Anda di halaman 1dari 21

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK DINAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

HANJAR PENDIDIKAN POLRI


PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK
untuk

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI


PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


2021
i
IDENTITAS BUKU

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK

Penyusun:

Tim Penyusun Kurikulum dan Hanjar Perwira Pertama/PNS Gol. III


Manajemen Logistik Lemdiklat Polri T.A. 2021

Editor:

1. Kombes Pol. Nirboyo, S.I.K.


2. AKBP Th. Arsida Septiana, S.H.
3. AKBP Dwi Arso Priambodo
4. AKBP Danu Kuswari
5. Pembina Heru Pranoto, S.T.
6. Bripda Aulia Ratu Balqis
7. Bripda Cici Ayu Listiani

Hanjar Pendidikan Polri


Pendidikan Pengembangan Spesialisasi
Perwira Pertama/PNS Go. III Manajemen Logistik

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Pengembangan Spesialisasi


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2021

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak dan/atau mengutip sebagian atau seluruh isi Hanjar
Pendidikan Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.

vi
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover…………...…………...…………...…………...…………...…………...…….. i
Sambutan Kalemdiklat Polri………………………………………………………… ii
Keputusan Kalemdiklat Polri……………………………………………………….. iv
Lembar identitas buku……………………………………………………………….. vi
Daftar isi………………………………………………………………………………. vii

MODUL PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK


Pendahuluan………………………………………………………….. 1
Standar Kompetensi………………………………………………….. 1
Kompetensi Dasar……………………………………………………. 1
Materi Pelajaran………………………………………………………. 2
Metode Pembelajaran……………………………………………….. 3
Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar…………………………… 3
Kegiatan Pembelajaran……………………………………………… 4
Tagihan/Tugas………………………………………………………... 5
Lembar Kegiatan……………………………………………………... 5
Bahan Bacaan…………...…………...…………...…………...…….. 6
POKOK BAHASAN 1
KONSEP MANAJEMEN LOGISTIK
1. Pengertian Berkaitan dengan Manajemen Logistik…………... 6
2. Azas dan Prinsip Logistik………….......................................... 8
3. Pengelompokan Materiil Logistik…………............................... 9
4. Organisasi Manajemen Logistik Polri…………………………... 10
POKOK BAHASAN 2
11
SIKLUS PENGELOLAAN BMN
1. Perencanaan BMN ................................................................. 11
2. Pengadaan BMN .................................................................... 11
3. Penggunaan BMN .................................................................. 12
4. Pemanfaatan BMN………………………………………………. 12
5. Pengamanan dan Pemeliharaan BMN………………………... 13
6. Penilaian BMN…………………………………………………… 13
7. Penghapusan BMN……………………………………………… 14
8. Pemindahtanganan BMN ………………………………………. 14
PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK vii
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

9. Penatausahaan BMN……………………………………………. 15
10. Pembinaan, pengawasan dan Pengadilan BMN…………….. 15
Rangkuman .................................................................................. 15
Latihan ......................................................................................... 17

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK viii


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK


MODUL

6 JP (270 menit)

Pendahuluan

Manajemen logistik merupakan penerapan berbagai prinsip


manajemen dalam aktifitas logistik untuk menggerakan personil dan
barang agar biasa dilakukan secara efisien dan efektif.
Seorang anggota Polri yang ditugaskan di bidang logistik harus
mampu menyelenggarakan manajemen dalam aktivitas logistik dan
mengelompokkan materiil logistik Polri sehingga pengelolaan logistik di
lingkungan Polri dapat berjalan dengan baik yang nantinya dapat
menunjang kegiatan operasional Polri. Hal ini penting karena setiap
pengelolaan logistik harus mengacu kepada rencana strategi yang
ditetapkan oleh Mabes Polri.
Untuk kepentingan hal tersebut, anggota Polri yang ditugaskan di
bidang logistik perlu memiliki pemahaman dan keterampilan dalam
manajemen logistik melalui pendidikan spesialis manajemen logistik.
Guna keberhasilan pendidikan tersebut disediakan modul pengantar
manajemen logistik sebagai wawasan dasar yang harus dimiliki peserta
didik dalam menguasai manjemen logistik.

Standar Kompetensi

Memahami manajemen logistik.

Kompetensi Dasar

1. Memahami konsep manajemen logistik.


Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan pengertian berkaitan dengan manajemen
logistik Polri.
b. Menjelaskan azas dan prinsip manajemen logistik.
c. Menjelaskan pengelompokkan materiil logistik Polri.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 1


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Menjelaskan organisasi logistik Polri.


2. Memahami siklus pengelolaan BMN.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan perencanaan BMN.
b. Menjelaskan pengadaan BMN.
c. Menjelaskan penggunaan BMN.
d. Menjelaskan pemanfaatan BMN.
e. Menjelaskan pengamanan dan pemeliharaan BMN.
f. Menjelaskan penilaian BMN.
g. Menjelaskan penghapusan BMN.
h. Menjelaskan pemindahtanganan BMN.
i. Menjelaskan penatausahaan BMN.
j. Menjelaskan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
BMN.

Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan 1:
Konsep manajemen logistik.
Sub Pokok Bahasan:
a. Pengertian berkaitan dengan manajemen logistik Polri.
b. Azas dan prinsip manajemen logistik.
c. Pengelompokkan materiil logistik Polri.
d. Siklus manajemen logistik.
e. Organisasi manajemen logistik Polri.

2. Pokok Bahasan 2:
Siklus pengelolaan BMN.
a. Perencanaan BMN.
b. Pengadaan BMN.
c. Penggunaan BMN.
d. Pemanfaatan BMN.
e. Pengamanan dan pemeliharaan BMN.
f. Penilaian BMN.
g. Penghapusan BMN.
h. Pemindahtanganan BMN.
i. Penatausahaan BMN.
j. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian BMN.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 2


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi pengertian
berkaitan dengan manajemen logistik Polri, azas dan prinsip
manajemen logistik, pengelompokkan materiil logistik Polri,
organisasi manajemen logistik Polri, perencanaan BMN,
pengadaan BMN, penggunaan BMN, pemanfaatan BMN,
pengamanan dan pemeliharaan BMN, penilaian BMN,
penghapusan BMN, pemindahtanganan BMN, penatausahaan
BMN, pembinaan, pengawasan dan pengendalian BMN.

2. Metode Tanya Jawab


Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan
materi dan memperdalam pemahaman materi tentang manajemen
logistik.

Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat, Media dan Bahan:


a. Whiteboard;
b. Komputer/laptop;
c. LCD projector dan screen;
d. Power point/slide paparan;
e. Video;
f. Kamera;
g. Jaringan internet;
h. Alat tulis.

2. Sumber Belajar:
a. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.: Skep/219/IV/1983 tanggal
16 April 1983 tentang pengelompokan materiil Polri.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
c. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor: Kep/464/VI/2014 tentang Pengkategorian Peralatan
Material Khusus Polri.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 3


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap Awal: 10 menit


a. Pendidik melaksanakan apersepsi:
1) pendidik melaksanakan perkenalan;
2) pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik selama pembelajaran;
3) pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.
b. Peserta didik menyimak dan melaksanakan instruksi pendidik.

2. Tahap Inti: 240 menit


a. Pendidik menyampaikan materi pengertian berkaitan dengan
manajemen logistik Polri, azas dan prinsip manajemen
logistik, pengelompokkan materiil logistik Polri, organisasi
manajemen logistik Polri, perencanaan BMN, pengadaan
BMN, penggunaan BMN, pemanfaatan BMN, pengamanan
dan pemeliharaan BMN, penilaian BMN, penghapusan BMN,
pemindahtanganan BMN, penatausahaan BMN, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian BMN.
b. Peserta didik menyimak dan mencatat hal-hal yang penting.
c. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
d. Peserta didik bertanya dan menanggapi materi yang
disampaikan pendidik.

3. Tahap Akhir: 20 menit


a. Pendidik memberikan kesimpulan materi pengantar
manajemen logistik.
b. Pendidik mengecek penguasaan materi pengantar
manajemen logistik dengan cara bertanya secara lisan dan
acak kepada peserta didik.
c. Pendidik melakukan evaluasi pembelajaran, memberikan
penugasan dan menutup proses pembelajaran.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 4


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan resume materi yang telah disampaikan


sehari setelah proses pembelajaran.

Lembar Kegiatan

-----------------------------------------------------------------------------------------------

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 5


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
KONSEP MANAJEMEN LOGISTIK

1. Pengertian Berkaitan dengan Manajemen Logistik


a. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
1) manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By: Drs. Oey
Liang Lee);
2) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang
telah ditetapkan. (By: James A.F. Stoner);
3) manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang
dilakukan melalui usaha orang lain.(By: Lawrence A.
Appley);
4) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga:
manajemen adalah penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang
bertanggung jawabatas jalannya perusahaan dan
organisasi. manajer: orang yang mengatur pekerjaan
atau kerja sama diantara berbagai kelompok atau
sejumlah orang untuk mencapai sasaran; orang yang
berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan
pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

b. Pengertian yang Berkaitan dengan Logistik


1) asal Usul, kata logistik berasal dari bahasa Yunanilogos
(λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan,
pembicaraan, orasi” atau ”logistikos” yang berarti
terdidik/pandai dalam berhitung/membuat perkiraan;
2) logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari
kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan
mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari
markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium
kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikos’, yang
bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan
persediaan perang;
3) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga,
sarana adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud dan tujuan; alat; media: contoh:

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 6


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

masjid merupakan salah satu saranapembangunan


mental spiritual yang sangat penting; syarat, upaya, dsb.:
cita-cita saya untuk menjadi notaris tidak terwujud karena
kekurangan sarana. Sedangkan prasaranaadalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek, dsb), contoh: jalan dan angkutan merupakan
prasarana penting bagi pembangunan suatu daerah;
4) logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan
mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber
dayalainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari
sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing
akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga
mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,
pergudangan, dan pemaketan.

c. Pengertian yang Berkaitan dengan Manajemen Logistik


1) The Council of Logistik Management (CLM), organisasi
pelopor logistik di Amerika Serikat mendefinisikan
manajemen Logistik merupakan bagian dari proses
supply chain yang berfungsi untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan keefisienan dan
kefektifan aliran dan penyimpanan barang, pelayanan
dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin)
hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan;
2) Martin (1988) mengartikan manajemen Logistik sebagai
proses yang secara strategi mengatur pengadaan bahan
(procurement), perpindahan dan penyimpanan bahan,
komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi
terkait) melalui organisasi dan jaringan pemasarannya
dengan cara tertentu sehingga keuntungan dapat
dimaksimalkan baik untuk jangka waktu sekarang
maupun waktu mendatang melalui pemenuhan pesanan
dengan biaya yang efektif;
3) manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan,
pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan
penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan
efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

d. Pengertian yang Berkaitan dengan Logistik Polri


1) logistik merupakan salah satu fungsi organik yang sangat
esensi vital karena perannya dalam ikut serta
menentukan kelangsungan hidup organisasi Polri
sebagai institusi yang memiliki visi dan misi untuk

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 7


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

terwujudnya keamanan dalam negeri yang mendorong


gairah kerja masyarakat untuk mencapai
kesejahteraannya;
2) bahwa untuk terselenggaranya visi dan misi Polri guna
mewujudkan tujuannya maka perlu dimilikinya
kemampuan dan profesionalisme serta berbagai macam
dukungan yang cukup memadai antara lain dukungan
logistik yang dapat diandalkan secara berdaya dan
berhasil guna dalam rangka pembinaan dan penggunaan
kekuatan Polri;
3) logistik senantiasa dihadapkan pada dua masalah yaitu
keterbatasan sumber daya dan tuntutan kemampuan
menyediakan dukungan materiil fasilitas dan jasa untuk
penyelenggaraan pembinaan dan penggunaan seluruh
komponen kekuatan Polri;
4) motto logistik yang terkenal adalah ”logistik tidak akan
memenangkan perang, namun perang tanpa logistik tidak
mungkin menang” dan ”kalau ingin memenangkan
perang, potong jalur logistik lawan”;
5) logistik Polri meliputi semua Barang Milik Negara (BMN)
Polri baik bergerak maupun tidak bergerak yang dapat
mendukung tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
6) yang dimaksud BMN di lingkungan Polri adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.

2. Azas dan Prinsip Logistik


a. Azas logistik Polri:
a. bahwa logistik senantiasa bertumpu pada kemampuan
anggaran;
b. bahwa logistik senantiasa mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi;
c. bahwa logistik senantiasa mengikuti peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Prinsip dalam penyelenggaraan sarana dan prasarana Polri
meliputi:
1) tepat waktu, yaitu sebagai tolok ukur diperolehnya
materiil, fasilitas dan jasa dalam waktu yang tepat,
sehingga memungkinkan terealisasinya dukungan
logistik baik dalam rangka pembinaan kekuatan maupun
dukungan logistik dalam rangka penggunaan kekuatan;
2) tepat jenis, yaitu sebagai tolok ukur diperolehnya
materiil, fasilitas dan jasa yang memenuhi persyaratan
teknis dan persyaratan operasional berdasarkan Syarat-
Syarat Type (SST) atau berdasarkan spesifikasi teknis
PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 8
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dengan memperhatikan standar mutu yang telah


ditetapkan;
3) tepat jumlah, yaitu sebagai tolok ukur diperolehnya
materiil, fasilitas dan jasa dalam jumlah yang tepat
berdasarkan kebutuhan yang diperhitungkan;
4) tepat guna atau tepat pemakaian yaitu sebagai tolok ukur
terealisasinya distribusi materiil, fasilitas dan jasa pada
pemakai yang tepat dan mengetahui prosedur
penggunaan/pemakaian/pengoperasian yang tepat;
5) tepat tempat yaitu sebagai tolok ukur teralokasinya
materiil, fasilitas dan jasa pada tempat yang tepat,
sehingga terealisasinya dukungan logistik yang efektif
bagi pelaksanan tugas pokok organisasi dan terwujudnya
kesiapan, kesiagaan serta terciptanya kondisi siap
operasional dengan memperhatikan faktor geografi dan
faktor lain yang ikut menentukan;
6) tepat mutu atau tepat kualitas yaitu sebagai tolok ukur
diperolehnya materiil, fasilitas dan jasa yang memenuhi
persyaratan teknis dan operasional berdasarkan standar
mutu yang telah ditetapkan, dan;
7) tepat harga yaitu sebagai tolak ukur di perolehnya
materiil, fasilitas dan jasa dengan harga yang kompetitif,
sebanding dengan harga standar dan harga perhitungan
sendiri (HPS) yang telah di tetapkan serta dapat di
pertanggungjawabkan.

3. Pengelompokkan Materiil Logistik Polri


Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol.:
Skep/219/IV/1983 tanggal 16 April 1983 tentang pengelompokan
materiil Polri bahwa pengelompokan materiil Polri dan Keputusan
Kapolri Nomor: Kep/464/VI/2014 tentang Pengkategorian Peralatan
Material Khusus (Almatasus) Polri adalah sebagai berikut:
a. Kelompok materiil bekal umum (BEKUM)
1) golongan I : bekal makanan;
2) golongan II : bekal perlengkapan perorangan dan
lapangan (kaporlap);
3) golongan III : bekal perminyakan;
4) golongan IV : bekal kantor;
5) golongan V : inventarisasi kantor;
6) golongan VI : bekal umum lain-lain.
b. Kelompok peralatan materiil khusus (Almatsus)
1) golongan I : transportasi operasional;
2) golongan II : forensik;
3) golongan III : persenjataan;
4) golongan IV : penginderaan;
5) golongan V : teknologi informasi dan komunikasi;
PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 9
DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

6) golongan VI : transnational crime.

c. Kelompok materiil fasilitas konstruksi (FASKON)


1) golongan I : tanah;
2) golongan II : bangunan gedung;
3) golongan III : bangunan instalasi;
4) golongan IV : bangunan prasarana;
5) golongan V : perlatan dan bekal konstruksi;
d. Kelompok materiil bekal kesehatan (BEKKES)
1) golongan I : obat dan bahan kimia;
2) golongan II : alat kesehatan.

4. Organisasi Manajemen Logistik Polri


a. Bertugas membina dan menyelenggarakan manajemen
logistik di lingkungan Polri baik di tingkat pusat maupun
kewilayahan.
b. Fungsi organisasi logistik:
1) perencana kebutuhan dan penganggaran untuk
pemeliharaan dan perawatan personel maupun logistik,
penyelenggaraan manajemen personel maupun logistik
serta penyelenggaraan ketatausahaan dan urusan dalam
di lingkungan Polri;
2) perencana kebutuhan dan penganggaran, pengkajian,
informasi dan kerjasama luar negeri dibidang logistik
Polri;
3) pengelola logistik materiil bekal umum (Bekum);
4) pengelola logistik materiil peralatan (Pal);
5) pembina teknis fasilitas dan konstruksi (Faskon) baik
yang bersifat terpusat maupun dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas kewilayahan;
6) pembina dan pengelola pengadaan barang/jasa di
lingkungan Polri;
7) pengelola pergudangan serta pelaksanaan stock opname
materiil persediaan.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 10


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
SIKLUS PENGELOLAAN BMN

1. Perencanaan BMN
a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran adalah kegiatan
merumuskan rincian kebutuhan BMN Polri untuk
menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan
keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam
melakukan tindakan yang akan datang.
b. Berpedoman terhadap perencanaan yang disusun secara
buttom up berdasarkan Renstra, standar kebutuhan dan
standar barang.
c. Dilaksanakan sesuai dengan Grand Strategi Polri, Renstra
Polri, Renja Polri, Rengiat Polri, Rencana Kebutuhan BMN,
kerawanan daerah (kontijensi) dan kebijakan pimpinan.

2. Pengadaan BMN
a. Pengadaan adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dengan APBN, baik yang dilaksanakan secara
swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa.
b. Proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan
kebutuhan dan pasokan barang atau jasa dibawah kontrak
dan pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
c. Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus
barang karena merupakan bagian penting dalam proses
tersebut.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 11


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Proses pengadaan

3. Penggunaan BMN
a. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna
barang dalam mengelola dan menatausahakan bmn polri
yang sesuai dengan tupoksi satker polri yang bersangkutan.
b. Prinsip umum: penggunaan BMN dibatasi hanya untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga.
c. Pengguna barang wajib menyerahkan BMN berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya kepada pengelola
barang.
d. Objek penetapan status penggunaan BMN meliputi seluruh
BMN.
e. BMN yang berada dalam penguasaan pengguna barang
hanya dapat diusulkan untuk dilakukan penggunaan untuk
dioperasikan oleh pihak lain, penggunaan sementara,
pengalihan status penggunaan, pemanfaatan, atau
pemindahtanganan, setelah memperoleh penetapan status
penggunaan.
f. Terhadap barang-barang peninggalan eks asing agar
dilakukan pemantapan status.

4. Pemanfaatan BMN
a. Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN Polri yang tidak
dipergunakan sesuai dengan Tupoksi Kementerian
Negara/Lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerja

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 12


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sama pemanfaatan, dan bangun guna serah/bangun serah


guna dengan tidak mengubah status kepemilikan.
b. Pemanfaatan dilaksanakan dengan cara sewa, pinjam pakai,
kerja sama pemanfaatan dan Bangun Guna Serah
(BGS)/Bangun Serah Guna (BSG), serta kerja sama
penyediaan infrastruktur.
c. Dilakukan sepanjang tidak menggangu Tupoksi Polri,
memperhatikan kepentingan Negara dan umum, tidak
mengubah status kepemilikan BMN, serta objek harus
ditetapkan status penggunaannya;.
d. Biaya pemeliharaan dibebankan kepada mitra dan
penerimaan seluruhnya wajib disetor ke kas negara, serta
objek dilarang untuk dijaminkan/digadaikan.
e. Dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Menkeu RI.
f. Perlu dilakukan inventarisir BMN Polri yang dimanfaatkan oleh
pihak ketiga dan pengawasan penyetoran atas hasil
pemanfaatan ke kas Negara.

5. Pengamanan dan Pemeliharaan BMN


a. Pengamanan dan pemeliharaanadalah kegiatan yang
berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi teknis,
daya guna dan daya hasil BMN Polri serta menjamin jangka
waktu pemakaian barang mencapai batas waktu yang optimal.
b. Melakukan pengamanan BMN yang berada dalam
penguasaan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang,
dengan mencatat ke dalam aplikasi SIMAK BMN (secara
administrasi), memberi papan nama (secara fisik) dan
mensertifikasi hak atas tanah/IMB atas bangunan (secara
hukum).
c. Bertanggung jawab atas pemeliharaan BMN yang berada
dibawah penguasaan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang, dengan berpedoman terhadap daftar pemeliharaan
barang pada Rencana Kebutuhan BMN (RKBMN).
d. Pemeliharaan dilaksanakan terhadap aset yang mengalami
rusak ringan dan rusak sedang, sedangkan terhadap aset
yang rusak berat dilakukan penghapusan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku apabila tidak mempunyai nilai
ekonomis dan biaya Harwat lebih tinggi daripada nilai aset.
e. Tujuan dilakukan pemeliharaan adalah untuk memperpanjang
masa usia pakai dan mengurangi tanggung jawab pada Kuasa
Pengguna Barang/Kasatker.

6. Penilaian BMN

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 13


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Penilaian adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh penilai


untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek penilaian
pada saat tertentu dalam rangka pengelolaan BMN Polri.
b. Penilaian BMN dilakukan dalam rangka penyusunan neraca
Pemerintah pusat, pemanfaatan dan pemindahtanganan yang
dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar.
c. Perlu dilakukan pendampingan saat pelaksanaan penilaian
dalam rangka pemanfaatan BMN Polri.
d. Jangan melakukan pemeliharaan terhadap barang yang akan
dihapus karena akan mempengaruhi penilaian menjadi tinggi.

7. Penghapusan BMN
a. Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN Polri dari
daftar barang dengan menerbitkan Surat Keputusan dari
pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna
Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau
Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik
atas barang yang berada dalam penguasaannya.
b. Penghapusan BMN meliputi: penghapusan BMN dari daftar
barang pengelola, penghapusan BMN dari daftar barang
pengguna dan/atau daftar barang kuasa pengguna dan
penghapusan BMN dari daftar barang milik negara.
c. Penghapusan BMN dilakukan terhadap objek selain tanah
dan/atau bangunan dengan memperhatikan:
1) persyaratan teknis barang, seperti secara fisik sudah
tidak dapat digunakan karena rusak dan modernisasi,
telah memasuki batas waktu kadaluarsa, mengalami
perubahan spesifikasi, serta berkurangnya barang
dalam timbangan dikarenakan penyimpanan dan
pengangkutan;
2) persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi
Negara apabila biaya operasional pemeliharaannya
lebih besar daripada manfaat;
3) barang hilang/dalam kondisi kekurangan dalam
perbendaharaan/kerugian karena kematian
hewan/tanaman.
d. menyusun rencana penghapusan dengan cara
menginventarisir BMN yang akan dihapus untuk diusulkan
kepada Kapolri selaku Pengguna Barang u.p. Aslog Kapolri;
e. jangan lakukan penyimpanan ranmor yang rusak berat, hanya
untuk mendapatkan BBM atas ranmor dimaksud, karena akan
menjadi temuan tim wasrik dan menjadi beban satker.

8. Pemindahtanganan BMN

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 14


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN Polri


sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,
dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal
Pemerintah.

b. Prinsip BMN yang dapat dipindahtangankan adalah yang tidak


diperlukan bagi penyelenggaraan Tupoksi Polri.
c. Dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kapolri
selaku Pengguna Barang dan Menkeu RI selaku Pengelola
Barang.

9. Penatausahaan BMN
Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMN Polri sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

10. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian BMN


a. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian adalah rangkaian
kegiatan yang meliputi penetapan kebijakan teknis,
pemantauan, penertiban, pengauditan serta penelitian atas
pelaksanaan fungsi manajemen sarana dan prasarana Polri.
b. Ruang lingkup pengawasan dan pengendalian yang dilakukan
oleh pengguna barang dan kuasa pengguna barang meliputi:
pemantauan dan penertiban.
c. Pemantauan dan penertiban yang dilakukan oleh pengguna
barang/kuasa pengguna barang meliputi pelaksanaan:
1) Penggunaan;
2) Pemanfaatan;
3) Pemindahtanganan;
4) Penatausahaan (pencatatan aset); dan
5) Pemeliharaan dan pengamanan;
Atas BMN yang berada di bawah penguasaannya.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 15


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan


perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap
kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung
efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
2. Logistik merupakan salah satu fungsi organik yang sangat esensi
vital karena perannya dalam ikut serta menentukan kelangsungan
hidup organisasi Polri sebagai institusi yang memiliki visi dan misi
untuk terwujudnya keamanan dalam negeri yang mendorong gairah
kerja masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya;
3. Azas logistik Polri:
a. Bahwa logistik senantiasa bertumpu pada kemampuan
anggaran;
b. Bahwa logistik senantiasa mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi;
c. Bahwa logistik senantiasa mengikuti peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Prinsip dalam penyelenggaraan sarana dan prasarana Polri
meliputi:
a. Tepat waktu.
b. Tepat jenis.
c. Tepat jumlah.
d. Tepat guna atau tepat pemakaian.
e. Tepat tempat.
f. Tepat mutu atau tepat kualitas.
g. Tepat harga.
5. Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol.: Skep/219/IV/1983
tanggal 16 April 1983 tentang pengelompokan materiil Polri bahwa
pengelompokan materiil Polri dan Keputusan Kapolri Nomor:
Kep/464/VI/2014 tentang Pengkategorian Peralatan Material
Khusus (Almatasus) Polri adalah sebagai berikut:
a. Kelompok materiil bekal umum (BEKUM).
b. Kelompok peralatan materiil khusus (Almatsus).
c. Kelompok materiil fasilitas konstruksi (FASKON).
d. Kelompok materiil bekal kesehatan (BEKKES).
6. Fungsi organisasi logistik:
a. Perencana kebutuhan dan penganggaran untuk
pemeliharaan dan perawatan personel maupun logistik,
penyelenggaraan manajemen personel maupun logistik serta
penyelenggaraan ketatausahaan dan urusan dalam di
lingkungan Polri.

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 16


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Perencana kebutuhan dan penganggaran, pengkajian,


informasi dan kerjasama luar negeri dibidang logistik Polri.
c. Pengelola logistik materiil bekal umum (Bekum).
d. Pengelola logistik materiil peralatan (Pal).
e. Pembina teknis fasilitas dan konstruksi (Faskon) baik yang
bersifat terpusat maupun dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas kewilayahan.
f. Pembina dan pengelola pengadaan barang/jasa di lingkungan
Polri.
g. Pengelola pergudangan serta pelaksanaan stock opname
materiil persediaan.
7. Siklus pengelolaan BMN:
a. Perencanaan BMN.
b. Pengadaan BMN.
c. Penggunaan BMN.
d. Pemanfaatan BMN.
e. Pengamanan dan Pemeliharaan BMN.
f. Penilaian BMN.
g. Penghapusan BMN.
h. Pemindahtanganan BMN.
i. Penatausahaan BMN.
j. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian BMN.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian berkaitan dengan manajemen logistik Polri!
2. Jelaskan azas dan prinsip manajemen logistik!
3. Jelaskan pengelompokkan materiil logistik Polri!
4. Jelaskan siklus manajemen logistik!
5. Jelaskan organisasi manajemen logistik Polri!

PENGANTAR MANAJEMEN LOGISTIK 17


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK

Anda mungkin juga menyukai