SAMBUTAN
KALEMDIKLAT POLRI
Kesehatan lapangan/Keslap adalah kegiatan penanganan kesehatan
pra rumah sakit atau kejadian di luar rumah sakit. Dalam pelaksanaan kesehatan
lapangan ini membutuhkan keterampilan melakukan Pertolongan Pertama Gawat Darurat
(PPGD), penatalaksanaan korban dan evakuasi korban. PPGD adalah bantuan perawatan
atau pengobatan yang pertama diberikan kepada korban kecelakaan atau cedera sebelum
tim yang berkompeten atau tim medis datang.
bahan.....
ii
bahan ajar tersebut pemaparannya bersifat aktual, praktis, serta akademis yang merujuk
pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saya selaku Kalemdiklat Polri saya mengucapkan apresiasi dan penghargaan serta ucapan
terima kasih kepada nara sumber, pembina fungsi, dan tim penyusun yang telah menyusun
hanjar/modul pelatihan ini, semoga bermanfaat dalam mewujudkan Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang profesional, modern, dan terpercaya serta sebagai penegak hukum
yang jujur, benar, adil dan akuntabel yang dapat membangun citra Polri sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat (trust) terhadap institusi Polri.
iii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
HANJAR
PELATIHAN KESEHATAN LAPANGAN (KESLAP)
BAGI BINTARA POLRI/PNS GOL II
FUNGSI PEMBINAAN
MEMUTUSKAN
IDENTITAS BUKU
Penyusun :
Editor :
Diterbitkan oleh:
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pelatihan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................. i
Sambutan Kalemdiklat........................................................................................ ii
Keputusan Kalemdiklat....................................................................................... iv
Lembar Identitas ................................................................................................ vi
Daftar isi............................................................................................................. vii
MODUL 1 ETIKA PENANGAAN KORBAN
Pengantar....................................................................................... 1
Standar Kompetensi...................................................................... 1
Kompetensi Dasar ......................................................................... 1
Materi Pelajaran ............................................................................. 1
Metode Pembelajaran ................................................................... 2
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... 2
Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 2
Tagihan / Tugas ............................................................................ 3
Lembar Kegiatan ........................................................................... 4
Bahan Bacaan ...............................................................................
4
1. Pengertian etika penanganan korban.............. ....................... ........
4
2. Tujuan etika penanganan korban. ........................................... 5
3. Etika bagi penolong dalam penanganan korban pada
keslap.. .................................................................................... 5
Rangkuman .................................................................................. 6
Soal Latihan ................................................................................. 6
Pengantar
Dalam modul etika penanganan korban ini akan dibahas materi tentang
pengertian, tujuan dan etika penanganan korban dalam kegiatan
kesehatan lapangan (keslap)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Etika Penanganan Korban
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan pengertian, tujuan
dan etika penanganan korban dalam keslap.
3. Sumber Belajar:
a. Perkap No 12 tahun 2011 tentang dokpol
b. Buku Petunjuk Teknis Kesehatan Lapangan Dalam
Penaggulangan Korban Bencana;
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
Bahan Bacaan
Rangkuman
Soal Latihan
Pengantar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Konsep kesehatan lapangan.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang
keslap.
2. Metode Tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi
dan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta pelatihan
tentang materi keslap.
3. Sumber Belajar:
a. Perkap No 12 tahun 2011 tentang dokpol
b. Buku Petunjuk Teknis Kesehatan Lapangan Dalam
Penaggulangan Korban Bencana;
KESEHATAN LAPANGAN (KESLAP) 8
HPP-LAT BINTARA/PNS FUNGSI PEMBINAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
Bahan Bacaan
1. Pengertian keslap
2. Tujuan keslap
3. Prinsip-prinsip keslap
Rangkuman
1. Pengertian keslap
Kesehatan lapangan adalah kegiatan penanganan kesehatan
pra rumah sakit atau kejadian di luar rumah sakit. Dalam
penanganan kesehatan lapangan ini membutuhkan
keterampilan penanganan PPGD dimana PPGD tersebut .
2. Tujuan keslap
Tujuan dari kesehatan lapangan adalah melakukkan tindakan
pertolongan pertama yang diperlukan ketika terjadi kegawat
daruratan medis supaya tidak terjadi cacat yang lebih berat
atau sampai meninggal dunia dimana dibutuhkan kerjasama tim
3. Prinsip-prinsip keslap
a. Melindungi keamanan diri sendiri dan keamanan dari
anggota Tim Penyelamat korban dan orang-orang
disekitarnya.
b. Berusaha menemukan korban.
Pada beberapa keadaan darurat, anda mungkin perlu
memindahkan seorang korban untuk mencapai dan
menemukan seorang korban lainnya yang lebih kritis
cederanya.
Soal Latihan
PENATALAKSANAAN KORBAN DI
MODUL LAPANGAN
03
20 JP (900 menit)
Pengantar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami penatalaksanaan korban di lapangan.
Indikator Hasil Belajar:
a. Menjelaskan penatalaksanaan korban di lapangan
b. Menjelaskan penatalaksanaan korban hidup di lapangan;
c. Menjelaskan penatalaksanaan korban meninggal dunia di
lapangan.
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Penatalaksanaan korban dilapangan.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang
penatalaksanaan korban di lapangan.
2. Metode Tanya jawab
Metode ini digunakan untuk memperdalam pemahaman materi
dan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik tentang
materi penatalaksanaan korban di lapangan.
3. Metode diskusi
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan peserta
pelatihan untuk mengembangkan kreatifitas berfikir mengeluarkan
ide dan gagasan dalam memahami materi tentang
penatalaksanaan korban di lapangan
4. Metode demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mendemontrasikan materi tentang
penatalaksanaan korban di lapangan.
5. Metode simulasi
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan peserta
pelatihan untuk menyimulasikan materi tentang penatalaksanaan
korban di lapangan.
3. Sumber Belajar:
a. Perkap No 12 tahun 2011 tentang Kedokteran Kepolisian
(Dokpol)
b. Buku Petunjuk Teknis Kesehatan Lapangan Dalam
Penanggulangan Korban Bencana;
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
a. Pelatih/instruktur melakukan pencairan;
b. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar.
2. Tahap inti : 880 menit
Tahap inti 1: 50 menit
a. Pelatih/instruktur menyampaikan materi tentang:
Penatalaksanaan korban di lapangan
b. Pelatih/instruktur memberikan contoh/demonstrasi teknik
penanganan korban
c. Pelatih/instruktur menyampaikan materi penatalaksanaan
korban hidup di lapangan
d. Pelatih/instruktur memberikan contoh/demonstrasi teknik
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
1. Simulasi penatalaksanaan korban dilapangan
peserta pelatihan dibagi dalam 5 (lima) kelompok. masing-
masing kelompok terdiri dari lima orang yang berbagi peran:
1 sebagai pelaksana
3 sebagai korban
1 sebagai pengamat
SKENARIO
KECELAKAAN BUS MENABRAK HALTE BUS
Bahan Bacaan
PENATALAKSANAAN KORBAN
DI LAPANGAN
2) Pelaksanaan
Dalam menjalankan tugasnya tim keslap harus dapat
mengidentifikasi masalah yang mungkin akan dihadapi
seperti apakah akan bertugas sebagai tim keslap
bencana alam atau bencana non alam ( kecelakaan
lalulintas, kebakaran, demonstrasi).
Ketika tim ini menghadapi korban dalam jumlah lebih dari
satu atau dalam jumlah banyak, tim ini harus dapat
memilah korban atau melaksanakan triase.
a) Triase
adalah kegiatan yang dilaksanakan Tim Keslap
untuk memilah korban hidup dan korban meninggal
dunia. pendekatan triase baru yang didasarkan
pada urgensi, kemungkinan hidup, dan
ketersediaan sarana perawatan dengan tujuan:
(1) Identifikasi secara cepat korban yang
membutuhkan stabilisasi segera ( perawatan di
lapangan )
b) Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama dilakukan oleh tim Keslap di
lokasi bencana sebelum korban dipindahkan (sudah
stabil).
Pertolongan pertama yang diberikan pada korban
dapat berupa kontrol jalan nafas, fungsi pernafasan
dan jantung, pengawasan posisi korban, kontrol
perdarahan, imobilisasi fraktur dan usaha untuk
membuat korban nyaman. Resusitasi
Kardiopulmoner (RJP) tidak boleh dilakukan dilokasi
kecelakaan karena dikhawatirkan terdapat fraktur/
patah tulang didaerah dada. Penting diingat untuk
tim Keslap di lokasi bencana untuk memindahkan
korban sesegera mungkin, membawa korban gawat
darurat ke rumah sakit guna mendapatkan tindakan
medis lebih lanjut.
c) Evakuasi
setelah dilakukan tindakan pertolongan pertama,
korban selanjutnya di evakuasi ke rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih
lanjut.
3) Pengakhiran
Setelah pelaksanaan keslap selesai dibuat laporan
pelaksanaan tugas kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil kebijakan lebih lanjut.
ada);
e) Tenangkan korban;
f) Pastikan tanda-tanda vital (nadi), denyut jantung,
jalan nafas & pernapasan baik, beri oksigen jika
ada;
Rangkuman
1. Penatalaksanaan korban di Lapangan
Di kepolisian kegiatan Kesehatan Lapangan/ Keslap dibagi
menjadi dua yaitu Keslap rutin dan Keslap Khusus.
a. Keslap rutin
Keslap rutin merupakan kegiatan keslap yang dilaksanakan
pada kegiatan rutin kepolisian seperti keslap dalam rangka
kegiatan apel kesatuan, olah raga rutin bersama, upacara
hari kebangsaan dll. Dalam kegiatan rutin Kepolisian
tersebut kemungkinan terjadi keadaan gawat darurat seperti
pusing kepala , sinkop/pingsan karena berdiri sewaktu apel
atau upacara, pemeriksaan tekanan darah sebelum dan
Soal Latihan
1. Jelaskan penatalaksanaan korban di lapangan!
2. Jelaskan penatalaksanaan korban hidup di lapangan (PPGD)!
3. Jelaskan penata laksanaan korban meninggal dunia di
lapangan!
Pengantar
Dalam modul evakuasi medis ini akan dibahas materi tentang
pengertian-pengertian terkait evakuasi medis, jenis evakuasi medis
tanpa alat, menggunakan alat dan evakuasi medis udara;
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Evakuasi medis
Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang evakuasi
medis
2. Metode tanya jawab.
3. Sumber Belajar:
a. Perkap No 12 tahun 2011 tentang Kedokteran Kepolisian
(Dokpol)
b. Buku Petunjuk Teknis Kesehatan Lapangan Dalam
Penaggulangan Korban Bencana;
Kegiatan Pembelajaran
Tagihan / Tugas
Lembar Kegiatan
1. Simulasi penatalaksanaan korban hidup.
Peserta pelatihan dalam lima kelompok. masing-masing
kelompok terdiri dari lima orang yang berbagi peran:
2 sebagai pelaksana
3 sebagai korban
SKENARIO
KEBAKARAN KOS MAHASISWI
Bahan Bacaan
EVAKUASI MEDIS
1) Pengertian
Evakuasi medis manual dengan oleh 2 (dua) orang
penolong ini harus dilakukan bila keadaan
memungkinkan. Cara ini memberikan rasa lebih nyaman
pada korban, kurang memperparah cedera pada korban.
dan kurang melelahkan pada para penolongnya.
2) Cara evakuasinya :
Ada 5 (lima) jenis cara evakuasi medis manual oleh 2
orang ini, yaitu :
Cara evakuasinya :
(1) Kedua orang penolong membantu kor-ban
untuk berdiri pada kakinya dan menunjang
tubuh korban dengan lengan bawah masing-
masing disekeliling pinggang korban.
(2) Kedua penolong menggenggam kedua
pergelangan tangan korban dan menarik
kedua lengan korban ke sekeliling leher para
penolong.
Cara evakuasinya :
(1) Kedua orang penolong berlutut (masing-
masing dengan lutut kanan di tanah) di satu
sisi tubuh korban dan masing-masing
mengulurkan kedua lengannya diatas
kepala; kemudian keduanya menempatkan
lengan mereka dibawah punggung,
pinggang, pinggul, dan kedua lutut korban.
(2) Kedua orang penolong mengangkat tubuh
korban dan menempatkannya diatas lutut kiri
mereka.
(3) Kedua orang penolong memutar tubuh
korban kearah dada mereka, sambil secara
bersamaan bangkit ke suatu posisi berdiri.
Mengangkut tubuh korban tinggi tinggi untuk
mengurangi kelelahan.
Cara evakuasinya :
(1) Salah seorang penolong (yang tubuhnya
lebih pendek) menggeserkan kedua tungkai
korban yang terbaring terlentang kearah
samping dan berlutut (dengan lutut kanan)
diantara kedua tungkai korban dengan
membelakangi korban, meletakkan kedua
tangannya dibelakang kedua lutut korban.
Seorang penolong lainnya (yang tubuhnya
lebih tinggi) berlutut di arah kepala korban,
menggeserkan kedua tangannya dibawah
kedua lengan korban melintang didepan da-
da korban, dan mengunci kedua tangannya.
(2) Kedua orang penolong secara bersamaan
bangkit berdiri, mengangkat tubuh korban.
Cara evakuasinya :
(1) Setiap penolong menggenggam salah satu
dari pergelangan tangannya dan salah satu
dari pergelangan tangan penolong lainnya,
sehingga memben-tuk dudukan 4 tangan.
(2) Kedua orang penolong merendahkan tubuh
mereka sehingga cukup rendah bagi korban
untuk duduk diatas dudukan 4 tangan
tersebut; kemudian mereka menempatkan
kedua lengan korban pada sekeliling bahu
mereka untuk menunjang tubuh korban.
Kedua orang penolong kemudian bang-kit
untuk suatu posisi berdiri.
b) Selimut
1) Prioritas 1 (Satu) :
Korban/penderita yang jatuh dalam keadaan shock
yang memerlukan tindakan resusitasi dan bedah sedini
mungkin.
a) Gawat pernafasan :
(1) Kesukaran bernafas (asphyxia) akibat
sumbatan jalan nafas.
(2) Cedera pada wajah dan rahang yang disertai
as-phyxia.
(3) Cedera dada terbuka (shucking chest
wound).
(4) Tension pneumothorax.
(5) Renjatan (Shock) akibat :
b) Perdarahan :
(1) Pada alat-alat dalam.
(2) Dari cedera pada selaput jantung.
(3) Yang disertai kerusakan otot yang hebat.
c) Luka ganda dan patah tulang pada tulang besar.
d) Luka bakar (combustio) hebat > 20%.
2) Prioritas 2 (Dua) :
Semua kasus yang memerlukan tindakan bedah sedini
mungkin, dan mungkin perlu tindakan resusitasi.
a) Cedera alat dalam termasuk perforasi saluran
cerna.
b) Cedera pada saluran kemih.
3) Prioritas 3 (Tiga) :
a) Semua cedera lain pada otak dan sumsum tulang
be-lakang.
b) Luka pada jaringan lunak yang memerlukan
perawatan luka.
c) Patah tulang pada tulang kecil dan dislokasi.
d) Cedera pada mata.
e) Cedera pada rahang dan wajah tanpa kesukaran
bernafas.
f) Luka bakar (combustio) < 20%.
Rangkuman
Soal Latihan