Logam adalah suatu paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi dan
karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen mineral
yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari mineral bumi. Logam
dalam bidang keteknisian adalah besi biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan,
pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Logam Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur atau rangka bangunan dalam
bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat, atau pada akhir-akhir ini di
pakai juga dalam bentuk kawat potongan yang disebut “fibre” atau metal fibre, sebagai
tulangan beton. Dalam skala yang lebih kecil logam secara luas juga di pakai sebagai
penguat, misalnya bentuk paku, sekrup, baut, kawat, pelat, bantalan jembatan, atau sebagai
bahan lain bentuk lembaran (misalnya bentuk atap, atau lantai jembatan), atau juga bentuk
dekorasi.
Kelebihan logam sebagai bahan konstuksi adalah memiliki sifat yang di suatu pihak lebih
baik karena :
Kelemahan sebagian besar logam, khususnya baja, ialah tidak tahan korosi karena
kelembapan maupun oleh pengaruh udara sekeliling dan terjadi perubahan bentuk bila
terkena suhu/panas tinggi. Di dalam pemakaian, logam selain juga memiliki kuat tarik yang
tinggi, tahan tekanan atau korosi, kadang-kadang juga harus tahan terhadap beban kejut, suhu
rendah, gaya yang berubah-ubah atau kombinasi, dan beberapa keadaan yang lain.
Pada umumnya, logam dapat di bagi menjadi 2(dua) kelompok besar yaitu :
1. Logam besi : suatu logam yang elemen pembentuk utamanya adalah besi (fe). Misalnya :
2. Logam bukan besi : logam yang elemen utamanya bukan besi . Misalnya : alumunium,
tembaga, timah putih, emas, dll.
Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas
klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan
karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur
penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam
tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan
mesin, dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa
dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut
memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di
alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang
sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat
elektronik.
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22
sampai dengan 92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan apabila
terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh manusia. Beberapa logam tersebut di
antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan
dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi
yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag),
besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan
sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari
penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi
panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.
4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk
lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan
logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung
batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini
karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah
meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
kawat.
6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau
merkuri (Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat
dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).
MATERIAL POLIMER
Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul
molekul kecil yang saling berikatan. Polimer mempunyai massa molekul relatif
yang sangat besar, yaitu sekitar 500-10.000 kali berat molekul unit ulangnya.
Istilah polimer berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan meros = bagian,
yang berarti banyak bagian atau banyak monomer.
Polimer lebih dikenal sebagai plastic dan bahan karet. Pada umumnya,
polimer merupakan senyawa kimia organik yang didasarkan pada karbon,
hidrogen, dan elemen bukan logam (O, N, dan Si). Selain itu, polimer memiliki
struktur molekul yang sangat besar. Polimer alam memiliki rantai karbon utama
berupa rantai karbon C. Jenis polimer yang terkenal adalah polietilena (PE), nilon,
poli vinil klorida (PVC), polikarbonat (PC), polistirena (PS), dan karet silikon.
Bahan-bahan ini biasanya memiliki kepadatan rendah, sedangkan karakteristik
mekanik mereka umumnya berbeda dengan logam dan bahan keramik.
Gambar Beberapa benda yang terbuat dari material polimer
Polimer sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabad-abad
yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam
seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali
digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan
molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini
diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti
“bagian”. Sedangkan industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan
beberapa puluh tahun terakhir ini.
Sejak saat itu sejumlah terobosan baru banyak dilakukan untuk menciptakan
berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistem polimer yang telah
ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer yang begitu beragam
sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat
lebih dari 25 produk polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3
tiap tahunnya, melebihi produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri
polimer, ternyata membawa dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal
ini disebabkan karena industri polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena
sifatnya yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai. Sifat - sifat
polimer yang karakteristik ini antara lain:
Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer alam
adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme makhluk hidup.
Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein.
Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil saat
pemanasan, mudah menyerap air, dan sukar dibentuk menyebabkan
penggunaan polimer menjadi terbatas. Contoh polimer alam dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Biji-bijian, akar
1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi
umbi
Sayur, Kayu,
2 Selulosa Glukosa Kondensasi
Kapas
Susu, daging,
3 Protein Asam amino Kondensasi
telur, wol, sutera
Molekul DNA
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi
dan RNA (sel)
Getah pohon
5 Karet alam Isoprena Adisi
karet
10
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi
polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat (yang lebih dikenal
dengan misnomer nitroselulosa) yang dipasarkan di dengan nama
“Celluloid” dan “guncotton”.
Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari
monomer - monomer polimer. Polimer sintesis yang pertama kali digunakan
dalam skala komersial adalah dammar Fenol formaldehida. Dikembangkan
pada tahun 1900-an oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland, yang
dikenal secara komersial sebagai bakelit. Sampai dekade 1920-an bakelit
merupakan salah satu jenis dari produk konsumsi yang dipakai secara luas.
Karet atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki perilaku khas yaitu
memiliki daerah elastis non-linear yag sangat besar. Perilaku tersebut ada kaitannya
dengan struktur molekul karet yang memiliki ikatan silang (cross link) antar rantai
molekul. Ikatan silang ini berfungsi sebagai ‘pengingat bentuk’ (shape memory) sehingga
karet dapat kembali ke bentuk dan dimensi asalnya pada saat mengalami deformasi dalam
jumlah yang sangat besar.
Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan
satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini
biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat
pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan
yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh polietilena,
poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai
PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau
creslan) dan nylon 66.
Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
12
Gambar . Struktur polimer bercabang
13
sambungan silang, atau bahkan tidak ada sama sekali) dapat dilunakkan
dan dibentuk melalui pemanasan. Polimer seperti itu disebut polimer
lentur – bahang.
Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi atau
reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul
monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu
pemicu berupa radikal bebas atau ion.
Kopolimer blok.
Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang -
seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai
polimer.
-A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–
16
bahan lantai industri, bahan pengaspal
jalan raya, bahan paduan (komposit)
Berdasarkan Aplikasinya
Dibagi 3 kelompok yaitu :
Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan biaya murah dan
diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya
terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu: Polietilena, Polipropilena,
Poli(vinil klorida), dan Polisterena. Polietilena dibagi menjadi produk
massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94
g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya yakni:
polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer linier dan
polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik - plastik komoditi
mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya
terbagi diantara kopolimer stirena – butadiena, kopolimer akrilonitril –
butadiena – stirena (ABS), poliamida dan poliester. Contoh plastik -
plastik komoditi dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel . Contoh plastik-plastik komoditi dan penggunaannya
17
Lapisan pengemas, isolasi kawat dan
Polietilena massa
LDPE kabel, barang mainan, botol fleksibel,
jenis rendah
perabotan, bahan pelapis.
Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya
mahal. Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir tahun 1980-an
mencapai kira - kira 1,5 x 109 kg/tahun di antaranya poliamida,
polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan poliester mewakili sekitar
99% dari pemasaran. Yang tidak diperhatikan adalah bahan - bahan
berkualitas teknik dari kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena,
berbagai polimer terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan
polimer yang meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam
terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil, truk, pesawat udara),
konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat keras), barang -
barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin - mesin
industri dan barang - barang konsumsi. Selain polimer - polimer yang telah
diperlihatkan, kopolimer dan paduan polimer teristimewa yang
disesuaikan untuk memperbaiki sifat (mutu) semakin bertambah
jumlahnya. Pemasaran plastik - plastik teknik tumbuh dengan cepat
dengan proyeksi pemakaian yang meningkat hingga 10% per tahun.
Contoh Polimer teknik yang utama dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.
18
Tabel . Contoh polimer teknik
Tipe Singkatan
Asetal POM
Poliamida --
Poliarilat --
Polikarbonat PC
Poliester --
Polietereterketon PEEK
Polietermida PEI
Poliimida PI
Polisulfon --
Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik
yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.
Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.
19
rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil,
misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan
kantong plastik.
Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,
selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian dari
polimer. Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer
mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan. Adapun manfaat
dari polimer ini antara lain sebagai berikut:
1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:
termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi
darah.
20
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus
ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat
signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50
tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia.
2. Racun - racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan
membunuh hewan - hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun
tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi
udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
menyuburkan tanah.
21
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan
akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
8. Hewan - hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap kantong - kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya
mati karena tidak dapat mencernanya.
9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap
tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
MATERIAL KERAMIK
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu bentuk
dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-
an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang
dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini
tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup
semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah Liat (clay), Kwarsa (flint),
feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
1. Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum silica (Al2O3.2SiO2.2H2O)
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu
bahan yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya yang
mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat luas. Kira-kira 70% atau 80% dari
kulit bumi terdiri dari batuan merupakan sumber tanah liat. Tanah liat banyak ditemukan
di areal pertanian terutama persawahan. Dilihat dari sudut ilmu kimia, tanah liat termasuk
hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni mempunyai rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O
dengan perbandingan berat dari unsur-unsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida
Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14% (Gatot, 2003 dalam Abdullah, 2005).
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam dengan
permukaan yang datar. Bentuk kristal; seperti ini menyebabkan tanah liat bila dicampur
dengan air mempunyai sifat liat (plastis), mudah dibentuk karena kristal-kristal ini
meluncur di atas satu dengan yang lain denga air sebagai pelumasnya
Mineral liat terbentuk dari hasil hancuran iklim terhadap mineral primer atau batuan
yang mengandung mineral feldspar, mika, piroksin dan eamfibol. Pada dasarnya mineral
liat dapat dibedakan atas 2 kelompok senyawa, yaitu liat silikat dan liat bukan silikat. Liat
silikat kemudian dibedakan pila dalam 3 tipe yaitu : tipe 1:1, 2:1, dan tipe 2:2. Tipe dalam
hal ini menunjukkan perbandingan antara Si-tetraeder dengan Al-oktaeder. Dengan
mengetahui tipe mineral liat juga dapat ditentukan tingkat hancuran suatu tanah. Tanah
yang mengandung liat 1:1 menunjukkan suatu tanah yang lebih tua daripada tanah berliat
tipe 2:1. Karena Si telah habis tercuci. Disamping liat silikat amorfus, yaitu alofan. Liat
bukan silikat merupakan kelompok senyawa hidrus oksida besi dan aluminum. Nama
hidrus oksida mencerminkan asosiasi antara molekul air dan oksida.
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai
sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar
akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat
(lempung) sebagai bahan baku pembuatan bata dan gerabah.
Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan :
fungsi tanah liat : mempermudah proses pembentukan keramik
Sifat dan keadaan bahan :
- berbutir kasar
- rapuh
- dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering
akan menjadi keras
- bila dibakar akan menjadi padat dan kuat
- sangat tahan api.
2. Kwarsa (flint), Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)
Tujuan pemakaian kwarsa ini ialah:
- Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam pengeringan.
- Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.
- Merupakan rangka selama pembakaran.
Sifat-sifat dan keadaan bahan :
- Memiki ukuran partikel yang halus .
- Sifat plastis yang tinggi .
- Memiliki kekuatan kering yang tinggi
- Penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.
- Warna setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih tinggi
dibanding kaolin.
- titik lebur tinggi sekitar 1728°C
3. Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang ditumbuk
dan dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan keramik. Bila keramik
dibakar, feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan gelas yang
menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lain. Pada saat
membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada badan keramik. Feldspar tidak larut
dalam air, mengandung alumina, silika dan flux yang digunakan untuk membuat gelasir
suhu tinggi.
Feldspar pada saat ini nerupakan group mineral dengan jumlah mineral yang paling
besar di kerak bumi, membentuk sekitar 60% batuan terrestrial (Indiani, 2009).
Kebanyakan feldspar yang tersedia berupa sodium feldspar, potassium feldspar dan
feldspar campuran. Feldspar kebanyakan digunakan pada aplikasi-aplikasi industri yang
membutuhkan kandungan feldspar yang berupa alumina dan alkali.
4. Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari campuran
silicon atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf, dibentuk melalui
prosesan pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca kadang-kadang dianggap
sebagai cairan kental (viskos) kareana bukan kristalin atau amorf. Akan tetapi hanya
beberapa cairan yang dapat membentuk kaca. Pada suhu tinggi, kaca merupakan cairan
sejati, dan pada fase cair ini struktur dari bahan-bahan anorganik belum beraturan dan
atom-atomnya selalu bergerak terus-menerus.
Sifat
Jenis-jenis Keramik
1. Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti
kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware),
keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
2. Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic,
engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan
oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll).
Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
(Joelianingsih, 2004)
1. Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar
pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar
dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau
bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan
dengan keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi,
gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat
berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.
3. Porselin (Porcelain)
Adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni
yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini
berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada
umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi
lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya
mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh
karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan
atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus,
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin.
Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.
Kegunaan Keramik
Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk yang terbuat dari
keramik, entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring, cangkir, teko,
tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-bata,
genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan. Ada juga
keramik yang digunakan untuk keperluan keperluan khusus dan dibuat secara khusus pula
misalnya keramik isolator yang digunakan untuk kebutuhan industri perlistrikkan.
Bahan keramik juga digunakan dibidang teknologi nuklir. Hal ini disebabkan karena
bahan keramik, selain tahan terhadap suhu yang sangat tinggi, juga sekaligus penghantar
panas yang sangat buruk . Bahkan bahan keramik merupakan bahan satu satunya yang
tahan terhadap radiasi nuklir,sehingga reactor nuklir dimanapun menggunakan bahan
keramik sebagai pelindung, agar radiasi tidak menyebar kemana-mana karena sangat
membahayakan .
Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau
lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit memiliki
sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi
(tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis
(strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada
logam, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai
penghambat listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat
pembebanan dan korosi (Sirait, 2010).
Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap
terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal
(www.id.wikipedia.org)
Penjelasan lain tentang komposit juga diutarakan oleh Van Rijswijk, M.Sc, dkk
(2001), dalam bukunya Natural FibreComposites, komposit adalah bahan hibrida
yang terbuat dari resin polimer diperkuat dengan serat, menggabungkan sifat-sifat mekanik
dan fisik.
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan
yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
Susunan struktural komponen. Dimana bentuk serta orientasi dan ukuran tiaptiap
komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang
memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
Interaksi antar komponen. Karena komposit merupakan campuran atau kombinasi
komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya,
maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).
Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik
(bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan
dalam pembuatan komposit, biasanya berupa serat atau serbuk. Gibson (1984) mengatakan
bahwa matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun
keramik. Matrik secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur
komposit.
2. Serat Gelas (Glass fiber) adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini
biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat
gelas sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain
(Santoso, 2002):
a. Roving
Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.
b. Yarn
Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.
c. Chopped Strand
Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung
menjadi satu ikatan.
d. Reinforcing Mat
Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak.
e. Woven Roving
Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder
f. Woven Fabric
Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.
Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain
(Nugroho, 2007):
a. Serat E-Glass
Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai
penyekat atau bahan isolasi. Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik.
b. Serat C-Glass
Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi
terhadap korosi.
c. Serat S-Glass
Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.
Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.
b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.
c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.
d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.
e. Tetap stabil setelah proses manufaktur.
Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :
a. Sifat mekanis yang baik.
b. Kekuatan ikatan yang baik.
c. Ketangguhan yang baik.
d. Tahan terhadap temperatur.
Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:
Gelas anorganic.
Keramik gelas
Alumina
Silikon Nitrida
1. Aerosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi
sebagai perekat mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah patah/pecah.
2. Pigment
Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass dicampur.
Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan
warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.
3. Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi
untuk mencairkan/ melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua bahan yang akan
dicampur. Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau dikemas dalam kaleng.
4. Katalis
Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya
dijual bersamaan dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin
1 liter dan katalisnya 1/40 liter.
5. Talk
Sesuai dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu.
Berfungsi sebagal campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.
6. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model
anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang.
Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur
kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya.
Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
7. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk
mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental yang akan
mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.
8. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk
melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah agar
kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat
dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.
9. Mirror
Sesuai namanya, manfäatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek
licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.
10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur
katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu
encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua
bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas
resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3
liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan api.
Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
Kurang elastis
Lebih sulit dibentuk secara plastis.
Ebewele, R.O., 2000. Polymer and Science Technology. CRC Press LLC : New
York.
Fried, J.R., 1995. Polymer and Science Technology. Prentice Hall PTR : New
Jersey.
http://www.scribd.com/doc/6646895/Tugas-Material-Polimer, diakses
tanggal 11 Maret 2013
22