Anda di halaman 1dari 101

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAHAN AJAR (HANJAR)

PELATIHAN SENTRA PELAYANAN


KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)
BAGI BINTARA POLRI

FUNGSI TEKNIS SABHARA

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


NOMOR : KEP/ 73 /II/2020 TANGGAL 24 FEBRUARI 2020
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SAMBUTAN

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera bagi kita semua.

P
uji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, patut kita
panjatkan karena berkat rahmat dan ridaNya, sehingga
bahan ajar (Hanjar) Pelatihan Bintara Polri Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) ini dapat diselesaikan.

Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) merupakan unsur


KOMJEN POL Drs. AR IEF SULISTYANTO, M.Si
KALEMDIKLAT POLRI pelaksana tugas pokok bidang pelayanan kepolisian yang
bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu
terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pelayanan
informasi serta melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Pertama (TPTKP).

Profesionalitas anggota Polri yang bertugas di SPKT sangat dibutuhkan dalam


memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang ditunjukkan dengan kemahiran
dan kemampuan yang didukung oleh pengetahuan, keterampilan serta sikap
perilaku, yang akan berdampak terhadap kualitas pelayanan masyarakat, sehingga
masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan.

Upaya mewujudkan personel SPKT yang profesional di bidang pelayanan kepolisian,


diperlukan suatu peningkatan pengetahuan, keterampilan serta sikap perilaku
melalui suatu pelatihan. Secara khusus pelatihan difokuskan pada penguasaan
materi terkait dengan konsep SPKT, pelayanan prima, administrasi pelayanan SPKT
dan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).

Saya.....
iii
Saya selaku Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri menyampaikan
apresiasi dan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada tim kelompok kerja
yang telah menyelesaikan Hanjar pelatihan ini, semoga bermanfaat bagi anggota
Polri yang bertugas di SPKT dengan harapan memiliki kompetensi dan selanjutnya
kepada pengguna/praktisi diharapkan dapat memberikan saran serta kritik yang
membangun untuk perbaikan Hanjar pelatihan ini.

Sekian dan terima kasih.


Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 24 Februari 2020

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI

Paraf :
1. Konseptor/Kabag Kurhanjarlat : …….
2. Kaurtu Rokurlum : …….
3. Karo Kurikulum : ........
4. Kataud : ........
5. Waka Lemdiklat Polri : .......

iii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


Nomor: Kep/ 73 /II/2020

tentang

HANJAR
PELATIHAN SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)
BAGI BINTARA POLRI
FUNGSI TEKNIS SABHARA

KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Menimbang : bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelatihan Sentra Pelayanan


Kepolisian Terpadu (SPKT) bagi Bintara Polri maka perlu ditetapkan
keputusan untuk dijadikan dasar dan pedoman pelaksanaan pelatihan
fungsi.

Mengingat : 1. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor


19 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;

2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;

3. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


Nomor: Kep/2502/XII/2019 tanggal 23 Desember 2019 tentang
Program Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A. 2020;

4. Surat Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan


Polri No. Pol. : Skep/461/XII/2007 tanggal 13 Desember
2007 tentang Standar Komponen Kurikulum Pelatihan Polri;

5. Keputusan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan


Polri Nomor: Kep/64/II/2020 tanggal 24 Februari 2020 tentang
Kurikulum Pelatihan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu
(SPKT) bagi Bintara Polri.

Memperhatikan .....
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ 73 /II/2020
TANGGAL: 26 FEBRUARI 2020

Memperhatikan : hasil survei/penelitian program pelatihan Polri di kewilayahan pada


tahun 2019, saran serta masukan para pembina Fungsi Teknis
Operasional maupun Pembinaan dan para pelaksana pelatihan Polri.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


POLRI TENTANG HANJAR PELATIHAN SENTRA PELAYANAN
KEPOLISIAN TERPADU (SPKT) BAGI BINTARA POLRI
1. mengesahkan Hanjar pelatihan Sentra Pelayanan Kepolisian
Terpadu (SPKT) bagi Bintara Polri sebagaimana tersebut
dalam lampiran keputusan ini;

2. hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan


pelatihan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) bagi
Bintara Polri yang belum diatur dalam Hanjar pelatihan fungsi
ini akan diatur kemudian, dan sebelum ada ketentuan baru
maka ketentuan yang sudah ada selama ini serta tidak
bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku;

3. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 26 Februari 2020
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kepada Yth.: Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI
Para Ka SPN Polda

Tembusan :

1. Kapolri.
2. Wakapolri. Paraf :
3. Irwasum Polri. 1. Konseptor/Kabag Kurhanjarlat : ..........
4. Kabaharkam Polri.
5. Para Kapolda. 2. Kaurtu Rokurikulum : ..........
6. Kapusdik Sabhara Lemdiklat Polri.
3. Karo Kurikulum :............

4. Kataud Lemdiklat Polri : ..........


5. Waka Lemdiklat Polri : ..........
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

IDENTITAS BUKU

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)

Penyusun :

Tim Pokja Lemdiklat Polri

Editor :

1. Kombes Pol Drs. Syamsudin Lubis, S.H., M.H.


2. AKBP Drs. Dwijo Susanto
3. AKBP Samsidar Lubis
4. Kompol Dodik Susianto, S.IK.
5. Penda I Siti Hikmah

Hanjar Pelatihan Polri


Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

Diterbitkan oleh:

Bagian Kurikulum dan Hanjar Pelatihan


Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2020

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pelatihan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU vi


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................. i
Sambutan Kalemdiklat Polri ............................................................................... ii
Keputusan Kalemdiklat Polri............................................................................... iv
Lembar Identitas ................................................................................................. vi
Daftar isi ............................................................................................................. vii

MODUL 1 KONSEP SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU ....... 1

Pengantar....................................................................................... 1
Standar Kompetensi ...................................................................... 1
Kompetensi Dasar ......................................................................... 1
Materi Pelajaran ............................................................................. 2
Metode Pembelajaran ................................................................... 2
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... 2
Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 3
Tagihan / Tugas ............................................................................ 4
Lembar Kegiatan ........................................................................... 4
Bahan Bacaan ............................................................................... 5
POKOK BAHASAN 1:
PENGERTIAN-PENGERTIAN YANG TERKAIT DENGAN 5
TUGAS SPKT ...............................................................................
1. Pengertian Polda ................................................................. 5
2. Pengertian SPKT .................................................................. 5
3. Pengertian Polres ................................................................. 5
4. Pengertian Laporan Polisi ..................................................... 5
5. Pengertian Pengaduan masyarakat ...................................... 5
POKOK BAHASAN 2:
6
ORGANISASI SPKT .....................................................................
1. Struktur Organisasi SPKT ..................................................... 6
2. Tugas dan Fungsi SPKT ....................................................... 7

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU vii


HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman .................................................................................. 9
Soal Latihan ............................................................................... ... 9

MODUL 2 PELAYANAN PRIMA ................................................................... O 10

Pengantar...................................................................................... 10
Standar Kompetensi ..................................................................... 10
Kompetensi Dasar ........................................................................ 10
Materi Pelajaran ............................................................................ 11
Metode Pembelajaran .................................................................. 11
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ........................................ 11
Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 12
Tagihan / Tugas ........................................................................... 13
Lembar Kegiatan .......................................................................... 13
Bahan Bacaan .............................................................................. 15

POKOK BAHASAN :
PELAYANAN PRIMA ................................................................... 15

1. Pengertian dan Tujuan Pelayanan Prima ............................ 15


2. Prinsip dan Hal-Hal Utama Pelayanan Prima ...................... 15
3. Etika Petugas Dalam Melaksanakan Pelayanan Prima 23
Masyarakat ...........................................................................
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Prima ............ 24
Rangkuman .................................................................................. 26
Soal Latihan ................................................................................. 26

MODUL 3 ADMINISTRASI PELAYANAN SPKT ......................................... ............................


27

Pengantar..................................................................................... 27
Standar Kompetensi .................................................................... 27
Kompetensi Dasar ....................................................................... 27
Materi Pelajaran ........................................................................... 28
Metode Pembelajaran ................................................................. 28

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU viii


HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ....................................... 29


Kegiatan Pembelajaran ............................................................... 29
Tagihan / Tugas .......................................................................... 30
Lembar Kegiatan ......................................................................... 31
Bahan Bacaan ............................................................................. 33
POKOK BAHASAN :
15
ADMINISTRASI PELAYANAN SPKT .........................................
1. Pengertian-Pengertian Berkaitan Administrasi Pelayanan 33
SPKT ....................................................................................
2. Dasar Hukum Laporan dan Pengaduan ............................... 34
3. Perbedaan Laporan dan Pengaduan ................................... 35
4. Cara Menyampaikan Laporan dan Pengaduan .................... 36
5. Bentuk-Bentuk Administrasi SPKT ....................................... 42
Rangkuman .................................................................................. 54
..................................................................................................... 54

MODUL 4 TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA 55


(TPTKP) ...................................................................................... ............................
Pengantar..................................................................................... 55
Standar Kompetensi .................................................................... 55
Kompetensi Dasar ....................................................................... 55
Materi Pelajaran ........................................................................... 56
Metode Pembelajaran ................................................................. 56
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ....................................... 56
Kegiatan Pembelajaran ............................................................... 57
Tagihan / Tugas .......................................................................... 58
Lembar Kegiatan ......................................................................... 58
Bahan Bacaan ............................................................................. 60
POKOK BAHASAN : 60
TINDAKAN PERTAMA TEMPAT KEJADIAN PERKARA .........
Tujuan dan Prinsip TPTKP .......................................................... 60

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU ix


HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Ruang Lingkup TPTKP ................................................................ 60


Sasaran TPTKP ........................................................................... 60
Persyaratan Petugas TPTKP ....................................................... 60
Kewajiban Petugas TPTKP ......................................................... 61
Larangan Petugas TPTKP .......................................................... 61
Prosedur Penanganan TPTKP .................................................... 61
Rangkuman .................................................................................. 68
Soal Latihan ................................................................................. 68

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU x


HPP-LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

KONSEP SENTRA PELAYANAN


MODUL KEPOLISIAN TERPADU (SPKT)
01
4 JP (180 menit)

Pengantar
Modul Konsep SPKT membahas materi tentang pengertian-pengertian
terkait dengan SPKT dan organisasi SPKT.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta pelatihan
memahami konsep SPKT.

Standar Kompetensi

Memahami konsep SPKT.

Kompetensi Dasar
1. Memahami pengertian-pengertian yang terkait dengan SPKT.
Indikator Hasil Belajar:
- menjelaskan pengertian-pengertian yang terkait dengan
SPKT.
2. Memahami Organisasi SPKT.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan Struktur Organisasi SPKT;
b. menjelaskan jabatan yang menduduki dalam struktur
organisasi SPKT;
c. menjelaskan tugas SPKT;
d. menjelaskan fungsi SPKT.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 1


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Konsep SPKT.
Sub pokok bahasan:
- pengertian-pengertian yang terkait dengan tugas SPKT.

2. Pokok bahasan:
Organisasi SPKT.
Sub pokok bahasan:
a. struktur organisasi SPKT;
b. jabatan yang menduduki dalam struktur organisasi SPKT;
c. tugas SPKT;
d. fungsi SPKT.

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang konsep
SPKT.
2. Metode tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan peserta
pelatihan untuk bertanya (tanya jawab) tentang materi yang belum
dipahami.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/media:
a. Infocus;
b. Laptop;
c. Flipchart;
d. Sound system;
e. Wireless;
f. Laser point.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 2


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.

3. Sumber Belajar
- Perkap No.14 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kepolisian Daerah.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan (permainan,
bernyanyi, kegiatan yang menarik);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.

2. Tahap inti: 155 menit


a. Pelatih/instruktur mengeksplor pemahaman/pengalaman
peserta pelatihan terkait dengan SPKT;
b. Pelatih/instruktur mengomentari hasil pemahaman/
pengalaman peserta pelatihan;
c. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi konsep SPKT;
d. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

3. Tahap akhir: 15 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning point
yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas.
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 3


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

---------------------------------------------------------------------------------------------

Lembar Kegiatan

---------------------------------------------------------------------------------------------

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 4


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN 1
PENGERTIAN-PENGERTIAN YANG TERKAIT DENGAN
TUGAS SPKT

1. Kepolisian Daerah yang selanjutnya disebut Polda adalah


pelaksana tugas dan wewenang Polri di wilayah provinsi yang
berada di bawah Kapolri.

2. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya


disingkat SPKT adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam
bidang pelayanan kepolisian terpadu pada tingkat Polda yang
berada di bawah Kapolda.

3. Kepolisian Resor yang selanjutnya disebut Polres adalah


unsur pelaksana tugas kewilayahan pada tingkat Polda yang
berada di bawah Kapolda.

4. Laporan Polisi adalah Laporan yang di buat oleh petugas


Kepolisian, sebagai tindak lanjut adanya Laporan Pengaduan
masyarakat atau ditemukan/tertangkap tangan oleh petugas
(Model A dan Model B) yang akan dilanjutkan dengan investigasi
oleh petugas Reskrim.

5. Pengaduan masyarakat adalah bentuk menyampaikan langsung


dan tidak langsung (media) laporan kepada Polri (SPKT) yang
dilakukan oleh masyarakat, baik perorangan maupun kelompok
dengan tujuan agar ada penyelesaian terhadap permasalahan
yang dihadapi atau yang merugikan dirinya.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 5


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

POKOK BAHASAN 2
ORGANISASI SPKT

1. Struktur Organisasi SPKT


a. Struktur Organisasi SPKT

b. Susunan organisasi SPKT, meliputi:


1) Kepala SPKT (Ka. SPKT);
2) Urusan Perencanaan dan Administrasi (Urrenmin)
terdiri atas: 1. Perencanaan (Ren); dan 2. Administrasi
dan Tata Usaha (Mintu);
3) Siaga SPKT, dibantu oleh: 1. Perwira Pelayanan
Masyarakat (Payanmas); dan 2. Perwira Administrasi
(Pamin).
c. Kepangkatan dalam menduduki jabatan Ka SPKT pada
tingkat Polda, Polres dan Polsek disesuaikan dengan
Perpol Nomor 14 Tahun 2018 tentang Revisi Perkap
Nomor 22 Tahun 2010 tentang SOTK Polda sedangkan
struktur organisasi sama.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 6


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Tugas dan Fungsi SPKT


a. SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara
terpadu kepada masyarakat dan menyajikan informasi yang
berkaitan dengan kepentingan tugas kepolisian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Dalam pelaksanaan tugas SPKT menyelenggarakan fungsi:
1) pelayanan kepolisian kepada masyarakat secara
terpadu, antara lain Laporan Polisi (LP), Surat Tanda
Terima Laporan Polisi (STTLP), Surat Pemberitahun
Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP), Surat
Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK), Surat
Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Surat Tanda
Terima Pemberitahuan (STTP), Surat Keterangan
Lapor Diri (SKLD), Surat Izin Keramaian, Surat
Rekomendasi Izin Usaha Jasa Pengamanan, Surat
Izin Mengemudi (SIM), dan Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (STNK);
2) pengkoordinasian dan pemberian bantuan serta
pertolongan, antara lain Penanganan Tempat Kejadian
Perkara (TKP) meliputi Tindakan Pertama di TKP
(TPTKP) dan pengolahan TKP, Turjawali, dan
pengamanan;
3) pelayanan masyarakat melalui surat, media
komunikasi dan media sosial;
4) penyajian informasi umum yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
5) penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan, dan
penyampaian laporan harian kepada Kapolda melalui
Roops.
c. Urrenmin bertugas menyelenggarakan urusan perencanaan,
administrasi dan ketatausahaan, administrasi personel dan
logistik, penyajian informasi termasuk membantu
penyusunan perencanaan program dan anggaran serta
administrasi keuangan di lingkungan SPKT.
d. Dalam melaksanakan tugas Urrenmin menyelenggarakan
fungsi:
1) pengumpulan, pengolahan, dan penyajian informasi
yang berkaitan dengan kepentingan tugas kepolisian
guna dapat diakses sesuai dengan ketentuan

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 7


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

peraturan perundang-undangan.
2) pemberian bantuan dalam penyusunan perencanaan
program dan anggaran pelaksanaan tugas SPKT; dan
3) pengadministrasian dan ketatausahaan, administrasi
personel dan logistik.
e. Ka. Siaga SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian
pada masyarakat dalam bentuk penerimaan dan
penanganan laporan atau pengaduan, pemberian bantuan
atau pertolongan, dan pelayanan surat keterangan.
f. Dalam melaksanakan tugas Ka. Siaga SPKT
menyelenggarakan fungsi:
1) penerimaan dan penanganan laporan atau pengaduan
masyarakat;
2) pemberian pelayanan kepolisian dalam bentuk
penerbitan surat keterangan kepolisian; dan
3) pengkoordinasian dan pemberian bantuan serta
pertolongan kepolisian dalam penanganan TKP
meliputi TPTKP dan pengolahan TKP serta Turjawali
dan pengamanan.
g. Ka. Siaga SPKT terdiri dari Ka. Siaga SPKT I, II, dan III.
h. Dalam pelaksanaan tugasnya, Ka. Siaga SPKT dibantu
oleh:
1) Payanmas, bertugas memproses pelayanan
penerimaan dan penanganan laporan atau pengaduan
masyarakat, serta pemberian bantuan dan pertolongan
kepolisian;
2) Pamin, bertugas menyelenggarakan
pengadministrasian umum kegiatan Siaga SPKT dan
pelayanan surat keterangan kepolisian; dan
3) Piket Fungsi dari masing-masing fungsi operasional,
bertugas membantu Ka. Siaga dalam menindaklanjuti
seluruh kegiatan
4) pelayanan dan pemberian bantuan pertolongan
kepolisian kepada masyarakat.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 8


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya disingkat


SPKT adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam bidang
pelayanan kepolisian terpadu pada tingkat Polda yang berada di
bawah Kapolda.

2. Laporan Polisi adalah Laporan yang di buat oleh petugas


Kepolisian, sebagai tindak lanjut adanya Laporan Pengaduan
masyarakat atau ditemukan/tertangkap tangan oleh petugas
(Model A dan Model B) yang akan dilanjutkan dengan investigasi
oleh petugas Reskrim.

3. Pengaduan masyarakat adalah bentuk menyampaikan langsung


dan tidak langsung (media) laporan kepada Polri (SPKT) yang
dilakukan oleh masyarakat, baik perorangan maupun kelompok
dengan tujuan agar ada penyelesaian terhadap permasalahan
yang dihadapi atau yang merugikan dirinya.

4. Susunan organisasi SPKT, meliputi:


a. Kepala SPKT (Ka. SPKT);
b. Urusan Perencanaan dan Administrasi (Urrenmin) terdiri
atas: 1. Perencanaan (Ren); dan 2. Administrasi dan Tata
Usaha (Mintu);
c. Siaga SPKT, dibantu oleh: 1. Perwira Pelayanan
Masyarakat (Payanmas); dan 2. Perwira Administrasi
(Pamin).

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian-pengertian yang terkait dengan tugas SPKT!


2. Jelaskan Struktur Organisasi SPKT!
3. Jelaskan tugas SPKT!
4. Jelaskan fungsi SPKT!

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 9


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL PELAYANAN PRIMA


02
8 JP (360 menit)

Pengantar
Modul pelayanan prima membahas materi tentang pengertian, tujuan,
prinsip, hal-hal utama, etika petugas dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pelayanan prima.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta pelatihan
memahami dan terampil melaksanakan pelayanan prima dalam
pelaksanaan tugas di SPKT.

Standar Kompetensi

Memahami dan terampil melaksanakan pelayanan prima.

Kompetensi Dasar
1. Memahami pelayanan prima.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian dan tujuan pelayanan prima;
b. menjelaskan prinsip dan hal-hal utama pelayanan prima;
c. menjelaskan etika petugas dalam melaksanakan pelayanan
prima masyarakat;
d. menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan
prima.
2. Menerapkan pelayanan prima.
Indikator Hasil Belajar:
- menyimulasikan pelayanan prima dalam pelaksanaan tugas
SPKT.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 10


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Pelayanan prima.
Sub pokok bahasan:
a. pengertian dan tujuan pelayanan prima;
b. prinsip dan hal-hal utama pelayanan prima;
c. etika petugas dalam melaksanakan pelayanan prima
masyarakat;
d. faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan prima.

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pelayanan prima.
2. Metode tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan peserta
pelatihan untuk bertanya (tanya jawab) tentang materi yang belum
dipahami.
3. Metode simulasi
Metode ini digunakan untuk menyimulasikan pelayanan prima
dalam pelaksanaan tugas SPKT.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/media:
a. Infocus;
b. Laptop;
c. Flipchart;
d. Sound system;
e. Wireless;
f. Laser point.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 11


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.
3. Sumber Belajar
a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2014 Tentang Pedoman Standar Pelayanan;
b. Bahan Ajar Pelayanan Prima.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan (permainan,
bernyanyi, kegiatan yang menarik);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.
2. Tahap inti: 335 menit
Tahap inti I : 45 menit
a. Pelatih/instruktur mengeksplor pemahaman/pengalaman
peserta pelatihan terkait dengan pelayanan prima;
b. Pelatih/instruktur mengomentari hasil pemahaman/
pengalaman peserta pelatihan;
c. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi pelayanan prima;
d. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Tahap inti II : 290 menit
a. Pelatih/instruktur membagi peserta menjadi beberapa
kelompok dan membagikan skenario;
b. Peserta pelatihan membagi peran sesuai dengan skenario
yang diterima kelompoknya dan mempelajarinya;
c. Peserta pelatihan melaksanakan simulasi sesuai dengan
skenario;
d. Pelatih/instruktur bersama peserta pelatihan mengevaluasi
hasil simulasi dan membahas bersama-sama;
e. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil simulasi.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 12


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Tahap akhir: 15 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning point
yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas.
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

Tagihan/Tugas

---------------------------------------------------------------------------------------------

Lembar Kegiatan

SKENARIO PELAYANAN PRIMA PENERIMAAN LAPORAN


LANGSUNG
Seorang masyarakat yang mengaku bernama Surti, usia 45 tahun,
beralamat di Jalan H. Saikin No. 43 Jakarta Selatan mendatangi SPKT
Polsek Ciputat dengan tujuan untuk melaporkan kehilangan sebuah
dompet yang berisi SIM, KTP, BPJS, Kartu Debit Bank BCA dan uang
tunai sebesar dua juta rupiah. Selanjutnya petugas SPKT menerima
pelapor dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. menyambut masyarakat dengan Senyum, Sapa dan Salam.
2. menerima laporan dari masyarakat dan mendengarkan secara
lisan tentang hal yang akan dilaporkan beserta permasalahan-
permasalahannya.
3. mencatat identitas masyarakat.
4. mempersilahkan masyarakat untuk menuju ke ruang
pemeriksaan.
5. apabila laporan masyarakat tersebut kemudian dituangkan dalam
format LP (Laporan Polisi), selanjutnya ditandatangani oleh
petugas yang menerima laporan.
6. Petugas SPKT memberi nomor LP dan mencatatnya pada buku
register, setelah menerima LP petugas SPKT memberikan STBL
(Surat Tanda Bukti Lapor) kepada pelapor sebagai bukti bahwa

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 13


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

pelapor telah mengadukan permasalahannya secara resmi


kepada Polri untuk ditindak lanjuti;

SKENARIO PELAYANAN PRIMA PENERIMAAN LAPORAN


TIDAK LANGSUNG
Petugas SPKT menerima telepon dari seseorang yang mengaku
bernama Budi yang sedang berada di parkiran RSUD Sidoarjo
melaporkan kejadian pencurian sebuah sepeda motor. Selanjutnya
petugas SPKT menerima telepon dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. menerima telepon sesuai dengan etika berkomunikasi dengan
telepon;
2. menerima laporan dari masyarakat dan mendengarkan secara
lisan tentang hal yang akan dilaporkan beserta permasalahan-
permasalahannya.
3. mencatat identitas masyarakat.
4. mengecek kebenaran identitas dan kejadian.
5. melaporkan kejadian kepada Ka SPK.
6. Ka SPK bersama piket fungsi mendatangi TKP sesuai dengan
laporan.
7. mencatat di buku mutasi dan melaporkan kepada pimpinan.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 14


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
PELAYANAN PRIMA

1. Pengertian dan Tujuan Pelayanan Prima


a. Pengertian Pelayanan Prima
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah "Excellent
Services" yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat
baik dan atau pelayanan yang terbaik. Disebut sangat baik
atau terbaik, karena telah sesuai dengan standar pelayanan
yang dimiliki oleh instansi pemberi pelayanan. Apabila instansi
pelayanan tersebut belum memiliki standar pelayanan, maka
pelayanan yang dikatakan sangat baik atau terbaik (menjadi
prima) manakala mereka mampu memuaskan pihak yang
dilayani (pelanggan).
b. Tujuan Pelayanan Prima
Tujuan dari pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan
yang dapat memenuhi dan memuaskan palanggan serta
memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan dengan
tekad "pelayanan adalah pemberdayaan".
Dalam hal memberdayakan masyarakat ini, pelayanan yang
diberikan tidaklah bertujuan mencari untung atau
menjadikan masyarakat terbebani/terperdayakan atas
pelayanan yang diberikan.

2. Prinsip dan Hal-Hal Utama Pelayanan Prima

a. Prinsip Pelayanan Prima


1) Prinsip Pelayanan
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan
kepada masyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam
beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan)
Nomor 63 tahun 2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yaitu:
a) Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit,
mudah dipahami dan dilaksanakan.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 15


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Kejelasan
(1) Persyaratan teknis dan administratif
pelayanan publik.
(2) Unit kerja/pejabat yang berwenang dan
bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan/sengketa dalam
pelaksanaan pelayanan publik.
(3) Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara
pembayaran.
c) Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
d) Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar,
tepat dan sah.
e) Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan
rasa aman dan kepastian hukum.
f) Tanggung Jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau
pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan
publik.
g) Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja,
peralatan kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk penyediaan sarana teknologi
telekomunikasi dan informatika (telematika).
h) Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan
dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi
dan informatika.
i) Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan
dan santun, ramah serta memberikan pelayanan
dengan ikhlas.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 16


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

j) Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih,
rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta
dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan
seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dll.
2) Komitmen Pelayanan
Setiap organisasi pemerintahan yang melaksanakan
tugas pelayanan publik (termasuk Polri), dalam
pelaksanaannya memerlukan komitmen dari semua
komponen yang ada dalam organisasi, tidak saja para
petugas pelayanan yang berhubungan langsung
dengan pelanggan, tetapi juga para petugas/komponen
organisasi yang berada dibelakang (tidak berhubungan
langsung kepada masyarakat).

Dalam mengimplementasikan pelayanan prima,


komitmen yang kuat merupakan hal yang penting.
Komitmen sangat dibutuhkan mulai dari pengambil
keputusan sampai kepada pelaksana keputusan
sehingga pelayanan prima kepada masyarakat dapat
berjalan secara sinergis dan dilihat seperti sebuah
orkes simphoni yang sedang memainkan musik. Dalam
orkes simphoni semua pemain mempunyai komitmen
yang kuat mulai dari tampilan pemainnya sampai pada
nada dan iramanya, sehingga hasil yang ditunjukkan
dapat menyenangkan semua orang. Yang
dimaksudkan dengan komitmen dalam konteks ini
adalah:
a) Kejelasan
Kejelasan segala hal yang berkaitan dengan
sistem dan prosedur pelayanan menurut
ketentuan yang berlaku pada organisasi
pemerintah diperlukan dalam pelayanan.
Tujuannya agar masyarakat mengerti hak dan
kewajibannya dalam memperoleh pelayanan
prima dari birokrasi.
b) Konsistensi
Petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dituntut agar konsisten dalam
menerapkan/melaksanakan aturan (pelayanan),
sehingga kesan negatif yang selama ini
berkembang di masyarakat mengenai birokrasi
yang rumit, berbelit-belit, biaya mahal dan waktu
lama dapat ditepis. Munculnya anekdot ”lapor
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 17
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

hilang kambing malah hilang sapi” diharapkan


perlahan-lahan dapat hilang jika program
pelayanan prima yang diberikan dapat
berlangsung secara konsisten sehingga pada
gilirannya akan merebut hati masyarakat. Untuk
itu, janganlah menunjukkan atau
memperkenalkan ketidak konsistenan antara
sistem dan prosedur pelayanan yang berlaku
dengan kenyataan dan pandangan pelanggan.
c) Komunikasi
Perlu adanya komunikasi yang jelas antara
petugas pelayanan dengan seluruh pelanggan
mengenai sistem dan prosedur pelayanan yang
berlaku sehingga masyarakat yang dilayani dapat
memahami bahwa sistem dan prosedur tersebut
memang merupakan peraturan yang diberlakukan
dan telah merujuk kepada perundang-undangan.
Dengan adanya komunikasi yang jelas, maka
masyarakat tidak akan berpersepsi atau
berpretensi negatif terhadap petugas pelayanan
yang memberikan pelayanan. Petugas pelayanan
harus memperhatikan aspek-aspek psikologis
yang dialami oleh pelanggan, sehingga tercipta
suasana yang harmonis antara pelanggan dan
pelayan.

b. Hal-Hal Utama Dalam Pelayanan Prima


Untuk mewujudkan pelayanan prima, ada beberapa hal
utama yang harus diperhatikan oleh petugas pelayanan
yaitu:
1) Konsep mendahulukan kepentingan pelanggan.
Pelayanan Prima adalah pelayanan yang memuaskan
pelanggan. Salah satu indikator adanya kepuasan
pelanggan adalah tidak adanya keluhan dari
pelanggan. Akan tetapi, di dalam praktek keluhan-
keluhan pelanggan ini akan selalu ada, oleh sebab itu
organisasi pemberi pelayanan wajib menanggapi dan
menghadapi seluruh keluhan pelanggan untuk
kepentingan dan kepuasan pelanggan. Dengan
demikian, petugas pelayanan harus mengetahui
sumber-sumber keluhan pelanggan dan harus
mengetahui pula cara-cara mengatasi keluhan
tersebut.
a) Kategori keluhan pelanggan:
Menurut Endar Sugiarto (1999), keluhan
pelanggan dapat dikategorikan/dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 18
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(1) Mechanical Complaint.


Keluhan mekanikal adalah suatu keluhan
yang disampaikan oleh pelanggan
sehubungan dengan tidak berfungsinya
peralatan yang dibeli/ disampaikan kepada
pelanggan tersebut.
(2) Attitudinal Complaint.
Diartikan sebagai keluhan akibat sikap
petugas pelayanan timbul karena sikap
negatif petugas pada saat melayani
pelanggan. Hal ini dapat dirasakan oleh
pelanggan melalui sikap tidak peduli dari
petugas pelayanan terhadap pelanggan.
(3) Service Related Complaint.
Adalah suatu keluhan pelanggan karena
hal-hal yang berhubungan dengan
pelayanan itu sendiri. Misalnya seseorang
mendaftar untuk ikut suatu diktat, temyata
formulir pendaftaran belum siap dan oleh
petugas diminta untuk menunggu.
(4) Unusual Complaint.
Diartikan sebagai keluhan aneh yaitu
keluhan pelanggan yang bagi petugas
dianggap sebagai hal yang tidak wajar/tidak
umum. Pelanggan yang mengeluh seperti
ini sebenarnya secara psikologis adalah
orang-orang yang hidupnya tidak bahagia
atau kesepian.
b) Cara mengatasi keluhan pelanggan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menghadapi keluhan pelanggan, antara lain:
(1) Pelanggan biasanya marah pada saat
menyampaikan keluhan. Oleh karena itu,
petugas pelayanan tidak boleh
terpancing untuk ikut marah.
(2) Petugas pelayanan tidak boleh memberikan
janji-janji yang sebenarnya sulit dipenuhi
serta tidak menjanjikan sesuatu yang
berada di luar wewenangnya.
(3) Jika permasalahan tidak dapat diselesaikan
sedangkan petugas sudah berbuat
maksimal, petugas harus berani
menyatakan menyerah dengan jujur.
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 19
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(4) Ada pelanggan yang selalu mengeluh.


Untuk menghadapi pelanggan seperti itu,
petugas harus sabar dan melakukan
pendekatan secara khusus.
2) Konsep pelayanan dengan sepenuh hati.
Pelayanan prima merupakan pelayanan yang
diwujudkan dalam segala bentuk kreasi dan
manifestasinya. Untuk itu, petugas pelayanan harus
lebih banyak belajar tentang para pelanggan, agar
dapat memberikan pelayanan dengan sepenuh hati
dan dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan
pelayanan biasa.
Meskipun pemerintahan (termasuk Polri) merupakan
lembaga non profit dalam memberikan pelayanan,
namun tetap harus memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan pemberian pelayanan yang berbeda
(lebih) dengan pelayanan biasa, yaitu pelayanan yang
bertujuan semata-mata untuk membuat pelanggan
tersenyum, karena jika masyarakat selaku pelanggan
tidak terlayani dengan sepenuh hati, maka mereka
akan berpaling kepada lembaga-lembaga swasta yang
menyediakan jasa pelayanan serupa namum
memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik dalam
menghadapi para pelanggannya. Contoh yang dapat
dikemukakan berkaitan dengan fenomena ini adalah
kondisi dimana masyarakat lebih memilih jasa
pengamanan swasta dalam hal pengawalan uang,
pengamanan obyek vital dan lain-lain atau pelayanan
jasa penyelidikan/detektif swasta untuk pengungkapan
kasus pidana. Saat ini sudah terlihat gejala
masyarakat yang lebih memilih menggunakan jasa
pengamanan swasta dibanding harus meminta
bantuan pelayanan kepada Polisi.
3) Konsep pelayanan prima sebagai budaya
Menganggap bahwa pelayanan prima sebagai suatu
budaya berarti melakukan kegiatan pelayanan sebagai
suatu hal yang membanggakan dengan nilai luhur
yang dijunjung tinggi. Budaya pelayanan prima adalah
sebuah budaya yang kuat yang mewarnai sifat
hubungan antara instansi/organisasi pemberi
pelayanan dengan pelanggannya dan dapat menjadi
sarana yang sangat baik untuk memperoleh perhatian
pelanggan dari instansi/organisasi pemberi pelayanan.
Budaya pelayanan prima dibentuk oleh sikap
karyawan dan manajemen instansi/organisasi pemberi
pelayanan.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 20


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4) Konsep menunjukan sikap pelayanan prima.


Sikap pelayanan prima berarti pengabdian yang tulus
terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah
kebanggaan atas pekerjaan. Sikap kita dapat
menggambarkan instansi/organisasi dimana kita
bekerja. Kita adalah orang-orang yang menjadi
perwakilan instansi/organisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pelanggan akan menilai
instansi/organisasi dari kesan pertama mereka dalam
berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam
instansi/organisasi tersebut. Apabila kita adalah orang
pertama yang berhubungan dengan pelanggan, maka
kita akan mewakili gambaran dari instansi/organisasi
kita.
5) Konsep memberikan sentuhan pribadi dalam
pelayanan.
Pelayanan prima sangat memperhatikan individu
sebagai pribadi yang unik dan menarik. Sentuhan
pribadi petugas pelayanan sangat diperlukan karena
setiap pelanggan memiliki sifat yang berbeda-beda.
Petugas pelayanan harus berpikir bahwa
memperlakukan orang lain sama halnya
memperlakukan diri sendiri yang selalu ingin
diperhatikan (sifat umum manusia).
Yang diutamakan dalam pelayanan prima, bukanlah
slogan-slogan untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi pelanggan, melainkan bentuk nyata pelayanan
yang sebelumnya sudah diberikan dalam pelatihan-
pelatihan dan dapat diterapkan pada saat praktek di
lapangan, ketika berhubungan langsung dengan
pelanggan. Karena pelayanan prima merupakan
budaya, identitas dan sarana kompetisi dari
organisasi, maka bentuk-bentuk pelayanan yang
cepat, tepat, ramah, mengutamakan kepuasan
pelanggan, menepati janji, bahasa yang baik dalam
bertelepon, menunjukkan etika dan sopan santun,
merasa puas dan bangga akan pekerjaan kita, bekerja
dengan antusias, kepercayaan diri yang tinggi,
menawarkan bantuan, senyum yang tulus, humor yang
menyenangkan, mendengarkan dengan baik dan
dengan konsep win-win solution merupakan hal yang
penting diterapkan dalam memberikan pelayanan.
6) Konsep pribadi prima dalam pelayanan.
Konsep pribadi prima meliputi unsur-unsur
kepribadian, penampilan, perilaku dan komunikasi
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 21
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

yang prima. Seseorang dapat dikatakan memiliki


pribadi prima apabila:
a) Tampil ramah.
b) Tampil sopan dan penuh hormat.
c) Tampil yakin.
d) Tampil rapi.
e) Tampil ceria.
f) Senang memaafkan.
g) Senang bergaul.
h) Senang belajar dari orang lain.
i) Senang pada kewajaran.
j) Senang menyenangkan orang lain.
k) Berfikir kreatif dan bertindak inovatif dalam
meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat (contohnya : pelayanan SKCK online,
Samsat online, dan E-penyidikan).
7) Konsep menghindari dosa pelayanan terbesar.
Pelayanan prima akan terwujud manakala para
petugas pelayanan mampu menghindar dari beberapa
perilaku yang masuk dalam kategori “Dosa Pelayanan
Terbesar” sebagaimana yang diutarakan oleh Karl
Albrecht sebagai berikut:
a) Bersikap apatis.
Yaitu petugas pelayanan yang tidak mau tahu,
masa bodoh, tidak memahami kepentingan dan
kebutuhan pelanggan serta tidak peduli dengan
lingkungan sekitar.
b) Berlaku kasar.
Yaitu tidak hanya sekedar tindakan kasar (fisik)
namun juga ucapan dan kata-kata yang
sombong, menghardik atau bahkan tidak
mengucapkan kata-kata sama sekali tetapi
menunjukkan gerak-gerik tidak senang, benci
atau merasa terbebani.
c) Dingin (tidak respek).
Yaitu perilaku yang tidak menunjukkan ekspresi
sama sekali (tersenyum tidak, marah juga tidak)
sehingga menimbulkan perasaan tidak
dihargai/dilayani bagi pelanggan yang
berinteraksi dengan petugas pelayanan tersebut.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 22


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) Merasa lebih dari orang lain.


Yaitu perilaku yang menunukkan kesombongan
baik dari penampilan yang berlebihan maupun
tutur kata yang menunjukkan/bertendensi
menyepelekan orang lain (memposisikan orang
lain lebih rendah dari pada dirinya).
e) Seperti robot.
Yaitu perilaku yang kaku, menjalankan perintah
atasan sebagaimana bunyinya tanpa analisa dan
pejabaran yang luwes dan flexibel sehingga
mengesampingkan sisi-sisi sosial dalam dirinya.
f) Berdalih menegakkan aturan.
Yaitu perilaku yang menunjukkan kearoganan
dengan motivasi adanya kewenangan yang
dimilikinya dalam menjalankan tugas
berdasarkan aturan-aturan yang berlaku tanpa
melihat sisi lainnya (sisi sosiologis, sisi psikologis,
sisi keadilan hukum, sisi antropologis dan lain-
lain) sehingga ketika petugas pelayanan
berhadapan dengan pelanggan yang kurang
setuju dengan apa yang dilakukan/dikerjakan
oleh petugas pelayanan, maka petugas
pelayanan akan menjawab ”saya tidak tahu, saya
hanya menjalankan tugas yang telah diatur oleh
undang-undang dan berdasarkan kebijakan dari
pimpinan”.
g) Selalu menghindar dengan tidak berada di tempat
kerja.
Yaitu perilaku yang menghindari bentuk-bentuk
interaksi terhadap pelanggan dengan alasan-
alasan tertentu yang mengakibatkan akses antara
pelanggan dan pelayan menjadi terhambat dan
bertele-tele.

3. Etika Petugas Dalam Melaksanakan Pelayanan Prima


Masyarakat
a. Wajib mengucapkan salam kepada masyarakat yang
datang ke ruang pelayanan dengan mengucapkan salam
sebagai berikut : ”Selamat pagi / siang / sore / malam, apa
yang kami bisa bantu kepada Bapak / Ibu / Saudara?”
b. Wajib mengetahui kondisi pelapor (pelapor baru
mengalami kecelakaan/tindak kejahatan, dll) dan dapat
membuat pelapor merasa dilindungi dan diayomi.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 23


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Mendengarkan dengan seksama laporan masyarakat.


d. Menunjukan rasa empati kepada masyarakat yang melapor.
e. Tidak diperbolehkan berbicara terlalu keras (teriak) pada
saat berada di ruang pelayanan.
f. Menggunakan bahasa yang santun dalam berkomunikasi
dengan pelapor.
g. Wajib berpakaian rapi dan bersepatu pada saat bertugas.
h. Tidak diperbolehkan menyalakan pesawat televisi atau
radio terlalu keras.
i. Wajib menjaga kebersihan dan ruang kerja.
j. Tidak diperbolehkan merokok selama berada di ruang
pelayanan karena ruang pelayanan merupakan ruang
bebas rokok.
k. Wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang benar, kecuali
terhadap orang asing harus segera menyiapkan
penerjemah apabila petugas pelayanan tidak bisa
berbahasa asing.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Prima

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan.


Menurut Parasuraman, dkk (1998) untuk mengevaluasi kualitas
jasa pelanggan umumnya menggunakan 5 dimensi adalah
sebagai berikut :
a. Tangibles/Bukti langsung
Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan
perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada
konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini akan
menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi
konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa.
Perusahaan yang tidak memperhatikan fasilitas fisiknya
akan menumbuhkan kebingungan atau bahkan merusak
image perusahaan.
b. Reliability/Keandalan
Reliability atau keandalan merupakan kemampuan
perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa
yang telah dijanjikan secara tepat waktu.Pentingnya dimensi
ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang
diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi
komponen atau unsur dimensi reliability ini merupakan
kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara
tepat dan pembebanan biaya secara tepat.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 24


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Responsiveness/Ketanggapan
Responsiveness atau daya tanggap merupakan
kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh langsung
karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan
tanggap. Daya tanggap dapat menumbuhkan persepsi yang
positif terhadap kualitas jasa yang diberikan. Termasuk
didalamnya jika terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam
penyampaian jasa, pihak penyedia jasa berusaha
memperbaiki atau meminimalkan kerugian konsumen
dengan segera. Dimensi ini menekankan pada perhatian
dan kecepatan karyawan yang terlibat
untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan keluhan
konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ini terdiri
dari kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan,
kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan
penanganan keluhan pelanggan.
d. Assurance/Jaminan
Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan
perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan
keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa
yang ditawarkan. Dimensi ini sangat penting karena
melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko
ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampauan penyedia
jasa. Perusahaan membangun kepercayaan dan kesetiaan
konsumen melalui karyawan yang terlibat langsung
menangani konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini
terdiri dari kompetensi karyawan
yang meliputi ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki
karyawan untuk melakukan pelayanan dan kredibilitas
perusahaan yang meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan
seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain.
e. Emphaty/Empati
Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang
dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan
perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga
kepekaan akan kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari
dimensi ini merupakan gabungan dari akses (access) yaitu
kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan
melakukan untuk menyampaikan informasi kepada
konsumen atau memperoleh masukan dari konsumen dan
pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 25


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Yang berkaitan dengan pelayanan prima


a. Pengertian pelayanan;
b. Pengertian standar pelayanan;
c. Pengertian pelayanan prima;
d. Pengertian proses pelayanan;
e. Pengertian pelanggan;
f. Pengertian pelanggan internal;
g. Pengertian pelanggan eksternal.

2. Prinsip-prinsip pelayanan prima


a. Prinsip pelayanan;
b. Komitmen Pelayanan.

3. Hal-hal utama dalam pelayanan prima


a. Konsep mendahulukan kepentingan pelanggan;
b. Konsep pelayanan dengan sepenuh hati;
c. Konsep pelayanan prima sebagai budaya;
d. Konsep menunjukan sikap pelayanan prima;
e. Konsep memberikan sentuhan pribadi dalam pelayanan;
f. Konsep pribadi prima dalam pelayanan;
g. Konsep menghindari dosa pelayanan terbesar.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan prima


a. Tangibles/Bukti langsung
b. Reliability/Keandalan
c. Responsiveness/Ketanggapan
d. Assurance/Jaminan
e. Emphaty/Empati

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian dan tujuan pelayanan prima!


2. Jelaskan prinsip dan hal-hal utama pelayanan prima!
3. Jelaskan etika petugas dalam melaksanakan pelayanan prima
masyarakat!
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan prima!

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 26


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MODUL ADMINISTRASI PELAYANAN SPKT


03
36 JP (1.620 menit)

Pengantar
Modul administrasi pelayanan SPKT membahas materi tentang
pengertian-pengertian berkaitan dengan administrasi, dasar hukum,
perbedaan, cara menyampaikan laporan dan pengaduan serta bentuk-
bentuk administrasi SPKT.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta pelatihan
memahami dan terampil membuat administrasi pelayanan SPKT.

Standar Kompetensi

Memahami dan terampil membuat administrasi pelayanan SPKT.

Kompetensi Dasar
1. Memahami administrasi pelayanan SPKT.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan pengertian-pengertian berkaitan administrasi
pelayanan SPKT;
b. menjelaskan dasar hukum laporan dan pengaduan;
c. menjelaskan perbedaan laporan dan pengaduan;
d. menjelaskan cara menyampaikan laporan dan pengaduan;
e. menjelaskan bentuk-bentuk administrasi SPKT.
2. Terampil membuat administrasi pelayanan SPKT.
Indikator Hasil Belajar:
a. membuat Laporan Polisi (model A, B, B-1, C, C1 dan D);
b. membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
c. membuat Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP);

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 27


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. membuat Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD);


e. membuat Surat Izin Keramaian.

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
Administrasi Pelayanan SPKT.
Sub pokok bahasan:
a. Pengertian-pengertian berkaitan administrasi pelayanan
SPKT;
b. Dasar hukum laporan dan pengaduan;
c. Perbedaan laporan dan pengaduan;
d. Cara menyampaikan laporan dan pengaduan;
e. Bentuk-bentuk administrasi SPKT.

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
administrasi pelayanan SPKT.
2. Metode tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan peserta
pelatihan untuk bertanya (tanya jawab) tentang materi yang belum
dipahami.
3. Metode simulasi
Metode ini digunakan untuk menyimulasikan pelayanan SPKT.
4. Metode praktik
Metode ini digunakan untuk mempraktikan pembuatan :
a. Laporan Polisi (model A, B, B-1, C, C1 dan D);
b. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
c. Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP);
d. Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD);
e. Surat Izin Keramaian.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 28


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/media:
a. Infocus;
b. Laptop;
c. Flipchart;
d. Sound system;
e. Wireless;
f. Laser point.
2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS;
c. Formulir laporan polisi model A, B, B-1, C, C1 dan D.
3. Sumber Belajar
a. UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia tersirat pada Pasal 15 (1) huruf a Kepolisian
Negara secara umum berwenang menerima
Laporan/Pengaduan;
b. KUHAP Pasal 5 (1) a nomor 1, Pasal 7 (1) huruf a, Pasal 11,
Pasal 108;
c. Perkap No.14 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kepolisian Daerah.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan (permainan,
bernyanyi, kegiatan yang menarik);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 29


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Tahap inti: 1.595 menit


Tahap inti I: 90 menit
a. Pelatih/instruktur mengeksplor pemahaman/pengalaman
peserta pelatihan terkait dengan administrasi pelayanan
SPKT;
b. Pelatih/instruktur mengomentari hasil pemahaman/
pengalaman peserta pelatihan;
c. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi administrasi
pelayanan SPKT;
d. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.

Tahap inti II: 1.505 menit

a. Pelatih/instruktur membagi peserta menjadi beberapa


kelompok dan membagikan skenario dan form administrasi;
b. Peserta pelatihan membagi peran sesuai dengan skenario
yang diterima kelompoknya dan mempelajarinya;
c. Peserta pelatihan melaksanakan simulasi dan sekaligus
mempraktikan pembuatan administrasi sesuai dengan
skenario;
d. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil praktik, kelompok lain memperhatikan dan memberikan
tanggapan;
e. Pelatih/instruktur bersama peserta pelatihan mengevaluasi
hasil simulasi dan praktik serta membahas bersama-sama;
f. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil simulasi dan praktik.
3. Tahap akhir: 15 menit
a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning point
yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas.
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

Tagihan/Tugas

Peserta pelatihan mengumpulkan administrasi pelayanan SPKT yang


telah dibuat.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 30


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Lembar Kegiatan
SKENARIO 1
(LAPORAN POLISI, SURAT TANDA TERIMA LAPORAN POLISI
(STTLP) DAN PERMINTAAN VISUM)
Seorang Ibu yang mengaku bernama Mira, usia 35 tahun, alamat Jalan
Cendrawasih Nomor 95 Jakarta Timur mendatangi Polsek Ciracas
dengan maksud untuk melaporkan kejadian yang menimpa dirinya
pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2020 sekitar pukul 15.00 WIB
telah dianiaya oleh suaminya sendiri yang bernama Anwar, usia 40
tahun, alamat sama.

SKENARIO 2
(SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR KEHILANGAN (SKTLK))
Seorang Ibu yang mengaku bernama Surti, usia 45 tahun, beralamat di
Jalan H. Saikin No. 43 Jakarta Selatan mendatangi SPKT Polsek
Ciputat dengan tujuan untuk melaporkan kehilangan sebuah dompet
yang berisi SIM, KTP, BPJS, Kartu Debit Bank BCA dan uang tunai
sebesar dua juta rupiah.

SKENARIO 3
(SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK))
Pada hari Selasa tanggal 18 Februari 2020, datang seorang laki-laki ke
Polres Jakarta Selatan mengaku bernama Syaiful, usia 25 tahun,
alamat Jalan Chairil Anwar, Rt. 007 Rw. 02 No. 65, Ciputat dengan
maksud untuk memenuhi suatu persyaratan melamar pekerjaan di
suatu perusahaan X, sehingga membutuhkan suatu catatan kelakuan
baik.

SKENARIO 4
(SURAT TANDA TERIMA PEMBERITAHUAN (STTP))
Pada hari Senin tanggal 6 April 2020 jam 08.00 WIB, mahasiswa BEM
Universitas Indonesia (UI) mendatangi SPKT Polres Jakarta Selatan
untuk memberitahukan bahwa BEM UI akan mengadakan aksi unjuk
rasa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Senin, tanggal
13 April 2020 jam 11.00 WIB dengan perkiraan jumlah massa aksi
sekitar 500 orang.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 31


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

SKENARIO 5
(SURAT KETERANGAN LAPOR DIRI (SKLD))
Seorang pemuda bernama Anton, usia 20 tahun beralamat di Jalan
Musyawarah No. 33 Jakarta Selatan merupakan tersangka kasus
penganiayaan ringan terhadap tetangganya Ruli, namun tidak
dilakukan penahanan dan Anton dikenakan wajib lapor.

SKENARIO 6
(SURAT IZIN KERAMAIAN)
Seorang bapak yang bernama Dahlan mendatangi SPKT Polsek
Mampang untuk melaporkan bahwa Pak Dahlan akan mengadakan
pernikahan putrinya pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2020 pukul
09.00 WIB sd selesai di kediaman beliau Jl. Mimosa IX Blok N5
Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut akan ada hiburan berupa
panggung dangdutan dengan mengundang Mara Karma beserta band.

Tugas Peserta Pelatihan :


1. Peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok dan
masing-masing kelompok membagi peran sesuai skenario.
2. Melaksanakan simulasi berdasarkan peran dan skenario yang
menghasilkan administrasi sesuai yang dibutuhkan.
3. Mengumpulkan hasil praktik pembuatan administrasi.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 32


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
ADMINISTRASI PELAYANAN SPKT

1. Pengertian-Pengertian Berkaitan Administrasi Pelayanan


SPKT
a. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh
seseorang, yang karena hak atau kewajibannya
berdasarkan Undang-undang, kepada pejabat yang
berwenang tentang, telah atau sedang atau diduga akan
terjadinya peristiwa pidana (tercantum dalam Pasal 1
KUHAP).
b. Pengaduan adalah pemberitahuan yang disertai permintaan
oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang
berwenang untuk menindak menurut Hukum, terhadap
seseorang yang telah melakukan Tindak Pidana Aduan
yang merugikan.
c. Delik Aduan adalah tindak pidana tertentu yang
penyelesaiannya menurut Hukum dapat dilakukan oleh
Pejabat yang berwenang apabila ada permintaan untuk
dituntut perkaranya atau pelakunya (Pasal 72 KUHP).
d. Delik aduan absolut yaitu yang dituntut perkaranya,
penuntutannya tidak dapat dibelah (semua pelakunya harus
dituntut).
e. Delik aduan relatif yaitu yang dituntut pelakunya, jadi dapat
dibelah penuntutannya.
f. Laporan polisi adalah suatu Laporan tertulis yang dibuat
oleh Polisi menurut jabatannya, tentang suatu
kejadian/peristiwa yang karena sifatnya berdasarkan
pertimbangan maupun ketentuan Hukum yang berlaku,
memerlukan tindakan kepolisian, baik tindakan hukum,
pelayanan, bantuan/pertolongan yang harus dilaksanakan.
g. Tertangkap tangan adalah tertangkapnya seseorang pada
waktu sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera
beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat
kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang
yang melakukannya atau apabila sesaat kemudian padanya
ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan
untuk melakukan perbuatan tersebut yang menunjukan
bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau
membantu melakukan tindak pidana.
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 33
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

h. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan


guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan
tentang suatu perkara Tindak Pidana yang Ia dengar sendiri,
Ia lihat sendiri dan Ia alami sendiri.
i. Pelapor adalah seseorang yang karena hak dan kewajiban,
mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban
yang merupakan tindak pidana atau yang mengetahui
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana terhadap
ketenteraman dan keamanan umum atau terhadap jiwa atau
terhadap hak milik dan atau Pegawai Negeri dalam
melaksanakan tugasnya mengetahui tentang terjadinya
peristiwa yang merupakan tindak pidana, mengajukan
laporan atau pengaduan kepada penyelidik, penyidik dan
penyidik pembantu, baik secara lisan maupun tertulis.
j. Keluarga adalah mereka yang mempunyai hubungan darah
sampai derajat tertentu atau hubungan perkawinan dengan
mereka yang terlibat dalam suatu proses pidana
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Hukum Acara
Pidana.
k. Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau
keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga
sebagai pelaku tindak pidana.

2. Dasar Hukum Laporan dan Pengaduan


Dasar hukum laporan dan pengaduan adalah KUHAP pasal:
a. Pasal 5 (1) a nomor 1.
Penyelidik berwenang menerima Laporan/Pengaduan dari
seseorang tentang adanya suatu Tindak Pidana.
b. Pasal 7 (1) huruf a
Penyidik berwenang menerima Laporan/Pengaduan dari
seseorang tentang adanya suatu Tindak Pidana.
c. Pasal 11.
Penyidik Pembantu mempunyai wewenang seperti tersebut
dalam Pasal 7 ayat (1), kecuali mengenai Penahanan yang
wajib diberikan dengan pelimpahan wewenang dari
Penyidik.
d. Pasal 108 (Sesuaikan dengan Pasal KUHAP).
1) Ayat 1.
Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan
dan atau menjadi korban peristiwa yang merupakan
tindak pidana berhak untuk mengajukan laporan
atau pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik,

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 34


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

baik lisan maupun tertulis.


2) Ayat 2.
Setiap orang yang mengetahui permufakatan jahat
untuk melakukan tindak pidana terhadap ketentraman
dan keamanan umum atau terhadap jiwa atau
terhadap hak milik, wajib seketika itu juga
melaporkan hal tersebut kepada penyelidik atau
penyidik.
3) Ayat 3.
Setiap Pegawai Negeri dalam rangka melaksanakan
tugasnya yang mengetahui tentang terjadinya
peristiwa yang merupakan Tindak Pidana wajib segera
melaporkan hal itu kepada Penyelidik atau Penyidik.
4) Ayat 4.
Laporan atau pengaduan yang diajukan secara tertulis
harus ditanda-tangani oleh Pelapor atau Pengadu.
5) Ayat 5.
Laporan atau pengaduan yang diajukan secara lisan,
harus dicatat oleh penyidik dan ditanda-tangani oleh
Pelapor atau Pengadu dan Penyidik.
6) Ayat 6.
Setelah menerima laporan atau pengaduan, Penyelidik
atau Penyidik harus memberikan Surat Tanda
Penerimaan Laporan atau Pengaduan kepada yang
bersangkutan.
e. UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia tersirat pada Pasal 15 (1) huruf a Kepolisian Negara
secara umum berwenang menerima Laporan/Pengaduan.

3. Perbedaan Laporan dan Pengaduan.

LAPORAN PENGADUAN

Isi: Isi:
Pemberitahuan tentang telah, Pemberitahuan disertai
sedang atau akan terjadi permintaan agar perkaranya/
peristiwa yang diduga Tindak pelakunya dituntut sesuai
Pidana. Hukum yang berlaku.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 35


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Waktu: Waktu:
Dapat dilaporkan setiap waktu Terbatas jangka waktu 6
asal belum kadaluarsa (sesuai bulan, apabila waktu
Pasal 78 KUHP). kejadian korban berada di
Dalam Negeri.
Jangka waktu 9 bulan,
apabila korban berada di
Luar Negeri (sesuai Pasal 74
KUHP).

Proses: Proses:
Perkaranya tidak dapat dicabut Perkaranya dapat dicabut
kembali. kembali asal belum
disidangkan (sesuai Pasal
75 KUHP).
Yang melaporkan: Yang mengadukan:
Setiap orang yang Terbatas pada orang yang
menyaksikan, melihat dan atau dirugikan menurut Hukum.
menjadi korban.

Pasal 78 KUHP tentang kadaluwarsa : hak menuntut hukuman


gugur/tidak dapat dijalankan lagi karena lewat waktunya :
a. kejahatan yang dilakukan dengan mempergunakan
percetakan, sesudah lewat/lebih 1 tahun;
b. kejahatan yang ancaman hukuman kurungan/penjara
kurang dari 3 tahun sesudah lewat/lebih 6 tahun;
c. kejahatan yang ancaman hukuman kurungan penjara lebih
dari 3 tahun, sesudah lewat/lebih 12 tahun; dan
d. kejahatan yang ancaman hukuman mati atau penjara
seumur hidup, sesudah lewat/lebih 18 tahun.

4. Cara Menyampaikan Laporan dan Pengaduan


a. Secara Lisan (Pasal 108 (5) KUHAP).
Adalah Laporan/Pengaduan yang disampaikan oleh
masyarakat (Pelapor/Pengadu) secara lisan, tentang telah
sedang atau akan terjadinya suatu peristiwa yang diduga
merupakan Tindak Pidana.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 36


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(Gambar 1 : petugas sedang menerima laporan dari


masyarakat)

b. Cara menerima laporan dan pengaduan secara lisan secara


langsung

1) Kegiatan Pelapor
a) Datang langsung sendiri ke Kantor Polisi.
b) Menceritakan apa yang Ia dengar, Ia lihat, Ia alami,
Ia saksikan kepada petugas.

(Gambar 2 : petugas sedang menulis laporan yang


disampaikan masyarakat)

2) Kegiatan Petugas
a) Pelapor/Pengadu diterima dengan ramah tamah
dengan 3 S = Salam, Senyum, Sapa.
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 37
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(1) Ucapkan Selamat Pagi, Siang, Sore,


Malam.
(2) Persilakan duduk, di tempat yang
disediakan.
(3) Katakan antara lain “Ada yang bisa saya
bantu”.
(4) Tanyakan dan periksa tanda pengenal
Pelapor/Pengadu.
b) Petugas mendengarkan apa yang diceritakannya.
(1) Saat menceritakan/menjelaskan jangan
dipotong dulu, kecuali menyimpang dari
cerita tersebut.
(2) Sediakan alat tulis dan catat hal-hal yang
perlu ditanyakan kembali, mengenai saksi,
barang bukti dan lain-lain yang diperlukan untuk
memenuhi unsur-unsur keterangan (7 KAH)
untuk penyelidikan lebih lanjut.
c) Selanjutnya buatkan ke dalam Laporan Polisi
bentuk ”Blanko Model B” (Contoh Terlampir).
d) Setelah ditandatangani oleh Pelapor/Pengadu
dan yang menerima Laporan/Pengaduan serta
diketahui oleh Atasannya (Kapolsek, Kasat/
Pejabat yang berwenang mengetahuinya)
kemudian dicap Dinas, selanjutnya dimasukkan
ke dalam Buku Register Laporan Polisi. Pada
Laporan Polisi dibubuhkan No. Registrasi
Laporan Polisi.

Contoh : Nomor. : LP/K/05/V/2014/Restro Jakarta


Barat.
Nomor. : LP/ADU/05/V/2014/Restro Jakarta
Barat.
Keterangan :
LP = Laporan Polisi.
ADU = Kode dalam
Pengaduan.
05 = Nomor Register.
V = Bulan menerima
Laporan/Pengaduan.
2014 = Tahun Penerimaan
Laporan/Pengaduan

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 38


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Restro Jakarta Barat = Polres Tempat


Penerimaan Laporan/
pengaduan

c. Secara Tertulis (Pasal 108 (4) KUHAP)


Adalah Laporan/Pengaduan yang disampaikan secara
tertulis baik yang disampaikan sendiri, melalui orang lain
atau kantor pos/menggunakan jasa kiriman surat lainnya
tentang telah, sedang atau akan terjadinya suatu peristiwa
Tindak Pidana.

d. Cara menerima laporan dan pengaduan tertulis


1) Tata Cara menerima Laporan/Pengaduan secara
Tertulis Langsung
a) Kegiatan Pelapor.
(1) Datang langsung sendiri ke Kantor Polisi.
(2) Dengan membawa Laporan/Pengaduan
tertulis (sudah ditanda-tangani oleh Pelapor/
Pengadu) mengenai kasus yang akan
dilaporkan/diadukan.
b) Kegiatan Petugas Penerima
(1) Pelapor/Pengadu diterima dengan ramah
tamah dengan 3 S = Senyum, Salam dan
Sapa.
(a) Ucapkan “Selamat ………..”
(b) Persilakan duduk, di tempat yang
tersedia.
(c) Katakan antara lain “Ada yang bisa
saya bantu ” ?
(d) Tanyakan dan periksa tanda pengenal
Pelapor/Pengadu.
(2) Petugas meneliti Laporan/Pengaduan
tertulis tersebut.
(a) Apakah sudah ditanda-tangani oleh
Pelapor/Pengadu.
(b) Apakah sudah memenuhi unsur-unsur
keterangan 7 KAH.
(c) Apakah kasusnya Pidana ?

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 39


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(Gambar 3 : petugas sedang memperhatikan


pelapor yang membubuhkan tanda tangan di
laporan polisi yang telah dibuat petugas)
(3) Masukkan / tulis ke dalam Buku Register
Laporan Polisi. Pada Laporan tertulis
dibubuhkan No. Reg. Laporan Polisi.
Catatan :
Menurut Juklak Kapolri No. Pol. :
JUKLAK/01/I/1983 tanggal 10 Januari 1983
tentang Tata Cara Menerima Laporan /
Pengaduan dan Kewajiban membuat
Laporan Polisi, bahwa Laporan tertulis
setelah didaftar pada Buku Register tidak
perlu dibuatkan Laporan Polisi.
(a) Apabila Laporan tertulis tersebut belum
memenuhi unsur 7 KAH, maka dapat
dibuatkan Laporan Polisi.
(b) Pada prakteknya di lapangan, bahwa
Laporan Polisi merupakan dasar untuk
penyidikan dan merupakan
kelengkapan Isi Berkas (BAP), maka
Laporan tertulis disampaikan oleh
Pelapor/Pengadu tetap dibuatkan
Laporan Polisi.
(c) Buatkan STPL (Surat Tanda
Penerimaan Laporan), bentuk Model
B-1 rangkap 3 (1 lembar untuk si
Pelapor/Pengadu ; 1 lembar untuk
Arsip, 1 Lembar untuk Fungsi Serse).
(d) Laporan tertulis tersebut dilampirkan
pada Laporan Polisi yang dibuat oleh
petugas.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 40


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(4) Setiap laporan dan/atau pengaduan yang


disampaikan oleh seseorang secara lisan
atau tertulis, karena hak atau kewajibannya
berdasarkan undang-undang, wajib diterima
oleh anggota Polri yang bertugas di SPK.
(5) Dalam hal tindak pidana yang
dilaporkan/diadukan oleh seseorang tempat
kejadiannya (locus delicti) berada di luar
wilayah hukum kesatuan yang menerima
laporan, petugas SPK wajib menerima
laporan untuk kemudian
diteruskan/dilimpahkan ke kesatuan yang
berwenang guna proses penyidikan
selanjutnya.
2) Tata cara menerima Laporan atau pengaduan tidak
langsung
Cara Menerima Berita/Laporan melalui Pesawat
Telephone:
a) Apabila pesawat telephone berdering, segera
angkatlah gagang telephone.
b) Berikan salam, sebutkan Nama Kesatuan, Nama
dan Pangkat si penerima.
c) Tanyakan identitas yang berbicara, tanyakan apa
yang dapat dibantu.
d) Suara hendaknya jelas, berwibawa, jangan terlalu
keras tetapi tidak boleh lemah.
e) Kata-kata yang diucapkan harus sopan dan jelas
diterima bagi orang lain.
f) Berikan jawaban yang baik dalam setiap
menerima telephone.
g) Catat semua pembicaraan melalui telepon,
dengan memuat;
(1) Dari mana.
(2) Untuk siapa.
(3) Isi berita.
(4) Kapan diterima (tanggal dan jam).
h) Tutup pembicaran telephone dengan ucapan
terima kasih dan salam dengan meletakkan
gagang telephone pada tempatnya dengan baik.
Jangan sekali-kali meletakkan gagang telephone
dengan keras.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 41


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5. Bentuk-Bentuk Administrasi SPKT


a. Laporan Polisi
1) Bentuk-bentuk Laporan Polisi
a) Laporan Polisi Model A.
Laporan tertulis yang dibuat oleh petugas Polisi
yang waktu melaksanakan tugasnya,
mengetahui dan atau mendengar sendiri atau
menghadapi sendiri, menyaksikan sendiri suatu
peristiwa yang diduga Tindak Pidana, membuat
Laporan Polisi Model A dengan membuat
unsur-unsur keterangan antara lain 7 KAH.
Disesuaikan dengan kasusnya dan diketahui oleh
atasannya.
b) Laporan Polisi Model B dan B-1
Laporan tertulis yang dibuat berdasarkan
pemberitahuan dari masyarakat, dengan memuat
(1) Unsur 7 KAH, disesuaikan dengan
kasusnya.
(2) Nama dan Alamat Saksi.
(3) Jenis Tindak Pidana.
(4) Uraian Singkat Kejadian.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 42


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(5) Tindakan yang diambil.


(6) Tanda tangan Pelapor / Pengadu, Petugas
yang menerima, diketahui oleh atasannya.
(7) Selain membuat Laporan Polisi Model B
membuat Surat Tanda Penerimaan Laporan
(STPL)
c) Laporan Polisi Model C dan C-1
(1) Laporan Kehilangan Barang (Model C).
(2) Surat Tanda Penerimaan Laporan
Kehilangan Barang (Model C1).
d) Laporan Polisi Model D
Laporan tentang Peristiwa Kebakaran.
e) Laporan Polisi Model E
Laporan tentang Peristiwa Bencana Alam.
f) Laporan Polisi Model F.
Laporan tentang Bahan Keterangan Kejadian /
Keterangan Khusus.
Formulir laporan polisi model A, B, B-1, C, C1
dengan menggunakan komputer (terlampir).
Dalam hal Tertangkap Tangan :
a) Apabila dilakukan oleh petugas itu sendiri, maka
segera membuat Laporan Polisi Model A
(Contoh: Peristiwa Tindak Pidana Pengeboman)
untuk dijadikan Laporan bagi Pimpinan dalam
rangka menentukan langkah selanjutnya.
b) Apabila dilakukan oleh masyarakat, selanjutnya
diserahkan kepada petugas, selanjutnya petugas
harus melakukan interview/penyelidikan kepada
yang membawa/menyerahkan dan tersangka
tentang permasalahannya.
c) Apabila ternyata hal tersebut memang diduga
peristiwa Tindak Pidana yang menjadi
kewenangan Polri, maka dibuatkan Laporan
Polisi Model B dengan menyebutkan telah
menerima penyerahan tersangka (identitas

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 43


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

lengkap dan keadaaan tersangka dengan Surat


Keterangan Dokter/Visum Et Repertum).
2) Penggolongan laporan dilihat dari sifatnya
a) Laporan Biasa
Laporan Biasa adalah laporan / pengaduan yang
disampaikan oleh seseorang tentang peristiwa
yang dilihat, didengar, diketahui dan dialaminya
yang dianggap peristiwa pidana, baik yang telah,
sedang atau akan terjadi.
b) Laporan Informasi
Laporan Informasi adalah laporan yang
disampaikan kepada Petugas Kepolisian, namun
sumber informasinya minta dirahasiakan, demi
keamanan dan keselamatan.
Dalam hal ini, petugas harus berusaha untuk
dapat mengungkapkan peristiwa tersebut melalui
pelapor atau saksi lain dengan bukti lain.
c) Laporan Anonim
Laporan Anonim adalah laporan yang
disampaikan baik lisan maupun tertulis yang tidak
mencantumkan secara jelas atau benar identitas
pelapor.
d) Laporan Penyerahan Diri
Laporan penyerahan diri adalah laporan yang
disampaikan oleh tersangka/pelaku kejahatan
karena tidak dapat mengatasi tekanan jiwa atau
mencari perlindungan dari ancaman balas
dendam.
e) Laporan Palsu
Laporan Palsu adalah laporan baik secara lisan
maupun tertulis yang merupakan tipuan dengan
maksud menyesatkan Polisi dalam melakukan
penyelidikan.
f) Laporan yang dibumbui
Laporan yang dibumbui adalah laporan tentang
telah sedang atau akan terjadi suatu Tindak
Pidana, hanya jalannya kejadian atau besar
kerugian atau jenis barang yang diambil secara
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 44
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sengaja atau tidak sengaja menjadi berubah atau


berbeda dengan kenyataan yang sebenamya.
3) Syarat Pembuatan Laporan Polisi
a) Persyaratan Formal (Bentuk).
(1) Pada sudut kiri atas ditulis Kop.
(2) Dibawahnya ditulis kata " PRO JUSTITIA".
(3) Untuk Peradilan dan Bebas Bea Materai.
(4) Dibuat disesuaikan dengan Sumber
Laporannya Model A dan Model B.
(5) Ditengah ditulis LAPORAN POLISI.
(6) Dibawahnya ditulis Nomor Laporan
berdasarkan urutan kejadian dalam Buku
Register Kejadian.
(7) Untuk Model A ditanda-tangani oleh petugas
yang membuat dan diketahui oleh
atasannya.
(8) Untuk Model B ditanda-tangani oleh
Pelapor/Pengadu/Petugas yang membuat
dan diketahui oleh Atasan yang membuat.
(9) Apabila menggunakan Juru Bahasa, ditulis
namanya pada Buku Register LP (Laporan
Polisi) dan pada akhir uraian singkat
kejadian ditulis nama identitas dan turut
ditanda-tangani.
(10) Upayakan dibuat dengan cara diketik
(Computer/Mesin Ketik).
(11) Kata-kata ditulis lengkap, apabila disingkat
gunakan singkatan yang sudah lajim
digunakan.
(12) Nama orang ditulis lengkap dengan huruf
Balok/Huruf Besar Semua.
(13) Menulis angka menunjukkan jumlah diulangi
dengan kata-kata di dalam kurung.
(14) Pada kolom tanda tangan atasan yang
mengetahui, dibubuhkan cap Dinas/
Kesatuan.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 45


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Persyaratan Materil (isi).


Agar memenuhi unsur-unsur Ketarangan atau 7
KAH atau lajimnya disingkat
Sl - A- DI - DE- MEN- BA -BI, disesuaikan dengan
kasusnya.
Penjabaran, sebagai berikut :
(1) Sl = SIAPAKAH ?
(a) Siapakah yang melapor;
(b) Siapakah korban - saksi – pelaku.
(2) A = APAKAH ?
(a) Apa Yang telah terjadi.
(b) Apakah perbuatan tersebut merupakan
Tindak
(c) Pidana.
(d) Apakah ada korban manusia.
(e) Alat apakah yang digunakan
(f) Apa akibat dari perbuatan pelaku
(g) Kerugian apa yang ditimbulkan
(3) DI = DIMANAKAH ?
(a) Dimanakah Tempat Kejadian Perkara.
(b) Dimana Korban, saksi-saksi, dan
tersangka berada saat terjadinya
Tindak Pidana.
(c) Dimana barang-barang yang
dipergunakan sebelum terjadi Tindak
Pidana.
(d) Dimana barang bukti ditemukan.
(4) DE = DENGAN APAKAH ?
Dengan alat apa yang dipergunakan untuk
melakukan Tindak Pidana, membawa
barang/korban.
(5) MEN = MENGAPA ?
(a) Mengapa perbuatan itu dilakukan.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 46


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(b) Mengapa menggunakan cara


demikian.
(6) BA = BAGAIMANA ?
(a) Bagaimana perbuatan tersebut
dilakukan / terjadi.
(b) Bagaimana cara mendapatkan
sesuatu.
(7) BI = BILAMANAKAH ?
(a) Bilamana perbuatan itu terjadi.
(b) Bilamana perbuatan itu dilaporkan.
4) Pada setiap SPK yang menerima laporan atau
pengaduan, ditempatkan anggota reserse kriminal
yang ditugasi untuk:
a) Menjamin kelancaran dan kecepatan pembuatan
Laporan Polisi;
b) Melakukan kajian awal untuk menyaring perkara
yang dilaporkan apakah termasuk dalam lingkup
Hukum Pidana atau bukan Hukum Pidana;
c) Memberikan pelayanan yang optimal bagi warga
masyarakat yang melaporkan atau mengadu
kepada Polri.

b. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)


1) Tata Cara Permohonan SKCK
a) Pemohon mendaftar dan menyerahkan
persyaratan pada loket yang telah disediakan
dengan menunjukkan dokumen asli atau dikirim
secara online melalui sarana elektronik;
b) Pemohon mengisi formulir daftar pertanyaan; dan
c) Pemohon menyerahkan kembali formulir daftar
pertanyaan yang telah diisi kepada petugas
pelayanan dikirim secara online melalui sarana
elektronik.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 47


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Mekanisme Pelayanan SKCK

3) Formulir dan Pengisiannya


Setiap pemohon SKCK memperoleh formulir daftar
pertanyaan yang harus diisi dengan tulisan tangan
yang jelas, menggunakan huruf cetak, dengan contoh
formulir terlampir. Pengisian formulir daftar pertanyaan
harus sesuai dengan berkas pendukung seperti KTP,
kartu Keluarga, Akte Lahir, Ijazah, pasport, surat
sponsor untuk WNA, KITAS/KITAP untuk WNA.
Form TIK dan blanko SKCK terlampir

c. Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP)


1) Persyaratan
a) mengajukan surat permohonan pelaksanaan aksi
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum. Surat meliputi maksud, tujuan kegiatan,
waktu, tempat/lokasi, penanggung jawab, bentuk,
alat peraga dan jumlah massa;
b) fotocopy KTP penanggung Jawab.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 48


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Sistem, mekanisme dan prosedur

a) Penyampaian pendapat di muka umum


diberitahukan secara tertulis oleh yang
bersangkutan, pemimpin, atau penanggung
jawab kelompok dengan dilengkapi foto copy KTP
penanggung Jawab;
b) penelitian berkas dan koordinasi dengan
penanggung jawab serta koordinasi internal dan
eksternal;
c) syarat lengkap terbit STTP.
3) Waktu penyelesaian pembuatan STTP
a) dilaksanakan selama 3 hari;
b) hari ke-1 mencari kebenaran dan keterangan
serta meneliti kelengkapan surat pemberitahuan
meliputi identitas penanggung jawab, maksud
tujuan kegiatan;
c) hari ke-2 berkoordinasi dengan penanggung
jawab penyampaian pendapat di muka umum
untuk perencanaan pengamanan, pemberian
arahan/petunjuk kepada pelaksana demi
kelancaran dan ketertiban penyampaian
pendapat; dan berkoordinasi dengan pimpinan
instansi/lembaga yang akan menjadi tujuan
penyampaian pendapat di muka umum;
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 49
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d) hari ke-3 penerbitan STTP.


Form STTP terlampir

d. Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD)


1) Persyaratan
a) membawa Surat Permohonan Penerbitan STM;
b) membawa Paspor asli dan foto copi;
c) membawa KITAS/KITAP;
d) membawa KTP/Tanda Pengenal dan Kartu
Keluarga (KK) induk semang (Penjamin Anda
selama berada di Indonesia).
2) Sistem, mekanisme dan prosedur
a) mendatangi kantor polisi terdekat;
b) menyerahkan persyaratan yang di perlukan
kepada petugas;
c) petugas akan memeriksa anda dengan
melakukan wawancara singkat serta memeriksa
berkas;
d) setelah proses pemeriksaan selesai akan di
terbitkan Surat Tanda Melapor (STM), kemudian
bubuhkan tanda tangan anda serta cap instansi
oleh petugas kepolisian.
Form SKLD terlampir.

e. Surat Izin Keramaian.


1) Ijin Keramaian
a) Dasar : Juklap Kapolri No. Pol/02/XII/95 tentang
perijinan dan pemberitahuan kegiatan
masyarakat. Dalam hal ini kegiatan yang
dimaksud adalah :
(1) pentas musik band/dangdut;
(2) wayang kulit;
(3) ketoprak;
(4) dan pertunjukan lain.
b) Persyaratan :
(1) Ijin keramaian yang mendatangkan massa
300 – 500 orang (kecil)
(a) surat keterangan dari kelurahan
setempat;
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 50
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(b) fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)


yang punya hajad sebanyak 1 (satu)
lembar;
(c) fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang
punya hajad sebanyak 1 (satu) lembar.
(2) Ijin keramaian yang mendatangkan massa
lebih dari 1000 orang (Besar)
(a) surat permohonan ijin keramaian;
(b) proposal kegiatan;
(c) identitas penyelenggara/penanggung
jawab;
(d) ijin tempat berlangsungnya kegiatan.
2) Ijin Keramaian dengan Kembang Api.
a) Dasar :
(1) KUHP pasal 510 tentang Keramaian Umum.
(2) Petunjuk pelaksanaan Kapolri No. Pol :
Juklak/29/VII/1991, tgl 23 Juli 1991 tentang
Pengawasan, Pengendalian dan
Pengamanan bahan Peledak Non Organik
ABRI.
(3) Petunjuk lapangan Kapolri No. Pol.:
Juklap/02/XII/1995 tentang Perijinan dan
Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.
b) Persyaratan :
(1) surat permohonan dari pemohon tentang
pelaksanaan pesta kembang api, yang
mencakup:
(a) pesta kembang api tersebut digunakan
dalam acara apa ?
(b) jumlah dan jenis kembang api;
(c) waktu/durasi penyalaan kembang api;
(d) identitas penyala kembang api;
(e) identitas penanggung jawab kegiatan;
(f) ijin tempat pelaksanaan pesta
kembang api;
(g) rekomendasi dari polsek setempat.
(2) surat ijin impor (asal-usul kembang api)
yang didatangkan untuk kegiatan tersebut.
3) Perijinan Penyampaian Pendapat di Muka Umum
a) Dasar : Undang – Undang No. 9 Th 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 51


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Bentuk Penyampaian pendapat di muka umum :


(1) Unjuk rasa/Demonstrasi;
(2) Pawai;
(3) Rapat Umum;
(4) Mimbar Bebas.
c) Ketentuan :
(1) penyampaian pendapat di muka umum
disampaikan di tempat terbuka dan tidak
membawa yang dapat membahayakan
keselamatan umum;
(2) pembatalan pelaksanaan penyampaian
pendapat di muka umum disampaikan
secara tertulis selambat-lambatnya 24 jam
sebelum pelaksanaan;
(3) setelah menerima pemberitahuan tentang
kegiatan penyampaian pendapat di muka
umum Polri wajib :
(a) memberikan surat tanda terima
pemberitahuan;
(b) melakukan koordinasi dengan
penanggung jawab penyampaian
pendapat di muka umum;
(c) melakukan koordinasi dengan
pimpinan, instansi/lembaga yang
menjadi tujuan penyampaian
pendapat;
(d) mempersiapkan pengamanan tempat
lokasi dan route yang dilalui;
(e) bertanggung jawab untuk melindungi
para peserta penyampaian pendapat di
muka umum;
(f) bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan pengamanan.
(4) Sanksi-sanksi yang diperoleh apabila tidak
sesuai dengan ketentuan antara lain :
(a) dibubarkan bila tidak memenuhi
dengan ketentuan;
(b) perbuatan melanggar hukum di
kenakan sanksi hukuman sesuai
dengan ketentuan;
(c) perundangundangan yang berlaku;
(d) penanggung jawab melakukan tindak
pidana, di pidana sesuai dengan
ketentuan;
(e) perundang-undangan yang berlaku
ditambah sepertiga dari pidana pokok;
(f) barang siapa dengan
kekerasan/ancaman dalam
penyampaian pendapat di muka
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 52
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

umum;
(g) dipidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun.
d) Persyaratan :
(1) maksud dan tujuan;
(2) lokasi dan route;
(3) waktu dan lama pelaksanaan;
(4) bentuk;
(5) penanggung jawab/Korlap;
(6) nama dan alamat organisasi, kelompok dan
perorangan;
(7) alat peraga yang digunakan;
(8) jumlah peserta.
Form Surat Izin Keramaian terlampir

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 53


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. Laporan polisi adalah suatu Laporan tertulis yang dibuat oleh


Polisi menurut jabatannya, tentang suatu kejadian/peristiwa yang
karena sifatnya berdasarkan pertimbangan maupun ketentuan
Hukum yang berlaku, memerlukan tindakan kepolisian, baik
tindakan hukum, pelayanan, bantuan/pertolongan yang harus
dilaksanakan.

2. Cara Menyampaikan Laporan dan Pengaduan


a. Secara Lisan (Pasal 108 (5) KUHAP).
b. Secara Tertulis (Pasal 108 (4) KUHAP)

3. Bentuk-bentuk administrasi SPKT


a. Laporan Polisi (model A, B, B-1, C, C1 dan D);
b. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);
c. Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP);
d. Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD);
e. Surat Izin Keramaian.

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian-pengertian berkaitan administrasi pelayanan


SPKT!
2. Jelaskan dasar hukum laporan dan pengaduan!
3. Jelaskan perbedaan laporan dan pengaduan!
4. Jelaskan cara menyampaikan laporan dan pengaduan!
5. Jelaskan bentuk-bentuk administrasi SPKT!

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 54


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT


MODUL KEJADIAN PERKARA (TPTKP)
04
10 JP (450 menit)

Pengantar
Modul TPTKP membahas materi tentang tujuan, prinsip, ruang lingkup,
sasaran, persyaratan, kewajiban dan larangan petugas serta prosedur
penanganan TPTKP.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta pelatihan
memahami dan terampil melaksanakan prosedur TPTKP.

Standar Kompetensi

Memahami dan terampil melaksanakan TPTKP.

Kompetensi Dasar
1. Memahami TPTKP.
Indikator Hasil Belajar:
a. menjelaskan tujuan dan prinsip TPTKP;
b. menjelaskan ruang lingkup TPTKP;
c. menjelaskan sasaran TPTKP;
d. menjelaskan persyaratan petugas TPTKP;
e. menjelaskan kewajiban dan larangan petugas TPTKP;
f. menjelaskan prosedur TPTKP.
2. Terampil melaksanakan prosedur TPTKP.
Indikator Hasil Belajar:
a. melaksanakan persiapan penanganan TPTKP;
b. melaksanakan penanganan TPTKP;

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 55


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. melaksanakan pengakhiran TPTKP.

Materi Pelajaran
1. Pokok bahasan:
TPTKP.
Sub pokok bahasan:
a. tujuan dan prinsip TPTKP;
b. ruang lingkup TPTKP;
c. sasaran TPTKP;
d. persyaratan petugas TPTKP;
e. kewajiban dan larangan petugas TPTKP;
f. prosedur TPTKP.

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang TPTKP.
2. Metode tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan peserta
pelatihan untuk bertanya (tanya jawab) tentang materi yang belum
dipahami.
3. Metode Simulasi
Metode ini digunakan untuk menyimulasikan prosedur TPTKP.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/media:
a. Infocus;
b. Laptop;
c. Flipchart;
d. Sound system;
e. Wireless;
f. Laser point.
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 56
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.
3. Sumber Belajar
- Perkabaharkam No. 5 Tahun 2011 tentang TPTKP.

Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 10 menit
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan (permainan,
bernyanyi, kegiatan yang menarik);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.
2. Tahap inti: 425 menit
Tahap inti I : 90 menit
a. Pelatih/instruktur mengeksplor pemahaman/pengalaman
peserta pelatihan terkait dengan TPTKP;
b. Pelatih/instruktur mengomentari hasil pemahaman/
pengalaman peserta pelatihan;
c. Pelatih/Instruktur menyampaikan materi TPTKP;
d. Pelatih/instruktur memberi kesempatan peserta pelatihan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Tahap inti II : 335 menit
a. Pelatih/instruktur membagi peserta menjadi beberapa
kelompok dan membagikan skenario;
b. Peserta pelatihan membagi peran sesuai dengan skenario
yang diterima kelompoknya dan mempelajarinya;
c. Peserta pelatihan melaksanakan simulasi sesuai dengan
skenario;
d. Pelatih/instruktur bersama peserta pelatihan mengevaluasi
hasil simulasi dan membahas bersama-sama;
e. Pelatih/instruktur menyimpulkan hasil simulasi.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 57


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Tahap akhir: 15 menit


a. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan.
b. Pelatih/instruktur memberikan ulasan secara umum terkait
dengan proses pembelajaran dan merumuskan learning point
yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas.
c. Pelatih/instruktur melakukan evaluasi dan menutup
pembelajaran.

Tagihan/Tugas

---------------------------------------------------------------------------------------------

Lembar Kegiatan

SKENARIO 1

Petugas SPKT menerima telepon dari seseorang yang bernama Yanto


melaporkan ada kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dan mobil di
Jalan Senopati depan Alfamart blok A Jakarta Selatan. Korban sepeda
motor tergeletak di pinggir jalan.

SKENARIO 2

Petugas SPKT menerima kedatangan seorang laki-laki yang bernama


Heru melaporkan kepada piket kejadian perkelahian antara dua orang
laki-laki di sebuah rumah di Jalan Warung Jati Nomor 45 Jakarta
Selatan. Seorang laki-laki korban berlumuran darah.

Peran Peserta Pelatihan :


1. sebagai Ka SPKT;
2. sebagai pelapor;
3. sebagai piket SPK;
4. sebagai piket fungsi;
5. sebagai korban;
6. sebagai saksi.

Tugas Peserta Pelatihan :


1. Melaksanakan Persiapan TPTKP.
2. Mendatangi TKP.
3. Melaksanakan penanganan Tindakan Pertama di TKP.
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 58
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Melakukan pengamanan barang bukti dan saksi.


5. Menghubungi petugas Inafis Polres untuk pelaksanaan Olah
TKP.
6. Membawa korban ke rumah sakit.
7. Untuk skenario 1, Ka SPK menyerahkan penanganannya ke unit
laka/fungsi lantas.
8. Untuk skenario 2, Ka SPK menyerahkan penanganannya ke
fungsi reskrim.
9. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan melaporkan
kepada pimpinan.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 59


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

POKOK BAHASAN
TINDAKAN PERTAMA TEMPAT KEJADIAN PERKARA

1. Tujuan dan Prinsip TPTKP


a. TPTKP bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan mendatangi TKP untuk melakukan
pertolongan korban dan pengamanan TKP agar tetap dalam
keadaan status quo, penangkapan pelaku, penemuan saksi,
barang bukti dan pencarian petunjuk lainnya, serta sebagai
dasar dimulainya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
b. TPTKP dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
keterpaduan dengan fungsi-fungsi lain, selektif prioritas,
tindakan represif tahap awal dan ketanggap-segeraan.

2. Ruang Lingkup TPTKP meliputi :


a. laka lantas;
b. kriminal;
c. bencana alam;
d. bom.

3. Sasaran TPTKP meliputi :


a. korban;
b. pelaku;
c. saksi;
d. barang bukti.

4. Persyaratan Petugas TPTKP :


a. mampu melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian
Perkara (TPTKP).
b. mampu mengatur lalu lintas dalam rangka pengamanan
kegiatan masyarakat.
c. mampu membuat laporan tertulis (Verbal).
d. memiliki kemampuan Pengumpulan Bahan Keterangan
(Pulbaket).
e. mampu melakukan Tindakan Represif Tahap Awal.
f. kemampuan penguasaan hukum dan perundang-undangan
sesuai dengan bidang tugasnya .

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 60


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

g. mampu memberikan pertolongan dan penyelamatan.


h. kemampuan tugas Turjawali.
i. menguasai wilayah tugasnya.

5. Kewajiban Petugas TPTKP


a. berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli,
etis, korek, dan tidak sewenang-wenang .
b. bersikap responsif terhadap situasi dan kondisi lingkungan
sekelilingnya.
c. penguasaan daerah, rute, dan medan yang dilakukan
TPTKP.
d. senantiasa menjaga keamanan diri pada saat penanganan
TKP.
e. melakukan pengecekan sarana dan prasarana perorangan
maupun satuan sebelum berangkat tugas TPTKP.
f. mematuhi rambu-rambu lalulintas dan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.

6. Larangan Petugas TPTKP :


a. menyimpang dari rute saat menuju TKP yang sudah
ditentukan kecuali dalam keadaan mendesak/darurat.
b. menerima segala bentuk imbalan/pemberian yang diduga
berhubungan dengan pelaksanaan tugas TPTKP.
c. melepaskan salah satu kelengkapan perorangan petugas
penanganan TKP pada saat melakukan TPTKP.
d. melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan
kehormatan diri, orang lain, dan kesatuan.
e. melakukan perbuatan yang dapat mengurangi sikap
kewaspadaan.
f. melakukan perbuatan lainnya yang melanggar perundang-
undangan.

7. Prosedur Penanganan TPTKP

a. Persiapan TPTKP
Persiapan yang dilakukan petugas yang akan mekukan
TPTKP meliputi :
1) personel
a) Katim : 1 orang;
b) anggota : 2 orang (minimal atau sesuai
kebutuhan).
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 61
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) menyiapkan surat perintah dan administrasi


pendukung.
3) perlengkapan Satuan
a) Ranmor R2 : 1 unit
b) Ranmor R4 angkut personel : 1 unit
c) Samapta kit : 1 unit
d) handy talky : 1 unit
e) hand phone : 1 unit
f) kamera video : 1 unit
4) perlengkapan perorangan
a) pakaian PDL Sabhara;
b) sabuk besar Sabhara timang Tri Brata;
c) selempang Sabhara;
d) baret;
e) jas hujan;
f) tongkat ”T”;
g) borgor;
h) senter.
5) persenjataan
a) Revolver (untuk Ketua tim);
b) senjata api laras panjang V2 Sabhara.
6) peralatan Sabhara Kit penanganan TPTKP
a) Samapta case (kotak berlapis aluminium):
(1) Tow Rope (tali gandeng);
(2) Emegency blanket (selimut darurat);
(3) Emergency Poncho ( jas hujan darurat);
(4) Roll PVC tape (perekat gulung);
(5) Scissors ( gunting);
(6) Utility Knife (pisau);
(7) Leather Palm Gloves (sarung tangan kulit);
(8) Sarung tangan karet;
(9) Mini Travel Kit yang berisi: gunting kecil,
perban, plester, peniti, perban segitga,
perban steril, perban bebat, masker kain,
tissue basah, sabun antiseptik, betadine,
alkohol, minyak angin, kapas;
(10) Flash Light;
(11) Digital Camera;
(12) Extensible Knife;
(13) Alkohol Intoxicated Detector;
(14) Multidrugs Intoxicated Detector/alat
pendeteksi obat (narkoba);
(15) Corpse Bag/kantong mayat;
(16) Scope (alat bantu sidik jari);
(17) Scale (meteran);
(18) Plastic Bag (kantong plastik);
(19) Police Line;
(20) Screw drivers (obeng);
SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 62
HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(21) Chain Saw (gergaji besi);


(22) Finger Print Roll (rol sidik jari);
(23) Marker (spidol);
(24) Notes (buku catatan);
(25) Pencil Case (kotak pensil);
(26) Papan alas tulis dengan penjepit;
(27) Kapur tulis;
(28) Tweezers;
(29) Compasses ( jangka);
(30) Bosster Cable;
b) pimpinan lapangan memberikan AAP kepada
anggota meliputi pembagian tugas, cara
bertindak di TKP, penentuan rute terpendek dan
koordinasi dengan fungsi-fungsi teknis dan fungsi
pendukung lainnya.
c) terhadap TKP yang ditemukan langsung oleh
petugas Polri dalam pelaksanaan Patroli, maka
petugas tersebut harus menjaga Status Quo.

b. Penanganan TPTKP

1) Pelaksanaan TPTKP Laka Lantas


Penanganan Tindakan Pertama di TKP Laka Lantas
adalah :
a) melakukan pertolongan terhadap korban sesuai
dengan ketentuan PPPK serta segera kirim ke
Rumah Sakit terdekat;
b) mengamankan TKP, mempertahankan dalam
keadaan Status Quo;
c) mengatur lalu lintas di sekitar TKP;
d) memberi tanda posisi korban dan kendaraan di
TKP;
e) mengamankan pengemudi dan awak kendaraan;
f) memeriksa dan mengamankan surat-surat
kendaraan seperti : SIM, STNK, dan surat-surat
lainnya ;
g) mencatat secara lengkap identitas korban dan
saksi yang melihat kejadian tersebut;
h) membuat sket gambar TKP laka lantas;
i) segera menghubungi Kantor Polisi terdekat;
j) membuat Berita Acara TPTKP;

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 63


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

k) bila petugas telah datang, segera berikan


keterangan sejelas-jelasnya dan serahkan
kepada petugas penyidik/penyidik pembantu
dalam rangka penyidikan selanjutnya.
2) Pelaksanaan TPTKP Kriminal
Penanganan Tindakan Pertama di TKP Kriminalitas
adalah :
a) melakukan pertolongan terhadap korban;
b) memasang Police Line atau peralatan tali lainnya;
c) mengamati secara umum tentang situasi, baik
orang maupun barang atau benda-benda;
d) mencatat tempat dan waktu kejadian;
e) mendata dan mencatat orang-orang yang berada
di TKP terutama yang mengetahui tentang
kejadian dan diperintahkan untuk tidak
meninggalkan tempat;
f) mengamankan pelaku apabila masih berada di
sekitar TKP;
g) mengamankan barang bukti dengan memberikan
tanda-tanda;
h) membuat gambar/sket TKP;
i) membuat Berita Acara Penanganan TKP;
j) meminta bantuan anjing pelacak (jika
dibutuhkan);
k) menyerahkan hasil penanganan TPTKP kepada
petugas penyidik beserta tersangka, barang bukti
dan saksi yang ditemukan.
3) Pelaksanaan TPTKP Bencana alam
Penanganan Tindakan Pertama di TKP Bencana alam
adalah :
a) melakukan pertolongan terhadap korban;
b) memasang Police Line atau peralatan tali lainnya;
c) mengamati secara umum tentang situasi, baik
orang maupun barang atau benda-benda;
d) mencatat tempat, waktu kejadian, dan keadaan
cuaca;
e) mendata dan mencatat orang-orang yang berada
di TKP terutama yang mengetahui tentang
kejadian dan diperintahkan untuk tidak
meninggalkan tempat;

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 64


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f) ikut serta pencarian korban bencana;


g) ikut serta mengevakuasi korban yang selamat
dan luka luka;
h) mengamankan harta benda yang masih bisa
diselamatkan dengan memberikan tanda-tanda;
i) mengamankan tempat penampungan
pengungsian, dapur umum, Posko kesehatan dan
Posko peralatan-peralatan yang digunakan untuk
bantuan pertolongan dan penyelamatan;
j) membuat gambar/sket TKP;
k) membuat Berita Acara Penanganan TKP;
l) meminta bantuan anjing pelacak;
m) menyerahkan hasil penanganan TKP kepada
petugas yang berwenang menangani pertolongan
dan penyelamatan korban bencana.
4) Pelaksanaan TPTKP Bom
a) Penanganan TPTKP pra bom/ancaman bom:
(1) mendatangi TKP;
(2) memasang Police Line atau peralatan tali
lainnya;
(3) mengamati secara umum tentang situasi,
baik orang maupun barang atau benda-
benda;
(4) mencatat tempat dan waktu kejadian;
(5) mendata dan mencatat orang-orang yang
berada di TKP terutama yang mengetahui
tentang kejadian dan diperintahkan untuk
tidak meninggalkan tempat;
(6) menangkap pelaku apabila masih berada di
sekitar TKP;
(7) menghubungi Tim Jibom dan anjing
pelacak;
(8) membuat gambar/sket TKP;
(9) membuat Berita Acara Penanganan TPTKP;
(10) menyerahkan hasil penanganan TKP
kepada petugas Jibom dan anjing pelacak;
(11) melanjutkan pengamanan TKP.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 65


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Penanganan TPTKP Pasca ledakan Bom :


(1) mendatangi TKP;
(2) petugas pemadam kebekaran masuk dan
melakukan pemadaman;
(3) petugas TPTKP mengatur lalu lintas
kendaraan, orang dan mengamankan
lingkungan sekitar TKP;
(4) tim Jibom dan anjing pelacak melakukan
penyisiran di TKP(untuk meyakinkan TKP
aman);
(5) setelah TKP dinyatakan steril dari adanya
Bom oleh tim Jibom dan anjing pelacak;
(6) petugas TPTKP memasang Police Line dan
melakukan pengamanan TKP agar tetap
Status Quo;
(7) tim melakukan kegiatan olah TKP;
(8) melakukan pertolongan dan penyelamatan
korban ledakan Bom;
(9) melakukan evakuasi korban;
(10) membuat Berita Acara Penanganan TKP;
(11) melanjutkan pengamanan TKP.

c. Pengamanan Barang Bukti dan Saksi


1) membuat batas di TKP dengan Police Line atau tali
yang diperkirakan terdapat barang-barang bukti/
korban. Dapat ditemukan di TKP yang diperkirakan
ada hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi.
2) membuat tanda di TKP tentang bekas-bekas sidik jari
atau kaki, darah, sperma, rambut dan jangan sampai
rusak oleh gangguan cuaca, misalnya ; hujan, angin,
panas matahari.
3) mengamankan barang bukti dan mengumpulkannya
pada tempat yang telah ditentukan.
4) mencatat barang bukti sesuai dengan jumlah yang
ditemukan di TKP.
5) membuat Sketsa kasar dan catatan sebagai bahan
laporan sementara, sambil menunggu Team Olah TKP
datang.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 66


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Penanganan Barang Bukti.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan barang


bukti, adalah sebagai berikut :
1) setiap terjadi kontak fisik antara 2 (dual) obyek akan
selalu terjadi pemindahan material dari masing-masing
obyek, walaupun jumlahnya mungkin sangat kecil/
sedikit. Karenanya pelaku pasti meninggalkan jejak/
bekas di TKP dan atau pada tubuh korban.Makin
jarang dan tidak wajar suatu barang di tempat
kejadian, makin tinggi nilainya sebagai barang bukti.
2) barang-barang yang umum terdapat akan mempunyai
nilai tinggi sebagai barang bukti apabila terdapat
karakteristik yang tidak umum dari barang tersebut.
3) harus selalu beranggapan bahwa barang yang tidak
berarti bagi kita, mungkin sangat berharga sebagai
barang bukti bagi orang yang ahli.
4) barang-barang yang dikumpulkan apabila diperoleh
secara bersama-sama dan sebanyak mungkin
macamnya serta dihubungkan satu sama lain, dapat
menghasilkan bukti yang berharga.

e. Pengakhiran TPTKP
1) konsolidasi dilakukan oleh para petugas pelaksana
penanganan TPTKP dalam rangka mengakhiri
kegiatan dengan melakukan pengecekan kekuatan
personel dan peralatan;
2) dalam rangka konsolidasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), apel konsolidasi dilakukan oleh petugas
yang paling tinggi pangkatnya dalam suatu kelompok /
unit di lapangan;
3) melaporkan kepada kantor pengendali tentang semua
yang dilihat, didengar, dan didapat selama kegiatan
TPTKP serta kondisi petugas.

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 67


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman

1. TPTKP bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada


masyarakat dengan mendatangi TKP untuk melakukan
pertolongan korban dan pengamanan TKP agar tetap dalam
keadaan status quo, penangkapan pelaku, penemuan saksi,
barang bukti dan pencarian petunjuk lainnya, serta sebagai dasar
dimulainya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

2. Ruang Lingkup TPTKP meliputi :


a. laka lantas;
b. kriminal;
c. bencana alam;
d. bom.

3. Sasaran TPTKP meliputi :


a. korban;
b. pelaku;
c. saksi;
d. barang bukti.

4. prosedur TPTKP.
a. persiapan penanganan TPTKP;
b. penanganan TPTKP;
c. pengakhiran TPTKP.

Soal Latihan

1. Jelaskan tujuan dan prinsip TPTKP!


2. Jelaskan ruang lingkup TPTKP!
3. Jelaskan sasaran TPTKP!
4. Jelaskan persyaratan petugas TPTKP!
5. Jelaskan kewajiban dan larangan petugas TPTKP!
6. Jelaskan prosedur TPTKP!

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU 68


HPP – LAT BINTARA FUNGSI TEKNIS SABHARA
……………………………………………………… MODEL A
……………………………………………………..
Jl. …………………………………………………..
PRO JUSTISIA
Kejahatan
Pelanggaran yg diketemukan
Lain-lain

LAPORAN POLISI
NOMOR. : LP / K / / /2020/’… .

PERISTIWA YANG DILAPORKAN :

PERISTIWA YANG DILAPORKAN :

1. Waktu Kejadian : Hari ………….. Tanggal ………………. Jam …...................


2. Tempat Kejadian : …………………………………………………………….............
…………………………………………………............................

3. Apa Yang Terjadi : ………………………………………………….............................

4. Siapa : a. Pelaku : ………………………………………………................................

b. Korban : …………………………………………………….........................

5. Bagaimana Terjadi : ………………………………………………………………..........

6. Dilaporkan Pada : Hari ……......………. Tanggal …………….......Jam …….........

TINDAK PIDANA : NAMA DAN ALAMAT SAKSI – SAKSI


(PASAL ……..KUHP) a. …………………………………………………………………
Sumir/Tdk sumir ………………………………………………………...............
Reg. No. : b. …………………………………………………………………

BARANG BUKTI URAIAN SINGKAT YANG DILAPORKAN

TINDAKAN YANG DIAMBIL : …………………………………………………………………..


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2

Jakarta, 2020

MENGETAHUI : PELAPOR :
NAMA :
…………………………………………………. PANGKAT :
………………… TANDA TANGAN : ..........................

PENERIMA LAPORAN :
………………………………………….. NAMA :
PANGKAT / NRP :
………………………………………… JABATAN :
TANDA TANGAN : ..................
…………………………………………………….. MODEL B
………………………………………………………
Jl. …………………………………………………..

PRO JUSTISIA
Kejahatan
Pelanggaran yg diketemukan
Lain-lain

LAPORAN POLISI
NOMOR. : LP/ K / / /2020 / .

YANG MELAPORKAN :

1. Nama ……….................. 2. Umur …….tahun 3. Jenis Kelamin ……..…. ,


4. Agama ............................ 5. Pekerjaan ……………….. 6. Kebangsaan
…………………. ................................7. Alamat …………....................................................
………………………………………………………………………………………………………

PERISTIWA YANG DILAPORKAN :

1. Waktu Kejadian : Hari ………….. Tanggal ………………. Jam …...................


2. Tempat Kejadian : …………………………………………………………….............
…………………………………………………............................

3. Apa Yang Terjadi : ………………………………………………….............................

4. Siapa : a. Pelaku : ………………………………………………................................

b. Korban : …………………………………………………….........................

5. Bagaimana Terjadi : ………………………………………………………………..........

6. Dilaporkan Pada : Hari ……......………. Tanggal …………….......Jam …….........

TINDAK PIDANA : NAMA DAN ALAMAT SAKSI – SAKSI


(PASAL ……..KUHP) a. …………………………………………………………………
Sumir/Tdk sumir ………………………………………………………...............
Reg. No. : b. …………………………………………………………………

BARANG BUKTI URAIAN SINGKAT YANG DILAPORKAN


2

Pelapor atau Pengadu membenarkan keterangannya kemudian membubuhkan tanda


tangannya
Pelapor

( )

TINDAKAN YANG DIAMBIL : …………………………………………………………………..


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

MENGETAHUI : .......................,...........................................
................................................................. ............................................................

......................................................... .............................................................
............................................................ ...........................................................
.................................................................................. MODEL : B – 1
.................................................................................
Jl. ...........................................................................

SURAT TANDA PENERIMAAN LAPORAN


NO. POL. : STPL / / / /.... .

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa pada hari ………. tanggal
…….……………… jam ………. telah datang ke ……………………….. seorang laki-
laki/perempuan bangsa Indonesia/Asing mengaku :

Nama : …………………………………………………………….
Tempat/Tgl. Lahir : …………………………………………………………….
Agama : …………………………………………………………….
Pekerjaan : …………………………………………………………….
Kebangsaan : ……………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………….

Telah melaporkan bahwa telah terjadi peristiwa/perkara …………………


…………………………………… tempat kejadian ……………………………… kerugian Rp.
……………………………(.……………………………………………), atas nama
………………………..... dilakukan oleh …………………………………… alamat
……………………… ….……………………………………………….. sesuai dengan
laporan/pengaduan Nomor. : …………………../ K/ …………/ ………. Res ……………
tanggal ……………………………

Demikian Surat Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan ini dibuat untuk dapat


dipergunakan seperlunya.

……………, …………………………………………
…………………………………………………….
……………………………………………
TANDA TANGAN PELAPOR

…………………………………… …………………………………………
……………………………………………
.................................................................. MODEL C
....................................................................
Jl. .............................................................

LAPORAN KEHILANGAN BARANG


NOMOR. : LKB / /B/ / / ………..………

Pada hari ………. tanggal …….……………… jam ………. telah datang ke


………………. seorang laki-laki/perempuan mengaku :
Nama :…………………………..………………………………………..
Tempat/Tgl. Lahir : …………………………………………………………………..
Agama : …………………………………………………………………..
Pekerjaan : …………………………………………………………………..
Warga Negara : …………………………………………………………………..
Pekerjaan : …………………………………………………………………..
Alamat sesuai KTP : …………………………………………………….......................
Telah melaporkan kehilangan barang berupa : ………………….…………………
……………………………………………………………………………………………...............
……………………………………………………………………………………….......................
. ...........................................................................................
diperkirakan seharga Rp ……………………. (.……………………………………)
atas kerugian ..…………………….., alamat …….……………………………….. terjadi pada
hari …………. tanggal ..………………………. jam …………… di ……………………......

Demikian laporan ini saya buat dengan sebenar-benarnya saya bubuhi tanda
tangan di bawah ini.
Pelapor

Tindakan Yang Diambil :


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
MENGETAHUI : PENERIMA LAPORAN

………………………………… ………………………………..
………………………………. ……………………………………
...................................................................... MODEL C -1
………………………………………………..
Jl. …………………………………………….

SURAT TANDA PENERIMAAN LAPORAN KEHILANGAN BARANG


NOMOR : STPLKB / / / / ..................

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan Pada hari ………. tanggal
…….……………… jam ………. telah datang ke ……………………….. seorang laki-
laki/perempuan mengaku :

Nama : ………………………………………………………….....
Tempat/Tgl. Lahir : ……………………………………………………………..
Agama : ……………………………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………………..
Warga Negara : ……………………………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………………..
Alamat sesuai KTP : ……………………………………………………………..

Telah melaporkan kehilangan barang berupa : ………………….………………


………………………………………………………………………………………………….........
.…………………………………………………………………………………………………........
..…………..……………………………………………………………………………………….....
. …………………………………………………………………………………………………......
Terjadi pada hari …………. tanggal ..…………………. jam ………….di……………………
……………. ……………………………………………………………………….......……………
sesuai dengan laporan/pengaduan Nomor. : LP / B / / /2020 / …....……….
tanggal ……………………………… Sek …………………………..

Demikian Surat Tanda Penerimaan Laporan/Pengaduan tentang kehilangan


barang/surat berharga ini dibuat untuk dapat dipergunakan sepenuhnya.

..........., ………............
................................................................
TANGAN TANGAN PELAPOR ...............................................

.............................................. ..............................................
................................................ ................................................
NOMOR SKCK : …………………..............................

DAFTAR PERTANYAAN
SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN

NAMA PEMOHON : .................................................................

KEPERLUAN : ..............................................................
Yang bertanda tangan dibawah ini :
The undersigned is :

a. N a m a : .............................................................................................................................
Name
b. Tempat / tanggal Lahir : ......................................................................................................
Place / Date of Birth
c. A g a m a : ..........................................................................................................................
Religion
d. Kebangsaan : .....................................................................................................................
Nationality
e. Jenis Kelamin : ...................................................................................................................
Male / Female
f. Kawin / Tidak kawin : ..........................................................................................................
Married / Not Married
g. Pekerjaan : .........................................................................................................................
Occupation
h. Alamat sekarang : ...............................................................................................................
Current address
i. Nomor Kartu Penduduk: .....................................................................................................
Citizen Card Number
j. Nomor Pasport : ..................................................................................................................
Pasport number
k. No. KITAS / KITAP : ............................................................................................................
Stay Permint No.
l. Nomor Telp./ Hp. : ..............................................................................................................
Phone number

Menerangkan hal-hal sebagai jawaban / keterangan atas pertanyaan-pertanyaan diajukan sebagai


berikut :
Explain things as answer / explanation for the questions posed as follows :

I. Hubungan Kekeluargaan (Relationship) :

1. Istri / Suami (Wife / Husband)


a. N a m a : ..........................................................................................................
Name
b. U m u r : ...........................................................................................................
Age
c. A g a m a : .......................................................................................................
Religion
d. Kebangsaan : ...................................................................................................
Nationality
e. Pekerjaan : .......................................................................................................
Occupation
f. Alamat : ............................................................................................................
Address

2. Bapak sendiri (Father)

a. N a m a : ..........................................................................................................
Name
b. U m u r : ...........................................................................................................
Age
c. A g a m a : .......................................................................................................
Religion
d. Kebangsaan : ...................................................................................................
Nationality
e. Pekerjaan : .......................................................................................................
Occupation
f. Alamat : ............................................................................................................
Address
3. Ibu sendiri (Mother)

a. N a m a : ..........................................................................................................
Name
b. U m u r : ...........................................................................................................
Age
c. A g a m a : .......................................................................................................
Religion
d. Kebangsaan : ...................................................................................................
Nationality
e. Pekerjaan : .......................................................................................................
Occupation
f. Alamat : ............................................................................................................
Address

4. Saudara Sekandung / Tiri (Siblings) :

Nama (Name) Umur(Age) Pekerjaan (Job) Alamat (Address)

a. .......................... ......... ...................... .............................................


b. . ......................... ......... ...................... .............................................
c. . ......................... ......... ...................... .............................................
d. . ......................... ......... ...................... .............................................

5. Riwayat Sekolah (Education History) :

a. . ......................................................... Tahun lulus (Year of Graduation) : ...


b. . ......................................................... Tahun lulus (Year of Graduation) : ...
c. . ......................................................... Tahun lulus (Year of Graduation) : ...
d. . ......................................................... Tahun lulus (Year of Graduation) : ...

II. Tersangkut Perkara Pidana dan Pelanggaran (Criminal Case Lodget and Abuse) :

1. Perkara Pidana (Criminal Case)


a. Apakah Saudara pernah tersangkut perkara pidana ? / Have you ever caught
in a criminal case?
.........................................................................................................................
b. Dalam perkara apa? / in what kind of case?
.........................................................................................................................
c. Bagaimana putusannya dan Vonis hakim? / What is the decision of the judge
and verdict?
.........................................................................................................................
d. Apakah Saudara sedang dalam proses perkara pidana? Kasus apa ? / Are you
currently in the process of a criminal case ?What kind of case ?
.........................................................................................................................
e. Sampai sejauh mana proses hukumnya? / To what extend is the legal process?
.........................................................................................................................

2. Pelanggaran (Violation)

a. Apakah Saudara pernah melakukan pelanggaran hukum dan atau norma-


norma sosial / Have you ever violated the law and social norms or other?
....................................................................................................................
b. Pelanggaran hukum atau norma-norma sosial apa? What kind of violations of
the law
....................................................................................................................
c. Sampai sejauh mana prosesnya? / To what extent is the process?
....................................................................................................................
III. INFORMASI LAIN (OTHER INFORMATION)

1. Riwayat pekerjaan / negara-negara yang pernah dikunjungi / work experience and


countries you have ever visited before : (sebutkan tahun berapa, dalam rangka apa
dan negara mana yang dikunjungi)
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Kesenangan / Kegemaran / Hobi / Pleasure / Fondness/ hobbies :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Alamat yang mudah dihubungi (no. telepon) / Contact no. in case of emergency
(phone number):
.............................................................................................................................

IV. Sponsor (khusus orang asing / foreigners)

1. Disponsori oleh (Sponsored by) : ...............................................................................


2. Alamat Sponsor (Sponsor address) : .........................................................................
3. Telp. / Fax. (Tel. / Fax) :.............................................................................................
4. Jenis Usaha (Type of Bussiness) :.............................................................................

Keterangan diatas saya buat dengan sebenarnya atas sumpah menurut kepercayaan saya, apabila
dikemudian hari ternyata keterangan ini tidak benar maka saya sanggup dituntut berdasarkan
hukum yang berlaku. / I have made the above statement the truth according to my own belief, if in
the near future this informasion turn out to be false then I could be prosecuted under applicable
laws.

........................., ..............................................

( --------------------------------------------- )
KARTU Tik
1. a. Nama :
b. Alias :

2. Kebangsaan
a. Tgl. No. KTP : PHOTO

b. Tgl. / No. Pasport :

3. Agama Islam

4. a. Tgl. Lahir/ Umur


b. Tempat Lahir
5. Alamat: 6. Perubahan Alamat :

7. Kedudukan dalam keluarga : 8. a. Nama Bapak :


Nama Ibu :
b. Alamat :
9. Pekerjaan:

10. a. Nama Istri/Suami: Umur: 11. Sanak/Saudara yang menjadi Tanggungan:


b. Nama Bapak Istri/Suami:
c. Nama Ibu Istri / Suami:
Alamat :
d. Alamat
12. Anak-anak : Umur: Anak-anak : Umur:
1. 4.
2. 5.
3. 6.

13. Ciri-Ciri Badan :


1. Rambut : 2. Muka : 3. Kulit :
4. Tinggi : 5. Tanda Istimewa :

14. Rumus Sidik Jari :

15. Riwayat Sekolah Tahun Lulus :


1.
2.
3.
4.

16. Kesenangan/Kegemaran/Hobi :

17. Catatan Kriminal yang ada : Diisi menurut keadaan


Tgl. :
Kepala Kepolisian ………………….

18 Data/Keterangan-2 Lain :
POLRI DAERAH METRO JAYA
RESORT METROPOLITAN JAKARTA SELATAN
SEKTOR KEBAYORAN LAMA
Jl. Praja I No. 1 Kebayoran Lama - Jakarta 12240

SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN


POLICE RECORD
Nomor : SKCK / YANMAS / ……. / …. / 20…. / …………..
Diterangkan bersama ini bahwa :
This is to certify that:
Nama : ……………………………………………………..
Name
Jenis Kelamin : …………………………………………………..
Sex
Kebangsaan : ……………………………………………………
Nationality
Agama : ………………………………………………..
Religion
Tempat dan tgl lahir : ...................................................................
Place and date of birth
Tempat tinggal sekarang : .................................................................
Current address
.......................................................................

Pekerjaan : ........................................................
Occupation
Nomor Kartu Tanda Penduduk : .............................................................
Citizens Card number
Nomor Paspor/KITAS/KITAP* : -
Passport/KITAS/KITAP number
Rumus sidik jari :
Fingerprints Formula

Setelah diadakan penelitian hingga saat dikeluarkan surat keterangan ini yang didasarkan kepada
As of screening through the issue here of by virtue of

Catatan Kepolisian yang ada


Existing Police record

bahwa nama tersebut diatas tidak memiliki catatan atau keterlibatan dalam kegiatan kriminal apapun
the bearer here of proves not to be involved in any criminal cases
selama ia berada di Indonesia dari : …………………………
during his / her stay in Indonesia from
sampai dengan : ………………………..
to
Keterangan ini diberikan berhubungan dengan permohonan
This certificate is issued at the request to the applicant
Untuk keperluan/menuju* : ...........................................
For the purpose
Berlaku dari tanggal : …………………………
Valid from
Sampai dengan : …………………………..
To
Dikeluarkan di : ……………
Issued in
Apabila dikemudian hari
Pada tanggal : ………………
ybs terlibat kejahatan / On
pelanggaran, SKCK ini KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBAYORAN LAMA
dinyatakan tidak berlaku
if the future is
concerned involved in
the crime / violations.
SKCK is declared
invalid

…………………………..
………………. NRP. …………….
*) coret yang tidak perlu
KEPOLISIAN RESOR METROPOLITAN JAKARTA SELATAN L :18A
SEKTOR KEBAYORAN LAMA
Jl.Praja I No.1 Kebayoran Lama Jakarta 12240

“ UNTUK KEADILAN “

SURAT WAJIB LAPOR DIRI


Nomor : SWLD/ /VII/2019/Sek.Keb.Lama

PERTIMBANGAN : Guna pengawasan tersangka.

DASAR : a. Laporan Polisi Nomor : 402/B/VI/2019/Sek.Keb.Lama, tanggal 29


Juni 2019.
b. Surat permohonan penangguhan penahanan dari keluarga
tersangka, tanggal 11 Juli 2019.

MEWAJIBKAN

KEPADA :

Nama : NURDIN PRIYANTO als NURDIN Bin HASIM (Alm)


Tempat lahir : Jakarta
Umur/tgl lahir : 29 Tahun / 17 Juni 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Tidak Kerja
Pendidikan : SD Kelas IV
Alamat tinggal : Jl. Swadarma III Dalam No. 31 Rt. 007/009 Kel. Petukangan Kec.
Pesanggrahan Jakarta Selatan

Untuk melaksanakan wajib lapor tiap hari SELASA dan KAMIS pukul : 10.00 WIB di Kantor POLSEK
KEBAYORAN LAMA.

Dikeluarkan di : Jakarta
pada tanggal : Juli 2019 .
a.n. KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBAYORAN LAMA
SELAKU PENYIDIK
U.b.
KANIT RESKRIM

SUDARTO
IPTU NRP. 78050395

No Hari Tanggal Tanda tangan No Hari Tanggal Tanda tangan

1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
KEPOLISIAN RESOR METROPOLITAN JAKARTA SELATAN L :18A
SEKTOR KEBAYORAN LAMA
Jl.Praja I No.1 Kebayoran Lama Jakarta 12240

“ UNTUK KEADILAN “

SURAT WAJIB LAPOR DIRI


No.Pol. : SWLD/ /III/2015/Sek.Keb.Lama

PERTIMBANGAN : Guna pengawasan tersangka.

DASAR : a. Laporan Polisi No.Pol. : 117/K/II/2015/Sek.Keb.Lama, tanggal


20 Februari 2015.
b. Surat permohonan penangguhan penahanan dari keluarga
tersangka tertanggal 26 Februari 2015.

MEWAJIBKAN

KEPADA :

Nama : JEFRIANUS BELE anak dari ALEXANDER BELE


Tempat lahir : Oe Qusia (Timor Leste)
Umur/tgl lahir : 24 Tahun / 19 Juni 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Security
Pendidikan : -
Alamat tinggal : Kel.Umanen Rt.008/012 Kec.Atambua Barat Kab.Belu Prov.Nusa
Tenggara Timur

Untuk melaksanakan wajib lapor tiap hari SELASA dan KAMIS pukul : 10.00 WIB di Kantor POLSEK
KEBAYORAN LAMA.

Dikeluarkan di : Jakarta
pada tanggal : Maret 2015 .
a.n. KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBAYORAN LAMA
SELAKU PENYIDIK
U.b.
KANIT RESKRIM

BUDI SETIYONO
IPTU NRP. 67030119

No Hari Tanggal Tanda tangan No Hari Tanggal Tanda tangan

1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
POLRI DAERAH METRO JAYA
RESORT METROPOLITAN JAKARTA SELATAN
SEKTOR KEBAYORAN LAMA
JL.PRAJA I NO.1 KEB.LAMA - JAKARTA 12240
.

SURAT – IZIN
No. Pol. : SI/ / X / 20…. / Unit Intel Kam

Pertimbangan : 1. Bahwa telah dipenuhi segala hal yang merupakan persyaratan formal dalam
permohonan izin kegiatan yang diajukan oleh pihak pemohon.

2. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dipandang tidak bertentangan dengan


kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan kebijaksanaan Pemerintah Daerah ,
khususnya ditempat kegiatan dilaksanakan.
3. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan itu dimungkinkan tidak menimbulkan
kerawanan Kamtibmas , terutama dalam lingkungan dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan

D asar : 1. UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pasal 15
ayat (1) huruf k tentang kewenangan Polri secara umum untuk mengeluarkan surat
izin dan atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat.
2. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri RI & Menteri Pertahanan
Keamanan RI No.153 tentang petunjuk Pelaksanaan Perizinan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang No.5 Pnps tahun 1963 tentang kegiatan politik.
3. Kep. Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 Perihal
Organisasi dan Tata-Cara Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia pada
tingkat Polda.

4. Petunjuk Lapangan Kapolri No. Pol: JUKLAP / 02 /XII /1995 tanggal 29 Desember
1995 tentang Perizinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.
Mempertimbangkan : Segala kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan dengan adanya ketentuan ketentuan
perundang - undangan yang berlaku untuk kegiatan tersebut .

MEMBERIKAN – IZIN

Kepada
Nama Organisasi : …………………………………..
Nama Pananggung Jawab : ………………………………….
Pekerjaan : …………………………………
Alamat : ………………………………….
…………………………………
-2-

Untuk kegiatan sebagai berikut :

1. Bentuk/ Macam : SCHOLARSHIP FORUM, SCHOLARSHIP SUPERMENTOR,INSPIRING TALK


SCHOLARSHIP STAND DAN EDUCATION EXPO DAN WORKSHOP
2. Waktu : JUMAT S/D SABTU, 08-09 NOVEMBER 2019 JAM 08.00 WIB S/D 19.00 WIB
3. Tempat : GEDUNG PATRA WANITA PERTAMINA DAN GEDUNG GRIYA LEGITA
UNIVERSITAS PERTAMINA KEC.KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN.
4. Dalam rangka : WORLD INDONESIA SCHOLARSHIP FESTIVAL (WISH) JAKARTA 2019
5. Undangan / Peserta : + 2000 ORANG

Dengan Catatan

1. Penanggung Jawab wajib mentaati ketentuan –ketentuan sebagai berikut :


a. Wajib menjaga keamanan dan ketertiban didalam kegiatan dimaksud.
b. Wajib mencegah supaya para peserta tidak melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bertentangan
ataupun menyimpang dari pada tujuan kegiatan yang telah dinyatakan tertulis dalam surat
pernyataan permohonan izin.
c. Wajib melapor dalam 3 X 24 jam sebelum kegiatan dilaksanakan pada Polsek Metro Kebayoran
lama
d. Wajib mentaati ketentuan–ketentuan lain yang diberikan oleh pejabat setempat berhubungan dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Bilamana terdapat penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat izin ini
petugasKepolisian dapat membubarkan/ menghentikan kegiatan atau mengambil tindakan lain menurut
ketentuan yang berlaku
3. Surat izin ini diberikan kepada yang berkepentingan untuk dipergunakan sebagai mana mestinya, kecuali
dalam hal terdapat kekeliruan akan diadakan ralat seperlunya.

4. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan maka penanggung-jawab agar melaporkan hasilnya ke Polsek Metro
Kebayoran Lama dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah kegiatan dilaksanakan

DIKELUARKAN : ……………………..............
PADA TANGGAL : ……………………….........
...................................................................................

……………………. .
........................... NRP…………………
Tembusan :
1. ........................................
2. .......................................
3. .........................................
SURAT – IZIN
No. Pol. : SI/ / X / 2019 / Unit Intel Kam

Pertimbangan : 1. Bahwa telah dipenuhi segala hal yang merupakan persyaratan formal dalam
permohonan izin kegiatan yang diajukan oleh pihak pemohon.

2. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dipandang tidak bertentangan dengan


kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan kebijaksanaan Pemerintah Daerah ,
khususnya ditempat kegiatan dilaksanakan.
3. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan itu dimungkinkan tidak menimbulkan
kerawanan Kamtibmas , terutama dalam lingkungan dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan

D asar : 1. UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pasal 15
ayat (1) huruf k tentang kewenangan Polri secara umum untuk mengeluarkan surat
izin dan atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat.
2. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri RI & Menteri Pertahanan
Keamanan RI No.153 tentang petunjuk Pelaksanaan Perizinan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang No.5 Pnps tahun 1963 tentang kegiatan polit ik.
3. Kep. Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 Perihal
Organisasi dan Tata-Cara Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia pada
tingkat Polda.

4. Petunjuk Lapangan Kapolri No. Pol: JUKLAP / 02 /XII /1995 tanggal 29 Desember
1995 tentang Perizinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.
Mempertimbangkan : Segala kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan dengan adanya ketentuan ketentuan
perundang - undangan yang berlaku untuk kegiatan tersebut .

MEMBERIKAN – IZIN

Kepada
Nama Organisasi : PT. BALAI LELANG SERASI
Nama Pananggung Jawab : QOLBY YUSRO
Pekerjaan : KARYAWAN SWASTA
Alamat : JL. CIPUTAT RAYA NO.100 RT.005/001 KEL. KEBAYORAN LAMA SELATAN
KEC.KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN

-2-
Untuk kegiatan sebagai berikut :

1) Bentuk/ Macam : LELANG KENDARAAN BERMOTOR SEBANYAK 300 UNIT


2) W a k t u : SABTU, 26 OKTOBER 2019 JAM 12.00 WIB S/D 20.00 WIB
3) Tempat : PT.BALAI LELANG SERASI JL.CIPUTAT RAYA NO.100 RT.005/01
KEC.KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN .
4) Dalam rangka : LELANG KENDARAAN BERMOTOR
5) Undangan / Peserta : + 100 ORANG

Dengan Catatan

1. Penanggung Jawab wajib mentaati ketentuan –ketentuan sebagai berikut :


a.Wajib menjaga keamanan dan ketertiban didalam kegiatan dimaksud.
b.Wajib mencegah supaya para peserta tidak melakukan kegiatan – kegiatan lain yang bertentangan ataupun
menyimpang dari pada tujuan kegiatan yang telah dinyatakan tertulis dalam surat pernyataan permohonan izin.
c.Wajib melapor dalam 3 X 24 jam sebelum kegiatan dilaksanakan pada Polsek Metro Kebayoran lama
d.Wajib mentaati ketentuan–ketentuan lain yang diberikan oleh pejabat setempat berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan
2. Bilamana terdapat penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat izin ini petugas
Kepolisian dapat membubarkan/ menghentikan kegiatan atau mengambil tindakan lain menurut ketentuan yang
berlaku
3. Surat izin ini diberikan kepada yang berkepentingan untuk dipergunakan sebagai mana mestinya, kecuali dalam
hal terdapat kekeliruan akan diadakan ralat seperlunya.
4. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan maka penanggung-jawab agar melaporkan hasilnya ke Polsek Metro
Kebayoran Lama dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah kegiatan dilaksanakan

DIKELUARKAN : JAKARTA
PADA TANGGAL : 05 OKTOBER 2019
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBAYORAN LAMA

TELLY ALVIN, SIK .


KOMISARIS POLISI NRP.82051104
Tembusan :
1. Kapolres Metro Jakarta Selatan
2. Kasat Intelkam Polres Metro Jaksel
3. Kapospol
POLRI DAERAH METRO JAYA
RESORT METROPOLITAN JAKARTA SELATAN
SEKTOR KEBAYORAN LAMA
JL.PRAJA I NO.1 KEB.LAMA - JAKARTA12240
.

SURAT – IZIN
No. Pol. : SI/ / III / 2019 / Unit Intel Kam

Pertimbangan : 1. Bahwa telah dipenuhi segala hal yang merupakan persyaratan formal dalam
permohonan izin kegiatan yang diajukan oleh pihak pemohon
2. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dipandang tidak bertentangan dengan
kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan kebijaksanaan Pemerintah Daerah ,
khususnya ditempat kegiatan dilaksanakan.
3. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan itu dimungkinkan tidak menimbulkan
kerawanan Kamtibmas , terutama dalam lingkungan dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan

D asar : 1. UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.Pasal 15


ayat (1) huruf k tentang kewenangan Polri secara umum untuk mengeluarkan
surat izin dan atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat.
2. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri RI & Menteri Pertahanan
Keamanan RI No.153 tentang petunjuk Pelaksanaan Perizinan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang No.5 Pnps tahun 1963 tentang kegiatan politik.

3. Kep. Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 Perihal
Organisasi dan Tata-Cara Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia pada
tingkat Polda.

4. Petunjuk Lapangan Kapolri No. Pol: JUKLAP / 02 /XII /1995 tanggal 29 Desember
1995 tentang Perizinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.

Mempertimbangkan : Segala kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan dengan adanya ketentuan -


ketentuan perundang - undangan yang berlaku untuk kegiatan tersebut .

MEMBERIKAN – IZIN

Kepada
Nama Organisasi : PERORANGAN
Nama Pananggung Jawab : SALMAH
Pekerjaan : MENGURUS RUMAH TANGGA
Alamat : PONDOK PINANG GG.MURNI 004/007 KEL. PONDOK PINANG
KEC. KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN

-2-
Untuk kegiatan sebagai berikut :

1) Bentuk/ Macam : RESEPSI PERNIKAHAN


2) W a k t u : SABTU, 06 APRIL 2019 JAM 09.00 WIB S/D 23.00 WIB
3) Tempat : PONDOK PINANG GG.MURNI 004/007 KEL. PONDOK PINANG
KEC.KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN
4) Dalam rangka : RESEPSI PERNIKAHAN KELUARGA SALMAH
5) Undangan / Peserta : + 400 ORANG

Dengan Catatan

1. Penanggung Jawab wajib mentaati ketentuan –ketentuan sebagai berikut :


a. Wajib menjaga keamanan dan ketertiban didalam kegiatan dimaksud.
b. Wajib mencegah supaya para peserta tidak melakukan kegiatan – kegiatan lain yang bertentangan
ataupun menyimpang dari pada tujuan kegiatan yang telah dinyatakan tertulis dalam surat pernyataan
permohonan izin.
c. Wajib melapor dalam 3 X 24 jam sebelum kegiatan dilaksanakan pada Polsek Metro Kebayoran lama
d. Wajib mentaati ketentuan–ketentuan lain yang diberikan oleh pejabat setempat berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Bilamana terdapat penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat izin ini petugas
Kepolisian dapat membubarkan/ menghentikan kegiatan atau mengambil tindakan lain menurut ketentuan yang
berlaku.
3. Surat izin ini diberikan kepada yang berkepentingan untuk dipergunakan sebagai mana mestinya, kecuali dalam
hal terdapat kekeliruan akan diadakan ralat seperlunya.
4. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan maka penanggung-jawab agar melaporkan hasilnya ke Polsek Metro
Kebayoran Lama dalam waktu selambat-lambatnya 1 (Satu) minggu setelah kegiatan dilaksanakan.

DIKELUARKAN : JAKARTA
PADA TANGGAL : 09 MARET 2019
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBAYORAN LAMA

TELLY ALVIN, SIK .


KOMISARIS POLISI NRP.82051104
Tembusan :
1. Kapolres Metro Jakarta Selatan
2. Kasat Intelkam Polres Metro Jaksel
3. Kapospol
POLRI DAERAH METRO JAYA
RESORT METROPOLITAN JAKARTA SELATAN
SEKTOR KEBAYORAN LAMA
JL.PRAJA I NO.1 KEB.LAMA - JAKARTA12240
.

SURAT – IZIN
No. Pol. : SI/ / II / 2019 / Unit Intel Kam

Pertimbangan : 1. Bahwa telah dipenuhi segala hal yang merupakan persyaratan formal dalam
permohonan izin kegiatan yang diajukan oleh pihak pemohon
2. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dipandang tidak bertentangan dengan
kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan kebijaksanaan Pemerintah Daerah ,
khususnya ditempat kegiatan dilaksanakan.
3. Bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan itu dimungkinkan tidak menimbulkan
kerawanan Kamtibmas , terutama dalam lingkungan dimana kegiatan tersebut
dilaksanakan

D asar : 1. UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.Pasal 15


ayat (1) huruf k tentang kewenangan Polri secara umum untuk mengeluarkan
surat izin dan atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat.
2. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri RI & Menteri Pertahanan
Keamanan RI No.153 tentang petunjuk Pelaksanaan Perizinan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang No.5 Pnps tahun 1963 tentang kegiatan politik.

3. Kep. Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 Perihal
Organisasi dan Tata-Cara Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia pada
tingkat Polda.

4. Petunjuk Lapangan Kapolri No. Pol: JUKLAP / 02 /XII /1995 tanggal 29 Desember
1995 tentang Perizinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.

Mempertimbangkan : Segala kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan dengan adanya ketentuan -


ketentuan perundang - undangan yang berlaku untuk kegiatan tersebut .

MEMBERIKAN – IZIN

Kepada
Nama Organisasi : PERORANGAN
Nama Pananggung Jawab : KAMALUDDIN
Pekerjaan : KARYAWAN SWASTA
Alamat : JL. KEMANDORAN RAYA NO.83 RT.007/016 KEL. GROGOL UTARA
KEC. KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN

-2-
Untuk kegiatan sebagai berikut :

1) Bentuk/ Macam : PEMBUKAAN YAYASAN YATIM PIATU


2) W a k t u : RABU, 27 FEBRUARI 2019 JAM 09.00 WIB S/D 19.00 WIB
3) Tempat : JL. KEMANDORAN I NO.46 RT.002/004 KEL. GROGOL UTARA
KEC.KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN
4) Dalam rangka : PEMBUKAAN YAYASAN YATIM PIATU
5) Undangan / Peserta : + 200 ORANG

Dengan Catatan

1. Penanggung Jawab wajib mentaati ketentuan –ketentuan sebagai berikut :


a. Wajib menjaga keamanan dan ketertiban didalam kegiatan dimaksud.
b. Wajib mencegah supaya para peserta tidak melakukan kegiatan – kegiatan lain yang bertentangan
ataupun menyimpang dari pada tujuan kegiatan yang telah dinyatakan tertulis dalam surat pernyataan
permohonan izin.
c. Wajib melapor dalam 3 X 24 jam sebelum kegiatan dilaksanakan pada Polsek Metro Kebayoran lama
d. Wajib mentaati ketentuan–ketentuan lain yang diberikan oleh pejabat setempat berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Bilamana terdapat penyimpangan dan atau pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat izin ini petugas
Kepolisian dapat membubarkan/ menghentikan kegiatan atau mengambil tindakan lain menurut ketentuan yang
berlaku.
3. Surat izin ini diberikan kepada yang berkepentingan untuk dipergunakan sebagai mana mestinya, kecuali dalam
hal terdapat kekeliruan akan diadakan ralat seperlunya.
4. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan maka penanggung-jawab agar melaporkan hasilnya ke Polsek Metro
Kebayoran Lama dalam waktu selambat-lambatnya 1 (Satu) minggu setelah kegiatan dilaksanakan.

DIKELUARKAN : JAKARTA
PADA TANGGAL : 25 FEBRUARI 2019
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBAYORAN LAMA

TELLY ALVIN, SIK .


KOMISARIS POLISI NRP.82051104
Tembusan :
1. Kapolres Metro Jakarta Selatan
2. Kasat Intelkam Polres Metro Jaksel
3. Kapospol

Anda mungkin juga menyukai