Anda di halaman 1dari 6

Makromolekul

(Serat Sintesis)

Selasa, 21 November2023

Salma Iffatunnisa / 32

XII IPS 1

Jalan Haji Dogol No.54 Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit,Kota Jakarta Timur 13430
SERAT SINTESIS

Polimer adalah suatu struktur makromolekul rantai panjang yang tersusun atas molekul- molekul kecil
yang disebut monomer.

Reaksi polimerisasi adalah reaksi pembentukan polimer, berlangsung menurut cara:

➢ Polimerisasi adisi, polimerisasi dengan pemutusan ikatan rangkap untuk berikatandengan


monomer lain.
➢ Polimerisasi kondensasi, polimerisasi dengan pelepasan molekul kecil dari gugusreaktif.

Serat Sintesis

Serat sintetis merupakan serat yang diproses secara kimiawi dari bahan kimia atau zat non organik.
Serat ini bisa dibuat dengan memadukan banyak molekul yang dapat diatur dengan baik untuk
menghasilkan karakter kain yang diinginkan. Serat sintetis dapat diolah dalam varian bentuk, ukuran,
dan warna. Selain itu, serat sintetis memiliki sifat yang lebih konsisten daripada serat dari bahan alami.
Maka dari itu, serat sintetis lebih mudah diterapkan dalam proses produksi kain. Kelebihan lainnya
adalah serat sintetis juga lebih gampang dicuci dan dikeringkan bila dibandingkan dengan serat alami.

1) Serat Alami
Serat alami adalah semua jenis serat yang diperoleh langsung dari alam yang bersumber dari hewan,
nabati ataupun mineral. Walaupun alam menyediakan bahan serat yang cukup berlimpah, hanya
sedikit yang dapat digunakan untuk produk tekstil atau keperluan industri lainnya. Serat alami dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yakni serat selulosa, protein dan mineral

2) Serat Sintesis
Serat sintetis adalah serat yang dibuat oleh manusia melalui serangkaian proses sintesis kimiawi.
Tujuan utama dari pemebuatan serat sintetis adalah untuk membuat tiruan serat alami dengan harga
yang jauh lebih murah. Serat sintetis yang umum termasuk Nilon (1931), Modakrilik (1949), Olefin
(1949), Akrilik (1950), dan Poliester (1953).
Saat ini, serat sintetis terbagi menjadi tiga, yakni serat sintetis berbasis polymer alami, serat sintetis
berbasis polymer buatan dan mineral khusus.
Jenis-jenis Serat Sintetis

1) Polyester
Polyester merupakan jenis serat sintetis yang dibuat dari polimer asam tereftalat. Keuntungan dari
bahan ini adalah awet, tahan pada suhu tinggi, tidak mudah mengembang, dan mudah dicuci. Serat
polyester ini juga cenderung kurang nyaman digunakan saat cuaca panas dan lembab. Meski
begitu, bahan ini juga punya tingkat elastisitas yang tinggi.

2) Viscose
Bahan kain viscose punya tekstur yang halus dan lembut. Kurang lebih karakternya seperti katun
atau wol, namun lebih murah dan lebih gampang dirawat. Kain viscose terbilang adem sehingga
cocok meski dipakai di siang hari.

3) Dryfit
Jenis kain satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi para pembaca. Dryfit, adalah jenis kain yang
digunakan dalam pembuatan pakaian olahraga dan pakaian outdoor. Bahan ini dibuat dari serat
sintetis seperti poliester atau poliakrilonitril yang diformulasikan untuk menarik kelembaban dari
tubuh dan menjaganya agar tetap kering dan segar. Bahan ini juga punya sifat anti bakteri, anti
jamur, dan anti bau (odor). Karena kain ini sangat efektif dalam menjaga tubuh tetap kering dan
segar, maka tak heran bila kerap digunakan dalam pembuatan pakaian olahraga, termasuk pakaian
lari dan pakaian jersey bola.

4) Parasut
Berikutnya ada kain parasut yang sering ditemui dalam pembuatan jaket. Bahan tersebut harus
kuat, tahan lama, dan mampu menahan tekanan udara yang berat saat digunakan. Kain ini bisa
menahan beban yang berat, tahan terhadap cuaca buruk, dan water proof.
Selain itu, kain parasut bisa menyebar tekanan udara secara merata untuk menjamin keamanan dan
stabilitas saat digunakan. Beberapa produk yang digunakan dari bahan parasut seperti payung dan
jaket.

5) PE Soft
Bahan berikutnya adalah PE soft. Terbuat dari bahan polyester 100%, namun dibuat sedemikian
rupa sehingga memiliki daya resap serupa dengan katun. Kain PE Soft juga sangat bagus bila akan
dicetak dengan metode full print.

6) Lacoste PE
Lalu ada Lacoste PE, yang juga terbuat dari 100% polyester. Namun bahan ini didesain agar punya
serat serupa dengan bahan lacoste pique. Bahkan, kain ini juga punya kemampuan yang lebih
unggul dari Lacoste CVC. Kamu bisa membawa hasil desain di kaos ini lewat metode DTF atau
full print.

7) Poly Spandex
Poly spandex adalah jenis bahan yang terdiri dari gabungan antara polyester dan spandex. Poliester
adalah jenis serat sintetis yang bisa menahan panas tubuh, Sedangkan spandex, juga dikenal
sebagai jenis serat sintetis dan mampu menambah fleksibilitas dan elastisitas pada produk tekstil.
Bahan ini sangat cocok dipakai sebagai model baju yang dipakai untuk olahraga. Contohnya untuk
aksesoris olahraga.
8) Nilon
Serat Nylon adalah salah satu serat alam yang dihasilkan dari campuran minyak bumi. Nylon atau
serat nilon merupakan sebutan lain untuk jenis kain polimer sintetis yang dikenal sebagai

poliamida. Benang nilon banyak diproduksi sebagai bahan pembuatan rompi dan jaket parasut
Bahan nilon memiliki sifat yang sangat berkilau, kuat, tahan terhadap gesekan, elastis, tahan jamur,
dan tidak cepat kusut. Kelebihan dari serat ini juga adalah tidak mudah lecet, tahan air serta panas,
dan menghambat berkembangnya jamur. Sementara kelemahannya yaitu akan terbakar bahkan
meleleh jika terkena sinar UV secara berlebihan dan juga daya menyerap airnya lemah.

Cara Pembuatan Serat Sintesis


Berikut adalah beberapa langkah umum dalam pembuatan serat sintetis:

1. Preparasi bahan baku


Bahan baku yang akan digunakan terlebih dahulu dipersiapkan, seperti dibersihkan,
dikeringkan, dan dihaluskan.

2. Pembuatan polimer
Polimer dibuat dari bahan baku yang telah dipersiapkan melalui reaksi kimia. Reaksi kimia
yang digunakan tergantung pada jenis serat sintetis yang akan dibuat.

3. Pembuatan serat
Polimer yang telah terbentuk kemudian diolah menjadi serat. Proses pengolahannya
tergantung pada jenis serat sintetis yang akan dibuat.

Secara umum, proses pengolahan polimer menjadi serat dapat dilakukan dengan dua metode,
yaitu:

• Proses ekstrusi
Pada proses ekstrusi, polimer dicairkan dan kemudian dipaksa melalui spinneret, yaitu alat
yang memiliki lubang-lubang kecil. Cairan polimer yang keluar dari spinneret akan menjadi
serat.

• Proses spinning
Pada proses spinning, polimer ditarik menjadi serat. Proses ini dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut spinning wheel
Bahaya Serat Sintesis

Bahaya bagi kesehatan

• Iritasi kulit
Serat sintetis umumnya tidak menyerap air. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan
gatal. Selain itu, serat sintetis dapat melepaskan zat kimia yang dapat mengiritasi kulit.

• Alergi
Beberapa orang dapat alergi terhadap serat sintetis. Gejala alergi yang dapat muncul antara lain
ruam, gatal, dan bersin-bersin.

• Masalah pernapasan
Serat sintetis yang terbakar dapat menghasilkan asap beracun. Asap ini dapat menyebabkan iritasi
pernapasan, bahkan kanker.

Bahaya bagi lingkungan

• Serat sintetis umumnya tidak mudah terurai secara alami. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan. Serat sintetis yang tidak terurai dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Sumber Referensi
• https://www.kompas.com/parapuan/read/532792339/tak-hanya-merusak-lingkungan-serat-kain-
sintetis-juga-berdampak-buruk-bagi-kesehatan#google_vignette
• https://konveksijogja.web.id/mengenal-perbedaan-serat-alami-dan-serat-sintetis-buatan/
• https://www.researchgate.net/publication/337439016_Perbandingan_Komposit_Serat_Alam_da
n_Serat_Sintetis_melalui_Uji_Tarik_dengan_Bahan_Serat_jute_dan_e-glass

Anda mungkin juga menyukai