Anda di halaman 1dari 25

METALURGI FISIK

(Pengantar Metalurgi Fisik)


Pustaka :
• Materials Science and Engineering, An introduction, William D.
Callister Jr, Wiley.
• Modern Physical Metallurgy, Fourth Edition, R. E Smallman.
• Principle of Materials Science and Engineering, William F. Smith,
Mc Graw Hill.
MATERI

• Definisi Metalurgi Fisik

• Sejarah Ilmu Metalurgi Fisik

• Hubungan Metalurgi dan Bahan Rekayasa

• Perilaku Bahan

• Tipe Material

• Sifat Bahan

• Pengaruh Lingkungan terhadap Sifat Bahan


DEFINISI METALURGI FISIK

• Disadari atau tidak, pada


dasarnya kehidupan manusia
sehari-hari tidak terlepas dari
penggunaan bahan. Berbagai
jenis bahan telah di buat,
dikembangkan dan digunakan
untuk menunjang keperluan /
kebutuhan manusia.
DEFINISI METALURGI FISIK
• Banyaknya jenis bahan, baik logam maupun
non-logam menuntut pengguna/pemakai untuk
mengetahui semua karakteristik bahan, seperti
sifat mekanik, sifat fisik, sifat kimia dan sifat
teknologinya.
• Pesatnya perkembangan industri di Indonesia, terutama industri
manufaktur dapat menyebabkan meningkatnya penggunaan
bahan sebagai bahan untuk komponen-komponen pada
berbagai peralatan.

• Pengetahuan yang baik akan sifat-sifat bahan menjadi bagian


yang sangat penting dalam rangkaian pembuatan suatu
peralatan.
• Secara umum, Metalurgi Fisik adalah salah satu cabang ilmu dalam
Ilmu Metalurgi.
• Metalurgi Fisik : Ilmu yang mempelajari karakteristik / sifat /
perilaku logam, ditinjau dari sifat mekanik, sifat fisik, dan sifat
teknologi.
• Secara garis besar metalurgi sangat berperan terhadap
perkembangan bidang teknik khususnya mengenai ilmu bahan.
• Metalurgi fisik berkaitan dengan evolusi structure pembentukan
solid (padatan) dari suatu keadaan fase cair (liquid)
Beberapa hal yang hendaknya dipahami saat mempelajari metalurgi
fisik antara lain adalah:
1. Ikatan atom dan struktur Kristal : Ikatan logam, sel satuan,
atom packing, indeks Miller, orientasi kristal.
2. Perangkat dan teknik eksperimental : Metalografi (Optical
TEM, SEM), Difraksi Sinar X, Sifat - sifat Mekanik, analisis termal.
3. Pemadatan logam murni : aturan fase, batas butir dan pada
pendinginan, pertumbuhan butir, nukleasi homogen dan heterogen.
SEJARAH METALURGI FISIK

• Sejarah ilmu metalurgi fisik dimulai dengan teknologi


pengolahan hasil pertambangan. Logam yang paling dini
ditemukan dan digunakan adalah emas.

• Ditemukan di gua-gua Spanyol pada masa Palaeolitikum, sekitar


40.000 SM

• Perak, tembaga, timah, dan besi juga ditemukan bebas dan


memungkinkan pengerjaan logam dalam jumlah terbatas.
• Senjata Mesir dibuat dari besi sekitar 3000 SM dan dinamai
“belati dari langit”.

• Dengan pengetahuan mengkombinasikan tembaga dan timah


untuk logam paduan, maka teknologi metalurgi sudah dimulai
sekitar tahun 3500 SM pada Zaman Perunggu.

• Saat pertama kali dengan proses metalurgi diperkenalkan


sekitar pertengahan abad sembilan belas, baja sudah dapat
dihasilkan dalam jumlah massal, dan telah menjadi salah satu
bahan utama konstruksi saat ini
HUBUNGAN METALURGI FISIK DAN REKAYASA
• Bahan adalah wujud asal benda dimana menurut awalnya terdapat
bahan alami yang langsung diolah seperti kayu dan batu. Sedangkan
bahan alami yang diubah wujud melalui proses fisika dan kimia
contohnya biji menjadi logam.
• Beberapa bahan rekayasa yang umum dan sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari yaitu logam, plastik, dan keramik.
• Pemilihan bahan yang tepat dalam melakukan rekayasa, menuntut
para rekayasawan bahan untuk menyediakan data perencanaan yang
diperlukan, mensintesis dan mengembangkan material baru,
menganalisis kegagalan, dan puncaknya membuat bahan dengan
bangun, bentuk, dan sifatsifat yang diinginkan dengan harga
terjangkau. Hal ini menuntut adanya kolaborasi antar disiplin ilmu
dalam mewujudkannya.
PERILAKU BAHAN
• Perilaku makroskopik bahan tentunya sangat berperan penting
dalam menerangkan sifat bahan sebagai keras, kuat, getas,
mampu tempa, magnetik, tahan aus, dan lain-lain.

• Sifat-sifat khusus dari suatu bahan logam perlu dikenal secara


mendalam karena bahan tersebut digunakan untuk berbagai
keperluan yang bergantung kepada kedaan bahan itu
digunakan.
Sifat-sifat bahan yang diinginkan sangat banyak seperti:
a. Sifat-sifat mekanik yaitu : kekuatan, kekerasan, kekakuan, keliatan,
keuletan, kepekaan takikan atau kekuatan terhadap beban kejut
dan lain sebagainya.
b. Sifat-sifat magnet
c. Sifat-sifat listrik yaitu kemampuan hantaran listrik
d. Sifat-sifat termal yaitu : Panas jenis, pemuaian, konduktivitas dan
lain sebagainya.
e. Sifat-sifat kimia yaitu : reaksi kimia, ketahanan korosi, komposisi.
f. Sifat-sifat fisik yaitu : ukuran, massa jenis, struktur
g. Sifat-sifat teknologi yaitu : mampu mesin dan mampu keras.
TIPE MATERIAL
1. Logam
Kuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat penghantar panas dan listrik
yang baik.
2. Keramik
Keras, getas dan penghantar panas dan listrik yang buruk
3. Polimer
Kerapatan rendah, penghantar panas dan listrik buruk dan mudah
dibentuk
4. Komposit
Gabungan dari dua bahan atau lebih yang masingmasing sifat tetap
MATERIAL LOGAM

Logam terdiri dari Ferro dan Non Ferro. Logam ferro adalah logam dengan
unsur penyusun utamanya adalah Fe (besi). Logam ferro terbagi menjadi :
1. Baja, yang merupakan logam dengan unsur penyusun utamanya adalah Fe
(besi) dan C (karbon) dengan kadar karbon antara 0,02 % sampai 2,1 %. Baja
ini terdiri atas :Baja Karbon (Carbon Steel), terdiri dari :
Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel), dengan kadar karbon 0,02 % ≤ C ≤
0,2 %. Contoh : plat dan paku.
Baja Karbon Menengah (Medium Carbon Steel), dengan kadar karbon 0,2 %
< C ≤ 0,5 %. Contoh : roda gigi dan poros.
Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel), dengan kadar karbon 0,5 % < C ≤
2,1 %. Contoh : spiral, cetakan tempa.
MATERIAL LOGAM

2. Baja Paduan (Alloy Steel). Baja paduan adalah baja yang diperoleh dari
pemaduan dua unsur atau lebih untuk mendapatkan sifat mekanik tertentu yang
diinginkan.
3. Besi Cor (Cast Iron). Besi cor merupakan logam dengan unsur
penyusunnya adalah Fe dan grafit yang kadar karbonnya antara 2,1% sampai
6,67%.
MATERIAL NON LOGAM

Non logam adalah material dengan titik didih rendah dan bersifat isolator,
tidak tahan temperatur yang tinggi, dan sebagian tembus cahaya. Material non
logam terdiri dari :
1) Polimer; Polimer merupakan gabungan rantai hidrokarbon (C-H) yang
panjang yang terdiri dari : a)Termoplastik. tidak tahan temperatur tinggi, dan
berkekuatan rendah. Contoh : plastik. b) Termosetting. tahan terhadap
temperatur tinggi, dan mempunyai stabilitas yang tinggi. Contoh : PVC ( Poly Vinyl
Chloride) dan melamin. c). Elastomer. Elastomer merupakan polimer yang
mempunyai tingkat elastisitas yang Contoh : Karet.
2)Komposit. Komposit merupakan perpaduan dua unsur, yang masih
memiliki sifat aslinya. Contoh: Ban.
3). Keramik. Keramik adalah suatu material yang merupakan perpaduan
logam dan non logam yang membentuk sifat baru melalui proses pemanasan.
SIFAT BAHAN

Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya,


pada bidang metalurgi fisik umumnya sifat tersebut dibagi menjadi :

1. Sifat Mekanis

2. Sifat Fisik
Sifat Mekanis

• Sifat mekanis dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap
pembebanan yang diberikan.

• Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban
dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak
dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu.

• Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan pengujian mekanik.


Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat merusak (destructive test), dari pengujian
tersebut akan dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan dari material tersebut.
Sifat Fisik

• Sifat fisik merupakan sifat bahan yang terkait dengan fisik


bahan itu sendiri.

• Yang termasuk dalam kelompok sifat fisik :

Kemagnetan, sifat listrik, optik, panas, lentur

• Sifat fisik tergantung fari 2 hal :

Struktur Bahan dan prosesnya


PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP SIFAT BAHAN

Lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap bahan dan prosesnya


yaitu :
1. Beban
2. Temperatur
3. Korosi
4. Radiasi
1. Beban
Beban yang bekerja pada suatu bahan dapat mengubah sifat
bahan.
Contoh : Perubahan kekuatan karena kelelahan

2. Temperatur
Perubahan temperature merupakan faktor yang dominan dalam
menentukan sifat bahan
3. Korosi
Bahan logam sering diserang oleh berbagai macam larutan
pembawa sifat korosi.

4. Radiasi
Radiasi tinggi, seperti pada reaktor nuklir dapat mengubah struktur
di dalam bahan industry. Kerusakannya akan mengubah sifat fisik dan
mekaniknya.

Anda mungkin juga menyukai