Anda di halaman 1dari 9

PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT) TENAGA PERAWAT

ATAU BIDAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan

SPO

drg. Ariditya Pramesti


Direktur
PENGERTIAN 1. Penugasan Klinis (Clinical Appointment) adalah surat yang
diterbitkan oleh Direktur RS. Kartika Husada Jatiasih
kepada tenaga perawat atau bidan untuk melakukan
tindakan keperawatan di RS. Kartika Husada Jatiasih
berdasarkan daftar Kewenangan Klinis yang ditetapkan
baginya
2. Surat Penugasan Klinis (SPK) memuat daftar autoritas
tenaga keperawatan, berdasarkan rekomendasi Mitra
Bestan dan Komite Keperawatan
3. Kewenangan Kinis adalah hak khusus seorang perawat
atau bidan dalam memberikan pelayanan keperawatan atau
kebidanan tertentu dalam lingkungan rumah sakit pada
periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan
klinis (Clinical Appointment)

TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penugasan


klinis (clinical Appointment) tenaga perawat atau
bidan
2. Memberi kejelasan kewenangan klinis bagi setiap
tenaga keperawatan
3. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin
bahwa tenaga keperawatan yang memberikan asuhan
keperawatan dan kebidanan memiliki kompetensi dan
kewenangan klinis yang jelas
4. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga
keperawatan yang berada di semua level pelayanan.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit.
2. Kebijakan Pengelolaan dan Penggunaan Obat di RSKH
Jatiasih No. 157/PER-DIR/RSKH/VII/2019
PROSEDUR 1. Ketua Komite Keperawatan memberikan rincian
kewenangan klinis kepada Direktur
2. Direktur membuat surat penugasan klinis yang berisi
rincian kewenangan klinis kepada Perawat atau Bidan
yang bersangkutan
3. Direktur memberikan Surat Penugasan Klinis tersebut
kepada Perawat atau Bidan yang bersangkutan
4. Direktur mengumumkan daftar kewenangan klinis
tersebut ke semua bagian di Rumah Sakit

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat inap

Riwayat Perubahan:

Sebelum Perubahan :
-

Sesudah Perubahan :
-

PROSES KONSULTASI, PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Orang-orang penting yang terlibat di dalam mengembangkan dokumen ini (para penulis
utama):
Nama Jabatan Tandatangan

Ns. Leni Arifatmi, S.Kep Kepala ruangan isolasi ...........................................

Diedarkan kepada mereka yang namanya tercantum di bawah ini untuk konsultasi &
Ratifikasi/Pengesahan:
Nama Jabatan Tandatangan

Ns. Krista Rosiana, S.Kep Manager Keperawatan ...............................


.

Yes No Comments if any


DISTRIBUTION

Direktur– Sekretariat ˅ Dokumen Asli


DAFTAR

Manager Pelayanan Medis ˅ Salinan

Manager penunjang Medis ˅ Salinan

Manager Keuangan & Akuntansi ˅ Salinan


Kepala Bidang terkait ˅ Salinan

Kepala Unit terkait ˅ Salinan

“Document Controller ˅ Soft copy dalam ‘pdf’


format untuk masuk
secara online dalam
“Documentum

BAGIAN KEPERAWATAN

SOP : PERSIAPAN DAN PERANAN PERAWAT DALAM


PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE
( WSD )

No. Dokumen SOP


No. Revisi : Halaman :
KPRWT/SOP- 1 s/d 5
UMUM/065

Di tetapkan Oleh Direktur


TanggalTerbit
SPO
22 Juni 2009
(drg. Ariditya Pramesti)
DIREKTUR

Pengertian : Suatu unit yang bekerja sebagai drain untuk mengeluarkan udara dan
cairan melalui selang dada

1. Pneumotorak, disebabkan oleh :


 Spontan> 20% karena rupture bleb
 Luka tusuk tembus
 Klem dada yang terlalu lama
 Kerusakan selang dada pada system drainase
2. Hemotorak, disebabkanoleh :
 Robekan pleura
 Kelebihan anti koagulan
Indikasi :  Paskabedahtoraks
3. Torakotomipada :
 Lobektomi
 Pneumektomi
4. Efusi pleura akibat :
 Post operasi jantung
5. Empiema disebabkan oleh :
 Penyakit paru serius
 Kondisiinflamasi

Tujuan : a. Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura
b. Untuk mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura
c. Untuk mengembangkan kembal paru yang kolep dan kolep
sebagian
d. Untuk mencegah refluks drainase kembali ke dalam rongga
dada

BAGIAN KEPERAWATAN

SOP : PERSIAPAN DAN PERANAN PERAWAT DALAM


PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE
( WSD )

No. Dokumen SOP No. Revisi : Halaman :


- 2 s/d 5
KPRWT/SOP-UMUM/065

1) Apikal
 Letak selang pada interkostal III mid klavikula
 Dimasukan secara anterolateral
Tempat Pemasangan  Fungsi: untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura
WSD 2) Basal
 Letak selang pada interkostal V – VI atau intercostals VIII
– IX mid aksiler
 Fungsi : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura
1. Sistem satu botol
Sistem drainase ini paling sederhana dan sering digunakan pada pasien
dengan simple pneumotorak. Sistem ini terdiri dari botol dengan penutup
segel yang mempunyai dua lubang selang, satu selang untuk ventilasi
dan lainnya untuk selang yang masuk kedalam botol. Air steril
dimasukan kedalam botol sampai ujung selang terendam sedalam + 2
cm, ujung selang yang lebih panjang, dihubungkan dengan selang
drainase dari pasien. Selang untuk ventilas idalam botol dibiarkan
terbuka untuk mempasilitasi udara dari rongga pleura keluar.

2. Sistemduabotol
Pada system dua botol ini, botol pertama mengumpulkan cairan/drainase
dan botol kedua adalah botol water seal. Botol pertama dihubungkan
Jenis WSD dengan drainase, botol ini awalnya kosong dan hampa udara, selang
pendek pada botol pertama dihubungkan pada selang dibotol kedua yang
berisi water seal. Cairan drainase dari rongga pleura masuk kedalam
botol pertama dan udara dari rongga pleura masuk ke water seal pada
botol kedua
Penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan
menghubungkan ke ventilasi udara. Prinsip kerjanya samad engan
system satu botol, dimanau dara dan cairan mengalir dari rongga pleura
kebotol WSD dan udara dipompakan keluar melalui selang masuk
kebotol WSD.

3. Sistemtigabotol
Pada system tiga botol, botol penghisap control disambungkan ke system
dua botol. System tiga botol ini paling aman untuk mengatur jumlah
penghisapan. Pada system ini yang terpenting kedalam selang dibawah
air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisapan dinding (suction
control) yang menentukan jumlah. Penhisapan yang diberikan dari
suction control pada botol ketiga harus cukup untuk menciptakan putaran
lembut gelembung dalam botol.

BAGIAN KEPERAWATAN

SOP : PERSIAPAN DAN PERANAN PERAWAT DALAM


PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE
( WSD )

No. Dokumen SOP No. Revisi : Halaman


- :
KPRWT/SOP-UMUM/065 3 s/d
5
Pengkajian :
Memeriksa kembali intruksi dokter
Mengecek informed concent dari pasien, apakah sudah ada persetujuan
tindakan
Mengkaji status pasien dan tanda-tanda vital serta status pernapasan
Perencanaan :
a. Mencuci tangan untuk control infeksi
b. Menyiapkan peralatan, terdiri dari :
Prosedur :  Trocard, selang dada ukuran sesuai dengan pesanan dokter
 Cairan antiseptic
 Kassa
 Set tabung drainase
 Air steril NaCl 0,9%
 Konektor
 Lokal anastesi
 Benang silk no.2
 Sarung tangan steril sesuai ukuran
 Set balutan berisi :Naalpoder, gunting, klem dan pisau no,
11, kom kecil dan duk bolong steril
 Plester dan gunting
 Botol steril untuk pemeriksaan lab
 Botol kosong untuk menampung cairan drain
 Water irrigatiom sesuai kebutuhan.
1. Kaji fungsi respirasi, catat naik turunnya pergerakan dada, dispnea,
kaji kebutuhan oksigen, sianosis dan perubahan tanda-tanda vital
2. Auskultasi bunyi pernapasan
3. Pertahankan posisi yang nyaman (posisi semi fowler) atau posisi
miring dengan arah yang sesuai dengan posisi cairan/udara yang
ada dalamr onggathorak
Intervensi : 4. Bantu untuk mobilisasi sesuai kemampuan secara bertahap dan beri
penguatan setiap kali pasien mampu melakukannya
5. Bantu pasien untuk mengatasi kecemasan/ketakutan dengan sikap
tenang, membantu pasien untuk mengontrol dengan napas dalam.

BAGIAN KEPERAWATAN

SOP : PERSIAPAN DAN PERANAN PERAWAT DALAM


PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE
( WSD )

No. Dokumen SOP No. Revisi : Halaman :


- 4 s/d 5
KPRWT/SOP-UMUM/065
1) Cek ruang kontrol suction untuk mengetahui jumlah cairan yang
keluar dengan tepat
2) Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan pada
batas yang telah di tetapkan pastikan ujung pipa berada 2 cm
Pemantauan dibawah Observasi gelembung udara pada botol WSD, untuk
mengetahui jumlah udara yang keluar, dan beri tand asebaga
pada WSD : iberikut :
3) ++++= Jumlah sangat banyak dan bias ada gelembung udara setiap
waktu
4) +++ = Jumlah sedang dan gelembung udara bening
5) ++ = Jumlah minimal dan gelembung timbul jika batuk
6) + = Jumlah sangat minimal dan gelembung timbul jika batuk
- = tidak ada udara
7) Evaluasi gelembung udara yang terjadi pada suction yang terpasang
dapat mengidentifikasikan adanya kebocoran udara yang menetap
seperti pneumotorak, luka tusukan atau kebocoran selang WSD

Tiap ¼ jam pada 2 jam pertama


Catat jumlah cairan b. Tiap 1 jam untuk 4 jam kedua
c. Tiap 2 jam untuk 4 jam selanjutnya
yang keluar dari botol
WSD setiap jam

1) Observasi selang dada


2) Pastikan aliran lancar, bila terjadi sumbatan akibat darah, pus,
material serdus dapat melakukan milking (pengurutan)
3) Tekan selang hati-hati pada setiap kali melakukannya jangan sampai
mempengaruhi tekanan yang ada
4) Tekanan yang ditimbulkan oleh pengurutan lebih tinggi dari tekanan
Bila darah yang suction yang biasanya 15-20cmH2o pada sistem WSD
keluar> 200cc dalam 5) Tekanan secara langsung berhubungan dengan panjang pipa yang
1-2 jam pertama diurut
dipikirkan adanya  Walaupun pengurutan hanya beberapa senti meter dapat
menimbulkan tekanan+ 100cmH2o yang dapat berakibat
perdarahan pneumotorak persisten dan infar jaringan lokal
6) Atur posisi system drainase agar berfungsi seoptimal mungkin
misalnya sisakan panjang selang+ 90cm pada tempat tidur,
yakinkan bahwa tidak kaku dan menggantung diatas WSD,
keluarkan akumulasi cairan bila perlu
7) Fiksasi selang pada dinding dada dan lapisi dengan kassa
8) Pastikan bahwa sambungan selang dengan botol WSD lebih rendah
dari tempat tidur pasien (dilantai/troli)
9) Lengkapi dengan alat transfortasi yang aman jika dibawa ke unit
lain
BAGIAN KEPERAWATAN

SOP : PERSIAPAN DAN PERANAN PERAWAT DALAM


PEMASANGAN WATER SEAL DRAINASE
( WSD )

No. Dokumen SOP No. Revisi : Halaman :


- 5 s/d 5
KPRWT/SOP-UMUM/065

Kolaborasi :  Lakukanfotothoraksulang
 Periksaulanganalisa gas darah
 Aturtekananoksigen dan tidal volume
 Perhatikanapabilamembutuhkanoksigen
 Pemberiananalgetik

Unit Terkait : Seluruh unit perawatan

Dokument Terkait : Informed Consent Form

PROSES KONSULTASI, PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN


Orang-orang penting yang terlibat di dalam mengembangkan dokumen ini (para penulis
utama):
Nama Jabatan Tandatangan

...........................................

Diedarkan kepada mereka yang namanya tercantum di bawah ini untuk konsultasi &
Ratifikasi/Pengesahan:
Nama Jabatan Tandatangan

...............................
.
Yes No Comments if any

Direktur– Sekretariat v Dokumen Asli


DAFTAR DISTRIBUTION

Manager Pelayanan Medis v Salinan

Manager penunjang Medis v Salinan

Manager Keuangan & Akuntansi v Salinan

Kepala Bidang terkait v Salinan

Kepala Unit terkait v Salinan

“Document Controller v Soft copy dalam ‘pdf’


format untuk masuk
secara online dalam
“Documentum

Anda mungkin juga menyukai