Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Anatomi
1.   Sistem Saraf
Adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari
jaringan saraf. Kemampuan untuk menstranmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh
sistem saraf dalam tiga cara utama :
-       Input sensorik. Ssitem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di
tubuh baik eksternal ( reseptor somatik) maupun internal ( reseptor viseral)
-       Aktivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi implus listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterprestasi dan
mengintegrasi stimulus, sehingga respons terhadap informasi bisa terjadi.
-       Output motorik. Implus dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai dari otot
dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai efektor.

2.      Sel-Sel pada Sistem Saraf


Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma.  Sel neuroglia adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai
jaringan ikat, tapat bemacam sel neuroglia yaitu : astrosit, oligdendroglia, mikroglia dan sel
ependial.

3.      Refleks
Refleks  adalah respons otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute yang
disebut lengkung refleks. Sebagian besar proses tubuh involunter ( misalnya denyut jantung,
pernafasan, aktivitas pencernaan dan pengaturan suhu) dan respons otomatis ( misalnya ,
sentakan akibat suatu stimulus nyeri atau sentakan pada lutut) merupakan kerja refleks. Refleks
yang paling simpel adalah lengkung refleks ipsilateral monosimpatik / refleks peregangan.

         4.   Sistem Saraf Pusat


1). Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen,
dan menerima 1,5% curah jantung. Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar
dan tiga lapisan jaringan jaringan ikat yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari:
- pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.
- lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung   sediki pembuluh
darah.
-dura meter adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus
bersambung, tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik.
Otak tengah adalah bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan
serebelum dan sereblum dan berfungsi sebagai jalur penghnatar dan pusat refleks. Otak
tengah,pons,dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak.
Sereblum terletak di sisi inferior pons dan meupakan bagian terbesar kedua dari otak.
Fungsi sereblum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan
gerakan otot dengan baik.
2). Medulla Spinalis
Korda jaringan saraf yang terbungkus dalam kolumna vertebra yang memanjang dari
medula batang otak sampai ke area vertebra lumbal pertama . Fungsinya mengendalikan
berbagai aktivitas refleks dalam tubuh dan bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak
melalui traktus asenden dan desenden.
liki sau radiks dorsal dan satu radiks ventral. Radiks dorsal terdiri dari kelompok-
kelompok serabut sensorik yang memasuki korda. Radiks ventral adalah penghubung ventral dan
membawa serabut motorik dari korda.
Traktus spinal. Substansi putih korda, yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi
menjadi funikulus anterior,posterior,dan lateral.

         5. Sistem Saraf Perifer


1). Saraf kranial, ada dua belas pasang saraf kranial yang diberi nomor sesuai dengan
hubungannya dengan otak. Sembilan pasangan yang pertama dan pasangan kedua belas
memasok persarafan (menginervasi) bangunan di kepala.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Sloane, Ethel. 1994. Anatomy and Physiology:An Easy Learning (terjemahan). Jakarta: EGC
2.      Guyton. 1996:56 – 57. Sistem Saraf dalam:Buku ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook of
Medical Phisiology)Edisi 7.Cetakan III. Jakarta:EGC
3.      Leeson, Roland dkk. 1987. Textbook of Histology (terjemahan) Edisi V. Jakarta:EGC
4.      Muttaqin, Arif.
2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta:Salemba Medika
5.       Morton, Patricia Gonce. 2003. Davis’s Clinical Guide To Health Assessment (terjemahan)
Edisi ke-2.  Jakarta:EGC
6.      Ginsberg, Lionel. 2007. Lecture Notes:Neurologi (terjemahan)Edisi ke-8. Jakarta:Erlangga
7.      Bradley, John dkk. 2003. Lecture Notes on Clinical Medicine (terjemahan) Edisi ke-6.
Jakarta:Erlangga
8.      Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai