Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini,
dan di buat dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai antropologi dalam penerapan asuhan keperawatan.
Saya mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
sumbangsi kepada saya dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya saya juga
menyadari, bahwa  masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.
Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari saya. Oleh karena itu, saya senantiasa
menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan
kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amin

Tolitoli, 9 mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Asuhan Keperawatan............................................................................................3
1. Pengertian.......................................................................................................3
2. Tahapan-tahapan proses keperawatan...........................................................4
B. Antropologi............................................................................................................8
1. Pengertian.......................................................................................................8
2. Budaya dan perilaku yang mempengaruhi kesehatan....................................9
3. Etnomedisin....................................................................................................12
C. Peranaan antropologi dalam pelaksanaan askep..................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/
pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien. Dalam asuhan keperawatan ada beberapa tahap
yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian
terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep penting yaitu: Holistik
dan Komparatif. Karena itu kajian antropologi sangat memperhatikan aspek sejarah
dan penjelasan menyeluruh untuk menggambarkan manusia melalui pengetahuan
ilmu sosial ilmu hayati (alam), dan juga humaniora. Antropologi bertujuan untuk
lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai entitas biologis homo sapiens
dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komprehensif.
Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/
mempertahankan budaya, Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan
sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat
meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya
berolahraga setiap pagi. mengakomodasi/ negosiasi budaya, Intervensi dan
implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. dan
mengubah/ mengganti budaya klien, Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila
budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya
merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok.
Pada rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai
dengan keyakinan yang dianut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asuhan keperawatan?
2. Apa saja tahapan proses keperawatan?
3. Apa pengertian antropologi?
4. Apa saja budaya dan perilaku yang mempengaruhi kesehatan?
5. Apa itu etnomedisin?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian antropologi
2. Mengidentifikasi tahap-tahap proses keperawatan
3. Mendeskripsikan pengertian antropologi
4. Mengidentifikasi budaya dan perilaku yang mempengaruhi kesehatan
5. Mendeskripsikan etnomedisin

2
BAB II
PENDAHULUAN

A. Asuhan Keperawatan
1. Pengertian
Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/
pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien.
Menurut Ali (1997) Proses Keperawatan adalah metode Asuhan
Keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis dan terus-menerus serta
berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan
pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data
dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan
Penilaian Tindakan Keperawatan (evaluasi).
Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan
klien. Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia
yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan, nutrisi
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan

c. Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki


d. Kebutuhan akan harga diri

e. Kebutuhan aktualisasi diri


Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan
yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat
keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang

3
optimal.
2. Tahapan-tahapan Proses Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan
sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan
keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun
spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu
Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta
keperawatan.
1) Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada
pada pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental,
sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Jenis data antara lain:
a) Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran,
pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan
darah, serta warna kulit.
b) Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan
pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing,
nyeri dan mual.
Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi:
a) Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
b) Pola koping sebelumnya dan sekarang
c) Fungsi status sebelumnya dan sekarang
d) Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
e) Resiko untuk masalah potensial
f) Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien

4
2) Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan
kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu
pengetahuan.
3) Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa
masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat
diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah Keperawatan) tetapi
ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya
disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas.
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan
segera. Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan
menimbulkan komplikasi, sedangkan Segera mencakup waktu misalnya
pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera
dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki
kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam
kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang
kesehatan dan keperawatan.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi
dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).
Perumusan diagnosa keperawatan :
1) Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
2) Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak
dilakukan intervensi.

5
3) Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk
memastikan masalah keperawatan kemungkinan.
4) Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau
masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat
sejahtera yang lebih tinggi.
5) Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan
actual dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu
kejadian atau situasi tertentu.
c. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan merupakan pedoman tertulis untuk perawatan
klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat
dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana
asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi
konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya.
Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan
asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi
oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis
juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang(potter,1997)
d. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah
rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
1) Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
2) Tahap 2 : intervensi

6
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
3) Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
e. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana
proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah di rumuskan sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
1.) Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah
disusun.
2.) Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang
telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1) Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam
hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah
terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang
tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

7
B. Antropologi
1. Pengertian
Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata
Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan
logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau
secara etimologis antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Dalam
melakukan kajian terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep
penting yaitu: Holistik dan Komparatif. Karena itu kajian antropologi sangat
memperhatikan aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh untuk
menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial ilmu hayati (alam),
dan juga humaniora.
Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia
sebagai entitas biologis homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja
yang interdisipliner dan komprehensif. Oleh karena itu, antropologi
menggunakan teori evolusi biologi dalam memberikan arti dan fakta sejarah
dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak awal
kemunculannya. Antropologi juga menggunakan kajian lintas-budaya (Inggris
cross-cultural) dalam menekankan dan menjelaskan perbedaan antara
kelompok-kelompok manusia dalam perspektif material budaya, perilaku sosial,
bahasa, dan pandangan hidup (worldview).
Dengan orientasinya yang holistik, antropologi dibagi menjadi empat
cabang ilmu yang saling berkaitan, yaitu: Antropologi Biologi, Antropologi Sosial
Budaya, Arkeologi, dan Linguistik. Keempat cabang tersebut memiliki kajian-
kajian konsentrasi tersendiri dalam kekhususan akademik dan penelitian ilmiah,
dengan topik yang unik dan metode penelitian yang berbeda-beda.
Antropologi lahir atau berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa pada
ciri-ciri fisik, adat istiadat, dan budaya etnis-etnis lain yang berbeda dari
masyarakat yang dikenal di Eropa. Pada saat itu kajian antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan geografis yang

8
sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup
yang sama. Namun demikian dalam perkembangannya, ilmu antropologi
kemudian tidak lagi hanya mempelajari kelompok manusia tunggal yang
mendiami suatu wilayah geografis yang sama. Kajian-kajian antropologi
mengenai isu-isu migrasi misalnya kemudian melahirkan penelitian-penelitian
etnografis multi-situs. Hal ini terjadi karena dalam perkembangannya,
pergerakan manusia baik dalam satu kawasan regional tertentu hingga dalam
cakupan global adalah fenomena yang semakin umum terjadi.
2. Budaya dan perilaku yang mempengaruhi kesehatan
Budaya dan perilaku positif yang mempengaruhi kesehatan:
a. Berolahraga Teratur
Olahraga yang teratur adalah olahraga yang dilakukan setiap dua hari sekali.
Olahraga yang cocok dan mudah dilakukan oleh setiap orang adalah
olahraga aerobik, seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik, berenang,
bersepeda atau permainan ringan, seperti tenes meja atau golf. Olahraga
permainan lebih disukai banyak orang karena menyenangkan. Olahraga
permainan lebih cocok untuk pengembangan motorik anak.
b. Mencuci tangan sebelum makan
Berbagai kuman dan virus dapat menempel di tangan saat kita beraktivitas
seperti berjabat tangan dengan orang lain atau bersentuhan dengan sumber
kuman misalnya sampah dan kotoran. Agar terhindar dari berbagai penyakit
menular, kita harus rajin mencuci tangan, terutama sebelum makan.
c. Rajin membersihkan atau memotong kuku
Kuku yang terdapat di ujung jari tangan pastinya sering berkontak langsung
dengan aktivitas kita sehari-hari, mulai dari makan hingga buang air.
Sehingga menjaga kebersihan kuku merupakan suatu hal yang penting, agar
kuku tidak membawa penyakit dan menimbulkan efek yang tidak di
inginkan.
d. Rajin mandi
Mandi disarankan untuk dilakukan setidaknya 2 kali sehari, waktu yang
paling ideal adalah pagi setelah bangun tidur dan sore hari setelah

9
beraktivitas. Selain membersihkan badan mandi juga memiliki manfaat
besar untuk kesehatan fisik dan mental kita.

Budaya dan perilaku negatif yang memepengaruhi kesehatan:


a. Minum kopi langsung setelah bangun tidur
Memang, kopi dapat membuat metabolisme tubuh berjalan lebih cepat dan
mengurangi resiko penyakit diabetes. Walau begitu, meminum kopi ketika
baru bangun tidur di pagi hari memiliki dampak negatif yang lebih banyak.
Menurut ahli nutrisi Eliza Savage, tubuh manusia tidak menerima asupan air
selama tidur sehingga menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, jika
langsung meminum kopi setelah bangun tidur justru akan semakin
memperparah kondisi ini.
b. Menaruh sikat gigi sembarangan
Ketika toilet disiram, partikel-partikel air dapat menerbangkan bakteri ke
berbagai sudut kamar mandi. Akhirnya, sikat gigi yang ditaruh begitu saja di
kamar mandi bisa menjadi sarang berbagai bakteri, kotoran, hingga partikel-
partikel feses. Jika tidak dibersihkan dengan baik sebelum digunakan,
bakteri-bakteri ini bisa berpindah ke mulut kita. Oleh karenanya, jangan
tinggalkan sikat gigi di kamar mandi secara terbuka. Sebaiknya gunakan sikat
gigi yang memiliki tutup, sehingga sikat gigi tetap bersih dan terhindar dari
bakteri. Penting untuk mengganti sikat gigi minimal tiga atau empat bulan
sekali.
c. Terlalu sering buka ponsel
Terlalu sering memainkan ponsel dan menunduk ke bawah ternyata bisa
menimbulkan dampak kesehatan yang negatif. Sebab, menurut Pemimpin
Petugas Kesehatan Complete Spine Solutions David Shapiro, terlalu lama
menunduk melihat ponsel dapat menimbulkan tekanan di struktur tulang
leher.
d. Duduk sepanjang hari
"Banyak studi yang telah mengungkapkan bahwa kebiasaan duduk terus-
menerus ini dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan fisik dan
mental, dari peningkatan resiko kanker, diabetes, penggumpalan darah,

10
hingga penurunan fokus dan produktivitas," ujar Senior Manager Riset
Faktor Manusia dan Ergonomika dari Ergotron Carrie Schmitz.

e. Tidak memerhatikan asupan gula


Menurut Asosiasi Jantung Amerika, jumlah gula yang maksimal dikonsumsi
laki-laki dewasa sebanyak 9 sendok teh, sedangkan perempuan dewasa 6
sendok teh. Namun rata-rata orang Amerika mengonsumsi 19,5 sendok teh
tiap hari.
f. Kurang tidur
Kurang tidur bisa memperparah risiko tekanan darah tinggi, peradangan di
dalam tubuh, diabetes, depresi, penyakit jantung, kurang optimalnya kinerja
otak, hingga obesitas.
g. Menatap layar hingga malam
Layar ponsel dan komputer memproduksi cahaya energi tinggi gelombang
pendek yang bisa merusak kesehatan, terutama mata. Cahaya biru yang
dikeluarkan alat-alat elektronik adalah faktor utama yang meningkatkan
risiko degenerasi makula. Gejala-gejala lain yang disebabkan terlalu lama
menatap layar elektronik adalah mata lelah, penglihatan yang kabur, mata
kering dan merah, hingga sakit kepala
h. Kurang Minum
Tahukah Anda bahwa sedikit dehidrasi dapat menyebabkan masalah
kesehatan? “Dalam banyak kasus, orang juga bisa mengalami sakit kepala,
sembelit, dan nyeri otot ketika mereka menjadi sedikit dehidrasi.
i. Tidak Cukup Tidur
Setiap orang harus melakukan setidaknya tujuh jam tidur Oleh karena itu
Anda perlu downtime agar tubuh Anda dapat memperbaiki sendiri. Agar
menjadi produktif, Anda juga membutuhkan dorongan energi dan relaksasi
yang disertai dengan tidur nyenyak yang nyenyak. Selama tidur, tubuh
membangun kembali otot, mengatur produksi hormon dan memperbaiki
sedikit masalah. Tidur juga merupakan bagian penting dari pencegahan
penyakit seperti diabetes, hipertensi dan penyakit jantung.
j. Merokok

11
Merokok secara langsung menyebabkan 30 persen kematian akibat penyakit
jantung, 30 persen kematian akibat kanker, dan 80 hingga 90 persen dari
semua kanker paru-paru, belum lagi meningkatkan risiko kanker mulut,
tenggorokan, dan kanker kandung kemih.
k. Terlalu Banyak Makan Makanan Cepat Saji
Lemak trans yang sering ditemukan dalam makanan cepat saji,
meningkatkan kolesterol ‘jahat’ dan lemak darah yang berkontribusi pada
pengerasan pembuluh darah, serta meningkatkan peradangan, yang
berkontribusi pada penumpukan plak lemak di dinding arteri. Kebiasaan
buruk ini juga secara astronomis meningkatkan peluang untuk serangan
jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi, di atas kemungkinan memicu atau
memperparah masalah pernapasan seperti bronkitis dan serangan asma.
3. Etnomedisin
Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang
asal mula penyakit, sebab-sebab, dan cara pengobatan menurut kelompok
masyarakat tertentu. Aspek etnomedisin merupakan aspek yang muncul seiring
perkembangan kebudayaan manusia. di bidang antropologi medis, etnomedisin
memunculkan termonologi yang beragam. Cabang ini sering disebut pengobatan
tradisionil, pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih netral (Foster
dan Anderson, 1986:62).
Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh dua
faktor. Pertama penyakit yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa,
lelembut, makhluk halus, manusia, dan sebagainya. Pandangan ini disebut
pandangan personalistik. Penyakit juga dapat disebabkan karena terganggunya
keseimbangan tubuh karena unsur-unsur tetap dalam tubuh seperti panas
dingin dan sebagainya. Kajian tentang ini disebut kajian natural atau
nonsupranatural. Di dalam realitas, kedua prinsip tersebut saling tumpang
tindih, tetapi sangat berguna untuk mengenai mengenai konsep-konsep dalam
etnomedisin (Foster dan Anderson, 1986:63-64).
Khusus untuk pengobatan penyakit naturalistik, biasanya digunakan
bahan-bahan dari tumbuhan (herbalmedicine) dan hewan (animalmedicine),

12
atau gabu-ngan kedua. Sementara untuk penyakit personalitik banyak
digunakan pengobatan dengan ritual dan magi.

C. Penerapan antropologi dalam praktik pelaksanaan askep


Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan
budaya klien.
Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/
mempertahankan budaya, mengakomodasi/ negosiasi budaya dan mengubah/
mengganti budaya klien (Leininger, 1991).
1. Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan
diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga
klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya
budaya berolahraga setiap pagi.
2. Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk
membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan
menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan,
misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis,
maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
3. Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pada rencana hidup yang dipilih
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/
pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dan asuhan
keperawatan ada beberapa tahap yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian
terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep penting yaitu: Holistik
dan Komparatif. Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi
manusia sebagai entitas biologis homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka
kerja yang interdisipliner dan komprehensif.
Budaya dan perilaku positif yang mempengaruhi kesehatan yaitu Berolahraga
Teratur, Mencuci tangan sebelum makan, Rajin membersihkan atau memotong kuku
serta rajin mandi. Lalu budaya dan perilaku yang mempengaruhi kesehatan yaitu
Minum kopi langsung setelah bangun tidur, menaruh sikat gigi sembarangan, terlalu
sering buka ponsel, duduk sepanjang hari, tidak memerhatikan asupan gula, kurang
tidur, menatap layar hingga malam, kurang minum, tidak cukup tidur, merokok,
terlalu banyak makan makanan cepat saji.
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai dengan
budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah
perlindungan/ mempertahankan budaya, mengakomodasi/ negosiasi budaya dan
mengubah/ mengganti budaya klien (Leininger, 1991).
B. Saran

14
Dalam pembuatan makalah mengenai antropologi dalam penerapan asuhan
keperawatan ini tentu tak luput dari ketidak sempurnaan, untuk itu saran dan kritik
dari dosen sangat dibutuhkan, demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Belajaraskep.blogspot.com. (2011). Pengertian Asuhan Keperawatan. (Online) Diakses


pada 8 mei 2021, dari:
https://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/pengertian-asuhan-
keperawatan.html
id.wikipedia.org. (10 maret 2021). Antropolgi. (Online) Diakses pada 8 mei 2021, dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi
ccnindonesia.com. (02 maret 2018) 9 kebiasaan yang berdampak buruk bagi kesehatan.
(Online) Diakses pada 8 mei 2021, dari:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180301144746-255-
279723/9-kebiasaan-yang-berdampak-buruk-bagi-kesehatan
jovee.id. (22 april 2020). 8 kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatanmu.
(Online) Diakses pada 8 mei 2021, Dari: https://jovee.id/8-kebiasaan-
buruk-yang-dapat-mempengaruhi-kesehatanmu/
perpusnas.go.id. (oktober 2011). Deskripsi antropologi medis. (Online) Diakses pada 9
mei 2021. Dari: https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?
lang=id&id=8203#:~:text=Etnomedisin%20adalah%20cabang
%20antropologi%20medis,pengobatan%20menurut%20kelompok
%20masyarakat%20tertentu
scribd.com. (11 oktober 2018). 3 implikasi antropologi dalam praktik keperawatan.
(Online) Diakses pada 9 mei 2021, Dari:
https://www.scribd.com/document/390659411/3-Implikasi-Antropologi-
Dalam-Praktik-Keperawatan

15

Anda mungkin juga menyukai