Anda di halaman 1dari 38

MATERIAL TEKNIK

Pemilihan dan penggunaan material dalam dunia teknik mesin terlebih


dahulu di lakukan dengan menganalisa terhadap material tersebut.
Pengetahuan jenis dan sifat material merupakan dasar yang harus di miliki
bagi seorang perencana di bidang teknik mesin.
Dengan pengetahuan ini perencanaan akan dapat menggunakan
material yang sesuai dengan kondisi yang di syaratkan dan yang di
tentukan, sehingga dapat menghindari terjadi kesalahan dalam penggunaan
material tersebut yang akan dapat membahayakan bagi manusia dan alat
kerja itu sendiri.
Perencanaan dapat merekomendasikan material alternatif jika
memang di butuhkan atau untuk peningkatan kekuatan dan tuntutan untuk
mampu memilih material yang sesui dengan kebutuhan yang khusus dengan
mempertimbangkan aspek ekonomi selain aspek teknologi.
Sudah menjadi kenyataan bahwa kehidupan manusia ini dikelilingi
oleh material. Semua yang ada di sekitar manusia dihasilkan dari material.
Sejak zaman prasejarah, revolusi material ini sudah ada, dimulai dari zaman
era batu, era perunggu, dan era besi seperti sekarang ini.
Kemajuan perkembangan material adalah kunci pertumbuhan
teknologi. Untuk pengembangan material tersebut dibutuhkan pengetahuan
dan keterampilan yang memadai tentang material, dan disiplin ilmu yang
dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang material itu
sendiri.
Peserta mata kuliah mampu memahami berbagai jenis, sifat,
karakteristik dari material logam dan non logam serta penggunaannya pada
industri.
Peserta mata kuliah dapat menerapkan teori material teknik terkait
dengan pemilihan jenis material yang akan digunakan secara langsung
maupun melalui tahapan proses permesinan.
Sejarah Perkembangan Material dapat di bagi 3 era yaitu :

1. Era zaman batu


2. Era zaman perunggu
3. Era zaman besi

Setiap era tersebut melambangkan material populer yang di gunakan


di masing² zaman.
Kemampuan pemanfaatan energi panas menandai perubahan era
tersebut. Semakin tinggi suhu dari pemanfaatan energi panas semakin maju
teknik pengolahan material tersebut.
Era zaman perunggu :

Zaman Perunggu (bahasa Inggris : "Bronze Age")


adalah perkembangan sebuah peradaban material teknik yang ditandai
dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan
membuat perunggu. Secara urut, zaman ini berada di antara Zaman
Batu dan Zaman Besi. Zaman Perunggu adalah bagian dari sistem tiga
zaman untuk masyarakat prasejarah dan terjadi setelah Zaman Neolitikum..
Waktu dimulainya Zaman Perunggu berbeda-beda pada setiap
kebudayaan, bergantung pada perkembangan sejarah. Sekitar 8.000 Th SM
lalu manusia menemukan cara mengolah bahan logam. Mula-mula orang
membuat barang dari tembaga dan emas yang ditempa dengan batu keras.
Tapi lambat laun perajin belajar mengolah logam dengan cara
memanaskannya sampai cair. Lalu logam cair itu dituang ke cetakan.
Keunggulan logam yaitu bisa dibuat menjadi bentuk yang rumit,
seperti perkakas dan senjata. Dan logam juga bisa dicairkan dan dibentuk
kembali. Perunggu diperkirakan ditemukan orang pertama kali secara tak
sengaja ketika mencampurkan sedikit timah dengan tembaga. Perunggu lalu
diketahui lebih keras dan lebih tahan lama dibandingkan dengan logam lain
serta bisa dibuat senjata tajam. Salah satu daerah pertama yang membuat
perunggu adalah Sumeria.
Era zaman Besi :

Dalam arkeologi, Zaman Besi yaitu suatu tahap


perkembangan budaya manusia di mana penggunaan besi, untuk
pembuatan alat dan senjata sangat dominan.
Zaman Besi adalah periode utama dan terakhir dalam sistem tiga
zaman, untuk mengklasifikasi masyarakat prasejarah, yang didahului
oleh Zaman Perunggu. Waktu berlangsung dan konteks zaman ini berbeda,
tergantung pada negara atau wilayah geografis.
Zaman Besi berhubungan dengan suatu tahap di mana produksi besi
adalah salah satu bentuk paling rumit dari kerajinan logam. Kekerasan
besi, titik lebur yang tinggi, dan sumber bijih besi yang melimpah,
membuat besi lebih dipilih dan murah dari pada perunggu, yang
memengaruhi dipilihnya besi sebagai logam yang paling umum digunakan.
KLASIFIKASI BAHAN MATERIAL

Bahan material bisa di klasifikasikan sbb :

1. Logam : konduktor yang baik, tidak transparan.


2. Keramik : campuran / senyawa logam + non logam.
3. Polimer : adalah senyawa karbon dengan rantai molekul
panjang, termasuk bahan plastik dan karet.
4. Komposit : adalah campuran lebih dari satu bahan. ( misal :
keramik dengan polimer )
5. Semi konduktor : adalah bahan-bahan yang mempunyai sifat setengah
menghantar. elektronik , IC, transistor
6. Biomaterial : bahan yang digunakan pada komponen-komponen
yang dimasukkan ketubuh manusia untuk
menggantikan bagian tubuh yang sakit atau rusak.
LOGAM

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, keras,


penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam
ditemukan dengan cara penambangan yang terdapat dalam keadaan murni
atau bercampur.
Logam (Ferrous) terdiri menjadi dua yaitu :
1. Baja (Steel)

a. Baja Paduan Rendah (Low Alloy Steel)


b. Baja Paduan Tinggi (High Alloy Steel)
c. Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel, < 0,2% C)
d. Baja Karbon Sedang (Medium Carbon Steel, < 0,2-0,5% C)
e. Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel, > 0,5% C)
2. Besi Cor (Cast Iron)

a. Besi cor kelabu


b. Besi cor putih
c. Besi cor mampu bentuk/tempa (malleable)
d. Besi cor bergrafit bulat (noduler)
KERAMIK

Keramik adalah bahan paduan metalik dan non metalik. Menurut


definisi luas, keramik berarti semua material kecuali metal atau material
organik. Keramik dapat di bedakan kepada dua jenis yaitu: Keramik
tradisional dan Keramik industri. Didalam kehidupan sehari-hari material
keramik telah banyak digunakan, baik secara tradisional maupun dalam
industri.
Bahan keramik ini memiliki sifat tahan terhadap gesekan (keausan),
temperatur tinggi dan sangat keras dan kuat.
Pada masa kini bahan keramik mengalami perkembangan yang begitu
pesat, Keramik telah di gunakan dalam bidang teknik. berbagai jenis
material/komponen yang berkaitan dengan technologi telah dapat
dihasilkan dari bahan keramik ini
POLIMER

Polimer (makromolekul) merupakan molekul besar yang terbentuk


dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa
yunani, yaitu : Poly yang berarti banyak, dan mer yang berarti bagian.
Dan polimer juga merupakan bahan yang penting dalam pembuatan
komposit. Polimer berfungsi mengikat dan penguat yang digunakan pada
komposit. Pada umumnya polimer memiliki sifat yang menguntungkan
karena massa jenisnya kecil, mudah dibentuk, tahan karat.
Akan tetapi polimer memiliki kekurangan seperti kekakuan dan
kekuatan rendah. Oleh karena itu agar diperoleh komposit yang lebih baik,
maka polimer tersebut dipadukan dengan bahan yang lain yang berfungsi
sebagai bahan penguat seperti: serat (fiber), partikel (particulate), lapisan
(lamina) dan serpihan (flakes). Pada saat ini berbagai industri telah
menggunakan komposit yang diperkuat oleh serat mulai dari industri
perabot rumah tangga (panel, kursi, meja), industri kimia (pipa, tangki,
selang), alat-alat olah raga, bagian-bagian mobil yang salah satunya bumper
mobil, alat-alat listrik, industri pesawat terbang (badan pesawat, roda
pendarat, sayap dan baling baling helikopter) dan industri perkapalan (salah
satunya body speed boat).
KOMPOSIT

Material komposit terdiri dari lebih satu tipe material dan dirancang
untuk mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen
penyusunnya. Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai
campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material
yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan
kekuatan tarik. Sedangkan matriks berfungsi untuk melindungi serat dari
efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan.
Pada material komposit dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina
adalah satu lembar komposit dengan satu arah serat tertentu, sedangkan
laminate adalah gabungan beberapa lamina. Laminate dibuat dengan cara
memasukkan pre-preg lamina ke dalam autoclave selama selang waktu
tertentu dan dengan tekanan serta temperatur tertentu pula. Autoclave
adalah suatu alat semacam oven bertekanan untuk menggabungkan lamina
SEMI KONDUKTOR

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik


yang berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan besifat sebagai konduktor Bahan semikonduksi yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain.
BIOMATERIAL

Bahan yang digunakan pada komponen-komponen yang dimasukkan


ketubuh manusia untuk menggantikan bagian tubuh yang sakit atau rusak.
SIFAT MATERIAL

Sifat² meterial teknik sbb:

1. Sifat Kelistrikan : ( daya hantar atau conductivity ; ˡ / ohm meter )


2. Sifat kimia ( ketahanan korosi )
3. Sifat fisik ( massa jenis ; kg / meter³, struktur )
4. Sifat teknologi ( mampu mesin, mampu keras )
5. Sifat magnetik ( permeabilitas, histeresis )
6. Sifat thermal ( panas jenis pemuaian konduktifitas W°C / meter )
7. Sifat mekanik ( kekuatan ; N / mm², kekerasan, nilaiimpak, dll )
SIFAT KELISTRIKAN

Sifat – sifat kelistrik dari bahan yang terpenting adalah : ketahanan


dari suatu bahan terhadap aliran listrik dan daya hantarnya , dan tidak
semua bahan mempunyai daya hantar listrik yang sama.
SIFAT KIMIA

Dengan sifat kimia diartikan sebagai sifat bahan yang mencakup


antara lain ketahanan bahan terhadap larutan kimia, basa dan
pengoksidasiannya terhadap bahan tersebut. Salah satu contoh dari sifat
kimia yang terpenting adalah : KOROSI.
SIFAT FISIK

Sifat fisik adalah kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan


disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan
pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur material. Sifat fisik
material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas
spesifik.
Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat
mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan
adanya perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan
material bahkan penemuan material baru.
SIFAT TEKNOLOGI

Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material


adalah sifat teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau
diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dengan proses
pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau penempaan. Produk
dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat-
sifat teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu
mesin dan sifat mampu bentuk. Sifat material terdiri dari sifat mekanik
yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang berasal dari luar
serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang dikandung oleh
material itu sendiri.
SIFAT MAGNETIK

Sifat mekanik suatu bahan adalah kemampuan bahan untuk menahan


beban-beban yang dikenakan kepadanya. Dimana beban-beban tersebut
dapat berupa beban tarik, tekan, bengkok, geser, puntir, atau beban
kombinasi
SIFAT THERMAL

Kenaikan temperatur akan menaikan getaran atom yang


mengakibatkan ekspansi thermal kisi, sehingga terjadi perubahan dimensi.
Perubahan volume dengan berubahnya temperatur berperan penting dalam
proses-proses metalurgi seperti pengecoran dan perlakuan panas. Contoh:
titik cair, dan titik lebur.
SIFAT MEKANIK

Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang


mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat
diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang
diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam
prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan
beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu
dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban
dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu.
Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan
pengujian mekanik. Pengujian mekanis pada dasarnya bersifat merusak
(destructive test), dari pengujian tersebut akan dihasilkan kurva atau data
yang mencirikan keadaan dari material tersebut.
Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau
spesimen. Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila
berasal dari jenis, komposisi dan perlakuan yang sama. Pengujian yang
tepat hanya didapatkan pada material uji yang memenuhi aspek ketepatan
pengukuran, kemampuan mesin, kualitas atau jumlah cacat pada material
dan ketelitian dalam membuat spesimen. Sifat mekanis tersebut meliputi
antara lain : kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan,
ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh dan
sebagainya.
Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan :

 Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi


persatuan luas.
 Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.
 Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.
 Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau
kemampuan material untuk menahan deformasi.
 Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk
mendeformasi plastis.
 Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada
ukuran mula.
 Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.
 Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai terjadi
perpatahan.
 Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal
akibat penetrasi pada permukaan.
SIFAT MEKANIS MATERIAL TEKNIK

Spesifikasi material teknik di lakukan dengan menggunakan alat uji tarik


( Tensile Tes Machine )

Uji tarik terdiri dari :

1. Kekuatan Tarik ( mpa )


2. Perpanjangan ( mm )
3. Reduksi Penampang ( mm )
4. Moduls Elastis ( mpa )
5. Keuletan Material ( J / meter )
Uji kekerasan dan tahan goresan dapat di uji dengan alat U yaitu :

1. Brinnel hardness test


2. Rockwell hardness test
3. Vicker hardness test

Pengujian tarik di lakukan dengan pemberian beban aksial secara


berangsur-angsur dan kontinyu sampai spesimen material yang di uji putus.
Pengukuan besaran tegangan ( σ ) dan regangan ( ε ) diperoleh dalam
diagram HOOK.
Kurva tegangan Vs regangan menunjukan hubungan antara tegangan
akibat tarikan dengan terjadinya regangan pada spesimen uji.
BRINNEL HARDNESS TEST
ROCKWELL HARDNESS TESS
VICKER HARDNESS TESS
DIAGRAM HOOK

Kurfa Tegangan Regangan


SIFAT FISI

Sifat fisi dikategorikan diantaranya :

1. Berat jenis
2. Titik lebur
3. Titik didih
4. Titik beku
5. Kalor lebur
6. Kalor beku
7. Perubahan volume
8. Bentuk dan panjang terhadap perubahaan temperatur
SIFAT MATERIAL TEKNIK TAMBAHAN LAINNYA

Sifat Akustik :

Sifat material yang berhubungan dengan bunyi.


contoh : mampu meredam bunyi.

Teknik akustik adalah cabang ilmu teknik yang merupakan aplikasi


praktis dari ilmu akustik, termasuk pengendalian suara dan getaran,
reproduksi dan penyiaran suara, serta penggunaan instrumen suara untuk
mengukur dan memeriksa atau memroses berbagai bahan. Insinyur di
bidang ini biasanya bekerja melalui desain, analisis, dan pengendalian
suara.
Salah satu tujuan teknik akustik adalah pengurangan kebisingan yang
tidak diinginkan, yang bisa disebut dengan pengendalian kebisingan.
Kebisingan yang tidak diinginkan bisa memiliki dampak bagi kesehatan
hewan dan manusia hingga hilangnya pendengaran. Prinsip pengendalian
kebisingan diimplementasikan menjadi teknologi dan desain dalam banyak
cara, termasuk pengendalian dengan mendesain sumber suara, mendesain
pelindung kebisingan, penyerap suara, peredam, hingga
penggunaan pelindung telinga.
Sifat Optik :

Sifat optik adalah sifat material yang berhubungan dengan pencahayaan.


Contoh : Pembiasan, reflektivitas, absostif, dll
Yang di maksut dengan sifat opptik suatu material adalah respon
material tersebut terhadap paparan gelombang elektromaknetik, radiasi
khususnya untuk range cahaya tampak. Pada pembahasan sifat optic
material ini, pertama-tama akan dibahas tentang prinsip-prinsip dasar dan
konsep yang berkaitan dengan sifat elektromaknetik, radiasi dan
interaksinya dengan benda padat.
Berikutnya adalah tentang sifat optic dari bahan logam yang meliputi
karakteristik absorbs, refleksi dan transmisi. Pada bagian akhjir dipelajari
tentang luminescence, fotokonduktifitas, laser serta pemanfaatan sifat optis
material ini pada serat optic di bidang komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai