Anda di halaman 1dari 33

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MILIK DINAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

HANJAR PENDIDIKAN POLRI


TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–
TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR)
untuk

PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SPESIALISASI


PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


2021
i
IDENTITAS BUKU

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI


(TP-TGR)

Penyusun:

Tim Pernyusun Kurikulum dan Hanjar Dikbangspes Perwira Pertama/PNS Gol. III
Manajemen Logistik Lemdiklat Polri T.A. 2021

Editor:

1. Kombes Pol. Nirboyo, S.I.K


2. Kombes Pol. Trihadi Kuncahyo, S.E.
3. AKBP Ir. Andi Hermawan.
4. Pembina Gustoyo, S.Pd., M.Pd.
5. Penata Abdul Wahab.
6. Penata Esti Rahayu, S.E.
7. IPTU Varian Fauzan, S.Pd.

Hanjar Pendidikan Polri


Pendidikan Pengembangan Spesialisasi
Perwira Pertama/PNS Gol. III Manajemen Logistik

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Pengembangan Spesialisasi


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2021

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak dan/atau mengutip sebagian atau seluruh isi Hanjar
Pendidikan Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
vi
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... i

Sambutan Kalemdiklat Polri ................................................................................ ii

Keputusan Kalemdiklat Polri ................................................................................ iv

Lembar Identitas Buku ........................................................................................ v

Daftar Isi ............................................................................................................... vii

MODUL TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI


(TP-TGR)

Pendahuluan ....................................................................................................... 1

Standar Kompetensi ............................................................................................. 1

Kompetensi Dasar ................................................................................................ 2

Materi Pelajaran ................................................................................................... 2

Metode Pembelajaran .......................................................................................... 2

Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar .............................................................. 3

Kegiatan Pembelajaran ........................................................................................ 3

Tagihan Tugas ..................................................................................................... 4

Lembar Kegiatan .................................................................................................. 4

Bahan Bacaan ...................................................................................................... 7

POKOK BAHASAN

PENGERTIAN, JENIS DAN TATA CARA PELAKSANAAN TP-TGR ................ 5

1. Pengertian Yang Terkait Dengan TP-TGR BMN.......................................... 5

2. Jenis-Jenis Penyelesaian TP-TGR BMN ..................................................... 7

3. Tata Cara Pelaksanaan Penyelesaian TP-TGR BMN.................................. 11

Rangkuman .......................................................................................................... 30

Latihan ................................................................................................................. 30

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) vii


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN
MODUL TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR)
6 JP (270 menit)

Pendahuluan

Dukungan logistik yang efektif dan efisien di lingkungan Kepolisian


Negara Republik Indonesia diselenggarakan secara profesional,
transparan dan akuntabel dilakukan pengawasan dan pengendalian
untuk memastikan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dilakukan
sesuai peraturan yang berlaku. Bila terjadi kesalahan atau
penyalahgunaan dalam pengelolaan BMN, utamanya terkait dengan
menghilangkan dan atau merusak BMN, yang menimbulkan kerugian
negara, maka dialkukan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi
(TP-TGR).
Dalam upaya memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait
dengan hal di atas diperlukannya modul pendidikan pengembangan
spesialis manajemen logistik khususnya pada tuntutan perbendaharaan
dan tuntutan ganti rugi (TP-TGR) yang berisi materi tentang pengertian-
pengertian yang berkaitan, jenis-jenis penyelesaian dan tata cara
pelaksanaan penyelesaian TP-TGR BMN.

Standar Kompetensi

Memahami perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi BMN.

Kompetensi Dasar
Memahami konsep TP-TGR.
Indikator Hasil Belajar:
1. Menjelaskan pengertian-pengertian yang terkait dengan TP-TGR
Badan Milik Negara (BMN).

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 1


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Menjelaskan jenis-jenis penyelesaian TP-TGR BMN.


3. Menjelaskan tata cara pelaksanaan penyelesaian TP-TGR BMN.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Konsep TP-TGR BMN.
Indikator Hasil Belajar:
1. Pengertian yang terkait dengan TP-TGR BMN.
2. Jenis-jenis penyelesaian TP-TGR BMN.
3. Tata cara pelaksanaan penyelesaian TP-TGR BMN.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang TP-TGR.
2. Metode Tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi dan
untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik tentang materi
TP-TGR.
3. Metode Penugasan
Metode ini digunakan untuk memperdalam materi dan diberikan
dengan tugas membuat resume materi TP-TGR.

Alat, Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat, media dan bahan:


a. Komputer/laptop.
b. White board.
c. Papan flipchart.
d. LCD proyektor.
e. Layar proyektor.
f. Laser pointer.
g. Kertas flipchart.
h. Alat tulis.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 2


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

i. Slide Power Point.


2. Sumber Belajar
Peraturan Kapolri Nomor 9 tahun 2013 tentang tata cara
penyelesaian tuntutan ganti kerugian negara di lingkungan
Kepolisian Republik Indonesia.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal: 10 menit


a. Pendidik melaksanakan apersepsi:
1) Pendidik melaksanakan perkenalan/refeleksi materi.
2) Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan
peserta didik selama pembelajaran.
3) Pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.
b. Peserta didik menyimak dan melaksanakan instruksi pendidik.
2. Tahap inti: 250 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang TP-TGR.
b. Peserta menyimak, memperhatikan dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting.
c. Pendidik menggali pendapat tentang materi yang telah
disampaikan.
d. Peserta didik menanggapi materi yang disampaikan pendidik.
e. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya atau menanggapi materi.
f. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
pendidik.
g. Pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Tahap akhir: 10 menit
a. Pendidik memberikan kesimpulan materi perencanaan
kebutuhan dan penganggaran.
b. Pendidik mengecek penguasaan materi perencanaan
kebutuhan dan penganggaran dengan cara bertanya secara
lisan serta acak kepada peserta didik.
c. Pendidik melakukan evaluasi pembelajaran, memberikan
penugasan dan menutup pembelajaran.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 3


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik secara perorangan mengumpulkan resume materi TP-TGR,


satu hari setelah pembelajaran selesai.

Lembar Kegiatan
Peserta didik secara perorangan mengerjakan penugasan berupa resume
tentang materi yang sudah diberikan oleh pendidik.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 4


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
KONSEP TUNTUTAN PERBENDAHARAAN
DAN TUNTUTAN GANTI RUGI

1. Pengertian Yang Terkait Dengan TP-TGR BMN


a. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya
disingkat Polri adalah alat Negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
b. Bendahara Pengeluaran adalah personel pada Polri yang
menjabat sebagai Kasubbagkeu/Kaurkeu/Kasikeu/Paurkeu
diangkat oleh Kapolri yang dalam pelaksanaannya
didelegasikan kepada Kasatker di tingkat Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) dan
Kapolda di tingkat Kepolisian Daerah (Polda), bertugas untuk
dan atas nama negara, menerima, menyimpan,
membayarkan/menyerahkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
negara.
c. Bendahara Penerimaan adalah personel pada Polri yang
diangkat oleh Kapolri yang dalam pelaksanaannya
didelegasikan kepada Kasatker di tingkat Mabes Polri dan
Kapolda di tingkat Polda, bertugas untuk dan atas nama
negara, menerima, menyimpan, menyetorkan, menata-
usahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan
negara.
d. Pihak Ketiga adalah badan usaha atau orang perseorangan
yang mengikat perjanjian dengan Polri dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas pokok Polri karena
perbuatannya melawan hukum baik sengaja atau melalaikan
kewajiban yang dibebankan kepadanya secara langsung
menimbulkan kerugian negara.
e. Barang Milik Negara yang selanjutnya disebut BMN adalah
barang bergerak dan tidak bergerak yang dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.
f. Tuntutan Ganti Kerugian Negara adalah suatu proses yang
dilakukan untuk menuntut penggantian perbendaharaan dan

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 5


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ganti rugi sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik


sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh Bendahara dan/atau
Personel Polri bukan Bendahara dan/atau pihak ketiga.
g. Tuntutan Perbendaharaan yang selanjutnya disingkat TP
adalah suatu proses yang dilakukan untuk menuntut
penggantian atas kerugian negara sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh
Bendahara.
h. Tuntutan Ganti Rugi yang selanjutnya disingkat TGR adalah
suatu proses yang dilakukan untuk menuntut penggantian atas
kerugian negara sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh Personel Polri bukan
Bendahara atau pihak ketiga.
i. Keputusan Pembebanan adalah Keputusan yang diterbitkan
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atau
Kapolri untuk tingkat Mabes Polri ditujukan kepada pelaku
tuntutan ganti rugi dan telah mempunyai kekuatan hukum final
tentang pembebanan ganti kerugian negara sebagai dasar
untuk melakukan sita eksekusi terhadap barang jaminan.
j. Keputusan Pembebasan adalah Keputusan diterbitkan oleh
BPK RI untuk tuntutan perbendaharaan dan oleh Kapolri untuk
tuntutan ganti rugi tentang pembebasan pelaku yang diduga
melakukan kerugian negara dari kewajiban untuk mengganti
kerugian negara karena tidak ada unsur perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai.
k. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran di lingkungan Polri.
l. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut Kuasa PA
adalah pejabat yang memperolah kewenangan dan tanggung
jawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan
kepadanya, di lingkungan Polri adalah Kepala Satuan Kerja
(Kasatker).
m. Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara
yang dapat dimiliki dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
Negara berhubungan dengan pelaksanaan dan kewajiban
tersebut.
n. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya
disebut SKTJM, adalah surat keterangan yang menyatakan
kesanggupan dan/atau pengakuan pelaku kerugian negara
bertanggung jawab atas kerugian negara yang terjadi dan
bersedia mengganti kerugian negara dimaksud.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 6


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

o. Tim Penyelesaian Kerugian Negara, yang selanjutnya disebut


TPKN, adalah tim yang bertugas menangani penyelesaian
kerugian negara di tingkat Mabes Polri diangkat oleh Kapolri
dan tingkat kewilayahan didelegasikan kepada masing-masing
Kapolda yang dibentuk berdasarkan surat perintah.
p. Tim Ad hoc adalah tim yang dibentuk oleh Kasatker dan
bertugas membantu TPKN dalam melakukan tindakan
pendahuluan atas terjadinya kerugian negara pada Satker yang
bersangkutan.
q. Keputusan Penetapan Batas Waktu, yang selanjutnya disebut
Keputusan PBW adalah keputusan Kapolri tentang pemberian
kesempatan kepada pelaku yang diduga melakukan kerugian
negara untuk mengajukan keberatan atau pembelaan diri atas
tuntutan ganti kerugian negara.
r. Keputusan Pembebanan Sementara adalah Keputusan
diterbitkan oleh Kapolri untuk tingkat Mabes Polri atau Kapolda
untuk tingkat Polda yang ditujukan kepada pelaku kerugian
negara yang tidak bersedia menandatangani SKTJM sebagai
dasar untuk melakukan sita eksekusi terhadap barang sita
jaminan.
s. Perhitungan Ex Officio adalah perhitungan perbendaharaan
yang dibuat/dilakukan bukan oleh Bendahara melainkan oleh
petugas yang ditunjuk oleh pejabat berwenang karena
Bendahara lalai/tidak dapat membuat perhitungan, melarikan
diri, meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan
(curatele).
t. Pengampuan (Curatele) adalah suatu keadaan dimana pelaku
kerugian negara tidak mempunyai penghasilan maupun
kekayaan/harta/barang-barang lainnya yang dapat dijadikan
jaminan untuk mengganti kerugian negara.
u. Pengampu adalah orang yang bertanggung jawab untuk
mengganti kerugian negara yang dilakukan oleh pelaku
kerugian negara.
v. Keputusan Pencatatan adalah keputusan BPK RI untuk
Bendahara dan Keputusan Kapolri untuk Pegawai Negeri pada
Polri bukan Bendahara terhadap pelaku yang diduga
melakukan kerugian negara tentang proses penuntutan kasus
kerugian negara untuk sementara tidak dapat dilanjutkan.
w. Pegawai Negeri Pada Polri adalah anggota Polri dan pegawai
Negeri Sipil (PNS) Polri.

2. Jenis-Jenis Penyelesaian TP-TGR BMN

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 7


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a. Bendahara yang terbukti merugikan Negara


1) Bendahara Yang Bersedia Menandatangani SKTJM.
a) Bendahara yang menandatangani SKTJM, wajib
menyerahkan jaminan senilai kerugian negara
kepada TPKN, dalam bentuk dokumen antara lain:
(1) Bukti kepemilikan barang dan/atau kekayaan
lain atas nama Bendahara;
(2) Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan
barang dan/atau kekayaan lain dari Bendahara.
b) SKTJM yang telah ditandatangani oleh Bendahara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
ditarik kembali;
c) Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang
dan/atau harta kekayaan sebagaimana dimaksud
dinyatakan berlaku setelah BPK RI mengeluarkan
Keputusan Pembebanan;
d) Penggantian kerugian negara oleh Bendahara,
dilakukan secara tunai dan disetorkan ke kas negara
paling lambat 40 (empat puluh) hari terhitung sejak
ditandatangani SKTJM;
e) TPKN wajib mengembalikan bukti kepemilikan
barang dan/atau surat kuasa menjual kepada
Bendahara setelah Bendahara melakukan
penggantian kerugian negara;
f) Bendahara dapat menjual dan/atau mencairkan harta
kekayaan yang dijaminkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1) setelah mendapat
persetujuan dan di bawah pengawasan TPKN;
g) Dalam hal terdapat kelebihan atas penjualan aset-
aset, maka dikembalikan kepada bendahara yang
bersangkutan, baik dalam bentuk uang maupun
barang;
h) Dalam hal Bendahara tidak memiliki harta kekayaan
untuk dijual atau hasil penjualan tidak mencukupi
untuk penggatian kerugian negara, maka TPKN
mengupayakan pengembalian kerugian negara
melalui pemotongan paling sedikit 50 % (lima puluh
persen) dari penghasilan tiap bulan sampai lunas;
i) TPKN melaporkan hasil penyelesaian kerugian
negara kepada Kapolri dengan melampirkan SKTJM
atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian
negara;
j) Kapolri memberitahukan hasil penyelesaian kerugian
negara kepada BPK RI dengan melampirkan SKTJM

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 8


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian


negara, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak menerima
laporan dari TPKN.
2) Bendahara Yang Tidak Bersedia Menandatangani SKTJM.
a) Penyelesaian TP terhadap Bendahara yang tidak
bersedia menandatangani SKTJM, dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari, Kapolri menerbitkan Keputusan
Pembebanan Sementara kepada yang bersangkutan
dan diteruskan kepada BPK RI;

b) Keputusan Pembebanan Sementara sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) mempunyai kekuatan hukum
untuk melakukan sita jaminan;
c) Pelaksanaan sita jaminan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) disampaikan Kapolri kepada Kasatker
yang berwenang melakukan penyitaan paling lambat
7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya Keputusan
Pembebanan Sementara;
d) Pelaksanaan sita jaminan dilakukan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan;
e) TPKN melaporkan hasil pelaksanaan sita jaminan
paling lambat 7 (tujuh) hari kepada Kapolri, yang
selanjutnya diteruskan kepada BPK RI dengan
melampirkan fotokopi bukti kepemilikan kekayaan
atas nama bendahara yang bersangkutan.
b. Bendahara yang tidak terbukti merugikan Negara
Terhadap Bendahara yang tidak terbukti merugikan negara,
BPK RI menerbitkan Keputusan Pembebasan Penggantian
Kerugian Negara untuk menghapus dan dikeluarkan dari daftar
kerugian negara.
c. Penyelesaian tuntutan ganti rugi terhadap pegawai negeri pada
Polri bukan bendahara
1) Penyelesaian TGR terhadap Pegawai Negeri pada Polri
bukan Bendahara, dilakukan berdasarkan hasil laporan
dari Kasatker diteruskan ke TPKN;
2) Kasatker sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
membentuk dan menetapkan tim ad hoc;
3) Tim ad hoc sebagaimana dimaksud pada ayat (2) segera
mempelajari dan memverifikasi besarnya kerugian negara.
4) Dalam hal tim ad hoc menetapkan:
a) Tidak terbukti terjadi kerugian negara, maka Ketua
tim ad hoc atas nama Kasatker menerbitkan
Keputusan Pembebasan Penggantian Kerugian

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 9


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Negara;
b) Terbukti adanya kerugian negara, maka Ketua tim ad
hoc atas nama Kasatker menerbitkan Keputusan
Pembebanan Kerugian Negara untuk menyelesaikan
kerugian negara melalui SKTJM.
5) Pegawai negeri pada Polri bukan Bendahara yang
menandatangani SKTJM, wajib menyerahkan jaminan
senilai kerugian negara kepada TPKN, dengan
melampirkan:
a) Bukti kepemilikan barang dan/atau kekayaan lain
atas nama Pegawai negeri pada Polri bukan
Bendahara; dan
b) Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang
dan/atau kekayaan lain dari Pegawai negeri pada
Polri bukan Bendahara.
6) SKTJM yang telah ditandatangani oleh Pegawai negeri
pada Polri bukan Bendahara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak dapat ditarik kembali;
7) Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang
dan/atau harta kekayaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dinyatakan berlaku setelah diterbitkannya
Keputusan Pembebanan;
8) Penyelesaian TGR oleh Pegawai Negeri pada Polri bukan
Bendahara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat
(1), dilakukan secara tunai dan disetorkan ke kas negara
paling lambat 40 (empat puluh) hari terhitung sejak
ditandatangani SKTJM;
9) Apabila SKTJM ditandatangani dan kerugian negara
dikembalikan secara angsuran, Kasatker menerbitkan
surat perintah pemotongan gaji kepada Bendahara Satker
untuk melakukan pemotongan gaji paling lama 24 (dua
puluh empat) bulan;
10) Kasatker wajib mengembalikan bukti kepemilikan barang
dan/atau surat kuasa menjual kepada Pegawai negeri
pada Polri bukan Bendahara, setelah Pegawai negeri
pada Polri bukan Bendahara melakukan penyelesaian
kerugian negara;
11) Kasatker melaporkan pelaksanaan SKTJM kepada TPKN.
d. Penyelesaian tuntutan ganti rugi terhadap pihak ketiga
1) Penyelesaian TGR terhadap pihak ketiga, dilakukan
berdasarkan hasil verifikasi Tim ad hoc untuk menetapkan
terjadi atau tidaknya kerugian Negara.
2) Dalam hal tim ad hoc menetapkan:
a) Tidak terbukti terjadi kerugian negara, maka Ketua

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 10


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

tim ad hoc atas nama Kapolri menerbitkan


Keputusan Pembebasan Penggantian Kerugian
Negara; dan
b) Terbukti adanya kerugian negara, maka Ketua tim ad
hoc atas nama Kapolri menerbitkan Keputusan
Pembebanan Kerugian Negara untuk menyelesaikan
kerugian negara melalui SKTJM.
c) Tim ad hoc mengupayakan agar pihak ketiga
membuat dan menandatangani SKTJM paling lambat
7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya Keputusan
Pembebanan.
3) Penggantian kerugian negara oleh pihak ketiga, dilakukan
secara tunai, dengan persyaratan:
a) Disetorkan ke kas negara melalui Bendahara Satker
paling lambat 40 (empat puluh) hari sejak
ditandatangani SKTJM;
b) Bila pihak ketiga telah mengganti kerugian negara
yang tercantum pada Keputusan Pembebanan, tim
ad hoc mengembalikan bukti kepemilkan barang
dan/kekayaan lain dan surat kuasa menjual.
4) Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari pihak ketiga
tidak bersedia menandatangani SKTJM, penyelesaian
kerugian negara diajukan untuk proses pidana dan/atau
perdata sesuai perundang-undangan.
5) Tim ad hoc melaporkan kepada TPKN hasil penyelesaian
kerugian negara melalui SKTJM paling lambat 7 (tujuh)
hari kerja dengan melampirkan bukti setor ke kas negara.

3. Tata Cara Pelaksanaan Penyelesaian TP-TGR BMN.


a. Tim penyelesaian, meliputi:
1) Tim ad hoc;
2) TPKN.
b. Tim ad hoc dapat dibentuk oleh Kasatker paling lambat 2 (dua)
hari setelah menerima informasi terjadinya kerugian negara,
dengan keanggotaan sebagai berikut:
1) Ketua : pejabat yang ditunjuk;
2) Sekretaris : pejabat pengemban fungsi Renmin;
3) Anggota : perwira yang ditunjuk sebanyak 1 (satu)
orang.
c. TPKN dibentuk paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima
informasi terjadinya kerugian negara dan dapat diberlakukan
dalam waktu 1 (satu) tahun, oleh:

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 11


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Kapolri di tingkat Mabes Polri, dengan keanggotaan


sebagai berikut:
a) Penanggung jawab: Inspektur Pengawasan
Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Irwasum Polri);
b) Ketua: Inspektur Wilayah V Inspektorat
Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Irwil V Itwasum Polri);
c) Wakil Ketua: Inspektorat Wilayah I–IV
Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Itwil I-IV Itwasum Pori) sesuai
daerah pantauan;
d) Sekretaris: Kepala Bagian Pengendalian Mutu Biro
Perencanaan dan Administrasi (Kabagdalmutu
Rorenmin) Itwasum Polri;
e) Anggota: Inspektur Bidang (Irbid)/Auditor Itwasum
Polri, Pamen pada Satker pengemban fungsi Sumber
Daya Manusia (SDM), Sarana Prasarana (Sarpras),
keuangan, Profesi dan Pengamanan (Propam), Divisi
Hukum (Divkum) Polri serta Atasan Yang Berhak
Menghukum (Ankum);
2) Kapolda di tingkat Polda, dengan keanggotaan sebagai
berikut:
a) Penanggung jawab: Wakil Kepala Kepolisian
Daerah (Wakapolda);
b) Ketua: Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda);
c) Wakil Ketua: Inspektur Bidang
Operasi/Pembinaan (Irbidops/Irbidbin) pada Itwasda;
d) Sekretaris: Pamen pada Itwasda;
e) Anggota: Pamen pada Satker pengemban fungsi
Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana Prasarana
(Sarpras), keuangan, Profesi dan Pengamanan
(Propam), Bidang Hukum (Bidkum) serta Atasan
yang Berhak Menghukum (Ankum);
d. Tugas dan tanggung jawab Tim ad hoc:
1) Mengumpulkan data/informasi dan verifikasi untuk
mendapatkan bukti awal terjadi kerugian negara, meliputi:
a) Membuat berita acara pemeriksaan kas;
b) Register penutupan buku kas dengan melampirkan
rekening koran;
c) Membuat surat keterangan jumlah uang atau surat
berharga yang belum dipertanggungjawabkan, oleh
bendahara; dan
d) Mencocokkan buku-buku yang berlaku sesuai
ketentuan.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 12


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Menyelesaikan TP bersifat sumir;


3) Penilaian atas terjadinya kerugian negara;
4) Menyarankan kepada Kasatker untuk memberhentikan
sementara jabatan Bendahara sampai selesai verifikasi
oleh TPKN.
e. Dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari Tim ad hoc melaporkan
hasil pelaksanaan tugas kepada Kasatker untuk diteruskan
kepada:
1) Kapolri untuk tingkat Mabes Polri;
2) Kapolda untuk tingkat Polda.
f. Tugas dan tanggung jawab TPKN:
1) Mengumpulkan data/informasi dan verifikasi terhadap
dokumen dan bukti pendukung terjadinya kerugian negara,
meliputi:
a) Berita acara hasil pemeriksaan tim ad hoc;
b) Objek kerugian negara yang belum
dipertanggungjawabkan;
c) Membuat surat keterangan tentang saldo bank;
d) Mengkopi buku catatan keuangan bulan yang
bersangkutan yang memuat adanya kekurangan;
e) Membuat berita acara hasil pemeriksaan;
f) Menetapkan sementara terbukti tidaknya terjadi
kerugian negara dan hasil penilaian;
2) Menginventarisasi harta kekayaan milik Bendahara yang
dapat dijadikan jaminan penyelesaian kerugian negara;
3) Menatausahakan penyelesaian kerugian negara;
4) Memerintahkan kepada Kasatker untuk melaksanakan
penjualan atas aset yang dijaminkan, dengan melibatkan
fungsi Sarpras.
5) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada:
a) Kapolri untuk tingkat Mabes Polri;
b) Kapolda untuk tingkat Polda dan diteruskan kepada
Kapolri.
6) Hasil pelaksanaan tugas TPKN sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaporkan oleh Kapolri kepada BPK RI
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah laporan
diterima.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 13


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH …………… CONTOH FORMULIR-I

BERITA ACARA PEMERIKSAAN TENTANG KERUGIAN NEGARA

NOMOR : / / 20...........

Pada hari ............... tanggal .................... bulan .......... tahun dua ribu ..............
berdasarkan ................... dalam rangka penelitian dan pemeriksaan kasus kerugian
Negara di Satuan Kerja .............................., saya :

Nama : …………………………………………………….......................

Pangkat/ Nrp : …...........................................................................................

Jabatan : ...........................................................................……………

Telah melaksanakan pemeriksaan terhadap seorang yang mengaku :

Nama : .......................................................................................

Pangkat/ Nrp : …........................................................................................

Jabatan : …………………………………………………………………….

Atas pertanyaan yang saya ajukan kepadanya ia memberikan jawaban –jawaban sebagai
berikut :

1. Kapan dan bagaimana kerugian Negara diketahui ?


Jawaban : .......................................................................................................................

2. Kapan dan bagaimana kerugian Negara itu terjadi ?


Jawaban : .......................................................................................................................

3. Siapa (Nama, Pangkat/Nrp, jabatan) pelaku kerugian negara.


Dengan surat keputusan mana pelaku ditunjuk sebagai pejabat disatuan kerja
........................................................................................................................................

Jawaban : .......................................................................................................................

4. Apa kesalahan/ kelalaian pelaku sehingga harus mempertanggung jawabkan


kerugian negara tersebut.
Jawaban : .......................................................................................................................

5. Berapa jumlah dan berupa apa kerugian negara tersebut ? jika kerugian negara
tersebut berupa uang nyatakan dengan pasti jumlahnya jika berupa barang
nyatakan dengan pasti nilai uangnya.?
Jawaban : .......................................................................................................................

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 14


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

6. Apakah ada pegawai lain yang harus ikut bertanggungjawab atas kerugian
negara tersebut ?
Jawaban : ......................................................................................................................

7. Apakah ada pihak ke III yang dalam hal ini diuntungkan, berapa jumlah dan atas
dasar ketentuan mana negara dapat menuntut penggantian/ pembayaran
kembali dari padanya (pihak ke III) ?
Jawaban : .......................................................................................................................

8. Siapa (nama, pangkat, jabatan) yang ditugaskan melakukan pengawasan


pekerjaan pelaku. Apakah ia dapat turut dipertanggung jawabkan atas kerugian
negara tersebut ?
Jawaban : .......................................................................................................................

9. Apakah perkara ini sudah dilaporkan kepada pihak Polisi dan sudah ada
keputusan hakim ? (bila mungkin lampirkan berita acara Polisi dan keputusan
hakim yang bersangkutan)
Jawaban : .......................................................................................................................

10. Apakah semua jawaban dan keterangan telah diberikan dengan sebenarnya ?
Jawaban : ......................................................................................................................

Karena pemeriksa menganggap pemeriksaaan telah cukup, maka sebelum


mengakhiri pemeriksaan, pemeriksaan membacakan sekali lagi Berita Acara ini. Untuk
semua itu, pelaku menyatakan setuju dan mantap pada jawaban dan keterangan sebagai
buktinya, pelaku membubuhkan tanda tangannya pada berita acata pemeriksaan
kerugian negara ini.

Demikian berita acara pemeriksaan kerugian negara ini dibuat dengan


sebenarnya dengan mengingat sumpah jabatan.

.........................tgl,..................20.....

YANG DIPERIKSA PEMERIKSA

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 15


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH …………… CONTOH FORMULIR-2

Nomor : ……………….
Klasifikasi : ……………….
Lampiran : ………………
Perihal : pemberitahuan/ gugatan
Kerugian negara. Kepada

Yth. ..................(Pelaku)
.............................
di
...........................

1. Berdasarkan berita acara pemeriksaan kerugian negara nomor : ......................


tanggal ............. saudara telah melakukan perbuatan melanggar hukum yang
mengakibatkan negara menderita kerugian sebesar Rp.................(terbilang:
.................................................................saja)
2. Atas kerugian negara tersebut diatas, saudara diwajibkan untuk mengganti
kerugian meskipun saudara dibebaskan/dijatuhi hukuman pidana dan atau
hukuman pidana dan atau hukuman disiplin.

3. Dengan ini kepada saudara diberi kesempatan dalam waktu 14(empat belas) hari
setelah menerima surat ini untuk mengajukan pembelaan diri(tanggapan) secara
tertulis.

4. Apabila saudara bersedia mengganti kerugian negara tersebut dengan sukarela


secara sekaligus atau mengangsur agar disetorkan secara tunai kepada
Bendahara yang ditunjuk yaitu nomor administrasi/NA : .............dengan catatan
harus lunas dalam waktu 2 (dua) tahun.

5. Demikian mohon menjadikan periksa dan tindakan selanjutnya.


KA SATKER
Tembusan :
1. Kapoda.
2. Irwasda............
3. Bensatker........
4. ...........................dst

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 16


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH …………… CONTOH FORMULIR-3

SURAT KETERANGAN TANGGUNG-JAWAB MUTLAK

Yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nama : ..............................................................................................

Pangkat/ Nrp : …..............................................................................................

Jabatan : …………………………..........................................................

Alamat : ..........................................................................................................

Menerangkan dengan tidak akan menarik kembali, bahwa saya bertanggung-jawab


sepenuhnya atas kerugian negara sebesar Rp............................ yang disebabkan karena
............................................................................................................................

- Jumlah kerugian negara tersebut telah saya angsur sebesar


Rp...................(terbilang : ................................................................................saja) yaitu
seperduapuluh empat dari jumlah kerugian negara, secara tunai pada tanggal,
.....................20......sebagai setoran pertama melalui Bendahara yang ditunjuk Nomor
Administrasi (NA)......................bukti setor terlampir.

- Sisa kerugian negara tersebut sebesar Rp....................(terbilang:


...............................saja) akan saya angsur setiap bulan dengan pemotongan gaji saya
sebesar Rp................ ditambah angsuran tunai sebesar Rp................... jumlah
Rp.................empat dari jumlah kerugian negara, akan saya setorkan melalui Bendahara
yang ditunjuk Nomor Administrasi (NA) ................mulai bulan .................20....... sampai
lunas dalam batas waktu 2 (dua) tahun.
-
- Atas kesediaan saya untuk melunasi kerugian negara tersebut, maka saya
menjaminkan harta saya yang tercantum dalam daftar lampiran harta/barang yang
dijaminkan dengan surat kuasa mutlat menjual barang.
-
- Saya mengetahui bahwa setelah memberikan surat keterangan tanggung jawab
mutlak ini, saya tidak akan dapat lagi membela diri dengan cara yang bagaimanapun juga
dan oleh karenanya saya menyetujui bahwa car administrasi yang seharusnya perlu
dijalankan menurut peraturan-peraturan perbendaharaan yang berlaku tidak akan
diselenggarakan.
- Keterangan-keterangan tersebut diatas tidak menutup kemungkinan, bahwa :
a. Negara dapat membebaskan saya dari pertanggung-jawabannya sehingga
saya dapat menerima kembali apa yang telah saya bayar, jika setelah
pemberian keterangan ini terdapat hal-hal yang sekiranya diketahui lebih
dahulu, akan menyebabkannegara membebaskan.
b. Negara dapat memutuskan untuk menghapuskan kerugian negara dari
tanggung jawab saya dan oleh karenanya saya dapat menerima kembali apa
yang telah saya bayarkan apabila setelah pemberian surat keterangan ini,
ternyata bahwa kerugian negara itu disebabkan karena pengaruh alam,
pencurian, rusak, hilang diluar kesalahan, kelalaian atau kealpaan.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 17


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Negara secara sepihak dapat membebaskan saya dari pertanggung-


jawaban atas kerugian negara tersebut.

d. Dalam hal tanggung jawab rentang kelebihan dari bagian kerugian negara
yang menjadi bahan saya dan yang mungkin telah terlanjur dibayarkan akan
dikembalikan kepada saya.

e. Saya masih dapat mengajukan permintaan pembebasan atau pengembalian


berdasarkan undang-undang perbendaharaan negara.

Menyetujui ..........................tgl,....................20......

KA SATKER PELAKU

MATERAI CUKUP

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 18


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH …………… CONTOH FORMULIR-4

SURAT PERINTAH PEMOTONGAN GAJI

Nomor : Sprin/ ………/…./20.....

Pertimbangan : Bahwa terdapat bukti telah melakukan perbuatan melanggar


hukum sehingga mengakibatkan kerugian Negara sebesar
Rp……………(terbilang: ……………………….saja) perlu
dikeluarkan surat pembebanan sementara (Surat perintah
pemotongan gaji)
Mengingat : 1. Surat Keputusan Kapolri Nomor :............................... tanggal ,
................. tentang pedoman penyelenggaraan tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi dilingkungan Polri.
1. ......................................................................................................
........................................................................................
Memperhatikan : 1. Laporan hasil pemeriksaan Tim, Nomor : .........................
................................ tanggal.........................................
2. Surat keterangan tanggung jawab mutlak yang ditanda-
tangani yang bersangkutan tertanggal..............................
DIPERINTAHKAN
Kepada : ………………………................................................................
(nama instansi Bendahara yang melakukan pembayaran gaji
pelaku kerugian negara)
Untuk : 1. Melaksanakan pemotongan gaji, setiap bulan sebesar
Rp..............(terbilang : ......................................................), atas
nama
Nama : ...............................................................
Pangkat/ Nrp : ...............................................................
Kesatuan :............................................ …………….
Alamat : .............................................................
Mulai bulan................... .................20.....
sampai dengan ..........................20.........
2. Menyetorkan hasil pemotongan gaji ke kas negara.
...................,tanggal ........20....
A.n KAPOLRI/ KAPOLDA
Tembusan :
1. Kapolda.
2. Irwasda ...........

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 19


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH …………… CONTOH FORMULIR-5

SURAT - KEPUTUSAN

Nomor : Skep/ ………/…./20.....

tentang

PEMBEBANAN SEMENTARA GANTI RUGI

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan : Perlu segera dilakukan Tuntutan Kerugian Negara dan tindakan


pembebanan sementara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang perbendaharaan negara.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Kapolri Nomor :............................... tanggal


......................... tentang pedoman penyelenggaraan tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi dilingkungan Polri.

2. Pembatalan surat keterangan tanggung-jawab mutlak Dan/ Kasatker


Nomor ................ tanggal ............20.....

3. ..............................................................................................................
..................................................................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Mendahulukan Surat Keputusan pembebanan tetap ganti rugi dari


Kapolri,menetapkan pembebanan sementara ganti rugi kepada :

Nama : ..........................................................

Pangkat/ Nrp/ Nip: ….......................................................

Jabatan : .........…....……..…………………...........

Alamat : ……………....……….............................

2. Jumlah pembebanan sementara ganti rugi sebesar


Rp................(terbilang : .................................................)

3. Bendahara ...................NA.....................sebagai Bendahara yang


ditunjuk berdasarkan pemungutan jumlah pembebanan kerugian
negara yang masih terhutang sampai lunas dan oleh karena itu

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 20


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bendahara harus mengadministrasikan kedalam pembukuannya


sesuai dengan peraturan yang berlaku dilingkungan Polri.

Tembusan : Surat Keputusan ini disampaikan untuk diketahui


kepada :
1. Kapolri
2. BPK RI
3. Irwasum Polri
4. Assarpras Kapolri
5. As SDM Kapolri
6. Kapuskeu Polri
7. Kasatker yang bersangkutan
8. Bendahara yang ditunjuk NA : .................

Petikan : Skep ini diberikan kepada yang bersangkutan (pelaku


kerugian negara) untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana
mestinya.

Dikeluarkan di : ...............................

Pada tanggal :............................20....

KA SATKER

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 21


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH ……………
CONTOH FORMULIR-6

SURAT - KEPUTUSAN

Nomor : Skep/ ………/…./20.....

tentang

PEMBEBANAN TETAP GANTI RUGI

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan : Perlu segera dilakukan Tuntutan Kerugian Negara dan tindakan


pembebanan sementara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang perbendaharaan negara.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Kapolri Nomor :.............................................

tanggal , ......................... tentang pedoman .penyelenggaraan

tuntutan perbendaharaan dan. tuntutan .ganti. rugi dilingkungan

Polri.

2, Pembatalan surat keterangan tanggung-jawab mutlak Dan/


Kasatker Nomor .................. tanggal ..................20.....

3. ...........................................................................................................
.............................................................................................
MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Pembebanan tetap, yang harus dibayar oleh :

Nama : ...................................................................

Pangkat/ Nrp/ Nip : ….................................................................

Jabatan : .........………………………….......................

Alamat : …………………….....................................

2. Jumlah pembebanan tetap ganti rugi sebesar


Rp................(terbilang..............................................................),
dengan dikurangi jumlah yang telah dikembalikan kepada negara
selama ini.

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 22


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2 SKEP KAPOLRI............................
NOMOR : ................................
TANGGAL : ...................................

4. Bendahara ...................NA.....................sebagai Bendahara


yang ditunjuk berdasarkan pemungutan jumlah
pembebanan kerugian negara yang masih terhutang sampai
lunas dan oleh karena itu Bendahara harus
mengadministrasikan kedalam pembukuannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku dilingkungan Polri.

Tembusan : Surat Keputusan ini disampaikan untuk diketahui


kepada :

1. Kapolda.
2. Irwada...........
3. Kasatker yang bersangkutan
4. Bendahara yang ditunjuk NA : .................

Petikan : Skep ini diberikan kepada yang bersangkutan (pelaku


kerugian negara) untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana
mestinya.

Dikeluarkan di : ....................................

Pada tanggal :............................20....

KA SATKER

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 23


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH ……………
CONTOH FORMULIR-7

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : Skep/ ………/…./20.....

tentang

PEMBEBANAN SEMENTARA KEKURANGAN

PERBENDAHARAAN

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan : Perlu segera dilakukan Tuntutan perbendaharaan dan tindakan


pembebanan sementara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang perbendaharaan negara.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Kapolri Nomor :................................................

tanggal, .............................. tentang pedoman penyelenggaraan

tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi dilingkung Polri.

2. Pembatalan surat keterangan tanggung-jawab mutlak Dan/ Kasatker


Nomor .................. tanggal ..................20.....
3. ..............................................................................................................
..............................................................................................
MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Mendahulukan Surat Keputusan pembebanan tetap ganti rugi dari

Badan Pemeriksa Keuangan, menetapkan pembebanan sementara

kepada :

Nama : ....................................................................

Pangkat/ Nrp/ Nip: ….......................................................................

Jabatan : Mantan Bendahara ...............NA....................

Bendaharawan materiil NA/Kepala Gudang.....

Alamat : ……………...………........................................

2. Jumlah pembebanan sementara sebesar Rp................ (terbilang :


................................................................)

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 24


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2 SKEP KAPOLRI............................
NOMOR : ................................
TANGGAL : ...................................

3. Bendahara ...................NA.....................sebagai Bendahara


yang ditunjuk berdasarkan pemungutan jumlah
pembebanan kerugian negara yang masih terhutang sampai
lunas dan oleh karena itu Bendahara harus
mengadministrasikan kedalam pembukuannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku dilingkungan Polri.

Tembusan : Surat Keputusan ini disampaikan untuk diketahui


kepada :

1. Kapolda.
2. Irwasda...........
3. Kasatker yang bersangkutan
4. Bendahara yang ditunjuk NA : .................

Petikan : Skep ini diberikan kepada yang bersangkutan (pelaku


kerugian negara) untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana
mestinya.

Dikeluarkan di : ....................................

Pada tanggal :............................20....

KA SATKER

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 25


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH …………… CONTOH FORMULIR-8

SURAT KEPUTUSAN

Nomor : Skep/ ………/…./20.....

tentang

PEMBEBASAN PEMBEBANAN KERUGIAN NEGARA

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pertimbangan : bahwa perlu dikeluarkan Surat Keputusan pembebanan kerugian


negara kepada pelaku kerugian negara yang dalam keadaan tidak layak
atau mampu mengembalikan kerugian negara.

Mengingat : 1. UU RI nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

2. Surat Keputusan Kapolri Nomor :................................. tanggal,

............................... tentang pedoman penyelenggaraan tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi dilingkungan Polri.

Memperhatikan :1. Surat permohonan pelaku kerugian negara tanggal ....................

2. Surat Keputusan tentang pembebanan tetap nomr : ................


tanggal...................
3. Saran dan pendapat Ka Baharkam Polri denga surat Nomor :
.......................tanggal...............................tentang................................
...............................................................................................
4. Saran pendapat Irwasda tanggal ............
5. Persetujuan menkeu.
6. Pendapat BPK

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Membebaskan pembebanan kerugian negara sebesar


Rp...........................(terbilang : ...................................................)
yang menjadi tanggungan dari ;
Nama : ........................................................................
Pangkat/ Nrp/ Nip: ….......................................................................
Jabatan : .....................................................................
Kesatuan : ........................................................................
Alamat : …………………….............................................

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 26


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2 SKEP KAPOLRI............................
NOMOR : ................................
TANGGAL : ...................................

Dengan catatan ;

Apabila dikemudian hari terdapat kelebihan dalam surat ini, akan


diadakan pembetulan, seperlunya.

Dikeluarkan di : ....................................

Pada tanggal :............................20....

KA SATKER

Kepada Yth :

Pelaku kerugian Negara.

Tembusan :

1. Kapolda.
2. Irwasda...........
3. Kasatker yang bersangkutan
4. Bensat yang ditunjuk NA : ..........................

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 27


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH ……………
CONTOH FORMULIR-9

SURAT – KUASA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Pangkat/Nrp :

Jabatan :

Kesatuan :

Dengan ini memberi kuasa kepada :

Nama :

Pangkat/Nrp :

Jabatan :

Kesatuan :

1. Untuk menjual harta saya, yang saya jadikan jaminan untuk


melunasi Kerugian Negara seperti yang tercantum dalam lampiran
SKTJM tanggal :

2. Menanda tangani surat-surat jual dan menerima hasil penjualan


harta jaminan tersebut.

Surat Kuasa ini tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali sebelum
kerugian Negara yang dibebani kepada saya sejumlah Rp. . . . . . . saya
lunasi.

Demikian surat kuasa ini saya buat dalam keadaan sehat dan tanpa
adanya paksaan.
Yang menerima kuasa Yang memberi kuasa

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 28


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA CONTOH FORMULIR-10


DAERAH ……………

DAFTAR KUMPULAN DOKUMEN

NOMOR URAIAN KETERANGAN

LAMPIR
AN

1. Laporan kerugian Negara :

2.a. Daftar surat keterangan tanggungjawab mutlak.

2.b. Daftar benda – benda barang yang dijaminkan


sebagai lampiran dari nomor 2.a.

3.a. Laporan kerugian Negara akibat perbuatan


pegawai negeri non bendaharawan .

3.b. Daftar nama – nama pelaku sebagai lampiran


dari 3.b.

3.c. Daftar barng – barang sebagai lampiran dari 3.c.

3.d. Surat pembebanan sementara (surat perintah


pemotongan gaji).

4. Surat pemberitahuan/gugatan.

5. Laporan kerugian Negara akibat perbuatan


bendaharawan.

6 Surat keputusan pembebanan sementara

7 Surat kuasa untuk menjual barang jaminan

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 29


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Tuntutan Ganti Kerugian Negara adalah suatu proses yang
dilakukan untuk menuntut penggantian perbendaharaan dan ganti
rugi sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai yang dilakukan oleh Bendahara dan/atau Personel
Polri bukan Bendahara dan/atau pihak ketiga.
2. Jenis-jenis penyelesaian TP-TGR BMN meliputi:
a. Bendahara yang terbukti merugikan Negara.
b. Bendahara yang tidak terbukti merugikan Negara.
c. Penyelesaian tuntutan ganti rugi terhadap pegawai negeri
pada Polri bukan bendahara.
d. Penyelesaian tuntutan ganti rugi terhadap pihak ketiga.
3. Tim penyelesaian, meliputi:
a. Tim ad hoc.
b. TPKN.

Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian yang terkait dengan TP-TGR BMN!
2. Jelaskan jenis-jenis penyelesaian TP-TGR BMN!
3. Jelaskan tata cara pelaksanaan penyelesaian TP-TGR BMN!

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN–TUNTUTAN GANTI RUGI (TP-TGR) 30


DIKBANGSPES PERWIRA PERTAMA/PNS GOL. III MANAJEMEN LOGISTIK

Anda mungkin juga menyukai