Anda di halaman 1dari 3

PENGENALAN DASAR JENIS-JENIS SERAT KAIN

BESERTA KARAKTERISTIKNYA








Oleh
Rijali Nurman
NIM: 11.K40061
(Program Studi Kimia Tekstil)










SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
2011

SERAT KAIN

Kain merupakan suatu bahan hasil dari tenunan benang yang labil, tidak keras, tidak tegang,
melainkan lembut dan dapat menutupi suatu permukaan. Sifatnya sangat luwes dan fleksibel
merupakan hasil dari bahan dasar untuk membuat kain itu sendiri, yang dikelompokan berdasarkan
jenis serat kain tersebut, diantaranya serat alam, serat sintetis, dan serat semi sintetis.

1. Serat Alam
Bahan kain yang sudah umum terbuat dari serat alam ialah Cotton yang merupakan kain
berbahan dasar kapas, yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
Mudah kusut
Mudah menyerap keringat
Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
Rentan terhadap jamur
2. Serat Sintetis
Ialah serat buatan yang bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari alam, salah
satu bahan kain dari serat sintetis ialah Polyester, dikenal dengan nama dagang Terylene,
Dacron, Trivera, Tetoron. Kekuatan elastisitas yang baik dari serat polyester menghasilkan kain
yang mempunyai ketahanan yang baik terhadap lekukan atau kekusutan sehingga tidak
memerlukan penyetrikaan panas. Kekurangan dari kain polyester adalah daya serap lembabnya
rendah dan kekakuan yang tinggi sehingga kenyamanan berkurang.
Pewarnaan polyester dilakukan dengan menggunakan zat warna disperse yang kaya
warna dan mempunyai ketahanan luntur warna yang sangat baik terhadap pencucian, gosokan
dan sinar. Kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia / dry cleaning,
serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur.




3. Serat Semi Sintetis
Salah satu jenis Serat semi sintetis ialah Rayon Acetat, termasuk dalam serat semi sintetik
yang mempunyai elastisitas yang baik, namun tidak cukup untuk memberikan ketahanan kusut
yang baik. Rayon asetat adalah konduktor panas yang buruk tetapi merupakan isolator panas
yang baik oleh karena itu bahan ini banyak digunakan sebagai kain pelapis. Pencucian dapat
dilakukan dengan sabu alkali dan dengan pencucian kimia / dry cleaning. Penyetrikaan kain
asetat dilakukan dengan menggunakan setrika hangat dan tidak langsung.
Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap
jamur terutama pada kondisi yang lembab

4. Blending / campuran serat
Seringkali untuk memperoleh harga yang lebih murah dan kekuatan dari bahan kain
tersebut maka dilakukan blending / campuran serat misalnya T/C 65/35 ( campuran polyester
cotton), T/R 65/35 (campuran polyester rayon), CVC ( campuran polyester cotton 50/50),
cotton / lycra (97/3) dll
TC (Teterton Cotton ) / Polyester Cotton
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%.
Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan.
TC biasanya di buat untuk sprei, hem, celana. Karakteristik: Lebih tahan shrinkage (tidak
susut dan melar) meskipun sudah dicuci berulang-ulang dan apabila dibakar akan menghasilkan
abu dan arang, untuk pengujian detailnya harus dengan bahan kimia tertentu.
CVC ( Cotton Viscose)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan
dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis
bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

Anda mungkin juga menyukai