KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kami khususnya selaku penyusun dan para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kurnia Fajar Dewanti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... .3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 4
1. 3 Tujuan Penulis.................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
1. Kesimpulan....................................................................................................... 12
2. Saran ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini telah
lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpanga
nsosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tinda
kanyang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilak
ukan oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-
aturan yang mengatur tentang penyimpangantersebut. Pada kenyataannya, hingga saat ini
penyimpangan sosial masih terus terjadimeskipun aturan atau bahkan hukuman diberlaku
kan bagi para pelaku. Hal ini mungkindisebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat
akan buruknya perilaku-perilaku
menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.
Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, di sekolah, dalam
keluarga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam materi patologi social
dinyatakan bahwa keadaan atau perilaku yang betul-betulnormal secara ideal, tetapi yang
ada keadaan antara normal dan abnormal. Oleh karen itu, batasan dari perilaku
menyimpang memiliki rentangan yang cukup luas. Wujud dari perilaku penyimpang itu
dapat bermacam-macam, mulai dari jenis yang tergolong masih ringan hingga berat.
Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu
seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap selanjutnya
yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya
pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan, pada waktu itu dia
memerlukan bimbingan terutama dari orang tua. Perkembangan zaman yang telah maju
dengan pesat telah mengubah gaya hidup remaja sekarang, dari kebiasaan mereka, minat
mereka, bahasa dan pakaian yang mereka gunakan, politik dan musik yang mereka sukai,
juga perkembangan seksualitas mereka.
BAB 2
PEMBAHASAN
Hubungan seksual
Hubungan seks di luar nikah, pelacuran dan HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial
karena menyimpang norma sosial maupun agama.
Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan
melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong,
menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan
merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis
kejahatan:
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN :
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada manusia
muda, dewasa, atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku menyimpang ini tidak
mengenal pangkat atau jabatan dan tidak juga tidak mengenal waktu dan tempat.
Batasan tentang perilaku menyimpang tidak begitu jelas dan sangat luas, sebagai
acuan bahwa perilaku dapat dikatakan menyimpang yang di bedakan menjadi dua jenis yaitu:
Penyimpangan tingkah laku yang bersifat moral dan asosial yang tidak di ataur dalam
undang-undang sehingga dapat di golongkan dalam pelanggaran hukum. Dan penyimpangan
tingkah laku yang bersifat melanggar hukum dengan menyelesaikan sesuai dengan undang-
undang dan hukum, yang biasa di sebut dengan kenakanlan remaja
Beberapa gejala yang tampak dari keadaan/kondisi remaja yang berpilaku
menyimpang yaitu: Remaja tersebut tidak disukai oleh teman-temannya, akibatnya sering
menyendiri, Remaja yang menghindarkan diri dari tanggang jawab baik di rumah maupun
disekolah, Remaja yang sering mengeluh, berarti dia tidak mampu mengatasi masalahnya,
Remaja yang suka berbohong, Remaja yang sering mengganggu/menyakiti temannya atau
orang lain, Remaja yang tidak menyayangi guru atau mata pealajaran disekolah.
Faktor- faktor timbulnya perilaku menyimpang yaitu: faktor yang berasal dari dalam
diri Individu yang bersangkutan dan faktor yang berasal dari luar individu.
Usaha orang tua dan guru dalm mengatasi perilaku menyimpang yaitu: Menciptakan
hubungan yang harmonis di antara anggota keluarga. Orang tua jangan terlalu menurut secara
berlebihan kepada anak untuk berprestasi/memaksakan kehendaknya untuk mengambil
jurusan/bidang studi yang dimiliki anak. Membantu mengatasi berbagai kesulitan yang
dialami oleh remaja. Dan menegakkan disiplin sekolah.
.
SARAN :
1. Kepada orang tua atau keluarga sebaiknya memberikan kontrol eksternal atau pengawasan
terhadap remaja dengan cara memberikan batasan waktu bermain judi online.
2. Kepada lingkungan masyarakat atau pendidikan diharapkan untuk ikut mendorong dan
mempedulikan remaja dengan mengadakan berbagai kegiatan interaktif sebagai sarana bagi
remaja agar lebih berprestasi dan bersosialisasi di dunia nyata.
3. Kepada remaja sebaiknya mulai meninggalkan kebiasaan bermain judi online karena
terdapat banyak sekali dampak negatif dari permainan ini. Mulailah hidup dengan mentaati
norma norma yang berlaku di masyarakat dan tekun/ giat belajar untuk mendapatkan masa
depan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Thalib, Syamsul Bahri, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, cet ke 1,
Jakarta; Kencana, 2010
http://makalah4you.blogspot.com/2013/11/makalah-perilaku-menyimpang.html (diakses pada
23 September 2014, Pkl. 10.20
- https://brainly.co.id/tugas/9100951#readmore
Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/2230630#readmore