Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


TRIWULAN I TAHUN 2019

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


(DPM)

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN


MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI

Halaman
Daftar Isi 1
I Gambaran Umum 2
A. Dasar Hukum 2
B. Latar Belakang 3
C. Tujuan 5
D. Sasaran 5
E. Jenis Kegiatan 6
F. Penerima Manfaat 6
II Petunjuk Teknis Pelaksanaan DPM 6
A. Ketentuan Umum 6
B. Perencanaan Kegiatan 7
C. Pelaksanaan Persiapan 8
D. Pelaksanaan 8
III Pelaksanaan Persiapan 11
IV Pelaksanaan Kegiatan DPM Triwulan I Tahun 2019 15
V Evaluasi dan Monitoring 19
VI Permasalahan Pelaksanaan DPM 20
VII Rekomendasi dan Saran Tindak Lanjut 20
VIII Foto-Foto Kegiatan DPM 22
IX Rencana Kegiatan DPM Bulan Mei – Juni 2019 27

1
LAPORAN DPM

I. GAMBARAN UMUM
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber
Daya Manusia di Bidang Transportasi;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara;
12. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan;
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 84 Tahun 2009
tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Pendidikan dan
Pelatihan serta Beasiswa di Bidang Transportasi sebagaimana
diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63
Tahun 2018 ;
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 70 Tahun 2013
tentang Pendidikan dan Pelatihan, Sertifikasi, serta Dinas
Jaga Laut;
15. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 56 Tahun 2018;
16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 70 Tahun 2013 Tentang Pendidikan dan Pelatihan
Sertifikasi Serta Dinas Jaga Pelaut.

2
B. Latar Belakang
1. Keselamatan dan Keamanan Jasa Transportasi
Tingkat kesadaran akan keselamatan bertransportasi yang
rendah, disebabkan karena kurangnya pengawasan dan
pembinaan terhadap keselamatan transportasi dari regulator,
serta disebabkan karena kurangnya kompetensi dan
implementasi keselamatan pada operator.
Menurut IMO (International Maritime Organization), besarnya
persentase penyebab terjadinya kecelakaan kapal menurut
faktor kesalahan manusia sebesar 43,06%, faktor alam
33,57%, dan faktor teknis 23,35%.
Penyebab kecelakaan pada kapal, yaitu rendahnya kesadaran
awak kapal tentang keselamatan pada pelayaran, rendahnya
penguasaan kompetensi keselamatan pelayaran, kapal tidak
dilengkapi peralatan keselamatan sebagaimana seharusnya,
cuaca buruk seperti gelombang besar. Oleh karena itu
pengetahuan dan keterampilan dari awak kapal serta
peralatan keselamatan dan kelaiklautan kapal seharusnya
menjadi perhatian bagi awak kapal.
Pengetahuan dan keterampilan tentang keselamatan dari
awak kapal dapat memperkecil resiko kecelakaan dini
maupun kecelakaan yang telah terjadi, sehingga dapat
terhindar dari akibat fatal yang tidak diinginkan.
Maka dibutuhkan suatu mekanisme dan kerangka dalam
meningkatkan keselamatan melalui diklat dan sosialisasi.
Melalui 2 (dua) aspek ini (diklat dan sosialiasi), diharapkan
mampu meningkatkan :
1) Kompetensi terhadap keselamatan dan keamanan jasa
tranportasi melalui diklat.
2) Kesadaran terhadap keselamatan dan keamanan jasa
transportasi melalui sosialiasi kepada masyarakat.
Sehingga diharapkan nantinya akan tercipta sistem
keselamatan dan keamanan jasa transportasi yang
berkelanjutan berdasarkan regulasi.

2. Program Strategis Nasional


Program yang disampaikan oleh Bapak Presiden Republik
Indonesia Ir. Joko Widodo selama memimpin Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Berkali-kali
beliau sampaikan pada berbagai kesempatan bahwa negara
harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah akan
membangun dari perbatasan, pelosok, pinggiran, serta akan
berusaha sekuat tenaga untuk mengurangi angka

3
kemiskinan. Untuk mewujudkannya, berbagai program telah
dilaksanakan, diantaranya pembangunan infrastruktur yang
masif. Di Kementerian Perhubungan sendiri, berbagai
bandara, pelabuhan, dan prasarana transportasi lainnya
dibangun dan ditingkatkan kapasitasnya dalam melayani
pergerakan orang dan barang. Konektivitas menjadi salah
satu kunci dalam rangka mengurangi kesenjangan yang
terjadi antardaerah dan meningkatkan tingkat perekonomian.

Selain pembangunan infrastruktur yang masif, Kementerian


Perhubungan juga tetap konsisten dalam menekan angka
kecelakaan pada sistem transportasi di Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Yang menjadi salah satu konsentrasi di
Kementerian Perhubungan yakni tetap dari waktu ke waktu
meningkatkan kualitas layanan sistem transportasi baik dari
sisi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.

Disamping tugas-tugas itu semua, sebagai penerjemahan


bahwa negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat,
maka Kementerian Perhubungan juga turut hadir
memberikan pelayanan berupa pendidikan dan pelatihan
baik kepada operator dan regulator pada sistem transportasi
maupun kepada masyarakat umum. Baik dalam bentuk
sosialisasi tentang pentingnya keselamatan bertransportasi,
maupun memberikan life skill agar masyarakat mampu
mandiri dalam meningkatkan kualitas kesejahteraannya.

Kementerian Perhubungan memiliki salah satu proyek


prioritas nasional berupa kegiatan Diklat Pemberdayaan
Masyarakat (DPM). DPM ini merupakan Program Strategis
Nasional dalam rangka pengentasan kemiskinan dan
pengurangan angka pengangguran. Kementerian
Perhubungan turut hadir di tengah-tengah masyarakat untuk
memberikan life skill / keterampilan yang dapat digunakan
masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan ataupun mandiri.

Pada tahun 2019 PIP Makassar mendapatkan penetapan


target sejumlah 16.300 sertifikat yang hadir di tengah
masyarakat dalam rangka menerjemahkan Instruksi Presiden
Republik Indonesia dalam pengentasan kemiskinan dan
pengurangan angka pengangguran dan revitalisasi SMK.
Kementerian Perhubungan melalui PIP Makassar juga
mencetak agen-agen perubahan di tengah-tengah masyarakat

4
yang siap untuk menyosialisasikan keselamatan
bertransportasi.

Sampai akhir Triwulan I Tahun Anggaran 2019, Politeknik


Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kementerian Perhubungan di bawah Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan telah
menyelesaikan pelatihan keselamatan dan life skill di bidang
pelayaran bagi masyarakat umum dan siswa SMK dalam
mendukung program Revitalisasi SMK sesuai Inpres No.9
tahun 2016 sejumlah 4.544 sertifikat (28 % total target, 58%
dari jadwal perencanaan) dari Wilayah Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat. Adapun jenis pelatihan keselamatan yang
dilaksanakan adalah BST (Basic Safety Training), AFF
(Advanced Fire Fighting), SAT (Security Awareness Training),
Diklat Teknis Awal Dasar-Dasar Kesyahbandaran bagi ASN
Dinas Perhubungan, Diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal
Tradisional (BST KLM), Surat Keterangan Kecakapan 30 Mil /
60 Mil Nautika dan Teknika, CMT (Crowd Management
Training, serta CMHBT (Crisis Management and Human
Behaviour Training).

C. Tujuan
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan DPM ini adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan bidang
transportasi;
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi;
3. Meningkatkan Pelayanan Publik yang terkait dengan
transportasi;
4. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat
untuk mempermudah dalam mendapatkan pekerjaan di
bidang transportasi; dan
5. Membekali regulator, operator dan masyarakat dalam
peningkatan kompetensi dan keterampilan melalui
pelaksanaan diklat untuk meningkatkan kualitasnya
sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja.

D. Sasaran
1. Community Development, dengan sasaran masyarakat umum
dengan tujuan umum mengurangi pengangguran dan angka

5
kemiskinan serta sosialisasi keselamatan pelayaran dan
membangun ekonomi daerah terdampak bencana ;
2. Keselamatan dan Keamanan Pelayaran, para nelayan dan
ABK pelayaran rakyat;
3. Revitalisasi SMK, sasaran SMK Pelayaran dengan sasaran
compliance lulusan SMK terhadap standar serta menambah
kompetensi lulusan;

E. Jenis Kegiatan
Kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan
oleh PIP Makassar meliputi:
1. Diklat Basic Safety Training (BST) Kapal Niaga _based on
STCW Code A VI-1; 7 hari
2. Diklat Security Awareness Training; 1 hari
3. Diklat Advance Fire Fighting; 3 hari
4. Diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisional (BST
KLM); 3 hari
5. Diklat Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil; 3 hari
6. Diklat Crisis Management Training (CMT), Pelatihan
Managemen Krisis KLM; 1 hari
7. Diklat Crowd Management and Human Behaviour Training
(CMHBT), Pelatihan Managemen Massa dan Perilaku Manusia
untuk KLM; 1 hari
8. Diklat Teknis Awal Dasar-Dasar Kesyahbandaran, 5 hari.

F. Penerima Manfaat
Adapun penerima manfaat dari kegiatan DPM ini adalah para
masyarakat di wilayah Zonasi yang telah ditetapkan oleh
Pusbang SDM Perhubungan Laut meliputi Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat, sedangkan untuk Sulawesi Tengah saat ini
belum terjangkau dengan pertimbangan memberi waktu yang
cukup untuk recovery setelah mengalami bencana alam Gempa
Bumi dan Tsunami.

II. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DPM


A. Ketentuan Umum
Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) adalah untuk
membekali dan mengasah kompetensi, kemampuan, menambah
wawasan, mengetahui cara keselamatan bekerja, yang nantinya
dapat menjadi added value bagi masyarakat saat terjun di dunia
kerja.

6
Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan memiliki
ketentuan, diantranya.

1. Diklat Basic Safety Training (BST) Kapal Niaga, Security


Awareness Training, dan Advance Fire Fighting:
a. Usia minimal 16 tahun dan maksimal 35 tahun (foto copy
Akta Kelahiran);
b. Melampirkan Foto Copy Ijazah minimal SLTP atau sederajat
(foto copy legalisir);
c. Melampirkan Foto Copy KTP / Kartu Keluarga yang
berlaku;
d. Melampirkan Pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar;
e. Melampirkan Surat Keterangan Berbadan Sehat (dari
puskesmas setempat);
f. Tidak buta warna (diperiksa oleh tim Dokter PIP Makassar);
g. Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari
kelurahan;
h. Tidak sedang hamil (bagi wanita).

2. Diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisonal (BST KLM),


Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil, Crisis
Management Training (CMT), dan Crowd Management and
Human Behaviour Training (CMHBT):
a. Melampirkan foto copy KTP / Kartu Keluarga yang berlaku
/ Surat Keterangan Perekaman e-KTP / Surat Keterangan
Domisili dari kelurahan;
b. Melampirkan foto copy Ijazah minimal SD/MI/Paket A;
c. Melampirkan Pas foto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar;
d. Lulus pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Tim
Dokter PIP Makassar.

B. Perencanaan Kegiatan
Jumlah Kuota Diklat Pemberdayaan Masyarakat PIP Makassar
sebanyak 7.750 orang dengan 16.300 sertifikat. Dalam rangka
efektifitas pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat, maka
Perencanaan Kegiatan dibuatkan SOP yang meliputi:
1. Penyusunanan Kebutuhan Untuk anggaran Kegiatan Diklat;
2. Persetujuan kebutuhan anggaran untuk kegiatan Diklat;
3. Pembentukan tim DPM;
4. Penetapan Tim DPM;
5. Sosialisasi perencanaan DPM sesuai zona yang di tetapkan.

7
C. Pelaksanaan Persiapan
Agar kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat dapat berjalan
sesuai ketentuan yang berlaku maka Training sebagai
penyelenggara pelaksanaan diklat mempunyai berbagai
persiapan, diantaranya :
1. Penyiapan tempat seleksi peserta DPM;
2. Kesiapan dan penandatanganan MOU;
3. Memeriksa kesiapan berkas calon peserta untuk menjadi
peserta diklat;
4. Melaksanakan seleksi administrasi;
5. Melaksanakan seleksi kesehatan Peserta;
6. Pengumuman hasil administrasi dan kesehatan;
7. Membuat jadwal kegiatan pelaksanaan diklat;
8. Acara Pembukaan DPM;
9. Pelaksanan pembelajaran teori dan praktek;
10. Dokumentasi dan press release;
11. Acara Penutupan DPM.

D. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat pimpinan
UPT Diklat membentuk panitia dan menetapkan keputusan
panitia pelaksanaan DPM.
Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana
dimaksud mencangkup kegiatan :
1. Penyusunan jadwal dan waktu pelaksanaan DPM;
2. Penyiapan fasilitas DPM baik sarana maupun prasarana;
3. Pelaksanaan penerimaan Peserta DPM;
4. Pelaksanaan pembelajaran DPM sesuai dengan anggaran,
jenis,dan target Peserta DPM;
5. Pelaksanaan ujian atau penilaian DPM;
6. Pemberian Surat Tanda Tamat DPM; dan
7. Pemberian sertifikat kompetensi melalui UPT Diklat.

Pelaksanaan DPM dapat dilaksanakan melalui kerjasama


dengan pihak ketiga dan / atau kegiatan mandiri UPT
Diklat/swakelola pada proses penyiapan sarana dan prasarana
penyelenggaraan DPM dalam hal pelaksanaan diluar UPT Diklat.
Pelaksanaan DPM dapat dilaksanakan melalui Kerjasama
dengan pihak ketiga pada proses validasi data dukung Peserta
DPM dalam rangka menjamin keabsahan dan kebenaran
berdasarkan kriteria peserta DPM sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Perhubungan mengenai pemberian beasiswa
dan bantuan pendidikan.

8
Gambar Alur Pelaksanaan DPM

Pada akhir pelaksanaan DPM, Kepala UPT Diklat melaporkan


pelaksanaan DPM kepada Kepala Badan melalui Kepala Pusat
sesuai dengan kewenangannya. Laporan sebagaimana dimaksud
merupakan hasil audit internal terhadap pelaksanaan DPM
dengan menyertakan kendala dan solusi perbaikan. Kepala
Pusat melakukan sinkronisasi atas laporan UPT Diklat dengan
hasil monitoring yang telah dilaksnakan untuk dijadikan bahan
pertimbangan menentukan kebijakan dalam pembinaan teknis.

Adapun jenis dan lama pelaksanaan Diklat Pemberdayaan


Masyarakat di Lingkungan Training adalah sebagai berikut :

9
No Jenis Diklat Lama Pelaksanaan

1 Basic Safety Training 7 Hari


Diklat Daasar-dasar Keselamatan
2 3 Hari
Kapal Tradisional (BST KLM)
3 Advanced Fire Fighting 3 Hari

4 Security Awareness Training 1 Hari

5 Crowd Management Training 1 Hari


Crisis Management and Human
6 1 Hari
Behaviour
7 Dasar Kesyahbandaran 5 Hari

10
III. PELAKSANAAN PERSIAPAN

Untuk Pelaksanaan Persiapan Kegiatan DPM dapat dilihat pada Prosedur Penerimaan Peserta Diklat Pemberdayaan
Masyarakat, sebagai berikut :

PROSEDUR PENERIMAAN PESERTA DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


P elaksana M utu Baku

No Kegiatan Penyelengga Tim Keterangan


Perguruan P emda dan Peserta
Tim DP M ra Diklat / P engadaan, Ka. UP T P PSDM P L Set Badan Kelengkapan W aktu Output
Tinggi SM K DPM
Satker P PK
Penyusunan kebutuhan Konsep TOR/KAK, RAB 1 minggu Dokumen
anggaran untuk pelaksanaan dan data dukung
P PK
pembelajaran di kapal latih lainnya
(TOR/KAK dan RAB)
Persetujuan kebutuhan TOR/KAK, RAB dan 1 hari Dokumen
anggaran untuk pelaksanaan data dukung lainnya
Ka. UP T / Satker
pembelajaran di kapal latih
(TOR/KAK dan RAB)

0 Pembentukan Tim DPM Daftar nama panitia 1 hari SK panitia Ka. UP T / Satker

Daftar hadir Rapat,


Daftar Hadir Rapat,
2 Penetapan Tim DPM Kondisional Notulen Rapat, Ka. UP T / Satker
Notulen Rapat
Undangan

Sosialisasi Rencana DPM


3 SPT Tim Pelaksana 1 Hari RAB Tim DP M
sesuai zona yang di tetapkan

Permintaan dari Pemda / SMK


/ Asosiasi masyarakat
Perguruan Tinggi,
4 mengirimkan surat permintaan Surat 1 jam Surat
Pemda & SM K
pelaksanaan DPM untuk warga
/ masyarakat

Satker / Lembaga Diklat Laut


membalas surat tersebut
untuk penyiapan tempat
Surat,Nama Calon P enyelenggara Diklat
5 seleksi dan daftar nama Kondisional MOU
Peserta DPM, MOU / Satker
peserta dpm serta kesiapan
pembahasan dan
penandatanganan MOU

11
Satker / Lemdik Laut
mengirim surat kepada
perguruan negeri setempat Penyelenggara Diklat
6 untuk bekerja sama dalam Surat 1 hari MOU / Satker &
pengawasan dan memastikan P erguruan Tinggi
kesesuaian status warga untuk
menjadi peserta DPM

Pemda / SMK /Asosiasi


bersurat ke Satker UPT Diklat Surat, Nama Calon Surat, Nama Calon
7 1 hari Pemda & SM K
Laut dengan melampirkan Peserta DPM Peserta DPM
daftar nama calon peserta DPM

Satker / UPT Diklat Laut


meneruskan surat tersebut ke
Penyelenggara Diklat
Perguruan Tinggi Negeri untuk Form Laporan Hasil Laporan Hasil
8 1 hari / Satker &
mendapatkan f eedback Kesesuaian Kesesuaian
P erguruan Tinggi
terhadap kesesuaian calon
peserta DPM

Setelah di verifikasi Perguruan


Tinggi Negeri, Perguruan
Tinggi Negeri mengirimkan Form Daftar Nama Daftar Nama Calon
9 1 Jam P erguruan Tinggi
nama calon peserta yang Calon Peserta Diklat Peserta Diklat
memenuhi syarat DPM ke
Satker UPT Diklat Laut

Satker UPT diklat laut setelah


menerima hasil verifikasi daftar
nama calon peserta DPM
Penyelenggara Diklat
10 segera mengirimkan ke Pemda Form Administrasi 1 hari Form Administrasi
/ Satker
/ SMK/ Asosiasi setemat
untuk mengadakan seleksi
administrasi dan kesehatan

Pelaksanaan seleksi
admininistrasi dan kesehatan Penyelenggara Diklat
Form Pelaksanaan Laporan Hasil
11 dengan pendampingan dari 1 hari / Satker, PP SDM PL
Seleksi Seleksi
Sekertariat Badan / PPSDMP dan Set. Badan
Laut / PTN

Pengumuman hasil seleksi


Jadwal Penyelenggara Diklat
12 administrasi dan kesehatan Form Hasil Seleksi 1 jam
Pelaksanaan Diklat / Satker
serta jadwal pelaksanaan DPM

Satker UPT diklat laut


membuat SK penetapan yang Form SK Penetapan SK Penetapan Penyelenggara Diklat
13 1 jam
disahkan oleh pimpinan Peserta Diklatt Peserta Diklat / Satker, Ka. UPT
lembaga diklat
Tim DPM, penyelenggara
Form Cheklis Kesiapan
diklat, tim pengadaan Cheklis kesiapan Penyelenggara Diklat
14 Penyelenggaraan 1 jam
melakukan koordinasi untuk Diklat / Satker & PP K
Diklat
kesiapan pelaksanaan diklat

12
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN DPM TRIWULAN I TAHUN 2019

A. KEGIATAN DPM KAPAL NIAGA


a. Penerimaan peserta DPM Kegiatan DPM Kapal Niaga bertujuan untuk memberikan bekal
yang lulus seleksi di kampus
satker UPT diklat laut untuk di pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bekerja sebagai
berikan pengarahan tentang Form Pembagian Alat, Penyelenggara Diklat
15
pelaksanaan peserta
Pemulangan
pembagian
23 koordinir
DPM dan
peralatan
oleh
di
pemda,serta
SMK,
ABK Kapal Niaga bagi masyarakat umum Surat Pengantar
dan 13 hari
Perlengkapan Upacara sebagai
jam
/ Satker & PPK
Penyelenggara Diklat
/ Satker
upacara pembukaan diklat
asosiasi
DPM
pemenuhan persyaratan kompetensi bagi siswa SMK dalam
b. Penerimaan peserta DPM
yang lulus seleksi di tempat
rangka mendukung program Revitalisasi SMK sesuai Inpres No.9
pelaksanaan yang di sediakan
Pemda, SMK, Asoosiasi untuk tahun 2016. Form Pembagian Alat,
16 di berikan pengarahan tentang 3 jam Pemda & SM K
Perlengkapan Upacara
1. DPM KAPAL NIAGA ANGKATAN I
pelaksanaan pelaporan
Penyusunan DPM dan Laporan dan
24 3 hari Tim DPM
pembagian peralatan
penyusunan dpm serta Dokumentasi
upacara pembukaan diklat
DPM Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
Peserta DPM mengikuti pre test
17
sebelum proses KBM di bertempat di PIP Makassar. Jumlah peserta 99 orang
Form Soal Pre Test 15 menit dari Penyelenggara Diklat
kampus satker UPT diklat Laut / Satker
atau di lokasi yang di tetapkan masyarakat Palopo dan Luwu serta Siswa SMK 4 Takalar,
Peserta DPM mengikuti proses
KBM di kampus satker UPT
18 diklat laut atau di lokasi yang
SMK 6 Bulukumba dan SMK 9 Makassar. Jenis Diklat
Modul Ajar sesuai jadwal
yang Penyelenggara Diklat
/ Satker
di tetapkan baik teori maupun
praktek diberikan terdiri dari diklat BST (Basic Safety Training), AFF
Peserta DPM melaksanakan
19 MCU guna penerbitan buku (Advance Fire Fighting), SAT (Security Awareness
Sehat
Training)
Form Surat Keterangan
1 hari dan Penyelenggara Diklat
/ Satker
pelaut

Peserta DPM mengikuti post


dilaksanakan pada 12 – 22 Februari 2019.
test sebelum proses kbm di Penyelenggara Diklat
20 Form Soal Post Test 15 menit
kampus satker UPT diklat laut
atau di lokasi yang di tetapkan
2. DPM KAPAL NIAGA ANGKATAN II / Satker

Upacara penutupan dan


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Penyelenggara Diklat
21 Perlengkapan Upacara 3 jam Sertifikat DPM
pembagian sertifikat
bertempat di PIP Makassar. Jumlah peserta 104 orang dari / Satker

masyarakat Kabupaten Bone dan Makassar serta Siswa dari Penyelenggara Diklat
Tim DPM, penyelenggara
22
diklat, Setdan, PTN secara SMK 6 Bulukumba, SMK 7 Bulukumba dan SMK 9 Makassar.
Form Evaluasi 1 hari
/ Satker, Perguruan
Tinggi, Ka. UPT,
bersama sama melaksanakan
Jenis Diklat yang diberikan terdiri dari diklat BST (Basic
PPSDM PL dan Set.
evluasi penyelenggaraan diklat
Badan

Safety Training), AFF (Advance Fire Fighting), SAT (Security


Awareness Training) yang berlangsung pada 26 Februari – 8
Maret 2019.
3. DPM KAPAL NIAGA ANGKATAN III
Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di PIP Makassar. Jumlah peserta 88 orang orang
dari masyarakat Makassar dan Gowa serta Siswa dari SMK 2
Bantaeng, SMK 5 Bantaeng dan SMK 9 Makassar. Jenis
Diklat yang diberikan terdiri dari diklat BST (Basic Safety
Training), AFF (Advance Fire Fighting), SAT (Security
Awareness Training) yang berlangsung pada 12 – 22 Maret
2019.

Total capaian orang/sertifikat DPM Kapal Niaga PIP Makassar


sampai akhir Triwulan I adalah 867 orang/sertifikat atau sebesar
48.2% dari total target 1.800 orang/sertifikat untuk Tahun
Anggaran 2019. Capaian terhadap jadwal pelaksanaan adalah
sebesar 96%.

13
B. KEGIATAN DPM KAPAL TRADISIONAL
Kegiatan DPM Kapal Tradisional ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman keselamatan serta
sertifikasi bagi para nelayan. Jenis diklat yang diberikan terdiri
dari BST KLM yang diterbitkan oleh PIP Makassar a.n Direktur
Jenderal Perhubungan Laut dan Sertifikat Surat Keterangan
Keterampilan (SKK) 60 Mil bekerjasama dengan Syahbandar
Utama, KSOP dan KUPP sebagai Unit Pelaksanan Teknis di
bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang memiliki
kewenangan untuk penerbitannya.
1. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN I
Pelaksanakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Mamuju. Jumlah peserta 169 orang dari
masyarakat Kab. Pasangkayu yang mana diklat terdiri dari
diklat BST (Basic Safety Training) Kapal Layar Motor. Dari 169
peserta tersebut 144 orang mendapat tambahan diklat SKK
(Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil, CMT KLM dan CMHBT
KLM. Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada 21 – 30
Januari 2019. Rekruitmen peserta bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasang Kayu, Sulawesi Barat.

2. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN II


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Belopa. Jumlah peserta 81 orang dari
masyarakat Kabupaten Luwu yang mana diklat tersebut
terdiri dari diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisional
(BST KLM) dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil
yang berlangsung pada 11 – 16 Februari 2019. Rekruitmen
peserta bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten
Luwu, Sulawesi Selatan.

3. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN III


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Kabupaten Bone. Jumlah peserta 147 orang dari
masyarakat Kabupaten Bone dan 146 orang dinyatakan lulus
dan berhak disertifikasi. Peserta yang tidak lulus disebabkan
karena tidak tidak hadir saat pelaksaan diklat. Jenis Diklat
yang dilaksanakan terdiri dari diklat Dasar-dasar
Keselamatan Kapal Tradisional (BST KLM) dan SKK (Surat
Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang berlangsung pada 11 – 16
Februari 2019. Rekruitmen peserta bekerjasama dengan
Politeknik Perikanan dan Kelautan Bone.

14
4. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN IV
Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Mamuju. Jumlah peserta 198 orang dari
masyarakat Mamuju yang mana diklat tersebut terdiri dari
diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisional (BST KLM)
dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang
berlangsung pada 25 Februari – 4 Maret 2019. Rekruitmen
peserta bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi
Sulawesi Barat.

5. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN V


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Kep. Selayar. Jumlah peserta 132 orang dari
masyarakat Kep. Selayar yang mana diklat tersebut terdiri
dari diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisional (BST
KLM) dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang
berlangsung pada 25 Februari – 4 Maret 2019. Rekruitmen
peserta bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Selayar.

6. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN VI


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di PIP Makassar. Jumlah peserta 156 orang dari
Nelayan dibawah pembinaan Pelabuhan Perikanan Untia,
Makassar dan 155 orang dinyatakan lulus dan berhak
disertifikasi. Peserta yang tidak lulus disebabkan karena tidak
tidak hadir saat pelaksaan diklat. Jenis Diklat yang
dilaksanakan terdiri dari diklat Dasar-dasar Keselamatan
Kapal Tradisional (BST KLM) dan SKK (Surat Keterangan
Kecakapan) 60 Mil yang berlangsung pada 11 – 16 Maret
2019. Rekruitmen peserta bekerjasama dengan Pelabuhan
Perikanan Untia, Makassar.

7. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN VII


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Palopo. Jumlah peserta 104 orang dari
masyarakat Kota Palopo dan 101 orang dinyatakan lulus dan
berhak disertifikasi. 3 Peserta yang tidak lulus disebabkan
karena tidak tidak hadir saat pelaksaan diklat. Jenis Diklat
yang dilaksanakan terdiri dari diklat Dasar-dasar
Keselamatan Kapal Tradisional (BST KLM) dan SKK (Surat
Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang berlangsung pada 11 –
16 Maret 2019. Rekruitmen peserta bekerjasama dengan
Pemerintah Kotamadya Palopo, Sulawesi Selatan.

15
8. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN VIII
Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Mamuju. Jumlah peserta 214 orang dari
masyarakat Mamuju yang mana diklat tersebut terdiri dari
diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisional (BST KLM)
dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang
berlangsung pada 11 – 16 Maret 2019. Rekruitmen peserta
bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi
Barat.

9. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN IX


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di PIP Makassar. Jumlah peserta 181 orang dari
masyarakat Kabupaten Maros dan 179 orang dinyatakan
lulus dan berhak disertifikasi. 2 Peserta yang tidak lulus
disebabkan karena tidak tidak hadir saat pelaksaan diklat.
Jenis Diklat yang dilaksanakan terdiri dari diklat Dasar-dasar
Keselamatan Kapal Tradisional (BST KLM) dan SKK (Surat
Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang berlangsung pada 18 – 23
Maret 2019. Rekruitmen peserta bekerjasama dengan Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Maros.

10. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN X


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Kep. Selayar. Jumlah peserta 110 orang dari
masyarakat Kepulauan Selayar dan 108 orang dinyatakan
lulus dan berhak disertifikasi. 2 Peserta yang tidak lulus
disebabkan karena tidak tidak hadir saat pelaksaan diklat.
Jenis Diklat yang dilaksanakan terdiri dari diklat Dasar-dasar
Keselamatan Kapal Tradisional (BST KLM) dan SKK (Surat
Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang berlangsung pada 25 – 30
Maret 2019. Rekruitmen peserta bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan Kabupaten Kepulauan Selayar.

11. DPM KAPAL TRADISIONAL ANGKATAN XI


Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Sengkang. Jumlah peserta 198 orang dari
masyarakat Kabupaten Wajo yang mana diklat tersebut terdiri
dari diklat Dasar-dasar Keselamatan Kapal Tradisional (BST
KLM) dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil yang
berlangsung pada 25 – 30 Maret 2019. Rekruitmen peserta
bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Wajo.

16
Total capaian orang/sertifikat DPM Kapal Tradisional PIP
Makassar sampai akhir Triwulan I adalah 4.900 orang/sertifikat
atau sebesar 52% dari total target 14.400 orang/sertifikat untuk
Tahun Anggaran 2019. Capaian terhadap jadwal pelaksanaan
adalah sebesar 74%.

C. KEGIATAN DPM KESYAHBANDARAN


Kegiatan DPM Kesyahbandaran ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan tentang Dasar-dasar
Kesyahbandaran bagi ASN di lingkungan Dinas Perhubungan
yang bertanggung jawab terhadap pembinaan dan sertifikasi bagi
kapal-kapal tradisional dengan ukuran GT < 7 Ton dan beberapa
pelabuhan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Diklat ini
bekerjasama dengan BP2TL Jakarta sebagai UPT di bawah
BPSDM Perhubungan yang diberikan kewenangan untuk
melaksanakan diklat tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut.

1. ANGKATAN I
Pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM)
bertempat di Makassar. Jumlah peserta 25 orang dari ASN di
lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan
dan Dinas Perhubungan Kota Makassar. Jenis Diklat yang
dilaksanakan adalah Diklat Teknis Awal Dasar-dasar
Kesyahbandaran yang berlangsung pada 4 – 8 Maret 2019.

V. EVALUASI DAN MONITORING

Monitoring dan Evaluasi DPM dilaksanakan dengan


ketentuan:
a. Monitoring dilakukan oleh Badan Pengembangan SDM
Perhubungan secara berjenjang melalui Pusat Pengembangan
SDM Perhubungan Laut;
Dilaksanakan secara berkala secara mingguan, bulanan dan
setiap Triwulan dengan menggunakan format yang disepakati
sesuai kebutuhan.
b. Evaluasi dilakukan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah
(APIP).
Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai pengawas intern.

17
VI. PERMASALAHAN PELAKSANAAN DPM
a. Terbatasnya fasilitas ruangan kelas untuk para peserta.
b. Pada wilayah-wilayah yang konektivitasnya masih rendah,
akses transpotasi menuju tempat kegiatan sangatlah terbatas,
sehingga banyak peserta yang lama menununggu kapal
penyebrangan ke tempat lokasi kegiatan DPM.
c. Cuaca yang terkadang kurang mendukung ketika kegiatan
praktek lapangan (Pemadaman api) Fire Fighting.
d. Penambahan peserta di hari pelaksanaan.
e. Terbatasnya peralatan pemadam kebakaran sehingga tidak
semua peserta dapat melakukan simulasi pemadaman api.
f. Kurangnya kedisiplinan peserta ketika kegiatan belajar
berlangsung.
g. Kurangnya pengetahuan peserta DPM terhadap teknologi IT,
sehingga menyulitkan pendataan berbasis online.
h. Peserta DPM dari masyarakat yang tergabung menjadi nelayan,
kesulitan melengkapi berkas persyaratan seperti : Ijasah, Akte
Kelahiran, Kartu Keluarga. Bahkan adapula calon peserta DPM
kategori nelayan yang tidak bersekolah dan kondisinya buta
huruf.
i. Kurangnya minat nelayan yang mengikuti diklat DPM Kapal
Tradisional karena proses diklat yang dilaksanakan selama 6
hari akan membuat mereka tidak bekerja dan kehilangan mata
pencaharian, Jumlah uang saku diklat yang diberikan sebesar
Rp.50.000,-/hari dianggap tidak seimbang dengan penghasilan
yang mereka tinggalkan selama mengikuti diklat. Kurangnya
law imposement kepada pada nelayan di wilayah Indonesia
Timur khususnya di daerah Sulawesi Selatan merupakan salah
satu alas an nelayan tidak berminat untuk mengikuti diklat
tersebut.
j. Sulitnya memonitoring prosentase masyarakat yang telah
menerima manfaat, setelah mengikuti DPM. Misalkan
prosentase lulusan DPM yang telah bekerja.

VII. REKOMENDASI DAN SARAN TINDAK LANJUT


Dari beberapa permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan Diklat pemberdayaan Masyarakat, maka masukan atau
saran yang kami berikan guna mempelancar kegiatan dengan cara :
a. Untuk kendala terbatasnya fasilitas ruangan kelas untuk para
peserta, tim pelaksana mencari ruang yang luas atau lapangan
yang kapasitasnya mampu menampung seluruh peserta.
b. Pemilihan tempat pelaksanaan yang strategis dan dapat
dijangkau oleh peserta yang berada di daerah kepulauan, atau

18
dengan mencarikan fasilitas tempat tinggal sementara untuk
peserta yang tinggal di luar daerah.
c. Faktor cuaca juga menjadi menghambat pelaksanaan kegiatan
praktek di lapangan, contohnya angin kencang dan juga hujan,
sehingga kegiatan dapat dilaksanakan setelah cuaca dianggap
membaik.
d. Adanya penambahan peserta pada saat hari kegiatan dimulai
juga menjadi permasalahan karena persediaan modul,
warepack, kaos dan peralatan lainnya yang sudah dipesan
dengan jumlah yang sudah ditetapkan, sehingga para peserta
tambahan dapat mengikuti kegiatan dengan menyesuaikan
pakaian dan peralatan lain seadanya.
e. Khusus di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, keterbatasan
peralatan praktek seperti alat pemadam kebakaran, tidak
semua peserta dapat melakukan simulasi pemadaman api.
Sehingga waktu pelaksanaan praktek menjadi lebih panjang.
f. Kurangnya kedisiplinan peserta ketika kegiatan belajar
berlangsung,terutama peserta BST KLM yang pesertanya
adalah nelayan. Pada malam hari peserta pergi melaut dan
siangnya saat pelaksanaan mereka kelelahan/mengantuk..
g. Sebaiknya ditambahkan materi pembelajaran dasar-dasar
teknologi computer kepada para peserta DPM, agar
mempermudah pendataan berbasis online.
h. Bagi calon peserta dari nelayan, PIP Makassar telah
memberikan kebijakan yang akomodatif untuk melengkapi
dokumen persyaratan.
i. Sebaiknya diadakan bimbingan teknis Aplikasi untuk
pendataan berbasis online, agar mempermudah monitoring
lulusan DPM.

19
VIII. FOTO KEGIATAN DPM

20
21
22
23
24
IX. RENCANA KEGIATAN DPM BULAN MEI – JUNI 2019
FORMAT RENCANA DIKLAT PEMBERDAYAAN MANUSIA PERHUBUNGAN BULAN MEI - JUNI 2019

UPT : POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP) MAKASSAR

RENCANA PELAKSANAAN DIKLAT KATEGORI DIKLAT TARGET LOKASI


LAMA PAGU KERJASAMA
NO NAMA DIKLAT MULAI DIKLATSELESAI DIKLAT PESERTA PELAKSANAA KETERANGAN
DIKLAT JP KESELAMATAN KEAMANAN PELAYANAN ANGGARAN (Rp.) DIKLAT
TGL BLN TGL BLN (ORANG) N
1 2 3 4 5 6 (HARI)
7 8 9 10 11 15 23 25 29
A. BST KAPAL NIAGA
DISHUB
MAKASSAR
1 BST Angkt VI 18 6 24 6 7 58 √ - - 73 454.517.953 PIP MAKASSARSULSEL
AMBON
UNPATI
B. S A T
DISHUB
MAKASSAR
1 SAT Angkt VI 25 6 25 6 1 5 - √ - 73 153.935.100 PIP MAKASSARSULSEL
AMBON
UNPATI
C. A F F
DISHUB
MAKASSAR
1 AFF Angkt VI 26 6 28 6 3 32 √ - - 73 257.455.792 PIP MAKASSARSULSEL
AMBON
UNPATI
D. BST KLM / DIKLAT DASAR -DASAR KESELAMATAN KAPAL TRADISIONAL(DKKT)
DINAS
1 DKKT Angkt XX 17 6 19 6 3 24 √ - - 200
313.648.170 PIP MAKASSARPERIKANAN MAROS
KAB. MAROS
DINAS
PERIKANAN
2 DKKT Angkt XXI 17 6 19 6 3 24 √ - - 200 313.648.170 BANTAENG BANTAENG
KAB.
BANTAENG
DINAS
GALESONG
3 DKKT Angkt XXII 24 6 26 6 3 24 √ - - 200 313.648.170 PIP MAKASSARPERIKANAN
TAKALAR
KAB. TAKALAR
DINAS
4 DKKT Angkt XXIII 24 6 26 6 3 24 √ - - 200 313.648.170 LUWU TIMUR PERHUBUNGA LUWU TIMUR
N LUWU TIMUR
E. SKK 60 DEK/ KECAKAPAN KAPAL TRADISIONAL PENANGKAP IKAN DENGAN PELAYARAN MAKSIMAL 60 MIL BAGIAN DEK (KKTPI 60 DEK)
DINAS
1 KKTPI 60 Dek Angkt XX 20 6 22 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 PIP MAKASSARPERIKANAN MAROS
KAB. MAROS
DINAS
PERIKANAN
2 KKTPI 60 Dek Angkt XXI 20 6 22 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 BANTAENG BANTAENG
KAB.
BANTAENG
DINAS
GALESONG
3 KKTPI 60 Dek Angkt XXII 27 6 29 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 PIP MAKASSARPERIKANAN
TAKALAR
KAB. TAKALAR

DINAS
4 KKTPI 60 Dek Angkt XXIII 27 6 29 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 LUWU TIMUR PERHUBUNGA LUWU TIMUR
N LUWU TIMUR
F. SKK 60 MESIN / KECAKAPAN KAPAL TRADISIONAL PENANGKAP IKAN DENGAN PELAYARAN MAKSIMAL 60 MIL BAGIAN MESIN (KKTPI 60 MESIN)
DINAS
1 KKTPI 60 Mesin Angkt XX 20 6 22 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 PIP MAKASSARPERIKANAN MAROS
KAB. MAROS
DINAS
PERIKANAN
2 KKTPI 60 Mesin Angkt XXI 20 6 22 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 BANTAENG BANTAENG
KAB.
BANTAENG
DINAS
GALESONG
3 KKTPI 60 Mesin Angkt XXII 27 6 29 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 PIP MAKASSARPERIKANAN
TAKALAR
KAB. TAKALAR
DINAS
4 KKTPI 60 Mesin Angkt XXIII 27 6 29 6 3 24 √ - - 200 146.806.298 LUWU TIMUR PERHUBUNGA LUWU TIMUR
N LUWU TIMUR
G. DIKLAT AWAL DASAR-DASAR KESYAHBANDARAN (DADK)
DISHUB
1 DADK Angkt III 24 6 28 6 5 50 √ - - 25 61.263.333 MAKASSAR MAMUJU
SULBAR

Pembukaan Diklat
Penutupan Diklat

DIREKTUR
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR

Capt. RACHMAT TJAHJANTO, MM., M.Mar.


Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660311 199809 1 001

25

Anda mungkin juga menyukai