Anda di halaman 1dari 4

Tanggal Praktikum : 8 September 2022

Dosen Pembimbing : drh. Isdoni M.S.


Asisten Praktikum : Fajrina Alyani
Kelompok Praktikum :2

FUNGSI BAGIAN-BAGIAN DARI SUSUNAN SARAF PUSAT

Anggota kelompok:
1. Dheny Chalvin B0401211090
2. Dyah Mekar Pangestu B0401211096
3. Zakia Auliya Dinanti B0401211097
4. Ajeng Nasywa Putri B0401211098
5. Melca Clarithania Gunawan B0401211104

DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI, DAN FARMAKOLOGI


SEKOLAH KEDOKTERAN HEWAN DAN BIOMEDIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SEMESTER GANJIL
2022/2023
Pendahuluan
Dasar Teori
Sistem saraf merupakan mekanisme yang memungkinkan tubuh untuk bereaksi terhadap
perubahan pada berbagai lingkungan eksternal dan internal. (Waseso dan Manikan 2015). Susunan
sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). Sistem saraf
pusat berfungsi sebagai pusat koordinasi yang mengatur aktivitas-aktivitas yang harus
dilaksanakan. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sedangkan sistem saraf
perifer berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem saraf pusat tentang adanya stimulus
yang menyebabkan otot dan kelenjar melakukan respon (Brodal 2016). Sistem saraf tepi terdiri
dari saraf-saraf kranial dan saraf-saraf spinal. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel
glia yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel lainnya
(Djuwita et al. 2012).
Perubahan potensial membran dari puncak hingga sel saraf kembali pada keadaan istirahat
(Sunindri et al. 2015). Potensial aksi dibagi menjadi tiga fase umum, yaitu fase depolarisasi, fase
repolarisasi, dan fase istirahat. Fase depolarisasi adalah fase awal dari potensial aksi yang timbul
pada saat kanal membran terstimulasi untuk membuka. Kemudian, fase repolarisasi adalah fase
dimana ion-ion kembali ke tempat semula seperti sebelum depolarisasi. Dalam keadaan
repolarisasi, terjadi perubahan muatan pada potensial membran dari positif di sisi dalam menjadi
negatif di sisi dalam.
Katak deserebrasi adalah katak yang telah dihilangkan serebrumnya. Keadaan ini
menyebabkan kemampuan dari katak berkurang. Katak deserebrasi memiliki tingakat kesadaran
yang baik dan menurun kesadarannya ketika serebrumnya di rusak, sedangkan kesadaran sudah
hilang pada katak spinalis (Guyton dan Hall 2007).
Katak spinal adalah katak yang hanya memiliki medula oblongata. Hal ini berhubungan
dengan sistem respirasi, ritmis jantung dan aliran darah. Gerak spontan pada katak spinal semakin
lambat, dan hilangnya keseimbangan badan dan kemampuan berenang katak. pada katak yang
diperlakuan dengan merusak sistem saraf otaknya, maka respon yang dihasilkan tetap ada namun
katak merespon stimulus sangat lama (Guyton dan Hall 2007).

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari fungsi bagian-bagian otak katak dengan
menghilangkan bagian-bagian otak tersebut dan mengamati reaksi yang timbul. Pengamatan yang
dilakukan terhadap katak normal, katak deserebrasi, dan katak spinal.
Metode
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu pinset, skalpel, gunting, baskom berisi air,
dan arloji. Sementara, bahan yang digunakan dalam praktikum ini hanya katak/kodok sawah
(Fejervarya cancrivora).

Prosedur Kerja
1. Katak normal
Reaksi-reaksi pada katak normal diamati, seperti sikap badan, gerakan-gerakan spontan,
keseimbangan badan (reflek bangkit), kemampuan renang, frekuensi napas (bagian dasar
mulut diamati), frekuensi denyut jantung (gerakan-gerakan lembut pada bagian sentral di
sebelah posterior garis diamati yang menghubungkan kedua kaki depan jika diregangkan).
Hasil pengamatan dicatat pada tabel yang sudah disediakan.
2. Katak deserebrasi
Selanjutnya, kepala katak dipotong dengan skalpel runcing yang tajam secara cepat dan
melintang sepanjang garis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dari kedua gendang
telinga (membrana tympani yang terletak di belakang dan di bawah kedua mata).
Kemudian, ditunggu 10-15 menit supaya katak bebas dari keadaan “shock”, kemudian
reaksi-reaksi dicatat seperti pada pengamatan sebelumnya. Pemotongan itu biasanya
anterior dari talamus.
3. Katak spinal
Serebelum dan medula oblongata dirusak dengan menusukkan jarum penusuk otak kira-
kira 1-1.25 cm (disesuaikan dengan besar katak, jangan sampai melebihi batas antara
kepala dengan punggung) ke belakang dari tempat pemotongan terakhir. Jarum penusuk
diputarkan untuk merusak tenunan sarafnya. Lalu tunggu sampai 10 menit untuk kembali
dari “shock” dan dicatat reaksi-reaksinya.

Lembar Kerja
1 2 3 4 5 6
Sikap Gerakan Keseimbangan Kemampuan Frekuensi Frekuensi
badan badan berenang nafas denyut
jantung
Katak
normal
Katak
yang
Deserebasi
Katak
spinal
Pertanyaan :
Fungsi-fungsi apakah (pada katak) yang dipunyai serebrum, serebellum, medulla
oblongata dan medulla spinalis.

Daftar Pustaka

Per Brodal. 2016. The Central Nervous System. UK: Oxford University Press.

Waseso T, Manikam R T. 2015. Aplikasi pembelajaran fungsi sistem saraf pada tubuh manusia
berbasis android. Jurnal Ilmiah Fifo 7(2): 235 – 240.

Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 74,76,
80-81, 244, 248, 606,636,1070,1340.

Anda mungkin juga menyukai