3. Foramen vertebrale
4. Foramen intervertebrale
6. Processus transfersus
7. Discus intervertebralis
- Anulus Fibrosus
- Nucleus Pulposus
Terjadinya HNP Dimulai
Pada: Discus intervertebralis
1. Anulus Fibrosus
2. Nucleus Pulposus
SUSUNAN SARAF
1. Saraf Sentral
a. Otak
b. Medula Spinalis
2. Saraf Perifer/Tepi
a. Saraf Somatik (Sistem Saraf Sadar)
- Saraf Kranial
- Saraf Spinal
b. Saraf Otonom (Sistem Saraf Tak Sadar)
- Saraf Simpatik
-Saraf Parasimpatik
Otak
Otak adalah suatu alat
tubuh yang sangat penting
karena merupakan pusat
komputer dari semua alat
tubuh. Jaringan otak
dibungkus oleh selaput
otak dan tulang tengkorak
yang kuat dan terletak
dalam kavum kranii.
1. Otak Besar (Serebrum)
Otak besar adalah bagian depan yang paling
menonjol dari otak depan. Cerebrum terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu otak kanan dan otak
kiri. Belahan otak kanan berfungsi untuk
mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan
belahan otak kiri mengontrol gerakan di sisi kanan
tubuh.
Serebrum terbagi menjadi beberapa lobus, yaitu :
a) Lobus Frontalis
Lobus frontalis berperan sebagai pusat fungsi
intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan
berpikir abstrak ,nalar, bicara dan emosi.
b) Lobus Temporalis
Lobus temporalis mencakup bagian korteks
serebrum yang berjalan ke bawah dari fisura lateral
dan sebelah posterior dari fisura parieto-
oksipitalis . Lobus ini berfungsi untuk mengatur
daya ingat verbal, visual, pendengaran dan emosi
c) Lobus Parietalis
Lobus Parietalis merupakan daerah
pusat kesadaran sensorik di gyrus post
sentralis (area sensorik primer) untuk rasa
raba dan pendengaran
d) Lobus Oksipitalis
Lobus oksipitalis berfungsi untuk pusat
penglihatan dan area asosiasi penglihatan
e) Lobus Limbik
Lobus limbik untuk mengatur emosi
manusia, memori emosi dan bersama
hipothalamus menimbulkan perubahan
melalui pengendalian atas susunan
endokrin dan susunan autonom
2. Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum adalah
struktur kompleks yang
mengandung lebih banyak
neuron dibandingkan otak
secara keseluruhan.
Memiliki peran koordinasi
yang penting dalam fungsi
motorik yang didasarkan
pada informasi
somatosensori yang
diterima inputnya 40 kali
lebih banyak dibandingkan
output.
3. Brainstem
Brainstem adalah batang otak, berfungsi
untuk mengatur seluruh proses kehidupan yang
mendasar.
Fungsi batang otak mencakup hal-hal berikut ini
: (Syaifuddin, 2009)
a) Persarafi struktur-struktur di kepala dan
leher dengan serat sensorik dan motorik,
untuk penglihatan, pendengaran,
pengecapan, sensasi wajah, dan kulit
kepala,
b) Kumpulan saraf pusat yang mengontrol
fungsi jantung dan pembuluh darah,
respirasi dan banyak aktivitas pencernaan.
c) Batang otak berperan dalam mengatur
refleks-refleks otot yang terlibat dalam
keseimbangan dan postur.
d) Pusat-pusat yang bertanggung jawab untuk
Gerak refleks
5. Trauma
Hernia nucleus pulposus (HNP) kebanyakan juga disebabkan oleh karena
adanya suatu trauma derajat sedang yang berulang seperti seringnya mengalami
jatuh sehingga mengenai discus intervertebralis dan menimbulkan sobeknya
annulus fibrosus.
6. Merokok
Nikotin pada kandungan rokok dapat merusak jaringan tulang
belakang, melemahkan tulang dan membuat sakit punggung
bertambah parah. Selain itu efek dari nikotin yaitu dapat
mengurangi aliran darah pada vertebral sehingga terjadinya
pembengkakan diskus dan hernia.
B. Faktor Pekerjaan (Job Risk Faktor)
1. Masa Kerja
Kurang pengalaman dalam pekerjaannya cenderung betambahnya risiko
terjadinya HNP serta pada pekerja fisik berat lebih tinggi dibandingkan dengan
pekerja fisik ringan
2. Pekerjaan mengangkat
70% terjadinya HNP disebabkan karena pekerjaan dengan menggunakan tangan
seperti mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan membawa. Berat beban
yang diangkat dengan jarak angkat beban dari tubuh sangat menentukan timbulnya
HNP. Gerakan membungkuk dengan mengangkat beban (barang) dapat menimbulkan
beban pada otot, diskus, dan ligament sehingga pusat atau nucleus dari diskus
dipaksa untuk keluar, jika diskus membengkak atau robek, ini maka dapat merusak
saraf disekitarnya
3. Mendorong, menarik, duduk, berdiri lama.
Mendorong atau menarik benda 9-18% dapat menyebabkan HNP
akibat adanya strain/ sprain otot pinggang. Seluruh jenis pekerjaan 19%
dilakukan sambil berdiri dan 22% duduk, dari kedua posisi tersebut bila
dilakukan lama atau disertai membungkuk akan menambah insiden
HNP.
4. Gerakan/Vibrasi.
Gerakan/vibrasi 4-6 MHz dapat menyebabkan lelahnya otot
paraspinal, ligamen sehingga menyebabkan HNP. Sopir truk 4 kali lebih
besar kemungkinan HNP dibandingkan dengan pejalan kaki 20 km/hari.
Perubahan struktur anatomi dari kondisi patologi gangguan
saraf terjepit (HNP)
Hernia yang terjadi pada segmen L4-L5 akan
menakan cabang saraf L5, sehingga gejala-gejala yang
timbul berupa kelemahan sensorik yang terjadi dari
daerah lateral betis hingga dorsum pedis. Salah satu
fungsi cabang saraf L5 adalah untuk dorsofleksi sendi
pergelangan kaki, jadi jika terjadi gangguan
kelemahan motorik yang terjadi adalah ketidak
mampuan untuk melakukan dorsofleksi sendi
pergelangan kaki sehingga yang dapat terjadi adalah
drop foot. Distribusi nyeri yang dirasakan pasien
biasanya pada posterol lateral bokong ke arah paha
hingga tungkai daerah lateral dan dorsal kaki.
Sedangkan hernia yang terjadi pada L5-S1
akan menekan cabang saraf S1, penekanan
ini akan menimbulkan ganggaun sensorik
pada daerah posterior tungkai hingga
plantar, dan lateral kaki. Gangguan motorik
yang terjadi adalah ketidak mampuan untuk
melaukan plantar fleksi seperti fleksi pada
jempol. Passien dengan hernia yang
menekan saraf ini akan merasakan nyeri
pada daerah posterior tungkai atas dan
bawah hingga ke plantar kaki.
Klasifikasi HNP ditentukan berdasarkan gradeding terjadinya
herniasi
PENCEGAHA
N
Olahraga secara teratur untuk mempertahankan
kemampuan otot, seperti berlari dan berenang.
Hindari mengangkat barang yang berat, edukasi cara
mengangkat yang benar.
Tidur di tempat yang datar dan keras.
Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan
trauma
Kurangi berat badan.
THANK YOU