i
Kata Pengantar KAKORBINMAS BAHARKAM POLRI
ii
Sambutan KABAHARKAM POLRI
iii
Sambutan KABAHARKAM POLRI
iv
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor : Kep/1333/XII/2017
tentang
BUKU PINTAR BHABINKAMTIBMAS
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
3. Peraturan....
v
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Memutuskan....
vi
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
2 KEPUTUSAN KAPOLRI
NOMOR : KEP /1333 / XII /2017
TANGGAL : 18 Desember 2017
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 18 Desember 2017
a.n. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA KABAHARKAM
Kepada Yth :
Distribusi C Mabes Polri
Tembusan :
Distribusi A dan B Mabes Polri
vii
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
viii
Daftar Isi
DAFTAR ISI
13. KEKERASAN....
ix
Daftar Isi
BAB IV....
x
Daftar Isi
BAB I....
xi
Daftar Isi
xii
BAB 1 : Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Materi....
1
BAB 1 : Pendahuluan
Berikutnya....
2
BAB 1 : Pendahuluan
=0=
BAB II....
3
BAB 1 : Pendahuluan
4
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
BAB II
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR BHABINKAMTIBMAS
1) Pengertian
d. Kemitraan....
5
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
2) Tugas....
6
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
2) Tugas Bhabinkamtibmas
a. Tugas Pokok:
Membina masyarakat agar tercipta kondisi yang
menguntungkan bagi pelaksanaan tugas Polri di
desa/kelurahan.
b. Tugas-tugas Bhabinkamtibmas:
1) melakukan pembinaan terhadap warga
masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya
untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum dan ketaatan warga masyarakat
terhadap hukum dan perundang-undangan yang
berlaku;
2) melakukan upaya kegiatan kerjasama yang baik
dan harmonis dengan aparat Desa, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh pemuda, Tokoh
Adat dan para sesepuh yang ada di desa/kelurahan
atau Kelurahan;
3) melakukan pendekatan dan membangun
kepercayaan terhadap masyarakat;
4) melakukan upaya pencegahan tumbuhnya
penyakit masyarakat dan membantu penanganan
rehabilitasi yang terganggu;
5) melakukan upaya peningkatan daya tangkal dan
daya cegah warga masyarakat terhadap timbulnya
gangguan Kamtibmas;
6) membimbing masyarakat untuk berpartisipasi aktif
dalam rangka pembinaan Kamtibmas secara
Swakarsa di desa/kelurahan;
7) melakukan....
7
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
b. melayani....
8
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
dengan....
9
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
b. Keterampilan....
10
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
b. Keterampilan
Bhabinkamtibmas harus memiliki keterampilan yang
setidak-tidaknya meliputi:
1) keterampilan berkomunikasi/berbicara efektif;
2) keterampilan memecahkan masalah
(mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi
hambatan dan penyebab masalah dan
mengembangkan respon dan solusi yang efektif);
3) keterampilan untuk menangani konflik dan
perbedaan persepsi;
4) keterampilan kepemimpinan (keterampilan
memperkirakan resiko dan tanggung jawab,
ketrampilan menentukan tujuan dan ketrampilan
manajemen waktu);
5) keterampilan membangun tim dan mengelola
dinamika dan motivasi kelompok (ketrampilan
mempengaruhi kelompok, ketrampilan identifikasi
sumber daya dan ketrampilan membangun
kepercayaan);
6) keterampilan mediasi dan negosiasi;
7) keterampilan memahami keaneka-ragaman,
kemajemukan dan prinsip non diskriminasi;
8) terampil menerapkan strategi Polmas dan
menghormati hak azasi manusia serta kesetaraan
gender;
9) terampil menangani dan memperlakukan
kelompok rentan;
10) Inter....
11
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
solusi....
12
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
pengaruh....
13
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
4) memberikan....
14
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
6) menghadiri....
15
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
menghargai....
17
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
penerapan....
18
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
d) apabila....
19
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
melakukan....
20
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
BAB III....
21
BAB 2 : Standar Operasional Prosedur BHABINKAMTIBMAS
22
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
BAB Ill
MATERI PEMBINAAN DAN PENYULUHAN
2) menerima....
23
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
3) Melakukan....
24
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
2. FORUM....
25
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
4) untuk....
26
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
e. Kewajiban....
27
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
3. SISTEM....
29
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Berperan....
30
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
(5) memberikan....
31
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
4. KELOMPOK....
33
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Peran....
34
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
4) membantu....
35
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
1) Surat....
36
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
1) Surat Keputusan
Kapolres tentang
pengangkatan sebagai
anggota;
2) Kartu tanda anggota
kelompok sadar
Kamtibmas diterbitkan
oleh Kasatwil/Kapolres/Kapolrestro/Kapolresta
setelah mendapat pengesahan dari pimpinan
organisasi;
3) Piagam penghargaan dari Kasatwil/Kapolres/
Kapolrestro/Kapolresta, apabila berhasil
membantu tugas Polisi.
h. Peran Bhabinkamtibmas terhadap Pokdarkamtibmas:
1) melakukan tatap muka dan binluh kepada anggota
Pokdarkamtibmas
guna meningkatkan
partisipasi dan
ketaatan kesadaran
hukum dan peraturan
perundang undangan;
2) membangun J a n g a n
kerjasama dan
koordinasi dengan anggota dan pengurus
Pokdarkamtibmas secara terus menerus dan
berkesinambungan;
3) mendorong masyarakat Pokdarkamtibmas dan
Pokdarkamtibmas; untuk menjadi anggota
membentuk orgarnsasi
4) menghimbau....
37
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
5. PRAMUKA....
38
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
5) Pramuka....
39
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
8) Saka....
40
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
d) SKK....
41
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
4) membina....
42
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
6. PEMBINAAN....
43
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
anggota....
44
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
2) Fungsi....
45
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
7) tinggi....
46
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
f. Seragam Satpam
1) Seragam Satpam PDH digunakan bagi anggota
Satpam untuk melaksanakan tugas sehari-hari di
lingkungan kerjanya, pada area tertutup, front
office serta yang banyak berhubungan dengan
pelanggan, masyarakat umum dan sejenisnya;
2) Seragam Satpam POL digunakan bagi anggota
Satpam untuk melaksanakan tugas pada area
yang banyak berhubungan kegiatan di lapangan
dan sejenisnya;
3) Seragam Satpam PSH digunakan bagi Supervisor
keatas untuk melaksanakan tugas harian di area
kerjanya;
4) Seragam Satpam PSL digunakan bagi Supervisor
keatas untuk melaksanakan tugas dalam acara-
acara resmi (seremonial) dan pada pengamanan
kegiatan yang memerlukannya;
5) Seragam Satpam PSH dan PSL dapat juga
digunakan secara khusus dengan ketentuan
khusus bagi para anggota Satpam yang
melaksanakan pengamanan terhadap VIP.
g. Peran Bhabinkamtibmas dalam pembinaan terhadap
anggota Satuan Pengamanan
1) melakukan pengecekan
terhadap legalitas,
menyangkut kompetensi
yang dimiliki Satuan
Pengamanan kualifikasi
Gada Pratama, Gada
Madya dan Gada Utama;
2) melakukan....
48
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
9) melakukan....
49
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
7. BINMAS....
50
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c) Memudahkan....
51
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c) Memudahkan
Pimpinan dalam
proses peng-
ambilan keputus-
an atau penentu-
an kebijakan
melalui tersedia-
nya data yang
valid dan akurat.
4. Tujuan :
a) Menyediakan suatu sistem yang mendukung
digitalisasi atas proses kerja BinMas baik di
tingkat Mabes Polri maupun di kewilayahan
b) Meningkatkan partisipasi dan kepedulian akan
penerapan teknologi informasi yang dapat
mendukung dan meningkatkan kinerja jajaran
Bimas Polri.
c) Menfasilitasi ketersediaan data dan informasi
yang dibutuhkan guna mendukung
keberlangsungan program kerja dan
penetapan arah kebijikan yang bersifat
strategi.
b. Contoh....
52
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
5) sistem....
53
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
8. RADIKALISME
a. Umum
1. Radikalisme :
Adalah paham atau aliran yang
radikal dalam politik; paham atau
aliran yang menginginkan perubahan
atau pembaharuan sosial dan politik
dengan cara kekerasan atau drastis;
sikap ekstrim dalam suatu aliran
politik.
Atau suatu paham yang menghendaki adanya
perubahan/pergantian terhadap suatu sistem di
masyarakat sampai ke akarnya, jika perlu
dilakukan dengan menggunakan cara-cara
kekerasan. Atau menginginkan adanya perubahan
total terhadap suatu kondisi atau semua aspek
kehidupan masyarakat.
2. Radikalisme agama
Adalah berarti tindakan-tindakan
ekstrim yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang
yang cenderung menimbulkan
kekerasan dengan mengatasnama-
kan agama.
3. Ciri Ciri Radikalisme
Kelompok radikalisme sendiri setidaknya dapat
dicirikan sebagai berikut :
a) Fanatik terhadap pendapatnya sendiri sampai
pada....
54
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Mereka....
55
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Penyebab Radikalisme
1) Lemahnya penegakan hukum
2) Rendahnya tingkat pendidikan dan lapangan kerja
3) Lemahnya pemahaman ideologi Pancasila
4) Kurangnya dialog antarumat beragama
5) Kurangnya pemahaman agama
6) Ketidakpuasan terhadap pemerintah
7) Kesenjangan ekonomi
d. Pencegahan....
56
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
d. Pencegahan
1) Memperkenalkan dan memahamkan kepada
masyarakat mengenai bahaya paham radikalisme
terhadap keamanan dan keutuhan negara.
2) para ulama dan tokoh agama membantu
masyarakat menyaring pandangan yang sesuai
dengan ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila
dan menghalau paham-paham yang bersinggung-
an dengan dasar negara.
3) Menerima dan mengakui perbedaan sebagai dasar
dalam memahami realitas sosial di masyarakat.
4) Mengedepankan dialog atau komunikasi dalam
menyikapi setiap perbedaan yang ada di tengah
masyarakat.
5) Saling menjaga keharmonisan sosial dan
kerukunan antar umat beragama.
6) Mengedepankan kepentingan dan ketertiban
umum serta persatuan dalam menyampaikan
aspirasi dan menjalani kehidupan bermasyarakat.
e. Penggulangan Radikalisme
1) Menetralisasi orang-orang yang berpotensi
menjadi sender atau orang yang melakukan
perekrutan.
2) Melemahkan ideologi radikal yang mereka coba
sebarkan dengan membuat ideologi tandingan
yang bersifat moderat.
3) Menyebarkan ideologi tandingan tersebut kepada
kelompok masyarakat yang rentan menjadi
sasaran radikalisasi.
4) Mengawasi....
57
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
9. TERORISME....
58
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
9. TERORISME
a. Umum
Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk
menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapa1
suatu tujuan. Terorisme merupakan kejahatan lintas
negara, terorganisasi, dan mempunyai jaringan luas
sehingga mengancam kedamaian dan keamanan
nasional maupun internasional (vide Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Terorisme).
Adapun....
59
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
3) pembajakan....
60
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
mahasiswa....
61
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
e. Penanggulangan....
62
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
e. Penanggulangan
1) Preventif - Yustisil
a) apabila mengetahui atau menemukan benda
yang mencurigakan, segera melapor kepada
Bhabinkamtibmas atau Kantor Polri terdekat;
b) apabila mengetahui adanya aksi terorisme,
agar segera melaporkan kepada
Bhabinkamtibmas atau Kantor Polri terdekat;
c) apabila mengetahui atau menemukan orang
yang dicurigai sebagai pelaku aksi terorisme
segera melaporkan kepada Bhabinkamtibmas
atau Kantor Polri terdekat;
d) membantu aparat Polri dengan memberikan
informasi tentang orang yang diduga sebagai
pelaku terorisme (ciri ciri, pekerjaan,
kebiasaan, kegiatan, teman bergaul, dan lain-
lain);
e) tidak melindungi/menyembunyikan orang
yang diduga sebagai pelaku terorisme.
2) Deradikalisasi
a) menyadarkan pelaku/eks-pelaku bahwa aksi
terorisme merupakan pelanggaran hukum dan
penyimpangan ajaran agama;
b) tidak mengucilkan eks-napi teroris yang
kembali ke masyarakat setelah menjalani
hukuman, melainkan menyadarkan dan
melibatkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
c) mengadakan....
63
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
10. KONFLIK....
64
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b) mengusahakan....
65
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
5) Konflik....
66
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
melihat....
67
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
apa....
68
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
dari....
69
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
9) melakukan....
70
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
sebuah....
72
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
masyarakat....
73
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
3) Pastikan....
74
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
12. KEKERASAN....
75
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
meminta....
76
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Penyebab....
77
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Penyebab
1) Faktor orang tua (pengalaman penganiayaan
masa kecil, pola asuh dan mendidik anak, nilai-nilai
hidup yang dianut orang tua, kurang pengertian
perkembangan anak, keterlibatan dalam
penggunaan narkotika & zat adiktif, serta yang
menderita gangguan mental emosional) bentuk
perlakuan salah yaitu : rejecting (penolakan),
terrorizing (mendapat terror), ignoring (diabaikan),
isolating (diasingkan), corruptin (mengambil hak
anak);
2) faktor situasi keluarga
a) keterasingan dari masyarakat;
b) kem1skinan;
c) kepadatan hunian;
d) krisis/tekanan kehidupan akibat;
e) masalah sosial, ekonomi, politik;
f) masalah interaksi dengan lingkungan.
3) faktor anak
a) perilaku/tabiat anak;
b) penampilan fisik anak;
c) kegagalan anak memenuhi harapan orang
tua;
d) anak yang tidak diinginkan.
e) fa k to r p e n g a r u h p e r g e s e r a n b u d a y a /
kemajuan lnformasi Tehnologi.
4) Faktor....
78
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
2) anak....
79
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
memberikan....
80
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
13. KEKERASAN....
81
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
mengakibatkan....
82
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
11) kalah....
83
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
7) menjaga....
84
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
14. BENCANA....
86
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
2) Bencana alam
Adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor (vide Pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang....
87
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
7) meningkatkan....
88
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
2) melakukan....
89
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
15. MEMBANTU....
90
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
lanjut....
91
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
lebih....
92
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
komando....
93
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
• Angggota....
94
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b) Dua....
96
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
lebih....
97
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
16. KEBAKARAN....
98
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
16. KEBAKARAN
a. Pengertian
Suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung
dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai
dengan timbulnya api/penyalaan (vide
pemadamapi.wordpress.com).
b. Penyebab kebakaran
1) faktor manusia (human error) : kurang disiplin,
kurang peduli, kurang pengawasan, dan lain
sebagainya;
2) faktor teknis:
a) fisik/mekanis: peningkatan suhu/panas atau
adanya api terbuka;
b) kimia: penanganan, pengangkutan, penyim-
panan tidak sesuai
petunjuk yang ada;
c) listrik: hubungan
arus pendek/
konsleting.
3) faktor....
99
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
d) hubungi....
100
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c) jangan....
101
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
3) padamkan....
102
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
17. PERJUDIAN....
103
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
17. PERJUDIAN
a. Pengertian
Ti a p - t i a p p e r m a i n a n ,
dimana pada umumnya
kemungkinan mendapat
untung bergantung pada
peruntungan belaka, juga
karena pemainnya lebih
terlatih atau lebih mahir.
Disitu termasuk segala
pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau
permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara
mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian
juga segala pertaruhan lainnya (vide Pasal 303 ayat (3)
KUHP).
b. Penyebab
1) kurang hiburan;
2) hobi;
3) tradisi sebagian kelompok masyarakat;
4) berharap mendapatkan uang/materi secara cepat;
5) pelarian karena frustasi;
6) iseng-iseng mengisi waktu kosong;
7) dan lain-lain.
c. Akibat
1) keluarga bisa tidak harmonis;
2) kebutuhan rumah tangga bisa tidak terpenuhi;
3) rawan terjadinya pelacuran, minuman keras;
4) bisa....
104
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
berantakan....
105
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
18. PERAN....
106
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
a) Krisis....
107
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
a) Krisis identitas
Terbentuknya perasaan yang tidak konsisten
dalam kehidupan sehingga gagal mencapai
kehidupan yang harmonis. Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan
akan konsistensi dalam kehidupan. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan
remaja gagal mencapai masa integrasi yang
kedua.
b) Konsep diri yang negatif
Anak yang merasa dirinya tidak berharga,
yang mengalami perasaan BLAST (Boring/
bosan, Lonely/kesepian, Stress/ cemas, Tired/
lelah. Membuat anak tidak nyaman di rumah,
merasa tersingkir oleh keluarga, sehingga
lebih senang berkumpul dengan teman-
temannya dan melaku kan perilaku-perilaku
yang menyimpang bersama-sama untuk
menunjukkan jati dirinya.
c) Kontrol Diri yang lemah
Anak yang tidak mampu mempelajari dan
membedakan perilaku yang baik atau tidak
baik sehingga tidak mampu mengontrol
perilaku nya agar tidak menyimpang. Bisa
dikarenakan pola asuh yang tidak
mendukung, bisa juga karena kurangnya
kecerdasan intelektual ataupun kecerdasan
emosional seseorang.
d) Kurang....
108
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
d) Kurang Pemahaman
Kurangnya pemahaman anak dan remaja
pada norma-norma yang berlaku secara
aplikatif membuat anak dan remaja tidak bisa
membedakan mana perilaku yang baik dan
mana yang tidak baik.
2) Faktor Eksternal
a) Keluarga
Keluarga tidak
harmonis (broken
home), kurangnya
komunikasi dalam
keluarga, cara
mendidik yang
salah, terlalu
memanjakan
anak, kurangnya pendidikan agama, per-
lakuan pilih kasih terhadap anak, kurangnya
kasih sayang terhadap anak.
b) Salah memilih teman
Karena salah dalam memilih teman, sehingga
terbawa dalam tingkah laku yang negatif.
c) Lingkungan sosial yang kurang baik
Pergaulan dalam lingkungan sosial yang
kurang baik akan berpengaruh pada perilaku
yang negatif.
d) Media
Media seperti televisi, maupun media sosial
seringkali....
109
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
1) membangun....
110
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
e. penanggulangan....
111
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
e. penanggulangan
1) memberi pemahaman dan nasehat kepada remaja
bahwa tindakan/perbuatan yang dilakukan adalah
salah dan jangan diulangi lagi;
2) tidak mengucilkan remaja yang melakukan
kenakaIan, melainkan turut melibatkannya dalam
kegiatan yang positif;
3) memberikan pengobatan atau rehabilitasi terhadap
remaja yang kecanduan Narkoba dan trauma
penyimpangan seks;
4) mengarahkan remaja pada kegiatan yang positif,
agar terbangun kembali kepercayaan dirinya;
5) menyalurkan hobi, bakat, minat remaja yang
menyimpang ke arah yang positif;
6) terhadap pelaku bullying, diberikan bimbingan
(konseling) khusus oleh pakar terkait, sehingga
berubah ke perilaku yang positif.
7) Melakukan pembinaan berupa konseling dan
rehabilitasi pada anak dan remaja yang berperilaku
menyimpang;
8) Melakukan pembinaan berupa konseling dan terapi
keluarga pada orang tua atau keluarga dari anak
dan remaja yang berper ilaku menyimpang, agar
orang tua dapat menjalankan fungsi pengawasan
dan pengasuhan dalam keluarga.
f. Target dan lndikator Keberhasilan Bhabinkamtibmas :
1) Terpetakan dan terindikasi jenis dan tempat
kenakalan remaja di wilayah tugas.
2) dapat....
112
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
20. ROKOK....
113
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
disamping....
114
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Pada....
115
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
menimbulkan....
116
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
20. PENYALAHGUNAAN....
118
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Narkotika.
Jenis-jenis Narkotika dibagi dalam 3 golongan,
yaitu:
a) Golongan I : terdiri dari antara lain ganja,
cocain, opium dan lain-lain (65 jenis),
berpotensi sangat tinggi menyebabkan
ketergantungan, dan hanya digunakan untuk
kepentingan....
119
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b) Psikotropika....
120
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b. Sanksi....
121
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b. Sanksi hukum
1) Sanksi hukum terberat bagi penyalahgunaan
Narkotika menurut Pasal 133 Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 adalah hukuman mati.
2) Sanksi hukum terberat bagi penyalahgunaan
Psikotropika menurut Pasal 9 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
adalah hukuman penjara paling lama 15 Tahun dan
denda paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah).
c. Rehabilitasi
Adalah proses pemulihan pada ketergantungan
narkotika (pecandu) secara komprehensif meliputi
aspek psikososial dan spriritual.
• Rehabilitasi terhadap pecandu/ketergantungan
Narkoba:
1) Rehabilitasi medis
Adalah suatu proses kegiatan pengobatan
secara terpadu untuk membebaskan pecandu
dari ketergantungan Narkotika;
2) Rehabilitasi social
Adalah suatu proses kegiatan pemulihan
secara terpadu baik fisik mental maupun
sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat
kembali melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
• Sasaran layanan rehabilitasi :
1. Pecandu akibat penyalahgunaan narkotika
2. Korban....
122
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
disindir....
124
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
21. BALAPAN....
125
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Akibat....
126
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
4) dapat....
127
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
1) apabila....
128
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
22. TAWURAN....
129
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b. Penyebab
1) adanya konflik sosial/komunal yang tidak
terselesaikan secara tuntas, sehingga berlanjut
pada perkelahian/tindak kekerasan fisik yang
melibatkan satu kelompok atau lebih;
2) solidaritas negatif;
3) fanatisme sempit;
4) dendam;
5) hutang piutang;
6) batas tanah;
7) perebutan air irigasi;
8) persaingan....
130
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
saling....
131
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c) pemulihan....
132
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
23. PORNOGRAFI....
133
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
tidak....
134
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
4. Teredukasinya....
135
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
24. KEMERDEKAAN....
136
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Azas....
137
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Azas
1) azas keseimbangan antara hak dan kewajiban;
2) azas musyawarah dan mufakat;
3) azas kepastian hukum dan keadilan;
4) azas proporsionalitas;
5) azas manfaat.
d. Tempat dan waktu berunjuk rasa:
a) di tempat terbuka, dari jam 06.00 s.d.18.00, waktu
setempat;
b) di tempat tertutup,dari jam 06.00 s.d. 22.00, waktu
setempat.
e. Hak dan kewajiban warga negara
1) Hak
a) mengeluarkan
pikiran secara
bebas;
b) memperoleh
perlindungan
hukum.
2) Kewajiban
a) menghormati hak-hak dan kebebasan orang
lain;
b) menghormati aturan-aturan moral yang diakui
umum;
c) mentaati hukum dan ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku;
d) menjaga....
138
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Pemerintah....
139
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
menempelkan....
140
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
mengeluarkan....
141
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
yang....
142
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
dihancurkan....
143
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
mm) sengaja....
144
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
25 KETAHANAN....
146
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
4. Larangan....
147
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. pengendalian....
148
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Pencegahan....
149
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Pencegahan
1) Melakukan sosialisasi (pemberian informasi dan
edukasi kepada jagal / pelaku pemotongan di RPH,
petugas keurmaster dan dokter hewan di RPH
2) Pemasangan spanduk/papan pengumuman
larangan pemotongan sapi betina produktif di
tempat-tempat strategis termasuk RPH)
3) Bekerjasama dengan kelompok penyelamatan
sapi betina produktif
4) Meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan/
ternak
5) Melaksanakan program kegiatan intensif dan
penyelamatan betina produktif dari pemerintah
pusat
d. Penanggulangan
1) Bila diketahui/ditemukan terjadi pemotongan
betina produktif segera melaporkan kepada
bhabinkamtibmas atau kantor polisi terdekat;
2) Bersedia dan mau menjadi saksi dalam perkara
tindak pidana pemotongan sapi betina produktif
3) Pembinaan terhadap RPH yang rawan pemotong-
an sapi betina produktif
4) Turut serta membantu pemerintah dan polri dalam
mencegah terjadinya tindak pidana pemotongan
hewan betina produktif
e. Target dan Indikator Keberhasilan Bhabinkamtibmas
1) Tumbuhnya pemahaman masyarakat dilingkungan
tugasnya....
150
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
26. SENGKETA....
151
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
10) permainan....
152
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
kepemilikan....
153
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
27. SENGKETA....
154
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
2) memaksimalkan....
155
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
apabila....
156
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
28. PEMASUNGAN....
157
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
28. P E M A S U N G A N T E R H A D A P O R A N G D E N G A N
GANGGUAN JIWA/PENYANDANG DISABILITAS
MENTAL
a. Umum
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013
menemukan prevalensi gangguan jiwa berat
(psikosis/skizofrenia) berjumlah 1,7 permil dari populasi
atau sebanding dengan 400.000 penderita. Juga
ditemukan 14,3 persen Orang Dengan gangguan Jiwa
(ODGJ)/ Penyandang Disabilitas Mental (PDM) atau
setara dengan 57.000 PDM/OGDJ pernah mengalami
pemasungan di dalam kehidupannya. Berdasarkan
jumlah ODGJ/PDM dipasung kurang lebih 50.000
orang.
Sayangnya,....
158
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
mudah....
159
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
yang....
160
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Landasan....
161
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
c. Landasan Hukum
Undang-undang mengharuskan setiap ODGJ
mendapat pengobatan dan perawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan dan tidak dipasung karena
pemasungan merupakan pelanggaran atas hak
pengobatan dan juga merupakan bentuk kekerasan
terhadap ODGJ. Pemerintah telah mengeluarkan
sejumlah peraturan perundang- undangan dalam
menangani pemasungan yaitu:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang
Kesehatan Jiwa menyatakan bahwa pasien
dengan gangguan jiwa yang terlantar harus
mendapatkan perawatan dan pengobatan pada
suatu tempat perawatan.
2. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor PEM.29/6/15,
tertanggal 11 Nopember 1977 yang ditujukan
kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I seluruh
Indonesia meminta kepada masyarakat untuk tidak
melakukan pemasungan terhadap penderita
gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran
masyarakat untuk menyerahkan perawatan
penderita di Rumah Sakit Jiwa. Surat tersebut juga
berisi instruksi untuk para Camat dan Kepala Desa
agar secara aktif mengambil prakarsa dan langkah-
langkah dalam penanggulangan pasien yang ada
di daerah mereka.
3. UU Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat Pasal 9 yang menyatakan bahwa setiap
penyandang cacat mempunyai kesamaan
kesempatan....
162
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
belum....
163
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
perbuatan....
164
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
2. Jika....
165
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
5) Peningkatan....
166
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
29. BAHAN....
167
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
flammable)....
168
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
sama....
169
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
JENIS....
171
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
training....
172
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
30. TENAGA....
173
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
b. Penyebab
1) mengurus surat-surat resmi relatif sulit dan
prosesnya lama;
2) ketidaktahuan calon TKI tentang tata cara
mengurus dokumen yang resmi;
3) biaya untuk mengurus dokumen tidak resmi relatif
lebih murah;
4) banyaknya permintaan majikan di luar negeri
terhadap TKI illegal dikarenakan bayaran/upahnya
lebih murah;
5) dokumen resmi habis masa berlakunya dan tidak
diperpanjang;
6) dokumen resmi hilang/dihilangkan dan tidak diurus
penggantiannya;
7) dokumen....
174
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
wilayah....
176
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
31. LALU....
177
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
dan....
178
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
dan....
179
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Polri....
181
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
g) lkuti ....
182
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
=0=
32. TATA....
183
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
(2) SKCK....
185
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
(3) SKCK....
186
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
pencalonan....
187
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
p e n c a l o n a n P r e s i d e n d a n Wa k i l P r e s i d e n
ditandatangani oleh Kabaintelkam Polri atau
Wakabaintelkam atas nama Kabaintelkam Polri.
(5) SKCK digunakan sebagai kelengkapan persyaratan
bagi pengguna, antara lain untuk:
a. kepentingan menjadi pejabat negara (eksekutif,
legislatif, yudikatif, dan lembaga pemerintah)
tingkat pusat;
b. WNI yang akan ke luar negeri untuk kepentingan
sekolah atau kunjungan dan/atau penerbitan visa;
c. WNI dan WNA yang memerlukan untuk
melaksanakan kegiatan atau keperluan tertentu
dalam lingkup nasional dan/atau internasional
antara lain:
1. izin tinggal tetap di luar negeri (permanent
resident);
2. naturalisasi kewarganegaraan; atau
3. adopsi anak bagi pemohon WNA.
b. pemohon....
188
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
mengenakan....
189
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Pasal 17....
190
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Pasal 17
a. pencatatan
b. identifikasi
c. penelitian
d. koordinasi
e. penerbitan
Pasal 18
(1) Masa berlaku SKCK ditetapkan 6 (enam) bulan sejak
tanggal diterbitkan.
(2) Masa berlaku SKCK dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku apabila:
a. pemohon melakukan tindak pidana; dan
b. ditemukan data tindak pidana yang diduga
dilakukan pemohon.
(3) SKCK yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dicatat
dalam lembar SKCK yang selanjutnya dikirimkan
kepada pengguna yang memerlukan.
Pasal 19....
191
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
Pasal 19
(1) SKCK yang telah habis masa berlakunya apabila masih
memerlukan SKCK, yang bersangkutan dapat
mengajukan permohonan SKCK kembali dengan
memperlihatkan SKCK yang lama dan dilakukan
penelitian sebagaimana mestinya.
(2) Apabila masa berlaku SKCK telah habis lebih dari 1
(satu) tahun, pemohon dapat mengajukan kembali
dengan persyaratan.
PEMBIAYAAN....
192
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
BAB IV....
193
BAB 3 : Materi Pembinaan dan Penyuluhan
194
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
BAB IV
SAMBUTAN-SAMBUTAN BHABINKAMTIBMAS
narkoba....
195
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
2. PADA....
196
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
saling....
197
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
3. PADA....
198
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
dengan....
199
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
4. PADA....
200
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
dan....
201
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
5. PADA....
202
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
biarkan....
203
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
6. PADA....
204
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
(Hindu)....
205
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
7. PADA....
206
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
jika....
208
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
8. PADA....
209
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
informasi....
210
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
Jangan....
211
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
9. PADA....
212
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
bapak/ibu....
213
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
Hadirin....
214
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
10. PADA....
215
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
selamat....
216
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
Kepada....
217
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
11. Target....
218
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
BAB V....
219
BAB 4 : Sambutan-Sambutan BHABINKAMTIBMAS
220
BAB 5 : Penutup
BAB V
PENUTUP
221
BAB 5 : Penutup
222