BAB I
KLASIFIKASI MATERIAL (BAHAN) TEKNIK
1.1 PENDAHULUAN
Spatboard : Plastik
Jok : Kulit
– bahan isolator (daya hambat listrik) yang dapat mempengaharui produk yang
akan dibuat,daya hantar listrik panas, berat jenis 1 bahan yang akan dipakai, dan
sebagainya. Hal – hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah dengan
mempertimbangkan;
Logam
1
Berat jenis ditentukan oleh berat atom, jari – jari atom dan bilangan kordinasi. Bilangan kordinasi ini
merupakan suatu faktor penting menentukan faktor kemampatan.
2
Dalam Ilmu Bahan atom dianggap sebagai bahan satuan dasar dari struktru intern bahan mencakup
atom – atom dan susunannya didalam suatu kristal molekul atau struktu mikro (Lawrence H. Van Vlack;
Hal : 4)
3
Faktor – faktor yang melandasi karakteristik tersebut disebabkan oleh karena beberapa elektron
terdislokalisir dan dapat meninggalkan atom induknya. Karena beberapa elektron dalam logam
terdislokalisir terhadap getaran elektromagnetik pada frekuensi tinggi (Lawrence H. Van Vlack; Hal : 4)
Ilmu Bahan
LOGAM
Polimer (Plastik)
Umumnya kita mengenal plastik selalu diindetikkan dengan pembungkus
makanan, dan plastik bukanlah bahan yang kuat, mudah terbakar. Tetapi pada
perkembangan jaman sekarang polimer/plastik banyak digunakan dalam
berbagai konstruksi yang canggih, contoh paling nyata adalah teknologi
pesawat tempur seperti; F 117-A (pesawat siluman), pesawat B – 2 Bomber, B-
1B Thunder Bird body pesawat dibuat dari polimer/plastik karena bahan sangat
sulit dideteksi radar, bobot pun pesawat menjadi ringan, biaya produksinya
lebih murah, dan. Bahkan polimer/plastik juga sudah dikembangkan pada
kendaraan tranportasi darat seperti; Formula – 1 salah satunya sebagai
pembungkus body (cover body) karena bobot yang ringan, ongkos produksi
murah, dan bentuk aerodinamis-nya dapat dibuat secara detail, contoh lainnya
yang sering kita jumpai adalah cover body sepeda motor, dan sebagainya
4
Contoh – contohnya untuk logam yang lunak sekali : natrium dan helium, logam yang keras sekali :
besi, chrom dan lain –lainya, dan contoh untuk logam yang cair : air raksa.
5
Oksida = oksidasi, secara umum mempunyai pengertian peningkatan level valensi suatu unsur
6
Logam Mulia adalah logam yang tidak dapat mengalami oksida misal : Au, Pt, Ag, dan Hg. Logam
setangah mulia yaitu : logam yang sukar teroksidasi contoh : Cu. Dan logam tidak mulia yaitu : logam
dalam keadaan biasa atau adanya perubahan temperatur mudah teroksidasi contoh : K, Na, Mg, Ca,
Al, Zn, Fe, Sn, Pd, dan lain – lain.
Ilmu Bahan
Polimer/plastik adalah bahan yang mempunyai; berat jenis yang rendah dan
dapat digunakan sebagai isolator panas dan listrik 7. Kekurangan bahan ini
kurang baik memantulkan cahaya dan cendrung tembus pandang atau bening
(untuk lapisan tipis). Keuntungannya beberapa jenis mempunyai sifat mampu
bentuk (fleksibel) dan dapat diubah bentuknya (deformasi).
Keramik
Di masyarakat umum keramik8 selalu diindentikkan dengan kerajinan
tangan atau lantai yang digunakan untuk rumah, dinding, dan gedung. Tetapi
dalam ilmu pengetahuan bahan; Keramik adalah bahan campuran yang terdiri
dari unsur – unsur logam dan unsur – unsur bukan logam. Contoh keramik
yang paling sering dijumpai adalah beton yang terdiri dari adukan semen, batu,
pasir dan air, contoh lain adalah gelas dan bahan isolasi busi.
Ciri umum bahan keramik yaitu mempunyai kerapuhan dan kekerasan.
Kelebihan dari keramik lebih tahan terhadap suhu tinggi dan lingkungan yang
lebih berat dari persyaratannya dibandingkan logam dan polimer (plastik).
Keramik juga merupakan isolator listrik dan panas karena sesuai dengan sifat –
sifat dasar unsur logam yang ada pada keramik, akan melepaskan elektron
kulit luar dan memberikannya pada atom non logam yang akan mengikatnya,
akibatnya elektron – elektron tersebut tidak dapat bergerak, hal inilah yang
menjadikan keramik sebagai bahan isolator listrik dan panas yang paling baik.
Dasar dari karakteristik inilah yang menjadikan sifat elektronik atom – atomnya.
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu
hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang
dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini
tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru
mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.
(Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan
kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai
adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.
7
* Untuk penjelasan yang lebih jelas perhatikanlah pada Tabel Periodik Kimia
** Polimer (plastik) mempunyai afinitas untuk membagi atau menarik elektron tambahan, berbeda
dengan logam elektronnya dapat berpindah – pindah. Karena tiap elektron bergabung dengan atom
tertentu tertentu maka hal ini menyebabkan semua energi panas diteruskan ke daerah yang dingin
dengn getaran atom, hal ini menjadikan sebagai isolator listrik dan panas.
8
Sesuai dengan sifat – sifat dasarnya unsur logam pada keramik melepaskan elektron kulit luar dan
memberikannya pada atom non logam yang akan mengikatnya, akibatnya elektron – elektron tersebut
tidak dapat bergerak. Hal inilah yang menjadikan keramik sebagai bahan isolator listrik dan panas yang
paling baik.
Ilmu Bahan
Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan
mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat
rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron
bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan
bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di
samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara
umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
Keramik halus, yaitu ; Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut
keramik teknik, advanced ceramic, engineering
ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang
dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam
atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2,
MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang
medis. (Joelianingsih, 2004).
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis
keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis
tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya,
coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari
logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis
keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering
antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai
contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai
dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu
tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan
salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.
Ilmu Bahan
BAHAN
BAB II
Ilmu Bahan
9
* Deformasi bisa juga terjadi dalam suatu bahan karena sejumlah alasan seperti beban eksternal
seperti perubahan temperatur, dsbnya. (R. Soekrisno & A. Kuntadi Maliki; Hal : 150)
** Deformasi juga dapat dibagi atas dua, yaitu : deformasi plastis dan deformasi elastis. Deformasi
plastis adalah; yang mampu-balik tanpa ada perpindahan atom/molekul yang bersifat permanen.
Deformasi elastis adalah; deformasi permanen akibat perpindahan atom / molekul ke lingkungan
yang baru.
10
Bahan yang terbuat dari karet jika terlalu sering terkena matahari akan lama - kelamaan akan
bertambah keras. Ini adalah salah satu contoh yang dipengaharui cuaca
11
Dalam suatu material seperti karet, plastik, kayu deformasinya sangat besar walau bebannya relatif
kecil. Sedangkan pada bahan logam walau menerima beban yang sama dengan bahan non logam
deformasi yang dialami kecil (bahkan sangat kecil)
Ilmu Bahan
St Sesungguhnya
Sb
St
St Yb Sb Sb
Nominal
Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan gambar di atas kita dapat menarik
kesimpulan yaitu :
1. Gambar (a) Bahan yang tidak ulet, tidak akan terjadi deformasi plastik 14,
contohnya besi, cor, dan sebagainya
2. Gambar (b) Bahan Ulet memiliki titik luluh, contohnya baja karbon
rendah, dan sebagainya
3. Gambar (c) Bahan ulet tanpa titik luluh akan mudah getas, contoh :
alumunium, dan sebagainya
13
Hukum Robert Hooke terkenal karena “regangan jadi gaya” dan menujukkan bahwa tegangan itu
sebanding dengan tegangan
14
Sb = Kekuatan; St = Kekuatan tarik; Sy = Keuletan luluh; Ef = Perpanjangan – elongation (regangan
Sebelum patah); x = Titik patah; Yp = Titik luluh (Yield Point)
15
* Modulus Young sangat dipengaharui gaya ikatan antar atom
** Semula Hukum Hooke menunjukan tegangan – regangan sebanding tetapi Thomas Young tahun
1807 memperkenalkan konstatanta keseimbangan yang dikenal dengan Modulus Young atau
Modulus Elstisitas. Untuk nilai Modulus Young yang berupa bahan dapat dilihat di lampiran
Tegangan
Besi cor
Alumunium
Beton
16
* Suatu bahan dalam keadaan padat pun dapat terjadi perubahan struktur yang mengakibatkan
adanya perubahan dalam kapasitas panas atau energi thermal bahan
** Energi Thermal yang digunakan untuk menaikkan suhu meningkatkan agitasi thermal dalam bahan;
Energi tambahan ini dapat mengakibatkan pertambahan volum (biasanya terjadi pada bahan
logam)
*** Energi Thermal dialihkan kebagian yang lebih dingin oleh getaran atom dan konduktifitas elektron
(hal ini terutama terjadi pada bahan logam)
Ilmu Bahan
Dalam semua bahan padat atom – atom pada bahan terikat menjadi
satu, ikatan inilah yang memberi kekuatan dan menentukan sifat – sifat listrik
dan Thermal pada bahan benda padat, sebagai contoh ikatan 17 yang kuat
mengakibatkan adanya titik cair yang tinggi, modulus young (modulus
Ilmu Bahan
elastisitas) yang tinggi, jarak atom yang lebih kecil dan koefisien muat yang
lebih rendah. Jadi berat jenis suatu bahan ditentukan oleh ; ”Berat Atom”,
jari – jari atom dan bilangan koordinasi merupakan suatu faktor penting untuk
faktor pemampatan.
Pada ilmu bahan atom dianggap sebagai satuan dasar dari struktur
intern. Struktur intern bahan yaitu mencakup atom – atom dan susunannya
dalam kristal, molekul atau satuan mikro. Didalam ilmu kimia; atom dapat dibagi
inti dan kulit yang mengandung elektron
ATOM
Proton Netron
Atom netral, berarti : muatan positif = muatan negatif: artinya adalah banyaknya
proton sama dengan bayaknya netron. Karena ukuran atom sangat kecil
dibandingkan dengan ukuran bahan maka satuan dibedakan. Pada Atom
memakai satuan massa untuk atom SMA (Satuan Massa Atom) atau AMU
(Atomic Massa Unit), dimana :
17
Pada logam; ikatan logam dibentuk pasangan elektron – elektron valensinya, karena valensi
tidak cukup untuk membentuk pasangan eletron (untuk ikatan), maka valensi tidak cukup untuk
membentuk ikatan dengan jalan resonansi sehingga elektron valensi dari atom logam seakan –
akan terlepas dari atomnya dan dapat bergerak dalam kisi logam. Oleh sebab itu logam adalah
penghantar listrik dan panas yang baik
Jadi didapat :
Golongan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
→
Periode ↓
1 2
1
H He
3 4 5 6 7 8 9 10
2
Li Be B C N O F Ne
Ilmu Bahan
12
11 13 14 15 16 17 18
3 M
Na Al Si P S Cl Ar
g
20
19 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
4 C
K Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr
a
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
49 50 51 52 53 54
5
Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd
In Sn Sb Te I Xe
55 56 * 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86
6
Cs Ba Lu Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg
Tl Pb Bi Po At Rn
* 11 11
88 10 10 10 10 10 10 10 11 111 112 114 115 116 118
87 * 3 7
7 R 3 4 5 6 7 8 9 0 Uu Uu Uu Uu Uu Uu
Fr Uu Uu
a Lr Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds u b q p h o
t s
61 62
57 58 59 60 63 64 65 66 67 68 69 70
* Lantanida P S
La Ce Pr Nd Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb
m m
95 96 10 10 10
89 90 91 92 93 94 97 98 99
** Aktinida A C 0 1 2
Ac Th Pa U Np Pu Bk Cf Es
m m Fm Md No
BAB III
STRUKTUR KRISTAL BAHAN
yang berulang, struktur inilah yang disebut dengan Kristal. Kristal – kristal ini
akan terbentuk ketika bahan tersebut mengalami pembekuan. Sifat bahan
padat akibat perubahan suhu atau tekanan dapat merubah betuk kristal karena
perubahan ini mengakibatkan adanya pemutusan ikatan, pergerakan atom dan
pembentukan ikatan yang baru, untuk hal itu dapat terjadi akan memerlukan
waktu transformasi.
Bahan padat terdiri dari sel satuan yang masing – masing memiliki
karakteristik koordinasi atom dalam seluruh kristal. Letaknya setara dalam
setiap sel satuan dan mempunyai tetangga yang sama dalam arah maupun
jarak yang sama. Maksudnya karena pola susunan atom berulang – ulang
secara tak terhingga, maka untuk mudahnya kisi kristal dibagi dalam Sel
Satuan. Sel satuan ini mempunyai volum terbatas, masing – masing memiliki
ciri yang sama dengan jarak yang selalu berulang, hal inilah disebut dengan
istilah Konstanta Kisi.
Titik sudut sel satuan dapat ditempatkan dimana saja dalam suatu
kristal. Jadi sudut tertentu dapat berada di pusat atom, tempat lain dalam atom
– atom atau di antara atom – atom, perhatikan gambar contoh sketsa susunan
atom - atom berikut ini :
a
a”, ini merupakan kelipatan jarak yang ekivalen dalam kristal. Arahnya sejajar
dengan sumbu kristal. Sel satuan biasanya (tak selalu) ditempatkan berhimpit
dengan atom sudut.
c c
a b
a
Kubus (Kubik)
a=b=c
α = β = γ = 900 Monoklin
a=b≠c
α - β - 900 = γ
Triklin
Tetragonal a ≠b≠c
a=b≠c α ≠ β ≠ γ ≠ 900
α = β = γ = 900
Otorombik
a=b≠c Heksagonal
α = β = γ = 900 a=a≠c
α = β = γ = 900
Ilmu Bahan
Rombohedral
a=b=c
α = β = 900; γ = 1200
Pada bahan teknik: logam mempunyai struktur kubik, yaitu sistem kubik
mempunyai tiga bentuk kisi seperti : kubik sederhana, kubik pemusatan ruang
(kpr), kubik pemusatan sisi (kps). Suatu kisi adalah pola yang berulang dalam
tiga dimensi yang terbentuk dalam kristal. Sebagian besar logam memiliki kisi
kubik pemusatan ruang (kpr), dan kisi kubik pemusatan sisi (kps).
Logam kubik pemusatan ruang (kpr), yaitu : Contohnya adalah
besi yang mempunyai struktur kubik. Pada suhu ruang sel satuan
memunyai atom pada setiap titik sudut kubus dan atom pada pusat kubus.
Contoh selain besi adalah : krom, tugsten dan unsur – unsur lain.
Bahan padat terdiri dari sel satuan yang masing – masing memiliki
kharakteristik koordinasi atom dalam seluruh kristal. Letak setara di setiap sel
satuan dan mempunyai ”tetangga yang sama” dalam arah dan pada jarak yang
sam. Kristal pada baahn (semua logam, sebgaian keramik dan beberapa
polimer) akan mulai terbentuk pada saat terjadi pembekuan.
Pembekuan ini diawali dari terjadinya inti kristal yang disebut dengan
istilah pengintian (crytalization), atom – atom yang ada akan menyusun diri
membentuk inti dan selanjutnya berkembang membentuk cabang – cabang
yang disebut dendrit.
Pada proses pengintian biasanya akan munculbanyak inti (sehingga
akan banyak muncul dendrit). Dendrit – dendrit ini kan membesar dan
menyentuh dendrit – dendrit yang lainnya. Permukaan singgung ini menjadi
batas butir, disebut dengan istilah grain boundary. Dan kristal yang dibatasi
oleh batas butir ini disebut dengan butir (grain).
Pada bahan logam jarang dijumpai tersusun dari satu butir tuggal (mono
crystal) tetapi tersusun dalam banyak butir (polly crytalline). Bila logam
didinginkan perlahan – lahan maka butir – butir akan semakin membesar yang
disebabkan oleh keleluasan dendrit untuk berkembang.
Sebaliknya bila pendinginan terlalu cepat maka akan timbul pengintian
yang lebih banyak sehingga dendrit - dendrit tidak sempat berkembang dengan
bebas. Maka butir – butir terjadi menjadi lebih kecil dan mengakibatkan sifat
logam menjadi keras.
menyebabkan kristal pada bahan (semua jenis logam). Menjadi 1000 kali lebih
ulet dibandingkan struktur bahan tanpa cacat 20. Akhirnya cacat – cacat lainnya
berbentuk dua dimensi dan mencakup permukaan luar atau batas – batas
intern.
Cacat Titik
Adalah cacat yang paling sederhana, dimana terdapat kekosongan atau
hilangnya atom dalam susunan kristal. Cacat ini disebabkan adanya
penumpukan yang salah pada waktu kristalisasi atau dapat juga terjadi pada
suhu tinggi oleh karena energi thermal yang meningkat, sebab bila hal tersebut
terjadi maka kemungkinan bagi atom –atom untuk melompat dan meninggalkan
tempat (dimana energi terendah) akan naik pula.
19
Paduan adalah kombinasi antara dua atau lebih jenis bahan. Misal paduan pada logam : seng yang
dicampur dengan tembaga akan menghasilkan kuningan. Kuningan lebih murah, lebih kuat, lebih keras,
dan ulet dibandingkan tembaga. Contoh lain adalah : kombinasi campuran dua struktur kristalin vesi kpr
dan Fe3 – C dalam baja konstruksi. Paduan yang dibicarakan adalah pada umumnya merupakan larutan
padat yang dicampur dengan larutan padat yang lainnya, meskipun demikian istilah paduan dapat
digunakan dalam paduan keramik (contoh isolator panas pada busi) yaitu ; kombinasi dua atau lebih
komponen oksida atau kombinasi beberapa jensi molekul. Kesimpulannya paduan adalah cacat pada
bahan yang disengaja untuk menemukan bahan baru yang kuat.
20
Bila banyak ditemukan banyak cacat garis pada paduan logam maka hal itu dapat meningkatkan kekuatan
logam (Lawrence H. Van Vlack; Hal : 123)
Hal ini disebut juga sebagai cacat Schotty, maksudnya terdapat senyawa
yang harus mempunyai keseimbangan muatan. Cacat ini merupkan
kekosongan pasangan ion dan kekkosongan tunggal mempercepat difusi
atom21 . Suatu atom tambahan dapat berada dalam struktur kristal, khususnya
bila faktor tumpukan atom rendah. Cacat semacam ini disebut sisipan yang
mengakibatkan distorsi kisi ke temapat sisipan., yang disebut juga sebgai cacat
frenkel; artinya struktur tumpukan padat lebih sedikit dan ion pindahannya
daripada kekosongan. Agar terjadi hal ini amak diperlukan energi tambahan
untuk menyisipkan atom.
21
Difusi atom adalah pergerakkan atom dalam bahan
Oleh karena itu terdapat energi tambahan di sekitar dislokasi ini. Karena
kedua dislokasi garis ini terjadi karena adanya ke-stimbangan dalam orientasi
bagian – bagian yang berdekatan dalam kristal yang tumbuh sehingga ada
suatu deretan atom tambahan atau deretan yang kurang.
Dislokasi ulir terjadi memudahkan pertumbuhan kristal karena atom dan
sel satuan tambahan dapat tertumpuk pada setiap anak tangga ulir. Istilah ulir
sangat tepat karena anak tangga melingkari sumbu pada proses pertumbuhan.
Pada dislokasi mudah terjadi deformasi, dimana suatu pergeseran
mengakibatkan terjadinya dislokasi garis dan dislokasi ulir. Kedua dislokasi
tersebut akan menghasilkan deformasi akhir yang sama (dan sebenarnya
dihubungkan kedua dislokasi tersebut selalu dihubungkan satu dengan yang
lainnya oleh garis dislokasi yang terjadi).
Cacat Permukaan
Ilmu Bahan
Batas Butir
Meskipun bahan logam; seperti tembaga dalam kawat listrik terdiri dari
satu fasa23 saja, yaitu satu struktur (kps). Benda tersebut terdiri dari banyak
sekali kristal dengan orientasi yang berbeda, kristal – kristal ini disebut dengan
istilah butir. Bentuk butir dalm bahan padat biasanya diatur oleh adanya butir –
butir lain di sekitarnya. Dalam setiap butir semua sel satuan teratur dalam satu
arah dan satu pola tertentu. Pada batas butir antara dua butir yang berdekatan
terdapat daerah transisi yang tidak searah dengan pola dalam kedua butiran
tersebut.Tumpukan/susunan atom permukaan yang lebih sedikit akan
memperlancar difusi atom. Ke-tidakseragaman orientasi pada butir yang
berdekatan mempengaharui kecepatan gerak dislokasi. Jadi batas butir
merubah regangan plastik dalam suatu bahan.
22
Koordinasi susunan atom pada permukaan bahan tidak sama pada koordinasi atom pada kristal
23
Fasa adalah : Bagian dari sistem yang homegen (sejenis) secara fisis akan dapat definisikan sebagai
bagian dari bahan yang mempunyai struktur atau komposisi tersendiri. Contohnya adalah es – air.
Meski komposisi sama, es merupakan bahan pada kristalin dengan kisi heksagonal, sedangkan air
adalah cairan; jadi keduanya adalah merupakan fasa terpisah dan batas fasa keduanya merupakan
diskontinuitas dalam struktur. Contoh lain adalah tembaga yang dilapisis perak. Jadi kesimpulannya
adalah dua fasa bahan mempunyai perbedaan dalam komposisi maupun struktur
Pada suhu biasa batas butir menghalangi pergeseran. Oleh karena itu bahan
dengan butir halus lebih kuat daripada bahan dengan berbutir kasar. Pada suhu
tinggi batas butri dapat menampung dislokasi sehingga keadaannya terbalik
dan terjadilah mulur (creep) yaitu; regangan ~ tergantung pada waktu terjadi,
dibawah pengaruh tegangan biasanya terjadi pada temperatur tinggi.
Suatu bahan dapat dibentuk entah itu polimer, logam atau keramik;
bahan – bahan tersebut harus ada dalam bentuk cairan (dicairkan). Pada
bahan keramik sebagian besar polimer dan beberapa jenis logam yang
didinginkan dengan cepat dari keadaan cairnya, secara prinsipil dapat dilihat
tiadanya sturktur berulang sebgai cacat volum atau 3 (tiga) dimensi. Sebagian
besar cairan merupakan fluida yang bergerak dibawah pengaruh massanya
sendiri. Beberapa diantaranya dapat menjadi kental bahkan sangat kental atau
padat tanpa kristalisasi. Untuk terbentuknya suatu bahan maka bahan tersebut
harus dalam bentuk cair karena dalam keadaan seperti itu suatu bahan dapat
dipadu/dibentuk. Untuk mencair setiap bahan memerlukan energi tertentu,
energi itu disebut panas pencairan atau panas cair. Panas pencairan ( ∆H f)
adalah jumlah energi yang diperlukan untuk mengacaukan susunan atom
dalam satu molekul dan titik cair (T m). Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar
tabel hubungan umum titik cair logam dengan panas pencairan
Panas Pencairan
Logam Titik Cair (oC)
(Joule/mol*)
Tungsten, W 3378 32.000
Molibden, Mo 2623 28.000
Kromium, Cr 1863 21.000
Titanium, Ti 1672 21.000
Besi, Fe 1538 15.300
Nikel, Ni 1455 17.900
Tembaga, Cu 1084 13.500
Alumunium, Al 660 10.500
Magnesium, Mg 649 9000
Seng, Zn 419 6600
Timah Hitam, Pb 327 5400
Air Raksa, Hg - 38.9 2340
* Joule/0.6 x 1024 atom; 4.18 J = 1 Kal
Ilmu Bahan
Volum
e
Tg Tm
BAB III
BAHAN LOGAM
Besi(III) klorida, atau feri klorida, adalah suatu senyawa kimia yang
merupakan komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl3. Senyawa ini
umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun
sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium. Warna dari kristal
besi(III) klorida tergantung pada sudut pandangnya: dari cahaya pantulan ia
Ilmu Bahan
Besi(III) klorida memiliki titik lebur yang relatif rendah dan mendidih pada
315 °C. Uapnya merupkan dimer Fe2Cl6, yang pada suhu yang semakin tinggi
lebih cenderung terurai menjadi monomer FeCl3, daripada penguraian
reversibel menjadi besi(II) klorida dan gas klorin [1]
Reaksi kimia
Besi(III) klorida merupakan asam Lewis yang relatif kuat, dan bereaksi
membentuk adduct dengan basa-basa Lewis. Contohnya adalah reaksi dengan
trifenilfosfin oksida, membentuk adduct FeCl3(OPPh3)2 dimana Ph =
fenil.Besi(III) klorida bereaksi dengan garam klorida lainnya membentuk ion
tetrahedral FeCl4− yang berwarna kuning. Garam-garam dari FeCl 4− dalam
asam klorida dapat diekstraksikan ke dietil eter. Jika dipanaskan bersama
besi(III) oksida pada temperatur 350 °C, besi (III) klorida membentuk besi
oksiklorida, sebuah padatan berlapis.
Struktur
ALUMUNIUM
B
↑
Al
↓
Tabel periodik
Ga
EMAS
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au
(bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi
(trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable",
dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang
oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget
emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam
coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada
suhu sekitar 1000 derajat celcius.Emas merupakan logam yang bersifat
lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala
Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam
lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya
berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan
tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil
mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan
endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari
emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas
dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum
sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya
>20%.Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme
kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara
mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu:
Endapan primer; dan
Endapan plaser
mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari
larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”.
TIMAH
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan
logam miskin keperakan, dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi
dalam udara sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan
digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah
diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.
Jumlah kecil timah dalam makanan kaleng tidak berbahaya terhadap manusia.
Senyawa timah trialkil dan triaril berbahaya bagi makhluk hidup dan harus
ditangani secara hati-hati. timah juga digunakan dalam pembuatan grenjeng
rokok (timah putih),pada longsongan pelurui (timah hitam).
Umum
Ilmu Bahan
Nama, Simbol, Nomor timah, Sn, 50
Seri kimia logam miskin
Kelompok, Periode, 14 (IVA), 5, p
indium – timah – antimoni
Blok
Ge
Densitas, Kekerasan 7310 kg/m3, 1.5
Sn
Penampakan abu-abu keperakan mengkilap
Pb
Properti
Sumber; Wikipedia Indonesia, Atomik
ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
waktu-
iso NA DM DE MeV DP
paruh
Ilmu Bahan
KARBON
Penampilan