Anda di halaman 1dari 8

ABSTRAK pemeriksaan neurologi lainnya, dan

Refleks adalah suatu respons terutama dilakukan pada kasus-kasus

involunter terhadap sebuah stimulus. mudah lelah, sulit berjalan,

Secara sederhana lengkung refleks terdiri kelemahan/kelumpuhan, kesemutan, nyeri

dari organ reseptor, neuron aferen, neuron otot anggota gerak, gangguan trofi otot

efektor dan organ efektor. Sebagai contoh anggota gerak, nyeri punggung/pinggang

ialah refleks patella. Pada otot terdapat gangguan fungsi otonom.

serabut intrafusal sebagai organ reseptor Keberhasilan pengamatan

yang dapat menerima sensor berupa perkembangan skill motoric dan fisik

regangan otot, lalu neuron aferen akan sangat ditentukan oleh keahlian testor

berjalan menuju medula spinalis melalui terutama dalam mempersiapkan unsur-

ganglion posterior medulla spinalis. Akson unsur bentuk tes skill motoric maupun

neuron aferen tersebut akan langsung fisik. Pengamatan kedua unsur tersebut

bersinaps dengan lower motor neuron dapat dilakukan dengan berbagai macam

untuk meneruskan impuls dan cara pengamatan skill motoric dengan

mengkontraksikan otot melalui serabut melihat penguasaan keterampilannya

ekstrafusal agar tidak terjadi overstretching dalam grafik tingkat keberhasilan dan

otot. Namun begitu lengkung refleks tidak kegagalan untuk setiap tugas. Pengamatan

hanya menerima respon peregangan saja, aspek fisik dengan melihat pada posisi

sebagai contoh respon sensorik kulit, duduk, berdiri maupun berjalan pada

aponeurosis, tulang, fasia, dll. Gerakan bidang garis horizontal, vertical maupun

reflektorik dapat dilakukan oleh semua garis lurus.

otot seran lintang (Martini, 2006). ABSTRACT

Pemeriksaan reflek fisiologis


Reflexes are an involuntary
merupakan satu kesatuan dengan
response to a stimulus. Simply reflex arc
consists of receptor organs, afferent muscle disturbance, back pain /

neurons, effector neurons and effector malfunction of autonomic function.

organs. An example is a patellar reflex. In Successful observation of the

the muscle there are intrafusal fibers as development of motor skills and physical

receptor organs that can receive the sensor is determined by the expertise of testors,

in the form of muscle strain, then afferent especially in preparing the elements of

neurons will travel toward the spinal cord motor skills and physical skill tests.

through the posterior ganglion of the Observation of both elements can be done

spinal cord. The afferents of the afferent with various ways of observing motor

neurons are immediately synchronized skills by seeing the mastery of skills in the

with the lower motor neuron to continue graph of success rate and failure for each

the impulse and contract the muscle task. Observation of physical aspects by

through the extrafusal fibers to prevent looking at the sitting position, standing or

overstretching of the muscle. However, the walking on the field of horizontal lines,

reflex arc not only accepts the stretching vertical and straight lines.

response alone, for example the sensory

response of the skin, aponeurosis, bone,

fascia, etc. The reflective movements can


PENDAHULUAN
be performed by all the latent muscles ()
Refleks adalah jawaban terhadap
Examination of physiological
suatu perangsangan. Gerakan yang timbul
reflexes is one in common with other
namanya gerakan reflektorik. Semua
neurological examinations, and is
gerakan reflektorik merupakan gerakan
primarily performed in cases of fatigue,
yang bangkit untuk penyesuaian diri, baik
difficulty walking, weakness / paralysis,
untuk menjamin ketangkasan gerakan
tingling, tender limb muscle, muscle limb
volunter, maupun untuk membela diri. Bila
suatu perangsangan dijawab dengan dimulai dari reseptor penerima rangsang,

bangkitnya suatu gerakan, menandakan kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke

bahwa daerah yang dirangsang dan otot pusat saraf, diterima oleh set saraf

yang bergerak secara reflektorik terdapat penghubung (asosiasi) tanpa diolah di

suatu hubungan. dalam otak langsung dikirim tanggapan ke

saraf motor untuk disampaikan ke efektor,


Gerak pada umumnya terjadi
yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini
secara sadar, namun, ada pula gerak yang
disebut lengkung refleks.
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.

Impuls pada gerakan sadar melalui jalan Gerak refleks dapat dibedakan atas

panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf refleks otak bila saraf penghubung

sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya,

diolah oleh otak, kemudian hasil olahan gerak mengedip atau mempersempit pupil

oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh bila ada sinar dan refleks sumsum tulang

saraf motor sebagai perintah yang harus belakang bila set saraf penghubung berada

dilaksanakan oleh efektor. di dalam sumsum tulang belakang

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan misalnya refleks pada lutut.

tanggapan terjadi secara otomatis terhadap Unit dasar setiap kegiatan reflex terpadu

rangsangan, tanpa memerlukan kontrol adalah lengkung reflex. Lengkung reflex

dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen,

terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau satu atau lebih sinaps yang terdapat di

tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh susunan saraf pusat atau di ganglion

gerak refleks misalnya berkedip, bersin, simpatis, serat saraf eferen, dan efektor.

atau batuk. Pada mamalia, hubungan (sinaps) antara

Pada gerak refleks, impuls melalui neuron somatil aferen dan eferen biasanya

jalan pendek atau jalan pintas, yaitu terdapat di otak atau medulla spinalis.
Serat neuron aferen masuk susunan saraf harus dalam keadaan refleks, nyaman dan

pusat melalui radiks dorsalis medulla suhu ruangan ±22 oC. Otot yang akan

spinalis atau melalui nervus kranialis, diperiksa dalam posisi tendon yang sedikit

sedangkan badan selnya akan terdapat di terenggang tetapi tetap refleks. Ketuklah

ganglion-ganglion homolog nervi kranialis tendon yang akan diperiksa dan bila yang

atau melalui nervus cranial yang sesuai. diperiksa kurang relaks dapat dialihkan

perhatiannya . berturut-turut periksalah


METODE PENELITIAN
refleks Bisep, Trisep, Supinator /
Pemeriksaan refleks fisiologi dilakukan
Brachioradialis , lutut/KPR, Achiles.
pada tanggal 14 Oktober 2017 terhadap
Pemeriksaan pertama refleks
seorang praktikan. Pengukuran ini
biceps dilakukan dengan cara, letakkan jari
dilakukan di ruangan lab fisiologi
telunjuk tangan kiri pemeriksaan diatas
Universitas Methodist Indonesia. Adapun
tendon biceps dibagian anteriorfossa
tujuan dari praktikum ini yaitu mampu
cubiti, ketukkan refleks Hammer pada
melaksanakan pemeriksaan refelks
telunjuk.
fisiologi extremitas dan dapat menilai dan

membandingkan refleks fisiologi Pemeriksaan kedua Refleks Triceps

extremitas kiri dan kanan. dilakukan dengan cara, pegang jari tangan

yang akan diperiksa dengan tangan kiri


Peralatan utama dalam
diatas sendi siku, bila tidak berhasil dapat
pemeriksaan ini adalah Refleks Hammer.
diulangi dua sampai tiga kali
Adapun cara pemeriksaannya yaitu
disampingnya.
memegang gagang refleks Hammer dan

mengetuknya pada tendon yang akan Pemeriksaan ketiga Refleks

diperiksa dengan digerakkan sendi Supinator/Brachioradialis dilakukan

pergelangan tangannya. Yang diperiksa dengan cara posisi fleksi dan pronasi
lengan bawah , ketuk ujung bawah OS Pemeriksaan hasil pemeriksaan

radius ± 5 cm diatas pergelangan tangan. refleks dilakukan setelah masing-masing

Kemudian ketukkan sambil melihat ada dari pemeriksaan tersebut selesai

reaksi refleks atau tidak. dilakukan.

Pemeriksaan ke-empat dilakukan

dengan cara, mata pemeriksa melihat dari HASIL DAN PEMBAHASAN

atas lutut, untuk membandingkan refleks


Hasil praktikum pemeriksaan reflex
kedua lutut , lengan kiri pemeriksa
dengan menggunakan reflex Hammer
diletakkan dibawah sendi lutut dan kaki
diperoleh data sebagai berikut :
dalam keadaan setengah fleksi, bila kurang

relaks maka instruksikan yang diperiksa

merelakskan punggungnya dan tumit

menyentuh tempat tidur, cari tendon


KIRI KANAN
patella dan ketuk dengan lembut.

Refleks Normo- Normo-


Pemeriksaan kelima sendi
Biceps refleks refleks
tumit/Ankle pace dilakukan dengan cara,
Refleks Normo- Normo-
kaki kanan yang diperiksa melakukan
Triceps refleks refleks
ekstro- rotasi dengan fleksi sendi lutut dan
Refleks Normo- Normo-
tumit dilakukan pada tibia kaki kiri,
Supinator refleks refleks
punggung tangan kiri pemeriksa diletakkan
Refleks Normo- Normo-
di bawah pangkal jari kaki kanan dan
Patella refleks refleks
memfleksikan kaki disendi pergelangan
Refleks Normo- Normo-
kaki, tendon Achilles diketuk.
Achilles refleks refleks
EKSTREMITAS ATAS sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya

Pemeriksaan Dilakukan Tidak tepat diolah oleh otak, kemudian hasil olahan

dengan baik otak berupa tanggapan, dibawa oleh saraf

dan lancar motorik sebagai perintah yang harus

1 Biceps dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks

2 Triceps berjalan sangat cepat dan tanggapannya

3 Supinator terjadi secara otomatis terhadap

rangsangan, tanpa memerlukan control

dari otak ( Robinson,2002 ). Jadi dapat


EKSTREMITAS BAWAH
dikatakan gerak refleks terjadi tanpa
Dilakukan Tidak
dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari
dengan baik dan tepat
terlebih dahulu. Contoh gerak refleks
lancar
misalnya berkedip, bersin atau batuk.
Pemeriksaan
Pada gerak refleks impuls melalui
Patella/
jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
KPR
dimulai dari reseptor penerima rangsang,
Achilles /
kemudian diteruskan oleh saraf sensori
APR
kesaraf pusat, diterima oleh sel saraf

penghubung ( asosiasi ) tanpa diolah di

dalam otak langsung dikirim tanggapan ke


PEMBAHASAN
saraf motor untuk disampaikan ke efektor,
Gerak pada umumnya terjadi
yaitu otot dank kelenjar. Jalan pintas ini
secara sadar namun ada pula gerak yang
disebut lengkung refleks . Gerak refleks
terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan
penghubung ( asosiasi ) berada di dalam
panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
otak, misalnya, gerak mengedip atau Refleks fleksor, penarikan kembali tangan

mempersempit pupil bila ada sinar dan secara refleks dari rangsangan yang

refleks sumsum tulang belakang bila set berbahaya, merupakan suatu reaksi

saraf penghubung berada di dalam perlindungan. Refleks ekstensor

sumsum tulang belakang misalnya refleks (polisinaps), rangsangan dari reseptor

pada lutut ( Sherwood, 2001 ). perifer yang dimuali dari fleksi pada

anggota badan yang juga berkaitan dengan


Adapun pengertian dari refleks
ekstensi anggota badan.
adalah suatu bentuk respon segera, baik

motorik maupun sekretorik terhadap REFERENSI

impuls dari saraf sensori aferen. Refleks 1.Ganda Soebrata.2011.Penuntun

merupakan suatu jalur saraf sederhana, Laboratorium Klinis Cetakan 5.Dian

dimana stimulus akan disampaikan ke Rakyat:Jakarta

medulla spinalis. Dari medulla sspinalis,


2.Guyton.2011.Buku Ajar Fisiologi
sinyal akan disampaikan baik ke otak
Kedokteran Edisi 12.Singapore
maupun ke saraf eferen sebagai pemegang
3.Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita
kendali otot-otot yang terpengaruh oleh
Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba.
stimulus. Dengan demikian, tanpa adanya
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku
intervensi dari otak, otot dapat
Kedokteran EGC, 2007.
berkontraksi sebagai respon dari stimulus (
4.Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc
Robinson , 2002 ). Tidak adanya intervensi
Pherson.2004. Tinjauan Klinis Hasil
otak, membuat refleks dapat terjadi secara
Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2.
cepat di luar kesadaran.`
Jakarta : EGC.
Mekanisme gerak refleks

merupakan suatu gerakan yang terjadi

secara tiba-tiba diluar kesadaran kita.


5.Sherwood, Lauralee.2009.Fisiologi

Manusia dari sel ke system Edisi

6.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai