Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN

MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH PASIEN


HIPERTENSI DI PUSKESMAS PINO

KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Untuk mencapai gelar Ahli Madya Farmasi (AMd.,Farm)

Oleh:

SANDRA NELLA AYU NINGTIAS


18111036

YAYASAN AL-FATAH
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN AL-FATAH BENGKULU
TAHUN 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH LEAFLET TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT DAN

TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PINO

KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Oleh:

SANDRA NELLA AYU NINGTIAS


18111036

Karya Tulis Ilmiah ini telah Dipertahankan Di Hadapan Dewan Penguji


Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Diploma DIII Farmai Di
Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu
Pada Tanggal : 14 Jamuari 2021

Pembimbing I Pembingbing II

( Dewi Winni Fauziah.,M.Farm.,Apt) ( Sari Yanti,M.Farm.,Apt)

NIDN : 0205019201 NIP:

i
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “PENGARUH LEAFLET TERHADAP
KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH PASIEN
HIPERTENSI DI PUSKESMAS PINO KABUPATEN BENGKULU
SELATAN

Penulis menyadari sepenuhnya dalam Penyusunan karya Tulis Ilmiah ini

tentunya bermacam problem dan hambatan yang di hadapi,namun demikian

dengan penuh kesabaran,kerendahan hati dan segala usaha serta kemampuan yang

ada penulis berusaha semaksimal mungkin agar karya tulis ini dapat memenuhi

persyaratan.

Penulis merasa tidak dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis ini tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dan kepadanya penulis ucapkan

terima kasih,semoga amal baiknya mendapat imbalan dari Allah Swt.

Pihak – pihak yang penulis maksud adalah :

1. Bapak Drs.Djoko Triyono ,Apt.MM,selaku Ketua Stikes Al-Fatah Bengkulu

yang telah membantu saya untuk mendapatkan fasilitas dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ini.

2. Ibu Densi Silvia Sopianti,M.Farm. Apt, Selaku Direktur Stikes Al-fatah

Bengkulu.

3. Ibu Dewi Winni Fauziah,M,Farm, Apt,selaku pembimbing I yang telah

banyak membantu dalam penulisan Kayra Tulis Ilmiah Ini.

i
4. Ibu Sari yanti,M.Farm,Apt selaku pembimbing II yang telah banyak

membatu dalam penyusunan Karya Tulis Ini..

5. Bapak Apt,Tri Yanuarto,M Farm Selaku Penguji yang telah banyak

memberikan bantuan dan saran dalam penyusunan Karya Tulis ini.

6. Para dosen dan staf karyawan Stikes Al-Fatah bengkulu yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada panulis selama menempuh

pendidikan di Stikes Al-Fatah Bengkulu.

7. Kedua orang tua SayaBapak Wangli dan Ibu Nety Andriani,Se yang telah

banyak membantu baik segi material maupun spritual.

8. Semua teman yang telah membantu dan memberikan semangat hingga

terselesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan Almamater yang akan selalu dijaga

nama baiknya.

Semoga segala bantuan,bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat imbalan dan nilai kebaikan di sisi Allah Swt.

Akhirnya penulis berharap semoga Karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi

penulis khususnya ,dan bagi pembaca umumnya.

Bengkulu, Januari 2021

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.4 Tujuan masalah..................................................................................................4
1.5 Manfaat penelitian..............................................................................................4
1.5.1 Bagi akademik...................................................................................................4
1.5.2 Bagi peneliti......................................................................................................4
1.5.3 Bagi keluarga....................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................................5
2.1. Hipertensi...........................................................................................................5
2.1.1 Pengertian hipertensi..................................................................................5
2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan............................................8
2.1.2 Manfaat kepatuhan.....................................................................................9
2.1.4 Kepatuhan minum obat...............................................................................9
2.2 Pengertian leaflet..............................................................................................10
2.4 Struktur leaflet....................................................................................................11
2.5 Isi pesan pada leaflet..........................................................................................12
2.6 Teknik penyajian leaflet.....................................................................................12
2.7 Kelebihan dan kekurangan leaflet......................................................................13
2.8 Kerangka konsep................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................16


3.1.1 Tempat............................................................................................................16
3.1.2 Waktu..............................................................................................................16
3.2 Populasi dan Sampel.............................................................................................16
3.2.1 Populasi...........................................................................................................16
3.2.2 Sampel.............................................................................................................17
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................................18

iv
3.3.1 Persiapan........................................................................................................18
3.3.2 Pelaksanaan....................................................................................................18
3.3.3. Kriteria Pengambilan Data.............................................................................19
3.3.4. Analisis data.......................................................................................................19
3.3.5. Definisi operasional............................................................................................20
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V,PENUTUP

DAFTAR FUSTAKA......................................................................................................21

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah

tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas

batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg

untuk diastolik. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease

karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum

memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi yang terjadi dalam jangka

waktu lama dan terus menerus bisa memicu stroke, serangan jantung,

gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik.

(Purnomo, 2009).

Beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap kenaikan

tekanan darah seseorang yaitu umur, jenis kelamin, asupan karbohidrat,.

Hipertensi meningkat dengan sejalan dengan pertambahan umur. Tekanan

darah sistolik terus meningkat sampai 80 tahun dan tekanan darah diastolik

terus meningkat sampai usia 55-60 tahun (Krummel, D. A. 2004).

Dampak hipertensi bila tidak teratur mengonsumsi obat dan

mengontrol tekanan darah dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke,

kelemahan jantung penyakit jantung koroner (PJK),gangguan ganjal dan

jantung yang dapat berakibat kecatatan bahkan kematian. Hipertensi atau

1
yang disebut the silent killer yang merupakan salah satu faktor resiko yang

berpengaruh penyebab penyakit jantung. (Depkes,2013)

Tujuan pengobatan penderita hipertensi esensial adalah untuk

mencegah morbiditas dan mortalitas dengan menggunakan cara yang

paling nyaman. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai tekanan darah

kurang dari 140/90 mmHg dan mengendalikan setiap faktor resiko melalui

perubahan gaya hidup, kalau dengan perubahan gaya hidup yang cukup

tidak memadai untuk mendapatkan tekanan darah yang diharapkan maka

harus dimulai terapi obat .(Price dan Wilson,2006). Penderita hipertensi

merupakan salah satu pasien dengan kriteria pasien yang harus diberi

konsling. Karena hipertensi merupakan penyakit yang terapinya

membutuhkan perawatan yang lama, apabila hipertensi tidak diketahui dan

dirawat akan mengakibatkan kematian karena payah jantung, atau gagal

ginjal dengan demikian peneriksaan darah secara teratur memiliki arti

penting dalam pengobatan hipertesi. (Onzenoort,2010)

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat

yang terjadi di negara berkembang. Hipertensi merupakan penyebab

kematian nomor 3 setelah stroke (15,4%) dan tuberjulosis (7,5%),yakni

mencapai 6,8% dari popukasi kematian pada semua umur di indonesia.

Angka kejadian hipertensi diseluruh dunia mungkin mencapai satu miliar.

Riset kesehatan dasar(Riskesdes) yang dilakukan kementrian kesehatan

tahun 2018 menghasilkan peningkatan kejadian hipertensi dibandingkan

hasil tahun 2013. Kejadian hipertensi berdasarkan hasil riskesdes 2018

2
adalah 34,1%.Dua per tiga penyakit hipertensi ini terjadi di negara

berkembang. Hipertensi mengakibatkan 8 juta orang meninggal setiap

tahunnya.(WHO,2013)

Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap

intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang

ditentukan, baik diet, latihat, pengobatan atau menepati janji pertemuan

dengan dokter (Green dalam Notoatmodjo, 2003).

Kepatuhan serta pemahaman yang baik dalam menjalankan terapi

obat dapat mempengaruhi tekaanan darah dan mencegah terjadi

komplikasi kepatuhan. Pengobatan dapat merupakan keadaan pasien

dalam melakukan kepatuhan pengobatan, serta mentaati semua arutan dan

nasehat yang berhubungan dengan upaya penderita hipertensi dengan

status kesehatan pasif (Lina,2015).

Leaflet merupakan salah satu contoh bahan ajar cetak berupa

lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit, agar terlihat menarik

biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan olustri dan

menggunakan bahasa yang sederhana serta mudah dipahami. Pemberian

informasi kesehatan diharapkan dapat dan mengurangi dan mencegah

adanya komplikasi (Rahmadania,2012)

Berdasarkan latar belakang diatas, mendorong penulis melakukan

penelitian untuk mengetahui pengaruh leaflet terhadapkepatuhan minum

obat dan tekanan darah pasien hipertensi di puskesmas pino bengkulu

selatan.

3
1.2 Batasan Masalah

a. Pengaruh leaflet kepatuhan minum obat dan tekanan darah pada pasien

hipertensi.

b. objek penelitian ini adalah pasien puskesmas pino.

1.3 Rumusan Masalah

Apakah pemberian leaflet berpengaruh pada kepatuhan minum

obat dan tekanan darah pasien hipertensi pino?

1.4 Tujuan masalah

Untuk melihat adanya pengaruh pemberian leaflet terhadap

kepatuhan minum obat dan tekanan darah pasien hipertensi dipuskesmas

dan pino.

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1Bagi akademik

Supaya mahasiswa tahu apa pengaruh leaflet terhadap kepatuhan

minum obat dan tekanan darah pasien hipertensi yang nantinya bisa

dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya

1.5.2 Bagi peneliti

Untuk megetahui sejauh mana pengaruh leaflet terhadap kepatuhan

minum obatpenderita hipertensi.

1.5.3 Bagi keluarga

Bahan pertimbangan dan masukan akan pentingnya memberi

dukungan keluarga dalam perawatan hipertensi

4
Serta memotivasipasienhipertensimenjadilebih baik..

5
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Hipertensi

2.1.1Pengertian hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana

terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu

lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan

tekanan darah yang peningkatan diastolik lebih besar atau sama dengan

90 mmHg melebihi 140/90 mmHg, saat istirahat diperkirakan

mempunyai keadaan darah tinggi (wikipedia(2010)dalaM, maria(2016)

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat

melebihi batas normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah

peningkata kecepatan denyut jantung,oeningkatan resistensi (tahanan)

dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah

(Hani,2010)

Hipertesi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit kelainan

jantung atau pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan

pembuluh darah. Organisasi kesehatan dunia(WHO),memberikan

batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah

sama atau di atas 160/95 dinyatakan sebagai hipertensi.

6
Setiap usia memiliki batasan masing-masing:

7
1. Pada pria usia < 45 tahun, dinyatakan menderita hipertensi bila

tekanan darag waktu berbring > 130/90 mmHg.

2. Pada pria usia > 45 tahun, dinyatakan hipertensi bila tekanan

darahnya > 145/90 mmHg.

3. Pada wanita tekanan darah > 160/90 mmHg, dinyatakan hipertensi

(sumber Dewi dan familia,2010).

Menurut Anerican Heart Association atau AHA dalam kemenkes

2018, hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat

bermacan-macam pasa setiap individu dan hampir sama dengan

prnyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat

ditenhkuk. Vertigo,jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan

kabur, telinga berdenging dan mimisan.

Berdasarkan penyebab hupertensi dibagi menjadi dua golongan

(Ardiansyah M.,2012)

a. Hipertensi primer

Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hipertensi 90%

tidak dikehatuhui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga

berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial diantaranya

1.Genetik

Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih

tinggi mendapatkan penyakit hipertensi.

8
2. Jenis kelamin dan usia

Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause

berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi.

3. Berat dan obesitas

Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering

dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi.

4. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol

Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan

berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat

yang terkandung dalam keduanya.

b. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui

penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa

penyakit, yaitu:

1. Penyakit perenkim dan vaskular ginjal. Penyakit ini merupakan

penyakit utama penyebab sekunder. Hipertensi renovaskuler

berhubungan dengan penyempitan

2. Penggunaan kontrasepsi hormonal (esterogen). Kontrasepsi

secara oral yang memiliki kandungan esterogen dapat

menyebabkan terjadinya hipertensi sekunder.

3. Kegemukan (obesitas) dan malas nerolahraga.

9
4. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatana tekanan

darah untuk sementara waktu.

5. Kehamilan.

6. Luka bakar.

7. Peningkatan tkanan vaskuler.

8. Merokok

Nikotin dalam rokok merangsang pelepasan katekolamin.

Peningkatan katekolamin mengakibatkan iritabilitas

miokardial, peningkatan denyut jantung serta menyebabkan

2vasokortison yang kemudian menyebabkan kenaikan

tekanan darah.

2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan menurut


kamidah(2015) diantaranya:
a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni:

indera penglihatan, pendengar, pencium, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga.

b. Motivasi

10
Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang

mendorong untuk berperilaku.

c. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang dapat

berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan

dan nilai kesehatan individu serta menentukan progran

pengobatan yang akan mereka terima.

d. Tingkat ekonomi
Tingkat ekonomi merupakan untuk memenuhi segala

kebutuhan hidup, akan tetapi ada kalanya seseorang yang sudah

pensiun dan tidak bekerja namun biasanya ada sumber

keuangan lain yang bisa digunakan untuk membiayai semua

progam pengobatan dan perawatan sehingga belum tentu

tingkat ekonomi menengah ke bawah akan mengalami

ketidakpatuhan dan sebaliknya tingkat ekonomi baik tidak

terjadi ketidakatuhan.

2.1.2 Manfaat kepatuhan

Menurut widodo(2004) manfaat dari kepatuhan adalah:

a. Keberhasilan pengobatan, penyakit hipertensi sangat berarti dan

mempunyai efek bagi penyembuh.

Menurunkan biaya perawatan, karena kepatuhan obat terhadap

penyakit hipertensi mempercepat perawatan sehingga tidak

perlu lama-lama dirawat.Tingkat kesembuhan meningkat,

11
kaena kepatuhan minum obat mempunyai peluang sembuh

sangat besar.

2.1.3 Kepatuhan minum obat

Terdapat empat cara yang dapat digunakan sebagai indikator untuk

mengukur kepatuhan minum obat pada pasien;

1. Menanyakan kepada petugas klinis

Metode ini adalah metode yang hampir digunakan sebagai

pilihanterakhir karena keakurannya yang diberikn kepada

dokter umumnya

2. Menanyakan kepada individu yang menjadi pasien

Metode ini vailed dibandingkan metode sebelumnya tetapi

metode ini juga mempunyai kekurangan yaitu:

kemungkinan pasien berbohong untuk menghindari

ketidaksukaan dari pihak tenaga kesehatan, dan mungkin

pasien tidak mengetahui seberapa besar tingkat mengetahui

seberapa besar tingkat kepatuhan mereka sendiri.

3. Menanyakan pola individu lain yang selalu memonitor

keadaan pasien secara konstan terutama hal-hal tertentu

seperti diet makanan dan konsumsi alkohol, pengamatan

yang terus menerus menciptakan situasi buatan dan

dijadikan tingkat kepatuhan ini memang sering diinginkan

tetapi hal ini tidak sesuai pengukuran kepatuhan itu sendiri.

12
4. Menghitung berapa banyak pil yang seharusnya dikonsumsi

pasien sesuai dengan sarana medis yang diberikan dokter.

2.1.4 Pengertian leaflet

Leaflet merupakan salah satu contoh bahan ajar cetak. Leaflet

adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak

dimatikan/dijahit, agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain

secara cermat dilengkapi dengan ilustri dan menggunakan bahasa

yang sederhana, serta mudah dipahami.

Leaflet adalah bentuk penyimpanan informasi atau pesan-pesan

melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi berupa kalimat maupun

gambar atau kombinasi. Leaflet merupakan media berbentuk selembar

kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan)

pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan

praktis dibawa. Biasanya A4 dilipat tiga. Dari penjelas diatas dapat

disipulkan bahwa leaflet merupakan salah satu bahan ajar cetak yang

terdapat informasi atau pesan-pesan yang akan disampaikan pada

pembaca berupa lembaran yang dilipat dengan ukuran A4 dilipat tiga.

2.1.6 Struktur leaflet

Menyusunsebuah leaflet sebagai bahan ajar, leaflet paling tidak

memuat:

a. Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok

sesuai dengan besar kecilnya materi.

13
b. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik,

memperhatikan penyajian kalimat yang sesuai dengan usia dan

pengalaman pembacanya. Upayakan untuk membuat kalimat

tidak terlalu panjang, maksimal 25 kata perkalimat dan dalam

satu peragraf 3-7 kalimat.

2.1.7Isi pesan pada leaflet

Isi pesan atau informasi pada leaflet harus dapat dipahami

dengan baik oleh yang membacanya. Menurut jalaludin ada

beberapa penyusun yaitu:

a. Attention (perhatian), artinya pesan yang disampaikan

harus menarik perhatian pembaca.

b. Need (kebutuhan), artinya pesan yang disampaikan

harus memenuhi kebutuhan pembaca.

c. Satisfaction (pemuasan), artinya pesan yang

disampaikan harus dapat mendorong pembaca dengan

kelengkapan, kejelasan dan sebagainya.

d. Visualization (visualisasi), Artinya pesan yang harus

dapat memberikan gambaran dalam pikiran pembaca

2.1.8 Teknik penyajian leaflet

Leaflet harus bersifat komunikatif, yaitu menarik

perhatian, menarik minat, dan menimbulkan kesan

komunikatif tidaknya sebuah leaflet ditentukan oleh

14
berbagai faktor, seperti yang dijelaskan oleh Effendy

sebagai berikut:

a. Faktor bentuk
Leaflet memiliki bentuk seperti persegi panjang yang

berarti normal, tepat dan fungsional.

b. Faktor warna

Warna leaflet merupakan faktor penting karena menjadi

pemikat perhatian khalayak.

c. Faktor ilustrasi

Sesuatu yang indah, cantik dan lucu adalah hal-hal yang

menarik memikat perhatian khalayak. Jadi agar leaflet

memiliki daya tarik, dalam membuat leaflet dapat memilih

salah satu unsur-unsur tersebut. Gambar sama dengan

seribu kata. Karena agar komunikatif leaflet sebaliknya

diberi ilustrasi

d. Faktor huruf

Leaflet harus mampu memikat perhatian khalayak yang

dapat dibaca dalam sekilas pandang. Huruf-huruf yang

berderet mengungkapkan makna kata-kata yabg merupakan

suatu pesaan yang disampaikan kepada pembaca.

e. Faktor bahasa

Kalimat yang singkat tetapi komunikatif itu meruoakan

pesan yang menimbulkan kesan pada publik. Jadi untuk

leaflet kalimatnya harus singkat,, tepat dan ampuh.

15
2.1.9Kelebihan dan kekurangan leaflet

a. Pasien dapat maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.

Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga rupa

sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasien, baik yang cepat

maupun yang lambat membaca dan memahami. Namun, pada

akhirnya pasien diharapkan dapat menguasai materi itu.

b. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak yang dikemas

sedemikian rupa dapat menambah daya tarik, serta dapat

memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.

c. Leaflet tahan lama, mencakup orang banyak, biaya tidak tinggi,

tidak perlu listrik, dapat dibawa kemana-man, mempermudah

pemahaman dan meningkatkan gairah belajar.

Kelemahan bahan ajar cetak termasuk leaflet adalah: leaflet

mudah hilang dan rusak, tidak dapat menampilkan gerak dalam

bahan ajar leaflet, biaya percetakan mahal apabila ingin

menampilkan (ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna).

Proses percetakan mahal apabola ingin menampilkan (ilustrrasi,

gambar, atau foto, yang berwarna). Proses percetakan bahan ajar

sering kali memakan waktu lama, dan apabila cetakan kurang

menarik orang enggan menyimpan.

16
2.1.10Kerangka konsep

Prilaku
pencegahan
Pasien hipertensi di wilayah
penyakit
Puskesmas Pino
hipertensi :

1.pengetahuan
pencegahan Memperol
penyakit eh
hipertensi informasi
dan
2. Sikap
alternatif
pencegahan
mengenai
terhadap
Pemberian Edukasi pencegaha
penyakit
tentang leaflet kepada n
hipertensi
pasien hipertensi
3.tindakan
pencegahan
penyakit
hipertensi

17
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat

Tempat Penelitian ini dilakukan di puskesmas pino kecamatan

Pino kabupaten bengkulu selatan.

3.1.2 Waktu

Waktu Penelitian ini dilakukan pada awal januari 2021 sampai

maret 2021.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang

diteliti. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari objek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulan.Populasi terdapat dua populasi target dan populasi

terjangkau.Populasi target adalah populasi yang memenuhi

sampling kriteria dan menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi

terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria dalam

penelitian dan dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya.

Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi di

Kecamatan lubuk tapi dan pino karena angka morbiditas hipertensi

18
yang cukup tinggi, serta desa lubuk tapi dan pino memenuhi

kriteria sebagai daerah rural. Sampel merupakan sebagian dari

populasi yang ciri-cirinya diteliti. Dalam penelitian ini kriteria

sampel yang digunakan adalah kriteria inklusi dan ekslusi, yang

menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan dalam

penelitian. Sampling merupakan proses menyeleksi populasi yang

dapat mewakili populasi yang ada.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta

karaterikstik yang dimiliki oleh sebuah populasi (Sugiyono 2008).

Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

dengan mengambil responden dengan cara menentukan populasi

penelitian terlebih dahulu. Teknik pengambilan sampel dari masing-

masing serta dilakukan dengan cara rondom dan pengambilan sampel

tersebut dilakukan berdasarkan keseimbangan.

Perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan

rumus sampel:

Keterangan:

n= besar sampel

N= besar populasi

d=tingkat kepercayaan atau ketetapan yang di inginkan(0,05)

Perhitungan:
N
n=
1+ N ( d 2)

35
= 1+ 35(0,05)

35
= 1+ 0,875

35
¿
1,0875

¿ 32,18

¿ 32Sampel

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Persiapan

Penelitian ini dimulai dengan peneliti mempersiapkan judul

penelitian, setelah itu peneliti meminta surat izin penelitian dari

bagian akademik sebagai persyaratan lalu mengajukan ke

puskesmas. Kemudian pihak puskesmas membalas surat izin untuk

menyetujui penelitian.

3.3.2 Pelaksanaan

Setelah rangkaian proses persiapan selesai, penelitian

memasuki tahap penelitian. Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti

mulai melakukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini dari hasil observasi menggunakan lembar

pengumpulan data (LPD) yang berisi nama pasien, tanggal dan

waktu berkunjung dan identitas lainnya.


3.3.3.Kriteria Pengambilan Data

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria subyek penelitian mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Pasien yang terdianogsa hipertensi.

b. Berusia ≥ 18 tahun.

c. Bisa membaca dan menulis

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan subyek penelitian yang

memenuhi kriteria inklusi namun karena berbagai sebab. Dalam

penelitian ini kriteria ekslusi adalah sebagai berikut :

1. Penderita hipertensi mengalami komplikasi yang menyebabkan

Proses penelitian terganggu.

2. Responden tidak ada ditempat selama penelitian.

3.3.4.Analisis data

Data yang diperoleh berupa sampel pasiaen yang menderita

penyakit Hipertensi ,yang diambil dari Puskesmas Pino kabupaten

Bengkulu selatan ,dengan cara peneliti mendatangi pasien dari rumah

ke rumah ,memberikan leaflet ,dan membagikan kuesioner.


3.3.5.Definisi operasional

Tabel 1 Definisi operasional


Variabel Definisi Alat Cara ukur Hasil ukur Skala
penelitian operasio ukur ukur
nal
Hipertensi Penigkat Tensi Melakukan 1. Optimal: Ordinal
an Meter pengukuran <120/80
tekanan dan tekanan 2. Normal:
darah, Stetosk darah <120-
sitolik ≥ op dengan 129/84-89
14mmHg menggunak mmHg
dan an Tensi 3. Normal
diastolik Meter. tinggi:
≥ 90 130-
mmHg. 139/84-89
Tekanan mmHg
darah 4. Hipertensi
normal derajat 1:
dengan 140-
diagnosa 159/90-99
hipertens mmHg
i dalam 5. Hipertensi
terapi. derajat
II :>160-
179/100-
109
mmHg
6. Hipertensi
derajat
III:>
180/110
mmHg
Usia Jumlah Kuesio Memberi 1. . 15- 25 Nominal
tahun ner tanda (√) tahun
hidup pada lembar 2. 26-44 tahun
responde kuesioner 3.45-60 tahun
n sejak 4. .>60 tahun
tahun
lahir
sampai
dengan
ulang
tahun
terakhir
yang
dinyatak
an dalam
satu
tahun.

Jenis Perbedaa Kuesio Mmberi 1. laki-laki Nominal


kelamin n antara ner tanda(√) 2. perempuan
perempu pada lembar
an dan kuesioner
laki-laki
secara
biologis
sejak
lahir
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran penggunaan
leaflet, penelitian ini dilakukan di Puskesmas pino kabupaten Bengkulu
selatan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2021,dengan tehnik data
sekunder yaitu melakukan penelusuran terhadap umur ,jenis
kelamin,tekanan darah pada pasien hipertensi.

Berikut ini table dan persentase tingkat kepatuhan minum obat setelah
diberi leaflet
TABEL I. Tingkat Kepatuhan minum obat dengan leaflet berdasarkan jenis
kelamin

Laki- laki Perempuan Tekanan Tekanan Tingkat


darah awal darah kepatuhan
akhir
Pengaruh 3 32 tinggi turun patuh
menggunakan
leaflt

Dari table diatas dapat di lihat bahwa tingkat kepatuhan minum obat
pasien yang diberikan leaflet.semua Pasien berjenis kelamin perempuan
dan laki-laki tingkat kepatuhan minum obatnya lebih baik setelah diberi
leaaflet dan minum obat teratur,itu dihat dari hasil pengukuran ulang tensi
darah setelah di berikan leaflet,Rata- rata semua pasien tensi darahnya
turun.
4.2 Pembahasan

Data diolah dengan analisis deskriftif yaitu melihat gambaran


penggunaan leaflet terhadapkepatuhanminumobatpada pasien hepertensi di
Puskesmas Pino Kabupaten Bengkulu selatan.

Melakukan observasi dengan mencari informasi tentang penyakit

Hipertensi yang ada di puskesmas pino,setelah dikasih leaflet


tentangkepatuhanminumobatdan dilakukan tensi ulang terhadap pasien
perempuan dan laki-laki, maka di dapat la hasil bahwa dengan adanya
leaflet yang di berikan kepada pasien kita dapat melihat tingkat kepatuhan
pasien dalam mengkonsumsi obat yang di berikan oleh puskesmas.

hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan rentan usia 35 – 70 lebih


banyak menderita penyakit hipertensi karena memasuki manopouse.

Dari hasil penelitian dengan jumlah sampel 35 orang dengan usia


30 tahun ke atas,laki – laki 3 orang sisanya perempuan,ternyata kepatuhan
minum obatnya cukup baik,karena dilihat dari hasil setelah leaflet di
bagikan dan dilakukan tensi ulang hampir seluruh pasiaen rata – rata
tekanan darah nya turun. Pasien penderita hiperensi di puskesmas pino
kebanyakan perempuan. Hal ini dikarenakan dari sebagian besar faktor
usia lanjut, keturunan , obesitas , terlalu banyak mengkonsumsi garam,
kurang olahraga serta konsumsi obat-obat tertentu. Perempuan memiliki
kebiasaan yang kurang sehat dan dapat meningkatkan resiko hipertensi
seperti emosi. (Kusumawaty, 2016).

Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat


captopril lebih banyak dibandingkan amlodipin.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat dibuat kesimpulam


senagai berikut :
1. Jumlah pasien hipertensi dipuskesmas pino lebih banyak perempuan
dibandingk`an laki-laki.
2. Pemberian leaflet kepada pasiaen ternyata akan menjadikan pasien itu
lebih memahami apa sebenarnya penyakit hipertensi,penyebab dan
akibatnya,dan bagaimana cara mengatasi serta,
3. Dengan pasiean mematuhi tata cara minum obat yang baik, maka insya
Allah pasien hipertensi akan sembuh dengan baik.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi akademik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan
diperpustakaan dibidang kefarmasian tentang pengaruh leaflet terhadap
kepatuhan minum obat dan tekanan darah pasien hipertensi yang
memiliki kualitas yang baik.
5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan tambahan informasi dan
acuan untuk meneliti pengaruh leaflet terhadap kepatuhan minum obat
dan tekanan darah pasien hipertensi.
5.2.3 Bagi Instansi
kepada farmasis diharapkan lebih menigkatkan lagi wawasan
tentang hipertensi dipuskesmas pino kabupaten bengkulu selatan pada
tahun 2021.
DAFTAR FUSTAKA

Ardiansyah. M. 2012. MedikalBedah.Yogyakarta : DIVA Press.

Depkes RI 2013.INFODATIN.”Pusat Data


danInformasiKementrianKesehatan RI” Jakarta.Dewi, S. Dan
Familia,2010. D. HidupBahagiaBersamaHipertensi, A Plus Books. Jakarta
Dewi, S. Dan Familia,2010. D. Hidup Bahagia Bersama Hipertensi, A Plus
Books. Jakarta
Kamidah. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan.
Gaster, XII
Krummel. D. A. (2004) ” medical nutrition therapi in hypertension. In krause’s
food nutrition and diet therapy 11 th edition. Philadelphia.’ Elsevir.
Maria 2016,” Hubungan antara Tingkat Depresi dengan Tingkat Perubahan

Tekanan Darah pada pasien Hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas

Demangan kota.Madiun.

Organization WH.A global brief on Hypertension: silent, global public

health crises (World Healt Day 2013). Geneva: WHO 2013.

Purnomo. H.,2009. Penyakit yang paling mematikan (hipertensi). Buana

pustaka jakarta.

Price, S.A., Dan Wilson, L.M., 2006, patifisiologi, Konsep Klinis Proses-

Proses penyakit, Edisi 6, penerbit buku kedokteran EGC, jakarta

Ramadania, M (2012) “Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan dalam

Jurnal Psikogenesis,”

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D.

Bandung : ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai