Disusun Oleh
Sarah Paulina Mandibondibo
20.87205.050
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………I
DAFTARISI………………………………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
1.3 TUJUAN...............................................................................................................1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................2
2.1 PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA............................................3
2.1.1 Faktor Internal :..............................................................................................3
2.1.2 Faktor Eksternal :...........................................................................................3
2.2 Peran Orang Tua, Guru dan Lingkungan.............................................................4
2.3 Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :..............................................................7
2.4 Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja....................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
3.1 Simpulan...............................................................................................................9
3.2 Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan
hidayahNya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami harapkan. Tugas
makalah yang diberi judul “ Kenakalan Remaja dan penanggulangannya” ini ialah
suatu karya tulis dimana tugas ini merupakan tugas dari aspek penilaian mata
pelajaran Kriminologi.
Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa terimakasih kepada
Dosen Kriminologi kami yang telah membimbing dalam mengajarkan langkah-langkah pembuatan
makalah sehingga makalah ini dapat tersusun meski banyak kekurangan didalamnya. Harapan
penulis semoga malakah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari pembaca penulis harapkan
agar kedepannya makalah ini dapat jauh lebih baik lagi. Terimakasih.
Penulis
II
BAB I
PENDAHULUAN
2. Ditinjau dari lingkungan sekitar yang mendukung akan anak remaja berbuat negatif.
3. Kenakalan remaja terjadi karena banyaknya pengaruh dari luar yang sedang marak
terjadi.
2. Bagaimana peran orang tua, guru dan lingkungan sehingga anak melakukan
kenakalan remaja ?
1.3 TUJUAN
memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami
1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja
adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah
melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Masalah kenakalan remaja mulai
Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan
melakukan sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar.
Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat
diperlukan penanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi
sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru,
dan mana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana
yang baik dan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak
anak masih kecil, pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup
kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak
keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya
Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang
rusak. Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa
dampak buruk, karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa
mudah terpengaruh. Ada faktor yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian
dari keluarga membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang
membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yang
2
membentengi pikiran dan jiwa anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama pada
anak sangat diperlukan dalam kehidupan si anak. Berhasil atau tidak berhasilnya anak,
kembali lagi pada peran keluarga dalam memberikan pendidikan agama dan pada diri
anak sendiri.
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
1. Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
3
Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kenakalan remaja :
Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung
jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu
dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari
seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar
bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar
murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak
Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki
posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan
pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan tanggung jawab seorang guru .
Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan
seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anak-
anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu
baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah
kami bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya,
4
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas
saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak
hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak
melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu
akan tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru
mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan
dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran kesalahan yang
sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi
kenakalan remaja.
Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena
hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan
guru yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah
untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah
perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu
jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya, atau
sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal
Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap
sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang
dikenakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan
dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya
menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang
masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan
menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan
mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru),
atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut
5
Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja
menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan
selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat
membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik
anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan
apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para
orang tua
Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan
tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan
terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang.
Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur,
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah
bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya.
Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru
adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan
Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang
guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau
pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu
orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya
menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa
remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di
remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi
remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai
6
marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah
Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah,
dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus
di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah,
pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang
sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih
peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung
jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar
kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat
remaja.
Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam
membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan
anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru
dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk
menangkal kenakalan remaja, Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru
sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi
teladan yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan yang benar
dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak kehidupan dan masa
1. Membolos sekolah
2. Kebut-kebutan di jalanan
3. Penyalahgunaan narkotika
7
2.4 Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja
1. Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih
sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah
2. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media
3. Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah. Sebagai orang tua sebisa
mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana,
jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
menyimpang d a r i n o r m a - n o r m a h u k u m p i d a n a y a n g d i l a k u k a n
orang disekitarnya.
factor.P e r i l a k u n a k a l r e m a j a d i s e b a b k a n o l e h f a c t o r r e m a j a i t u
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang
3.2 Saran
2. Perlunya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious pada diriseorang
remaja
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54228613/MAKALAH-KENAKALAN-REMAJA
http://www.anneahira.com/narkoba/index.htm
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
http://bhaktisantoso.blogspot.com/2011/04/contoh-jenis-jenis-kenakalan-remaja.html
http://kimcilkimcil.blogspot.com/2011/03/kenakalan-remaja-peran-orang-tua-guru.html
10
11
12
13