Terdapat beberapa jumlah rol pada mesin sueding dengan tipe rol banyak yakni 4
sampai 7 rol.
Pengampelasan pada kain biasa, rol pertama akan berputar berlawanan dengan
arah jalannya kain, sedangkan pada rol kedua akan berputar searah dengan
jalannya kain begitupun berselang seling dengan rol selanjutnya
Sedangkan pada pengampelasan kain microfiber, arah putar rol pertama akan
searah dengan jalannya kain, rol kedua berlawanan dengan jalannya kain,
begitupun seterusnya.
Rol rol tersebut memiliki perbedaan ukuran butiran pengampelas, dimulai dari
pengampelasan yang kasar, kemudian pengampelasan yang halus.
Mesin Rol Banyak
2. Pengeringan
3. Pengampelasan
4. Pembersihan
Pemukulan atau penyikatan yang dihubungkan dengan system penghisap debu
sehingga saat kain keluar dari mesin dalam keadaan bersih
Hasil Proses Sueding
Dua jenis bahan berserat yang berbeda diuji dalam penelitian ini: tiga jenis kain tenun twill dan spun-bonded bukan
tenunan. Tenunan S1 dan S3, kain terbuat dari serat kapas, biasanya digunakan untuk jeans. Kain tenunan kedua/S2
terutama terdiri dari filamen poliester, digunakan untuk membuat celana musim panas wanita.
Perbedaan antara emerizer S1-EP800 dan EP80 adalah ukuran dan jumlah partikel abrasif dari kertas ampelas. Ampelas
P800 memiliki 800 butir per mm2 dengan diameter rata-rata 21,8 mm. Sampel kedua di-emerisasi menggunakan P80
dengan sekitar 80 partikel per mm2 yang ukurannya diameter rata-rata 201-!m. Proses dengan ampelas P80
lebih agresif dibandingkan dengan ampelas P800 sehingga menghasilkan bulu yang padat dan panjang. Sedangkan P800
memberikan hasil yang cenderung melicinkan daripada mengampelas
Home About Section 1
Section 2
Arah Lusi
Semakin tinggi frekuensi treatment , semakin menurun ketahanan jahit. Hal tersebut dikarenakan
perlakuan kimiawi dapat menyerang komponen serat selain selulosa sehingga kohesi antar serat
berkurang. Oleh karena itu, ketahanan benang (struktur kain) berkurang. Bertentangan dengan
harapan, hanya sueding yang memungkinkan perbaikan kecil. Sueding adalah operasi mekanis yang
memungkinkan kelembutan kain yang baik; sehingga hilangnya sifat mekanik seperti abrasi dan gaya
putus (kehilangan sekitar 10% dari gaya putus awal). Namun, beban putus kain yang dijahit belum
mencapai kekuatan putus kain. Sebenarnya, operasi sueding menawarkan permukaan yang kompak
dengan mengompresi benang (pada dasarnya benang pakan), sehingga kain mungkin lebih kaku.
Arah pakan
Efek serupa akan timbul, baik untuk jahitan ke arah lusi, atau ke arah pakan, kecuali untuk bleaching
perlakuan yang membuat lebih banyak pengurangan sifat jahitan.
Sumber Referensi
https://drive.google.com/drive/folders/1X2rTls-
ntjSORzSSaG3uW_FNiZAAdao2