Oleh :
Pinke Pinderline
14070078
YAYASAN AL-FATAH
AKADEMI FARMASI
BENGKULU
2017
PERNYATAAN KEASLIAAN TULISAN
merupakan hasil karya sendiri dan sepengetahuan penulis tidak berisikan materi
Pinke Pinderline
ii
iii
Motto dan Persembahan
Motto
Persembahan
Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain Engkau YA ALLAh…. Syukur
Alhamdulillah berkat rahmat dan karuniamu, saya bisa menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini. Walaupun banyak rintangan, suka maupun duka yang dihadapi,
dengan izin ALLAH SWT akhirnya dapat kugapai satu cita dengan penuh syukur
dan bahagia, dengan rasa kasih dan sayang yang tulus kupersembahkan hasil
Kedua orang tua ku yang tercinta Mama (Filma) dan Papa ( Harta) yang telah
dukungan atas keberhasilan ku. Terimakasih atas semua cinta,kasih sayang dan
iv
semua pengorbanan kalian yang tak ternilai. Kalian adalah energi ku, aku ada
For my sister (Fince Charoline, S.pd), (Finde Pareline, Amd.Keb) dan (Finia
Chareline) yang selalu memberikan nasehat dan memberikan solusi ketika ada
tugas kuliah maupun masalah. Aku sayang kalian sekali lagi terimakasih atas
Terimakasih untuk kedua pembimbing ku ibu Aina Fatkhil Haque, M.Farm., Apt
dan ibu Putri Dewi Sartika, S.Farm., Apt yang telah memberikan ilmu nya,
membimbing, mserta meluangkan waktu nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat diselesaikan.
Terimakasih juga untuk ibu Nurwani Purnama Aji, S.Farm., Apt yang telah
Sahabat ku tersayang Mariatul ulfa ,Yepi Ema Fitri Ariani , Agnes Pelita Sari
yang awal nya tidak dekat tetapi akhirnya yang selalu menemani di saat suka
maupun duka, membantu saat penelitian sampai ujian KTI dan selalu
yang nama nya tidak bisa disebut kan satu perstu yang sudah seperti saudara.
v
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Formulasi Lotion Ekstrak Daun Durian
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Bengkulu. Selesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
2. Ibu Putri Dewi Sartika, S. Farm., Apt selaku Pembimbing II yang telah
membimbing dan memberi saran sampai selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Dewi Winni Fauziah, M.Farm., Apt selaku Penguji yang telah
vi
5. Bapak Drs. Djoko Triyono, Apt., MM selaku Ketua Yayasan Akademi
6. Bapak Agung Giri Samudra, S.Farm, M.Sc., Apt Selaku Direktur Akademi
7. Para dosen dan staf pengajar Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu yang
8. Untuk kedua orang tua ku Mama dan Papa yang telah menjadi sumber
9. Teman-teman almamater
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xii
INTISARI............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 3
1.5.1 Bagi Akademik ................................................... 3
1.5.2 Bagi Peneliti Lanjutan ........................................ 3
1.5.3 Bagi Masyarakat ................................................. 3
viii
2.1 Kajian Teori ................................................................... 4
2.1.1 Uraian Tanaman Durian ............................... 4
2.1.2 Flavonoid....................................................... 6
2.1.3 Ekstraksi........................................................ 7
2.1.4 Lotion ........................................................... 9
2.1.5 Evaluasi Sediaan Lotion................................ 11
2.1.6 Kulit............................................................... 13
2.1.7 Biang Keringat.............................................. 20
2.1.8 Monografi Bahan.......................................... 21
2.2 Kerangka Konsep ......................................................... 25
ix
LAMPIRAN .......................................................................................... 45
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Basis Lotion.............................................................................. 10
Tabel 2.Rancangan Formulasi Lotion Ekstrak Daun Durian.................. 27
Tabel 3.Hasil Uji Organoleptis Lotion Ekstrak Daun Durian................. 33
Tabel 4.Hasil Uji Homogenitas Lotion Ekstrak Daun Durian................ 34
Tabel 5.Hasil Uji pH Lotion Ekstrak Daun Durian................................. 35
Tabel 6.Hasil Uji Daya Sebar Lotion Ekstrak Daun Durian................... 37
Tabel 7.Hasil Uji Viskositas Lotion Ekstrak Daun Durian..................... 38
Tabel 8.Hasil Uji Kesukaan Konsumen.................................................. 40
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.Daun Durian (Durio zibethinus L).......................................... 4
Gambar 2.Struktur Flavonoid.................................................................. 6
Gambar 3.Kerangka Konsep Penelitian.................................................. 25
Gambar 4.Hasil Uji pH Sediaan Lotion Ekstrak Daun Durian............... 36
Gambar 5.Hasil Uji Daya Sebar Lotion Ekstrak Daun Durian............... 37
Gambar 6.Hasil Uji Viskositas Lotion Ekstrak Daun Durian................. 39
Gambar 7.Hasil Uji Kesukaan Konsumen.............................................. 40
Gambar 8. Proses Pembuatan Simplisia.................................................. 46
Gambar 9.Proses Pembuatan Ekstrak Daun Durian................................ 47
Gambar 10.Alat-Alat Pembuatan Lotion................................................ 48
Gambar 11.Bahan Pembuatan Lotion..................................................... 49
Gambar 12.Pembuatan Lotion................................................................. 53
Gambar 13.Evaluasi Sediaan................................................................... 54
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Proses Pembuatan Simplisia............................................... 46
Lampiran 2. Proses Pembuatan Ekstrak.................................................. 47
Lampiran 3. Alat-Alat Pembuatan Lotion............................................... 48
Lampiran 4.Bahan Pembuatan Lotion..................................................... 49
Lampiran 5. Perhitungan Bahan.............................................................. 51
Lampiran 6. Pembuatan Lotion............................................................... 53
Lampiran 7. Evaluasi Lotion................................................................... 54
Lampiran 8. Formulir Uji Kesukaan Konsumen..................................... 55
Lampiran 9. Hasil Uji Kesukaan Konsumen........................................... 56
Lampiran 10. Tabel Perhitungan Viskositas........................................... 57
Lampiran 11. Perhitungan Viskositas..................................................... 58
Lampiran 12. Range Viskositas Menurut SNI........................................ 59
Lampiran 13. Determinasi Tumbuhan.................................................... 60
xii
INTISARI
Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam
gangguan dan rangsangan dari luar. Kulit sehat merupakan kulit yang terhindar
dari berbagai macam penyakit yang mempengaruhi kesehatan kulit. Biang
keringat atau yang dalam bahasa latin memiliki nama miliaria adalah salah satu
masalah kulit yang sering terjadi yaitu dimana kondisi kulit mengalami ruam yang
disertai gatal, adanya bintik-bintik kecil berwarna merah. Daun durian memiliki
kandungan flavonoid, polifenol dan saponin. Adanya kandungan flavonoid pada
daun durian diketahui dapat mengambat pertumbuhan bakteri.
Lotion dibuat dalam empat formulasi, dimana pada formula 0 tidak
mengandung ekstrak daun durian, formula 1 menggandung 0,1 gr ekstrak daun
durian, formula 2 mengandung 0,2 gr ekstrak daun durian dan formula 3
mengandung 0,4 gr ekstrak daun durian. Evaluasi yang dilakukan terhadap
formulasi lotion yaitu uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji
viskositas dan uji kesukaan konsumen.Evaluasi ini dilakukan selama 1 minggu.
Dari hasil yang didapatkan, dapat diketahui bahwa ekstrak daun durian
dapat diformulasikan dalam sediaan lotion. Variasi ekstrak daun durian
menunjukkan pengaruh terhadap sifat fisik dari sediaan lotion daun durian.
xiii
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
tanaman obat digemari masyarakat karena efek sampingnya minimal. Salah satu
gangguan dan rangsangan dari luar. Kulit sehat merupakan kulit yang terhindar
keringat atau yang dalam bahasa latin memiliki nama miliaria adalah salah satu
masalah kulit yang sering terjadi yaitu dimana kondisi kulit mengalami ruam yang
disertai gatal, adanya bintik-bintik kecil berwarna merah. Penyebab biang keringat
sendiri terjadi karena adanya bakteri. Semakin sering berkeringat jika tidak segera
dibersikan maka resiko muncuknya bakteri semakin besar (Marwali. 2000 : 23).
Lotion menurut Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979 adalah sediaan
cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Lotion dapat
1
2
tidak memberikan rasa berminyak, memberikan efek sejuk, mudah dicuci dengan
bentuk yang lebih praktis dan efesien dalam penggunaannya seperti dalam bentuk
sediaan lotion maka dilakukan formulasisediaan lotion dari ekstrak daun durian
sebagai antibakteri.
uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji kesukaan
sediaan lotion?
dan dapat membuat bentuk sediaan farmasi lainnya dengan zat aktif dari
(miliaria).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah durian yang berasal dari pohon durian (Durio zibethinus L) banyak
tumbuh di hutan maupun di kebun milik penduduk. Ciri buahnya, bentuknya besar
bulat/oval dengan aroma rasa, baunya khas dan menjadi buah primadona yang
dengan kulit buah yang keras dan tebal hampir seperempat bagian dari buahnya
merupakan bagian yang dibuang begitu saja sampai akhirnya menjadi busuk.
banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari kulit buahnya misalnya untuk bahan
campuran papan partikel, papan semen, arang briket, arang aktif, filler, campuran
4
5
a. Klasifikasi Durian
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
a. Nama Daerah
b. Kandungan
.
6
2.1.2 Flavonoid
Seperti karoten, flavonoid juga berperan dalam memberi warna pada buah,
tumbuhan. Senyawa ini dapat digunakan sebagai anti mikroba, obat infeksi pada
luka, anti jamur, anti virus, anti kanker, dan anti tumor. Selain itu flavonoid juga
dapat digunakan sebagai anti bakteri, anti alergi, sitotoksik, dan anti hipertensi
(Sriningsih, 2008)
7
dengan terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol.
2.1.3 Ekstraksi
sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Senyawa aktif
aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara
a. Cara dingin
1. Maserasi
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif
yang akan larut, karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat
aktif di dalam sel dan di luar sel maka larutan terpekat didesak keluar.
8
2. Perkolasi
b. Cara Panas
1. Refluks
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
2. Sokletasi
baru dan yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
pendingin balik.
9
3. Digesti
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum
4. Infundasi
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan
5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
2.1.4 Lotion
Lotion menurut Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979 adalah sediaan
cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk
suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang
cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau w/o) dengan surfaktan yang
cocok. Dapat ditambahkan zat pewarna, zat pengawet dan zat pewangi yang
yang merata dan cepat pada permukaan kulit yang luas.Lotion dimaksudkan
10
segera kering pada kulit setalah pemakaian dan meninggalkan lapisan tipis dari
a. Basis
b. Keuntungan
Sediaan lotion mempunyai beberapa keuntungan diantara nya
c. Kerugian
besar, penyimpanan bahan sediaan obat lotion tidak tahan lama dan
d. Cara pembuatan
bahan-bahan yang larut pada fase lemak, dengan cara pemanasan dan
e. Persyaratan
seperti stabil dan homogen secara fisik dan kimia, mempunyai partikel
yang lebih kecil, tidak terjadinya pemecahan emulsi, bau dan warna
pembuat sediaan sendiri dengan melihat atau secara kasat mata keadaan
12
pemisah fase atau pecahnya emulsi, tercium bau tengik atau tidak, dan
2. Uji Homogenitas
3. Uji pH
5. Uji Viskositas
dari lotion.Lotion yang baik tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer
b. Uji Panelis
c) Berbadan sehat
2.1.6 Kulit
a. Definisi kulit
merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu kira-kira
15% dari berat tubuh dan luas kulit orang dewasa 1,5 m 2. Kulit sangat
kompleks, elastis dan sensitif, serta sangat bervariasi pada keadaan iklim,
umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh serta
kulit 1-2 m. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan
paling tipis (0,5 mm) terdapat di penis. Kulit merupakan organ yang vital
2007).
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama,
1. Epidermis
sinar matahari.
epidermis yang paling kuat dan tebal. Terdiri dari beberapa lapis sel
Lapisan granular terdiri dari 2 atau 3 lapis sel gepeng, berisi butir-
eleidin.
lapisan terluar yang terdiri dari beberapa lapis sel-sel gepeng yang
tanpa terlihat.
2. Dermis
tebal daripada epidermis. Terdiri dari lapisan elastis dan fibrosa padat
sebasea.
3. Lapisan Subkutis
Lapisan ini merupakan lanjutan dermis, tidak ada garis tegas yang
memisahkan dermis dan subkutis. Terdiri dari jaringan ikat longgar berisi
c. Adneksa Kulit
(Djuanda , 2007)
a) Kelenjar Keringat
tangan dan kaki. Kelenjar ini disebut juga kelenjar holokrin karena
tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel
anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar
d. Fungsi kulit
1. Fungsi Proteksi
yang iritan), dan gagguan bersifat panas (radiasi, sinar ultraviolet), dan
2. Fungsi Absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun
yang larut lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air
3. Fungsi Ekskresi
sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia.
4. Fungsi Persepsi
epidermis.
suhu badan. Pada waktu suhu panas, peredaran darah di kulit meningkat
19
sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya
individu.
7. Fungsi Kreatinisasi
mekanis fisiologik.
dari benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit
1. Staphylococcus aureus
2. Staphylococcus epidermidis
3. Propionilbacterium acnes
adalah gangguan kulit berupa ruam yang disertai rasa gatal adanya bintik-bintik
kecil berwarna merah keluhan ini sering dialami oleh bayi dan balita. Tetapi
kulit menjadi terasa seperti ada sengatan atau tusuk. Miliaria biasa timbul di
bagian wajah, leher, dada, punggung atau pun paha.Walau pun masalah keringat
ini tergolong penyakit ringan, namun demikian penyakit ini ternyata bisa menular
ke orang lain yang ditularkan penderita melalui kontak secara fisik, atau yang lain
semisal pakaian dari si penderita (Djunarko dan Hendrawati, 2011: Knott, 2010)
terjadinya iritasi pada kulit. Kulit akan terasa gatal, ruam seperti melepuh namun
kecil dan juga ada perasaan seperti ditusuk-tusuk karena iritasinya. Keringat yang
berlebihan yang tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh karena penyumbatan saluran
kelenjar keringat bias juga memicu terjadinya masalah keringat ini. Sumbatan ini
dapat diakibatkan oleh debu atau radang pada kulit anak. Butiran-butiran keringat
terjadi ketika cuaca panas atau pun lembab. Namun cuaca dingin pun tidak
Khasiat : Pelembab
b. Minyak zaitun
P.
Khasiat : Pelembut
c. Nipagin
d. Nipasol
e. As.Stearat
Pemerian : Kristal Putih atau kuning berwarna, kristalin padat, atau
putih.
f. Setil Alkohol
Pemerian : Zat padat keras mengkilap, mirip imek lilin.
Khasiat : Pengental
g. TEA
Khasiat : Pengemulsi
h. Propilenglykol
lemak.
Khasiat : Humektan
i. Olium Rosae
Kelarutan : Sangat tidak larut air, sedikit larut dalam alkohol, larut
Khasiat : Pewangi
Konsentrasi : 0,01-0,05% (FI III hal 459, Martindale edisi 28 hal 682)
i. Etanol
semua pelarut.
Khasiat : Pendingin
j. Aquadest
25
METODE PENELITIAN
b. Waktu penelitian
Penelitian ini di laksanakan dari bulan April sampai Juni 2017
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
a. Alat
Timbangan analitik, gelas ukur, stemper, mortir, sendok tanduk, sudip,
b. Bahan
Ekstrak daun durian, etanol 70%, gliserin, TEA, aquadest, setil alkohol,
yang diperoleh dari tanaman warga Jalan Raya Air Sebakul kota
Bengkulu.
b. Persiapan Simplisia
Daun durian segar dibersikan dari kotoran yang menempel, setelah
26
27
wadah botol coklat yang tertutup dan tambahkan cairan penyari atau
pelarut yaitu etanol 70% ditutup dan dibiarkan terlindung dari cahaya
a. Lebur fase minyak (minyak zaitun, setil alkohol, as.stearat dan propil
b. Campurkan fase air propilen glikol, metil paraben, TEA, gliserin dan
c. Masukan fase minyak dalam lumpang panas gerus lalu tambahkan fase
d. Tambahkan ekstrak daun durian dan oleum rosae aduk sampai homogen
(FDA, 2003).
perubahan bentuk, warna, dan bau yang terjadi pada sediaan lotion,
dilihat sediaan baik memiliki warna yang baik atau bau yang tengik
(Anief,1997).
b. Uji Homogenitas
dioleskan pada plat kaca, diraba dan digosokkan, massa lotion harus
c. Uji pH
10 ml. pH yang baik untuk kulit ialah 4,5 sampai dengan 7 (Safitri,
2010).
d. Uji Viskositas
atas lotion dan biarkan selama satu menit dan diukur diameter lotion
penutup, dan dibiarkan selama satu menit, dicatat diameter lotion yang
panelis.
Analis data yang digunakan dalampenelitian karya tulis ini adalah analisis
deskriptif berupa diagram kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
BAB IV
4.1 Hasil
mengumpulkan daun durian lalu dicuci dengan air yang mengalir. Daun tersebut
selanjutnya dirajang lalu dikeringkan pada suhu ruangan selama kurang lebih 8
hari. Daun kering yang diperoleh diblender kemudian dilakukan proses maserasi
dengan cara merendam simplisia didalam botol gelap dengan menggunakan etanol
70% selama 7 hari dan sering dilakukan pengadukan agar komponen kimia
tertarik sempurna. Pada proses maserasi digunakan larutan penyari berupa etanol
polar juga untuk menarik senyawa tersebut seperti etanol (Harbone,1987). Pelarut
etanol yang digunakan adalah etanol 70% karena etanol dengan konsentrasi 70%
sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal, dimana
bahan pengganggu hanya skala kecil yang turut ke dalam cairan pengekstraksi
durian. Ekstrak yang dihasilkan dari daun durian dengan berat basah 3,5 kg dan
berat kering 400 gram dan dimaserasi dengan etanol 70% sebanyak 4 liter ialah
31
32
sediaan lotion dengan memvariasikan kadar ekstrak daun durian pada sediaan
lotion yakni F0 dengan kadar ekstrak 0 gr, F1 dengan kadar ekstrak 0,1 gr, F2
dengan kadar ekstrak 0,2 gr dan F3 dengan kadar ekstrak 0,4 gr.
Lotion dibuat dengan cara melebur semua bahan fase minyak (asam stearat,
nipasol, minyak zaitun, dan setil alkohol) dalam cawan penguap diatas waterbath.
fase air. Kedua fase digabungkan dengan cara masukkan fase minyak kedalam
lumpang kemudian tambahkan fase air (propilen glikol, metil paraben, TEA,
gliserin dan aquadest) sedikit demi sedikit sambil di gerus dengan cepat. Setelah
fase air dan fase minyak menyatu sempurna tambahkan ekstrak daun durian dan
oleum rosae kedalam lumpang dan gerus sampai homogen. Setelah sediaan lotion
dibuat, dilakukan evaluasi yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH,
fisik selama penyimpanan agar dapat melihat apakah ada perubahan yang
kadar ekstrak daun durian 0 gr, 0,1 gr , 0,2 gr, 0,4 gr . Uji bentuk sifat
fisik lotion meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya
1. Uji Organoleptis
perubahan bentuk, bau dan warna yang terjadi pada sediaan lotion yang
Keterangan :
F0 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0 gr
F1 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,1 gr
F2 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,2 gr
F3 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,4 gr
0,4 g. Semakin tinggi kadar ekstrak daun durian yang digunakan maka
2. Uji Homogenitas
telah dibuat homogen atau tidak serta tidak mengandung partikel atau
objek glass , diraba dan digosokkan. Sediaan lotion tidak boleh terasa
lotion yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel IV
Keterangan :
F0 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0 gr
F1 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,1 gr
F2 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,2 gr
F3 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,4 gr
35
yang kurang baik. Hasil ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh
3. Uji pH
Keterangan :
F0 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0 gr
F1 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,1 gr
F2 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,2 gr
F3 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,4 gr
36
berikut :
Uji pH
7
6.5
6
Minggu I
5.5
5
F0 F1 F2 F3
peneliti buat telah memenuhi syarat pH standar kulit, yaitu 4,5-7 (Safitri,
yang telah dibuat berkisar 5,55-6,46 dan artinya lotion yang dibuat
pH basa.
menggunakan dua lempeng kaca dan anak timbangan. Letakan 0,1 gram
anak timbangan dengan beban yang berbeda yakni 1 gram, 2 gram dan 5
Tabel VI. Hasil Uji Rata Rata Daya Sebar Lotion Ekstra Daun Durian
Dari tabel hasil uji daya sebar dapat dibuat diagram batang sebagai
berikut :
4.75
4.7
4.65 Beban 1 gram
4.6
4.55 Beban 2 gram
4.5 Beban 5 gram
4.45
4.4
F0 F1 F2 F3
tiap formula baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin besar beban yang
untuk dioleskan.
5. Uji Viskositas
Keterangan :
F0 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0 gr
F1 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,1 gr
F2 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,2 gr
F3 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,4 gr
Dari tabel hasil uji viskositas dapat dibuat diagram batang sebagai
berikut :
Uji Viskositas
1.5
1
0.5 Minggu I
0
F0 F1 F2 F3
memenuhi syarat. Syarat viskositas yang baik menurut SNI yaitu antara
hasil uji kesukaan konsumen terhadap sediaan lotion ekstrak daun durian
sebagai berikut :
Tabel VII. Uji Kesukaan Konsumen Sediaan Lotion Ekstrak Daun Durian
Tanggapan panelis
Formula
Suka Tidak suka
F0 80% 20%
F1 50% 50%
F2 50% 50%
F3 70% 30%
Keterangan :
F0 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0 gr
F1 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,1 gr
F2 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,2 gr
F3 : Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun durian 0,4 gr
40
100
Uji Kesukaan Konsumen
80
60
40 Suka
Tidak
20
Suka
0
F0 F1 F2 F3
daun durian, didapatkan hasil bahwa formula 3 yang banyak disukai oleh
formula lainnya.
BAB V
5.1. Kesimpulan
dari ekstrak daun durian dapat diketahui bahwa variasi kadar ekstrak daun
berupa uji organoleptis, uji pH dan uji kesukaan konsumen. Pada uji
syarat SNI karena hasil viskositas yang didapatkan pada uji viskositas
5.2. Saran
zat aktif dari daun durian dengan menggunakan metode lain selain
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, Kandungan dan Manfaat Buah Durian. Diakses pada tanggal 25
November 2016, http://juntak.com/2011/04/rahasia-kandungan-gizi-
dibalik-buah.html
Carpenter RP, Lyon DH, Hasdell TA, 2000, Gridelines for Sensory Analysis in
Food Product Development and Quality Control, Ed ke-2,
Maryland:Maryland Aspen Publisher, Inc.
Djuanda Adhi, 2007, Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi kelima, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Evans, WC, 2002, Trease and Evans Pharmacognosy, 5th ed, London:WB
Saundres.pp.123
Hahn, G.S., Thueson. D.O., Quick. T.W, 1998, Formulations and methods for
reducing skin irritation,United States Patent. 5,716,625.
Harbone, J.B, 1997, Metode Fitokimia, Terbitan Kedua, Bandung: Penerbit ITB
Marwali Harahap, 2000, Ilmu Penyakit Kulit : Acne vulgaris, Jakarta : Hipokrates.
H. 35-45
Safitri, N. A., et.al, 2010, Optimasi Formula Sediaan Krim Ekstrak Stroberri
(fragaria x annassa), Jurnal Program Studi Farmasi FKUB Bandung
Zulkarnain,K, 2013, Stabilitas Fisik Sediaan Lotion O/W Dan W/O Ekstrak Buah
Mahkota Dewa Sebagai Tabir Surya Dan Uji Iritasi Primer Pada
Kelinci, Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.
45
46
Hasil pengeringan
Waterbath
Nipagin Nipasol
\
51
Formula 0
1. Ekstrak Daun Durian : 0 gr
5
2. Minyak Zaitun : X 60 = 3 gr
100
2
3. Setil Alkohol : X 60 = 1,2 gr
100
2
4. Asam Stearat : X 60 = 1 gr
100
0,05
5. Propil Paraben : X 60 = 0,03 gr
100
15
6. Propilen Glikol : X 60 = 9 gr
100
0,3
7. Metil Paraben : X 60 = 0,18 gr
100
4
8. TEA : X 60 = 2,4 gr
100
5
9. Gliserin : X 60 = 3 gr
100
100
10. Aquadest : x 60 = 60 ml – (0 + 3 + 1,2 + 1+ 0,03 +
100
9 + 0,18 + 2,4+3) = 40,19 ml
11. Oleum Rosae : QS
Formula 1
1. Ekstrak Daun Durian : 0,1 gr
5
2. Minyak Zaitun : X 60 = 3 gr
100
2
3. Setil Alkohol : X 60 = 1,2 gr
100
2
4. Asam Stearat : X 60 = 1 gr
100
0,05
5. Propil Paraben : X 60 = 0,03 gr
100
15
6. Propilen Glikol : X 60 = 9 gr
100
0,3
7. Metil Paraben : X 60 = 0,18 gr
100
52
4
8. TEA : X 60 = 2,4 gr
100
5
9. Gliserin : X 60 = 3 gr
100
100
10. Aquadest : x 60 = 60 ml – (0,1 + 3 + 1,2 + 1+ 0,03
100
+ 9 + 0,18 + 2,4+3) = 40,09 ml
11. Oleum Rosae : QS
Formula 2
1. Ekstrak Daun Durian : 0,2 gr
5
2. Minyak Zaitun : X 60 = 3 gr
100
2
3. Setil Alkohol : X 60 = 1,2 gr
100
2
4. Asam Stearat : X 60 = 1 gr
100
0,05
5. Propil Paraben : X 60 = 0,03 gr
100
15
6. Propilen Glikol : X 60 = 9 gr
100
0,3
7. Metil Paraben : X 60 = 0,18 gr
100
4
8. TEA : X 60 = 2,4 gr
100
5
9. Gliserin : X 60 = 3 gr
100
100
10. Aquadest : x 60 = 60 ml – (0,2 + 3 + 1,2 + 1 +
100
0,03 + 9 + 0,18 + 2,4 + 3) = 39,99 ml
11. Oleum Rosae : QS
Formula 3
1. Ekstrak Daun Durian : 0,4 gr
5
2. Minyak Zaitun : X 60 = 3 gr
100
2
3. Setil Alkohol : X 60 = 1,2 gr
100
53
2
4. Asam Stearat : X 60 = 1 gr
100
0,05
5. Propil Paraben : X 60 = 0,03 gr
100
15
6. Propilen Glikol : X 60 = 9 gr
100
0,3
7. Metil Paraben : X 60 = 0,18 gr
100
4
8. TEA : X 60 = 2,4 gr
100
5
9. Gliserin : X 60 = 3 gr
100
100
10. Aquadest : x 60 = 60 ml – (0,4 + 3 + 1,2 + 1 +
100
0,03 + 9 + 0,18 + 2,4 + 3) = 39,79 ml
11. Oleum Rosae : QS
Lampiran 7. Evaluasi
Uji Homogenitas
FORMULIR
UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK)
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Petunjukan Penilaian
56
anda tentang apa yang dirasakan oleh indera dengan mengisi tabel dibawah
ini :
Tanggapan panelis
Formula
Suka Tidak suka
F0
F1
F2
F3
Tanggapan Panelis
S TS S TS S TS S TS
1. S 21 √ − √ − − √ √ −
2. P 21 √ − − √ − √ √ −
3. M 21 √ − √ − √ − √ −
4. W 21 √ − √ − √ − − √
5. A 21 − √ − √ √ − √ −
57
6. V 23 √ − − √ − √ √ −
7. A 21 − √ √ − √ − − √
8. K 21 √ − − √ − √ √ −
9. R 22 √ − √ − √ − − √
10 D 21 √ − − √ − √ √ −
Keterangan :
S : Suka
TS : TidakSuka
Formula 0
Formula 1
Formula 2
Formula 3