ABSTRAK
Pengukuran sudut polygon salah satu cara penentuan posisi horizontal, sudut azimuth
berputar searah jarum jam. Metode yang dilakukan pada pengukuran sudut dan jarak
metode poligon tertutup. Pengukuran poligon tertutup dilakukan dengan menentukan
posisi suatu titik dari titik yang telah diketahui dan kembali ke titik pertama. Tujuan
dilakukan pengukuran poligon untuk mempelajari teknik pengukuran sudut dan jarak
pada poligon serta memperoleh data lapangan berupa koordinat horizontal (x, y) dan
elevasi setiap patok. Hasil yang didapatkan dari pengukuran sudut poligon berupa jarak
dimana nilai antara tiap patok satu ke patok berikutnya berbeda−beda, akibat dari tekstur
tanah yang tidak rapih. Pengukuran sudut poligon diperlukan ketelitian dan keterampilan
dalam penggunaan alat serta dalam pelaksanaan prosedur kerja. Berdasarkan praktikum
Pengukuran Sudut (Polygon) dapat disimpulkan mengukur sudut poligon dilakukan
dengan enam patok dengan jarak yang berbeda-beda.
Kata Kunci: Poligon, Theodolite, Sudut.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerapan ilmu ukur wilayah, pengukuran sudut dalam poligon memiliki peran kunci
dalam menentukan batas−batas lahan dan mengukur luas area tanah dengan akurasi yang
tinggi. Pengamat tanah menggunakan alat−alat presisi seperti theodolite atau total station
untuk mengukur sudut−sudut antara sisi−sisi poligon, yang kemudian digunakan untuk
menghitung luas lahan. Pengukuran sudut poligon juga memungkinkan identifikasi
perubahan batas lahan, pemisahan properti atau pemetaan wilayah tertentu.
Metode poligon digunakan untuk menentukan garis horizontal posisi banyak titik di
mana satu titik ke titik lainnya berada serta dihubungkan oleh jarak dan sudut sehingga
membentuk rangkaian sudut titik−titik (poligon). Poligon terbagi menjadi dua yaitu
poligon terbuka dan poligon tertutup, poligon tertutup adalah metode pengukuran dimana
garis−garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak yang tertutup secara
matematis dan geometris sehingga memiliki ketelitian yang sama atau lebih besar dari
ketelitian awal, poligon adalah deret tertutup. Poligon dapat diartikan sebagai rangkaian
garis yang menghubungkan titik−titik di permukaan bumi. Terdapat tiga jenis poligon
utama yang menggambarkan poligon tertutup, terbuka terikat sempurna dan terbuka tidak
terikat. Berdasarkan fungsinya, poligon dibagi menjadi 2 yaitu poligon untuk keperluan
kerangka peta, syaratnya adalah mereka harus memiliki poin yang cukup baik, merasa
bahwa mereka mencakup semua bidang. Poligon yang berfungsi sebagai titik bantuan
untuk mengambil detail bidang (Tasrif et al., 2016).
Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horisontal banyak titik,
dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan
pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik atau poligon. Terdapat
beberapa jenis poligon di antaranya poligon tertutup, poligon terbuka terikat sempurna,
poligon terbuka terikat koordinat. Pengukuran sudut poligon harus dilakukan dengan
1
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
mengukur secara searah jarum jam atau biasa disebut dengan sudut azimuth. Penggunaan
poligon tertutup dan terbuka terikat sempurna sering disarankan karena dapat
menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan memberikan tingkat ketelitian yang
memadai, terutama untuk pemetaan topografi. (Lestari et al., 2014)
Sudut azimuth adalah arah mata angin dari mana cahaya matahari datang yang
berputar searah jarum jam. Sudut azimuth dapat berubah sepanjang hari mengikuti cahaya
matahari, dalam melakukan pengukuran sudut poligon juga perlu menggunakan peralatan
seperti kompas geodetik dan theodolite menjadi penting dalam mengukur sudut azimuth,
yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan dan pemetaan poligon. Pemahaman
yang baik tentang konsep ini akan sangat membantu dalam menghasilkan data survei
yang akurat dan berguna (April et al., 2023).
Pemilihan mengunakan metode pengukuran akan berdampak secara signifikan
terhadap akurasi hasil pengukuran. Salah satu metode yang sering digunakan dalam ilmu
ukur wilayah menggunakan metode pengukuran polygon. Metode ini menghubungkan
antar satu titik koordinat yang ada dipermukaan bumi dengan serangkaian garis lurus.
Menggunakan metode pengukuran polygon, koordinat banyak titik dapat ditentukan
melalui pengukuran sudut dan posisi horizontal. Aspek−aspek seperti sudut azimuth dan
titik tinggi ikat sangat penting dalam pengukuran polygon. Tujuannya adalah untuk
mengurangi kesalahan selama pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan luas
wilayah pengukuran yang akurat (Yunita et al., 2023).
Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) merupakan kerangka dasar pemetaan yang
memperlihatkan posisi horisontal (X,Y) antara satu titik relatif terhadap titik yang lain di
permukaan bumi pada bidang datar. Salah satu metode yang digunakan untuk
menentukan posisi horisontal yang digunakan adalah metode poligon. Metode poligon
digunakan untuk penentuan posisi sudut horisontal banyak titik dimana titik yang satu
dan lainnya dihubungkan dengan jarak dan sudut sehingga membentuk suatu rangkaian
poligon sudut titik (poligon) (Krisdianto et al., 2017).
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum Pengukuran Sudut
(Polygon) untuk mengetahui prosedur pengukuran sudut poligon serta dapat
menggambarkan bentuk poligon dari suatu bentang alam.
Tujuan dan Kegunaan Praktikum
Tujuan dari praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) yaitu untuk mempelajari teknik
pengukuran sudut dan jarak pada suatu polygon serta untuk memperoleh data lapangan
berupa koordinat horizontal (x, y) dan elevasi setiap patok. Selain itu, praktikum
Pengukuran Sudut (Polygon) bertujuan untuk memahami prinsip−prinsip dasar
bagaimana pengukuran alat ukur seperti theodolite dan GPS agar dapat menghasilkan
data yang akurat.
Kegunaan praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) yaitu dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari−hari khususnya dalam bidang pertanian seperti saluran irigasi,
saluran air dan pabrik pengolahan bahan pertanian.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) dilakukankan pada hari Rbu, 13September 2023
pukul 15.00 WITA sampai selesai. Bertempat di Lapangan UKM Panahan Universitas
Hasanuddin.
2
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) adalah theodolite
NE 102, statif, bak ukur, meteran, patok, Global Positioning System (GPS), bandul,
payung, alat tulis, kamera dan laptop.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) kertas grafik,
kertas kalkir dan Microsoft excel.
Prosedur Praktikum
Prosedur kerja pada praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menentukan enam titik yang akan dibidik dan menancapkan patok.
3. Mengukur jarak antara patok.
4. Memasang alat statif dan theodolite pada P1 lalu mengkalibrasi alat.
5. Mengukur tinggi alat dengan meteran dan membaca titik koordinat diatas patok
dengan GPS.
6. Memutar theodolite ke arah utara dan membaca nilai UTM−nya.
7. Mengatur sudut 90° dan setelahnya kunci alat.
8. Memutar teropong pada thedoloite dan mengarahkan ke P2.
9. Membaca dan mencatat sudut horizontal atau sudut azimuth yang diperoleh.
10. Mengulang langkah 7−9 ke titik P6.
11. Mencatat data yang di dapatkan.
12. Memindahkan alat ke titik kedua dan mengulang langkah 3−10 hingga P6.
Rumus yang digunakan
Rumus yang digunakan pada praktikum Pengukuran Sudut Polygon sebagai berikut :
1. Konversi sudut azimuth
Pn=Pn+1............................................................ (1)
2. Menentukan sudut dalam
αPn=Pn Pn−1−Pn Pn+1 .............................................. (2)
3. Menghitung departure
D = x sin α ........................................................ (3)
4. Menghitung latitude
D = x cos α ........................................................ (4)
5. Menghitung correction departure
CrD = −( ∑D/∑X) X ................................................ (5)
6. Menghitung correction latitude
CrL = −(∑L/∑X) X ................................................ (6)
7. Menghitung departure correction
D Cr = D+Cr D ...................................................... (7)
8. Menghitung latitude correction
L Cr = L+Cr L .................................................... (8)
9. Menghitung koordinat tinggi di sumbu x
X=10000+D Cr .................................................... (9)
10. Menghitung koordinat di sumbu y
Y=5000+L Cr .................................................... (10)
3
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
ke titik dua yaitu seratus tiga belas koma nol enam sembilan derajat, pada titik dua ke
titik tiga yaitu dua ratus sembilan puluh koma nol tiga satu derajat, pada titik tiga ke titik
empat yaitu seratus delapan puluh sembilan koma dua lima delapan derajat, pada titik
empat ke titik lima yaitu tujuh puluh sembilan koma empat empat tujuh derajat, pada
titik lima ke titik enam yaitu seratus dua puluh delapan koma satu satu tujuh. Data yang
diambil pada saat mengukur sudut poligon dapat dikatakan akurat, karena sesuai dengan
pernyataan April et al. (2023), menyatakan bahwa sudut azimuth adalah arah mata angin
dari mana cahaya matahari datang yang berputar searah jarum jam, akan membantu
dalam menghasilkan data survei yang akurat dan berguna.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Pengukuran Sudut (Polygon) dapat disimpulkan bahwa dalam
mengukur sudut poligon dilakukan dengan menggunakan enam patok, theodolite,
statif,bak ukur, meteran 50M, dimana patok ditancapkan dengan jarak yang
berbeda−beda sesusai dengan lahan yang ingin kita ukur. Hasil yang didapatkan dalam
mengukur sudut poligon mungkin terjadi kesalahan, hal ini terjadi karena adanya
kekeliruan seperti dalam membaca angka (benang atas dan bawah) pada bak ukur.
Pengukuran sudut poligon diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam penggunaan alat
serta dalam pelaksanaan prosedur kerja.
5
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
DAFTAR PUSTAKA
April, Mas Sahlul, K., Riandra, J. & Santri Kusuma, B. (2023). Penentuan Kemiringan
Panel Surya Menggunakan Metode Azimut pada PLTS Rumah Sumbul.
in Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK), 6(1), 61−66.
Krisdianto, B., Tistro, R. & Putrawirawan, A. (2017). Pengukuran dan Pemetaan
Perumahan Pegawai Politeknik Negeri Samarinda di Kawasan Bukit Pinang Bahari
Samarinda. Jurnal Inersia, 9(2), 20−29.
Lestari, E. S., Sabri, L. M. & Yuwono, D. (2014). Pembuatan Program Perataan
Parameter Jaring Poligon dengan Menggunakan Visual Basic for Application
(VBA) Microsoft Excel. In Jurnal Geodesi Undip Januari, 3(1), 332−346).
Tasrif, A., Munir, A. & Achmad, M. (2016). Identifikasi Lahan Sawah di Kecamatan
Sinjai Timur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 Tahun 2014. Jurnal Agritechno,
9(2), 78-83.
Yunita, R., Asnur, H., Khatab, U., Sari, R., Desman, S., Junnaidi, R., & Rizki, A. (2023).
Pengukuran Perencanaan Drainase pada Pembangunan Stadion di Tanjung Haro
Sikabu-Kabu. Jurnal Pustaka Paket (Pusat Akses Kajian Pengabdian Komputer
dan Teknik), 2(1), 10-15.
6
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Hasil Pengukuran Sudut (Polygon)
Tabel 2. Data pengukuran sudut (Polygon).
Titik Tinggi Alat Sudut Jarak
Titik Koordinat
Bidik (m) Azimuth (m)
S 05°08'01.99"
P2 128°21'30" 41
E 119°29'12.33"
P1 1.35
P6 233°52'10" 20.7
S 05°08'02.86"
P3 199°09'50" 35
E 119°29'13.21"
P2 1.37
P1 312°14'00" 41
S 05°08'03.83"
P4 270°08'10" 24.5
E 119°29'12.76"
P3 1.4
P2 200°10'00" 35
S 05°08'03.76"
P5 262°14'20" 11.6
E 119°29'11.94"
P4 1.38
P3 91°29'50" 24.5
S 05°08'07.74"
P6 1°23'40" 46.2
E 119°29'11.51"
P5 1.34
P4 80°50'30" 11.6
S 05°08'02.42"
P1 53°27'30" 20.7
E 119°29'11.67"
P6 1.35
P5 181°34'30" 46.2
7
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
= 199.164
d. Titik P2−P1 = 312°14'00"
14 00
= 312 + ( )+( 3600 )
60
= 312.233
e. Titik P3−P4 = 270°08'10"
08 10
= 270 + ( )+( 3600 )
60
= 270.136
f. Titik P3−P2 = 200°10'00"
10 00
= 200 + ( )+( 3600 )
60
= 200.167
g. Titik P4−P5 = 262°14'20"
14 20
= 262 + ( 60 )+( 3600 )
= 262.239
h. Titik P4−P3 = 91°29'50"
29 50
= 91 + ( )+( 3600 )
60
= 91.497
i. Titik P5−P6 = 1°23'40"
23 40
= 1 + ( 60 )+( 3600 )
= 1.394
j. Titik P5−P4 = 80°50'30"
50 30
= 80 + ( )+( 3600 )
60
= 80.842
k. Titik P6−P1 = 53°27'30"
27 30
= 53 + ( )+( 3600 )
60
= 53.458
l. Titik P6−P5 = 181°34'30"
34 30
= 181 + ( )+( 3600 )
60
= 181.575
2. Menentukan Sudut Dalam
𝛼Pn = Pn Pn−1 – Pn Pn+1
a. 𝛼P1 = 128.358−233.869
8
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
= 105. 511
b. 𝛼P2 = 199.16 −312.233
= 133.069
c. 𝛼P3 = 270.136 −200.167
= 290.031
d. 𝛼P4 = 262.239 −91.497
= 189.258
e. 𝛼P5 =1.394 −80.842
= 79.447
f. 𝛼P5 = 53.458 − 181.575
= 128.117
3. Menghitung Departure
D = x sin α
a. Titik P1 = 20.7 × Sin 105.511
= 19.95
b. Titik P2 = 41 × Sin 113.069
= 37.72
c. Titik P3 = 35 × Sin 290.031
= −32.88
d. Titik P4 = 24.5 × Sin 189.258
= −3.94
e. Titik P5 = 11.6 × Sin 79.447
= 11.40
f. Titik P6 = 46.2 × Sin 128.117
= 36.35
4. Menghitung Latitude
D = x cos 𝛼
a. Titik P1 = 20.7 × Cos 105.511
= −5.54
b. Titik P2 = 41 × Cos 113.069
= −16.07
c. Titik P3 = 35 × Cos 290.031
= 11.99
d. Titik P4 = 24.5 × Cos 189.258
9
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
= −24.18
e. Titik P5 = 11.6 × Cos 79.447
= 2.12
f. Titik P6 = 46.2 × Cos 128.117
= −28.52
5. Menghitung Correction Departure
ΣD
Cr L = − ( )X
ΣX
a. Titik P1 =( ) × 20.7
= −7.93
b. Titik P2 =( ) × 41
= −15.71
c. Titik P3 =( ) × 35
= −13.41
d. Titik P4 =( ) × 24.5
= −9.39
e. Titik P5 =( ) × 11.6
= −4.45
f. Titik P6 =( ) × 46.2
= −17.70
6. Menghitung Correction Latitude
ΣL
Cr L = − (ΣX) X
b. Titik P2 =−( ) × 41
= 13.79
c. Titik P3 =−( ) × 35
= 11.77
10
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
= 8.24
e. Titik P5 =−( ) × 11.6
= 3.90
f. Titik P6 =−( ) × 46.2
= 15.53
7. Menghitung Departure Correction
D Cr = D + Cr D
a. Titik P1 = 19.95 + (−7.93)
= 12.01
b. Titik P2 = 37.72 + (−15.71)
= 22.01
c. Titik P3 = −32.88 + (−13.41)
= −46.30
d. Titik P4 = −3.94 + (−9.39)
= −13.33
e. Titik P5 = 11.40 + (−4.45)
= 6.96
f. Titik P6 = 36. 35 + (−17.70)
= 18.64
8. Menghitung Latitude Correction
L Cr = L + Cr L
a. Titik P1 = −5.54 + 6.96
= 1.42
b. Titik P2 = −16.07 + 13.79
= −2.28
c. Titik P3 = 11.99 + 11.77
= 23.76
d. Titik P4 = −24.18 + 8.24
= −15.94
e. Titik P5 = 2.12 + 3.90
= 6.02
f. Titik P6 = −28.52 + (−12.98)
= −12.98
9. Menghitung Koordinat Tinggi Di Sumbu X
X = 10000 + D Cr
11
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
Y = 5000 + L Cr
a. Titik P1 = 5000 + 1.42
= 5001.42
b. Titik P2 = 5000 + (−2.28)
= 4997.72
c. Titik P3 = 5000 + 23.76
= 5023.76
d. Titik P4 = 5000 + 1(−15.94)
= 4×984.06
e. Titik P5 = 5000 + 6.02
= 5006.02
f. Titik P6 = 5000 + (−12.98)
= 4987.02
11. Menghitung Luas Polygon
A = (300001089.5 − 299999665.6)
= 711.92
12
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah
3
4
2
×
1
6
Gambar 2. Tampilan denah pengukuran sudut (polygon).
Keterangan :
1. Lokasi pengukuran
2. Gedung Teknik lama
3. Gedung kelas
4. Fakultas Keperawatan
5. Fakultas MIPA
6. Jalan raya Universitas Hasanuddin
13
Program Studi Teknik Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah