Namaste
Aku persembahkan karya ku untuk ibu dan bapakku, yang tanpa lelah mendo’akan, memberi
semangat, dan meridhoi setiap langkahku dalam menuntut ilmu. Terima kasih atas segala perjuangan
dan pengorbanan yang dilakukan untuk kami anak-anakmu.
Terimakasih saya sampaikan sebesar-besarnya untuk pembimbingku Bapak Fajrin Noviyanto, M.Sc.,
Apt dan bapak Hadi Susilo,S.Si., M.Si yang selalu senantiasa tanpa lelah membimbingku langkah -
demi langkah, dan memberi banyak ilmu yang bermanfaat.
v
ABSTRACT
bacteria can be found on the surface of the skin as normal flora, especially around
the nose, mouth, genitals and around the anus. One of the pharmaceutical dosage
forms that can be used to maintain skin health is soap. Soap is a product that results
from the reaction between a weak acid with a strong base that functions to wash and
clean fat (dirt). Initially soap was made in solid or stick form, but in 1987 liquid soap
began to be recognized. One of the plants that can be used as an antibacterial is the
Noni leaf. One of the noni content that can function as an antibacterial is
formulate liquid soap from the noni leaf extract (Morinda citrifolia L.). And its activity
method using 96% ethanol solvent until thick extract was obtained. Soap
preparations are made in concentrations of 10%, 15%, and 20%. Evaluation of soap
quality includes organoleptic, pH and high foam tests. Antibacterial activity testing
soap.
vi
INTISARI
Staphylococcus aureus adalah bakteri bulat Gram-positif yang berbentuk kokus, jika
Staphylococcus aureus dapat ditemukan pada permukaan kulit sebagai flora normal,
terutama disekitar hidung, mulut, alat kelamin dan sekitar anus. Bentuk sediaan
farmasi yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan kulit salah satu diantaranya
ialah sabun. Sabun adalah produk yang dihasilkan dari reaksi antara asam lemah
dengan basa kuat yang berfungsi untuk mencuci dan membersihkan lemak
(kotoran). Awalnya sabun dibuat dalam bentuk padat atau batangan, namun pada
tahun 1987 sabun cair mulai dikenal. Salah satu tanaman yang dapat di gunakan
sebagai antibakteri adalah daun mengkudu, Salah satu kandungan mengkudu yang
scolopetin. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi sabun cair dari
ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L). Dan aktivitas nya sebagai antibakteri
menggunakan pelarut etanol 96% hingga didapat ekstrak kental. Sediaan sabun
dibuat dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20%. Evaluasi kualitas sabun meliputi uji
organoleptik, ph, dan tinggi busa. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan
Kata kunci : Kulit, Staphylococcus aureus, morinda citrifolia L., Antibakteri, Sabun
cair.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb.
viii
8. Untuk teman satu perjuanganku yang tidak dapat di sebutkan satu persatu,
terimakasih telah memberiku semangat.
9. Semua pihak, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis demi menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap Allah Subhanahu Wataála berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam
dunia Farmasi khususnya dan masyarakat umumnya.
Pandeglang, ...........................2019
Penulis
SITI NURIYAH
G.20.14.0073
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Hipotesis ....................................................................................... 4
E. Manfaat penelitian......................................................................... 5
x
H. Standarisasi................................................................................... 24
1. Definisi .................................................................................24
2. Standarisasi obat herbal ......................................................25
3. Parameter standar ekstrak................................................. 25
I. Sabun............................................................................................. 29
1. Definisi .................................................................................29
2. Sabun cair............................................................................30
3. Syarat mutu sabun cair........................................................31
J. Penelitian yang relevan.................................................................32
DAFTAR PUSTAKA…………………..……………………………………….. 48
DAFTAR GAMBAR
xi
Halaman
DAFTAR TABEL
xii
Halaman
xiii