BAHAN AJAR
PELATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN
BAGI BINTARA POLRI
FUNGSI POLAIR
D
engan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya hanjar
Pelatihan Search And Rescue (SAR) bagi Bintara Polri
Fungsi Polair dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
Paraf:
1. Konseptor/Kbg Kurhanjarlat :.........
2. Kaurtu Biro Kurikulum : …….
3. Karo Kurikulum :......... Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si
4. Kataud Lemdiklat Polri : ……. KOMISARIS JENDERAL POLISI
5. Waka Lemdiklat Polri :……..
ii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
HANJAR
PELATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN BAGI BINTARA POLRI
FUNGSI POLAIR
MEMUTUSKAN
IDENTITAS BUKU
Penyusun :
Editor :
Diterbitkan oleh:
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pelatihan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
Pengantar....................................................................................... 1
Standar Kompetensi ...................................................................... 1
Kompetensi Dasar ......................................................................... 1
Materi Pelajaran ............................................................................. 2
Metoda Pembelajaran ................................................................... 2
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... 2
Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 3
Tagihan / Tugas ............................................................................ 3
Lembar Kegiatan ........................................................................... 4
Bahan Bacaan ............................................................................... 4
POKOK BAHASAN :
4
SAR................................................................................................
1. Pengertian dan dasar hukum SAR ....................................... 4
2. Sejarah dan unsur-unsur SAR .............................................. 4
3. Persyaratan personel SAR ................................................... 6
4. Operasi SAR da tahapan-tahapannya .................................. 7
5. Survival dan Teknik pencarian dalm SAR ............................. 11
6. Wilayah tanggung jawab SAR Polri ...................................... 34
7. Dukungan operasional SAR Polri ......................................... 35
8. Komando dan pengendalian SAR ......................................... 36
9. Struktur organisasi SAR........................................................ 40
Pengantar...................................................................................... 46
Standar Kompetensi ..................................................................... 46
Kompetensi Dasar ........................................................................ 46
Materi Pelajaran ............................................................................ 46
Metoda Pembelajaran .................................................................. 47
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ........................................ 47
Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 47
Tagihan / Tugas ........................................................................... 48
Lembar Kegiatan .......................................................................... 48
Bahan Bacaan .............................................................................. 49
POKOK BAHASAN:
49
ALAT PENYELAMAT/PENOLONG DAN PENGGUNAANNYA ..
1. Macam-macam alat penyelamat/penolong dan 49
penggunaannya ....................................................................
2. Alat Selam dan penggunaannya ........................................... 52
Rangkuman ................................................................................... 66
Latihan .......................................................................................... 66
Pengantar...................................................................................... 67
Standar Kompetensi ..................................................................... 67
Kompetensi Dasar ........................................................................ 67
Materi Pelajaran ............................................................................ 68
Metoda Pembelajaran .................................................................. 69
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ........................................ 70
Kegiatan Pembelajaran ................................................................ 70
POKOK BAHASAN 2 :
WATER RESCUE ......................................................................... 101
POKOK BAHASAN 3 :
MENGOPERASIKAN MOTOR TEMPEL DAN PERAHU 125
KARET ..........................................................................................
Pengantar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami SAR.
Indikator hasil pelatihan:
1. Menjelaskan pengertian dan dasar hukum SAR;
2. Menjelaskan sejarah dan unsur-unsur SAR;
3. Menjelaskan persyaratan personel SAR;
4. Menjelaskan operasi SAR dan tahapan – tahapannya;
5. Menjelaskan survival dan teknik pencarian dalam SAR;
6. Menjelaskan wilayah tanggung jawab SAR Polri ;
7. Menjelaskan dukungan operasional SAR Polri;
8. Menjelaskan Komando dan pengendalian SAR;
9. Menjelaskan struktur organisasi SAR;
10. Menjelaskan pangkalan SAR.
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
SAR.
Metoda Pembelajaran
1. Metoda ceramah.
Ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang konsep
SAR.
1. Alat/media:
a. Infocus;
b. Laptop;
c. Flipchart;
d. Sound system;
e. Wireless;
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 2
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.
3. Sumber Belajar:
- Modul SAR.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
---------------------------------------------------------------------------------------------
Lembar Kegiatan
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN
SEARCH AND RESCUE (SAR)
a. Sejarah SAR
Operasi SAR ada sejak manusia memerlukan bantuan
pihak lain untuk menentukan dirinya yang sedang ditimpa
musibah didaerah terisolir guna menyelamatkannya.
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 4
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b. Unsur-Unsur SAR
Potensi SAR adalah sumber daya manusia, sarana dan
prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang
kegiatan operasi SAR.
1) Tahap menyadari
Merupakan saat diketahui, disadari terjadinya keadaan
darurat musibah, kegiatannya :
a) Menerima laporan tentang terjadinya suatu
bencana atau musibah yang membutuhkan
pelaksanaan operasi SAR.
b) Mencari informasi tentang peristiwa yang
terjadi,meliputi :
(1) jenis musibah yang terjadi
(2) posisi atau tempat kejadian
(3) waktu kejadian
(4) kemungkinan korban yang ditimbulkan
c) Mencari informasi tentang data - data pendukung
operasi SAR, meliputi :
2) Tahap Persiapan
Merupakan saat dilakukan suatu tindakan sebagai
tanggapan (respons) adanya musibah yang terjadi,
kegiatannya :
a) Menggolongkan keadaan darurat yang terjadi
b) Menyiapkan Tim, Unit, atau Satuan SAR Polri
yang akan ditugaskan
c) Menyiagakan peralatan dan perlengkapan
perorangan, Tim, Unit atau Satuan SAR Polri.
d) Mencari data – data tambahan, meliputi :
(1) Perkembangan situasi terakhir dari musibah
atau bencana yang terjadi
(2) Perkembangan keadaan cuaca terakhir
serta kondisi medan
(3) lingkungan pada lokasi musibah
3) Tahap Perencanaan
Merupakan pembuatan rencana operasi yang efektif
berupa :
a) Penentuan titik duga
b) Penghitungan luas area musibah
c) Pemilihan dan penggunaan peralatan dan
perlengkapan
d) Cara bertindak
e) Pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait
Kegiatannya :
a) Mengevaluasi seluruh data yang telah didapat
baik data awal maupun data akhir yang berkaitan
dengan musibah yang terjadi
b) Membuat rencana pencarian yang meliputi
c) Perkiraan kemungkinan posisi musibah atau
MPP (The Most Probable Position)
d) Luas area pencarian
e) Pola pencarian.
f) Menentukan peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan.
Kegiatannya :
a) Menyiapkan dan memberi briefing kepada
personel, meliputi:
(1) Informasi tentang peristiwa yang terjadi, dan
gambaran permasalahan yang dihadapi
(2) Pembagian tugas
(3) Cara bertindak
(4) hal-hal lain yang terkait pelaksanaan tugas
b) Melakukan pengecekan peralatan dan
perlengkapan
c) Operasi sesuai dengan tugas dan cara bertindak
yang telah direncanakan dan disesuaikan
dengan keadaan medan yang dihadapi
d) Setelah lokasi korban ditemukan, langkah-
langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut :
(1) Pemeriksaan keadaan terakhhir korban
(2) menstabilkan kondisi korban yang masih
hidup sebelum dilakukan prosedur
berikutnya
(3) Identifikasi terhadap korban meninggal
dengan bantuan ahli
(4) Evakuasi terhadap korban hidup maupun
yang meninggal dunia
(5) Jika korban dalam jumlah banyak, maka
dilakukan proses pemilahan korban (triage)
berdasarkan tingkat kegawatan, dengan
tujuan untuk memberikan prioritas
pemberian tindakan medis awal
e) Melaporkan hasil yang didapat kepada OSC oleh
pimpinan lapangan (Katim,Kanit, atau Kasat),
tentang :
(1) Tindakan yang telah dilakukan, dan
langkah-langkah yang akan
diambilberikutnya
(2) Jumlah korban
(3) Kondisi korban
(4) Permintaan bantuan jika diperlukan, baik
dukungan medis lanjutan maupun ban
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 9
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SURVIVAL
a. Pengertian Survival
b. Survival Individu
c. Survival Kelompok
d. Survival Kit
1) Korek Api
Korek api yang kedap air dapat dicari tetapi harganya
mahal. Kita dapat membuat kedap air dengan cara
memasukkan batang korek dan penyala kedalam
sebuah tabung plastic bekas film, atau kita teteskan
lilin keatas kepala batang korek api sehingga
terselaput seluruh kepala batang korek tersebut, dan
untuk memakainya kita buang lilinnya terlebih dahulu
baru digoreskan kepenyala.
2) Lilin
Sangat baik untuk memulai menghidupkan api dan
juga untuk penerangan. Apabila terbuat dari lemak
maka dapat dimakan atau untuk menggoreng ( harus
yakin terbuat dari lemak ). Lilin dari bahan lain atau
paraffin wax tidak dapat dimakan.
3) Batu Api/Geretan
Batu api dapat bekerja didalam keadaan basah dan
dapat tahan lama sekali. Bawalah batu api sekalian
dengan gergaji penggoresnya.
4) Suryakanta/Kaca Pembesar
Dapat menimbulkan panas dan api dengan sinar
matahari langsung, juga dapat dipakai untuk melihat
dan mendeteksi duri dalam jaringan.
7) Kompas
Sebuah kompas yang cukup baik tapi sederhana dan
pastikan diri kita bahwa kita dapat memakai kompas
dengan baik. Kompas dengan cairan didalamnya
adalah yang terbaik, pastikan tidak bocor dan juga
tidak ada gelembung udara didalamnya.
9) Kawat Jerat
Kawat kuningan sepanjang 60-90 Cm, dapat dipakai
dan sangat banyak kegunaannya, antara lain untuk
jerat, memasak, dll.
c) Anti Histamin
Untuk mengatasi problem alergi, gatal-gatal,
gigitan serangga, tidak dapat tidur. Tetapi efek
tidur disini sangat ringan sehingga tidak efektif
bagi orang yang sering memakai obat tidur.
Dosis : 3 x 1 tablet/hari.
Contoh : CTM, Benadryl tab/inj, insidal.
d) Kalium Permanganat.
Biasanya dikenal dengan nama PK, dijual
dengan berat 1 gram, 5 gram dll.
Dosis : 1 gram untuk 1 liter air, dijadikan larutan
ungu untuk membuat steril, apabila warna lebih
ungu dapat dipakai sebagai antiseptic,
sedangkan warna ungu pekat dapat dipakai
untuk membasmi jamur.
e) Anti malaria
Hanya apabila kita memasuki daerah malaria,
dimulai dua minggu sebelum memasuki daerah
malaria dan dua minggu setelah keluar dari
daerah endemis malaria.
f) Anti Biotik.
Untuk mengobati infeksi yang telah ada
nanahnya ataupun untuk pengobatan yang
memerlukan antibiotik lainnya.
Dosis : 4 x 500 mg/hari (Ampicilin ) selama 4 hari.
14) Plester
Beberapa buah plester dengan ukuran yang berbeda,
sebaiknya yang kedap air. Untuk menutup luka yang
kecil dan menjaga agar tetap bersih. Plester ini dapat
juga dipotong untuk menutup luka kecil ataupun dibuat
plester kupu-kupu.
15) Kondom
Dapat dibuat sebagai tempat air yang baik dimana
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 16
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
e. Tempat Berlindung
sinar matahari.
d) Pada situasi tempat berlindung yang tidak
berpindah-pindah (permanent) usahakan
mendirikannya mendekati sumber air. Tidak
mendirikan tempat berlindung pada jalur lintasan
binatang.
4) Pembuatan tempat berlindung.
Tempat berlindung pada saat survival dapat dibuat
dengan bahan dan peralatan yang ada atau yang
dibawa, juga dengan bahan disekitarnya yang
disediakan oleh alam dan ingat pisau atau golok tebas
yang ada akan sangat membantu pekerjaan ini, maka
rawat dan jagalah selalu pisau itu.
f. Air
3) Embun
Pada daerah yang mempunyai iklim sangat ekstrim
dimana sangat panas pada siang hari dan sangat
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 20
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b) Burung
Pemakan buah seperti burung merpati dll, tidak
akan jauh dari sumber air, binatang ini minum
pada pagi dan sore hari. Apabila burung ini
c) Hewan melata
Tidak dapat menjadi tanda dekat air karena
hewan ini mengumpulkan embun dan uap
lembab dari mangsa yang ditangkapnya.
d) Serangga
Sebagai tanda yang baik terutama lebah, mereka
bisa terbang sekitar 6,5 km dari sarang tetapi
tidak mempunyai jadwal tetap mencari air.
Semut sangat memerlukan air, sekumpulan
semut berbaris menuju pucuk pohon untuk
mengambil air yang terperangkap disana,
seringkali penampungan air ini satu-satunya
didaerah yang kering.
Beberapa jenis lalat berdiam sejarak 90 meter
dari sumber air.
g. Api
a. Perlengkapan Portable
Perlengkapan yang dibawa unit SAR hendaknya
diperhitungkan terlebih dahulu oleh SMC, secara umum
menyangkut hal sebagai berikut :
1) Komunikasi
Berupa radio, signal mirror maupun sarana komunikasi
lainnya.
2) Peralatan medis
Meliputi obat-obatan baik untuk korban maupun untuk
team pencari itu sendiri dan dapat diberikan droping
melalui udara.
3) Peralatan Navigasi
Berupa peta daerah pencarian yang menunjukkan
tanda-tanda alam maupun tanda buatan yang mudah
dikenal dimengerti oleh team SAR.
4) Perlengkapan operasi SAR
Perlengkapan yang memadai dan cocok untuk
dipergunakan dalam operasi pelaksanaan pencarian
seperti peralatan mountenering, gergaji, payung terjun
dan sarana lainnya.
5) Perbekalan/Makanan maupun minuman
Jatah makan dan minum untuk team pencari
hendaknya cukup untuk 48 sampai 72 jam.
6) Peralatan Dokumentasi
Berupa kamera maupun handycam untuk mengambil
gambar bukti adanya tanda-tanda terjadinya korban
untuk dianalisa kejadian musibah.
7) Peralatan untuk pertolongan korban
Berupa peralatan antara lain pemotong metal, kapak,
d. Teknik Pencarian
1) Teknik pasif :
a) Teknik Menunggu
Disini team pencari menunggu hingga
korban/orang yang dicari muncul sendiri ke
tempat terbuka.
b) Teknik pembatasan/Pengepungan
Disini team mencoba membatasi ruang gerak
sasaran dengan menutup jalan keluar,
menempatkan pengamatan/ pencarian di tempat
yang strategis.
c) Menarik perhatian
Disini team mencoba menarik perhatian dengan
panggilan lewat pengeras suara dan lainnya.
2) Teknik Aktif
Teknik ini meliputi 4 cara :
a) Mencari tanda-tanda
Team pencari berusaha menemukan tanda-tanda
yang menjurus kepada adanya sasaran yang
dicari.
b) Pencarian Cepat
Team melakukan pencarian cepat dengan
mengikuti rute yang mungkin ditempuh sasaran,
menghindari rute yang penuh rintangan dan
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 27
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
e. Formasi Pencarian
5 3 1 2 4
Keterangan gambar :
No. 1 : Dan Regu/penentu arah
No. 2 : Pembawa peta
No. 3 : PHB
No. 4 : Lines man/pembatas
No. 5 : Lines man/pembatas
Cara bergerak dalam penyapuan
1) Regu bergerak dari satu garis start ditentukan
dengan kompas.
Bentuk sejajar
5 4 3 2 1
Keterangan Gambar :
No.1 : Penebas
No.2 : Penentu arah
No.3 : PHB
No.4 : Pengawas atau pembawa makanan
cadangan
No.5 : Pengukur Jarak
f. Pola-Pola Pencarian
I II III
g. Personel Pencari
tugas-tugas pencarian.
c) Sub Detasemen :
(1) Tenda Peleton : 5 buah
(2) Generator Portable : 1 buah
(3) Kendaraan Roda 2 : 10 unit
(4) Ransar : 5 unit ;
(5) Kendaran APC : 2 unit ;
(6) Hellycopter : 1 unit ;
(7) Peralatan Berat : 3 unit ;
(8) Mesin Penjernih Air : 5 unit.
a. SC ( SAR COORDINATOR)
Adalah pejabat pemerintah yang mempunyai wewenang
penyediaan fasilitas dalam rangka mendukung Operasi SAR
dan mengerahkan unsur-unsur SAR yang selanjutnya unsur
ini diserahkan kepada SMC untuk digunakan dalam operasi
SAR.
Tugas SC ( SAR COORDINATOR ) sebagai berikut :
1) Menyiapkan rencana yang matang.
2) Menunjuk SMC.
dilibatkan.
3) Mengevaluasi setiap perhubungan berdasarkan
laporan yang diterima, selanjutnya melaporkan
perhubungan tersebut kepada SC / SKR / KKR /
BASARNAS.
4) Menghentikan dan membebaskan unsur SAR jika
dipandang bantuan tidak diperlukan.
5) Menghentikan operasi SAR dengan pertimbangan
yang telah diperhitungkan.
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN SAR NASIONAL
KANTOR SAR
TIPE A/B
1) Sederhana
sc
SMC
SRU
2) Sedang
SC
OSC
SRU SRU
3) Diperbesar
SC
SMC SMC
Rangkuman
Latihan
1. Jelaskan pengertian dan dasar hukum SAR !
2. Jelaskan sejarah dan unsur-unsur SAR !
3. Jelaskan persyaratan personel SAR !
4. Jelaskan operasi SAR dan tahapan – tahapannya !
5. Jelaskan survival dan teknik pencarian dalam SAR !
6. Jelaskan wilayah tanggung jawab SAR Polri !
7. Jelaskan dukungan operasional SAR Polri !
8. Jelaskan Komando dan pengendalian SAR !
9. Jelaskan struktur organisasi SAR !
10. Jelaskan pangkalan SAR !
Pengantar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Alat penyelamat/penolong dan penggunaannya.
Sub Pokok Bahasan:
1. Macam-macam alat penyelamat/penolong dan penggunaannya;
2. Alat selam dan penggunaannya.
Metoda Pembelajaran
1. Metoda ceramah.
Ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang peralatan
SAR.
3. Metoda Demontrasi.
Metoda ini digunakan dalam mendemontrasikan cara
penggunaan alat penolong dan alat selam.
1. Alat/media:
a. Infocus;
b. laptop;
c. flipchart;
d. Sound system;
e. Wireless.
2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. Kertas Flipchart/HVS.
3. Sumber Belajar:
a. Modul SAR;
b. Modul Menyelam.
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN
ALAT PENYELAMAT/PENOLONG
a. Immersion suit
Dibuat dari bahan tahan air.
1) Dapat dilepas dari kemasan dan dikenakan tanpa
bantuan dalam waktu dua menit.
2) Dapat menutupi seluruh tubuh keuali muka, bagian
tangan harus dilindungi dengan sarung tangan khusus.
3) Dapat digunakan melompat dari ketinggian 4,5 meter
tanpa dimasuki air.
4) Pakaian cebur harus dimiliki setiap orang yang
terdaftar di sekoci penyelamat, pada kapal penumpang
dan barang dengan sekoci tertutup paling sedikit tiga
set harus dibawa.
5) Pakaian cebur akan melindungi panas tubuh dengan
cukup baik (ketika digunakan dengan tambahan baju
berenang), si pemakai dalam waktu satu jam di air
tenang dengan temperatur 5º C, temperatur tubuh
tidak turun lebih dari 2º
c. Rocket parachute
Rocket Parachute Flare/roket Obor Payung.
1) Saat ditembakkan roket harus vertikel, mencapai
ketinggian minimal 300 meter.
2) Menyala dengan warna merah terang dengan
kekuatan cahaya tidak kurang dari 30000 lilin.
3) Parasut tidak rusak selama obor menyala.
d. Hand flare
1) Menyala dengan warna merah terang dengan
a. Immersion suit
Tata caranya:
1) Bentangkan immer suit di lantai
2) Masukan kedua kaki kanan dan kiri dalam posisi
duduk
3) Ikat kaki kanan dan kiri dengan pengikat yang ada di
imersuit,
4) Setelah kaki selesai selanjutnya berdiri dan masukkan
tangan kanan terlebih dahulu ke dalam imersuit
5) Gunakan penutup kepala dengan menarik
menggunakan tangan kiri dari belakang kepala
6) Masukan tangan kiri
7) Tarik risleting kearah atas untuk mengunci
8) Rekatkan penutup mulut dari kanan kiri
9) Cari daerah yang aman untuk melakukan lompatan
10) Setelah siap melompat ke dalam air dan posisi tubuh
terlentang diatas air
Kegunaannya
Kegunaannya:
Untuk menormalkan suhu tubuh
c. Rocket parachute
Tata caranya:
1) Cari posisi terbuka dan tidak terhalang untuk
meluncurkan roket parachute
2) Buka tutup yang berada dibawah tabung
3) Arahkan parachute kearah atas tegak lurus
4) Tarik tali picu pada bagian bawah tabung
5) Lakukan tembakan searah mata angina jangan
berlawanan
Kegunaannya
Untuk penanda meminta pertolongan siang dan malam hari
d. Hand Flare
Tata caranya:
1) Baca intruksi penggunaan yang tertera pada tabung
hand flare tersebut
2) Cari posisi aman dan terlihat dari segala penjuru
3) perhatikan arah angin
4) posisi hand flare tegak lurus keatas tidak mengarah ke
orang atau benda
5) Posisi badan kita membelakanginarah angina
6) buka tutup tabung
7) Dorong pengait kebawah tegak lurus dengan tabung
8) pegang dengan tangan kanan atau kiri dan acungkan
keatas
9) tarik klep pemicu kesamping atau keatas
Kegunaannya:
Untuk penanda posisi kapal/korban
HOO
D
BCD
SECOND STAGE
MASKER
WET SUIT
OCTOPUS
GLOVE
HOSE INFLATOR
DIVE WATCH
WIGHT BELT
SNORKEL
DIVE KNIFE
BOOTS
OPEN HELL/
ADJUSTABL
E HELL
1) Snorkeling
b) Regulator
8) Perlengkapan tambahan
a) Bagasi Penyelam (Diver's Luggage).
Berfungsi untuk melindungi, menyimpan dan bisa
dibawa bersama dengan perlengkapan.
Persyaratan untuk bagasi penyelam :
(1) Ukurannya harus cukup besar untuk
menyimpan perlengkapan.
(2) Mempunyai daya tahan dan berguna
(Durable and Versatile).
(3) Bagasi harus tahan terhadap perjalanan
tetapi mudah dibawa.
(4) Alat pengunci (Locking Device).
Alat Pengunci berguna untuk mengunci tas
saat bepergian.
(5) Roda (Wheels).
Roda berguna untuk mempermudah
gerakan saat bepergian
b) Bendera dan Pelampung (Flags and Floats)
Bendera dan pelampung digunakan di
permukaan untuk menunjukkan kepada para
pengguna kapal bahwa ada penyelam di bawah
air.
(1) Bendera Penyelam rekreasi (Recreational
Diver's Flag).
(2) Bendera Alpha (Alpha Flag) di gunakan di
dunia intemasional.
c) Alat Pemberi Isyarat (Signaling Devices)
Alat ini digunakan untuk menarik perhatian saat
terjadi masalah. Alat ini bisa berupa :
(1) Peluit dan Alarm (Whistles and Alarms).
(2) Suar Isyarat (Signal Flares).
(3) Penanda Permukaan Air yang Dapat Di
pompa (Inflatable Surface Marker).
(4) Peralatan yang Dapat lerdengar di Dalam
Air (Underwater Audible Devices).
Rangkuman
Latihan
Pengantar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)
Sub Pokok Bahasan:
a. Prinsip-prinsip umum PPGD;
b. Teknik pernapasan buatan, penanganan pendaraan, syok,
luka bakar, melepuh dan tersengat listrik.
2. Pokok Bahasan:
Water Rescue
Sub Pokok Bahasan:
a. Cara berenang;
b. Cara menyelam;
c. Cara mendayung.
3. Pokok Bahasan:
Mengoperasikan motor tempel dan perahu karet
Sub Pokok Bahasan:
- Tahapan-tahapan mengoperasikan motor tempel dan
perahu karet.
4. Pokok Bahasan:
Basic Safety Training (BST)
Sub Pokok Bahasan:
a. Prinsip-prinsip keselamatan dan teori api;
b. Pencegahan kebakaran;
c. Peralatan pemadam kebakaran tetap dan tidak tetap;.
d. Metode pemadam kebakaran;
e. Cara penyelamatan jiwa di laut dan evakuasi korban.
Metoda Pembelajaran
1. Metoda ceramah.
Ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang
pendukung SAR.
3. Metoda praktek.
Metoda ini digunakan dimana peserta melakukan Water Rescue,
dan pengoperasian motor temple.
4. Metoda Simulasi.
Metoda ini digunakan dimana peserta melakukan PPGD dan
BST.
3. Sumber Belajar:
a. Modul PPGD;
b. Modul Basic Safety Training (BST).
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal: 15 menit.
a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada parapeserta
pelatihan;
b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan (permainan,
bernyanyi, kegiatan yang menarik);
c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.
Tagihan / Tugas
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Lembar Kegiatan
SKENARIO
Pada hari senin tanggal 25 Maret 2019 KM. Maju Utama mengalami
kebakaran dikamar mesin, asap memenuhi ruang kamar mesin dan
akomodasi, perwira jaga kapal menghidupkan alarm kebakaran, dan
memerintahkan seluruh ABK berkumpul di muster station (titik kumpul),
setelah seluruh ABK berkumpul dibagi tugas sesuai dengan peran-
peran dalam kebakaran dalam sijil kapal.
4. Kelompok Selam
a. Persiapan
1) Siapkan peralatan selam beserta kelengkapannya
2) Cek tabung udara
3) Cek karet karet seal pada peralatan tersebut
b. Pelaksanaan
1) Gunakan pakaian selam
2) Pakai peralatan selam
3) Lakukan back roll ke laut untuk melakukan pencarian
korban tenggelam
5. Kelompok PPGD
a. Persiapan
1) Siapkan peralatan PPPK
2) Siapkan Tandu
3) Siapkan Tabung oksigen beserta kelengkapannya
4) Siapkan thermal protective aid
b. Pelaksanaan
1) Lakukan pertolongan pertama pada korban
2) Untuk korban pingsan akibat asap lakukan
pemasangan oksigen
3) Untuk korban tenggelam lakukan Cardiopulmonary
resuscitation ( CPR)
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
PERTOLOGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)
1. Pengertian PPGD
Tujuan PPGD :
a. Menyelamatkan jiwa korban.
b. Mencegah, membatasi bahaya cacat, dan infeksi.
c. Meringankan penderitaan korban
b) Diare/Mules :
(1) Trisulfa.
(2) Norit.
(3) Papaverin.
(4) Baralgin.
(5) Oralit.
(6) Diatab.
c) Obat anti alergi :
(1) CTM.
(2) Incidal.
(3) Avil.
d) Obat mata :
(1) Tets mata (Sulfa zinsi, colme).
(2) Zalf mata antibiotic (kemicin zalf mata).
(3) Boor water.
e) Obat luka/luar :
(1) Mercurichroom 2%.
(2) Betadhin Solution.
(3) Rivanol Solution 0,02%.
(4) Bioplacenton Jelly.
(5) Zal antibiotic.
f) Obat-obat lain :
(1) Amoniak.
(2) Obat gosok.
(3) Cologne.
(4) Garam dapur/soda kue.
(5) Ephedrin.
g) Obat Anti Infeksi
Antibiotik :
(1) Ampicyllin.
(2) Chloramphenicol.
(3) Tetracyclin.
Sulfa :
(1) Bactrim.
(2) Trisulfa.
(3) Septrim.
2) Peralatan
a) Alat balut :
(1) Pembalut pita pajang 4 meter x lebar
(2,5cm, 5 cm, 7 cm, 10 cm).
(2) Pembalut segitiga (mitella).
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 75
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
5. Luka
Luka adalah peristiwa dimana jaringan tubuh ada yang
terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, misal karena
kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb.
Sebagai akibatnya menimbulkan pendarahan, patah tulang,
inpeksi, dan lainnya.
7. Luka gigitan
Gejala-gejala luka gigitan (biasanya gigitan), yaitu :
1) Pada tempat terjadinya gigitan, timbul bengkak dan kulit
membiru.
2) Terasa sakit, panas dan terasa kaku.
3) Penderita gelisah dan berkeringat.
4) Timbul pendarahan.
5) Pada luka gigitan ular, ada bekas berupa titik-titik
(bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.
Pertolongan :
1) Antara luka gigitan dengan jantung harus dipasang
bebat putar (penasat/tornikuet).
2) Pada luka hewan biasa (bukan ular/binatang berbisa)
luka dibersihkan yodium/air yang mengalir.
3) Pada luka gigitan binatang berbisa, jangan banyak
diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban
juga jangan banyak bergerak karena dapat
mempercepat nadi, sehingga bisa (racun) dapat
semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke
dokter atau ahlinya.
4) Pada gigitan anjing, cepat berangkat ke dokter, rumah
sakit untuk di vaksin/suntik, dan anjing yang menggigit
harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah
anjing itu mengidap rabies atau tidak.
8. Patah tulang
1) Pengertian fraktur (patah tulang)
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya.Fraktur adalah
Gangguan kontinuitas yang biasanya disebabkan oleh
adanya rudapaksa yang timbul secara mendadak.
2) Tanda dan gejala fraktur
a) Adanya nyeri disebabkan oleh adanya spasme
otot yang diakibatkan oleh fraktur tersebut dan
terjadi perlukaan.
b) Hilangnya fungsi organ yang terkena.
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 78
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Gambar 1
Bidai Udara
Gambar 2
Membidai dengan ransel balut (ransel perban)
Gambar 3
Membidai dengan pembalut segitiga (mitela)
Gambar 4
Patah Tulang Belikat
Gambar 5
Patah Tulang Lengan Atas
Gambar 6
Membidai dengan pembalut gulung yang cukup lebar
Gambar 7
pembalut segitiga atau pembalut gulung
Gambar 8
Membidai Jari
Gejala-gejala :
a) Sakit waktu bernafas dalam.
b) Nyeri setempat terutama pada penekanan.
c) Jika ujung tulang iga yang patah menembus paru-
paru, penderita susah bernafas, batuk
mengeluarkan darah berbusa dan adanya udara
dibawah kulit (krepitasi).
Tindakan pertolongan ada dua macam :
a) Imobilisasi dengan pembalut dasi atau pembalut
gulung yang lebar.
a) Jika ada luka terbuka, tutup dengan kassa steril
atau kain bersih yang tebal.
b) Jika terdapat tanda-tanda paru-paru tertembus
oleh bagian yang patah, jangan dilakukan
pembidaian, segera bawa ke rumah sakit.
b) Fixasi dengan plester yang lebar
c) Plester dipasang dari pertengahan dada
(menutupi tulang dada) sejajar dengan tulang iga
ke belakang sampai ke tulang belakang, mulai
dari bawah (iga ke 11 dan 12) sampai tulang iga
pertama.
d) Pada wanita, buah dada sebaiknya dibiarkan
terbuka dan pada pria puting susu ditutup dengan
kain.
Cara 1 Cara 2
Gambar 9
Patah Tulang Iga
Gambar 10
Patah Tulang Dada
Gambar 11
Membidai dengan kedua kaki disatukan
Gambar 12
Cara membidai hanya pada 1 tungkai
Gambar 13
Pembidaian dengan tungkai tertekuk
Gambar 14
Pembidaian dengan tungkai lurus, jangan
mengadakan tarikan-tarikan
Gambar 15
Patah tulang tungkai bawah
Gambar 16
Patah tulang kaki
Gambar 17
Patah tulang rahang belakang
Gambar 19
Cara mengangkat dengan sepotong terpal atau selimut
pada penderita/korban cedera tulang belakang
Diusahakan agar sekurang-kurangnya 4 orang penolong
menarik terpal atau selimut tersebut setegang mungkin.
d. Pendarahan
1) Pengertian
Perdarahan adalah “Pecahnya pembuluh darah
disertai dengan keluarnya darah dari pembuluhnya
atau keadaan dimana tubuh banyak mengeluarkan
darah“. Biasanya diakibatkan oleh adanya luka,
benturan, penyakit dan lain-lain. Pada umumnya yang
banyak menimbulkan perdarahan kalau ada luka atau
benturan di kepala, tetapi ada juga di lokasi tubuh yang
lain yang dapat menimbulkan perdarahan yang banyak
misalnya patah tulang besar (tulang pangkal paha) dan
luka yang luas serta dalam.
3) Perdarahan Keluar
a) Perdarahan Pembuluh Darah Kapiler/Rambut
Perdarahan yang timbul merembes diatas
lapisan kulit
(1) Tanda :
(a) Asal pembuluh tidak terlihat
(b) Keluarnya darah secara merembes
(c) Warna darah merah biasa
(2) Tindakan pertolongan :
(a) Dihentikan dengan bantuan
plester/kain bersih
(b) Ataupun kompres dingin
4) Perdarahan Ke Dalam
Perdarahan yang terjadi dari luka di dalam tubuh dan
berkumpul dalam satu rongga tubuh serta tidak dapat
terlihat. Kalau dilihat dari fisik maka sulit untuk
diketahui namun ada tanda-tanda yang dapat tampak
dari perubahan umum :
a) Muka pucat
b) Penderita/korban gelisah
c) Nadi teraba menjadi kecil dan frekuensinya cepat
d) Tekanan darah menurun
e) Keluar keringat dingin
f) Nafas menjadi dalam dan cepat
g) Jika perdarahan di dalam rongga perut maka
terasa kembung
h) Jika perdarahan di dalam rongga paru/dada
maka nafas menjadi sesak
Tindakan pertolongan :
a) Penderita/korban tidak boleh banyak bergerak
b) Istirahatkan penuh dan segala keperluannya
ditolong
c) Tidak boleh diberi makan dan minum lewat mulut
sebab kemungkinan penderita/korban akan
dilakukan operasi
d) Lekas bawa ke rumah sakit
e. Penanganan Shock
Shock/renjatan adalah suatu keadaan yang timbul dimana
sistim pendarahan tubuh menunggu sehingga tidak
memenuhi keperluan.
Macam-macam shock
1) Normovelik Shock, volume darah normal
Misalnya : cardiogenic shock, neurogenic shock,
anafilatic shock.
2) Hypovoiemik shock : terjadi pengurangan jumlah cairan
tubuh.
Misalnya : pendarahan, luka bakar, muntah berak.
Gejalanya :
1) Kesadaran menurun
2) Nadi cepat, lemah, lambat dan menghilang
3) Muka pucat dsn berkeringat
4) Kulit lembab dan dingin
5) Mual
6) Nafas dangkal dan kadang tidak teratur
7) Mata nampak hampa dan pupil melebar
Tindakan :
1) Hentikan pendarahan (bila ada)
2) Baringkan terlentang dengan kaki lebih tinggi, kecuali
luka pada hidung/mulut, gangguan pernapasan
3) Longgarkan pakaian
4) Lak, pernafasan buatan bila perlu
5) Beri minum sedikit-sedikit (bila sadar)
6) Atasi rasa sakit.
2) Tersengat Listrik
Listrik sangat berbahaya bahkan dapat berujung pada
kematian jika salah dalam penggunaannya. Berikut ini
beberapa hal yang dapat menjadi tips untuk
menghindari bahaya listrik.
a) Akibat dari sengatan aliran listrik
Arus yang mengalir melalui tubuh (tersengat
listrik) dapat mengakibatkan :
(1) Jantung berhenti berdenyut.
(2) Otot berkontraksi (mengerut).
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 98
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b) Perawatan
(1) Minta pertolongan (berteriak).
(2) Matikan listrik (putuskan hubungan/kontak).
(3) Amankan penderita dari bahaya fisik yang
langsung.
(4) Periksa denyut nadi dan pernafasan serta
rawat si korban seperlunya.
(5) Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih,
rawatlah luka bakar atau luka lainnya bila
ada.
(6) Pindahkan korban ke lokasi yang aman
untuk perawatan selanjutnya.
(7) Korban perlu selalu ditunggui selama tim
dokter menangani korban
POKOK BAHASAN 2
WATER RESCUE
1. Cara berenang
mendorong.
(2) Tahap mendorong.
Tahap mendorong dilakukan setelah
gerakan menarik. Gerakan mendorong
dilakukan sampai lengan lurus ke belakang
dilanjutkan dengan gerakan istirahat
(recovery).
(3) Tahap istirahat (recovery).
Lengan lurus ke belakang dengan cara
mengangkat siku keluar dari air diikuti
lengan bawah, jari-jari secara reliks digeser
dari belakang ke depan dekat permukaan
air dan badan. Setelah siku mendekati
kepala, jari-jari dimasukkan ke dalam air,
disebelah depan dari kepala. Tangan dan
siku saat masuk ke air harus mengikuti jalur
atau lubang yang dimasuki oleh jari-jar
tangan.
b) Teknik gerakan kaki.
Gerakan kaki dilakukan secara naik turun,
bergantian di dalam air. Ketika pukuian ke bawah
dan ke atas, sumbu gerakan kaki berada pada
pangkal paha, lutut lurus, pergelangan kaki
tegang. Gerakan dilakukan secara bergantian. Di
dalam gerakan kaki kita mengenal macam-
macam gerakan pukulan yaitu:
(1) Dua pukulan (two beats stroke), artinya dua
kali gerakan kaki dua kali gerakan lengan.
(2) Empat pukulan (four beats stroke), artinya
enam kali gerakan kaki, dua kali gerakan
lengan.
(3) Enam pukulan (six beats stroke), artinya
enam kali gerakan kaki, dua kali gerakan
lengan.
(4) Delapan pukulan (eight beats stroke),
artinya delapan kali gerakan kaki, dua kali
gerakan lengan.
Dengan demikian, semakin banyak gerakan
kakinya frekuensi pukulannya semakin banyak,
sedangkan keseimbangannya (amplitudo)
semakin kecil. Untuk menentukan mana gerakan
kaki yang lebih baik, bergantung pada orangnya.
c) Gerakan pengambilan nafas.
Gerakan pengambilan nafas dapat dilakukan ke
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 110
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Cara Menyelam.
a. Memasuki Air
Anda harus selalu menggunakan cara masuk yang paling
baik pada situasi biasa. Cara masuk yang terbaik
merupakan hal yang paling mudah dan tidak
membingungkan bagi seorang penyelam pada situasi
tersebut. Cara masuk ke dalam air tidak boleh mengejutkan
atau membuat peralatan terlepas; dan pada waktu Anda
telah berada di dalam air, Anda harus dapat melihat,
bernapas, dan mengapung. Sebelum memasuki air, penting
untuk membuat rencana penyelaman.
1) Beberapa langkah penting yang harus Anda ambil,
sebagai tim selam, sebelum penyelaman snorkel :
a) Putuskan arah masuk dan arah yang akan
ditempuh.
b) Putuskan di mana akan keluar dari air tanpa
halangan.
c) Cari tahu apakah ada arus dan ke arah mana
arus tersebut akan membawa anda.
d) Lakukan pemeriksaan pada rekan anda untuk
memastikan bahwa perlengkapannya lengkap,
dan juga sebaliknya pada perlengkapan anda,
terpasang, distel, dan beroperasi dengan benar.
e) Pompa BC anda sehingga anda akan
mengapung setelah anda masuk ke dalam air.
f) Putuskan siapa yang lebih dahulu akan masuk
ke air atau jika anda berada di pantai, apakah
anda akan masuk bersamaan.
2) Masuk dari Pantai
6) Menggunakan Snorkel.
Kosongkan snorkel dengan meniupkan hembusan
udara dengan cepat dan tajam ke dalamnya, cara ini
disebut metode letup. Sewaktu menggunakan metode
lain selain masuk dengan posisi duduk, genggamlah
masker dan ikat pinggang pemberat anda untuk
menjaganya tetap berada di tempat selama proses
masuk ke dalam air, snorkel tetap berada di dalam
mulut, dan BCS terpompa langsung masuk ke dalam
air, setelah lebih dulu memastikan bahwa area titik
masuk selam anda kosong.
b. Prosedur di permukaan.
Setelah melatih metode popping untuk memompa BCS oral,
tunjukkan prosedur di permukaan yang tepat. Prosedur di
permukaan harus segera dilakukan saat penyelam
mencapai permukaan, dan merupakan latihan keselamatan
yang penting. Prosedur ini mencakup tiga fase:
1) Memompa BCS.
Hal ini dilakukan agar mereka dapat mengapung.
Memompa BC dengan metode popping (Naik Turun di
dalam Air). Metode popping, seperti yang ditunjukkan
pada gambar 1-3, adalah cara terbaik untuk
memompa inflator oral di permukaan. Peringatkan
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 118
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2) Menstabilkan diri.
Hal ini dilakukan agar tetap berada di permukaan.
3) Beristirahat.
Hal ini dilakukan agar mereka dapat relaks dan
mengembalikan tenaga yang telah terpakai.
c. Posisi Penyelaman
1) Menyelam dengan posisi kepala masuk terlebih dahulu
(Head-First Dive).
Menyelam dengan posisi kepala masuk terlebih dahulu
adalah posisi yang paling efisien bagi para penyelam
snorkel. Jika dilakukan dengan tepat di perairan
terbuka, penyelam dapat melakukan penyelaman dan
masuk 10-15 kaki di bawah permukaan dan pada
posisi relaks. Tujuannya adalah memberikan daya
angkat yang diperlukan tubuh bagian bawah untuk
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 119
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
d. Tendangan Kibasan
1) Di permukaan
Berenang di permukaan membutuhkan daya apung
dan tendangan yang tepat. Para perenang biasanya
tidak ingin sepatu kataknya memecah permukaan. Hal
ini hanya akan membuang-buang tenaga. Posisi
terbaik adalah dengan menekuk sepatu katak dengan
sudut yang kecil mengarah ke bawah. BCS harus terisi
cukup udara agar dapat memberikan daya angkat
pada paru-paru.
2) Di bawah air
Tendangan kibasan adalah sebuah tendangan yang
panjang dan lurus. Jagalah kaki selurus mungkin
dengan menjadikan tumit sebagai engsel bagi sepatu
katak. Tendangan yang panjang dan dalam sehingga
dapat memindahkan banyak air adalah jenis
tendangan yang terbaik. Peserta didik harus berusaha
untuk menghasilkan tendangan yang relaks dan efisien
sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal
dengan usaha yang minimal. Ingatkan peserta didik
agar tidak berenang dengan cepat. Untuk menambah
kecepatan di dalam air dibutuhkan usaha empat kali
lipat.
e. Muncul ke Permukaan
1) Tahan tangan kiri sedikit di atas kepala.
Tujuan dan menggunakan tangan kiri adalah karena
inflator oral pada BCS terletak di sebelah kiri dan
pada praktiknya anda dapat meminta peserta didik
untuk memegang inflator oral sebagai latihan.
2) Gunakan tangan kanan untuk menemukan beban
pada ikat pinggang pemberat dan gerakkan tangan
pada ikat pinggang pemberat. Tujuan dari menemukan
kepala ikat pinggang adalah agar peserta didik
mengetahui pentingnya dari menemukan letak dari
kepala ikat pinggang sebelum naik dan menjadikan hal
ini sebagai kebiasaan.
3) Lihat lah ke atas dan menendang lah dengan lembut
ke permukaan. Gerakkan memutar saat naik ke atas
membantu meningkatkan daya penglihatan.
f. Menemukan lokasi sistem pemberat (metode tank dengan
cepat)
Penggunaan pemberat yang tepat, sebelum memulai
latihan menyelam di permukaan, banyak peserta didik yang
akan membutuhkan sedikit beban untuk menetralkan daya
apung positif.
Setelah peserta didik di timbang dengan tepat, tunjukkan
pada mereka bagaimana cara untuk menemukan lokasi dan
sistem pemberat, dalam rangka menyiapkan mereka untuk
menunjukkan bagaimana cara untuk melepas sistem
pemberat.
Untuk saat ini, sudah cukup bagi peserta didik mengetahui
bagaimana cara menemukan lokasi dari sistem pemberat,
dan agar menyadari pentingnya melepas sistem pemberat
di saat darurat. Prosedurnya adalah :
1) Letakkan tangan pada paha.
2) Gerakkan tangan ke atas sampai menemukan ikat
pinggang.
Gerakkan tangan kanan ke arah dalam untuk menemukan
kepala ikat pinggang (jika menggunakan jenis ikat pinggang
yang dilepas dengan menggunakan tangan kanan).
3. Cara Mendayung.
POKOK BAHASAN 3
PENGOPERASIAN MOTOR TEMPEL
POKOK BAHASAN 4
BASIC SAFETY TRAINING (BST)
2. Pencegahan Kebakaran.
a. Pengertian
Sistem pemadam api tetap adalah sistem pemadaman yang
instalasinya dipasang tetap, yang dapat mengalirkan dan
menyalurkan media pemadam ketempat kebakaran dengan
jumlah yang cukup.
Gambar
Pemadam system CO2
Gambar
Sistem Instalasi Foam
1) Instalasi Sprinkler
Instalasi ini biasanya dipasang di gedung gedung atau
kapal kapal penumpang pada ruang kantor, ruang tidur,
ruang makan, ruang merokok dsb.
Gambar
Sprinkler sistem manual
Gambar
Sprinkler sistem otomatis
Gambar
International Ship Connection
Gambar
Pemadam busa
Gambar
Pemadam CO2
Gambar
Pemadam Dry Chemical
4. Teknik pemadaman
c. Kandas
d. Kebocoran/tenggelam
e. Orang jatuh ke laut
f. Pencemaran.
Rangkuman
1. Pengertian PPGD
2. Tujuan PPGD :
a. Menyelamatkan jiwa korban.
b. Mencegah, membatasi bahaya cacat, dan infeksi.
c. Meringankan penderitaan korban
3. Cara berenang
a. Teknik dasar renang dengan gaya dada
SEARCH AND RESCUE (SAR) PERAIRAN 138
HPP-LAT BINTARA FUNGSI POLAIR
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
4. Cara menyelam
a. memasuki air
b. prosedur di permukaan
c. posisi penyelaman
d. tendangan kibasan
e. muncul ke permukaan
f. Menemukan lokasi sistem pemberat (metode tank dengan
cepat)
5. Cara mendayung
a. mendayung lambat
b. mendayung cepat
6. Pencegahan kebakaran
a. Waspadai rokok bagi mereka yang perokok
b. Hindarkan pemantik dan korek api dari jangkauan anak-anak
c. Jauhkan benda yang mudah terbakar
d. Gunakan alat-lat kelistikan secukupnya
e. Rencanakan jalur evakuasi
7. Teknik pemadaman
a. Starvation (menghilangkan atau mengurangi bahan bakar
sampai dibawah batas bisa terbakar)
b. Smothering (menyelimuti atau menghilangkan atau
memisahkan udara dengan bahan bakar, sedang dilution
(mengurangi/ memisahkan kadar zat asam)
c. Cooling (mengurangi panas sampai bahan bakar mencapai
suhu dibawah titik nyala atau mendinginkan)
d. Cut chain Reaction (memutuskan rantai reaksi pembakaran,
baik secara kimiawi maupun mekanis)
Latihan
1. Jelaskan prinsip-prinsip umum PPGD !
2. Jelaskan teknik pernapasan buatan, penanganan pendaraan,
syok, luka bakar, melepuh dan tersengat listrik !
3. Jelaskan cara berenang !
4. Jelaskan cara menyelam !
5. Jelaskan cara mendayung !