Fungsi lalu lintas kepolisian adalah fungsi teknis professional kepolisian di bidang
lalu lintas merupakan penyelenggaraan tugas pokok Polri di bidang registrasi dan
identifikasi lalu lintas khususnya dalam penerbitan STNK dan TNKB, yang
dilaksanakan Subdit STNK.
II
secara terpusat, serta membangun sistem aplikasi SAMONAS (Samsat Online
Nasional), untuk mempermudah masyarakat melakukan pembayaran pajak melalui
channel perbankan. Selain itu Polri berupaya meningkatkan kompetensi anggota
polri melalui pelatihan, memastikan seluruh system dan ketentuan pelayanan
digunakan/dilaksanakan sesuai ketentuan. Agar pelatihan berjalan dan berhasil
dengan baik, disusun Hanjar pelatihan sebagai rujukan materi pelatihan.
Paraf:
1. Konseptor/Kbg Kurhanjarlat :.........
2. Kaurtu Biro Kurikulum : …….
Paraf :
3. Karo Kurikulum :.........
1. Konseptor/Kabag Polri : ……. : …….
4. Kataud LemdiklatKurhanjarlat
2. 5. Waka
Kaurtu Lemdiklat Polri
Rokurlum :…….. : …….
3. Karo Kurikulum : ........
4. Kataud : ................
iii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
HANJAR
PELATIHAN PELAYANAN STNK
BAGI BINTARA POLRI
FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
MEMUTUSKAN.....
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ 486 /XI/2020
TANGGAL : 17 NOVEMBER 2020
MEMUTUSKAN
IDENTITAS BUKU
PELAYANAN STNK
Penyusun :
Editor :
Diterbitkan oleh:
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pelatihan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri
PELAYANAN STNK iv
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
DAFTAR ISI
C over.................................................................................................................. i
Pengantar........................................................................... 1
Standar kompetensi............................................................. 1
Kompetensi dasar............................................................... 1
Materi pelajaran.................................................................. 2
Kegiatan pembelajaran....................................................... 4
Tagihan/tugas..................................................................... 5
Lembar kegiatan................................................................. 5
POKOK BAHASAN 1
1. Jenis Ranmor............................................................. 6
2. Fungsi Ranmor........................................................... 7
POKOK BAHASAN 2
POKOK BAHASAN 3
Rangkuman........................................................................ 19
Soal Latihan........................................................................ 20
Pengantar........................................................................... 21
Standar kompetensi............................................................. 21
Kompetensi dasar............................................................... 22
Materi pelajaran.................................................................. 23
Metode pembelajaran......................................................... 25
Kegiatan pembelajaran....................................................... 26
Tagihan/tugas..................................................................... 28
Lembar kegiatan................................................................. 28
POKOK BAHASAN 1
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA............... 29
POKOK BAHASAN 2
UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN........................... 30
POKOK BAHASAN 3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2012
TENTANG KENDARAAN.................................................... 34
POKOK BAHASAN 4
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2016
TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) YANG
BERLAKU PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA......................................................................... 35
POKOK BAHASAN 5
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM
ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT)
KENDARAAN BERMOTOR................................................. 37
PELAYANAN STNK IX
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 6
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012
TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI
KENDARAAN BERMOTOR................................................. 42
Rangkuman......................................................................... 46
Pengantar........................................................................... 49
Standar kompetensi............................................................. 49
Kompetensi dasar............................................................... 49
Materi pelajaran.................................................................. 50
Metoda pembelajaran......................................................... 50
Kegiatan pembelajaran....................................................... 51
Tagihan/tugas..................................................................... 53
Lembar kegiatan................................................................. 53
POKOK BAHASAN 1
PELAYANAN PRIMA DALAM PENERBITAN STNK DAN
TNKB................................................................................... 54
PELAYANAN STNK x
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 2
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN PRIMA..... 65
Rangkuman......................................................................... 71
Pengantar .......................................................................... 73
Standar kompetensi............................................................ 73
Kompetensi d a sa r.............................................................. 73
Tagihan/tugas .................................................................... 77
POKOK BAHASAN
MEKANISME PENERBITAN STNK DAN TNKB................. 78
PELAYANAN STNK xi
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman......................................................................... 98
P ENGANTAR
PELAYANAN STNK 1
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
(NRKB) pilihan.
M A te RI P ELAj ARAn
1. Pokok bahasan:
Jenis dan fungsi Ranmor.
Sub pokok bahasan:
a. jenis Ranmor;
b. fungsi Ranmor.
2. Pokok bahasan:
Sistem penomoran Ranmor.
Sub pokok bahasan:
a. hal-hal terkait dengan nomor registrasi kendaraan
bermotor (NRKB);
b. alokasi penomoran Ranmor;
c. nomor registrasi kendaraan bermotor (NRKB) pilihan.
3. Pokok bahasan:
Regident pengoperasian Ranmor.
Sub pokok bahasan:
a. pengertian yang berkaitan dengan Regident
pengoperasian Ranmor;
b. tujuan Regident pengoperasian Ranmor;
c. prinsip-prinsip Regident pengoperasian Ranmor;
d. pelaksanaan Regident pengoperasian Ranmor.
PELAYANAN STNK 2
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 3
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 4
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
TAGIHA n / TUGAS
Peserta pelatihan secara kelompok mengumpulkan hasil diskusi
setelah pelaksanaan diskusi.
L EMb AR K EGIATA n
PELAYANAN STNK 5
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
B AHAn B ACAAn
POKOK BAHASAN 1
JENIS DAN FUNGSI RANMOR
1. Jenis Ranmor.
a. Kendaraan terdiri atas:
1) Kendaraan Bermotor;
2) Kendaraan Tidak Bermotor.
b. Kendaraan bermotor berdasarkan jenis dikelompokkan:
1) Sepeda Motor;
2) Mobil Penumpang;
3) Mobil Bus;
4) Mobil Barang;
5) Kendaraan Khusus.
c. Kendaraan tidak bermotor dikelompokkan:
1) Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang;
2) Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga hewan.
d. Sepeda motor meliputi:
1) Ranmor roda 2 (dua) dengan atau tanpa rumah-
rumah;
2) Ranmor roda 2 (dua) dengan atau kereta samping;
3) Ranmor roda 3 (tiga) tanpa rumah-rumah.
e. Mobil penumpang meliputi:
1) Mobil penumpang sedan;
2) Mobil penumpang bukan sedan, contoh station
wagon;
3) Mobil penumpang lainnya dirancang untuk keperluan
khusus, contoh mobil ambulance/jenazah.
f. Mobil bus meliputi:
1) Mobil bus kecil;
2) Mobil bus sedang;
3) Mobil bus besar;
4) Mobil bus maxi (JBB 16-24 ton, panjang 12-13,5 M,
PELAYANAN STNK 6
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Fungsi Ranmor.
Kendaraan bermotor berdasarkan fungsi dikelompokkan ke
dalam kendaraan bermotor perseorangan dan kendaraan
bermotor umum.
a. Kendaraan bermotor perseorangan
Adalah kendaraan bermotor yang tidak dipungut bayaran
baik sepeda motor maupun mobil.
b. Kendaraan bermotor umum
Adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan
barang dan atau orang dengan dipungut bayaran.
PELAYANAN STNK 7
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 2
SISTEM PENOMORAN RANMOR
PELAYANAN STNK 8
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
dan seterusnya
dan seterusnya
PELAYANAN STNK 9
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
dan seterusnya
dan seterusnya
dan seterusnya
PELAYANAN STNK 11
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 3
REGIDENT PENGOPERASIAN RANMOR
PELAYANAN STNK 12
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
pembelian.
h. Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain
kendaraan yang berjalan di atas rel.
i. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan yang
digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan
dipungut bayaran.
j. Sepeda Motor adalah kendaraan bermotor beroda dua
dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa
kereta samping atau kendaraan beroda tiga tanpa rumah-
rumah.
k. Mobil Penumpang adalah kendaraan bermotor angkutan
orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan)
orang, termasuk untuk Pengemudi atau yang beratnya tidak
lebih dari 3.500 kg.
l. Mobil Bus adalah kendaraan bermotor angkutan orang yang
memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang,
termasuk untuk Pengemudi atau yang beratnya lebih dari
3.500 kg.
m. Mobil Barang adalah kendaraan bermotor yang digunakan
untuk angkutan barang.
n. Blokir adalah tindakan kepolisian untuk memberikan tanda
pada data regident Ranmor tertentu yang merupakan
pembatasan sementara terhadap status kepemilikan
ataupun operasional Ranmor yang terkait perkara pidana
dan/atau perdata.
o. Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan adalah sekumpulan subsistem yang saling
berhubungan dengan melalui penggabungan, pemrosesan,
penyimpanan dan pendistribusian data yang terkait dengan
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
p. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh
penerimaan Pemerintah pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan.
q. Sertifikat Uji Tipe adalah sertifikat yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan sebagai bukti bahwa kendaraan bermotor
yang bersangkutan telah lulus uji tipe (KM. No. 9 Th 2004).
r. Sertifikat Registrasi Uji Tipe adalah sertifikat yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pehubungan Darat
Kementerian Perhubungan sebagai bukti bahwa setiap
kendaraan bermotor, landasan kendaraan bermotor, kereta
gandengan dan/atau kereta tempelan yang dibuat dan/atau
dirakit diimpor atau dimodifikasi memiliki spesifikasi teknik
sama/sesuai dengan tipe kendaraan yang telah disahkan
PELAYANAN STNK 13
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 15
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
penyelenggaraan pelayanan;
f. Informatif, yaitu tersedianya data dan informasi yang
dibutuhkan untuk kepentingan pelaksanaan Regident
Ranmor ataupun untuk mendukung pemangku kepentingan
lain; dan
g. Nyaman, yaitu terselenggaranya pelayanan Regident
Ranmor dalam suasana yang menyenangkan serta
didukung sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
PELAYANAN STNK 17
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
perdagangan bebas;
b) Ranmor Asing yang digunakan untuk angkutan
antarnegara; dan/atau
c) Ranmor Asing yang digunakan untuk kegiatan
pertemuan antarnegara, misi kemanusiaan, olah
raga, dan pariwisata di Indonesia.
4) Pertimbangan keadaan tertentu dilakukan terhadap
Ranmor dalam keadaan kontingensi sebagai akibat:
a) Bencana alam;
b) konflik sosial; dan/atau
c) peristiwa tidak terduga lain.
5) Regident Ranmor secara khusus dilakukan dengan
persyaratan dan prosedur tersendiri yang meliputi:
a) Petugas pelaksana pelayanan;
b) sistem aplikasi komputer;
c) proses pelaksanaan regident;
d) loket pelayanan; dan
e) bukti registrasi.
PELAYANAN STNK 18
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
R ANGKUMAn
1. Kendaraan terdiri atas:
a. Kendaraan Bermotor;
b. Kendaraan Tidak Bermotor.
2. Kendaraan bermotor berdasarkan jenis dikelompokkan:
a. Sepeda Motor;
b. Mobil Penumpang;
c. Mobil Bus;
d. Mobil Barang;
e. Kendaraan Khusus.
3. Kendaraan tidak bermotor dikelompokkan:
a. Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang;
b. Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga hewan.
4. Kendaraan bermotor berdasarkan fungsi dikelompokkan ke dalam
kendaraan bermotor perseorangan dan kendaraan bermotor
umum, yaitu:
a. Kendaraan bermotor perseorangan
Adalah kendaraan bermotor yang tidak dipungut bayaran
baik sepeda motor maupun mobil.
b. Kendaraan bermotor umum
Adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan
barang dan atau orang dengan dipungut bayaran.
5. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) adalah
dokumen yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoperasian
Ranmor yang berbentuk surat atau bentuk lain yang diterbitkan
Polri yang berisi identitas pemilik, identitas Ranmor dan masa
berlaku termasuk pengesahannnya.
6. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) adalah tanda regident
Ranmor yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoperasian
Ranmor berupa pelat atau berbahan lain dengan spesifikasi
tertentu yang diterbitkan Polri dan berisikan kode wilayah, nomor
registrasi serta masa berlaku dan dipasang pada Ranmor.
7. Prinsip-prinsip Regident pengoperasian Ranmor, yaitu:
a. Sederhana, yaitu prosedur pelayanan Regident Ranmor
PELAYANAN STNK 19
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
S OA l L ATIHAn
1. Jelaskan jenis Ranmor!
2. Jelaskan fungsi Ranmor!
3. Jelaskan hal-hal terkait dengan nomor registrasi kendaraan
bermotor (NRKB)!
4. Jelaskan alokasi penomoran Ranmor!
5. Jelaskan nomor registrasi kendaraan bermotor (NRKB) pilihan!
6. Jelaskan pengertian yang berkaitan dengan Regident
pengoperasian Ranmor!
7. Jelaskan tujuan Regident pengoperasian Ranmor!
8. Jelaskan prinsip-prinsip Regident pengoperasian Ranmor!
9. Jelaskan pelaksanaan Regident pengoperasian Ranmor!
PELAYANAN STNK 20
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PERUNDANG-UNDANGAN DAN
MODUL PERATURAN TERKAIT DENGAN
02 PENERBITAN STNK
6 JP (270 menit)
P ENGANTAR
Modul peraturan terkait dengan penerbitan STNK membahas
perundang-undangan tentang penerbitan STNK dan TNKB yang
terdiri dari:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;
5. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(Samsat) Kendaraan Bermotor;
6. Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi
Kendaraan Bermotor.
PELAYANAN STNK 21
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 22
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
M A te RI P ELAj ARAn
1. Pokok bahasan:
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
Sub pokok bahasan:
a. pasal terkait pelayanan masyarakat;
b. pasal terkait tugas dan wewenang Polri dalam registrasi
dan identifikasi kendaraan bermotor.
2. Pokok bahasan:
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Sub pokok bahasan:
a. pasal terkait pelaksana pembinaan lalu lintas dan
angkutan jalan;
b. pasal terkait pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan
terkait registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.
3. Pokok bahasan:
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang
PELAYANAN STNK 23
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Kendaraan.
Sub pokok bahasan:
a. pasal terkait jenis Ranmor;
b. pasal terkait fungsi Ranmor.
4. Pokok bahasan:
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Sub pokok bahasan:
a. pasal terkait jenis PNBP;
b. lampiran PP Nomor 60 Tahun 2016 terkait dengan jenis
dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
5. Pokok bahasan:
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(Samsat) Kendaraan Bermotor.
Sub pokok bahasan:
a. pasal terkait jenis kendaraan;
b. pasal terkait tujuan Samsat;
c. pasal terkait ruang lingkup pelayanan Samsat;
d. pasal terkait persyaratan administratif umum;
e. pasal terkait prosedur pelayanan Samsat.
6. Pokok bahasan:
Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi
Kendaraan Bermotor (Regident Ranmor).
Sub pokok bahasan:
a. pasal terkait Regident Ranmor secara rutin;
b. pasal terkait permohonan Regident Ranmor;
c. pasal terkait penahapan Regident Ranmor;
d. pasal terkait penerbitan dan pemberian bukti Regident
Ranmor.
PELAYANAN STNK 24
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 25
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b. Alat tulis.
3. Sumber Belajar:
a. UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
b. UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan;
c. Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2012 tentang
Kendaraan;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
e. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Samsat Ranmor;
f. Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tentang Regident
Ranmor;
g. Keputusan Kakorlantas Polri No. Kep/72/XII/2013 Tentang
SOP Regident Ranmor.
h. Keputusan Kakorlantas Polri No. Kep/64/X/2014 Tentang
Standar Pelayanan di Lingkungan Korps Lalu Lintas Polri
Bidang Regident (SIM, BPKB, STNK, dan TNKB).
i. Keputusan Kakorlantas Polri No./75/XII/2014 tentang SOP
Cek Fisik Ranmor.
TAGIHA n / TUGAS
Peserta pelatihan secara kelompok mengumpulkan hasil diskusi
setelah pelaksanaan diskusi.
L EMb AR K EGIATA n
PELAYANAN STNK 28
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
B AHAn B ACAAn
POKOK BAHASAN 1
UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PELAYANAN STNK 29
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 2
UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
PELAYANAN STNK 32
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Kendaraan diregistrasi.
2) Pelaporan Kendaraan Bermotor disampaikan kepada
Kepolisian Negara Republik Indonesia di tempat
Kendaraan Bermotor tersebut terakhir diregistrasi.
3) Pelaporan Kendaraan Bermotor disampaikan kepada
Kepolisian Negara Republik Indonesia di tempat
Kendaraan Bermotor tersebut dioperasikan.
PELAYANAN STNK 33
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2012
TENTANG KENDARAAN
PELAYANAN STNK 34
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 4
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2016
TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN
NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) YANG BERLAKU PADA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
D. Penerbitan Surat
Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor
(STNK)
1. Kendaraan
bermotor roda 2 atau
roda 3
2. Kendaraan
bermotor roda 4 atau
PELAYANAN STNK 35
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
lebih
G. Penerbitan Tanda
Nomor Kendaraan
Bermotor (TNKB)
PELAYANAN STNK 36
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 5
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM
ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT)
KENDARAAN BERMOTOR
PELAYANAN STNK 37
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 38
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 39
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 40
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 41
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 6
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN
BERMOTOR
PELAYANAN STNK 43
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 45
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
R ANGKUMAn
1. Pasal terkait pelayanan masyarakat.
UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia Pasal 5 ayat 1.
2. Pasal terkait tugas dan wewenang Polri.
UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia Pasal 15 ayat 2 huruf b.
3. Pasal terkait pelaksana Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan Pasal 5 ayat 3 huruf e.
4. Pasal terkait Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terkait
Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor.
UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan:
a. Pasal 64;
b. Pasal 65;
c. Pasal 66;
d. Pasal 67;
e. Pasal 68;
f. Pasal 70 ayat 2 dan 3;
g. Pasal 71.
5. Pasal terkait jenis Ranmor.
PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan Pasal 3 ayat 1.
6. Pasal terkait fungsi Ranmor.
PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan:
a. Pasal 3 ayat 2;
b. Pasal 5 ayat 6.
7. Pasal terkait Jenis PNBP.
a. PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia Pasal 1 ayat 1 huruf d dan g.
b. Lampiran PP Nomor 60 Tahun 2016 terkait dengan Jenis dan
Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara
Republik Indonesia
8. Pasal terkait tujuan Samsat.
Perpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem
PELAYANAN STNK 46
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 47
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
S OA l L ATIHAn
PELAYANAN STNK 48
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
P ENGANTAR
Modul pelayanan prima penerbitan STNK membahas materi tentang:
pelayanan prima di bidang STNK dan TNKB serta komunikasi efektif
dalam pelayanan prima.
Tujuannya adalah agar peserta pelatihan memahami pelayanan
prima penerbitan STNK.
M A te RI P ELAj ARAn
1. Pokok Bahasan:
Pelayanan prima dalam penerbitan STNK dan TNKB.
Sub Pokok Bahasan:
a. pengertian-pengertian yang berkaitan dengan pelayanan
prima;
b. hakikat tujuan pelayanan;
c. prinsip-prinsip pelayanan prima;
d. titik kritis pelayanan;
e. hal-hal utama dalam pelayanan prima;
f. etika petugas pelayanan STNK dan TNKB.
2. Pokok Bahasan:
Komunikasi efektif dalam pelayanan prima.
Sub Pokok Bahasan:
a. pengertian komunikasi efektif;
b. aspek-aspek komunikasi efektif;
c. strategi membangun komunikasi efektif;
d. pengaruh budaya dalam komunikasi;
e. komunikasi yang empati.
PELAYANAN STNK 50
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
3. Metode Diskusi
Metode ini digunakan peserta pelatihan untuk mendiskusikan
materi tentang pelayanan prima di bidang STNK dan TNKB serta
komunikasi efektif dalam pelayanan prima.
PELAYANAN STNK 51
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
STNK;
b. Pelatih/Instruktur mengomentari pemahaman/pengalaman
peserta pelatihan;
c. Pelatih/Instruktur membagi peserta menjadi 2 (dua)
kelompok. Setiap kelompok diberi tugas untuk
mendiskusikan pelayanan prima penerbitan STNK dengan
pembagian:
Kelompok 1: Pelayanan prima dalam penerbitan STNK dan
TNKB;
Kelompok 2: Komunikasi efektif dalam pelayanan prima;
d. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi sesuai
tugas yang diberikan;
e. Masing-masing kelompok secara bergantian memaparkan
hasil diskusi. Kelompok lain memperhatikan serta
memberikan tanggapan;
f. Pelatih/Instruktur menanggapi dan memberikan komentar
terhadap paparan yang disampaikan oleh masing-masing
kelompok;
g. Pelatih/Instruktur menyimpulkan hasil diskusi.
Tahap Inti II : Penguatan materi dan Kesimpulan : 45 menit
a. Pelatih/Instruktur memberi penguatan materi tentang
pelayanan prima penerbitan STNK;
b. Peserta pelatihan bersama Pelatih/Instruktur secara
intensif melakukan tanya jawab membahas materi yang
belum dimengerti;
c. Pelatih/Instruktur menyimpulkan hasil materi.
3. Tahap akhir: 10 menit
a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning
point yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas;
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.
PELAYANAN STNK 52
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
TAGIHA n / TUGAS
Peserta pelatihan secara kelompok mengumpulkan hasil diskusi
setelah pelaksanaan diskusi.
L EMb AR K EGIATA n
PELAYANAN STNK 53
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
B AHAn B ACAAn
POKOK BAHASAN 1
PELAYANAN PRIMA DALAM PENERBITAN
STNK DAN TNKB
PELAYANAN STNK 57
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 58
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 60
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 61
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
4) Tampil rapi.
5) Tampil ceria.
6) Senang memaafkan.
7) Senang bergaul.
8) Senang belajar dari orang lain.
9) Senang pada kewajaran.
10) Senang menyenangkan orang lain.
g. Konsep menghindari dosa pelayanan terbesar.
Pelayanan prima akan terwujud manakala para petugas
pelayanan mampu menghindar dari beberapa perilaku yang
masuk dalam kategori “Dosa Pelayanan Terbesar”
sebagaimana yang diutarakan oleh Karl Albrecht sebagai
berikut :
1) Bersikap apatis.
Yaitu petugas pelayanan yang tidak mau tahu, masa
bodoh, tidak memahami kepentingan dan kebutuhan
pelanggan serta tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
2) Berlaku kasar.
Yaitu tidak hanya sekedar tindakan kasar (fisik) namun
juga ucapan dan kata-kata yang sombong, menghardik
atau bahkan tidak mengucapkan kata-kata sama sekali
tetapi menunjukkan gerak-gerik tidak senang, benci
atau merasa terbebani.
3) Dingin (tidak respek).
Yaitu perilaku yang tidak menunjukkan ekspresi sama
sekali (tersenyum tidak, marah juga tidak) sehingga
menimbulkan perasaan tidak dihargai/dilayani bagi
pelanggan yang berinteraksi dengan petugas pelayanan
tersebut.
4) Merasa lebih dari orang lain.
Yaitu perilaku yang menunukkan kesombongan baikdari
penampilan yang berlebihan maupun tutur kata yang
menunjukkan/bertendensi menyepelekan orang lain
(memposisikan orang lain lebih rendah dari pada
dirinya).
5) Seperti robot.
Yaitu perilaku yang kaku, menjalankan perintah atasan
sebagaimana bunyinya tanpa analisa dan pejabaran
yang luwes dan fleksibel sehingga mengesampingkan
sisi-sisi sosial dalam dirinya.
PELAYANAN STNK 63
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 64
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 2
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN PRIMA
PELAYANAN STNK 65
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 70
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
R ANGKUMAn
1. Pelayanan Prima adalah suatu program pelayanan dengan
Standar Mutu kepada pelanggan baik dalam bentuk barang atau
jasa yang mampu memuaskan pihak pelanggan.
2. Prinsip Pelayanan Prima, meliputi:
a. Standards;
b. Information and openess;
c. Choice and Consultation;
d. Courtesy;
e. Putting things right;
f. Value for money.
3. Hakikat tujuan pelayanan
Apapun bentuk kegiatan pelayanan yang diberikan kepada
seseorang atau pelanggan, tujuan akhirnya adalah agar orang
yang dilayani atau pelanggan merasa puas, senang, nyaman,
bahagia, dihormati dan dihargai serta yakin dan percaya.
4. Titik Kritis Pelayanan adalah kontak yang terjadi antara
pelanggan dan segala aspek penyelenggara pelayanan yang
akan membentuk opini pelanggan tentang kualitas pelayanan
yang diberikan.
5. Etika petugas pelayanan masyarakat, meliputi:
a. Wajib mengucapkan salam;
b. Wajib memahami tujuan pemohon;
c. Tidak diperbolehkan berbicara kerlalu keras;
d. Wajib berpakaian rapi dan bersepatu;
e. Tidak diperbolehkan menyalakan pesawat televisi atau radio
terlalu keras;
f. Wajib menjaga kebersihan ruang kerja;
g. Tidak diperbolehkan merokok;
h. Wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang benar.
6. Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa
terlihat dalam proses komunikasi.
7. Aspek-Aspek Komunikasi Efektif, meliputi:
a. Kejelasan (clarity).
b. Ketepatan (accuracy);
c. Konteks (contex);
PELAYANAN STNK 71
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
d. Alur (flow);
e. Budaya (culture).
8. Strategi Membangun Komunikasi Efektif, meliputi:
a. Ketahui mitra bicara (audience);
b. Ketahui tujuan;
c. Perhatikan konteks;
d. Pelajari Kultur;
e. Pahami Bahasa.
S OA l L ATIHAn
PELAYANAN STNK 72
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
P ENGANTAR
PELAYANAN STNK 73
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
M A te RI P ELAj ARAn
Pokok bahasan:
Mekanisme penerbitan STNK dan TNKB.
Sub pokok bahasan:
1. penerbitan STNK dan TNKB;
2. pelaksanaan cek fisik kendaraan bermotor;
3. pendaftaran, pendataan dan verifikasi permohonan STNK;
4. penetapan dan pembayaran PNBP STNK dan TNKB;
5. pencetakan, pengesahan dan penyerahan STNK dan TNKB;
6. pengarsipan dokumen STNK.
PELAYANAN STNK 74
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
3. Metode Simulasi
Metode ini digunakan peserta pelatihan untuk menyimulasikan
mekanisme penerbitan STNK dan TNKB.
4. Metode Praktik
Metode ini digunakan peserta pelatihan untuk mempraktikkan
pengarsipan dokumen STNK sesuai prosedur.
PELAYANAN STNK 75
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
TAGIHA n / TUGAS
Peserta pelatihan secara kelompok mengumpulkan produk hasil
simulasi dan praktik.
L EMb AR K EGIATA n
-----------------------
PELAYANAN STNK 77
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
B AHAn B ACAAn
POKOK BAHASAN
MEKANISME PENERBITAN STNK DAN TNKB
PELAYANAN STNK 78
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 82
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 83
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 86
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
7) Petugas Arsip:
a) Menerima berkas arsip STNK perpanjangan dari
petugas korektor dan menggabungkan dengan
arsip lama sedangkan arsip persyaratan lainnya
dimusnahkan;
b) Pengelolaan arsip dapat dilakukan secara
manual dan/atau elektronik;
c) Mengelola arsip sesuai ketentuan.
PELAYANAN STNK 87
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 89
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 90
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 91
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 92
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 93
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 94
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 95
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 96
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PELAYANAN STNK 97
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
R ANGKUMAn
1. Pelayanan Regident Ranmor meliputi kegiatan verifikasi,
pencatatan dan pendataan, pendaftaran, penomoran, penerbitan
dan pemberian bukti Regident Ranmor serta pengarsipan.
2. Penerbitan STNK dan TNKB dilaksanakan di Samsat, melalui
kelompok kerja:
- Pendaftaran, pendataan dan verifikasi;
- Penetapan dan pembayaran;
- Pencetakan dan pengesahan;
- Penyerahan;
- Pengarsipan.
3. Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor untuk pertama kali
harus memenuhi persyaratan:
a) Memiliki sertifikat registrasi uji tipe;
b) Memiliki bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang sah;
c) Memiliki hasil pemeriksaan cek fisik kendaraan bermotor.
4. Persyaratan penerbitan STNK baru ranmor CBU, CKD:
a) Mengisi formulir permohonan;
b) Melampirkan tanda bukti identitas;
c) Faktur STNK;
d) Tanda bukti pendaftaran BPKB.
5. Pemeriksaan cek fisik ranmor wajib dilakukan untuk:
a) Regident Ranmor baru;
b) Regident perubahan identitas Ranmor dan Pemilik;
c) Regident Pemindahtanganan kepemilikan Ranmor;
d) Penggantian bukti Regident Ranmor;
e) Perpanjangan Regident Ranmor;
f) Regident Ranmor berdasarkan kondisi kontijensi.
6. Biaya penerbitan STNK dan TNKB:
Biaya penerbitan STNK, TNKB, yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang PNBP pada Polri :
a) STNK Mobil Rp. 200.000.-
b) TNKB Mobil Rp. 100.000.-
c) STNK Sepeda Motor/Angkutan Umum Rp.100.000.-
d) TNKB Sepeda Motor Rp. 60.000.-
PELAYANAN STNK 98
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
S OA l L ATIHAn
1. Jelaskan penerbitan STNK!
2. Jelaskan pelaksanaan cek fisik kendaraan bermotor!
3. Jelaskan pendaftaran, pendataan dan verifikasi permohonan
STNK!
4. Jelaskan penetapan dan pembayaran PNBP STNK dan TNKB!
5. Jelaskan pencetakan, pengesahan dan penyerahan STNK dan
TNKB!
6. Jelaskan pengarsipan dokumen STNK!
PELAYANAN STNK 99
HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS