Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Dr.A.Musawwir Taiyeb,M.Kes
NIP : 1961 1212 1986 01 2 002
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI….………………………………………………………………….ii
C. Tujuan Praktikum……………………………………………………………... 3
E. Manfaat Praktikum……………………………………………………………. 3
A. Hasil Pengamatan………………..………………………………………….13
B. Pembahasan ………………...………………………………………………..14
BAB V PENUTUP……...……………………………..………………………...17
DAFTAR PUSTAKA……...……………………………..……………………..18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak disengaja, digunakan untuk melindungi tubuh, dan lebih cepat dari reaksi.
Refleks biasanya merupakan umpan balik negatif dan bertindak untuk membantu
gerakan spontan dan terjadi sebagai bagian dari aktivitas normal. Belajar tentang
bagaimana beberapa reaksi dan gerakan tubuh dikendalikan secara otomatis, tanpa
berpikir secara sadar tentang gerakan atau responsnya. Bagaimana refleks bekerja
dalam tubuh manusia dengan mengamati refleks manusia yang tidak disengaja.
Refleks, atau tindakan refleks, adalah gerakan tak disengaja dari setiap
organ atau bagian tubuh yang telah menerima stimulus. Itu terjadi tanpa kesadaran
dan langsung. Refleks melindungi tubuh dari bahaya. Jadi, bagaimana refleks itu
terjadi setelah anda menyentuh kompor? Di tangan anda ada ujung saraf yang
saraf (dalam hal ini pembakaran tangan) disebut neuron sensorik (juga dikenal
1
2
belakang dan otak untuk interpretasi. Otak kemudian menafsirkan rangsangan dan
mengirim pesan kembali ke otot-otot di tangan oleh motor neuron (juga disebut
dan otak, dan kemudian otak mengirimkan pesan ke motor neuron disebut busur
refleks.
Jalur anatomis dari sebuah refleks disebut busur refleks. Ini terdiri dari
saraf aferen (atau sensorik), biasanya satu atau lebih interneuron dalam sistem
saraf pusat, dan saraf eferen (motorik, sekretorik, atau motor sekretorik). Mungkin
refleks paling terkenal adalah refleks cahaya pupil. Jika cahaya menyala dekat
satu mata, pupil kedua mata berkontraksi. Cahaya adalah stimulus; impuls
mencapai otak melalui saraf optik; dan responsnya disampaikan ke otot-otot pupil
Refleks lain yang melibatkan mata dikenal sebagai refleks lakrimal. Ketika
impuls saraf melewati sepanjang saraf kranial kelima (trigeminal) dan mencapai
otak tengah. Ekstraksi eferen dari busur refleks ini bersifat otonom dan terutama
menyebabkan curahan air mata. Refleks lain dari otak tengah dan medula
oblongata adalah refleks batuk dan bersin. Refleks batuk disebabkan oleh iritasi
pada trakea dan refleks bersin oleh satu di hidung. Pada keduanya, respons refleks
mengeluarkan iritasi.
3
Refleks dapat diklasifikasikan menurut jenis dan fungsi otot atau organ yang
bergerak atau berfungsi karena refleks. Beberapa refleks yang menggerakkan otot
pemikiran apa pun. Untuk lebih jelasnya, maka dilakukanlah suatu praktikum.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini, yaitu laporan praktikum ini
manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada dua sistem gerak pada manusia, yaitu gerak reflex dan gerak sadar
yang sederhana adalah refleks menyusu. Bayi yang baru lahir dan sehat sudah
dapat menghisap susu dari payudara ibunya. Refleks alimentasi ini dapat dimulai
dari pipi bayi yang disentuh puting payudara. Bayi akan menengok ke arah
payudara yang akan dihisap itu. Mulutnya membuka, bibirnya menangkap puting
payudara, mungkin tangannya akan memegang payudara itu, lalu timbul gerakan
menghisap dan menelan. Semua aktifitas ini berjalan reflektoris (Suyanto, 2010).
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling
sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensr, interneuron, dan
neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak
refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron
sensor dan neuron motor. Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang
yang diterima oleh sel saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara
Gerak reflex adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan
respon seger setelah adanya rangsangan. Pada manusia gerak reflex terjadi
4
5
melalui (reflex arc), namun reflex-reflex ini sangat penting artinya didalam
mendiagnosis dan melokalisasi lesi neurologi. Gerak reflex dapat dilatih misalnya
pengulanga dari gerakan motorik pada latihan olah raga atau pengaitan dari
homeostasis yang kita sebut sebagai waktu reaksi. Waktu reaksi adalah umlah
waktu yang dibutuhkan oleh organisme untuk bereaksi sejak rangsang muncul
Gerak refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan
respon segera setelah adanya rangsangan pada manusia gerak refleks terjadi
melalui reflex Arc flash dapat digunakan pada pemeriksaan neurologis untuk
mengetahui kerusakan atau pengungsian dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi gerak refleks dapat dilatih misalnya Pengulangan dari gerakan motorik pada
latihan olahraga atau mengaitkan dari rangsangan oleh reaksi otomatis lama
Mekanisme yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan system
saraf.Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-
tersusun atas 2 jenis sel, yaitu sel saraf dan sel neuroglia.Adapun berdasarkan
fungsinya system saraf itu sendiri dapat dibedakan atas tiga jenis : Sel saraf
dalam.Sistem syaraf terdiri dari jutaan sel syaraf (neuron).Fungsi sel syaraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Ada tiga
tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indra. 2) Penghantar
impuls, dilakukan oleh syaraf itu sendiri. Syaraf tersusun dari berkas serabut
memanjang dan meluas.Sel syaraf disebut neuron. 3) Efektor, adalah bagian yang
yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (Ganong, 2009).
Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak
motorok. Jika neuron konektor berada di otak, maka refleksnya di sebut refleks
otak. Jika terletak di sumsum tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks
refleks. Dengan adanya gerak refleks dimungkinkan terjadinya kerja yang baik
dan tepat antara berbagai organ dari individu dan hubungan individu dengan
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara ototmatis tanpa di
sadari. Terdapat dua tipe refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar yang
menyatu tanpa dipelajari, seperti menutup mata pada saat ada benda menuju ke
arahnya dan refleks yang dipelajari atau refleks yang di kondisikan (conditioned
refleks), yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, sepeti membelokkan stri mobil
kalau mau menabrak benda. Kita mengerjaka hal tersebut secara ototmatis, tetapi
terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar misalnya menutup mata dari debu,
menarik tangan dari benda panas yang menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja.
Gerak refleks dapat dihambat oleh kemauan sadar, misalnya bukan saja tidak
menarik tangan dari benda panas bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara ototmatis
terhadap rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak. Gerak refleks yang
paling sederhana memerlukan dua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron
seseorang. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori
ke pusat saraf, di terima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa di olah di
efektor, yaitu otot atau kelenjar, jalan pintas ini di sebut lengkung refleks
(Wulandari, 2009).
8
reseptor ini akan membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tuntas di
saraf eferen. Bila potensial aksi ini sampai ke efektor, terjadi lagi respon yang
besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Efektor yang berupa otot rangka,
respon bertahap tersebut selalu cukup besar untuk mencetuskan potensil aksi yang
Reflex kornea adalah reflex yang paling sering diperiksa oleh karena
berkedip ketika korneanya hendak disentuh oleh seutas kapas. Goresan pada
kornea dengaan uujung sseutas kapas pada satu sisi membangkitkan kedipan
kelopak matas atas refektorik secara bilateral. Komponen aferen dan komponen
eferen busur reflex tersebut disusun oleh sensorik dari reflex yang merupakan
(Muttaqin, 2008).
Gerakan refleks ialah gerakan yang tidak disadari yang timbul karena
adanya rangsangan.gerak refleks ini ada yang monosinap dan ada yang
susunan saraf pusat ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan
cepat dan tidak disadari. sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek
dan neuron motorik neuron konektor berada di otak maka refleks nya disebut
refleks otak jika terletak di sumsum tulang belakang maka refleks nya disebut
berikutnya yang diperlukan untuk melarikan diri dari predasi dan pukulan.Dalam
skenario ini, peran otak kecil dalam perilaku defensif dalam ruang peripersonal
belum didefinisikan secara jelas sejauh ini. Otak kecil terlibat dalam sejumlah
besar fungsi integratif, mulai dari memori kerja dan pembelajaran asosiatif hingga
kontrol motorik itu juga ditujukan pada perilaku antinosiseptif, serta dalam respon
METODE PRAKTIKUM
Alat :
1. Martil refleks
2. Senter
3. Jarum
4. Kursi
Bahan :
1. Kapas
2. Aquadest
3. Tubuh praktikan
C. Prosedur Kerja
1. Refleks lutut
10
11
2. Refleks tumit
b. Penguji memukul tendo Achilles kaki kiri naracoba dengan martil refleks.
3. Refleks bisep
b. Penguji memukul tendi m. Bisep brakii lengan dengan martil refleks dan
4. Refleks trisep
perhatiannya.
5. Refleks mengejap
tumpul jarum.
A. Hasil Pengamatan
Gerak Refleks
No. Probandus
Lutut Tumit Trisep Bisep Mata Perut
1 Hardianto - - - - + +
2 Aulya Novira + + - - + +
3 Dita Saskia Avisa + + - - + +
4 Nurasmila Nasrun + + + + + +
5 Musdalifa + - + + + -
6 Andi Nur Safitri + + + + + +
7 Asih Luklu Susiati + + + + + +
8 Nurcahaya + - + + + +
9 Irnawati + + + + + +
10 Abdul Rahman + + + + + -
11 Husnaini Bahri + + - - + +
12 Ainul Mardiah K - + + + + +
13 Raid Mahdi Arma + - + - + +
14 I Made Liawati + + - - + +
15 Nur Afni + + + + - +
16 Tri Rahayu - + - + + +
17 Nuramina + + + + + +
18 Hasriani + - - + + +
19 Sri Har Wulan Suci + + + + + +
13
14
B. Pembahasan
Gerak refleks (refleks) ialah gerakan cepat yang tidak disadari, yang
timbul akibat adanya rangsang. Ciri gerak refleks adalah cepat, respon tidak
yang timbul dapat diprediksi. Refleks merupakan respon dari suatu rangsang
berupa perubahan kondisi lingkungan yang diterima oleh reseptor. Secara umum,
refleks dibagi menjadi refleks somatik dan refleks otonom/ viseral. Efektor dari
refleks somatik adalah otot skelet. Sedangkan efektor dari refleks otonom adalah
otot polos, kelenjar, dan otot jantung. Gerak refleks ini ada yang monosinaptik,
dan ada yang polisinaptik. Lintasan impulsnya selain melalui susunan saraf tepi,
juga mencakup susunan saraf pusat sebagai pusat integrasinya. Sebuah refleks
disebut sebagai refleks spinal, bila pusat integrasi lengkung refleks tersebut
berada di medula spinalis. Sedangkan pusat integrasi refleks kranial adalah batang
otak.
pada rute lengkung refleks. Lengkung refleks adalah proses yang terjadi pada
refleks melalui jalan tertentu .Refleks patela (tempurung lutut) adalah refleks
sistem saraf berupa refleks kontraksi otot di sekitar patela sehingga kaki akan
terlihat seperti menendang . Refleks patela disebut juga dengan Knee Pess refleks
(KPR). Refleks patela merupakan refleks tendon dalam dan juga merupakan
melengkapi sirkuit yang memicu refleks yaitu ketika area di bawah tempurung
lutut dipukul dengan palu refleks, otot paha depan di paha berkontraksi, dan
15
menyebabkan kaki menendang keluar. Respon ini tidak melibatkan otak , hanya
ekstremitas bawah termasuk baik. Jika pada ibu hamil reaksinya negatif
kemungkinan ibu hamil tersebut mengalami kekurangan vitamin B1. Selain itu
ketiadaan atau penurunan refleks patela dikenal juga sebagai tanda Westphal.
Tanda westphal menunjukkan bahwa ada masalah di saraf tulang belakang pasien
atau saraf perifer. Pemeriksaan medis ini tidak berkaitan dengan sifat dan sikap
dikenal sebagai refleks Achilles, terjadi ketika tendon Achilles diketuk sementara
kaki disimpan oleh penguji dalam posisi dorsiflexed. pada refleks tumit gerakan
yang terjadi menjauhi martil refleks dan merupakan gerak refleks monosinaps
atas dan refleks fisiologi ekstremitas bawah. Refleks ekstremitas atas terdiri dari
didapatkan bahwa refleks biseps didapat melalui peregangan tendon biseps pada
saat siku dalam keadaan fleksi. Orang yang menguji menyokong lengan bawah
dengan satu tangan sambil menempatkan jari telunjuk dengan menggunakan palu
refleks pada tendon fosa cubiti. Respons normal adalah fleksi pada siku dan
menimbulkan refleks triseps, lengan pasien difleksikan pada siku dan diposisikan
tendon triseps. Pemukulan langsung pada tendon. Jika tendo otot triseps diketuk,
pelaku langsung berkedip, hal ini menunjukkan refleks dasar sebagai bentuk
respon adanya benda yang akan masuk ke mata. Refleks kornea mata merupakan
refleks kranial yang diintegrasikan oleh otak. Sedangkan refleks ini dengan
serabut sensori pada percabangan opnthalmik dari saraf kranial ke-5 yang
berpusat dalam pons dan serabut motoriknya pada saraf kranial ke-7.
Refleks dinding perut yaitu gerak mekanis pada otot lambung gerak
kimiawi (enzim) pada lambung gerakan pendulum pada usus halus gerakan
peristaltik pada usus halus dan tenggorokan. Termasuk kategori reflek superfisial.
Reaksi reflek adalah otot tertarik ke arah umbilikus, sedangkan keadaan yang
mempengaruhi reflek antara lain obesitas, perut tegang, perut terlalu kendur,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktikum yang kita lakukan kali ini dapat disimpulkan bahwa gerak
reflex merupakan gerak yang terjadi secara tiba-tiba serta stimulus yang diberikan
dari lingkungan hanya diteruskan hingga sumsum tulang beakang. Serta gerak
reflex dapat dilakukan oleh setiap orang dan ada juga beberapa orang yang tidak
merasakan gerak reflex tersebut pada beberapa bagian tubuhnya hal ini
B. Saran
sebelumnya agar paham apa yang akan dilakukan saat praktikum berlangsung,
17
DAFTAR PUSTAKA
Ganong. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Penerbit Buku Kedokteran:
Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Ilmu
Taiyeb, Mushawwir., Andi Asmawati., Irma Suryani Idris. 2019. Penuntun Anatomi
Dan Fisiologi Manusia. Makassar:Universitas Negeri Makassar
Wahyono, Yulianto., Budi Utomo. 2016. Efek Pemberian Latihan Hold Relax Dan
Penguluran Pasif Otot Kuadrisep Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Fleksi
Sendi Lutut Dan Penurunan Nyeri Pada Pasien Pasca Orif Karenaa Fraktur Femur
1/3 Bawah Dan Tibia 1/3 Atas. Jurnaal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5,No.1,
Mei 2016.
Wulandari, puspita. 2009. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis
Mikrokontroller AT 89S8252. Jurnal Neutrino Vol. 1 No. 2.
18