ARIFA PUTRI
P00320220003
TINGKAT/ III AA
Pengertian Refleks
Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa
sadar dan merupakan respon segera setelah
adanya rangsangan gerakan refleks dapat
digunakan pada pemeriksaan neurologis untuk
mengetahui kerusakan atau perfungsian dari
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Pengertian Refleks
A. Refleks Biseps
Fleksikan lengan klien pada bagian siku
hingga 450 dengan telapak tangan
menghadap ke bawah.
Letakan ibu jari anda ke di fosa antekubital di
dasar tendon biseps dan jari-jari lain anda di
atas tendon biseps.
Lanjutan
Pukul ibu jari anda dengan refleks hammer
B. Refleks Triseps
Letakan lengan penderita di atas lengan pemeriksa.
Tempatkan lengan bawah penderita dalam posisi antara fleksi
dan ekstensi.
Minta klien untuk merilekskan lengan bawah.
Raba triseps untuk memastikan bahwa otot tidak tegang.
Pukul tendo triseps yang lewat fosa olekrani dengan refleks
hammer
Lanjutan
C. Refleks Patela
Minta klien duduk dengan tungkai bergantung di tempat
tidur atau kursi atau minta klien berbaring terlentang dan
sokong lutut dalam posisi fleksi 900
Satu tangan meraba paha penderita bagian distal, tangan
yang lain memukulkan relfleks hammer pada tendo patela
Raba daerah tendo patela.
D. Refleks brakioradialis
Letakkan lengan bawah penderita di atas lengan bawah
pemeriksa.
Tempatkan lengan bawah klien dalam posisi antara fleksi
dan ekstensi sedikit pronasi
Minta klien untuk merilekskan lengan bawahnya
Pukul tendo brakialis pada radius bagian distal dengan
menggunakan ujung datar refleks hammer
Lanjutan
E. Refleks achilles
Minta klien untuk mempertahankan posisi, seperti pada
pengujian patela.
Dorsifleksikan pergelangan kaki klien dengan memegang
jari-jari kaki dengan telapak tangan anda dan naikkan ke
atas.
Pukul tendon achilles tepat di atas tumit pada maleolus
pergelangan
PROSEDUR PELAKSANAAN
Pemeriksaan refleks patologis
A. Refleks babinski (plantar)
Gunakan benda yang memiliki ketajaman sedang, seperti ujung
hammer atau kunci.
Goreskan ujung benda tadi pada telapak kaki klien bagian
lateral, dimulai ujung telapak kaki belakang terus ke atas dan
berbelok sampai pada ibu jari
B. Refleks hoffmann
Mintalah klien berbaring terlentang atau duduk dengan santai.
Tangan klien dipegang pada pergelangan dan jari-jarinya disuruh
fleksi atau entengkan.
Jari tengah penderita kita jepit diantara telunjuk dan jari tengah
kita.
Dengan ibu jari kita gores kuat ujung jari tengah klien.
Lanjutan
C. Refleks Tromner
Minta klien berbaring terlentang atau duduk.
Tangan klien kita pegang pada pergelangan dan jari-jarinya
disuruh fleksi
Jari tangan penderita kita jepit di antara telunjuk dan jari
tengah (ibu jari) kita
mencolek-colek ujung jari klien
PROSEDUR PELAKSANAAN
Pemeriksaan refleks patologis
A. Refleks Snout
Stimulasi klien dengan melakukan perkusi pada bibir
atas.
Refleks positif (+) bila bibir atas dan bawah
menjungur atau kontraksi otot-otot di sekitar bibir atau
dibawah hidung.
B. Refleks Rooting (menghisap)
Stimulasi klien dengan memberikan sentuhan pada
bibir/menyentuh sesuatu benda pada bibir.
Refleks positif jika stimulasi tersebut menimbulkan gerakan
bibir, rahang bawah seolah-olah menetek.
Lanjutan
C. Pemeriksaan refleks menggenggam (grasp reflex)
Stimulasi dengan penekanan pada tempat jari pemeriksa pada
telapak tangan klien.
Refleks positif jika tangan klien mengepal.
D. Refleks glabella
Lakukan stimulasi dengan pukulan singkat pada glabella atau
sekitar supraorbitalis
Refleks positif bila terdapat konstraksi singkat pada kedua otot
orbikularis okuli. Pada lesi perifer nervus fasialis, refleks ini
berkurang atau negatif, sedangkan pada sindrom parkinson refleks
ini meninggi. Pusat refleks terletak di Pons.
TERIMA KASIH