Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KENAKALAN REMAJA

Disusun oleh

SMP NEGERI 2 PADANGCERMIN


KABUPATEN PESAWARAN
2015
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat , karunia dan hidayahNya
kepada kita semua sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat terselesaikan.Shalawat serta salam
senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani
hingga akhir zaman.
Tugas karya tulis yang diberi judul “ Kenakalan Remaja” ini ialah suatu karya tulis yang terbentuk
dari hasil kerja sama kelompok dimana tugas ini merupakan prasyarat dari aspek penilaian mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penyelesain karya tulis ini , penulis banyak mengalami kesulitan , terutama disebabkan
oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis karena hanya mengandalkan pengamatan
dilingkungan sekitar sebagai bahan penyusun karya tulis.Pada akhirnya karya tulis ini dapat
diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya kepada
kita semua , amin.
Penulis menyadari bahwa tugas karya tulis ini masih banyak memiliki kekurangan.Oleh karena itu
segala saran dan kritik yang membangun , penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang.
Harapan penulis semoga penulis tugas karya tulis ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.

Padangcermin, Februari 2016

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................................... i


Halaman Judul. ...................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
BAB I. Pendahuluan ........................................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulis ............................................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
1.4 Sumber Data ................................................................................................................. 2
BAB II. Pembahasan dan Isi .............................................................................................. 3
2.1. PengertianKenakalanRemaja ..................................................................................... 3
2.2. Penyebab terjadinya kenakalan remaja ....................................................................... 4
2.3. Gejala-gajala atau tanda yang dapat memperlihatkan hal-hal yang
mengarah kepada kenakalan remaja. .......................................................................... 7
2.4. Perilaku yang merupakan kenakalan remaja ............................................................... 7
2.5. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.................................. 8
BAB III. Penutup ................................................................................................................. 12
a. Simpulan ......................................................................................................................... 12
b. Saran . ............................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi
dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang
dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan
teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari
identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja. Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di
samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini seperti
semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi, kita melihat pula arus
kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih
terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita
membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,
minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut
adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu
masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk
mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem
dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

1.2 Tujuan Penulisan


Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas tugas yang
diberikan oleh guru pengampu sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian mata pelajaran
Bahasa Indonasia. Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :
1) Memahami pengertian kenakalan remaja
2) Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal- hal
yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan
untuk menanggulangi kenakalan remaja.

1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan?
4. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?

1.4 Sumber Data


1.4.1 Tinjauan pustaka tentang kenakalan remaja melalui web internet
1.4.2 Pengamatan di Lingkungan sekitar

2
BAB II
PEMBAHASAN

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah
merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap
pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri
tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan masa
remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan
ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi
pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang
paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan
menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua
para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan
semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya
akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih
dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

2.1. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang
berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada
orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak
lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-
orang di sekitarnya. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :
1) Paul Moedikdo

3
 Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri,
menganiaya dan sebagainya.
 Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan
keonaran dalam masyarakat.
 Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2) Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
3) Santrock
Kenakalanremajamerupakankumpulandariberbagaiperilakuremaja yang tidakdapat di
terimasecarasocialhinggaterjaditindakan criminal.
4) Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya terkandung
unsure-unsur anti normatif
5) Mussendkk
perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak remaja
yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa maka akan
mendapat sangsi hukum.

2.2 Penyebab kenakalan remaja


Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan
orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti
sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman
keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan
dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya. Cukup banyak faktor yang melatar
belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas :
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke
dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor Intern
a) Faktor Kepribadian

4
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam
individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai
suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak
untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena
belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya
kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.
b) Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada
suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan
menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut
teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa
kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan
pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar
tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.
c) Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku, setelah
selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat
kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh
masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan
penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.
2) Faktor Ekstern
a) Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan
dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih
sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih
mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya
perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada
keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.
b) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku
anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan
penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi
tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti
5
mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda
dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan
penyimpangan perilaku ini akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak
penyimpangan di kalangan anak muda.
c) Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan terjadinya
tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya
bermental negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban
umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.
d) Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah memunculkan
kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan
perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik
antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat
mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan
menyimpang.
e) Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan
hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi
pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental
dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal
yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku

2.3 Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja


1) anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.
2) Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau sekolah.
3) Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia
sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
4) Anak-anak yang suka berbohong.
5) Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
6) Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan
ketakutan anak-anak normal.
7) Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau dirumah.

6
2.4 Perilaku-perilaku yang merupakan kenakalan remaja
Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan pengamatan tentang
beberapa perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja di lingkungan sekitar, berikut beberapa
contoh kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar kami :
a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
b) perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
c) mengganggu teman;
d) memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada
orang tua dan saudara;
e) Merokok;
f) menonton video atau media cetak yang tidak layak
g) Corat-coret tembok sekolah
h) Membolos dan
i) Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm
j) Selalu melanggar tata tertib

Jadi, dapat disimpulkan tindakan kenakalan remaja sangat merugikan bagi remaja dan
masyarakat itu sendiri.

2.5 Upaya mengatasi kenakalan remaja


Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta
pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang
paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain
yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat
dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan
remaja :
1) Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara
berikut:
2) Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja

7
3) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-
kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk
kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:


1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan
melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan
pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan
sosial yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan
dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di
mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi
seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga.
Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam
gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik
kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah
melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan
yang perlahan dan sabar.Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan
mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan
aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan
yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau
persoalan masing-masing. Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh
para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan
oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha
pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah Sekolah adalah
lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada
banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya
8
melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan,
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi
remaja.
1. Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
a) Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu
sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu
mengatasinya.
b) Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut:
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas
pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak
berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui
pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga.
Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan
konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur. Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman
terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan
wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai
pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya
tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis
kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim
guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu
mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan
diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus
maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini. Solusi internal bagi seorang remaja dalam
mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
9
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga,
melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya
kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai
penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha
pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang
mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi
kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat,
bangsa dan tanah air.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri
yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya
pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat
serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja
harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya
gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang
bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja. Adapun solusi dalam menghadapi
kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
 Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
 Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
 Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan
memberikan pendidikan lagi.

3.2 Saran
1) Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam keluarga
dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta tidak bertengkar di
depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi
teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang
sahabat terpercaya.
2) Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi yang dimiliki
siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta dapatmeminimalisir penggunaan
kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
3) Pihak Pemerintah
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia
agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

11
4) Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya. Apabila melihat
hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera laporkan ke penegak hukum
setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
5) Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai
remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar kita bisa menciptakan Negara dan bangsa
yang sukses.

12
Daftar Pustaka

http://iwanttohappierever.blogspot.com/2014/06/contoh-makalah-tentang-kenakalan-remaja.html

13

Anda mungkin juga menyukai