Anda di halaman 1dari 40

P.O.R.O.

S
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian
poros dan fungsinya
2. Mahasiswa dapat memahami macam-macam
poros
3. Mahasiswa dapat memahami hal-hal penting
dalam merancang poros
4. Mahasiswa dapat menghitung diameter
poros karena beban torsi dan lentur
Pengertian
• Poros merupakan salah satu komponen
terpenting dari suatu mesin yang
membutuhkan putaran dalam operasinya.
Secara umum poros digunakan untuk
meneruskan daya dan putaran.
Jenis-jenis poros:
Poros transmisi
• Beban berupa : momen puntir dan momen
lentur
• Daya dapat ditransmisikan melalui : kopling,
roda gigi, belt, rantai.
Poros transmisi
Spindel
• Poros transmisi yang relatif pendek, misal :
poros utama mesin perkakas dengan beban
utama berupa puntiran.
• Deformasi yang terjadi harus kecil dan bentuk
serta ukurannya harus teliti.
Spindel
Gandar
• Poros yang tidak berputar
• Menerima beban lentur, misalnya pada roda-
roda kereta
Gandar
Hal Penting Dalam Perencanaan Poros
a. Kekuatan Poros :
• Beban poros transmisi : puntir, lentur,
gabungan puntir dan lentur, beban tarikan
atau tekan (misal : poros baling-baling kapal,
turbin)
• Kelelahan, tumbukan, konsentrasi tegangan
seperti pada poros bertingkat dan beralur
pasak.
• Poros harus didesain dengan kuat.
Hal Penting Dalam Perencanaan Poros
b. Kekakuan Poros
• Untuk menerima beban lentur atau defleksi
akibat pntiran yang lebih besar.

c. Putaran Kritis
• Jika suatu mesin putarannya dinaikkan maka pada
suatu harga putaran tertentu dapat terjadi
getaran yang luar biasa. Putaran ini disebut
putaran kritis.
• Putaran kerja harus lebih kecil dari putaran kritis
Hal Penting Dalam Perencanaan Poros
d. Korosi
• Perlindungan terhadap korosi untuk kekuatan dan
daya tahan terhadap beban.

e. Bahan Poros
• Disesuaikan dengan kondisi operasi.
• Baja konstruksi mesin, baja paduan dengan
pengerasan kulit tahan terhadap keausan, baja
krom, nikel, baja krom molibden dll.
Beberapa variabel penting terkait
dengan poros :
• Dimensi poros, dalam hal ini diameter dan
panjangnya.
• Bentuk poros, apakah poros berdiameter
seragam atau poros bertingkat dengan variasi
diameter.
• Material poros.
Dalam merancang dimensi poros, sebagai
langkah awal adalah menentukan panjang
poros. Panjang poros ditentukan berdasarkan
pada jumlah dan elemen-elemen apa saja
yang duduk padanya serta jarak antar elemen-
elemen itu.
Standard diameter poros transmisi
• 25 s/d 60 mm dengan kenaikan 5 mm
• 60 s/d 110 mm dengan kenaikan 10 mm
• 110 s/d 140 mm dengan kenaikan 15 mm
• 140 s/d 500 mm dengan kenaikan 20 mm
Poros yang menerima Beban Momen Puntir (torsi) saja.
Syarat pemakaian rumus :
• Beban torsi murni
• Poros bulat, pejal, masif
• Beban lain tidak diperhitungkan.
• Diameter poros yang dihasilkan merupakan
diameter poros minimum, sehingga harus
diambil yang lebih besar.
Poros yang menerima Beban Momen Puntir (torsi) saja.

32 x FS x T
d 3
 . y

Dari persamaan di atas, variabel yang perlu diketahui untuk


menghitung diameter poros adalah :
- Momen puntir atau Torsi (T)
- Faktor keamanan (FS)
- Kekuatan Mulur (σy) material poros.
Merancang Poros Karena Beban Lentur
MOMEN LENTUR
Macam-macam gaya yg bekerja pada poros :
1. Gaya aksial
2. Gaya radial
3. Gaya circumferential
Gaya radial : arah gayanya tegak lurus
dengan sumbu poros
Efek gaya radial & aksial

Perbedaan inilah yang akan menghasilkan perbedaan


distribusi tegangan normal pada penampangnya.
Radial  melendut ?
• Adanya lendutan disebabkan karena momen
lentur
• Momen lentur muncul karena adanya gaya
radial yang bekerja pada elemen poros dengan
jarak yang tegak lurus terhadap titik tumpuan.
• Secara matematis :
Momen lentur = gaya radial x Jarak tegak lurus
ML = F R x L
Besar momen lentur pada setiap bagian sepanjang poros berbeda
berbeda--beda
beda..

Gaya radial, FR

ML
Mmax = FR (L/2)

Distribusi momen lentur sepanjang batang


Setelah distribusi momen lentur diketahui dan momen lentur terbesar juga
telah diketahui, berapakah besaran tegangan normalnya ?

• Tegangan normal dalam kasus ini berbeda


dengan tegangan normal akibat gaya aksial.
• Besaran tegangan normal akibat momen
lentur adalah :
M L .c

I
• I = momen inersia penampang, besarnya
tetap sepanjang diameter porosnya seragam,
• Sedang ML dan c (atau y) tidak tetap.
Momen inersia penampang (I) :
• Untuk penampang lingkaran

 .d 4
I
64

• Tegangan normal terbesar terjadi pada titik


momen lentur terbesar.
Momen inersia (I) berbagai
penampang
Bentuk Penampang Luas Penampang Momen Inersia Penampang
Lingkaran A = π.D2/4 I = π.D4/64
Lingkaran hollow A = π(D2-d2)/4 I = π(D4-d4)
Bujur sangkar A = S2 I = S4 / 12
Persegi panjang A=bxh I = b x h3 /12
Segitiga A = b.h/2 I = b x h3 /36
Setengah lingkaran A = π.D2/8 I = 0,007D4
Pengertian variabel c atau y ?
• Variabel c atau y didefinisikan sebagai jarak vertikal dari titik berat
penampang (pusat gravitasi) ke sebuah titik yang kiata amati.
• Yang dimaksud dengan titik yang diamati adalah titik dimana pada titik itu
besaran tegangan normal akan dicari.
Sebuah titik yg diamati

c
c=0 σ=0
c = d/2 (maks) σ = maksimum

d
Distribusi tegangan normal pada penampang poros

• Untuk titik diatas sumbu horisontal, nilai c bernilai positif, sedangkan titik dibawah
sumbu horisontal, nilai y bernilai negatif.

σmaks
Sebuah titik yg diamati (tekan)

σmaks
(tarik)
d
Merencanakan Poros Beban Lentur

CONTOH AS DEPAN RODA SEPEDA MOTOR


As we knew
M L .c

I
• Tegangan normal akan mencapai harga maksimum
di bagian permukaan (c = maks) dan besarnya :

d
ML x
2 32.M L
 
d 4
 .d 3

64
• Untuk mencari diameter poros/as dapat
dilakukan dengan memodifikasi persamaan :

32 . M L
d 3

 . maks
32 . M L
d  3
 . maks
32 . M L
d  3
 . maks
• Untuk kondisi as yang lebih aman maka perlu
memasukkan faktor keamanan (FS). Dengan
variabel σmaks dalam persamaan diatas diubah
menjadi tegangan normal yang diizinkan
(σallowable).

d 
32 . M L 32 . FS . M
d  L
3
 . allowable 3
 . y
32 . FS . M
d  3
L
 .S y
• Dari persamaan diatas, data atau variabel
yang perlu diketahui untuk menghitung
diameter as adalah :
1. Faktor keamanan (FS).
2. Momen Lentur (ML)
3. Kekuatan Mulur/YIELD STRESS (σy) material as.
REMINDING BEFORE :

Poros yang menerima Beban Momen Puntir (torsi) saja.

32 x FS x T
d 3
 . y

Dari persamaan di atas, variabel yang perlu diketahui untuk


menghitung diameter poros adalah :
- Momen puntir atau Torsi (T)
- Faktor keamanan (FS)
- Kekuatan Mulur/YIELD STRESS (σy) material poros.
Jawab
THANK YOU

ELMES

Anda mungkin juga menyukai