SKRIPSI
Oleh:
Novisa
NIM : 088114105
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur selalu penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat, kasih, penyertaan dan perlindungan yang tak berkesudahan kepada
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Yogyakarta.
bantuan yang penulis dapatkan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada
3. Phebe Hendra, Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu M.Kes., Apt. yang telah banyak
7. Ibu Camat, sekretaris PKK dan ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati yang
8. Papa yang selalu ada didalam hati penulis (Alm. Stevanus Aliansyah),
11. Teman seperjuangan dalam penelitian skripsi ini : Ermen, Ivon, Nitha,
selama ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini juga dapat
semua pembaca.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENGANTAR
1. Permasalahan ...................................................................................... 3
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Perilaku .................................................................................................... 7
1. Pengetahuan ....................................................................................... 10
2. Sikap ................................................................................................... 12
B. Swamedikasi ............................................................................................ 14
C. Batuk-pilek ............................................................................................... 15
1. Batuk .................................................................................................. 15
2. Pilek ................................................................................................... 17
D. Kuesioner ................................................................................................. 21
1. Variabel .............................................................................................. 25
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perijinan ............................................................................................. 29
1. Usia .................................................................................................... 43
1. Usia .................................................................................................... 47
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan .............................................................................................. 51
B. Saran ......................................................................................................... 51
LAMPIRAN ............................................................................................. 55
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasi
batuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
(kajian pengetahuan) ......................................................................... 30
Tabel IV. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasi
batuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
(kajian pengetahuan) ......................................................................... 30
Tabel VII. Persentase ketepatan penggunaan obat batuk-pilek oleh ibu-ibu PKK
di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman ............................................ 40
Tabel IX. Distribusi rata-rata jawaban ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati Kabupaten
Sleman terhadap kriteria pada bagian pengetahuan terkait
swamedikasi batuk-pilek ................................................................... 42
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XV. Persentase sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
pada setia kriteria terkait swamedikasi batuk-pilek .......................... 47
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
kesehatan, masyarakat mulai sadar untuk lebih mandiri untuk mengobati beberapa
63% akan menggunakan obat yang dijual bebas. Dengan demikian, persentase
penderita sakit yang melakukan pengobatan sendiri cukup besar (Sartono, 2000).
Berdasarkan data Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2007, jumlah
Sleman pada tahun 2006 adalah 968.855 pengunjung, dengan jumlah tenaga
kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 383 orang (Dinas
toko obat atau apotek, akan semakin memberi kesempatan pada masyarakat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
obat-obatan sederhana yang dapat dibeli di apotik atau toko obat, dan merupakan
inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter (Tan dan Rahardja, 2010). Swamedikasi
dilakukan terutama untuk mengobati beberapa penyakit ringan yang bisa diobati
dengan jenis-jenis obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek
(Kurniawati dan Atmoko, 2009). Salah satu penyakit ringan yang dapat diobati
kasus batuk-pilek yang terjadi di Kabupaten Sleman. Berdasarkan data dari profil
kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2010 tentang pola penyakit yang sering terjadi
di puskesmas untuk semua golongan umur, kasus penyakit yang paling tinggi
adalah kasus common cold (pilek) yakni sebanyak 68.763 kasus sedangkan untuk
batuk sebanyak 10.366 kasus. (Dinas Kesehatan DIY, 2010). Common cold atau
pilek merupakan infeksi pada hidung yang biasa disebabkan oleh virus yang biasa
disertai dengan batuk dan bersin (Bowman and Rand, 2010). Batuk-pilek apabila
tidak segera diobati akan menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, sehingga
salah satunya dengan melakukan swamedikasi batuk pilek yang aman dan
rasional.
inklusi yaitu berjenis kelamin wanita yang telah menikah dan aktif di
rumah tangga dan merupakan kader masyarakat. Seorang ibu dalam keluarga
memiliki peran aktif dalam kegiatan masyarakat sehingga secara tidak langsung
kecamatan Kabupaten Sleman yaitu Kecamatan Mlati, Ngaglik dan Pakem dengan
kajian penyakit yang berbeda. Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang
kemudian diambil salah satu kecamatan secara acak. Kecamatan yang terpilih
yaitu Kecamatan Mlati dijadikan sebagai model dalam penelitian ini untuk
mengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-
1. Permasalahan
Sleman?
2. Keaslian Penelitian
Perbedaan dengan penelitian sejenis terletak pada hal subyek penelitian, lokasi
pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
swamedikasi batuk-pilek.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Sleman.
Kecamatan Mlati.
Kecamatan Mlati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Perilaku
berpikir, sikap dan pengetahuan, serta berbentuk aktif yaitu berupa tindakan
nyata. Sedangkan stimulus atau rangsangan dapat berupa sakit dan penyakit,
Notoatmodjo, 2007a).
dalam maupun dari luar. Menurut teori Lawrence Green, terdapat tiga faktor yang
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
(Notoatmodjo, 2007b).
baik fisik maupun non fisik, kemudian pengalaman dan lingkungan diketahui,
yang pada akhirnya terjadilah perwujudan niat yang berupa melakukan perilaku.
1. Perilaku tertutup, yaitu respon seseorang terhadap stimulus yang masih belum
dapat diamati oleh orang lain secara jelas. Respon terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap yang terjadi yang
tindakan nyata atau terbuka yang dapat diamati oleh orang lain (Notoatmodjo,
2010b).
seseorang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut akan terjadi
tersebut bagi dirinya, sehingga sikap seseorang sudah lebih baik lagi.
4. Trial, seseorang akan mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru melalui proses tersebut, dimana didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan
Perilaku memiliki tiga domain yang berbeda, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotor. Ranah kognitif adalah representasi dari apa yang
mengenai apa yang berlaku bagi objek sikap. Untuk ranah afektif sendiri
(Azwar, 2005).
kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek. Sedangkan ranah psikomotor
dengan objek sikap yang dihadapi, banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan
perasaan terhadap suatu objek. Ranah psikomotor meliputi bentuk perilaku yang
dapat dilihat secara langsung, tetapi juga bentuk perilaku pernyataan atau
1. Pengetahuan
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah paham harus dapat
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
yang baru.
(Notoatmodjo, 2007a).
seperangkat alat tes kuesioner tentang objek pengetahuan yang ingin diukur.
pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0 (Notoatmodjo, 2003).
dengan skor tertinggi yang kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa
= × 100%
Keterangan:
P = persentase
f = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telah
dipilih responden atas pertanyaan yang diajukan
n = jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden
selaku peneliti (Sabarguna, 2008).
2. Sikap
berespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi tertentu.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan kesiapan atau
ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan serta yang terakhir
adalah bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
a. Pengalaman pribadi
b. Kebudayaan
tersebut dibesarkan. Misalnya, sikap orang kota dan desa akan berbeda
d. Media massa
dan konsep moral dalam diri seseorang. Pemahaman baik dan buruk,
f. Faktor emosional
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi dapat bersifat sementara ataupun
menetap. Sikap seperti ini sebagai penyalur rasa frustasi atau bentuk
mengenai objek sikap yang ingin diungkap. Pernyataan sikap dapat bersifat positif
kontra terhadap objek sikap. Suatu sikap diusahakan agar terdiri atas pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
negatif dan positif yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan
tidak memihak atau tidak medukung sama sekali objek sikap (Azwar, 2005).
B. Swamedikasi
obat-obatan sederhana yang dapat dibeli di apotik atau toko obat, dan merupakan
adalah kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep
secara tepat dan bertanggung jawab. Makna swamedikasi adalah bahwa penderita
sendiri yang memilih obat tanpa resep untuk mengatasi penyakit yang dideritanya
menghemat biaya karena biaya pembelian obat relatif lebih murah daripada biaya
pelayanan kesehatan. Hemat waktu karena tidak perlu mengunjungi fasilitas atau
bila tidak digunakan sesuai dengan aturan pakai, kemungkinan dapat timbul reaksi
obat yang tidak diinginkan, kesalahan penggunaan obat karena informasi yang
kurang lengkap dari iklan obat, tidak efektif akibat salah diagnosis dan pemilihan
obat, sulit bertindak objektif karena pemilihan obat dipengaruhi oleh pengalaman
menggunakan obat di masa lalu dan lingkungan sosialnya, kurangnya nasihat dari
profesional kesehatan dan pengawasan penyakit kroni, serta tidak adanya catatan
mengenai riwayat penggunaan obat (Davidson, 2008; Holt and Hall, 1990).
Obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat tanpa resep (OTR),
yang meliputi obat wajib apotek (OWA) atau obat keras yang dapat diserahkan
oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter, obat bebas terbatas
(obat yang aman dan manjur apabila digunakan sesuai petunjuk penggunaan dan
peringatan yang ada pada label), dan obat bebas (obat yang relatif aman
C. Batuk-Pilek
1. Batuk
dari iritan atau benda asing dan lendir yang berlebih. Batuk merupakan
mekanisme yang sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka dengan
cara menyingkirkan iritan yang masuk dan hasil sekresi lendir yang menumpuk
berupa dorongan udara yang kuat dari dalam paru untuk mengeluarkan iritan atau
lendir tersebut (Bowman and Rand, 2010; Djojodibroto, 2009; Djunarko dan
Hendrawati, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Batuk dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu batuk kering (batuk
mengeluarkan sekresi dari saluran napas bawah. Batuk produktif dapat menjadi
efektif (sekresi mudah dikeluarkan) atau tidak efektif (ada sekresi tapi sulit untuk
(3 sampai 8 minggu), atau kronis (lebih dari 8 minggu. Batuk akut biasa
disebabkan oleh infeksi virus pada saluran napas atas. Batuk subakut umumnya
disebabkan oleh infeksi, sinusitis yang disebabkan bakteri, dan asma. Penyebab
paling umum batuk kronis pada orang dewasa bukan perokok adalah sindrom
gatal, pengeluaran udara secara kuat dari saluran pernapasan (yang mungkin
disertai pengeluaran dahak), sakit otot perut bila batuk terus-menerus (Sutanto,
2011).
2. Pilek
Pilek atau common cold merupakan infeksi rongga hidung dan saluran
pernapasan atas oleh virus. Pilek merupakan suatu gejala berupa gangguan
pernapasan karena terjadi sumbatan pada hidung dan terdapat sekresi lendir yang
meningkat dimana bertindak sebagai stimulus mekanis dan merangsang batuk dan
bersin. Pilek juga merupakan pertanda bahwa ada benda asing masuk ke saluran
menghasilkan banyak lendir atau ingus. Selain itu, jika pilek disebabkan oleh
alergi terhadap sesuatu atau karena radang akan terjadi pelebaran pembuluh darah
di sekitar hidung yang biasa disebut sebagai hidung tersumbat (Tietze, 2004;
c. menghirup benda asing atau sifatnya iritan, seperti asap dan debu (Tietze,
infeksi. Radang tenggorokan adalah gejala awal yang diikuti dengan tersumbatnya
hidung, rhinorrhea, bersin, dan batuk. Pasien mungkin menggigil, sakit kepala,
tidak enak badan, mialgia, atau deman ringan. Gejala pilek rhinovirus
3. Penatalaksanaan batuk-pilek
a. Penatalaksanaan non-farmakologis
1) Minum banyak cairan (air putih atau sari buah), jangan minum soda
atau kopi
debu)
6) Tutup dengan tisu atau sapu tangan apabila batuk atau bersin
Tietze, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b. Penatalaksanaan farmakologis
1) Batuk
a) Bromhexin
b) Gliseril Guaiakolat
c) Dekstrometorphan HBr
2) Pilek
berikut ini.
a) Antihistamin
tripolodin HCl.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
b) Dekongestan
D. Kuesioner
terdiri dari dua bagian, bagian pertama (pernyataan terbuka) berisi pernyataan
yang dapat diisi sesuai dengan pendapat atau keinginan responden yaitu mengenai
pernyataan yang sudah dalam bentuk pilihan, yakni tentang pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
demografi yang meliputi umur, status pernikahan, pendidikan, perkerjaan dan lain
responden dalam memberikan jawaban dan dapat lebih cepat dalam menjawab
(Hadi, 2004).
diantaranya adalah skala Guttman dan skala Likert. Skala Guttman adalah skala
yang digunakan untuk jawaban yang bersifat tegas, konsisten dan alternatif
jawaban hanya terdiri dari dua pilihan, seperti benar dan salah. Penilaian untuk
jawaban responden dengan nilai tertinggi adalah 1 dan nilai terendah adalah 0
(Siregar, 2010).
skala Likert. Dalam kuesioner yang menggunakan skala Likert diberikan 4 pilihan
jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak
setuju (STS). Skala Likert memiliki dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan
menghindari kesan terhadap jawaban yang selalu salah atau selalu benar, sehingga
diberi skor 4,3,2 dan 1; sedangkan pernyataan negatif diberi skor 1,2,3 dan 4
(Siregar, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kata yang bermakna ganda dengan tujuan menghindari kesalahan penafsiran oleh
pengumpulan data responden, perlu adanya uji validitas dan uji reliabilitas.
Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri yang sama
jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 30 orang (Notoatmodjo, 2010a;
Sugiyono, 2010).
1. Uji validitas
uji pemahaman bahasa pada 30 orang. Hasil uji coba kemudian dikorelasi
2. Uji reliabilitas
apabila dipakai pada tempat dan waktu yang berbeda, alat ukur tersebut
E. Keterangan Empiris
Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
salah satu bentuk studi obeservasional (non eksperimental) yang mencakup semua
1. Variabel penelitian
adalah tingkat pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-
2. Definisi operasional
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
dapat dibeli secara bebas di apotek atau toko obat untuk mengatasi
30 tahun.
upah atas hasil kerjanya. Status tidak bekerja jika tidak mendapat
C. Subyek Penelitian
Mlati Kabupaten Sleman. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu aktif
PKK dan telah menikah di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang mengisi dan
responden sebelum penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu-
ibu yang tidak bisa membaca dan menulis, responden yang tidak lengkap mengisi
kuesioner dan responden yang tidak mengisi kuesioner sendiri. Dalam penelitian
D. Tempat Penelitian
E. Populasi Penelitian
F. Instrumen Penelitian
dengan skala pengukuran Guttman. Pilihan jawaban pada skala ini terdiri
dari 2 pilihan, untuk angka tertinggi diberi skor (1) dan angka terendah
skala pengukuran Likert. Skala Likert memiliki dua tipe pernyataan yaitu
tipe pernyataan favorable terdiri dari 4 pilihan yaitu sangat setuju diberi
skor (4), setuju diberi skor (3), tidak setuju diberi skor (2), sangat tidak
1. Perijinan
3. Pembuatan kuesioner
disusun sebagai alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi data
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga
mengenai batuk-pilek yang pernah di dapat sebelumnya atau tidak dan obat yang
Tabel III. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasi
batuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman (kajian
pengetahuan)
Bagian pengetahuan
Kriteria Nomor pernyataan
Definisi swamedikasi 1 dan 2
Definisi batuk 3 dan 4
Jenis batuk 5
Penyebab 6, 7, 8, 9 dan 14
Faktor resiko 10
Gejala 11, 12 dan 13
Penatalaksanaan 15
Pencegahan 16
14, 15, dan 16. Pernyataan salah terdapat pada nomor pernyataan 1, 4, 6, 8, 9 dan
11. Bagian ketiga dalam kuesioner merupakan bagian sikap yang terdiri dari tipe
Tabel IV. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasi
batuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman (kajian
sikap)
Bagian sikap
Kriteria Nomor pernyataan
Swamedikasi 1, 2, 3, 10, 11, 12 dan 13
Penatalaksanaan 14 dan 15
Pencegahan 4, 5, 6,7, 8 dan 9
Kondisi yang mengharuskan
16
pemeriksaan ke dokter
dan 16. Tipe unfavorable terdapat pada nomor pernyataan 3, 4, 7, 11, 13 dan 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
1) Uji validitas
2) Uji reliabilitas
4. Pengambilan data
5. Pengolahan data
kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi sampel, serta melihat apakah ada
responden yang harus dieksklusi. Tahap editing ini dilakukan sesaat setelah semua
kuesioner tidak terdapat kuesioner atau responden yang dieksklusi karena semua
kuesioner telah terisi lengkap dan kriteria sampel telah sesuai dengan kriteria
inklusi penelitian.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan
95%.
H. Analisis Data
pilek dan obat yang digunakan ketika mengalami batuk-pilek. Persentase per
= × 100%
Keterangan:
P = persentase
f = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telah
dipilih responden atas pertanyaan yang diajukan
n = jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan responden
selaku peneliti (Sabarguna, 2008).
Apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 76-100 % (13-
yang baik. Apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 56-75 % (9-12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
responden 49-64) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang
baik. Apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 56-75 % (skor akhir
responden 36-48) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang
responden 16-35) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang
kurang.
B
A=
C
Keterangan:
A = rata-rata responden yang memiliki sikap positif/negatif per kriteria
B = jumlah responden yang memiliki sikap positif/negatif per kriteria
C = jumlah pernyataan per kriteria
I. Kelemahan Penelitian
detail pengetahuan dan sikap responden karena tidak semua kriteria terkait
2. skala tingkat pengenalan dalam kuesioner tidak dapat secara rinci mengukur
3. hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat mewakili Kabupaten Sleman hanya
BAB IV
Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu karakteristik responden,
bagian pengetahuan dan sikap. Karakteristik responden terdiri dari nama, usia,
batuk-pilek yang pernah di dapat sebelumnya atau tidak dan obat yang digunakan
experts dan uji pemahaman bahasa dilakukan sebelum kuesioner digunakan. Pada
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
tepat oleh ahli sehingga tidak dapat digunakan dan jumlah pernyataan berkurang
menjadi 28 pernyataan.
Sleman. Hasil uji pemahaman bahasa diperoleh 16 pernyataan yang valid dari 28
pernyataan yang diberikan. Dari 16 pernyataan yang valid terdapat satu kriteria
yang tidak valid yaitu patofisiologi batuk-pilek. Selain itu, kuesioner yang telah
divalidasi belum dapat sepenuhnya mengukur sikap terutama dalam hal pemilihan
dan penggunaan obat batuk-pilek oleh responden, karena pernyataan sikap dalam
kuesioner sebagian besar berisi tentang self-care. Oleh karena itu perlu dilakukan
A. Karakteristik Responden
ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang telah menikah serta
responden memiliki usia > 30 tahun (91,3%), pendidikan terbesar adalah tingkat
pendidikan lanjutan (lulus SMA atau perguruan tinggi) (80,4%), tidak memiliki
Pada penelitian ini, usia responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu
usia dibawah sama dengan 30 tahun dan usia diatas 30 tahun. Pembagian
dalam pengobatan juga kecil. Sebaliknya, kelompok usia diatas 30 tahun mulai
dan SMP sederajat, sedangkan pendidikan lanjutan meliputi SMA dan Perguruan
akan semakin tinggi pula pengetahuannya sehingga akan lebih berhati-hati dalam
kelompok yakni bekerja dan tidak bekerja. Hal ini berdasarkan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa
pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain. Dengan demikian, ibu rumah tangga dikategorikan dalam
menjadi dua kelompok yaitu pernah dan tidak pernah. Pada penelitian ini
VI.
besar diperoleh dari instansi kesehatan seperti dinas kesehatan, puskesmas, dokter
Ketepatan penggunaan obat dinilai berdasarkan obat yang biasa diminum oleh
responden ketika mengalami batuk kering, batuk berdahak, pilek dan batuk-pilek.
Kemudian nama obat yang digunakan responden dicocokan kembali dengan nama
obat yang tercantum pada pustaka yaitu MIMS Indonesia tahun 2009, apakah obat
pilek dikarenakan kuesioner yang digunakan tidak dapat secara rinci mengukur
penyebab dari pilek yang dialami oleh responden. Sehingga ketepatan penggunaan
obat pilek hanya dilihat dari kandungan obat yang digunakan, apabila obat yang
tepat dalam menggunakan obat batuk berdahak dan pilek, namun tidak tepat
dalam menggunakan obat batuk kering dan kombinasi obat batuk-pilek. Sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
76,1% responden tidak tepat dalam menggunakan obat untuk mengatasi batuk
Kemudian sebanyak 89,1% responden tidak tepat dalam menggunakan obat pilek
dengan obat lain serta sebanyak 58,7% responden juga tidak tepat menggunakan
menggunakan obat batuk atau pilek saja (tanpa kombinasi) dan menggunakan obat
penggunaan obat batuk sesuai dengan jenis batuk yang diderita, penggunaan obat
pilek dan penggunaan obat kombinasi yang tepat untuk mengatasi batuk-pilek.
sebanyak 26 orang (56,5%), yang diikuti dengan kategori baik yakni sebanyak 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
orang (23,9%) dan kategori kurang sebanyak 9 orang (19,6%). Berdasarkan hasil
pengetahuan yang diberikan pada responden agar dapat diketahui jenis informasi
yang kurang mengenai definisi swamedikasi dan faktor resiko, karena total
responden yang menjawab benar pada kriteria tersebut < 56%. Kemudian
pernyataan mengenai jenis batuk, gejala dan pencegahan sudah dijawab benar
pilek juga dapat diberikan, hal ini disebabkan pengetahuan responden mengenai
1. Usia
memiliki pengetahuan baik paling besar pada usia ≤ 30 tahun yakni 25%,
dibandingkan pada usia > 30 tahun yaitu 23,8%. Untuk pengetahuan cukup,
proporsi terbesar pada usia ≤ 30 tahun yakni 75% dan pengetahuan kurang
terbanyak pada usia > 30 tahun. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
Namun sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2012) yang
2. Tingkat pendidikan
XI.
pendidikan lanjutan yaitu 27%. Untuk pengetahuan cukup paling besar pada
kurang pada kelompok tingkat pendidikan dasar yaitu 66,7%. Hasil penelitian ini
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Selain itu juga sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Oktarina dkk. (2009) dan Ramadona (2011), yang
3. Status pekerjaan
XII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
memiliki pengetahuan baik paling besar pada kelompok dengan status bekerja
yaitu 35,3%. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
dibandingkan yang tidak bekerja. Untuk pengetahuan cukup dan kurang paling
besar pada kelompok dengan status tidak bekerja yaitu sebesar 58,6% dan 24,1%.
memiliki pengetahuan baik paling besar pada kelompok yang pernah memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
informasi yaitu sebesar 31%. Untuk pengetahuan cukup paling besar pada
kelompok yang pernah memperoleh informasi yaitu sebesar 62% dan pengetahuan
kurang pada kelompok yang tidak pernah memperoleh informasi yaitu sebesar
41,2%. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Kristanti (2012), yang
menyatakan bahwa adanya sumber informasi yang pernah didapat oleh responden
swamedikasi batuk-pilek paling banyak pada kategori baik dan cukup, yakni
dilakukan analisis pada kriteria sikap yang diberikan pada responden agar dapat
tabel XV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
masuk dalam kategori baik karena sebanyak 85,2% responden memiliki sikap
sikap positif terhadap kriteria tersebut berkisar antara 66,7-69,6%. Adapun kriteria
kategori kurang karena responden yang memiliki sikap positif terhadap kriteria
tersebut < 56% yakni sebesar 43,5%. Dengan demikian, perlu dilakukan
penyakit batuk-pilek yang diderita melebihi tiga hari, karena dampak penyakit
pernapasan.
1. Usia
yang memiliki sikap baik paling besar pada usia ≤ 30 tahun yaitu sebesar 50%.
Untuk sikap cukup paling besar pada usia > 30 tahun yaitu sebesar 40,5% dan
sikap kurang pada usia > 30 tahun yaitu sebesar 25%. Hasil ini sesuai dengan
hasil penelitian Kristanti (2012), yang menyatakan usia tidak mempengaruhi sikap
2. Tingkat pendidikan
memiliki sikap baik paling besar pada kelompok dengan tingkat pendidikan
lanjutan yaitu sebesar 51,4%. Untuk sikap cukup paling besar pada kelompok
dengan tingkat pendidikan yaitu sebesar 43,2% dan sikap kurang pada kelompok
dengan tingkat pendidikan dasar yaitu sebesar 66,7%. Hasil penelitian ini sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
dengan hasil penelitian Kristanti (2012) dan Ramadona (2011), yang menyatakan
3. Status pekerjaan
memiliki sikap baik paling besar pada kelompok dengan status bekerja yaitu
sebesar 47,1%. Untuk sikap cukup paling besar pada kelompok dengan status
tidak bekerja yaitu sebesar 44,8% dan sikap kurang pada kelompok dengan status
bekerja yaitu sebesar 23,5%. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Kristanti
tabel XIX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
memiliki sikap baik paling besar pada kelompok yang pernah menerima informasi
yaitu sebesar 55,2%. Untuk sikap cukup paling besar pada kelompok yang tidak
pernah menerima informasi yaitu sebesar 53% dan sikap kurang pada kelompok
yang tidak pernah menerima informasi yaitu sebesar 23,5%. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2012), yang menyatakan adanya
BAB V
A. Kesimpulan
responden yaitu sebagian besar berusia diatas 30 tahun, lulus pendidikan SMA
atau Perguruan tinggi sederajat, sebagian besar tidak bekerja dan sebagian
B. Saran
2. Perlu adanya pemberian edukasi kesehatan pada ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati
tepat.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H., 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 587.
Azwar, S., 2005, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, edisi 2, Rineka Cipta, Jakarta.
Bowman, W.C., and Rand, M.J., 2010, Textbook of Pharmacology, 2nd Ed., Blackwell
Scientific Publication, London, pp. 24.11.
Dinas Kesehatan DIY, 2007, Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2007,
http://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2011/07/profil-2007-propinsi-
diy07-.pdf, diakses tanggal 08 Januari 2012.
Dinas Kesehatan DIY, 2010, Profil Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2010,
http://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2011/07/profil-2010-kab-sleman-
.pdf, diakses tanggal 08 Januari 2012.
Djunarko, I., dan Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra Aji
Parama, Yogyakarta, hal. 6-7, 34-41.
Hadi, S., 2004, Metodologi Research Jilid 2, Ed. II, Andi Offset, Yogyakarta, hal. 181.
Holt, G. A., and Hall, L., 1990, The Self-Care Movement, dalam Handbook of Non
Prescription Drugs, 9th ed., American Pharmaceutical Association, Washington DC,
pp. 8.
Kristanti, D., 2012, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif di Kecamatan Berbah,
Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium pada Tahun 2011, Skripsi, 42-63,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kristina, S.A., Prabandari, Y.S., dan Sudjaswadi, R., 2008, Perilaku Pengobatan Sendiri yang
Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman,
Majalah Farmasi Indonesia, Vol. 19 No. 1, 32-40.
Kurniawati, I., dan Atmoko, W.B., 2009, Swamedikasi: Sebuah Respon Realistik Perilaku
Konsumen di Masa Krisis, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2309233247.pdf, di
akses tanggal 08 Januari 2012.
Notoatmodjo, S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip Dasar), Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2007(a), Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta, hal.
109, 116-122, 135-137, 143-150.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Notoatmodjo, S., 2007(b), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta, hal.
178.
Notoatmodjo, S., 2010(a), Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 58,
164, 168.
Notoatmodjo, S., 2010(b), Promosi Kesehatan: Ilmu dan Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta, hal.
27-28, 44.
Nurhayati, 2009, Pengetahuan Ibu-ibu PKK tentang Kanker Payudara di Desa Arapayung
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010, Skripsi, 15,
Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
Nursalam, 2003, Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi
pertama, Salemba Medika, Jakarta, hal.124.
Oktarina, Hanafi, F., dan Budisuari, M.A., 2009, Hubungan antara Karakteristik Responden,
Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS pada Masyarakat
Indonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 12, 362-369.
Pramudianto A., dan Evaria, 2009, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Ed. 9, PT Bhuana
Ilmu Populer, Jakarta, hal. 89-105, 381-388.
Ramadona, A., 2011, Pengaruh Konseling Obat Terhadap Kepatuhan Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Khusus Rumah Sakit Umum Pusat DR. M. Djamil
Padang, Tesis, 11-14, Universitas Andalas, Padang.
Riwidikdo, H., 2009, Statistik Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, hal. 151-160.
Riwidikdo, H., 2010, Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan
SPSS, Pustaka Rihama, Yogyakarta, hal. 149-151.
Sabarguna, B.S., 2008, Analisis pada Penelitian Kualitatif, edisi Revisi, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Sartono, 2000, Apa yang sebaiknya anda ketahui tentang OWA, edisi III, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sarwono, S.W., 2007, Sosiologi Kesehatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,
hal.1-2, 31-38.
Siregar, S., 2010, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Rajawali Press, Jakarta, hal. 132-134,
138-140.
Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, hal. 74, 352.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Sutanto, Teguh, 2011, Cara Cerdas memilih Obat Untuk Anak, KataHati, Yogyakarta, hal.
114-116.
Tan, H.T., dan Rahardja, K., 2010, Obat-obatan Sederhana Untuk Gangguan Sehari-hari
(Cara-cara Menangani Sendiri Gangguan Sehari-hari dengan Terutama Obat-obat
Bebas Sederhana (Self-care)), PT Elex Media Komputindo, Jakarta, hal. 02.
Tietze, K.J., 2004, Disorder Related to Cold and Allergy dalam Handbook of Non
Prescription Drugs, 14th ed., American Pharmaceutical Association, Washington
DC, pp. 239-240.
Tietze, K.J., 2006, Cough dalam Handbook of Non Prescription Drugs, 15th ed., American
Pharmaceutical Association, Washington DC, pp. 229-231.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Nama :
Umur :…………tahun
Pendidikan terakhir :
1. Batuk kering :
2. Batuk berdahak :
3. Pilek :
4. Batuk-pilek :
Tanda Tangan
Responden
(………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
KUESIONER
Keterangan :
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
1. Variabel pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Total 32 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.764 17
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
2. Variabel sikap
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 32 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.763 17
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Informasi Sumber
No. Tingkat Status batuk-pilek
Nama Usia
pendidikan pekerjaan yang pernah informasi
diperoleh
1. S 55 SD Bekerja PERNAH Dokter
2. SS 57 SMA Bekerja PERNAH Dokter
3. AL 30 SMK Bekerja PERNAH Dokter
4. TN 38 SMA Bekerja PERNAH Dokter
5. M 50 SD Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
Dinas
6. A 30 SMP Tidak bekerja PERNAH
kesehatan
7. G 58 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
Media
8. SM 45 SMA Bekerja PERNAH
massa
9. W 43 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
10. K 59 SD Bekerja Belum pernah -
11. T 42 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
12. NN 36 SMP Tidak bekerja Belum pernah -
13. SN 46 D2 Bekerja Belum pernah -
14. SML 49 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
15. SA 37 SMP Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
16. TS 46 SMA Tidak bekrja PERNAH Puskesmas
Media
17. SD 51 SMA Tidak bekerja PERNAH
massa
18. H 55 SMP Bekerja Belum pernah -
19. YW 34 SMP Tidak bekerja Belum pernah -
20. PS 42 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
21. SW 30 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
22. SR 36 D2 Tidak bekerja PERNAH Dokter
23. EW 44 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Informasi
Tingkat Status batuk-pilek Sumber
No. Nama Usia
pendidikan pekerjaan yang pernah informasi
diperoleh
24. NW 32 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
25. EH 26 SMA Bekerja Belum pernah -
26. N 57 S1 Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
27. I 42 SMA Bekerja PERNAH Bidan
28. R 58 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
29. AS 40 D3 Bekerja Belum pernah -
30. SK 55 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
Media
31. SH 48 SMA BEKERJA PERNAH
massa
32. KW 49 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
33. NS 40 SMA Tidak bekerja PERNAH Penyuluhan
34. HS 47 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
Media
35. SMN 53 SMA Bekerja PERNAH
massa
36. O 43 SMA Bekerja PERNAH Puskesmas
37. YY 34 S1 Bekerja PERNAH Dokter
38. S 53 SMA Bekerja PERNAH Puskesmas
39. N 35 D3 Bekerja Belum pernah
40. S 57 SMP Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
41. SJ 45 SMA Tidak bekerja Belum pernah --
42. M 46 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
43. UW 40 SMA Tidak bekerja PERNAH Bidan
44. MH 32 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
45. SW 43 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
46. BS 47 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
BIOGRAFI PENULIS