Anda di halaman 1dari 49

MATERIAL LOGAM DAN FUNGSINYA

Logam adalah suatu paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk
menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi dan
karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen mineral
yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari mineral bumi. Logam
dalam bidang keteknisian adalah besi biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan,
pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.

Logam Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur atau rangka bangunan dalam
bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat, atau pada akhir-akhir ini di
pakai juga dalam bentuk kawat potongan yang disebut “fibre” atau metal fibre, sebagai
tulangan beton. Dalam skala yang lebih kecil logam secara luas juga di pakai sebagai
penguat, misalnya bentuk paku, sekrup, baut, kawat, pelat, bantalan jembatan, atau sebagai
bahan lain bentuk lembaran (misalnya bentuk atap, atau lantai jembatan), atau juga bentuk
dekorasi.

Kelebihan logam sebagai bahan konstuksi adalah memiliki sifat yang di suatu pihak lebih
baik karena :

- memiliki kuat tarik tinggi, dapat di rubah – rubah bentuknya.

- mudah di sambung / di las.

- memiliki harga konduktivitas listrik yang tinggi.

- konduktivitas panas tinggi dan dapat di haluskan sehingga berkilau permukaanya.

Kelemahan sebagian besar logam, khususnya baja, ialah tidak tahan korosi karena
kelembapan maupun oleh pengaruh udara sekeliling dan terjadi perubahan bentuk bila
terkena suhu/panas tinggi. Di dalam pemakaian, logam selain juga memiliki kuat tarik yang
tinggi, tahan tekanan atau korosi, kadang-kadang juga harus tahan terhadap beban kejut, suhu
rendah, gaya yang berubah-ubah atau kombinasi, dan beberapa keadaan yang lain.

Pada umumnya, logam dapat di bagi menjadi 2(dua) kelompok besar yaitu :
1. Logam besi : suatu logam yang elemen pembentuk utamanya adalah besi (fe). Misalnya :

besi tuang, besi tempa, baja.

2. Logam bukan besi : logam yang elemen utamanya bukan besi . Misalnya : alumunium,
tembaga, timah putih, emas, dll.

Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri,


pertanian, dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali.
Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri
manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan
proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al),
tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium
permanganat.

Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas
klor di anode (kutub negatif).

Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan
karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur
penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam
tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan
mesin, dan senjata.

Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa
dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut
memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di
alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang
sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat
elektronik.

Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan


logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel,
contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas.
Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk membuat berbagai
macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain.
Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam
bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan.
Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga
dapat digunakan dalam pembuatan bel.

Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22
sampai dengan 92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan apabila
terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh manusia. Beberapa logam tersebut di
antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan
dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.

Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara lain:

1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi
yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag),
besi (Fe), dan seng (Zn).

2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan
sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari
penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi
panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.

3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas


bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan

kawat penghantar lisrik.

4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk
lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan
logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung
batangan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini
karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.

5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah
meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
kawat.

6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau
merkuri (Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.

7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat
dipotong dengan pisau.

8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.

10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).

MATERIAL POLIMER

Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul
molekul kecil yang saling berikatan. Polimer mempunyai massa molekul relatif
yang sangat besar, yaitu sekitar 500-10.000 kali berat molekul unit ulangnya.
Istilah polimer berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan meros = bagian,
yang berarti banyak bagian atau banyak monomer.

Polimer lebih dikenal sebagai plastic dan bahan karet. Pada umumnya,
polimer merupakan senyawa kimia organik yang didasarkan pada karbon,
hidrogen, dan elemen bukan logam (O, N, dan Si). Selain itu, polimer memiliki
struktur molekul yang sangat besar. Polimer alam memiliki rantai karbon utama
berupa rantai karbon C. Jenis polimer yang terkenal adalah polietilena (PE), nilon,
poli vinil klorida (PVC), polikarbonat (PC), polistirena (PS), dan karet silikon.
Bahan-bahan ini biasanya memiliki kepadatan rendah, sedangkan karakteristik
mekanik mereka umumnya berbeda dengan logam dan bahan keramik.
Gambar Beberapa benda yang terbuat dari material polimer
Polimer sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabad-abad
yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam
seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali
digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan
molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini
diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti
“bagian”. Sedangkan industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan
beberapa puluh tahun terakhir ini.

Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari


Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Setelah itu
berbagai modifikasi polimer pun mulai berkembang seperti:

Pada tahun 1870 Modifikasi selulosa dengan asam nitrat

Pada tahun 1907 Ditemukan damar fenolik

Pada tahun 1930 Ditemukan Poli fenol etena atau Polistirena

Pada tahun 1933 Ditemukan Polietena atau Polietilena di

laboratorium ICI di Winnington, Chesire

Sejak saat itu sejumlah terobosan baru banyak dilakukan untuk menciptakan
berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistem polimer yang telah
ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer yang begitu beragam
sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat
lebih dari 25 produk polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3
tiap tahunnya, melebihi produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri
polimer, ternyata membawa dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal
ini disebabkan karena industri polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena
sifatnya yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai. Sifat - sifat
polimer yang karakteristik ini antara lain:

 Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah


dengan biaya murah.

 Ringan; maksudnya rasio bobot/volumenya kecil.

 Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Berdasarkan sumbernya, polimer terbagi atas tiga kelompok, yaitu :

 Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer alam
adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme makhluk hidup.
Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein.
Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil saat
pemanasan, mudah menyerap air, dan sukar dibentuk menyebabkan
penggunaan polimer menjadi terbatas. Contoh polimer alam dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel Contoh Polimer Alam


No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

Biji-bijian, akar
1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi
umbi
Sayur, Kayu,
2 Selulosa Glukosa Kondensasi
Kapas

Susu, daging,
3 Protein Asam amino Kondensasi
telur, wol, sutera
Molekul DNA
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi
dan RNA (sel)
Getah pohon
5 Karet alam Isoprena Adisi
karet

Sumber: Rangga, D, 2011


Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet
alam biasanya cepat rusak, dan tidak elastis. Hal tersebut dapat terjadi
karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta tidak tahan lama diudara terbuka. Contoh lain, sutera dan wol
merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan
sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik
(suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar

10
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

 Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi
polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat (yang lebih dikenal
dengan misnomer nitroselulosa) yang dipasarkan di dengan nama

“Celluloid” dan “guncotton”.

 Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari
monomer - monomer polimer. Polimer sintesis yang pertama kali digunakan
dalam skala komersial adalah dammar Fenol formaldehida. Dikembangkan
pada tahun 1900-an oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland, yang
dikenal secara komersial sebagai bakelit. Sampai dekade 1920-an bakelit
merupakan salah satu jenis dari produk konsumsi yang dipakai secara luas.

Karet atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki perilaku khas yaitu
memiliki daerah elastis non-linear yag sangat besar. Perilaku tersebut ada kaitannya
dengan struktur molekul karet yang memiliki ikatan silang (cross link) antar rantai
molekul. Ikatan silang ini berfungsi sebagai ‘pengingat bentuk’ (shape memory) sehingga
karet dapat kembali ke bentuk dan dimensi asalnya pada saat mengalami deformasi dalam
jumlah yang sangat besar.

Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya Dibagi atas 3


kelompok yaitu:

 Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan
satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini
biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat
pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan
yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh polietilena,
poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai
PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau
creslan) dan nylon 66.

Gambar . Struktur polimer linier

 Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.

12
Gambar . Struktur polimer bercabang

 Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk


karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai
utamanya. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan
terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer
jaringan.

Gambar . Struktur polimer berikatan silang

Adakalanya pembentukan sambungan silang dilakukan dengan


sengaja melalui proses industri untuk mengubah sifat polimer,
sebagaimana terjadi pada proses vulkanisasi karet. Banyak sistem polimer
yang sifatnya ditentukan oleh pembentukan jaringan tiga dimensi, seperti
misalnya bakelit yang merupakan damar mengeras, bahang fenol, metanal.
Dalam sistem polimer seperti itu pembentukan sambungan silang tiga
dimensi terjadi pada tahap akhir produksi. Proses ini memberikan sifat
kaku dan keras kepada polimer. Jika tahap akhir produksi melibatkan
penggunaan panas, polimer tergolong mengeras – bahang dan polimer
disebut dimatangkan. Akan tetapi, beberapa sistem polimer dapat
dimatangkan pada keadaan dingin dan karena itu tergolong polimer
mengeras – dingin. Polimer lurus (hanya mengandung sedikit sekali

13
sambungan silang, atau bahkan tidak ada sama sekali) dapat dilunakkan
dan dibentuk melalui pemanasan. Polimer seperti itu disebut polimer
lentur – bahang.

Berdasarkan Reaksi Polimerisasi


Dibagi 2 yaitu :

 Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi atau
reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul
monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu
pemicu berupa radikal bebas atau ion.

 Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi kondensasi/reaksi


bertahap. Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi
kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif
dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan
molekul kecil. Contohnya H2O. Bila hasil polimer dan pereaksi
(monomer) berbeda fase, reaksi akan terus berlangsung sampai salah satu
pereaksi habis. Contoh terkenal dari polimerisasi kondensasi ini adalah
pembentukan protein dari asam amino.

Berdasarkan Jenis Monomer
Dibagi atas dua kelompok :

 Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer


sejenis dengan unit berulang yang sama.

 Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer
yang berbeda.

Kopolimer ini dibagi lagi atas empat kelompok yaitu:

 Kopolimer acak.

Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda
tersusun secara acak dalam rantai polimer.

-A-B-B-A-B-A-A-A-B-A-

 Kopolimer silang teratur.



Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda
berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer.

-A-B-A-B-A-B-A-B-A–B–A-

 Kopolimer blok.

Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang -
seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai
polimer.

-A-A-A-B-B-B-A-A-A–B–

 Kopolimer cabang/Graft Copolimer.



Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang
sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.

Berdasarkan Sifat Termal


Dibagi 2 yaitu :

 Termoplastik, Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak


berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa
pelarut.

 Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika
dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak
dapat larut karena pengikatan silang, menyebabkan kenaikan berat
molekul yang besar. Contohnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut:
Tabel . Tipe-tipe polimer dan kegunaannya

Tipe Singkatan Kegunaan Khas

Fenol- PF Alat listrik dan elektronik, bagian mobil,


formaldehida perekat plywood, utensil handle

Urea- UF Sama seperti polimer PF, juga bahan


formaldehida pelapis

Poliester tak -- Konstruksi, bagian-bagian mobil,


jenuh lambung kapal, aksesoris kapal, saluran
anti korosi, pipa, tangki dan lain-lain,
peralatan bisnis.

Epoksi -- Bahan pelapis protektif, perekat,


aplikais-aplikasi listrik dan elektronik,

16
bahan lantai industri, bahan pengaspal
jalan raya, bahan paduan (komposit)

Melamin- MF Sama seperti polimer UF, bingkai


formaldehida dekoratif, tutup meja, perkakas makan

Sumber: Stevens, 2001

Diantara plastik-plastik ini, hanya beberapa jenis epoksi yang dikualifikasi


sebagai plastik-plastik teknik. Polimer-polimer fenol-formaldehida dan
urea formaldehida dan poliester-poliester tak jenuh menduduki sekitar
90% dari seluruh produksi. Perbandingan produksi antara termoplastik dan
termoset kira-kira 6:1.

Berdasarkan Aplikasinya
Dibagi 3 kelompok yaitu :

 Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan biaya murah dan
diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya
terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu: Polietilena, Polipropilena,
Poli(vinil klorida), dan Polisterena. Polietilena dibagi menjadi produk
massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94
g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya yakni:
polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer linier dan
polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik - plastik komoditi
mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya
terbagi diantara kopolimer stirena – butadiena, kopolimer akrilonitril –
butadiena – stirena (ABS), poliamida dan poliester. Contoh plastik -
plastik komoditi dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel . Contoh plastik-plastik komoditi dan penggunaannya

Tipe Singkatan Kegunaan Utama

17
Lapisan pengemas, isolasi kawat dan
Polietilena massa
LDPE kabel, barang mainan, botol fleksibel,
jenis rendah
perabotan, bahan pelapis.

Polietilena massa Botol, drum, pipa saluran, lembaran film,


HDPE
jenis tinggi isolasi kawat dan kabel.

Bagian-bagian mobil dan perkakas, tali,


Polipropilena PP
anyaman, karpet, film.

Bahan bangunan, pipa, bahan untul lantai,


Poli (vinil klorida) PVC isolasi kawat dan kabel, film dan
lembaran.

Bahan pengemas (busa dan film), isolasi


Polistirena PS busa, perkakas, perabotan rumah, barang
mainan.

 Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya
mahal. Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir tahun 1980-an
mencapai kira - kira 1,5 x 109 kg/tahun di antaranya poliamida,
polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan poliester mewakili sekitar
99% dari pemasaran. Yang tidak diperhatikan adalah bahan - bahan
berkualitas teknik dari kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena,
berbagai polimer terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan
polimer yang meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam
terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil, truk, pesawat udara),
konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat keras), barang -
barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin - mesin
industri dan barang - barang konsumsi. Selain polimer - polimer yang telah
diperlihatkan, kopolimer dan paduan polimer teristimewa yang
disesuaikan untuk memperbaiki sifat (mutu) semakin bertambah
jumlahnya. Pemasaran plastik - plastik teknik tumbuh dengan cepat
dengan proyeksi pemakaian yang meningkat hingga 10% per tahun.

Contoh Polimer teknik yang utama dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.

18
Tabel . Contoh polimer teknik

Tipe Singkatan

Asetal POM

Poliamida --

Poli (amiadaimida) PAI

Poliarilat --

Polikarbonat PC

Poliester --

Polietereterketon PEEK

Polietermida PEI

Poliimida PI

Poli (fenilena oksida) PPO


Poli (fenilena sulfide) PPS

Polisulfon --

Sumber: Stevens, 2001

 Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik
yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.

Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.

Manfaat dan Dampak Polimer

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan


merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat

19
rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil,
misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan
kantong plastik.

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat


diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan
menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat
saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar,
karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas
yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride


sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir. Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan menkontaminasi makanan. Hal yang perlu
diperhatikan untuk mengurangi pencemaran plastik adalah sebagai berikut:

1. Kurangi penggunaan plastik

2. Sampah plastik dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur


ulang

3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.

4. Sampah plastik jangan dibakar.

Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,

selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian dari
polimer. Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer
mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan. Adapun manfaat
dari polimer ini antara lain sebagai berikut:
1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:
termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi
darah.

2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.

3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan


pesawat.

4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil.

20
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus
ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat
signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50
tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia.

Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 miliar kantong plastik digunakan


penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per
menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta
pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah
sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik
memiliki sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable ). Plastik diperkirakan
membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi
( terurai ) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air,
laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang
disebut etilen. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang
tak dapat diperbarui.

Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat menghabiskan


sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, ( umumnya
polimer polivinil ) terbuat dari polychlorinated biphenyl ( PCB ) yang mempunyai
struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah
hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan
akibat antara lain:

1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.

2. Racun - racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan
membunuh hewan - hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.

3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun
tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi
udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
menyuburkan tanah.

21
6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan
akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.

7. Hewan - hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.

8. Hewan - hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap kantong - kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya
mati karena tidak dapat mencernanya.

9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap
tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.

10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai - sungai akan


mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang
menyebabkan banjir.

MATERIAL KERAMIK

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu bentuk
dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiclopedia tahun 1950-
an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang
dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini
tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup
semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.

Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah Liat (clay), Kwarsa (flint),
feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
1. Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum silica (Al2O3.2SiO2.2H2O)
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu
bahan yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya yang
mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat luas. Kira-kira 70% atau 80% dari
kulit bumi terdiri dari batuan merupakan sumber tanah liat. Tanah liat banyak ditemukan
di areal pertanian terutama persawahan. Dilihat dari sudut ilmu kimia, tanah liat termasuk
hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni mempunyai rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O
dengan perbandingan berat dari unsur-unsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida
Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air (H2O) 14% (Gatot, 2003 dalam Abdullah, 2005).
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam dengan
permukaan yang datar. Bentuk kristal; seperti ini menyebabkan tanah liat bila dicampur
dengan air mempunyai sifat liat (plastis), mudah dibentuk karena kristal-kristal ini
meluncur di atas satu dengan yang lain denga air sebagai pelumasnya
Mineral liat terbentuk dari hasil hancuran iklim terhadap mineral primer atau batuan
yang mengandung mineral feldspar, mika, piroksin dan eamfibol. Pada dasarnya mineral
liat dapat dibedakan atas 2 kelompok senyawa, yaitu liat silikat dan liat bukan silikat. Liat
silikat kemudian dibedakan pila dalam 3 tipe yaitu : tipe 1:1, 2:1, dan tipe 2:2. Tipe dalam
hal ini menunjukkan perbandingan antara Si-tetraeder dengan Al-oktaeder. Dengan
mengetahui tipe mineral liat juga dapat ditentukan tingkat hancuran suatu tanah. Tanah
yang mengandung liat 1:1 menunjukkan suatu tanah yang lebih tua daripada tanah berliat
tipe 2:1. Karena Si telah habis tercuci. Disamping liat silikat amorfus, yaitu alofan. Liat
bukan silikat merupakan kelompok senyawa hidrus oksida besi dan aluminum. Nama
hidrus oksida mencerminkan asosiasi antara molekul air dan oksida.
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah mempunyai
sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar
akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat memanfaatkan tanah liat
(lempung) sebagai bahan baku pembuatan bata dan gerabah.
Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan :
 fungsi tanah liat : mempermudah proses pembentukan keramik
 Sifat dan keadaan bahan :
- berbutir kasar
- rapuh
- dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering
akan menjadi keras
- bila dibakar akan menjadi padat dan kuat
- sangat tahan api.

2. Kwarsa (flint), Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)
 Tujuan pemakaian kwarsa ini ialah:
- Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam pengeringan.
- Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.
- Merupakan rangka selama pembakaran.
 Sifat-sifat dan keadaan bahan :
- Memiki ukuran partikel yang halus .
- Sifat plastis yang tinggi .
- Memiliki kekuatan kering yang tinggi
- Penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.
- Warna setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih tinggi
dibanding kaolin.
- titik lebur tinggi sekitar 1728°C
3. Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang ditumbuk
dan dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan keramik. Bila keramik
dibakar, feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan gelas yang
menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lain. Pada saat
membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada badan keramik. Feldspar tidak larut
dalam air, mengandung alumina, silika dan flux yang digunakan untuk membuat gelasir
suhu tinggi.
Feldspar pada saat ini nerupakan group mineral dengan jumlah mineral yang paling
besar di kerak bumi, membentuk sekitar 60% batuan terrestrial (Indiani, 2009).
Kebanyakan feldspar yang tersedia berupa sodium feldspar, potassium feldspar dan
feldspar campuran. Feldspar kebanyakan digunakan pada aplikasi-aplikasi industri yang
membutuhkan kandungan feldspar yang berupa alumina dan alkali.
4. Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari campuran
silicon atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf, dibentuk melalui
prosesan pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca kadang-kadang dianggap
sebagai cairan kental (viskos) kareana bukan kristalin atau amorf. Akan tetapi hanya
beberapa cairan yang dapat membentuk kaca. Pada suhu tinggi, kaca merupakan cairan
sejati, dan pada fase cair ini struktur dari bahan-bahan anorganik belum beraturan dan
atom-atomnya selalu bergerak terus-menerus.

Sifat

Secara umum sifat keramik meliputi :


1. Keras, kuat, tetapi bersifat getas atau mudah pecah.

2. Tahan terhadap korosi.

3. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.

4. Sifat listriknya dapat menjadi isolator, semikonduktor, konduktor bahkan


superkonduktor.

5. Dapat bersifat magnetik dan non magnetik.

Jenis-jenis Keramik

Pada prinsipnya keramik terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Keramik tradisional

Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti
kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware),
keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).

2. Keramik halus

Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic,
engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan
oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll).
Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
(Joelianingsih, 2004)

Jenis Keramik Menurut Kepadatan

1. Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk dan dibakar
pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar
dan masih berpori. Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau
bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan
dengan keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi,
gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat
berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.

2. Keramik Batu (Stoneware)


Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga
dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan
tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas
golongan menengah.

3. Porselin (Porcelain)
Adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni
yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan porselin jenis ini
berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada
umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi
lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya
mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh
karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan
atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus,
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin.
Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.

4. Keramik Baru (New Ceramic)


Keramik yang secara teknis, diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti
peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal,
keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan
keramik magnit. Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang
bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut
seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.

Kegunaan Keramik

Hampir sebagian besar orang telah menggunakan produk-produk yang terbuat dari
keramik, entah itu untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring, cangkir, teko,
tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-bata,
genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan. Ada juga
keramik yang digunakan untuk keperluan keperluan khusus dan dibuat secara khusus pula
misalnya keramik isolator yang digunakan untuk kebutuhan industri perlistrikkan.

Dengan berkembangnya teknologi maka kini bahkan keramik telah digunakan


didalam berbagai keperluan bidang science seperti bidang kedokteran yang dikenal
dengan bio ceramics, misalnya beberapa organ tubuh manusia yang rusak ternyata dapat
digantikan dengan bahan keramik seperti tulang dan gigi. Keramik juga banyak
digunakan di dalam dunia elektronik. Ternyata banyak bagian dari dari produk elektronik
yang dibuat dari bahan keramik .

Dalam bidang teknologi kedirgantaraan maupun antariksa, ternyata bagian-bagian


tertentu dari pesawat terbang maupun pesawat luar angkasa terbuat dari bahan keramik.
Sebagai contoh, pesawat antariksa ulang alik Columbia dan Discovery ternyata seluruh
badan pesawat bagian luarnya dilapisi dengan mantel yang tahan api yang terbuat dari
keramik yang ringan (light refractory brick) yang tahan terhadap suhu yang sangat tinggi.
Tanpa dilapisi bahan keramik tersebut maka pesawat antariksa tidaklah mungkin dapat
terbang menjelajah luar angkasa, karena ketika kembali ke bumi akan mengalami gesekan
dengan atmosfir yang mengakibatkan terjadinya suhu yang sangat tinggi itu.

Bahan keramik juga digunakan dibidang teknologi nuklir. Hal ini disebabkan karena
bahan keramik, selain tahan terhadap suhu yang sangat tinggi, juga sekaligus penghantar
panas yang sangat buruk . Bahkan bahan keramik merupakan bahan satu satunya yang
tahan terhadap radiasi nuklir,sehingga reactor nuklir dimanapun menggunakan bahan
keramik sebagai pelindung, agar radiasi tidak menyebar kemana-mana karena sangat
membahayakan .

Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau
lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit memiliki
sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi
(tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis
(strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada
logam, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai
penghambat listrik yang baik, dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat
pembebanan dan korosi (Sirait, 2010).
Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap
terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal
(www.id.wikipedia.org)
Penjelasan lain tentang komposit juga diutarakan oleh Van Rijswijk, M.Sc, dkk
(2001), dalam bukunya Natural FibreComposites, komposit adalah bahan hibrida
yang terbuat dari resin polimer diperkuat dengan serat, menggabungkan sifat-sifat mekanik
dan fisik.
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan
yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
Susunan struktural komponen. Dimana bentuk serta orientasi dan ukuran tiaptiap
komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang
memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
Interaksi antar komponen. Karena komposit merupakan campuran atau kombinasi
komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya,
maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).
Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik
(bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan
dalam pembuatan komposit, biasanya berupa serat atau serbuk. Gibson (1984) mengatakan
bahwa matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam, maupun
keramik. Matrik secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur
komposit.

KLASIFIKASI BAHAN KOMPOSIT


Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang sering
digunakan antara lain seperti :
Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau
metal anorganic.
Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural (Schwartz,
1984)
Sedangkan klasifikasi menurut komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain :
- Fiber composite (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik
- Filled composite adalah gabungan matrik continous skeletal dengan matrik yang
kedua
- Flake composite adalah gabungan serpih rata dengan metrik
- Particulate composite adalah gabungan partikel dengan matrik
- Laminate composite adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina (Schwartz,
1984 : 16)
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel
(particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan komposit partikel
terdiri dari partikel–partikel yang diikat oleh matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacam–
macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara
acak. Sedangkan bahan komposit serat terdiri dari serat – serat yang diikat oleh matrik.
Bentuknya ada dua macam yaitu serat panjang dan serat pendek.

Bahan Komposit Partikel


Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikel–partikel
disebut bahan komposit partikel (particulate composite) menurut definisinya partikel ini
berbentuk beberapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak
beraturan secara acak, tetapi rata–rata berdimensi sama. Bahan komposit partikel umunya
digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan komposit keramik (ceramic matrik
composites). Bahan komposit partikel pada umunya lebih lemah dibanding bahan komposit
serat. bahan komposit partikel mempunyai keunggulan, seperti ketahanan terhadap aus, tidak
muda retak dan mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik.

Bahan Komposit Serat


Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan, oleh karena
itu bahan komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit serat terdiri dari serat–
serta yang terikat oleh matrik yang saling berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari
dua macam, yaitu serat panjang (continous fiber) dan serat pendek (short fiberdan whisker).
Dalam laporan ini diambil bahan komposit serat (fiber composite). Penggunaan bahan
komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu bahan komposit
serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya sangat lemah bila dibebani
dalam arah tegak lurus serat.
Komposit serat dalam dunia industry mulai dikembangkan dari pada menggunakan
bahan partikel. Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang utama
yaitu strong(kuat), stiff (tangguh), dan lebi tahan terhadap panas pada saat didalam matrik
(Schwartz, 1984). Dalam penggembangan teknologi pengolahan serat, membuat serat
sekarang semakin diunggulkan dibandingkan material–material yang digunakan. Cara yang
digunakan untuk mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi dan bermodulus elastisitas
tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan tarik renda, serta bermodulus
elastisitas rendah makin banyak dikembangkan guna untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Komposit pada umumnya mengunakan bahan plastik yang merupakan material yang paling
sering digunakan sebagai bahan pengikat seratnya selain itu plastic mudah didapat dan mudah
perlakuannya, dari pada bahan dari logam yang membutuhkan bahan sendiri.

TIPE KOMPOSIT SERAT


Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat dengan benar.
Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit yaitu :
1. Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus,
membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan.
Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan
kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
2. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena
susunan seratnya juga mengikat serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat
memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan akan
melemah.
3. Discontinuous Fiber Composite
Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.
Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157 ) :
Aligned discontinuous fiber
ligned discontinuous fiber
Randomly oriented discontinuous fiber
4. Hybrid Fiber Composite
Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe serat
lurus dengan serat acak. Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti kekurangan sifat
dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

BAGIAN UTAMA DARI KOMPOSIT


1. Reinforcement adalah salah satu bagian utama dari komposit
yaitu reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada
komposit.

2. Serat Gelas (Glass fiber) adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini
biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat
gelas sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.

Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain
(Santoso, 2002):
a. Roving
Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.
b. Yarn
Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.
c. Chopped Strand
Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung
menjadi satu ikatan.
d. Reinforcing Mat
Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak.
e. Woven Roving
Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder
f. Woven Fabric
Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.

Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain
(Nugroho, 2007):
a. Serat E-Glass
Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai
penyekat atau bahan isolasi. Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik.
b. Serat C-Glass
Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi
terhadap korosi.
c. Serat S-Glass
Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.
Matrik
Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata.
b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.
c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya.
d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.
e. Tetap stabil setelah proses manufaktur.
Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :
a. Sifat mekanis yang baik.
b. Kekuatan ikatan yang baik.
c. Ketangguhan yang baik.
d. Tahan terhadap temperatur.

Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:

Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)


Bahan ini merupajan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut
polimer berpenguat serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini
menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat
seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Komposit ini bersifat :
Biaya pembuatan lebih rendah
Dapat dibuat dengan produksi massal
Ketangguhan baik
Tahan simpan
Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
Kemampuan mengikuti bentuk
Lebih ringan.

Jenis polimer yang sering digunakan (Sudira, 1985) :


1. Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang
kali (recycle) dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang
akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic akan meleleh pada suhu
tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat
balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan.
Contoh dari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon,
PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2. Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang
tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai
karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-
jenis melamin. Plastik jenis thermoset tidak begitu menarik dalam proses daur ulang
karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%)
dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu
Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).
Aplikasi PMC yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas (kotak air radiator)
3) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang

Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)


Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan
penguatnya dengan serat seperti silikon karbida. Kelebihan MMC dibandingkan dengan
PMC :
11. Transfer tegangan dan regangan yang baik.
12. Ketahanan terhadap temperature tinggi
13. Tidak menyerap kelembapan.
14. Tidak mudah terbakar.
15. Kekuatan tekan dan geser yang baik.Ketahanan aus dan muai termal yang lebih
baik
Kekurangan MMC :
4. Biayanya mahal
5. Standarisasi material dan proses yang sedikit

Matrik pada MMC :


a. Mempunyai keuletan yang tinggi
b. Mempunyai titik lebur yang rendah
c. Mempunyai densitas yang rendah
d. Contoh : Almunium beserta paduannya, Titanium beserta paduannya, Magnesium
beserta paduannya.

Proses pembuatan MMC :


Powder metallurgy
Casting/liquid ilfiltration
Compocasting
Squeeze casting

Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :


6. Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
7. Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
8. Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
9. Peralatan Elektronik

Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)


Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat
pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron
nitride. Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :

Gelas anorganic.
Keramik gelas
Alumina
Silikon Nitrida

Keuntungan dari CMC :


Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam
Sangat tanggung , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
Tahan pada temperatur tinggi (creep)
Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi

Kerugian dari CMC :


1. Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2. Relative mahal dan non-cot effective
3. Hanya untuk aplikasi tertentu

Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :


Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange tubes,
liner
Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.
Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong.
Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.

BAHAN PEMBENTUK KOMPOSIT


Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam
sebagai bahan utama dan 5 macam sebagai bahan finishing. Sebagai bahan utama yaitu erosil,
pigmen, resin, katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan finishing antara lain : aseton, PVA,
mirror, cobalt, dan dempul.

1. Aerosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi
sebagai perekat mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak mudah patah/pecah.

2. Pigment
Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass dicampur.
Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan
warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.

3. Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi
untuk mencairkan/ melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua bahan yang akan
dicampur. Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau dikemas dalam kaleng.

4. Katalis
Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya
dijual bersamaan dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin
1 liter dan katalisnya 1/40 liter.

5. Talk
Sesuai dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu.
Berfungsi sebagal campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur.

6. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model
anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang.
Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur
kimia tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya.
Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
7. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk
mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental yang akan
mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.
8. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk
melapis antara master mal/cetakan dengan bahan fiberglass. Tujuannya adalah agar
kedua bahan tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat
dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.

9. Mirror
Sesuai namanya, manfäatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek
licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.

10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur
katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu
encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua
bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas
resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3
liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat menimbulkan api.

11. Dempul fiberglass


Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak
rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan
fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan
pengerjaan lebih lanjut.

KARAKTERISTIK MATERIAL KOMPOSIT

Sifat – sifat Material Komposit


Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum
dari sifat-sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal sangat
diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk yang memiliki
kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup
tinggi. Disamping itu juga sifat dari material komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu material yang digunakan sebagai bentuk komponen dalam komposit, bentuk
geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat struktur dari sistem komposit, cara
dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan komposit
mmpunyai cirri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan suatu bahan yang
mempunyai sifat dan cirri tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen asalnya.
Disamping itu konstituen asal masi kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari
fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri dari serat atau
bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari matriks.

Jenis – jenis Material Komposit

Material Komposit Serat


Material komposit serat yaitu komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar
yang diproduksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai
contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak
digunakan, yang sering disebut fiber glass.
Komposit Lapis (Laminated Composite)
Komposit lapis yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan bahan penguat,
contohnya polywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai bahan bangunan
dan kelengkapannya.

Komposit Partikel (Particulate Composite)


Komposit partikel yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat
seperti butiran (batu dan pasir) yang diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai
sebagai betin.

Propertis Material Komposit


Kemajuan kini telah mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap bahan
komposit. Perkembangan bidang sciences dan teknologi mulai menyulitkan bahan
konvensional seperti logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru. Bidang angkasa
lepas, perkapalan, automobile dan industri pengangkutan merupakan contoh aplikasi
yang memerlukan bahan-bahan yang berdensity rendah, tahan karat, kuat, kokoh dan
tegar. Dalam kebanyakan bahan konvensional seperti keluli, walaupun kuat ia
mempunyai density yang tinggi dan rapuh. Sifat maupun karakteristik dari komposit
ditentukan oleh :
a. Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material penyusun
menurut rule of mixture sehingga akan berbanding secara proporsional.
b. Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik komposit.
c. Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.

Kelebihan Material Komposit


Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa
sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal dan biaya. Seperti yang diuraikan
dibawah ini :

a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal


Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat
memainkan peranan penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat
komposit. Gabungan matriks dan serta dapat menghasilkan
komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan
konvensional seperti keluli.
b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan
suatu produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan
mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

Kekurangan Material Komposit

Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
Kurang elastis
Lebih sulit dibentuk secara plastis.

Kegunaan Material Komposit

- Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.


- Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
- Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak
- Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
- Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
- Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
- Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta
- Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.

Contoh Material Komposit


1. Plastik diperkuat fiber:
a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :
1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)
2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")
b. Diklasifikasikan oleh matriks:
1) Komposit Thermoplastik
2) Long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
3) Glass mat thermoplastics
4. Thermoset Composites

2. Metal matrix composite MMC:


a. Cast iron putih
b. Hardmetal (carbide in metal matrix)
c. Metal-intermetallic laminate
3. Ceramic matrix composites:
a. Cermet (ceramic and metal)
b. concrete
c. Reinforced carbon-carbon (carbon fibre in a graphite matrix)
d. Bone (hydroxyapatite reinforced with collagen fibers
4. Organic matrix/ceramic aggregate composites
a. Mother of Pearl
b. Syntactic foam
c. Asphalt concrete
5. Chobham armour (lihat composite armour)
6. Engineered wood
a. Plywood
b. Oriented strand board
c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d. Pykrete (sawdust in ice matrix)

7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles


a. Arborite
b. Formica (plastic)
Daftar pustaka
Aninom. 2013. ”Keramik”. http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik [20 Oktober 2013]

Eko. 2013. “Kliping Seni Rupa Terapan Keramik”. http://www.slideshare.net/eko123/kliping-seni-rupa-terapan-


keramik [20 Oktober 2013]

Sergio.2011.”Proses Pembuatan Produk Keramik”. http://www.ilmusipil.com/proses-pembuatan-produk-


keramik [26 November 2013]

Arifianto. 2008. Analisis Karakteristik Termal pada Kabel Berisolasi dan


Berselubung PVC Tegangan Pengenal 300/500 Volt. Skripsi Sarjana,
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok.

Ebewele, R.O., 2000. Polymer and Science Technology. CRC Press LLC : New
York.

Fried, J.R., 1995. Polymer and Science Technology. Prentice Hall PTR : New
Jersey.

Rangga, D. 2011. Polimer Sintetis. Kimiamanten.blogspot.com, diakses tanggal


10 Maret 2013

Rohmah. 2011. “Polimer alam dan Sintetis.”


http://nazweimaniss.blogspot.com/2011/01/polimer-alam-dan-
sintetis.html, diakses tanggal 10 Maret 2013

Siburian,R A & Simbolon, T R. 2008. Polimer: Ilmu Material. Medan: USU


Press.
Stevens, M P. 2001. Kimia Polimer (terjemahan). Pradnya Paramita. Jakarta.
Umam, K. Himawan, N. Nurmawati. 2007. Struktur dan Sifat Polimer.

http://www.scribd.com/doc/6646895/Tugas-Material-Polimer, diakses
tanggal 11 Maret 2013

Zairif. “klasifikasi Polimer.” http://zairifblog.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-


polimer.html, diakses tanggal 10 Maret 2013

Zulfikar. “Polimer Alam.” http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-


kesehatan/makromolekul/polimer-alam/, diakses tanggal 10 Maret 2013

22

Anda mungkin juga menyukai