Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Praktikum Ilmu Ukur Tanah yang
Dr. Ir. Irianto, ST., MT

Oleh :
LUSMEANTY PUTRI NATALIA PANGADONGAN
22611015

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN


SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
JAYAPURA
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua rahmat
dan karunia yang diterima, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah.

Tugas Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini merupakan syarat


akademis dalam memenuhi nilai mata kuliah Ilmu Ukur Tanah. Melalui
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini saya banyak belajar sekaligus
memperoleh pengalaman- pengalaman baru secara langsung, yang
belum pernah saya peroleh sebelumnya. Dari pengalaman-pengalaman
tersebut, diharapkan nantinya dapat bermanfaat pada masa yang akan
datang.

Dengan selesainya Tugas Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini,


penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan
yang telah diberikan oleh semua pihak, sehingga proses penyusunan
laporan ini dapat berlangsung dengan baik.

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………... 2
1.3 Tujuan Masalah…………………………... 3
1.4 Manfaat Praktikum……………………….. 4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Ilmu Ukur Tanah…………………………. 5
2.2 Alat Ukur Tanah………………………….. 6
2.3 Dasar Perhitungan………………………... 7
2.4 Topografi…………………………………. 8
2.5 Prosedur Praktikum……………………… 9

iii

DAFTAR TABEL
iv

DAFTAR GAMBAR
V

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang cara - cara pekerjaan
pengukuran diatas tanah yang diperlukan untuk menyatakan kedudukan suatu titik
atau penggambaran situasi / keadaan secara fisik yang terdapat diatas permukaan
bumi, yang pada dasarnya bumi selalu bergeraksesuai dengan porosnya. Pergerakan
bumi tersebut menyebabkan dislokasi bumi dan perubahan tempat, oleh karena itu
Ilmu Ukur Tanah diperlukan sebagai kontrol dari pergerakan tersebut dan mengetahui
seberapa besar pergeseran yang terjadi di muka bumi.
Kemudian ilmu ukur tanah juga umum digunakan sebagai dasar dari perencanaan
pembangunan. Selain yang digunakan diatas, ilmu ukur tanah banyak diperlukan
dalam pertambangan maupun dalam pemetaan. Dalam pembangunan misalnya, ilmu
ukur tanah diperlukan sebagai penentu dimana bahan tambang tersebut ada.
Tanpa adanya ilmu ukur tanah maka akan terjadi banyak kesalahan penentuanletak
dari bahan tambang dan menyebabkan kerusakan lingkungan darikesalahan penetuan
letak tambang. Dalam pemetaan, Ilmu Ukur Tanah diperlukan dalam penyusunan
pembuatan peta yang apabila telah menjadi peta, akan sangat bermanfaat bagi seluruh
disiplin ilmu, mulai dari pengairan, perencanaan pembangunan,sampai pertanian. Jadi
Ilmu Ukur Tanah tersebut sangat diperlukan dalam berbagai disiplin ilmu sebagai
faktor penunjang yang sangat penting dalam terlaksanakannya suatu proyek.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka muncil beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Berapakah nilai, jarak datar, miring, beda tinggi?


2. Berapa nilai kordinat pada setiap titik pengukuran?
3. Bagaimana membuat peta kontur?

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka kita dapat memecakan
permasalaan tersebut dengan tujuan-tujuan yang terkait dengan rumusan
masalah di atas.

1. Mengambil data lapangan dan mengola-nya untuk


mengetaui, jarak datar, miring, beda tinggi.
2. Mengola data lapangan yang suda kita ambil, untuk
mengetahui setiap titik pengukuran yang kita ukur.
3. Kita membutukan aplikasi bantuan untuk membuat peta
kontur dari data lapangan yang sudah kita olah.

1.4 MANFAAT PRAKTIKUM


Praktikum Ilmu Ukur Tanah dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan dan
teori teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan oleh praktikan di
bangku kuliah seperti poligon, azimuth matahari dan proses
penggambaran peta.

Praktikum ini juga dapat menopang jenjang pendidikan dalam bangku


kulia dan dapat berguna juga untuk membantu dalam pekerjaan kita nanti.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 ILMU UKUR TANAH


Ilmu ukur tanah adalah suatu cabang dari keilmuan Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan
pengukuran (surveying) guna mendapatkan hasil akhir yakni sebuah peta.
Pengukuran ini dilakukan terhadap detil-detil alam maupun buatan manusia
meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi secara vertikal (z).

Sedangkan Geodesi sendiri mencakup kajian dan pengukuran yang jauh


jauh lebih luas. Bukan hanya sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat
namun juga di udara dan laut untuk berbagai keperluan. Termasuk analisis
dan pengambilan keputusan serta perhitungan perhitungan secara statistik dan
lainnya adalah sedikit dari ranah Geodesi dalam pengukuran dan pemetaan.

2.2 ALAT UKUR TANAH


1. Total Station
Total Station mengukur sudut dan jarak ke berbagai titik yang
disurvei melalui koordinat dari titik yang diamati (x, y, dan z atau

utara, timur, dan elevasi)

Gambar 2.1 Total Station

Secara sederhana total station (TS) adalah gabungan kemampuan antara theodolit
elektronik dengan alat pengukur jarak elektronik dan pencatat data elektronik. Alat
ini dapat membaca dan mencatat sudut horisontal dan vertikal bersama-sama
dengan jarak miringnya. Bahkan dilengkapi mikroprosesor sehingga mampu
melakukan operasi perhitungan matematis seperti menghitung jarak datar,
koordinat, dan beda tinggi secara langsung.

3
2. Prisma
Prisma merupakan benda bening yang terbuat dari kaca, kegunaannya
antara lain untuk mengarahkan berkas sinar, mengubah dan membalik
letak bayangan.

Gambar 2.2 Prisma Target

Prisma adalah target keseluruhan station di dalam pilih sudut


dan jarak. PRISMA SINGLE/PRISMA TARGET POLE SINGLE
SOKKIA, NIKON DLL didudukan bersama dengan gunakan tripod.

3. Kaki Statif
fungsi utama kaki statif adalah untuk menstabilkan alat yang dipasang, dengan
pengaturan tepat akan diperoleh statif yang stabil

Gambar 2.3 Kaki Statif

4
4. GPS
Manfaat utama gps adalah dapat memberikan informasi posisi di
permukaan bumi, segala kegiatan yang berkaitan dengan posisi/lokasi
di permukaan bumi dapat diselesaikan dengan bantuan GPS.

Gambar 2.4 GPS

GPS adalah dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi,


segala kegiatan yang berkaitan dengan posisi/lokasi di permukaan
bumi dapat diselesaikan dengan bantuan GPS.

5. Meteran
Meter merupakan salah satu alat ukur yang di butuhkan dalam proses
pengukuran, fungsinya dalam pengukuran adalah dapat di gunakan
untuk mengukur tinggi prisma dan total station.

Gambar 2.2 Meter

Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna


untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat
dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi dengan
pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan
pengukuran, dan pita tidak lepas ketika mengukur.

5
6. unting unting
Unting-unting merupakan salah satu alat pertukangan yang biasa digunakan untuk
mengukur tegaknya suatu benda atau bidang. Ciri uta unting-unting adalah terbuat
dari besi serta memiliki bentuk prisma dan pada ujungnya terdapat lubang yang
nantinya digunakan untuk mengaitkan benang agar dapat di pergunakan.

Fungsi unting-unting mengukur ketegakan suatu benda atau bidang.

7. payung
payung merupakan alat untuk menutupi atau melindungi alat dari sinar matahari.

Gambar 2.2 payung


Payung berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari
langsung maupun terpaan hujan.

8. alat tulis
buku tulis merupakan alat untuk mencatat hasil pembacaan di lapangan

Gambaran Buku Tulis-Notebooks - 2. j pg


Gambar 2.2 buku tulis

buku atau tumpukan adalah halaman kertas yang sering diatur dan digunakan untuk
tujuan seperti merekam catatan atau memo, menuangkan tulisan, diary,
menggambar, membuat buku coretan atau sontekan.
2.3 DASAR PERHITUNGAN
Syarat Geometri untuk poligon tertututp :
a. S b
= (n -  - - -- > b d = Sudut dalam
d
2)1800
 - - -- > b l = Sudut luar
Sb l
= (n + 2)1800

b. S(Dt . Sina ) = 0
c. S(Dt .Cosa ) = 0
Azimuth titik berikutnya dapat dihitung dengan rumus :

a. a
.
n [
= a (n-
+180
d.n
(n+1) 1). 0
n
]-
b

b. [ n (n+1) ]a .
(n-1).n =a
l.n 0

+b
Jika telah diketahui koordinat dua titik, maka azimuth titik awal dapat dihitung
-180
dengan rumus sebagai berikut :
é X ( n+1) - X n ù
a = Arc.Tan
n ( n+1) ê ú
Y ê -Yn úû
ë

Proyeksi geometri poligon tertutup untuk sudut dalam :


a. f
- - - - f(b ) =totalkesalahansudut
=(n -(b )
-->
2).18
00 -
Sb
b. f i ) =S(Dt .Cosa )
( n
x)
a
=
S
)
(
D c. f
t (

.
y
S
--- --
f = totalkesalahan jarak absis
--- - - ( x)
-> - - f = totalkesalahan jarak ordinat
( y)
->

Koreksi sudut dalam (K β) diberikan secara merata pada setiap sudut terukur, yaitu
;
fb

Kb =
n

Kore Dt n f
K = (X)
X

ksi S.Dt
f (Y
Dtn
absis K = Y

S.Dt
untuk

absis

Kore

ksi

untuk

ordin

at :
Secara sistematis tahapan hitungan / koreksi ordinat dari poligon adalah sebagai
berikut :
1. Besarnya kesalahan total pengukuran sudut dalam :
f =(n - 2).1800 -Sb
(b )

2. Besarnya koreksi sudut dalam :


fb

Kb =
n
3. Sudut dalam terkoreksi :
b ' d (n ) = b d (n)
+ Kb

4. Azimuth tiap titik poligon :

a
[
= a (n+1).n
+1
800 d (n)

n
(
]-
n
+
b'
1
)

5. Kesalahan linear jarak absis dan ordinat :


f ( x) =S(Dt . Sina )

f ( y ) = S (Dt .Cosa )

6. Koreksi absis dan ordinat :

K Dtn f
= (X)
( S.Dt
X
n)
Dt n
= f (Y)
S.Dt
K
(Y
n)

7. Absis dan ordinat terkoreksi :


DX n =(Dt . n . Sina ) + K ( Xn)

DYn =(Dt . n .Cosa ) + K(Yn)

8. Koordinat tiap-tiap titik poligon :


X n = X (n-1) + DX n
7
2.4 TOPOGRAPI
Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain,
meliputi planet, satelit alami (bulan dan sejenisnya), serta asteroid. Pengertian
ilmiah lebih luas juga memasukkan vegetasi dan pengaruh manusia terhadap
lingkungan, serta kebudayaan lokal ke dalam ruang lingkup topografi.

Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain,
meliputi planet, satelit alami (bulan dan sejenisnya), serta asteroid. Pengertian
ilmiah lebih luas juga memasukkan vegetasi dan pengaruh manusia terhadap
lingkungan, serta kebudayaan lokal ke dalam ruang lingkup topografi.

2.5 PROSEDUR PRAKTIKUM


Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan praktikum
di lapangan

1. Berdirikan kaki tiga(statis) di titik patok, disesuaikan


dengan tinggi pengukur

2. Angkat dan pasang Total Station, pastikan Total Station


terlindungi dari sinar matahari atau hujan dengan
menggunakan payung

8
2.15 PENYETELAN ALAT

Sebelum menggunakan alat harus dilakukan penyetelan alat sebagai


berikut Atur nivo bulat, hingga gelembung udara tepat berada di
tengah lingkaran.

1. Atur nivo tabung, atur setiap sisi kaki tiga(statis)


2. Apabila nivo tersebut belum seimbang, maka kedua hal
tersebut diulangi sampai mendapatkan hasil yang
sempurna.
3. Ukur tinggi alat menggunakan meteran
4. Hidupkan Total Station, atur kecerahan dan laser
5. Masukan tinggi alat dan tinggi Prisma
6. Set 0 ke arah utara (putar kanan) menggunakan kompas,
kunci horizontal
7. Siap melakukan pengukuran

2.3.5 PENGUKURAN
Setelah dilakukan penyetelan dengan benar, alat siap untuk
digunakan untuk pengukuran
1. Bidik memakai teropong bidik ke arah Prisma, kemudian kunci
2. Catat pembacaan sudut horizontal
3. Dititik selanjutnya set A koordinat HR + 180
4. Catat pembacaan sudutnya

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukurran atau data lapangan di atas maka kita dapat menyimpulkan bawa
setiap titik kordinan yang akan di ukur agar dapat menyiapkan segala sesuatu yang di butukan dan
dalam proses pengukuran kita di kenalkan dengan pengukuran biasa dan luar biasa untuk
pengukuran luar biasa itu untuk mengkoreksi hasil dari pengukuran biasa , dan kita juga dapat
mengetahui sudut-sudutnya dan jarak dari setiap titik yang kita ukur

4.2 SARAN
Saat praktikum dilapangan sebaiknya lebih diutamakan kerjasamanya agar data
yang diperoleh akurat, selain itu usahakan melakukan pengukuran dengan teliti, hati-
hati, dan semaksimal mungkin agar tidak terdapat kesalahan. Diperlukan juga ketelitian
saat pengolahan data supaya hasil perhitungan data sesuai dengan penggambaran peta di
Lingkungan Lapangan Universitas Yapis Papua.

10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai