Anda di halaman 1dari 43

ITS PKU MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

METODOLOGI
KEPERAWATAN ANESTESI

GALIH PRIA PAMBAYUN

https://itspku.ac.id
TUJUAN PEMBELAJARAN

Menjelaskan konsep pengkajian

Mendiskusikan pengkajian keperawatan

Mengulangi konsep pengkajian


PENGKAJIAN
Definisi pengkajian adalah kegiatan untuk menilai atau
mengetahui kesiapan, kemanfaatan, dampak, dan implikasi
sebelum dan/atau sesudah Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi diterapkan.

Referensi:
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019
Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ANESTESI

PENGERTIAN

Penata anestesi mengumpulkan semua informasi yang


akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.

KRITERIA PENGKAJIAN ?
Kriteria Pengkajian

c. Pengkajian, yang meliputi


a. Data tepat, akurat
pengumpulan data, analisa
dan lengkap
data, perumusan masalah
kesehatan anestesi

b. Terdiri dari data subjektif (hasil d. Tahapan pengkajian dari


anamnesa : Biodata, keluhan utama, proses keperawatan anestesi
riwayat obstetri, riwayat kesehatan meliputi tiga aktivitas :
dan latar belakang sosial budaya) Mengumpulkan data secara sistematis
dan data objektif (hasil pemeriksaan Memilah dan mengatur data yang
fisik dan pemeriksaan diagnostik) dikumpulkan
Mendokumentasikan data dalam format
yang dapat dibuka kembali
Kriteria Pengkajian

e. Pengumpulan dan
f. Metode Pemeriksaan Fisik
pengorganisasian data harus
menggambarkan dua hal yaitu :
1. Status kesehatan pasien
2. Kekuatan pasien dan masalah
kesehatan yang dialami (aktual,
risiko/potensial)
Metode Pemeriksaan Fisik :

a) Mengamati tingkah laku klien


b) Mengobservasi keadaan tubuh pasien, dilakukan pada saat pertama kali bertemu dengan klien &
mendeteksi perubahan-perubahan, gejala, kelainankelainan yang berhubungan dengan status fisik
c) Cara kerja :
• Cukup cahaya untuk penerangan dalam ruangan
Inspeksi (melihat)
• Suasana nyaman, suhu ruangan yang nyaman
• Membuka pakaiaan pada area pemeriksaan
• Gunakan alat bantu pemeriksaan
• Perhatikan keadaan pasien meliputi : tingkah laku, ekspresi, postur tubuh, penampilan umum dan
dilakukan secara sistematis dan membandingkan bagian sisi tubuh dengan lainnya

a) Pemeriksaan dengan cara menggunakan perabaan pada bagian yang akan diperiksa
b) Cara kerja :
• Tentukan daerah yang akan dilakukan palpasi
Palpasi (meraba)
• Menjelaskan pada klien tentang hal-hal yang akan dilakukan
• Gunakan jari 2,3,4 untuk mendeteksi bentuk dan struktur organ yang akan diperiksa. •
Perhatikan ekspresi wajah selama melakukan palpasi
Metode Pemeriksaan Fisik :

a) Pemeriksaan dengan cara mengetuk


• Untuk mengetahui batas-batas organ
• Mengetahui ada/tidaknya kelainan misalnya ada udara, cairan dan sebagainya
b) Cara kerja :
Perkusi (Mengetok) • Membuka pakaian sesuai dengan kebutuhan
• Jari tangan kiri diluruskan, tekan bagian ujung jari dengan kuat pada permukaan yang akan
diperkusi
• Lenturkan jari tengah kanan dan pertehankan kelenturan pada pergelangan tangan
• Ketukkan jari tengah kanan pada jari tengah kiri, pertahankan gerakan pada pergelangan tangan

Pemeriksaan dengan menggunakan alat (stetoskop) untuk memperjelas pendengaran misalnya :


• Bunyi jantung
• Bunyi/suara paru
Auskultasi (mendengar)
• Bising usus
• Denyut jantung
• Tekanan darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN ANESTESI

Pengertian
Diagnosis adalah penilaian klinis tentang Kriteria diagnosa
respon individu, keluarga, atau masyarakat keperawatan anestesi ?
terhadap masalah kesehatan actual, potensial
atau proses kehidupan. Tipe dan Komponen
Diagnosa ?
KRITERIA DIAGNOSA KEPERAWATAN ANESTESI

1. Masalah kesehatan anestesi sesuai dengan


nomenklatur yang mengatur ruang lingkup
keperawatan anestesi
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi pasien
akibat efek anestesi
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan keperawatan
anestesi secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
pelimpahan tugas
4. Dilihat dari status kesehatan pasien maka masalah
kesehatan anestesi dapat dibedakan menjadi aktual,
risiko, dan potensial
TIPE MASALAH KESEHATAN ANESTESI

Masalah Penata anestesi Masalah kolaboratif Masalah Kesehatan Anestesi


Penata anestesi secara legal dapat Bila intervensi penata anestesi dengan Merupakan masalah penata anestesi dan
memberikan intervensi tertentu untuk pelimpahan tugas intervensi medis atau masalah kolaboratif yang yang diberikan
mencapai tujuan dari suatu masalah bersam profesi kesehatan lainnya yang intervensi secara mandiri dan delegatif untuk
pasien, diperlukan secara bersama untuk mencapai mencapai tujuan dari suatu masalah pasien
tujuan dari suatu permasalahan pasien
TIPE DAN KOMPONEN DIAGNOSA

1. Actual nursing diagnoses


2. Risk dan high risk nursing diagnoses
3. Possible nursing diagnoses
4. Health promotion nursing diagnoses
5. Syndrome nursing diagnoses
1. ACTUAL NURSING DIAGNOSES

Menjelaskan respons manusia terhadap kondisi


kesehatan / proses kehidupan yang ada dalam individu,
keluarga, atau komunitas. Hal ini didukung oleh definisi
karakteristik (manifestasi, tanda, dan gejala).
Jenis diagnosis keperawatan ini memiliki empat
komponen: label, definisi, karakteristik yang menentukan,
dan faktor-faktor terkait.
Label = istilah yang jelas dan ringkas yang
menyampaikan arti diagnosis
Definisi = tambahkan kejelasan pada label diagnostik
Menentukan karakteristik = tanda dan gejala yang, jika
dilihat bersama, mewakili diagnosis keperawatan.
ACTUAL NURSING DIAGNOSES

Faktor terkait :
Patofisiologis, Biologis, atau Psikologis. misalnya oksigenasi
terganggu, dan sirkulasi terganggu. Sirkulasi yang tidak
memadai dapat menyebabkan gangguan integritas kulit.
Terkait pengobatan. misalnya obat-obatan, terapi, operasi, dan
studi diagnostik. Secara khusus, obat-obatan dapat
menyebabkan mual. Radiasi dapat menyebabkan kelelahan.
Operasi yang terjadwal dapat menyebabkan kecemasan.
Situasional. misalnya lingkungan, rumah, komunitas, institusi,
pribadi, pengalaman hidup, dan peran. Secara khusus, banjir di
suatu komunitas dapat berkontribusi pada Risiko Infeksi;
perceraian dapat menyebabkan kesedihan; obesitas dapat
berkontribusi pada Intoleransi Kegiatan.
Maturational. misalnya pengaruh yang berkaitan dengan usia,
seperti pada anak-anak dan orang tua. Secara khusus, orang
tua adalah risiko Isolasi Sosial; bayi berisiko mengalami cedera;
remaja berisiko terkena infeksi.
2. RISK DAN HIGH RISK NURSING DIAGNOSES

Respons manusia terhadap kondisi kesehatan / proses kehidupan yang


dapat berkembang pada individu, keluarga, atau komunitas yang rentan.
Ini didukung oleh faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap
peningkatan kerentanan (NANDA-I, 2009).
Konsep "berisiko" bermanfaat secara klinis. Perawat secara rutin
mencegah masalah pada orang yang mengalami situasi serupa seperti
operasi atau melahirkan yang tidak berisiko tinggi. Misalnya semua klien
pasca operasi berisiko terinfeksi, Semua wanita pasca operasi beresiko
pendarahan.
Label =Dalam diagnosis keperawatan risiko, istilah Risiko untuk
mendahului label diagnosis keperawatan atau Risiko Tinggi.
Definisi = Seperti dalam diagnosis keperawatan yang sebenarnya,
definisi dalam diagnosis keperawatan risiko mengekspresikan makna
diagnosis yang jelas dan tepat.
Faktor Risiko = Faktor risiko untuk diagnosis keperawatan risiko dan
tinggi mewakili situasi yang meningkatkan kerentanan klien atau
kelompok
3. POSSIBLE NURSING DIAGNOSES

Masalah yang dicurigai membutuhkan data tambahan.


Dalam pengambilan keputusan ilmiah, pendekatan tentatif
bukanlah tanda keraguraguan, tetapi merupakan bagian
penting dari proses.
Perawat harus menunda diagnosis akhir sampai dia
mengumpulkan dan menganalisis semua informasi yang
diperlukan sampai pada kesimpulan ilmiah.
Dokter menunjukkan sifat tentatif dengan pernyataan rule
out (R/O).
Perawat juga harus mengadopsi tentatif sampai mereka
menyelesaikan pengumpulan dan evaluasi data serta dapat
mengkonfirmasi atau R/O.
4. HEALTH PROMOTION NURSING DIAGNOSES

Penilaian klinis dari motivasi seseorang, keluarga, atau


komunitas dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan mengaktualisasikan potensi kesehatan manusia
sebagaimana dinyatakan dalam kesiapan untuk
meningkatkan perilaku kesehatan tertentu, seperti nutrisi
dan olahraga.
NANDA-I sebelumnya mendefinisikan diagnosis kesehatan
sebagai jenis diagnosis yang terpisah, tetapi kategori ini
telah dieliminasi dan diagnosis telah direklasifikasi sebagai
diagnosis promosi kesehatan dalam taksonomi NANDA-I
5. SYNDROME NURSING DIAGNOSES

Perkembangan menarik dalam diagnosis keperawatan.


Terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual
atau berisiko tinggi yang diprediksi terkait dengan
peristiwa atau situasi tertentu
PERENCANAAN
KEPERAWATAN ANESTESI
Pengertian
Penata anestesi merencanakan asuhan keperawatan
anestesi berdasarkan masalah yang ditegakan

Kriteria perencanaan

Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan


kondisi pasien, tindakan segera yang mengancam nyawa, tindakan
antisipasi dan asuhan secara komprehensif

Melibatkan pasien dan keluarga

Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien


PERENCANAAN
KEPERAWATAN ANESTESI
Kriteria perencanaan
Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan
klien berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa
asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien

Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,


sumberdaya serta fasilitas yang ada

Prioritas menetapkan intervensi berdasarkan tingkat kegawatan :


Prioritas tinggi ( mengancam nyawa ) : mencerminkan situasi
yang mengancam kehidupan (nyawa seseorang) sehingga
perlu dilakukan tindakan terlebih dahulu
Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan ):
menggambarkan situasi yang tidak gawat dan tidak
mengancam hidup manusia
Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung
prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik )
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ANESTESI
Pengertian
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh penata anestesi untuk membantu klien dari
status kesehatan saat ini ke status kesehatan yang diuraikan
dalam kriteria hasil yang diharapkan. Implementasi Proses
pelaksanaan implementasi mencakup melakukan, membantu,
atau mengarahkan kinerja aktivitas kehidupan seharihari,
memberikan arahan perawatan untuk mencapai tujuan yang
berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatan komunikasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ANESTESI

Tujuan

Implementasi bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan klien yang


menghasilkan promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
manajemen penyakit, atau pemulihan kesehatan dalam
berbagai perawatan termasuk perawatan akut, perawatan
kesehatan di rumah, dan klinik rawat jalan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
ANESTESI

Kriteria

1. Memperhatikan keunikan pasien sebagai makhluk bio-


psiko-sosial – spiritual – kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan
persetujuan dari pasien atau keluarganya
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence
based
4. Melibatkan pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy pasien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi pasien secara
berkesinambungan
8. Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang
ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Jenis Implementasi Keperawatan

A. Independent Implementations

Implementasi yang diprakarsai sendiri oleh penata anestesi


untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya
sesuai dengan kebutuhan yang tertulis pada rencana asuhan
keperawatan, misalnya: membantu dalam memenuhi activity
daily living (ADL), memberikan perawatan diri, mengatur
posisi tidur, menciptakan lingkungan yang terapeutik,
memberikan dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan
psiko-sosio-kultural, dan lain-lain.
Jenis Implementasi Keperawatan

B. Interdependen/Collaborative Implementations

Tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim


keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti
dokter. Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat
injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan lain-
lain

C. Dependent Implementations

Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,


seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya,
misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada pasien sesuai
dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik
(mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
PROSES IMPLEMENTASI

Mengkaji Ulang Pasien


Menelaah dan memodifikasi Rencana
Asuhan Keperawatan yang Ada
Mengidentifikasi Bidang Bantuan
Mengimplementasikan Intervensi
Keperawatan
METODE IMPLEMENTASI

1. Membantu dalam Aktivitas kehidupan


sehari-hari (AKS).
2. Konseling
3. Penyuluhan
4. Memberikan Asuhan keperawatan
Langsung
EVALUASI KEPERAWATAN
ANESTESI

Pengertian
Pada tahap evaluasi adalah membandingkan secara sistematik
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah
ditetapkan dengan kenyataan yang ada pada pasien, dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan pasien dan
tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi keperawatan merupakan
tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna
apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan
tercapai atau perlu pendekatan lain
Penilaian dilakukan segera setelah selesai
melaksanakan asuhan sesuai kondisi pasien

Kriteria Hasil evaluasi segera dicatat dan


didokumentasikan pada catatan medik pasien

Evaluasi Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar

Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan


kondisi pasien
Evaluasi Struktur, Proses, dan Hasil

1
Struktur, proses, dan hasil merupakan serangkaian dalam perawatan klien; namun,
masing-masing memerlukan kriteria dan metode evaluasi yang berbeda.

Evaluasi
Evaluasi Evaluasi
struktur
proses hasil

JENIS-JENIS EVALUASI
Ongoing, Intermittent, dan Terminal
evaluation
2
Evaluasi dilakukan segera setelah penata anestesi melakukan asuhan keperawatan
pertama kali dan berlanjut sampai semua tujuan tercapai.

Ongoing
Intermitten Evaluasi
evaluation
evaluation terminal

JENIS-JENIS EVALUASI
Observasi langsung adalah
mengamati secara langsung
perubahan yang terjadi dalam
keluarga

Wawancara keluarga, yang


berkaitan dengan perubahan
sikap, apakah telah menjalankan
anjuran yang diberikan perawat

METODE Memeriksa laporan, dapat

EVALUASI dilihat dari rencana asuhan


keperawatan yang dibuat dan
tindakan yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana

Latihan stimulasi, berguna


dalam menentukan
perkembangan kesanggupan
melaksanakan asuhan
keperawatan
PENULISAN
EVALUASI
PENULISAN
EVALUASI
Website : https://itspku.ac.id

Email : galihpria500@gmail.com

Address : Villa Mulawarman, cluster


Citra Pesona No.B12, Banyumanik – Kota
Semarang
Phone : 082137281266
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai