Oleh :
LASTIUR SIMANJUNTAK
17101053
“Setiap orang pernah memiliki hari- hari yang berat, punya kesalahan dan
hal-hal yang di sesali
Ampunilah....lupakanlah............dan pulihkanlah
iv
Persembahan
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena atas
berkatnya lah saya bisa bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis
Ilmiah ini kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku terutama Mama ercinta D.Simarmata dan bapak
saya A. Simanjuntak yang selalu mendoakan saya .yang selalu memberi
semangat, dukungan baik moral maupun materi, terima kasih atas
perjuangannya selama ini yang tanpa mengeluh selalu mencukupi
kebutuhan anak-anaknya berkat doa dan harapan kalianlah gelar Ahli
Madya Farmasi dapat saya raih.
Teruntuk adik-adikku: Adi Simanjuntak, Dani Kristian Simanjuntak ,
dan Bagas yunus tama Simanjuntak yang senangtiasa mendoakan
kakak,memberikan kakak semangat dan selalu support kakak sampai
saat ini.
Teruntuk Saudara-saudara ku,yang tidak bisa aku sebutkan satu
persatu. Aku ucapakan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya atas
semangat yang selalu kalian berikan kepada ku.
Kepada pembimbing I saya Ibu Luky Dharmayanti,M.Farm., Apt dan
Pembimbing 2 saya Ibu Nurwani Purnama Aji ,M.Far,Apt., terima
kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan masukan yang
bermanfaat dari pembuatan proposal sampai ke pembuatan Karya Tulis
Ilmiah hingga selesai dengan baik
Dan teruntuk kawan seperjuanganku yaitu “GENG PARSILI”
terimaksih aku terimakasih kepada kalian yang selalu menjadi teman
bahkan udah aku anggap seperti saudara-saudaraku.yah walaupun
terkadang kita sering selisih paham.aku bangga bisa kenal sama kalian
v
bahkan sampai detik ini kalian tetep yang terbaik buatku.akuberharap
persahabatan kita jangan sampai disini saja yaaa..
Kawan-kawan seperjuangan khususnya kelas C2, terima kasih atas
keseruan dan kekonyolan selama 3 tahun ini, meskipun kita berbeda dari
segi keyakinan, selera, dan perbedaan lainnya tapi kita tetap bisa
menjadi keluarga selama 3 tahun ini
Almamater tercinta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
proposal Karya Tulis Ilmiah yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
Ektrak Bidara Arab (Ziziphus spina-chisti L)” ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Dalam proses penulisan proposal karya tulis ilmiah ini tak lepas dari peran
penting berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
2. Ibu Nurwani Purnama Aji, M.Farm., Apt Selaku pembimbing II yang telah
3. Ibu Sari Yanti, M.Farm., Apt selaku pembimbing akademik yang telah
4. Ibu Devi Novia, M.Farm.,Apt selaku penguji yang telah banyak membantu,
vii
6. Ibu Densi Selpia Sopianti M.Farm.,Apt selaku Direktur Akademi Farmasi Al-
Fatah Bengkulu.
7. Kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat, kasih sayang dan
dorongan baik material maupunlisan, serta banyak doa disetiap sujud sholatnya
kepada penulis.
8. Para dosen dan staf karyawan Akademi Farmasi Al fathah Bengkulu yang telah
Penulis menyadari dari karya tulis ilmiah yang penulis susun ini masih
banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis
Pengetahuan.
Penuli
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1.3Kulit............................................................................................ 12
4.1 HASIL.................................................................................................... 26
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
INTISARI
Tumbuhan Bidara Arab merupakan tumbuhan dari suku Rhamnaceae.
Tanaman Bidara Arab ( Ziziphusspina-cristiL ) memiliki banyak manfaat
memiliki kandungan fenolat dan flavonoid serta saponin yang kaya akan manfaat,
berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat sediaan Gel
handsanitizier dari estrak Daun Bidara Arab ( Ziziphusspina-cristiL ) salah satu
upaya untuk mengurangi pemakaian bahan kimia berupa alkohol dan triklosan
yang terkandung dalam produk antiseptik handsanitizierdengan menggunakan
estrak tanaman yang ada di alam yang mengandung sifat antibakteri.
Formulasi sediaan gel dari estrak daun Bidara Arab sebagaai zat aktif dan
Na.CMC sebagai bahan dasar formulasi, kemudian dibuat gel formula I,II,III
dengan konsentrasi estrak daun Bidara Arab masing-masing 0,1 %, 1 %, 1,5 %.
Homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan viskositas. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu berupa tabel dan grafik.
Hasil dan evaluasi keempat formula pada variasi konsentrasi ekstrak
menunjukkan bahwa ekstrak daun Bidara Arab dapat dibuat dalam bentuk sediaan
gel dan variasi konsentrasi ekstrak dapat mempengaruhi bentuk sifat fisik sediaan
gel seperti warna, daya sebar, pH, dan viskositas.
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Menjaga kebersihan adalah hal wajib yang harus selalu dilakukan oleh
siapapun dan kapanpun. Salah satunya yang terpenting adalah menjaga kebersihan
tangan, pasalnya tangan adalah bagian tubuh yang sangat rentan dan dapat dengan
ringan hingga berat akibat terserang virus dan bakteri. Dan penyebarannya sendiri
dapat terjadi lewat tangan, seperti flu, diare, hepatitis, H1N1 hingga berakibat
misalnya Handsanitazier seperti pada saat ini dan bisa di bawa ke mana-
diratakan pada permukaan tangan tanpa dibilas dengan air (Sari dan Isadiartuti,
2006).
Mencuci tangan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
upaya untuk menjaga agar tubuh terhindar dari penyakit, khususnya infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme. Namun kadang keberadaan sabun dan air tidak
mencuci tangan saat ingin makan dan minum bila sedang beraktifitas diluar. Salah
1
2
satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan sebelum makan
alternatif praktis menggantikan sabun dan air untuk mencuci tangan (Kementrian
Dari berbagai tanaman obat yang ada, Bidara Arab (Ziziphus spina-
chistiL.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat memiliki
kandungan fenolat dan flavonoid yang kaya akan manfaat. Senyawa fenolat
adalah senyawa yang mempunyai sebuah cincin aromatik dengan satu atau lebih
gugus hidroksi, senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari
tumbuhan yang memiiliki ciri sama, yaitu cincin aromatik yang mengandung satu
atau lebih gugus hidroksil (Harbon, 1987). Dalam tubuh senyawa fenolat kaya
Gel handsanitizier dari ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-chisti L) karena
handsanitazier begitu banyak di butuhkan pada keadaan pada saat ini dan bisa di
bawa kemana-mana secara praktis dan sebagai salah satu pencegahan covid 19
3
a) Sampel yang di gunakan pada penelitian ini adalah ekstrak daun bidara
Handsanitizier ?
mahasiswa/mahasiswi selanjutnya.
4
Handsanitizier
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Mognoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Family :Rhamnaceae
Genus :Ziziphus
Spesies :Ziziphusspina-cristiL
5
6
b) Morfologi tumbuhan
Tanaman ini merupakan salah satu semak atau pohon berduri dan tinggi
abu-abu gelap atau hitam, pecah-pecah tidak beraturan. Panjang daun 4-7
cm dengan lebar 2-5 cm. Tangkai daun memiliki bulu dan pada pinggiran
daun terdapat gigi yang sangat halus. Bidara laut juga mempunyai buah
berbji satu, bulat sperti bulat telur, ukuran kira-kira 6x4 cm, dan berwarna
dan tannin (Chang 2002).” Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman
sebuah cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi, senyawa
yang berasal dari tumbuhan yang memiliki ciri sama, yaitu cincin aromatic
sel DNA manusia yang disebabkan oleh kerusakan dari radiasi actinic diuji
7
a. Flavonoid
Pereaksi yang biasa digunakan untuk flavonoid adalah HCl pekat yang
b. saponin
Saponin berasal dari bahasa latin sapo yang berarti sabun, karena
dengan asam klorida 1 M (Raden, 2017). “Dua jenis saponin yang dikenal
sekunder yang memiliki beberapa khasiat yaitu sebagai anti diare dan anti
2000).
demam, asma, luka, bengkak, dan diare. Selain itu tanaman bidara juga
2.1.2. Ektraksi
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair.
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Ditjen POM, 2000).
Cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria antara lain murah
dan mudah diperoleh, netral, tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar,
Indonesia menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air, etanol, dan
eter.
dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% keatas, tidak beracun, netral,
jumlah bahan aktif yang oftimal, dimana bahan balas hanya sedikit ikut
a. Cara Dingin
1. Maserasi
konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dan diluar sel maka
2. Perkolasi
(perkolat).
11
b. Cara Panas
1. Refluks
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
2. Sokletasi
selalu baru dan yang umunya dilakukan dengan alat khusus sehingga
3. Digesti
4. Infundasi
5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
2.1.3.Kulit
melindung tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Lapisan kulit dasarnya
12
sama disemua bagian tubuh, kecuali ditelapak tangan, telapak kaki, dan
1. Lapisan Epidermis
kulit, rambut, dan kuku. Sel-sel ini diyakini terlibat dalam proses imun
elektrolit, dan atau nutrient tubuh, serta menahan masuknya senyawa asing
2013: 26-27).
b. Stratum Lusidum
d. Stratum Spinosum/Stratummalpighi
tebal dari epidermis. Terdiri dari lapisan elastic dan fibrosa padat dengan
3. Hipodermis (Subkutan)
longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel lemak merupakan sel bulat,
yang lainnya oleh trabekula dan vibrosa. Lapisan sel lemak disebut
terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan saluran getah bening.
cm, sedangkan didaerah kelopak mata dan penis sangat tipis. Lemak ini
2.1.4. Gel
Gel merupakan salah satu bentuk sediaan topikal sistem semipadat terdiri
dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel juga merupakan suatu
jalinan tiga dimensi dari partikel atau molekul dari fase terdispersi (Gennaro,
2001).
Bentuk sediaan gel yang bersifat hidrofilik memiliki daya sebar yang
lain adalah memiliki daya absorbsi baik, mudah larut dengan air, mudah
2012).
2. Jenis-jenis gel
Gel dibedakan menjadi gel fase tunggal dan gel fase ganda. Gel
diaplikasikan dan mudah dihilangkan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari
fase ganda adalah gel yang massanya terdiri dari jaringan partikel kecil
yang terpisah. Contoh gel fase ganda adalah bentonit magma, gel
Gel dibedakan menjadi gel hidrofobik dan gel hidrifilik. Basis gel
atau minyak lemak dengan bahan pembentuk gel koloidal silica atau
aluminium atau zinc sabun. Basis gel hidrofilik (hidrogel) umumnya terdiri
atas air, gliserol, atau propilenglikol dengan bahan pembentuk gel seperti
Gel dibedakan menjadi gel organic dan gel organik. Gel anorganik
biasanya berupa gel fase ganda, misalnya gel aluminium hidroksida dan
bentonit magma. Gel organic biasanya berupa gel fase tunggal dan
3. Komposisi Gel
(Hendriati,L.,2013).
c. Pengawet
d. Pelarut
Pelarut merupakan suatu zat untuk melarutkan zat farmasi lain atau suatu
4. Keuntungan Gel
5. Kekurangan Gel
17
Harus menggunakan zat aktif yang larut dalam air, sangat mudah hilang
6. Evaluasi Gel
warna, dan bau gel yang dibuat. Gel biasanya bening, dengan konsisten
setengah padat.
sampel gel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain
pH universal.
bulat lain atau bahan transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca
bulat dan pemberat, 50, 100, 200 gram, didiamkan 1 menit, kemudian
dicatat diameter penyebarannya. Daya sebar gel yang baik antara 5-7
2.1.5. Antiseptik
mikroba, dan ada pula yang hanya mencegah atau menunda pertumbuhan
Selain itu, antiseptik juga dapat digunakan untuk disinfeksi tangan menjadi
obat kumur antiseptik dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi
1. Uji organoleptik
benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari
hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang
2. Pengukuran pH
idealnya sama dengan pH kulit atau tempat pemakaian. Hal ini bertujuan
(Ansel, 2012).
Uji daya sebar dilakukan dengan cara sejumlah zat tertentu diletakkan
diatas kaca yang berskala. Bagian atas ditutup dengan diberi kaca yang
sama dan ditingkatkan bebannya, dengan diberi rentang waktu 1-2 menit.
sediaan berhenti menyebar, daya sebar yang baik antara 5-7 cm. (Widodo,
2013).
permukaan kulit sehingga zat aktif dalam sediaan terabsorbsi. Semakin lama
gel melekat pada kulit maka efek yang di timbulkan juga semakin besar
a. Gliserin
b. Aquadest
c. Nipagin
Rumus molekul : C8H8O3
Pemerian : Serbuk hablur halus, hamper tidak berbau,
tidak mempunyai rasa, agak membakar di
ikuti tasa kebal.
Pemerian : Larut dalam 500 air,dalam 20 bagian air
mendidih, dalam 3,5 bagian Etanol (95%)p
dan dalam 3 bagian aseston p,mudah larut
dalam eter p.
Khasiat : Zat tambahan dan pengawet
2.1Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
3.1.2Waktu pelaksanaan
Penelitian ini di lakukan pada bulan Mei 2020 sampai dengan Juni 2020
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gelas ukur, Beaker glass,
mikropipet, PH meter, pipet volume, lemari pendingin, penangas air, oven, dan
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak bidara arab
23
24
berbentuk basis gel. Nipagin di timbang sebanyak 0,1 gram dan di larutkan dalam
dalam aquadest sbanyak 77,4 mL dan di aduk sampai larut .Ekstrak yang sudah
a) Uji organoleptik
b) Uji homogenitas
c) Uji pH
aplikasikan pada kulit yang dilakukan segera setelah gel dibuat. Gel
bulat berskala. Diatas gel dilakukan kaca bulat lain atau bahan
transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat,
penyebarannya. Daya sebar gel yang baik antara 5-7 cm ( Garget al,
2002 ).
e) Uji viskositas
4.1.Hasil
a. Organoleptis
Minggu ke
No Formulasi Organoleptis
I II III IV
Warna Putih Putih Putih Putih
1 F0 Bau KB KB KB KB
Konsistensi Kental Kental Kental Kental
Warna Coklat tua Coklat tua Coklat tua Coklat tua
2 F1 Bau KEB KEB KEB KEB
Konsistensi Kental Kental Kental Kental
Warna Coklat tua Coklat tua Coklat tua Coklat tua
3 F2 Bau KEK KEK KEK KEK
Konsistensi Kental Kental Kental Kental
Warna Hijau Tua Hijau Tua Hijau Tua Hijau Tua
4 F3 Bau KEK KEK KEK KEK
Konsistensi Kental Kental Kental Kental
27
28
Keterangan:
F0 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 0%
F1 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 0,5%
F2 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 1%
F3 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 1,5%
KB : Khas Basis Na. CMC
KEB : Khas ekstrak Bidara
CT : coklat tua
berdasarkan uji sifat fisik memiliki perbedaan, hal ini di sebabkan karena ekstrak
daun bidara arab yang di gunakkan memiliki konsistensi yang berbeda. Pada hasil
konsisntensi, warna, dan bau yang bermakna pada sediaan gel handsanitizier
ekstrak daun bidara arab selama penyimpanan suhu kamar 4 minggu. Sehingga
b. Homogenitas.
gel handsanitizier ekstrak daun bidara arab dengan melihat keseragaman partikel
dalam sediaan tersebut. Ketiga formula sediaan handsanitizier ekstrak daun bidara
arab memiliki susunan yang homogen di tandai dengan tidak ada bagian yang
semua sediaan gel mempunyai homogenitas yang baik dan memenuhi persyaratan
farmakope edisi III, yaitu jika gel di oleskan pada sekeping kaca atau bahan
29
transparan lain yang cocok harus menunjukkan susunan yang homogen yang
dapat dilihat dengan tidak adanya partikel yang bergrombol dan menyebar secara
merata.
Minggu ke
NO Formulasi
I II III IV
1 F0 Homogen Homogen Homogen Homogen
2 F1 Homogen Homogen Homogen Homogen
3 F2 Homogen Homogen Homogen Homogen
4 F3 Homogen Homogen Homogen Homogen
Keterangan:
F0 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 0%
F1 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 0,5%
F2 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 1%
F3 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 1,5%
Hasil uji homogenitas antar formula ini dapat di simpulkan bahwa tidak
bidara arab karena tidak terdapat pertikel- partikel kecil dari sediaan tersebut.
c. Uji pH
penyimpanan harus di perhatikan. Nilai pH sediaan yang akan di terima oleh kulit
yakni 6-8 (Emma,et al., 2014) pengujian pH di lakukan dan untuk mengetahui
stabilitas pH tiap formula gel yang di buat sesuai atau tidak dengan pH kulit,
30
karena apabila tidak sesuai dengan pH kulit maka akan dapat mengakibatkan
iritasi apabila terlalu asam, dan dapat mengakibatkan kulit bersisik bila terlalu
basa ( Anief,1987).
Minggu ke
NO Formulasi
I II III IV
1 F0 4,1 4,9 5.7 6,1
2 F1 3,9 4,7 5,5 5,8
3 F2 4,0 4,8 5,0 5,8
4 F3 4,3 4,7 5,5 6,1
8
6 Minggu 1
4 Minggu 2
2 Minggu 3
0 Minggu 4
F0 F1 F2 F3
nilai pH yang di peroleh dari 3 formulasi tersebut masih berada pada rentang pH
4,5-6,5. Sediaan yang di terima oleh kulit, sehinggga dapat di pastikan bahwa gel
netral.
31
handsanitizier ekstrak daun bidara arab menyebar pada permukaan kulit. Sediaan
pemberian, tanpa ada tekanan berarti. Semakin mudah di oleskan pada permukaan
kontak zat berkhasiat dengan kulit akan semakin besar dan absorbasi obatnya
Tabel V. Hasil hasil uji daya sebar ekstrak daun bidara arab
Keterangan:
F0 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 0%
F1 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 0,5%
F2 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 1%
F3 : Formulasi gel handsanitizier dengan ekstrak daun Bidara Arab 1,5%
32
F0
F1
F2
50 100 200 50 100 200 50 100 200
F3
gram gram gram gram gram gram gram gram gram
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
Syarat daya sebar untuk sediaan topikal adalah sekitar 5-7 cm (ulaean 2012),
namun pada penelitian ini daya sebar yang di dapatkan di bawah dari syarat yang
formula yang di mana F2 dan F3 memenuhi syarat daya sebar dari masing-masing
ekstrak yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan daya sebar sediaan gel
e. Uji viskositas
sediaan sulit keluar dari wadah dan aplikasinya pada tangan (Cristian, 2016) .
Tabel VI. Hasil Uji Viskositas Handsanitizier ekstrak daun bidara arab
Keterangan :
F0 : Lotion dengan konsentrasi minyak sereh wangi 0%
F1 : Lotion dengan konsentrasi minyak sereh wangi 0,5%
F2 : Lotion dengan konsentrasi minyak sereh wangi 1%
F3 : Lotion dengan konsentrasi minyak sereh wangi 1,5%
Dari tabel uji viskositas dapat dibuat diagram batang sebagai berikut :
Uji Viskositas
200
Viskositas (Poise)
150
100 Minggu 0
50 Minggu 1
0 Minggu 2
F0 F1 F2 F3
Formula
Menurut Hartimurti (2016) yaitu berkisar 2000-4000 Poise. Hasil viskositas atau
sedikit cair.
34
poise sedangkan tertinggi terdapat pada perlakuan dengan nilai viskositas sebesar
52 poise
BAB V
5.1 Kesimpulan
sifat fisik gel seperti organolepstis menjadi hijau, daya sebar yang
35
DAFTAR PUSTAKA
Adzul., Dyer, D., Shinder, A. dan Shinder, F 2001. Formulasi Sediaan Gel
Handsanitizer Dengan Bahan Aktif Triloksan 0,5 % Dan 1%.Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,2 (1) ,1-14
Allan, Alin. E. 2012, Ziziphus spina christi “christi‟s Thorn” : In vitro Callus and
Cell Culture, Qualitative Analysis of Secondary Metabolites and
Bioassay. Palestine Polytechnic. University Deanship of Higher Studies
and Scientific Research
Anwar. 2012 . Perawatan Badan, Kulit, dan Rambut. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Banker & Brink, 1965 Modern Pharmaceutics Drugs and the Pharmaceutical
Science’(7 ed) . New York : Marcel Dekker Inc
Chang, 2002 . Martin Farmasi Fisila Dan Ilmu Farmasetika, diterjemahkan oleh
Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB (5 ed) .Jakarta :Buku
Kedokteran EGC
Chistian, E., 2016 Optimasi Formula sediaan Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri
Jeruk Bergamot dengan Humektan Gliserin dan Gelling Agent
Carbopol. Jakarta :UI Press
36
37
Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
Pertama. Jakarta; Departemen Kesehatan RI. Hal: 5-13, 34-35.
Garget., Aggarwal, D., Garg, S. dan Sigla, A,K, 2002 Perbandingan Angka
Kuman Pada Cuci Tangan dengan Beberapa Bahan Sebagai
Standarisasi Kerja di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia. Jurnal Logika .5(1),pp.26-31
Gennaro, 2001 .Budidaya Tanaman Obat dan Rempah USU press Medan
Hendrianti, 2013. Formulasi Sediaan Gel Dispersi Padat Ibuprofen: Studi Geling
Angent dan Senyawa Peningka. Ilmiah Manuntung; 3; 96-105.
Isriany, Ismail 2013 . Formulasi dan Uji Aktifitas Gel Antijerawat Ekstrak Umbi
Baku ( Crinum asiaticum L ) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Secara InVitro .Jurnal lmiah Kefarmasiaan ,2(2),18-26.
Marison, 2003, Pengaruh Jenis Basis Cms Na Terhadap Kualitas Fisik Gel
Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L), Jurnal Ilmiah Farmasi,4 (1)
Nabela, 2017 ,Formulasi Dan Uji Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Dari Ekstrak
Daun Kedondong, Karya Tulis Ilmiah ,Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin:Banjarmasin
Raden, 2017. Moisturizing Alcohol Hand Gels for Surgical Hand Preparation.
AORN Journal ,2000. Vol. 71,p.584-599
Robinson, 1995 .Kandungan Organik Tumbuhan tinggi , hal 191 ,ITB Press,
Bandung
Sari, & Isadiartuti, 2006 . Studi Efektifitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak
Daun Sirih ( Piper Betle Lilin). Majalah Farmasi Indonesia 2006.17(4),
163-169.
Saifullah and Kuswahyuning, 2008, Formulasi Gel Topikal Dari Ekstrak Nerii
folium Dalam Sediaan Antijerawat, Jurnal Farmasi Indonesia 4 (4) :
210-216.
Suardi., Ginanjar, E., Retnaningrum, E., Septriani, N., Octaviani, A., Wiyati, D.
dan Rosrinda, E.2008, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi V,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Supomo., Sukawaty, Y. dan Baysar, F. 2015 .Formulasi gel hand sanitizer dari
kitosan dengan basis Natrium karboksimetil selulosa, Prosiding
Seminar Nasional Kimia 2014, Kaltim
Ulaean 2016, Farmasi Fisik. Edisi Ketiga, Jilid kedua, UI Press, Jakarta.
A
40
N
Lampiran 1. Alur jalannya penelitian formulasi Gel Handsanitizer Ekstrak Daun
Bidara Arab (Ziziphus spina-chistiL)
Rancangan Formula
Evaluasi Gel:
Gel 1. Uji organoleptis
2. Uji Homogenitas
3. Uji Daya Sebar
4. Uji pH
5. Uji Viskositas
Analisis Data
Kesimpulan
41
Lampiran 2. Skema Prosedur Kerja Pembuatan Gel Ekstrak Daun Bidara Arab
Perhitungan Bahan
No F0 Perhitungan
. 100 – 22,1
=77,9 mL
. 100 – 22,6
=77,4 mL
43
=76, 9mL
. 100 – 23,6
=76, 4mL
44
Sudip, Spatula,
Sendok Tandu, Lem, Pot Obat Gunting dan
Pipet Tetes, kertas Perkamen
tipex
46
Penambahan Nipagin
Penambahan Zat Aktif
48
1. Spindel : 4
2. Rpm : 20
3. Konversi : 100
= = 25 poise
4. Skala : 25
1 Spindel : 4
2 Rpm : 20
= = 26 poise
3 Konversi : 100
4 Skala : 26
1 Spindel : 4
2 Rpm : 20
= = 24 poise
3 Konversi : 100
4 Skala : 24
No F1 Perhitungan
50
1. Spindel : 4
2. Rpm : 20
3. Konversi : 100
4. Skala : 26 = = 26 poise
1 Spindel : 4
2 Rpm : 20
1 Spindel : 4
2 Rpm : 20 = = 18 poise
3 Konversi : 100
4 Skala : 18
No F2 Perhitungan
1. Spindel : 4
2. Rpm : 20
3. Konversi : 200
4. Skala : 1
= = 20 poise
1 Spindel : 4
2 Rpm : 10
1 Spindel : 2
2 Rpm : 10
4 Skala : 4
No F3 Perhitungan
1. Spindel : 3
2. Rpm : 2
3. Konversi : 200
4. Skala : 26 = = 52 poise
1 Spindel : 2
2 Rpm : 5
4 Skala : 3
1 Spindel : 2
2 Rpm : 5 = = 12 poise
3 Konversi : 400
4 Skala : 3
52