dengan Gangguan Pensitopenia...................1
1. Pengkajian.......................................................................................................................1
2. Diagnosis Keperawatan...................................................................................................3
3. Intervensi.........................................................................................................................4
4. Implementasi...................................................................................................................8
5. Evaluasi...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
A. Konsep Teori Pensitopenia Pada Anemia Aplastik

1. Definisi
2. Etiologi
3. Manifestasi Klinis
4. Patofisiologi
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan (Medis dan Keperawatan)
8. Pathway

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen


1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam
menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat diperoleh
melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta
pemeriksaan penunjang lainnya.
b. Anamnese
1) Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk
rumah sakit dan diagnosa medis.
2) Riwayat Keperawatan
 Keluhan Utama
Keluhan pasien yang paling dirasakan
 Riwayat kesehatan sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan
hidup pasien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan

1
mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan
mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
 Riwayat kesehatan dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung
pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman pasien.
 Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat sakit yang sama pada keluarga atau penyakit lain yang
berpotensi menurun atau menular pada anggota keluarga lain
 Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang
dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan
keluarga terhadap penyakit penderita.
3) Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati
antara lain ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll.
4) Kualitas : Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan
nyeri. Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui.
5) Faktor presipitasi : Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri
antara lain lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba.
6) Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan,
atau dapat menggunakan skala dari 0-10.
7) Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai,
berapa lama, bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri
terakhir timbul.
8) Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri Pengkajian Skala Nyeri
- Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak
terganggu)
- Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)

2
- Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas secara
mandiri)
9) Pemeriksaan fisik
Ekspresi wajah
- Menutup mata rapat-rapat
- Membuka mata lebar-lebar
- Menggigit bibir di bawah
Verbal
- Menangis
- Berteriak
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah
- Nadi
- Pernafasan
Ekstremitas
- Amati gerak tubuh pasien untuk mengalokasi tempat atau rasa yang
tidak nyaman

2. Diagnosis Keperawatan

No. Diagnosis
Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Penurunan konsentrasi
hemoglobin

2.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

3.
Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat

3. Intervensi

3
No Diagnosis Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
. Keperawatan Hasil
Perfu Setelah dilakukan
1. 1. Monitor status
si tindakan keperawatan
hidrasi 1. Untuk mengetahui
perife selama 2x12 jam
(misalnya,membr adanya tanda-
r
diharapkan perfusi tanda dehidrasi
tidak a n mukosa
perifer efektif dengan dan mencegah
efekti lembab,denyut
kriteria hasil : syok hipovolemik
f b.d nadi
penur 1.Tekanan darah 2. Untuk mengetahui
adekuat,tekanan
unan sistol dan nilai TTV
darah ortostatik)
konse diastol dalam 3. Untuk
2. Monitor tanda-
ntrasi batas normal mempertahankan
Hb tanda vital pasien
( sistol 110-140 cairan
3. Berikan terapi oral,
dan diastole 4. Agar Hb kembali
seperti yang di
70-90) (5) normal dan stabil
2.Tekanan nadi tentukan

dalam batas 4. Atur ketersedian

normal (70- produk darah

75x/menit) (5) untuk transfusi,

3. Capillary refill jika perlu

time 5. Persiapkan

<2detik (5) pemberian

4.Tidak ada produk- produk

kelelahan (5) darah (misalnya,


cek darah dan
mempersiapkan
pemasangan
infus)

Intoleransi Tolerasnsi Aktivitas Manajemen 1. Untuk mengetahui


2.
Aktivitas (L.05047) Energi (I.05178) penyebab

4
(D.0056) 1.Kaji status kelelahan pasien
b.d Setelah dilakukan 2. Agar Hb normal
fisiologis pasien
kelemahan tindakan keperawatan dan stabil
yang
selama 2x12 jam 3. Untuk mengurangi
menyebabkan
diharapkan pasien kelelahan pasien
kelelahan
dapat beraktifitas 4. Agar pasien
2.Perbaiki deficit
dengan kriteria hasil : terbantu dan tetap
1.Kemudahan fisiologis (anemia)
merasakan adanya
dalam : transfusi
support system
melakukan 1. Pilih intervensi dari keluarga
aktivitas untuk mengurangi 5. Agar pasien bisa
hidup kelelahan baik memanajemen
harian(5) secara farmakologi kegiatan yang
2.Kecepatan maupun akan dilaksanakan
dalam nonfarmakologi untuk mengurangi
berjalan(5) 2. Anjurkan keluarga rasa lelah
3.Warna kulit (5) membantu pasien 6. Agar pasien dapat

4. Tekanan darah dalam aktivitas banyak


sistolik dan beristirahat
sehari-hari yang
diastolic ketika dengan nyaman
teratur sesuai
beraktivitas dan aman
kebutuhan
normal (5) 7. Agar pasien dapat
3. Ajarkan pasien
banyak
mengenali
beristirahat
pengelolaan
dengan nyaman
kegiatan dan
dan aman
manajemen waktu 8. Agar pasien
untuk mencegah meningkatkan
kelelahan aktivitas yang
4. Batasi jumlah akan dilakukan
pengunjung secara bertahap
5. Batasi stimuli
lingkungan yang

5
menganggu
(misalnya cahaya
atau bising) untuk
memfasilitasi
relaksasi.
6. Evaluasi secara
bertahap kenaikan
level aktivitas pasien
Resik Tingkat Edukasi
3. 1. 1.Mencegah terjadinya
o Pengetahuan Kesehatan
infeksi dari proses
infeks (L.03030) (I.12383)
tindakan keperawatan
i b.d Tujuan : Observasi :
2. 2.Agar tercipta
pertah
Setelah dilakukan 1. Cuci tangan setiap
lingkungan yang aman
anan
tindakan keperawatan sebelum dan dan aseptic
sekun
selama 2x12 jam sesudah tindakan 3. 3.Agar
der
diharapkan menggantikan/meningk
tidak keperawatan
adeku
pertahanan sekunder atkan nutrisi yang
2. Pertahankan
at adekuat dengan kurang
lingkungan aseptic
kriteria hasil : 4. 4.Untuk mencegah
selama
Keparahan infeksi infeksi bakteri
pemasangan alat
 Tidak
3. Tingkatkan intake
Kemerahan
nutrisi
 Nyeri hilang
4. Berikan terapi
 Suhu stabil
antibiotik
 Timbul nafsu
makan

4. Implementasi
Implementasi merupakan sesi aksi dalam proses keperawatan dimana wajib
memerlukan pelaksanaan intelektual, interpersonal, serta teknis. Implementasi
keperawatan merupakan suatau aksi keperawatan yang tadinya sudah di

6
rencanakan pada intervensi keperawatan. Sehabis melaksanakan implementasi
hendaklah perawat memandang reaksi subjektif ataupun objektif penderita.

5. Evaluasi
Penilaian merupakan sesi akhir proses keperawatan yang meliputi penilaian
proses(formatif) serta penilaian hasil(sumatif) serta mencakup evaluasi hasil aksi
asuhan keperawatan yang sudah dicoba. Penilaian formatif merupakan evalusi
yang dicoba sehabis perawat melaksanakan aksi keperawatan yang dicoba terus
menerus sampai menggapai tujuan. Penilaian somatif merupakan penilaian yang
dicoba tiap hari sehabis seluruh aksi cocok diagnosa keperawatan dicoba.
Penilaian somatif terdiri dari SOAP(subjek, objektif, analisis serta planing).
Subjek berisi reaksi yang diungkapkan oleh penderita serta objektif berisi reaksi
nonverbal dari penderita respon-reaksi tersebut didapat sehabis perawat
melaksanakan aksi keperawatan. Analisis ialah kesimpulan dari aksi dalam
perencanaan permasalahan keperawatan dilihat dari kriteria hasil apakah teratasi,
teratasi sebagiam ataupun belum teratasi. Sebaliknya planing berisi perencanaan
aksi keperawatan yang wajib dicoba berikutnya.
Ada tiga kemungkinan hasil evaluasi yang terpaut dengan keberhasilan
tujuan aksi ialah tujuan tercapai apabila penderita membuktikan pergantian cocok
kriteria hasil yang sudah didetetapkan, tujuan tercapai sebagian apabila bila klien
membuktikan perubuahan pada sebagian kriteria hasil yang sudah diresmikan,
tujuan tidak tercapai bila klien membuktikan sedikit pergantian serta tidak
terdapat kemajuan sama sekali.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: CV.
Trans Info Media.
Azwaldi. 2022. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia, Kebutuhan Oksigenasi, Eliminasi Dan
Rasa Aman Dan Nyaman (Terintegrasi SDKI, SLKI, SIKI Dan SPO PPNI). Kediri:
Lembaga Chakra Brahmanda Lentera
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.

Anda mungkin juga menyukai