Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

ILMU BAHAN
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN
MATERIAL

Kelompok 6
RSTJ A
1. Nuranisa Dwiodiva Panuluh (20011021)
2. Raihan Demas Hidayatullah (20011022)
3. Restu Pamungkas (20011023)
4. Rizqi Fauzi (20011024)
A. Latar Belakang Masalah

Mempelajari material termasuk hal yang sangat diperlukan bagi, soorang engineer karena
mereka akan menghadapi situas dimana mgreka harus mendesain atu nda yang membutuhkan
material, contohnya struktur utama bangunan, transmisi roda gigi, komponen kilang minyak atau
intergrated circuit chip. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material sering kali
adalah bahan mentah yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan
untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah
bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra. Material atau
bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang
dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Bahan kadang kala digunakan untuk menunjuk ke pakaian
atau kain. Oleh karena itu, pmahaman tentang ilmu dan rekayasa material zangat diperlukan oleh
seorang engineer guna mendesain suatu alat atau kompanen yang baik, Kasus yang sering
ditemukan pada masalah material yaitu kita harus memilih material yang tepat dari ribuan
material yang ada. Keputusan akhir biasanya berdasarkan pada beberapa kriteria. Pertama, kita
perlu menentukan sifat apa yang kita perlukan. Kedua adalah mempertimbangkan sifat turunan
apa yang dapat terjadi selama material tersebut digunakan, misalnya pengurangan signifikan
dalam kekuatan mekanis yang teriadi karena paparan suhu tinggi atau lingkungan yang korosif
Terakhir yaitu pertimbangan ekonomis. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk
jadi sering kali kita temukan bahan yang ideal. Namun, sangat mahal. Semakin familier seorang
insinyur atau ilmuwan dengan berbagai karakteristik dan hubungan Stcuktur properti, serta
teknik pemrosesan bahan, aka insinyur atau ilmuwan tersbut akan semakin mahir dan percaya
diri saat akan membuat pil han materi yang tegat dan bijak berdasarkan kriteria tersebut.
B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dibedakan menjadi 2 tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan
khusus:

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui jenis material – material
yang sering digunakan didalam masalah teknik, sifat dari setiap material teknik, dan untuk
mengetahui macam-macam cara untuk pengujian material teknik.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mencari:

a. Untuk mengetahui terdapat beberapa golongan besar dai jenis material teknik yang ada dan
kandungan apa saja yang menyusun material, mengetahui klasifikasi di dalam material, dan sifat
umum yang adat pada material teknik tersebut.

b. Untuk mengetahui 3 sifat dalam suatu material yang akan dimanfaatkan, yaitu sifat mekanik,
sifat kimia, dan sifat teknologi beserta contoh dari setiap sifat didalamnya.

c. Untuk mengetahui teknik pengujian material teknik dengan tujuan untuk mendapatkan
material yang sesuai dengan klasifikasinya, yang meliputi pengujian merusak (Destructive Test)
dan pengujian tidak merusak (Non Destructive Test)

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini menggunakan metode dekriptif dimana
penulis menyajikan gambaran lengkap mengenai klasifikasi dan sifat material tenkik serta cara
pengujiannya sebagai acuan pembelajaran tentang materi material teknik.
D. Hasil Penelitian

Material – material yang sering digunakan didalam masalah teknik di bagi menjadi empat
kelompok besar yaitu :

1. Logam
2. Keramik
3. Polimer
4. Komposit
1. Logam
1) Logam berbahan dasar Fe (Ferro) atau besi
2) Logam yang tidak berbahan dasar Ferro (non-Ferro)
Sifat –sifat umum dari logam diantaranya :
- Konduktifitas listrik dan termal yang tinggi
- Sifat-sifat mekanik (kekerasan dan kekuatan) umumnya tinggi
- Masa Jenis relatif tinggi
- Bersifat korosi
- Warna yang khas dan tidak transparan

 Logam berbahan dasar Fe (Besi) di antaranya :


1) Baja
2) Baja Paduan
3) Besi Cor

2. KERAMIK
Klasifikasi dari keramik :
1. Bahan ORGANIK bukan LOGAM
2. Bahan dari senyawa LOGAM
Sifat-sifat umum dari Keramik
- Keras dan getas
- Kekuatan tarik rendah
- Kekuatan Tekan Tinggi
- Isolator yang baik
- Tahan korosi
- Tahan pada temperatur tinggi

3. POLIMER
*) Sumber atau asal
- alam : hewan, tumbuhan, dan mineral
- Sintetis : hasil polimerisasi hasil polimer adisi
*) Sifat termal
- Termoplastik (selulosa, polisterin, Vinil)
- Termoseting plastik (phenol, amino, furan, gemuk)
Sifat-sifat umum dari polimer
- Ringan (masa jenis relatif rendah)
- Tidak tahan temperatur tinggi
- Kekuatan tarik rendah dan keuletan tinggi
- Isolator yang baik
- Modulus elastisitas rendah

4. KOMPOSIT
Contoh beberapa jenis serat :
 serat gelas
 serat karbon
 serat polimer
 serat logam

SIFAT – SIFAT MATERIAL DAN PENGUJIAN


A. SIFAT MEKANIK
1. Kekuatan (strength)
2. Kekakuan (stiffness)
3. Kekenyalan (elasticity)
4. Plastisitas (plasticity)
5. Keuletan (ductility)
6. Ketangguhan (toughness)
7. Kegetasan (brittleness)
8. Kelelahan (fatigue)
9. Melar (creep)
10. Kekerasan (hardness)

B. Sifat Fisik- Sifat Kimia


Sifat fisik dan kimia adalah suatu sifat yang berkaitan dengan karakteristik fisik atau
kondisi dari material, contoh sifat fisik – sifat kimia dari suatu material diantaranya
adalah:
a.) Titik Cair
b.) Konduktivitas panas dan listrik
c.) Massa Jenis
d.) Warna
e.) Ketahanan Korosi
C. Sifat Teknologi
Sifat teknologi adalah suatu sifat yang berkaitan dengan kemudahan material tersebut
untuk diproses lebih lanjut, contoh dari sifat teknologi diantaranya adalah :
a.)Mampu Mesin
b.)Mampu Cor
c.)Mampu Las
d.)Mampu Bentuk

PENGUJIAN MATERIAL
1.) Pengujian Merusak (Destructive Test)
2.) Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)
 PENGUJIAN MERUSAK
Beberapa jenis pengujian merusak:
1. Uji Tarik
Tujuan dari dilakukannya suatu pengujian mekanis adalah untuk menentukan
respon material dari suatu konstruksi, komponen atau rakitan fabrikasi pada saat
dikenakan beban atau deformasi dari luar.
Prinsip Pengujian :
Informasi penting yang bisa didapat adalah:
a. Batas proporsionalitas (proportionality limit)
Merupakan daerah batas dimana tegangan dan regangan mempunyai hubungan
proporsionalitas satu dengan lainnya. Setiap penambahan tegangan akan diikuti
dengan penambahan regangan secara proporsional dalam hubungan linier σ =
Klasifikasi dan Sifat Material Teknik Serta Pengujian material 10 Eε (bandingkan
dengan hubungan y = mx; dimana y mewakili tegangan; x mewakili regangan dan m
mewakili slope kemiringan dari modulus kekakuan).
b. Batas elastis (elastic limit)
Daerah elastis adalah daerah dimana bahan akan kembali kepada panjang semula bila
tegangan luar dihilangkan. Daerah proporsionalitas merupakan bahagian dari batas
elastik ini.
c. Titik luluh (yield point) dan kekuatan luluh (yield strength)
Titik ini merupakan suatu batas dimana material akan terus mengalami deformasi
tanpa adanya penambahan beban. Tegangan (stress) yang mengakibatkan bahan
menunjukkan mekanisme luluh ini disebut tegangan luluh (yield stress).

2. Uji Keras
Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai,
karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai
spesifikasi. Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical
properties) dari suatu material. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting
mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallurgy Engineering).
Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 Macam metode
pengujian kekerasan, yakni :
1. Brinnel (HB / BHN)
2. Rockwell (HR / RHN)
3. Vikers (HV / VHN)
4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai)
Pengujian Rockwell cocok untuk semua material yang keras dan yang lunak,
penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dilakukan dengan leluasa.
Tabel di bawah menunjukkan bagaimana memilih skala Rockwell
Dalam pengujian kekerasan seperti pada pengujian statik lainnya, diukur
ketahanan terhadap deformasi, tetapi ukuran penekan beban dan ukuran penekanan
derajat pengerasan regangan, berbeda. Tidak ada cara lain kecuali mendapatkan
hubungan tersebut secara eksperimen, jadi kekerasan yang diperoleh dengan berbagai
cara ditulis sebagai tabel konversi kekerasan.
Sejumlah data tersedia berkenaan dengan hubungan antara kekerasan dan
kekuatan tarik atau kekuatan lelah. Hubungan ini sangan memudahkan untuk
mengetahui kekuatan bahan dengan pengujian sederhana dari kekerasan.

3. Uji Impak
Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi potensial dari pendulum
beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga
benda uji mengalami deformasi. Pada pengujian impak ini banyaknya energi yang
diserap oleh bahan untuk terjadinya perpatahan merupakan ukuran ketahanan impak
atau ketangguhan bahan tersebut.
Bila bahan tersebut tangguh yaitu makin mampu menyerap energi lebih besar
maka makin rendah posisi h’. Suatu material dikatakan tangguh bila memiliki
kemampuan menyerap beban kejut yang besar tanpa terjadinya retak atau
terdeformasi dengan mudah.
Harga impak (HI) suatu bahan yang diuji dengan metode Charpy
Diberikan oleh :
HI = E/A
Dimana E adalah energi yang diserap dalam satuan Joule dan A luas penampang
di bawah takik dalam satuan mm2.
Perbedaan cara pembebanan antara metode Charpy dan Izod ditunjukkan oleh
gambar dibawah ini

Serangkaian uji Charpy pada satu material umumnya dilakukan pada berbagai
temperature sebagai upaya untuk mengetahui temperatur transisi (akan diterangkan
pada paragraph - paragraf selanjutnya). Sementara uji impak dengan metode Izod
umumnya
Pengukuran lain yang biasa dilakukan dalam pengujian impak Charpy adalah
penelaahan permukaan perpatahan untuk menentukan jenis perpatahan (fracografi)
yang terjadi.
 Perpatahan berserat (fibrous fracture), yang melibatkan mekanisme pergeseran
bidang - bidang kristal di dalam bahan (logam) yang ulet (ductile).
 Perpatahan granular/kristalin, yang dihasilkan oleh mekanisme pembelahan
(cleavage) pada butir-butir dari bahan (logam) yang rapuh (brittle).
 Perpatahan campuran (berserat dan granular). Merupakan kombinasi dua jenis
perpatahan di atas.

4. Uji Mulur
Alat uji Creep (mulur) adalah salah satu alat uji yang dapat digunakan untuk
mengukur sifat mekanik. Creep adalah deformasi plastis yang terjadi pada material
karena diberi beban dan temperatur konstan. Mesin uji creep telah dirancang dan
dibuat untuk mengetahui kekuatan bagian komponen diperlukan perhitungan
kekuatan material yang ada. Komponen yang dihitung kekuatannya adalah batang
penyangga utama, batang penyangga beban, batang penarik specimen dan pin.

5. Uji Lelah
Yaitu kerusakan material yang diakibatkan oleh adanya tegangan yang
berfluktuasi (siklik) yang besarnya lebih kecil dari tegangan tarik (tensile) maupun
tegangan luluh (yield) material yang diberikan beban konstan.
Uji kelelahan terdiri dari dua langkah yaitu memulai retakan dan perambatan
retakan sampai total retak. Proses uji lelah dalam hal ini diuraikan dengan control
propagasi. Di dalam laboratorium uji fatigue dilakukan pada spesimen un-cracked
dimana kebanyakan dari umur fatigue dihabiskan dalam langkah inisiasi.
Uji kelelahan memerlukan kendali yang akurat. Bagaimanapun, untuk baiknya
menguji kita memerlukan kendali yang akurat dan ini bisa dilakukan dengan suatu
mesin pembengkok yang berputar. Suatu berat/beban dipenjarakan dari satu sisi
(menyangkut) spesimen untuk bertukar-tukar tegangan lentuk yang berpengalaman
oleh permukaan spesimen.
diberi oleh persamaan :

σ = 32 M/πd3

Dimana, :

σ = tegangan lentuk yang maksimum

M =momen lentuk di panampang-lintang spesimen ( weight*distance)

D = garis tengah specimen

E. Rangkuman Diskusi Kelompok

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat disimpukan bahwa dari jurnal tersebut
digunakan untuk mengetahui struktur mikro yang membentuk suatu material dengan cara
melakukan pengujian dari setiap material tenik dengan beberapa teknik-teknik tertentu .
Sehingga berdasarkan struktur yang dimiliki masing-masing material akan berpengaruh terhadap
sifat mekanik material tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sato, G. Takeshi dan Sugiarto, N.1999. Menggambar Mesin . Jakarta : Pradnya Paramita.
2. Staf Pengajar Tata Tulis Karya Ilmiah 2004. Tata Tulis Karya Ilmiah. 2004. Bandung :
Departemen Sosioteknologi Institut Teknologi Bandung.
3. www.google.com / pembentukan material.
4. www.google.com/ proses pengelasan.
5. Irwan, Yusril,2010. Proses Pengelasan. Bandung.
6. Hidayat, W. (2019, April 2). ANALISIS TEGANGAN GESER, MOMEN DAN
TEGANGAN LENTUR MAKSIMUM UNTUK PEMBUATAN PISAU PADA
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BUAH KAKAO KAPASITAS 2
TON/JAM. https://doi.org/10.31227/osf.io/nu64a

Anda mungkin juga menyukai