Anda di halaman 1dari 14

Makalah Tentang Perilaku Penyimpangan

Nama : Kurnia Fajar Dewanti


Kelas : X IPS 3
Nomor : 17

Tahun pelajaran 2019/2020

SMA negeri 7 Purworejo

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kami khususnya selaku penyusun dan para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Purworejo,5 Maret 2020

Penulis
Kurnia Fajar Dewanti

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  ............................................................................................  i

DAFTAR ISI  ...........................................................................................................  ii

BAB  I PENDAHULUAN  ..................................................................................... .3

1.1    Latar Belakang Masalah...................................................................................  3

1.2    Rumusan Masalah............................................................................................  4

1. 3  Tujuan Penulis..................................................................................................  4

BAB II PEMBAHASAN  ........................................................................................ 5

2.1     Pengertian Perilaku Menyimpang......................................................................  5

2.2     Ciri-ciri Perilaku Menyimpang.........................................................................  7

2.3.     Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang........................................................................ 8

2.4     Macam-macam Perilaku Menyimpang................................................................ 9

2.5     Sebab-sebab Perilaku Menyimpang..................................................................... 10 

2.6     Dampak Perilaku Menyimpang………………………………….……… 10

2.7 Upaya-upaya untuk mengatasi Perilaku Menyimpang………………………. 11

BAB  III PENUTUP  .............................................................................................. 12

1.     Kesimpulan.......................................................................................................  12

2.     Saran  ............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA  ..........................................................................................  13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini telah
lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpanga
nsosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tinda
kanyang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilak
ukan oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-
aturan yang mengatur tentang penyimpangantersebut. Pada kenyataannya, hingga saat ini 
penyimpangan sosial masih terus terjadimeskipun aturan atau bahkan hukuman diberlaku
kan bagi para pelaku. Hal ini mungkindisebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat 
akan buruknya perilaku-perilaku
menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.

Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, di sekolah, dalam
keluarga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam materi patologi social
dinyatakan bahwa keadaan atau perilaku yang betul-betulnormal secara ideal, tetapi yang
ada keadaan antara normal dan abnormal. Oleh karen itu, batasan dari perilaku
menyimpang memiliki rentangan yang cukup luas. Wujud dari perilaku penyimpang itu
dapat bermacam-macam, mulai dari jenis yang tergolong masih ringan hingga berat.

Masalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau


masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial merupakan
akibat interaksi sosial antara individu, individu dengan kelompok maupun antar
kelompok. Kepincangan-kepincangan yang dianggap sebagai masalah sosial oleh
masyarakat tergantung dari system sosial masyarakat tersebut. Ada beberapa persoalan
yang dihadapi oleh masyarakat-masyarakat yang pada umumnya sama misalnya,
kemiskinan, kriminalitas, masalah kependudukan, masalah generasi muda dalam
masyarakat modern.

Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu
seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap selanjutnya
yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya
pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan, pada waktu itu dia
memerlukan bimbingan terutama dari orang tua. Perkembangan zaman yang telah maju
dengan pesat telah mengubah gaya hidup remaja sekarang, dari kebiasaan mereka, minat
mereka, bahasa dan pakaian yang mereka gunakan, politik dan musik yang mereka sukai,
juga perkembangan seksualitas mereka.
            

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Perilaku Menyimpang
2. Apa teori-teori Perilaku Menyimpang
3. Bagaimana sifat-sifat Perilaku Menyimpang
4. Bagaimana upaya pencegahan Perilaku Menyimpang

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mampu memahami pengertian perilaku menyimpang.
2. Mampu memahami wujud dari perilaku menyimpang.
3. Mampu memahami keadaan/kendisi remaja yang mengalami perilaku
menyimpang.
4. Mampu memahami faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku menyimpang.
5. Mampu memahami bagaiman cara orang tua dan guru dalam menghadapi perilaku
menyimpang.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Menyimpang


Perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Dengan kata lain penyimpangan
(deviation) adalah segala pola perilaku yang tidak berhasilmenyesuaikan diri terhadap
kehendak masyarakat.
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan
sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik
dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah
laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan
dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.[1]
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk
berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun
di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang
tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya
seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa
lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di
dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.
Pengertian Penyimpangan Sosial  ,Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) sebagai suatu
bentuk perilaku yang tidak sesuai, melanggar, atau menyimpang dari nilai-nilai dan norma-
norma sosial yang ada dalam masyarakat. Sehingga perilaku menyimpang dapat terjadi di
mana saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Jadi, hal inilah menjadi tolak ukur kita,
apakah tindakan kita menyimpang atau sudah sesuai dengan keinginan masyarakat atau justru
tidak diinginkan oleh masyarakat. Dengan perkataan lain, penyimpangan sosial (deviasi
sosial) adalah semua tindakan yang tidak berhasil menyesuaikan diri (comformity) terhadap
kehendak masyarakat.

MENURUT PARA AHLI :


Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Gillin
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial
keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas
kelompok.
Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk
menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

James Vander Zenden


Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat
Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang
berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang
dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.

2.2 Teori-Teori Perilaku Menyimpang


Teori pergaulan berbeda
Teori ini adalah menurut Edwin H. Sutherland. Penyimpangan sejatinya berasal dari
pergaulan dengan sebuah kelompok dari orang yang dimana telah melakukan tidnakan
menyimpang. Kemudian penyimpangan akan didpatkan dari proses alih budaya.
Teori labelling
Teori ini adalah menurut Ediwn M. Lemert. Seseorang akanm mampu untuk melakukan
tindakan menyimpang dikarenakan sebuah proses labelling yang dimana diberikan dari
masyarakat kepadanya dirinya. Hal ini adalah dikarenakan julukan yang dimana telah negatif
dari dalam  dirinya sendiri yang dimana sebagai contohnya adalah si pencuri, si penuipu, dsb.
Teori fungsi
Teori ini adalah menurut Emile Durkheim. Keseragaman yang dimana berada di dalam
sebuah kesadaran moral terhadap seluruh masyarkat tidak akan mampu untuk memungkinkan
dikarenakan seluruh individu akan dapat berbeda diantara yang satu dengan individu yang
lainnya. Dimana individu ini akan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang ada.
Teori konflik
Teori ini berdasarkan Karl Marx. Kejahatan yang dimana terikat dengan perkembangan
kapitalisme yang ada. Sehingga tindakan perilaku pmenyimpang akan dilakukan oleh
kelompok dari peguasa di dalam masyarakat guna untuk melindungi kepentingan yang
mereka miliki.
Teori tipologis adaptasi
Teori ini adlaah berdasarkan Robert K. Merton. Sebuah struktur sosial tidak hanya akan
menciptakan perilaku yang dimana konfronmis, akan tetapi juga mampu menciptakan sebuah
perilaku yang dimana menyumpang

2.3 Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang

 Penyimpangan bersifat positif


Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif
ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan
memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima
masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam
kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.

 Penyimpangan bersifat negatif


Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-
nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti
pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.
Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:

a. Penyimpangan primer (primary deviation)


Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya
bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat
masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda
pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi
kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.

b. Penyimpangan sekunder (secondary deviation)


Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali
terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang
yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk.

2.4 Macam-Macam Perilaku Menyimpang

 Tawuran atau perkelahian antarpelajar


Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan kota yang
disebabkan karena masalah sepele.

 Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras


Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan
tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan. Penyimpangan sosial yang timbul adalah
pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan.

 Hubungan seksual
Hubungan seks di luar nikah, pelacuran dan HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial
karena menyimpang norma sosial maupun agama.

 Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan
melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong,
menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan
merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis
kejahatan:

1. Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan yang tidak


mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya
berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
2. Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan
komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk
mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya
komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
3. Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada
kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
4. Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang dilakukan oleh
orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan
sebagainya.
5. Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas
nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.
Contohnya, suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang
mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.

2.5 Sebab- Sebab Perilaku Menyimpang


1. Perbedaan status kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin yang sangat
mencolok mengakibatkan timbulnya rasa iri dan dengki sehingga terjadilah pencurian
dan saling ejek.
2. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan
3. Sikap mental yang tidak sehat membuat orang tidak pernah merasa bersalah.
4. 4.Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di
sekolah, pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering melihat
orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba.
Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak,
media elektronik.
5. Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan
kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan
pertambahan usia.

2.6 Dampak Perilaku Menyimpang


DAMPAK POSITIF :
 Menumbuhkan ide ide baru
 Menciptakan sistem dalam memperbaiki peraturan lama
 Memiliki sikap atau rasa ingin tahu serta kemampuan dalam berkembang
 Penyimpangan sosial dapat mempertegas perilaku yang pantas dan tidak pantas
dilakukan.
 Penyimpangan sosial juga dapat mendorong perubahan dalam masyarakat.
DAMPAK NEGATIF :
 Menimbulkan pro dan kontra pada mayarakat
 Menggangu proses berjalanya peraturan
 Tindak seperti itu dapat menimbulkan korban jiwa. 
 Pelanggar akan mendapat sanksi baik dari negara  maupun dari masyarakat, seperti
dipenjara, dijauhi, atau diusir dari daerah tersebut. 
 Menimbulkan stigma atau aib sosial bagi pelakunya. Masyarakat memandang pelaku
penyimpangan sosial secara negatif. Contohnya, seseorang yang ketahuan mencuri
akan dicap oleh orang di sekitarnya sebagai pencuri dan anaknya akan dicap sebagai
anak pencuri. 
 Merusak generasi berikutnya, seperti seorang anak yang tertular HIV dari orang
tuanya. 
 Menimbulkan keresahan sosial di tengah masyarakat. 

2.7 Upaya-Upaya untuk mengatasi Perilaku Menyimpang


 Penanaman nilai dan norma terhadap anak
  Penanaman nilai-nilai ketuhanan
  Pelaksanaan peraturan tidak memihak dan tegas
 Pembentukan kepribadian yang kuat
 Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dan rehabilitasi
  Mengembangkan kegiatan-kegiatan positif
 Mengembangkan kerukunan antar warga masyarakat
 Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang
anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan
tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.
 Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk
melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat
tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan
perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian
seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga
sebaliknya.
 Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang
dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan
agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah apbila kamu ingin menonton acara
di televisi dengan memilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang
dapat membawa pengaruh tidak baik.

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN :

  Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada manusia
muda, dewasa, atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku menyimpang ini tidak
mengenal pangkat atau jabatan dan tidak juga tidak mengenal waktu dan tempat.
            Batasan tentang perilaku menyimpang tidak begitu jelas dan sangat luas, sebagai
acuan bahwa perilaku dapat dikatakan menyimpang yang di bedakan menjadi dua jenis yaitu:
Penyimpangan tingkah laku yang bersifat moral dan asosial yang tidak di ataur dalam
undang-undang sehingga dapat di golongkan dalam pelanggaran hukum. Dan penyimpangan
tingkah laku yang bersifat melanggar hukum dengan menyelesaikan sesuai dengan undang-
undang dan hukum, yang biasa di sebut dengan kenakanlan remaja
            Beberapa gejala yang tampak dari keadaan/kondisi remaja yang berpilaku
menyimpang yaitu: Remaja tersebut tidak disukai oleh teman-temannya, akibatnya sering
menyendiri, Remaja yang menghindarkan diri dari tanggang jawab baik di rumah maupun
disekolah, Remaja yang sering mengeluh, berarti dia tidak mampu mengatasi masalahnya,
Remaja yang suka berbohong, Remaja yang sering mengganggu/menyakiti temannya atau
orang lain, Remaja yang tidak menyayangi guru atau mata pealajaran disekolah.
            Faktor- faktor timbulnya perilaku menyimpang yaitu: faktor yang berasal dari dalam
diri Individu yang bersangkutan dan faktor yang berasal dari luar individu.
            Usaha orang tua dan guru dalm mengatasi perilaku menyimpang yaitu: Menciptakan
hubungan yang harmonis di antara anggota keluarga. Orang tua jangan terlalu menurut secara
berlebihan kepada anak untuk berprestasi/memaksakan kehendaknya untuk mengambil
jurusan/bidang studi yang dimiliki anak. Membantu mengatasi berbagai kesulitan yang
dialami oleh remaja. Dan menegakkan disiplin sekolah.
.
SARAN :
1. Kepada orang tua atau keluarga sebaiknya memberikan kontrol eksternal atau pengawasan
terhadap remaja dengan cara memberikan batasan waktu bermain judi online.
2. Kepada lingkungan masyarakat atau pendidikan diharapkan untuk ikut mendorong dan
mempedulikan remaja dengan mengadakan berbagai kegiatan interaktif sebagai sarana bagi
remaja agar lebih berprestasi dan bersosialisasi di dunia nyata.
3. Kepada remaja sebaiknya mulai meninggalkan kebiasaan bermain judi online karena
terdapat banyak sekali dampak negatif dari permainan ini. Mulailah hidup dengan mentaati
norma norma yang berlaku di masyarakat dan tekun/ giat belajar untuk mendapatkan masa
depan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Thalib, Syamsul Bahri, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, cet ke 1,
Jakarta; Kencana, 2010

Sarwono, Sarlito W, Pengantar Psikologi Umum,cet ke 2, Jakarta; RajaGrafindo Persada,


2010

http://makalah4you.blogspot.com/2013/11/makalah-perilaku-menyimpang.html (diakses pada
23 September 2014, Pkl. 10.20

- https://brainly.co.id/tugas/9100951#readmore

Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/2230630#readmore

Anda mungkin juga menyukai