Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 11

Anggota Kelompok:
1. Alan Cadrizal Lugabrata - 215060207111068
2. Niko Rhamdani Aditya Sopyan - 215060201111055
3. Satria Wana Paksi – 215060207111066

Klasifikasi Material

Logam
Logam dapat dibagi dalam dua golongan yaitu logam ferro atau logambesi dan logam nonferro
atau logam bukan besi.
1. Logam Ferro
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari paduan unsur karbondan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yangberbeda dengan besi dan karbon
maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.
Jenis-jenis logam ferro yaitu sebagai berikut :
a) Besi tuang. Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya
rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan.
Digunakan untuk membuat alat mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut,
blok silinder dan cincint torak.
b) Besi tempa. Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan
tidak dapat dicor. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait
keran, dan landasan kerjapelat.
c) Baja lunak. Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%sampai 3%, mempunyai
sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum
dalam pembangunan.
d) Baja karbon tinggi. Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7 sampai 1,5%.
Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudahkan. Digunakan untuk membuat kikir,
pahat, gergaji, tap,stempel, dan alat mesin bubut.
e) Baja karbon sedang. Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4% sampai 0,6%.
Sifat lebih kenyal dari yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros,
dan rel baja.
f) Baja karbon tinggi dengan campuran. Komposisi baja karbon tinggiditambah nikel atau kobalt,
krom atau tungsten. Sifat rapuh, tahan suhutinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh
keras, dan dimudakan.Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat mesin.
2. Logam Nonferro
Logam nonferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Logam nonferro antara
lain sebagai berikut :
a) Tembaga (Cu). Warna coklat kemerah-merahan, sifatnya dapat ditempa, liat,baik untuk
penghantar panas, listrik, dan kukuh. Tembaga digunakan untuk membuat suku cadang bagian
listrik, radio penerangan, dan alat dekorasi.
b) Alumunium (Al). Warna biru putih. Sifatnya dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar
panas dan listrik yang baik mampu dituang. Alumunium digunakan untuk membuat peralatan
masak, elektronik, industri mobil, dan industri pesawat terbang.
c) Timbel (Pb). Warna biru kelabu, sifatnya dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air asam,
dan bobot sangat berat. Timbel digunakan sebagai bahan pembuat kabel, baterai,bubungan atap,
dan bahan pengisi.
d) Timah (Sn). Warna bening keperak-perakan, sifatnya dapat ditempa, liat, dantahan korosi.
Timah digunakan sebagai pelapis bahan lembaran baja lunak (plat timah) dan industri
pengawetan.

Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan
dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun
fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut.
Komposit dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
1. Metal Matrix Composites (MMC)
MMC menggunakan metal sebagai matrixnya. Sedangkan penguatnya bisa beragam,
seperti keramik, polimer, atau pun logam yang lain.
2. Ceramic Matrix Composites (CMC)
CMC menggunakan keramik sebagai matrixnya. Sedangkan reinforcementnya
menggunakan logam atau jenis keramik lain.
3. Polymer Matrix Composites (PMC)
PMC menggunakan polimer sebagai matrixnya. Sedangkan penguatnya menggunakan
logam atau keramik.

Refractory Material
Suatu material di sebut “refractory“ jika ia mampu menahan suhu yang sangat tinggi, secara
terus menerus dalam waktu yang lama, tanpa mengalami perubahan dimensi maupun properti
yang significant, dan juga tahan terhadap abrasi dan korosi pada suhu yang tinggi, baik oleh
benda padat, cair dan gas.
Definisi Refractory sesuai ASTM C 71 yaitu suatu bahan non logam yang dengan properties dan
kandungan kimia nya dapat di aplikasikan untuk membentuk struktur atau bagian dari suatu
system yang ter-ekpos oleh lingkungan suhu diatas 1000 °F, 811 K, atau 538 °C.
Klasifikasi berdasarkan komposisi kimia yang terkandung dalam material :
1. ACIDIC REFRACTORIES

Contoh material : Alumina, Silica, Alumina silicate, Fire flay bricks


Karakteristik :
• Tidak mudah terpengaruh atau bereaksi dengan materials yang bersifat asam, tetapi mudah
terpengaruh oleh basic materials.
• Material yang dapat bereaksi denan kombinasi Alumina – Silicate, yaitu hydrofluoric acid,
phosphoric acid, and fluorinated gases.
• Pada temperature tinggi Acidic Refractories juga bereaksi dengan Limes dan basic oxides.
2. BASIC REFRACTORIES

Contoh material : Magnesia, Magnesia Chrome, Dolomite


Karakteristik :
• Tidak berubah oleh alkaline materials tetapi mudah bereaksi dengan Aciid materials.
Banyak di gunakan pada area dan slags yang basic.
3. NEUTRAL REFRACTORIES

Contoh material :Pure alumina, Chrome dan Carbon


Karakteristik :
• Material ini cenderung tidak berubah pada kondisi acid maupun basic.
Umumnya digunakan pada area dimana kondisi atmosphere dan slags dalam keadaan salah satu
acid atau basic.

Klasifikasi material berdasarkan metode produksinya:


1. SHAPPED REFRACTORIES (FIRE BRICKS)

FIRE BRICKS (DENSE FIRE BRICKS)


1. Pessed bricks (Standart size & special size)
2. Precast bricks
3. Fused cast bricks
INSULATING FIRE BRICKS
1. Hot face lining
2. Back up lining
2. UNSHAPPED REFRACTORIES (MONOLITIC REFRACTORIES)

CASTABLE REFRACTORIES
1. Dense castable refractories
2. Insulating castable refractories
GUNNING CASTABLE REFRACTORIES
1. Dense gunning castable refractories
2. Insulating gunning castable refractories

Keramik
Pada prinsipnya keramik terbagi atas :
1. Keramik Tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti
kuarsa, kaolin, tanah liat dan lain sebagainya. Yang termasukkeramik adalah barang pecah belah
(dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
2. Keramik Halus (modern) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida
atau logam seperti oksida logam Al2O3, ZrO2, MgO, dan lain-lain. Keramik halus disebut juga
dengan Fine Ceramics yakni keramik modern atau biasa disebut dengan keramik teknik, keramik
ini juga sering dibuat dengan menggunakan teknologi mesin.
3. Keramik konstruksi produk ini merupakan keramik tradisional yang digunakan dalam
konstruksi yang didasarkan pada lingkup :
a) elemen untuk lantai, dinding, atap (bata).
b) alat angkut cairan dan pembuangan (pipa periuk).
c) peralatan sanitasi (kesehatan)
d) lantai dan dinding (ubin).

Polimer
Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga dengan molekul raksasa yang tersusun atas
beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer merupakan molekul besar
(makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan terikat
oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu
bahan awal dari polimer. Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material
alami dan sintetik dengan sifat-sifat yang beragam. Perbedaan kedua material tersebut terletak
pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya,
polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan
alami. Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis,yaitu :
a. Polimer alam. Jenis polimer ini terdapat di alam, yaitu pada hewan dan tumbuhan. Sebagai
contoh adalah protein, selulosa, dan karet polimer alam biasanya terbentuk oleh proses
polimerisasi kondensasi. Contohnya adalah Biji-bijian, akar umbi, sayur,kayu, kapas, susu,
daging, wol, sutera, getah pohon karet dan lain sebagainya.
b. Polimer semi sintetis. Turunan polimer alam sering disebut sebagai polimer semi sintetis.
Sebagai contoh selulosa asetat adalah turunan selulosa yang terbentuk dari asetilasiselulosa dan
digunakan untuk membuat kaca dan film.
c. Polimer sintetis. Polimer sintesis adalah polimer yang dibuat oleh manusia dan sering
ditemukan pada kehidupan sehari-hari, seperti serat, plastik dan karet buatan. Polimer sintesis
(buatan) biasanya terbentuk oleh proses polimerisasi adisi. Polimer sintesis yang telah
dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan
produksi ban yang elastis terhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan
ratusan jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contohnya adalah Kantong, kabel
plastik, tali, karung, botol plastik, pipa paralon, pelapis lantai, bak air, ban kenderaan, tekstil dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai