Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM

TOTAL STATION

MOHAMMAD ALFIN FAIZ


09320220353

LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. V, 2023

TOTAL STATION

Mohammad Alfin Faiz1, Amon Fatur Rahman2, Arul Gunawan, S.T.3


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar
Jl. Urip Sumoharjo KM 05, Telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
Email: alfinfaiz822@gmail.com

SARI

Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui prinsip dasar penggunaan alat-alat dari praktikum ini salah
satunya yaitu alat total station, selain itu untuk mengetahui bagian bagian dari alat total station,
mengetahui tentang alat saat praktikum, praktikan juga di ajarkan cara pengambilan data di lapangan dan
juga cara pengolahan dan interpretasi data hasil praktikum total station. Total Station dapat mengukur
sudut dengan metode electro-optical scanning melalui piringan atau silinder kaca yang memiliki penunjuk
skala yang sangat presisi. Dalam praktikum ini alat bantu yang digunakan adalah Tripod untuk tempat
berdirinya alat total station, prisma untuk merefleksi kan cahaya, tiang prisma untuk tempat berdirinya
prisma, patok untuk penanda yang akan di ukur dan akan di petakan, dan kompas untuk menentukan arah
mata angin.Pertama-tama pemasangan dan centring alat total station, selanjutnya hidupkan alat total
station dan beri nama file sesuai data yang akan kita cari. Kita pertama mencari arah utara dengan
bantuan kompas dan arahkan teropong ke arah utara, lalu mencari kordinat awalnya, setelah itu
menentukan ketinggian, jarak dan luas lapangan. Hasil data yang didapakan yaitu kordinat N dari BMA
sampai 27, kordinat E dari BMA sampai 27 dan elevasi dari BMA sampai 27. Total Station (TS) adalah
alat pengukur jarak dan sudut (sudut horisontal dan vertikal) secara otomatis tanpa harus menghitung
manual dengan alat bantu hitung lagi.

Kata Kunci: Total Station, Elevasi, Kordinat, Sudut, Peta.

ABSTRACT

The purpose of this practicum is to know the basic principles of using the tools from this practicum, one
of which is the total station tool, in addition to knowing the parts of the total station tool, knowing about
the tools during the practicum, the practitioner is also taught how to collect data in the field and also
learn how to collect data in the field. how to process and interpret total station practicum data. The Total
Station can measure angles using the electro-optical scanning method through a glass plate or cylinder
that has a very precise scale pointer. In this practicum, the tools used are Tripod for the stand of the total
station, prism for reflecting light, prism pole for the prism, peg for markers that will be measured and
mapped, and compass for determining the cardinal directions. First, install and center the total station
tool, then turn on the total station tool and name the file according to the data we are looking for. We
first look for north with the help of a compass and point the binoculars towards north, then look for the
initial coordinates, after that determine the altitude, distance and area of the field. The results of the data
obtained are coordinates N from BMA to 27, coordinates E from BMA to 27 and elevation from BMA to
27. Total Station (TS) is a tool for measuring distances and angles (horizontal and vertical angles)
automatically without having to calculate manually with a tool. help count again.

Keyword: Total Station, Elevation, Coordinates, Angle, Map.

PENDAHULUAN

Perpetaan merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang rupa
dengan penyajian pada skala tertentu. Bila kawasan di petakan tidak luas, maka kemungkinan
peta daerah itu bisa disajikan dalam satu lembar saja pada skala tertentu tetapi bila kawasan
pemetaan luas atau skala penyajiannya besar, maka diperlukan beberapa lembar peta untuk
menyajikannya (Suwastono & Deni, 2019).
Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang begitu cepat. Perkembangan dapat
memberikan kemudahan dalam berbagai aspek bidang salah satunya dalam bidang pertanahan dan
bangunan (Suwastono & Deni, 2019).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. V, 2023

Secara sederhana total station (TS) adalah gabungan kemampuan antara theodolit elektronik
dengan alat pengukur jarak elektronik dan pencatat data elektronik. Alat ini dapat membaca dan mencatat
sudut horisontal dan vertikal bersama-sama dengan jarak miringnya. Bahkan dilengkapi mikroprosesor
sehingga mampu melakukan operasi perhitungan matematis seperti menghitung jarak datar, koordinat,
dan beda tinggi secara langsung (Suwastono & Deni, 2019).
Theodolit generasi terbaru yang disebut Total Station (TS) dilengkapi dengan laser pembidik,
infra merah untuk pengukuran jarak, remote control dan piranti GPS yang dapatt terhubung satelit.
Bahkan alat ini juga dilengkapi memori dan mikro komputer di dalamnya yang memungkinkan dapat
menyimpan data hasil pengukuran. Hasil bidikannyapun dapat ditampilkan dalam layar monitor melalui
teknologi CCD seperti yang dipakai pada kamera digital. Sedangkankan pengaturannya juga dapat
dilakukan jarak jauh (remote) atau robotik sistem menggunakan gelombang radio serta dapat
dihubungkan dengan komputer/laptop. Sebelum teknologi remote sensing dan teknologi GPS ditemukan,
theodolit menjadi alat utama dalam survei tanah dan pemetaan (Akrim et al., 2019).
Peta merupakan media yang memungkinkan kita dengan cepat mengadakan analisis interprestasi
dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah pertumbuhan dan arah
(Suwastono & Deni, 2019).
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui prinsip dasar penggunaan alat-
alat dari praktikum ini salah satunya yaitu alat total station, selain itu untuk mengetahui bagian bagian
dari alat total station.
Tidak hanya untuk mengetahui tentang alat saat praktikum, praktikan juga di ajarkan cara
pengambilan data di lapangan dan juga cara pengolahan dan interpretasi data hasil praktikum total
station.

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut ICA (International Cartographic Association) peta adalah suatu gambaran atau
representasi unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi
atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Sebuah peta yang
menggambarkan fenomena geografi tidak hanya sekedar pengecilan suatu fenomena saja, tetapi peta
dibuat dan didesain dengan baik, akan merupakan alat yang baik untuk kepentingan; melaporkan
(recording), memperagakan (displaying), menganalisis (analysing), serta saling berhubungan
(interrelation) dari benda (obyek) secara keruangan (spatial- relationship). Peta memiliki variasi
ukuran dan metode pembuatan, tetapi secara umum peta mempunyai tujuan dasar pelayanan yang
sama yaitu sebagai suatu interpretasi terhadap lingkungan geografikal (geographical millieu). Setelah
memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang
sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik (Suwastono & Deni, 2019).
Pembidiknya pun masih berupa tabung tanpa lensa. Baru kemudian menjelang pertengahan
abad ini theodolit dilengkapi dengan penyangga (tripod) dan kompas menyusul ditambahkannya
lensa teleskop sebagai pembidik. Pemasangan kompas pada theodolit ada dua macam yaitu kompas
internal yang terpasang di dalam alat dan kompas eksternal yaitu kompas terpasangan di luar alat
(Akrim et al., 2012).
Sebuah peta yang menggambarkan fenomena geografi tidak hanya sekedar pengecilan suatu
fenomena saja, tetapi peta dibuat dan didesain dengan baik, akan merupakan alat yang baik untuk
kepentingan; melaporkan (recording), memperagakan (displaying), menganalisis (analysing), serta
saling berhubungan (interrelation) dari benda (obyek) secara keruangan (spatial- relationship)
(Suwastono & Deni, 2019).
Theodolite merupakan alat yang di rancang untuk pengukuran sudut horizontal (horizontal
angel) dan sudut vertikal (vertikal angel). Alat ini banyak digunakan sebagai piranti pemetaan pada surve
geologi (ilmu tentang tata letak bumi) dan geodesi (ilmu tentang pemetaan di bumi). Dengan berpedoman
pada posisi dan pergerakan benda-benda langit misalnya Matahari sebagai acuan atau dengan bantuan
satelite-satelite GPS, maka theodolite akan menjadi alat yang ddapat mengetahui arah hingga skala detik
busur (1/3600°). Dengan kelebihannya, theodolite kemudian diadopsi dalam ilmu falak untuk mengukur
sudut arah kiblat, ketinggian Matahari dan pengamatan benda-benda langit.di samping juga karena alat ini
dilengkapi dengan teropong dengan pembesaran lensa yang bervariasi yang dapat digunakan untuk
melihat benda langit dengan jarak dekat (Afaq & Halim, 2020).
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. V, 2023

Untuk menjadikan bintang Rigel sebagai penentuan arah kiblat di malam harimenggunakan alat
bantu theodolite diperlukan data-data astronomi bintang Rigel yang dapat di peroleh di buku almanak
nauntika. Data-data tersebut digunakan untuk mencari nilai azimuth suatu bintang yang selanjutnya
digunakan untuk mencari arah utara sejati (Afaq & Halim, 2020).
Theodolit adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut vertikal (altitude) dan horizontal
(azimuth) posisi sebuah benda. Untuk itu theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak, membuat
garis lurus dan bidang datar di atas permukaan tanah. Alat ini banyak digunakan pada pekerjaan
pengukuran tanah, suvei lapangan, survei kehutanan, jawatan meteorologi bahkan sampai bidang
teknologi perluncuran roket (Akrim et al., 2021).
Untuk menjadikan bintang Rigel sebagai penentuan arah kiblat di malam hari
menggunakan alat bantu theodolite diperlukan data-data astronomi bintang Rigel yang dapat di peroleh di
buku almanak nauntika. Data-data tersebut digunakan untuk mencari nilai azimuth suatu bintang yang
selanjutnya digunakan untuk mencari arah utara sejati (Afaq & Halim, 2020).
Pemetaan geologi dalam definisi adalah suatu kegiatan mencari data mengenai informasi-
informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat
memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan lapisan batuan serta memuat informasi
gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut
(Al-Jauhari, 2021).
Dalam pengerjaan peta serta pendataan yang diambil saat dilakukan kegiatan pemetaan geologi
akan menentukan ketelitian dari hasil kegiatan tersebut. Skala peta tersebut mewakili intensitas dan
kerapatan data singkapan yang diperoleh yang diperoleh. Tingkat ketelitian peta geologi ini juga
dipengaruhi oleh tahapan eksplorasi yang dilakukan. Pada tahapan eksplorasi adalah pengumpulan data
menginformasi singkapan dapat dilakukan dengan menggunakan palu dan kompas geologi serta
penentuan posisi melalui orientasi lapangan atau dengan cara tali-kompas (Al-Jauhari, 2021).
Tripod adalah kaki tiga untuk menyangga alat total station, digital Theodolite, waterpass,
dll untuk berdiri tegaknya alat ukur dengan settingan tinggi kaki tripod yang dapat disesuaikan
(Belakang et al., n.d.).
METODOLOGI
Dalam praktikum ini alat bantu yang digunakan adalah Tripod untuk tempat berdirinya alat total
station, prisma untuk merefleksi kan cahaya, tiang prisma untuk tempat berdirinya prisma, patok untuk
penanda yang akan di ukur dan akan di petakan, dan kompas untuk menentukan arah mata angin.
Cara pengambilan data dilapangan yang pertama Pertama-tama pemasangan dan centring alat
total station, selanjutnya hidupkan alat total station dan beri nama file sesuai data yang akan kita cari.
Kita pertama mencari arah utara dengan bantuan kompas dan arahkan teropong ke arah utara, lalu
mencari kordinat awalnya, setelah itu menentukan ketinggian, jarak dan luas lapangan.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. V, 2023

DAFTAR PUSTAKA
Afaq, A. L., & Halim, S. (2020). Studi Analisis Terhadap Bintang Rigel Sebagai Acuan
Penentu Arah Kiblat Di Malam Hari. 2(1), 31–52.
Akrim, Hidayat, M., & Butar-Butar, A. J. R. (2012). Panduan Penggunaan Theodolit.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 7–24.
Al-Jauhari, A. (2021). Kata Pengantar. Dialog, 44(1), i–Vi.
https://doi.org/10.47655/dialog.v44i1.470
Belakang, L., Penulisan, T., & Akhir, T. (n.d.). I. 1.1. 1–16.
Suwastono, A., & Deni, A. R. (2019). Paket Unit Pembelajaran Informasi Geografi. 1,
1–124.

Anda mungkin juga menyukai