Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN MESIN PENGGILING PADI MENGGUNAKAN SABUK


FLAT BELT DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM DENGAN DAYA 23 HP

Disusun oleh
KORNELIS UNTUNG
ACE 117 028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Elemen mesin adalah bagian dari komponen tunggal yang dipergunakan
pada konstruksi mesin, dan setiap bagian mempunyai fungsi pemakaian yang
khas.

Padi (bahasa latin: Oryza sativa.) merupakan salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradapan. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman
budidaya dan merupakan makana pokok di sebagian besar wilayah Indonesia.
Untuk bisa mengolah padi harus di kupas dari kulitnya dan jika di kupas secara
tradisional atau manual maka akan memerlukan waktu yang lama, dan oleh
permasalahan itu terciptalah Penemuan alat revolusioner ( pengging padi ) ini
merupakan karya penemu asal Amerika Serikat, Cyrus McCormick. Berbekal
pengalaman dan latar belakang keluarga petani, dia mendesain alat yang mampu
mambantu petani memanen di ladang.

Mesin penggiling padi berfungsi melakukan pelepasan dan pemisahan


bagian-bagian kulit dengan butir padi yang tidak dapat dimakan dengan
seminimal mungkin, membuang bagian utama beras dan sedikit mungkin merusak
butiran beras. Dalam mesin penggiling padi terdapat komponen-komponen yaitu
salah satunya, Sabuk flat belt yang berfungsi sebagai penghubung antara mesin ke
poros penggerak pada mesin penggiling padi. Dari definisi di atas penulis
menyimpulkan dalam penilaian tugas perencanaan ini akan membahas
perhitungan sabuk pengerak ( Belt ) pada mesin penggiling padi digunakannya
sabuk pengerak ( Belt ) ini karena pada mesin penggiling padi bagian yang
menerima kerja paling berat oleh karena itu sabuk ( Belt ) kuat dan aman selama
digunakan.
1.2 Rumusan masalah

Untuk lebih efisien dan mengetahui spesifikasi mengenai poros dan sabuk
hanya dapat diketahui menggunakan percobaan langsung dan analisa perhitungan,
maka dalam tugas perencanaan ini yang akan di bahas dalam poros dan sabuk ini
adalah gaya – gaya yang bekerja pada poros dan sabuk. Berdasarkan latar
belakang tersebut diatas dapat di rumuskan permasalahan berikut :

1. Berapa penampang sabuk dan panjang kelilingnya


2. Berapa jumlah sabuk yang di gunakan pada mesin pengiling
3. Berapa jarak sumbu porosnya
4. Berapa diameter luar pully

Tujuan perencaanaan disesuaikan dengan rumusan masalah

1.3 TUJUAN

1.      Mahasiswa mengetahui cara kerja timing belt mobil diesel


2.      Mahasiswa mampu mengganti timing belt
3.      Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari timing belt
4.      Mahasiswa dapat melakukan pelepasan dan pemasangn timing belt
5.      Mahasiswa dapat melakukan penyetelan timing belt
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mesin Pengiling Padi

Pengilingan padi merupakan proses pelepasan sekam dari beras butiran


padi yang memiliki bagian – bagian yang tidak dapat di makan, atau tidak enak di
makan sehingga perlu di pisahkan selama proses penggilingan, bagian – bagian
tersebut di pisahkan satu demi satu sampai akhirnya didapatkan beras yang dapat
dikosumsi yang di sebut beras sosoh atau beras putih. Beras sosoh merupakan
hasil utama proses penggilingan padi beras sosoh adalah gabungan beras kepala
dan beras patah besar. Beras patah kecil atau menir sering di sebut sebagai hasil
samping karena tidak dikonsumsi sebagai nasi seperti halnya beras kepala dan
beras patah besar. Jadi, hasil samping proses penggilingan padi berupa sekam,
bekatul, dan menir.

Mesin-mesin penggilingan padi berfungsi melakukan pelepasan dan


pemisahan bagian-bagian butir padi yang tidak dapat dimakan dengan seminimal
mungkin membuang bagian utama beras dan sesedikit mungkin merusak butiran
beras. Selanjutnya butiran gabah yang belum terkupas harus dipisahkan dari beras
pecah kulit dan sekam untuk dimasukkan kembali ke dalam mesin pemecah kulit.
Gambar 2.1 Mesin Penggiling Padi

2. 2 Sabuk (belt)

Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah puli yang
digunakan untuk mentransmisikan daya sabuk dengan dengan pertimbangan jarak
antar poros yang jauh dan biasanya digunakan untuk- daya yang tidak terlalu
besar, kelebihan transmisi sabuk jika dibandingkan dengan transmisi rantai dan
roda gigi adalah :

 Kelebihan nya ;

1. Harganya murah.

2. Perawatan mudah.

3. Tidak berisik.

 Kekurangan nya ;

1. Umur nya pendek, mudah aus.

2. Terjadi sliding atau tidak akurat.

3. Efisiensi rendah.

4. Kapasitas daya kecil

Gambar 2.2 Konstruksi dan ukuran penampang sabuk


Gambar 2.3 Berbagai macam sabuk transmisi daya
Tabel 2.1 Faktor koreksi

Mesin yang digerakan Pengerak


Momen puntir puncak 200 % Momen puntir puncak >
200 %
Motor arus bolak balik Motor arus bolak balik
(momennormal,sangkar (momen tinggi,fasa
bajing,singkron), motor arus tunggal,lilitan seri),motor
searah (lilitan shunt) arus searah (lilitan
kompon,lilitan seri), mesin
torak, mesin tak tetap.
Jumlah jam kerja tiap hari Jumlah jam kerja tiap hari
3-5 6 – 10 16 - 24 3-5 6 – 10 16-24
Jam Jam Jam Jam Jam Jam
Fariasi Pengaduk zat cair, kipas
beban angin,blower (sampai
sangat 7,5 kW) pompa 1,0 1,1 1,2 1,2 1,3 1,4
kecil sentrifugal, konfeyon
tugas ringan.
Variasi Konveyor sabuk(pasir,
beban batu bara), pengaduk,
kecil kipas angin(lebih dari
7,5 kW),mesin torak, 1,2 1,3 1,4 1,4 1,5 1,6
peluncur,mesin
perkakas,mesin
pencetakan
Variasi Konveyor
beban (ember,sekrup),pompa
sedang torak,
kompresor,gilingan 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8
palu,rools blower, mesin
tekstil, mesin kayu

Variasi Penghancur, gilingan


beban bola atau batang,
besar pengangkat, mesin 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2,0
pabrik karet
(rol,kalender)

Tabel 2.3 Ukuran puli - v

Penampan Diameter nominal


g sabuk v (diameter linkaran jarak α (˚ ) w* L∘ K K∘ e F
bagi d p)
A 71 – 100 34 11,95
101 – 125 36 12,12 9,2 4,5 8,0 15,0 10,0
126 – atau lebih 38 12,30
125 -160 34 15,86
B 161 – 200 36 16,07 12,5 5,5 9,5 19,0 12,5
201 – atau lebih 38 16,29

C 200 – 250 34 21,18


251 – 315 36 21,45 16,9 7,0 12,0 25,5 17,0
316 – atau lebih 38 21,72
D 355 – 450 36 30,77 24, 6 9,5 15,5 37,0 24.0
451 – atau lebih 38 31,14
E 500 – 630 36 36,95 28,7 12,7 19,3 44,5 29,0
631 – atau lebih 38 37,45
Tabel 2.4 (a) Sabuk-v standar (bertanda * )

Penampang A Penampang B
13 *54 *98 *140 16 *58 *100 *142
14 *55 *99 141 17 *59 101 143
15 *56 *100 142 18 *60 *102 144
16 *57 101 143 19 *61 103 *145
*17 *58 *102 144 20 *62 104 146
*18 *59 103 *145 21 *63 *105 147
*19 *60 104 146 22 *64 106 *148
*20 *61 *105 147 23 *65 107 149
*21 *62 106 148 24 *66 *108 *150
*22 *63 107 149 *25 *67 109 151
*23 *64 *108 *150 *26 *68 *110 152
*24 *65 109 151 *27 *69 111 153
*25 *67 *110 152 *28 *70 *112 154
*26 *68 111 153 *29 *71 113 *155
*27 *69 *112 154 *30 *72 114 156
*28 *70 113 *155 *31 *73 *115 157
*29 *71 114 156 *32 *74 116 158
*30 *72 *115 157 *33 *75 117 159
*31 *73 116 158 *34 *76 *118 *160
*32 *74 117 159 *35 *77 119 161
*33 *75 *118 *160 *36 *78 *120 162
*34 *76 119 161 *37 *79 121 163
*35 *78 *120 162 *38 *80 *122 164
*35 *79 121 163 *39 *81 123 *165
*36 *80 *122 164 *40 *82 124 166
*37 *81 123 *165 *41 *83 *125 167
*38 *82 124 166 *42 *84 126 168
*39 *83 *125 167 *43 *85 127 169
*40 *84 126 168 *44 *86 *128 *170
*41 *85 127 *45 *87 129 171
*42 *86 *128 *46 *88 *130
*43 *87 129 *47 *89 131
*44 *88 *130 *48 *90 *132
*45 *89 131 *49 *91 133
*46 *90 132 *50 *92 134
*47 *91 133 *51 *93 *135
*48 *92 134 *52 *94 136
*49 *93 *135 *53 *95 137
*50 *94 136 *54 *96 *138
*51 *95 137 *55 *97 139
*52 *96 138 *56 *98 *140
*53 *97 139 *57 *99 141
Tabel 2.4 (b) Sabuk – v standar

Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal


(inch) (mm) (inch) (mm) (inch) (mm) (inch) (mm)
10 254 45 1143 80 2032 115 2921
11 279 46 1168 81 2057 116 2946
12 305 47 1194 82 2083 117 2972
13 330 48 1219 83 2108 118 2997
14 356 49 1245 84 2134 119 3023
15 381 50 1270 85 2159 120 3048
16 406 51 1295 86 2184 121 3073
17 432 52 1321 87 2210 122 3099
18 457 53 1346 88 2235 123 3124
19 483 54 1372 89 2261 124 3150
20 508 55 1397 90 2286 125 3175
21 533 56 1422 91 2311 126 3200
22 559 57 1448 92 2337 127 3226
23 584 58 1473 93 2362 128 3251
24 610 59 1499 94 2388 129 3277
25 635 60 1524 95 2413 130 3302
26 660 61 1549 96 2438 131 3327
27 686 62 1575 97 2464 132 3353
28 711 63 1600 98 2489 133 3378
29 737 64 1626 99 2515 134 3404
30 762 65 1651 100 2540 135 3429
31 787 66 1676 101 2565 136 3454
32 813 67 1702 102 2591 137 3480
33 838 68 1727 103 2616 138 3505
34 864 69 1753 104 2642 139 3531
35 889 70 1778 105 2667 140 3556
36 914 71 1803 106 2692 141 3581
37 940 72 1829 107 2718 142 3607
38 965 73 1854 108 2743 143 3632
39 991 74 1880 109 2769 144 3658
40 1016 75 1905 110 2794 145 3683
41 1041 76 1930 111 2819 146 3708
42 1067 77 1956 112 2845 147 3734
43 1092 78 1981 113 2870 148 3759
44 1118 79 2007 114 2896 149 3785
Gamabr 2.4 Perhitungan panjang keliling sabuk

2.2.1 Flat Belt

Flat belt/sabuk adalah bagian yang yang menghubungkan antara mesin


pengerak dan heller pengiling padi, sabuk ini lebih tenang dan efisien pada
kecepatan tinggi dan juga mampu mentransmisikan sejumlah daya yang besar
pada jarak pusat pulley yang panjang.

Gambar : 2.5 Flat belt

Bahan sabuk

 Kulit
 Anyaman
 Karet
Cara penyambungan sabuk menggunakan:
 Lem
 Dijahit
 Straples
 Kait
Koefisien gesek sabuk ditentukan oleh:
 Bahan sabuk
 Bahan pulley
 Kecepatan sabuk
 Faktor slip

2.2.2 macam macam konfigurasi transmisi flat belt

A. transmisi sabuk terbuka (open belt drive)

Sabuk jenis ini digunakan dengan poros sejajar dan perputaran dalam arah
yang sama. Dalam kasus ini, penggerak A menarik belt dari satu sisi (yakni sisi
RQ bawah) dan meneruskan ke sisi lain (yakni sisi LM atas).Jadi tarikan pada sisi
bawah akan lebihbesar dari pada sisi belt yang atas (karena tarikan kecil). Belt sisi
bawah (karena tarikan lebih) dinamakan tight side sedangkan belt sisi atas (karena
tarikan kecil) dinamakan slack side.
Gambar : 2.6 Open belt drive

B. Crossed or twist belt drive,

untuk poros sejajar dan berputar berlawanan arah. Karena belt saling
bergesekan maka belt menjadi cepat aus dan sobek. Jarak poros dibatasi
maksimum 20 kali lebar belt dan kecepatan maksimim 20 meter/s.

Gambar : 2.7 Crossed or twist belt drive

C. Quarter turn belt drive

Untuk poros yang bersilangan tegak lurus dan berputar dalam arah tertentu
lebar pulley harus lebih dari 1,4 kali lebar sabuk.
Gambar : 2.8 Quarter turn belt drive

D. Belt drive with idler pulleys

Untuk memperbesar sudut kontak jika jarak poros cukup panjang. Dengan
cara ini dapat di gunakan untuk perbandingan kecepatan tinggi, dan untuk
menambah tarika belt .

Dapat juga digunakan jika beberapa poros perlu mengambil daya dari sebuah
poros penggerak.

Gamabar : 2.9 Belt drive with idler pulleys


E. Compound belt drive,

digunakan untuk transmisi daya dari dari sebuah poros ke beberapa roda

Gambar : 2.10 Compound belt drive

F. Stepped or cone pulley drive,

digunakan untuk mengubah putaran poros yang digerakkan sementara


putaran poros penggerak tetap.

Gambar : 2.11 Stepped or cone pulley drive,


G. Fast and loose pulley drive,

Digunakan jika poros yang digerakkan dapat dihentikan atau diputar.

Gambar : 2.12 . Fast and loose pulley drive

Tabel 2.4 (c) Panjang sabuk-v sempit

3V 5V
Nomor Panjang Panjang Nomor Panjang Panjang
nominal keliling(mm keliling nominal keliling(mm keliling pada
sabuk ) pada jarak sabuk ) jarak bagi
bagi sabuk sabuk (mm)
(mm)
3V 250 635 631 5V 500 1270 1262
3V 265 673 669 5V 530 1346 1338
3V 280 711 707 5V 560 1422 1414
3V 300 762 758 5V 600 1542 1516
3V 315 800 796 5V 630 1600 1592
3V 355 851 847 5V 670 1702 1694
3V 355 902 898 5V 710 1803 1795
3V 375 953 949 5V 750 1905 1897
3V 400 1016 1012 5V 800 2032 2024
3V 425 1080 1076 5V 850 2159 2151
3V 450 1143 1139 5V 900 2286 2278
3V 475 1207 1203 5V 950 2413 2405
3V 500 1270 1266 5V 1000 2540 2532
3V 530 1346 1342 5V 1060 2692 2684
3V 560 1422 1418 5V 1120 2845 2837

Anda mungkin juga menyukai