a. Semua penelitian harus berawal dari sebuah masalah yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan
dilakukan.
b. Semua penelitian harus berdasarkan pada pertanyaan penelitian yang dapat dijawab oleh jenis penelitian
yang akan dilakukan.
c. Semua penelitian harus menyatakan asumsi, limitasi, dan delimitasi pada yang peneliti dasarkan.
d. Penelitian hanya dapat memproduksi hasil yang dapat diperoleh dari metode yang digunakan.
e. Semua peneliti harus mengkomunikasikan kesimpulan yang mendukung hasil penelitian.
2. PENELITIAN DDR SEBAGAI PENGETAHUAN ILIMIAH
Opini tentang peran penelitian pada desain dan pengembangan sering bergantung pada konsep
seseorang tentang apakah desain dan pengembangan itu aktual, seperti desain dan pengembangan sebagai
sebuah pengetahuan ilmiah (science). Sebagai pengetahuan ilmiah desain dan pengembangan harus dibatasi
oleh pengertian-pengertian yang dibangun atas dasar penelitan-penelitian empiris yang replicated. Modelmodel dan prosedur-prosedur kita harus divalidasi. Berbagai pemecahan terhadap masalah-masalah harus
didukung oleh data. Hal ini bukanlah sebuah posisi yang secara universal dapat diterima. Davies (1981
dalam Richey dan Klein, 2007: 7) mempertanyakan apakah bidang ini sebuah seni, sebuah kerajinan, atau
sebuah pengetahuan ilmiah, pilihan untuk orientasi artistic. Davies memandang desain dan pengembangan
sebuah pengetahuan ilimiah, pilihan untuk orientasi artistic. Davies juga memandang desain dan
pengembangan sebuah proses holistic, sesuatu yang tidak dapat dianalisis dan diperiksa secara sederhana.
Suatu pandangan yang menekan sistematik lewat sistemik.
Para ahli lain juga menelusuri hakikat esensial dari bidang ini. Sebagai contoh studi Visscher dan
Gustafson (Richey dan Klein (2007: 3) tentang praktik, para perancang pembelajaran memperlihatkan bahwa
sebagian perancang pembelajaran memperlihatkan bahwa sebagai perancang mengikuti sebuah paradigma
desain instrumental yang berakar pada ilmu pengetahuan alam. Pendekatan ini termasuk model desain
pembelajaran tradisional.
3. DASAR-DASAR PENGETAHUAN DDR
Menurut Richey dan Klein (2007: 3) dasar-dasar pengetahuan desain dan pengembangan memiliki
enam komponen utama. Keenam komponen ini mengarahkan fokusnya pada elemen-elemen yang berbeda
dari usaha desain dan pengembangan, yaitu:
a. Siswa dan bagaimana mereka belajar,
b. Konteks tempat belajar dan performasi yang muncul,
c. Hakikat isi pembelajaran dan bagaimana ia diurutkan,
d. Strategi dan aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan,
e. Media dan sistem penyampaian yang digunakan, dan yang terakhir
f. Perancang itu sendiri dan proses yang mereka ikuti.
Dasar pengetahuan ini telah dipertajam beberapa tahun yang lalu oleh kombinasi dari teori dan
penelitian fungsional dari disiplin lain maupun teori dan penelitian fundasional dari disiplin lain maupun
teori dan penelitian pada desain dan pengembangan pembelajaran. Terdapat tiga garis kunci penelitian dan
teori yang sangat berpengaruh pada dasar pengetahuan desain dan pengembangan, yaitu:
2
Model Development
Comprehensive Model Development
Development of Model Component Process
Model Validation
Internal validation of Model Components
External Validation of Model Impact
3
Design
Development
Evaluation
Design & Development Tools
Tool Development
Tool Use
Model Use
Study of Condition imapcing Model Use
Designer Decision-Making Research
Designer Expertise & Characteristics Research
Rangkaian penelitian ini tidak sama ada atau dapat mapan dalam dua devisi utama penelitian desain
dan pengembangan. Walaupun begitu keduanya memperlihatkan ruang lingkup yang luas dari penelitian
yang terlihat di dalam domain penelitian desain dan pengembangan.
5. METODE DAN STRATEGI PENELITIAN DDR
Menurut Richey dan Klein (2007: 8) Design and Development Research terdiri dari dua kategori
utama yaitu: (a) product and tool research, dan (b) model research. Penelitian pada kategori pengembangan
produk tahapannya ialah analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development), dan
evaluasi (evaluation). Sedangkan pengembangan tool pada dasarnya sama dengan pengembangan produk
akan tetapi lebih dititik beratkan pada (1) pengembangan (tool development), dan (2) penggunaannya (tool
use). Penelitian model meliputi tahap (1) pengembangan, (2) validasi, atau (3) penggunaan model.
Proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian model menurut Richey dan Klein (2007:
65), karena penelitian yang dilaksanakan adalah pengembangan modul dan proses pembelajarannya yang
memiliki struktur seperti model pembelajaran. Langkah-langkah penelitian pengembangan tersebut secara
detail meliputi: (1) pengembangan, (2) validasi, dan/atau (3) penelitian penggunaan. Prosedur
pengembangan meliputi dua langkah pengembangan yaitu: (1) pengembangan secara komprehensif, dan (2)
proses pengembangan komponen-komponennya. Sebelum melaksanakan pengem-bangan didahului dengan
studi pendahuluan untuk mengidentifikasi model pembelajaran yang saat ini diterapkan oleh subyek
penelitian.
Penelitian pengembangan menggunakan suatu variasi yang luas dari metodologi. Kebanyakan
penelitian dan pengembangan baik penelitian produk dan peralatan maupun penelitian model tergantung
pada suatu variasi teknik kualitatif, antara lain studi kasus, wawancara, review dokumen,dan observasi.
Teknik-teknik penelitian evaluasi (kuantitaif atau kualitatif) juga dilibatkan dalam banyak studi yang
berfokus pada pengembangan produk dan peralatan. Studi-studi pengembangan dan penggunaan model
sering menggunakan teknik-teknik penelitian survey, sementara studi validasi model sering menggunakan
desain eksperimental tradisional. Beberapa penelitian yang paling umum menggunakan metode-metode
penelitian desain dan pengembangan terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 7. Common Methods Employed in Design and Development Research (Richey dan Klein, 2007: 40)
Type of Research
Product & Tool
Research
Product & Tool
Research
Project Emphasis
Comprehensive
Design &
Development Projects
Phases of Design &
Development
Model Research
Model Validation
Model Research
Model Use
Nunamaker et al (1991), mengidentifikasi lima kejadian penting dalam melakukan penelitian DDR,
antara lain sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
Identify the
problem (a)
Describe the
objectives (b)
Design &
develop the
artifact (c)
Test the
artifact (d)
Evaluatine
testing result
(e)
Communicat
e the testing
result (f)
Mengidentifikasi Masalah
Hevner et al. (2004) mengidentifikasi 5 faktor yang mempengaruhi permasalahan design and development,
yang meliputi:
1 Faktor-faktor lingkungan seperti persyaratan dan kendala yang didefinisikan.
2 Sebuah kompleksitas yang mengikat pada permasalahan dan solusi yang mungkin dilakukan.
3 Sebuah fleksibilitas dan potensi untuk mengubah solusi yang mungkin.
4 Sebuah solusi yang kurang lebih secara parsial bergantung pada kreativitas manusia.
5 Sebuah solusi yang kurang lebih secara parsial bergantung pada upaya kolaboratif.
Mendeskripsikan Tujuan
Tujuan penelitian berusaha dikemas pada pertanyaan penelitian yang mendasari pembelajaran.
Pertanyaan tersebut harus secara jelas berhubungan dengan permasalahan dan belum benar-benar diketahui
atau memiliki jawaban yang terdokumentasi. Pembingkaian design and development research terpusat pada
merancang, mengembangkan, menguji, dan mengevaluasi artefak (Ellis & Levy, 2010).
Contoh pertanyaan penelitian berdasarkan Ellis & Levy (2010)
Fase Penelitian
Mengidentifikasi Tujuan
Mengkomunikasikan